28.02.2018 Views

Sriwijaya Maret 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi bulan Maret 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi bulan Maret 2018

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ART & CULTURE<br />

81<br />

C<br />

B<br />

D<br />

Perang topat biasa dilaksanakan setiap<br />

satu tahun sekali oleh masyarakat di<br />

Desa Lingsar, pulau Lombok. Bertempat<br />

di kompleks pura Lingsar, pura yang<br />

dibangun pada tahun 1759 di zaman Raja<br />

Anak Agung Gede Ngurah, keturunan<br />

Raja Karangasem Bali yang sempat<br />

berkuasa di sebagian pulau Lombok<br />

pada abad ke-17 silam.<br />

Masyarakat Desa Lingsar selalu<br />

menggelar ritual perang topat pada hari<br />

ke-15 bulan ke tujuh pada penanggalan<br />

Sasak Lombok, yang disebut purnama<br />

sasih kepitu (Purnama bulan ketujuh), atau<br />

hari ke-15 bulan ke-6 pada penanggalan<br />

Hindu Bali, yang disebut purnama sasi<br />

kenem (Purnama bulan keenam).<br />

Tahun 2017, bulan purnama tersebut<br />

jatuh pada hari minggu, 3 Desember.<br />

Pada malam Purnama tersebut mereka<br />

yang umat Hindu merayakan odalan<br />

atau ulang tahun Pura Lingsar dengan<br />

melaksanakan sembahyang Pujawali.<br />

Sedangkan umat muslim merayakan<br />

hari maulid Nabi Muhammad yang juga<br />

bertepatan di bulan ini.<br />

PERSIAPAN PERANG<br />

Sejak siang hari masyarakat sudah mulai<br />

berdatangan dan memadati kompleks<br />

Pura Lingsar. Di Pura Gaduh, umat Hindu<br />

dipimpin pemangku Pura menyiapkan<br />

sesaji untuk persembahyangan Pujawali,<br />

sedangkan di Kemaliq umat Muslim<br />

Sasak dipimpin pengelola Kemaliq juga<br />

menyiapkan sesaji berupa Kebon Odek<br />

(Bumi Kecil) yang terdiri dari buah-buahan,<br />

hasil bumi, dan ketupat di dalamnya.<br />

Sesaji yang sudah siap kemudian diarak<br />

mengelilingi bangunan Kemaliq dengan iringiringan<br />

alat musik tradisional. Ketupat yang<br />

dijadikan sesaji ini telah disiapkan sebelumnya<br />

oleh masyarakat dari masing-masing dusun di<br />

Desa Lingsar. Sementara proses iring-iringan<br />

berjalan, ratusan orang dari masyarakat<br />

setempat dan pengunjung yang datang<br />

menunggu di halaman Kemaliq.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

D<br />

Umat hindu yang berjalan memasuki<br />

pura Gaduh dalam komplek pura<br />

Lingsar untuk melakukan Pujawali.<br />

Para perempuan yang membawa sesaji<br />

yang diistilahkan kebun kodeq (kebun<br />

kecil) ke dalam Kamaliq untuk diadakan<br />

prosesi sebelum perang topat dimulai.<br />

Tempat pintu utama untuk masuk<br />

ke dalam komplek pura Lingsar.<br />

Masyarakat yang telah menunggu<br />

sebelumnya di halaman Kamaliq<br />

meminta topat yang dibagikan sebagai<br />

amunisi dalam perang. dari yang muda<br />

hingga tua berbaur menjadi satu untuk<br />

ikut meramaikan dalam kegiatan ini<br />

TRIP GUIDE<br />

NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke<br />

Bima melalui Denpasar.<br />

| EDISI 85 | MARET <strong>2018</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!