06.11.2017 Views

Sriwijaya Magazine November 2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Edisi 81 / <strong>November</strong> <strong>2017</strong><br />

In-Flight <strong>Magazine</strong><br />

BEST COMMUNICATORS <strong>2017</strong><br />

DESTINATION<br />

Kota Tua Penuh<br />

Pesona Di Negeri<br />

Sejiran Setason<br />

JOURNEY<br />

Sumba Barat :<br />

A Treasure From<br />

The East<br />

INSIDE SRIWIJAYA<br />

HUT Ke-14 <strong>Sriwijaya</strong> Air :<br />

Terbang Formasi<br />

Membangun Negeri


4<br />

Ceo’s note<br />

14 Tahun <strong>Sriwijaya</strong> Air :<br />

TERBANG FORMASI<br />

MEMBANGUN NEGERI<br />

Sungguh kami menyadari bahwa <strong>Sriwijaya</strong> Air tidak mungkin<br />

bisa sebesar sekarang tanpa campur tangan mitra kerja,<br />

mitra usaha dan pelanggan dimana pun berada.<br />

pelanggan setia<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air &<br />

NAM Air yang<br />

kami hormati,<br />

Assalamualaikum wr wb,<br />

Salam Sejahtera,<br />

Menginjak usia yang ke 14<br />

tahun, <strong>Sriwijaya</strong> Air telah membuktikan banyak hal tentang<br />

posisinya sebagai maskapai swasta nasional. Kepak sayap<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dalam mengarungi kepulauan di seluruh<br />

Indonesia ini telah menyentuh ke seluruh wilayah ibukota<br />

provinsi, bahkan hingga ke tingkat Kotamadya dan Kabupaten.<br />

Ini adalah bentuk komitmen <strong>Sriwijaya</strong> Air dalam Merajut<br />

Pulau Mendekatkan Jarak.<br />

Banyak yang masih harus kami pelajari sepanjang<br />

perjalanan 14 tahun <strong>Sriwijaya</strong> Air ini, terutama bagaimana<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air bisa lebih memahami keinginan (wants) dan<br />

kebutuhan (needs) pelanggannya. Hampir setiap hari,<br />

menu diskusi dan implementasi internal perusahaan<br />

berasal dari hasil kami membaca dan mendengar suara<br />

pelanggan. Dan, ini kami syukuri bahwa keterlibatan<br />

pelanggan terbukti menjadi satu warna tersendiri buat<br />

kami untuk menjadi semakin mengerti dan memahami<br />

kebutuhan dan keinginan pelanggan.<br />

Hal yang sangat kami rasakan, betapa besarnya<br />

dukungan pelanggan dalam menapaki dinamika dunia<br />

jasa penerbangan di negeri tercinta ini. 14 tahun<br />

perjalanan kami ini telah dihiasi dengan berbagai cerita<br />

yang mengikat secara emosional, sehingga membuat<br />

kami lebih dari sekadar hubungan perusahaan dan<br />

pelanggan, tetapi justru lebih dari itu, dan sesuai tagline<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air “Your Flying Partner” maka kami selalu<br />

menempatkan pelanggan sebagai rekan setia yang ikut<br />

membesarkan perusahaan ini.<br />

Sedangkan andil besar lainnya yang tak bisa dipungkiri<br />

adalah keberadaan mitra kerja dan mitra usaha dalam denyut<br />

nadi <strong>Sriwijaya</strong> Air di dalam Melayani, Mengabdi dan Berbagi<br />

untuk masyarakat dan Negara yang tercinta ini.<br />

Selama 14 tahun, mitra kerja pun tak kenal lelah<br />

membantu <strong>Sriwijaya</strong> Air dalam mewujudkan<br />

komitmennya. Hampir seluruh langkah operasional<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air pun dituntunnya menuju maskapai<br />

yang berkualitas dan compliance. Ringan tangan<br />

mitra kerja inilah yang juga telah memberi andil dan<br />

membuahkan kebesaran <strong>Sriwijaya</strong> Air. Demikian pula<br />

mitra usaha yang selalu memacu untuk meningkatkan<br />

kinerja perusahaan, dengan tak bosan-bosannya<br />

memberi inspirasi untuk kenyamanan pelanggan<br />

bepergian dan memberi resep jitu agar <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

