Sriwijaya Maret 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi bulan Maret 2018 Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air edisi bulan Maret 2018

28.02.2018 Views

30 DISCOVER - CITY Padang Teks & Foto: DIAN TRIASARI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT, IDENTIK DENGAN WISATA KULINERNYA YANG DIGANDRUNGI TIDAK HANYA OLEH WISATAWAN DOMESTIK NAMUN JUGA MANCANEGARA. NAMUN, TIDAK HANYA SEBAGAI SURGE TEMPAT MAKANAN LEZAT SAJA, DI KOTA PADANG JUGA wADA OBJEK WISATA YANG TAK JAUH DARI PUSAT KOTA YAKNI TAMAN MUARO LASAK. AKTU TERBAIK untuk ke Taman Muaro Lasak, yang berlokasi di Jalan Samudera adalah saat sore hari menjelang matahari terbenam. Saat akhir pekan, taman ini akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai Padang. Difungsikan sebagai ruang terbuka hijau, berbagai fasilitas dapat dinikmati oleh pengunjung taman, seperti area bermain anak berupa ayunan atau perosotan, hingga ketersediaan toilet dan mushola. di Taman Muaro Lasak juga terdapat Monumen Merpati Perdamaian, sebuah monumen yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 12 April 2016. Monumen ini berbentuk burung merpati yang dirangkain dari kertas origami. Monument tersebut sebagai bagian bukti sejarah latihan bersama antara maritim Indonesia dan berbagai negara sebagai tuan rumah Multilateral Naval Exercise Komodo 2016, yang diikuti oleh 35 angkatan laut negara sahabat. Untuk menikmati segala fasilitas yang ada di Taman Muaro Lasak tidaklah dikenakan karcis masuk, hanya saja pengunjung cukup membayar biaya parkir kendaraan saja. Menurut catatan informasi, nama dari Taman Muaro Lasak diambil dari kata lasak dalam bahasa Minang berartikan berpindah-pindah. Karena sebelumnya posisi pintu muara air pantai tersebut berpindah-pindah lokasi dan akhirnya ditetapkan di Jalan Samudera, kawasan Pantai Purus Padang, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat. Masih di lokasi yang sama, Taman ini buka setiap hari, saat pagi atau sore hari menjadi waktu yang tepat ketika berada di Taman Muaro Lasak, karena cuaca panas yang muncul ketika siang hari sudah berkurang. TRIP GUIDE Sriwijaya Air layani penerbangan dari/ke Padang melalui Jakarta dan Medan. EDISI 85 | MARET 2018 |

ADVERTORIAL 31 Gemar Memotivasi JADI KUNCI PELAYANAN PRIMA BERTAHUN-TAHUN MALANG MELINTANG MENGISI BERBAGAI POSISI DI INDUSTRI HOSPITALITY, IYOK SUPRIATNA KINI MENDARATKAN KAKINYA KEMBALI DI KOTA KELAHIRANNYA, BANDUNG. DENGAN SEDERET PENGALAMAN HASIL BERTAHUN-TAHUN BERKARIER DI PER- HOTELAN, IYOK KINI MENGISI POSISI SEBAGAI GENERAL MANAGER EL ROYALE HOTEL BANDUNG SETELAH SEBELUMNYA MENJADI GENERAL MANAGER DI SALAH SATU CHAIN HOTEL DI BILANGAN KELAPA GADING, JAKARTA. segudang pengalaman telah dirasakan oleh pria kelahiran 50 tahun silam ini. Mulai dari posisi kasir, finance controller, hingga posisi general manager pernah diisi oleh Iyok. Pengalaman tersebut dijadikan bekal baginya untuk menapaki karier ke tangga teratas. Banyak hal yang dipelajari olehnya hingga lulusan Akademi Akuntansi Padjadjaran ini memahami seluk beluk dunia hospitality. Iyok mengaku ada beberapa hal yang sangat penting di perhotelan, yakni kemampuan menjaga relasi dengan tamutamu yang menginap, kebersihan, produk, servis, serta pelayanan prima. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan karyawan juga tidak kalah penting. “Menjaga hubungan baik dengan karyawan akan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Jika kita bisa memberikan pelayanan lebih kepada tamu, maka kita juga harus bisa memberikan pelayanan lebih kepada karyawan. Jika saya menyuruh orang untuk melakukan sesuatu, tapi saya tidak mau orang tersebut merasa tersuruh,” ungkap pria yang bercita-cita sebagai wiraswasta ini. Untuk menjaga agar semua elemen di hotelnya dapat bekerja dengan prima, Iyok rajin memberi motivasi kepada karyawan, karena dia tahu betul jika bekerja di hotel sangat menguras tenaga dan pikiran. Iyok dengan senang hati menganggap karyawan sebagai sejawat dan menipiskan batas kesenjangan antara atasan dan bawahan. Iyok percaya bahwa bekal yang telah dia kumpulkan dapat memajukan hotel bintang empat yang berada di bawah manajemen eL Hotel International ini. eL Royale Hotel Bandung sendiri memiliki 441 kamar dengan tipe Parahyangan Suite seluas 87 m2 yang dilengkapi ruang tamu, kitchen set, sofa serta kamar yang luas. Selain itu juga terdapat fasilitas lain berupa kolam renang, gym, spa, Pakuan Cafe, Lobby Lounge, Pool Terrace, business center, serta Sky Lounge. Dengan sederet fasilitas yang ditawarkan tersebut, Iyok mengaku siap menyikapi persaingan dengan hotel-hotel di Bandung. Apalagi kini hotel di Bandung sangat menjamur dengan berbagai kelas yang ada. Namun demikian, Iyok sekali lagi menekankan pada pelayanan yang baik. “Hotel is about service. Jadikan tamu sebagai teman atau keluarga yang jauh dan sedang bertamu di rumah. Layani dengan baik, buat mereka akrab. Jika ada complain, kita tanggapi dengan serius maka dengan sendirinya, tamu akan loyal terhadap hotel kita,” tutupnya. | EDISI 85 | MARET 2018

