3 1 - ICT Sleman
3 1 - ICT Sleman
3 1 - ICT Sleman
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
190<br />
ton siaran pertandingan sepakbola bisa<br />
melihat cuplikan gol-golnya pada ponsel.<br />
Akan tetapi dengan kualitas display<br />
ponsel saat ini, tidak banyak pengguna<br />
yang ingin memanfaatkan MMS. Produsen<br />
ponsel berperan penting dalam menyiapkan<br />
model-model baru untuk itu.<br />
Nokia dan Ericsson akan memodifikasi<br />
ponsel model 9210 dan T68 mereka.<br />
Namun yang sama sekali tidak jelas<br />
adalah masalah biaya. Operator selular<br />
mungkin telah menyiapkan rencana, tetapi<br />
belum diumumkan. Sebagai contoh<br />
INDOSAT-M3 yang telah meluncurkan<br />
layanan GPRS sejak akhir tahun 2001,<br />
belum mengumumkan biayanya secara<br />
resmi hingga saat tulisan ini dibuat. Pengguna<br />
masih bebas menggunakan akses<br />
GPRS secara gratis hingga akhir Juli nanti.<br />
Yang pasti: Untuk MMS harus digunakan<br />
sistem tarif baru, karena bila kalkulasinya<br />
diambil berdasarkan SMS, maka<br />
biayanya akan menjadi terlalu mahal.<br />
Sebelum layanan MMS bisa berfungsi<br />
di sebuah jaringan, tentu infrastrukturnya<br />
harus dibangun terlebih dahulu. Service-Center<br />
yang tersedia saat ini tidak<br />
memadai, karena MMS-Center harus<br />
menghadapi berbagai standar. Secara<br />
umum, tahapannya terdiri dari:<br />
3 MMS-Center dapat mengirim dan menerima<br />
pesan dari/ke Internet melalui interface<br />
SMTP dan kemudian penghitungan<br />
biayanya berfungsi.<br />
3 MMS-Center akan kompatibel dengan<br />
SMS-Center, yang memungkinkan layanan<br />
prabayar mendapatkan akses SMS se-<br />
SMS, EMS, & MMS<br />
SMS Panjangnya terbatas hingga 160<br />
karakter. Ponsel yang disebutkan mampu<br />
mengirim SMS panjang, pada prakteknya<br />
hanya mengirimkan beberapa<br />
pesan secara berantai.<br />
EMS Beberapa SMS dirangkai, di dalamnya<br />
disimpan informasi untuk gambar<br />
dan suara. Tapi tidak lebih dari gambar<br />
pixel dan bunyi “beep”.<br />
MMS Mulai akhir tahun ini gambar bergerak<br />
dan berwarna - nantinya juga dalam<br />
kualitas televisi - dapat dikirimkan.<br />
Interaktifitas memungkinkan konferensi<br />
video lewat ponsel.<br />
CHIP | JUNI 2002<br />
Masalah kompatibilitas: Bebek 'nyengir' dari Siemens ME45 diterima sebagai si<br />
'Hidung Besar' pada Ericsson T68m.<br />
perti layanan pasca bayar. Sejalan dengan<br />
itu, infrastruktur akan dikembangkan<br />
seluas-luasnya.<br />
3Pada tahun 2003, diprediksikan hardware<br />
akan mendukung MMS-streaming.<br />
Dengan demikian, MMS-Center akan kompatibel<br />
dengan semua format messaging.<br />
Jadi fungsi seutuhnya baru akan dicapai<br />
MMS paling tidak satu tahun sejak<br />
dimulainya layanan yang pertama kali.<br />
Sebab lainnya adalah belum tersedianya<br />
besar bandwidth yang dibutuhkan. Streaming<br />
baru akan berfungsi bila sudah<br />
tersedia UMTS (Universal Mobile Telecommunications<br />
System). Selain itu, MMS-<br />
Center baru akan dapat menjamin tingkat<br />
interoperabilitas sepenuhnya pada<br />
tahap akhir.<br />
Pengirim sebuah MMS belum tentu<br />
tahu, apakah penerima pesannya memiliki<br />
ponsel MMS. Karena itu MMS-Center<br />
harus mampu menyaring inti pesan dan<br />
bila perlu mengirimkannya sebagai SMS.<br />
MMS komplitnya dapat dikirim terpisah<br />
ke account e-mail atau halaman HTML.<br />
EMS: Chaos dan inkompatibilitas<br />
Ketika Ericsson memperkenalkan ponsel<br />
T20-nya beberapa waktu lalu dan mengumumkan<br />
EMS (Enhanced Messaging System)<br />
sebagai standar baru pengiriman pesan,<br />
ia disambut dengan gembira. EMS<br />
mampu mengirimkan gambar bergerak<br />
dan sekuen sound pendek dengan basis<br />
SMS - tetapi hanya antar ponsel Ericsson<br />
pada waktu itu.<br />
Hingga kini EMS belum berhasil. Baru<br />
saja pengguna ponsel mencicipi EMS sebagai<br />
format baru pengiriman pesan,<br />
pengguna sudah harus pindah ke MMS.<br />
Bukannya tanpa alasan, soalnya masalahnya<br />
lebih besar daripada manfaatnya dan<br />
banyak terjadi inkompabilitas.<br />
Kelompok pengguna Nokia yang mayoritas<br />
justru malah berada di 'luar'. Walaupun<br />
beberapa model ponsel Ericsson<br />
seperti T68m/i mendukung format 'Smart<br />
Messaging' Nokia, tapi sebaliknya ponsel<br />
Nokia tidak mendukung format Ericsson.<br />
Philips telah menyesuaikan diri dan<br />
membuat sistem 'M@gic4'nya kompatibel<br />
dengan EMS. Fakta, bahwa setidaknya<br />
semua produsen ponsel utama mendukung<br />
MMS, memberikan harapan baru.<br />
EMS sangat diragukan untuk dapat<br />
berhasil, karena biayanya saja sudah menakutkan.<br />
EMS berbasis teknologi yang<br />
sama dengan SMS dan biayanya dihitung<br />
dengan pola yang sama. EMS tidak lain<br />
merupakan serangkaian SMS. Bila gambar<br />
bergerak dikirim bersama sebuah teks<br />
singkat, setidaknya terhitung biaya untuk<br />
3 buah. Secara teoritis sebuah EMS dapat<br />
terdiri atas 255 buah SMS, yang biayanya<br />
akan menjadi mahal.