menjadi pilihan utama pelanggannya.<br />

Sungguh kami menyadari bahwa <strong>Sriwijaya</strong> Air tidak<br />

mungkin bisa sebesar sekarang tanpa campur<br />

tangan mitra kerja, mitra usaha dan pelanggan<br />

dimana pun berada. Oleh karena itu, dalam<br />

kesempatan memaknai perjalanan 14 tahun ini,<br />

kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya<br />

dan mengucapkan banyak terima kasih kepada para<br />

pelanggan, mitra kerja dan mitra usaha. Tekad kami<br />

dalam menapaki perjalanan ke depan akan terus<br />

bergandengantangan dengan konfigurasi Terbang<br />

Formasi Membangun Negeri.<br />

Kami yakini bahwa bila kita berada dalam satu<br />

formasi terbang yang sama, tentu semua hal akan<br />

menjadi mudah, lancar dan berhasil mencapai<br />

tujuan, yaitu membangun negeri secara umum dan<br />

membangun dunia transportasi udara secara khusus.<br />

Selamat Hari Ulang Tahun ke 14 <strong>Sriwijaya</strong> Air, semoga<br />

menjadi maskapai swasta nasional yang besar di mata<br />

Tuhan dan besar pula di mata umatNYA.<br />

Wassalamualaikum wr wb,<br />

Salam sejahtera,<br />

PT <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Chandra Lie<br />

President & CEO<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


contents<br />

<strong>November</strong> <strong>2017</strong><br />

President Commissioner<br />

Hendry Lie<br />

Photo Credit: oman<br />

Commissioner<br />

Johanes Bundjamin<br />

Andy Halim<br />

Fandy Lingga<br />

President Director<br />

Chandra Lie<br />

Finance Director<br />

Gabriella Sonia<br />

Commercial Director<br />

Toto Nursatyo<br />

Operation Director<br />

Capt. Lalu M Syakir<br />

TECHNICAL DIRECTOR<br />

Dwi Iswantoro<br />

Quality, Safety, & Security Director<br />

Capt. Dr. Toto Soebandoro<br />

Corporate Planning & BD Director<br />

Jefferson Jauwena<br />

Legal (Advocat)<br />

Samuel Ginting, SH<br />

Victorianus Sihotang, SH<br />

Hormat Torong, SH<br />

www.sriwijayaair.co.id<br />

74-78<br />

DESTINATION<br />

‘A Treasure from the East’ adalah<br />

gambaran keindahan alam di<br />

Kabupaten Sumba Barat, Nusa<br />

Tenggara Timur. Sumba Barat<br />

memiliki warisan budaya yang<br />

melimpah dengan kampungkampung<br />

adatnya. Serta berbagai<br />

peninggalan sejarah yang masih<br />

terjaga keasliannya.<br />

INSIDE<br />

Presiden Direktur dan CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group, Chandra Lie kembali mendapatkan<br />

penghargaan tingkat nasional.<br />

JOURNEY<br />

Tampak puluhan kawah hijau toska yang<br />

tersebar membentuk pola-pola tersendiri<br />

di hamparan berwarna coklat dari atas<br />

saat saya melintas di udara. Ah, tentu<br />

saja, ini Bangka.<br />

20<br />

INSIDE<br />

SRIWIJAYA<br />

HUT ke-14 <strong>Sriwijaya</strong> Air :<br />

Terbang Formasi<br />

Membangun Negeri<br />

sriwijaya air<br />

sriwijaya air on channel<br />

@sriwijayaair<br />

@sriwijayaair<br />

<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> adalah satu-satunya in-flight magazine yang diakui secara resmi oleh <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dan diperkenankan untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air. <strong>Sriwijaya</strong> Air tidak mengakui<br />

media lain dengan format majalah, selain <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>, dan tidak memperkenankan media<br />

lain dengan format majalah, untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air.