30<br />

DISCOVER - CITY<br />

Padang<br />

Teks & Foto: DIAN TRIASARI<br />

KOTA PADANG, SUMATERA BARAT, IDENTIK DENGAN WISATA KULINERNYA YANG<br />

DIGANDRUNGI TIDAK HANYA OLEH WISATAWAN DOMESTIK NAMUN JUGA MANCANEGARA.<br />

NAMUN, TIDAK HANYA SEBAGAI SURGE TEMPAT MAKANAN LEZAT SAJA, DI KOTA PADANG<br />

JUGA wADA OBJEK WISATA YANG TAK JAUH DARI PUSAT KOTA YAKNI TAMAN MUARO LASAK.<br />

AKTU TERBAIK untuk ke Taman<br />

Muaro Lasak, yang berlokasi<br />

di Jalan Samudera adalah saat<br />

sore hari menjelang matahari terbenam.<br />

Saat akhir pekan, taman ini akan ramai<br />

dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin<br />

menikmati keindahan Pantai Padang.<br />

Difungsikan sebagai ruang terbuka hijau,<br />

berbagai fasilitas dapat dinikmati oleh<br />

pengunjung taman, seperti area bermain<br />

anak berupa ayunan atau perosotan, hingga<br />

ketersediaan toilet dan mushola.<br />

di Taman Muaro Lasak juga terdapat Monumen<br />

Merpati Perdamaian, sebuah monumen yang<br />

diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 12<br />

April 2016. Monumen ini berbentuk burung merpati<br />

yang dirangkain dari kertas origami. Monument tersebut<br />

sebagai bagian bukti sejarah latihan bersama antara<br />

maritim Indonesia dan berbagai negara sebagai tuan<br />

rumah Multilateral Naval Exercise Komodo 2016, yang<br />

diikuti oleh 35 angkatan laut negara sahabat.<br />

Untuk menikmati segala fasilitas yang ada di Taman<br />

Muaro Lasak tidaklah dikenakan karcis masuk, hanya saja<br />

pengunjung cukup membayar biaya parkir kendaraan saja.<br />

Menurut catatan informasi, nama dari Taman<br />

Muaro Lasak diambil dari kata lasak dalam<br />

bahasa Minang berartikan berpindah-pindah.<br />

Karena sebelumnya posisi pintu muara air<br />

pantai tersebut berpindah-pindah lokasi<br />

dan akhirnya ditetapkan di Jalan Samudera,<br />

kawasan Pantai Purus Padang, Kelurahan<br />

Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat.<br />

Masih di lokasi yang sama,<br />

Taman ini buka setiap hari, saat pagi atau sore hari<br />

menjadi waktu yang tepat ketika berada di Taman<br />

Muaro Lasak, karena cuaca panas yang muncul<br />

ketika siang hari sudah berkurang.<br />

TRIP GUIDE<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Padang melalui Jakarta dan Medan.<br />

EDISI 85 | MARET <strong>2018</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!