contents<br />

<strong>November</strong> <strong>2017</strong><br />

52<br />

88<br />

56<br />

74<br />

28 DISCOVER - ADVENTURE<br />

JOGJAKARTA<br />

32 DISCOVER - HERITAGE<br />

CIREBON<br />

34 DISCOVER - BEACH<br />

BANYUWANGI<br />

36 DISCOVER - NATURE<br />

GRESIK<br />

40 DISCOVER - ADVENTURE<br />

GUNUNG KIDUL<br />

42 DISCOVER - CULINARY<br />

JAMBI<br />

44 DISCOVER - BEACH<br />

TUAL<br />

46 discover - CITY<br />

KUPANG<br />

48 RESTO<br />

Bale Raos Kraton :<br />

Sensasi Citarasa Kuliner<br />

Keluarga Kraton<br />

Yogyakarta<br />

56 JOURNEY<br />

KOTA TUA PENUH PESONA<br />

DI NEGERI SEJIRAN SETASON<br />

70 MOST WANTED<br />

72 BOOKS<br />

74 DESTINATION<br />

Sumba Barat :<br />

A Treasure from the East<br />

80 BUCKET LIST<br />

6 Tujuan Wisata Seru<br />

di Maluku Utara<br />

84 MUSIC & FILM<br />

88 TRAVELLER STORY<br />

Pacua n K uda<br />

Joki-Joki Cilik Bima<br />

96 FOOTNOTE<br />

Kontemplasi Pragmatis<br />

untuk Menjadi Lebih Baik<br />

98 EVENT<br />

106 OUR CUSTOMER<br />

107 DESTINATION CITY<br />

112 HISTORY<br />

114 OFFICE


contributors<br />

Goenadi Haryanto<br />

Pensiunan arsitek<br />

dan fotografer yang<br />

mengkhususkan diri<br />

untuk pemotretan<br />

bandara dan dunia aviasi<br />

pada umumnya. Advisor;<br />

Komunitas Fotografi<br />

Bandara (FotBan) dan<br />

Konsultan Fotografi;<br />

PT. Angkasa Pura II,<br />

PT. Angkasa Pura I dan<br />

PT. Airnav Indonesia.<br />

Muhammad Syahdan<br />

Syahdan adalah seorang<br />

pencinta fotografi yang lebih<br />

konsen pada human interest<br />

dan street photography. Saat<br />

ini selain bekerja di salah<br />

satu instansi pemerintahan<br />

di kabupaten Bima bersama<br />

seorang teman membentuk<br />

Sang Bima Photoworks<br />

yang menekuni wedding<br />

photography. Juga aktif<br />

diberbagai kegiatan sosial<br />

kemasyarakatan terutama<br />

kegiatan kepemudaan.<br />

FRANSISKA KEN<br />

Menekuni bidang pariwisata<br />

untuk wilayah ASEAN,<br />

Ken yang juga seorang<br />

fotografer tidak hanya<br />

sekedar menaruh perhatian<br />

pada destinasi wisata<br />

dengan menjadi contributor<br />

di berbagai media.<br />

Belakangan cenderung<br />

lebih spesifik untuk<br />

melakukan riset mengenai<br />

sustainable tourism<br />

di pelosok Indonesia<br />

bekerjasama dengan NGO<br />

dan pemerintah daerah.<br />

DWI AGUNG SAPUTRO<br />

Agung demikian sapaan<br />

akrabnya merupakan pria<br />

kelahiran Biak-Papua.<br />

Mempunyai kecintaan<br />

terhadap dunia traveling<br />

dan fotografi membuatnya<br />

penasaran dengan daerahdaerah<br />

baru yang jarang di<br />

kunjungi atau belum sama<br />

sekali dan senang bertemu<br />

dengan banyak orang.<br />

Traveling membuatnya lebih<br />

tau apa arti Bhineka Tunggal<br />

Ika. Saat ini ia aktif sebagai<br />

freelancer dan karyanya dapat<br />

dilihat di akun instagram<br />

@agungsaputro3397.<br />

Publisher<br />

PT. NEGERI AKSARA MANDIRI<br />

Jl. Gunung Sahari Raya No. 13<br />

Blok B 8-10 Jakarta Utara 14420<br />

Telp: +62 21 6471 7999<br />

Fax: +62 21 6470 2828<br />

www.sriwijayamagazine.com<br />

Advertising Inquiries<br />

PT MONDO MEDIA<br />

Gd. The Habibie Center lt.1<br />

Jl. Kemang Selatan No. 98<br />

Jakarta Selatan<br />

P: +62 21 7883 2333<br />

F: +62 21 7883 2444<br />

sales@mmedia.co.id<br />

www.mmedia.co.id<br />

Editorial Board<br />

Toto Nursatyo<br />

Jefferson Jauwena<br />

Agus Soedjono<br />

Ari Kurnia Yusuf<br />

Suyitno Hadisusanto<br />

Editor-in-Chief<br />

Karina Ayu Budiani<br />

Editor<br />

Dian Triasari<br />

Adi Willi Hanhari<br />

Reporter<br />

Dionesia Ika<br />

Senior Creative Design<br />

Fanji Ramadhan<br />

Junior Creative Design<br />

Angel Desyanty<br />

Finance<br />

Triana Sitepu<br />

Yadi Supriadi<br />

Promotion<br />

Ricco Andika<br />

Director of Sales<br />

Harry Sutanto<br />

Sales Team:<br />

Muhamad Aldo Dunn<br />

Shendy Adhityani<br />

Sri Fauziah Yulita<br />

Administration Support<br />

Novianti<br />

Indrayani Tenia<br />

Contributors<br />

Erwin Yap<br />

Redaksi menerima kiriman artikel dan foto untuk diterbitkan di majalah ini. Anda dapat<br />

mengirimkannya melalui email ke redaksi@sriwijayamagazine.com.<br />

Subjek email CONTRIBUTOR_(Tema Tulisan)_(Nama Penulis)


12<br />

Calendar event<br />

18 Nov - 19 Nov 11 Nov - 13 Nov<br />

Jogja International Heritage Walk <strong>2017</strong><br />

Candi Prambanan, Jogjakarta<br />

Festival Pesona Budaya Banda<br />

Kepulauan Banda, Maluku<br />

FOTO: bintan-resorts.com | i.ytimg.comtravel | (www.jogjaheritagewalk.com | MediaMaimbau - blogger<br />

02 Nov<br />

Festival Way Kambas<br />

Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas, Lampung<br />

Diadakan setiap tahun, Festival Way Kambas dimeriahkan<br />

dengan berbagai kegiatan seperti pameran kuliner, atraksi<br />

gajah-gajah dari Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional<br />

Way Kambas, hingga penampilan seni budaya lokal.<br />

01 Nov<br />

-<br />

05 Nov<br />

Festival Mahakam<br />

Kota Samarinda, Kalimantan Tmur<br />

04 Nov<br />

06 Nov<br />

19 Nov<br />

Makassar Culinary Night III<br />

Kota Makassar, Sulawesi Selatan<br />

-<br />

-<br />

11 Nov<br />

20 Nov<br />

Spartan Race Bintan<br />

Lagoi Bay, Bintan, Kapulauan Riau<br />

Pesta Tabuik<br />

Pariaman, Sumatera Barat<br />

Pesta Tabuik adalah bentuk upacara masyarakat<br />

Pariaman dalam memperingati wafatnya cucu<br />

Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Hussain di<br />

Padang Karbala. Menurut sejarah Pariaman,<br />

Pesta Tabuik adalah bentuk usaha pembauran<br />

antara pasukan yang dahulu adalah bagian dari<br />

pasukan Inggris dengan masyarakat Pariaman.<br />

Memperkenalkan pariwisata dan budaya Kota<br />

Samarinda adalah tujuan diadakan Festival Mahakam,<br />

yang menampilkan pawai budaya, festival kuliner, balap<br />

perahu klotok dan lainnya.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


14<br />

inside sriwijaya<br />

SRIWIJAYA AIR GROUP<br />

BUKA PENERBANGAN JAKARTA – KETAPANG PP<br />

Teks: Adi Willi Hanhari Haloho | Foto: Dok. <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group (<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air) membuka penerbangan dari<br />

Jakarta menuju Ketapang (Kalimantan Barat) via Pontianak PP mulai tanggal<br />

26 Oktober <strong>2017</strong>. Penerbangan akan dilakukan tiap hari dengan menggunakan<br />

perpaduan pesawat dari maskapai <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air.<br />

selain Ketapang, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group juga<br />

akan membuka penerbangan dari Jakarta ke<br />

kota Putussibau dan Sintang yang juga berada di<br />

Kalimantan Barat. Penerbangan ke kota Ketapang, Putussibau<br />

dan Sintang melalui Pontianak juga akan bisa dilakukan dari<br />

kota-kota besar di Jawa seperti Semarang, Yogyakarta dan<br />

Surabaya serta kota-kota besar lain di Indonesia.<br />

“Antara Kalimantan Barat dan kota-kota besar di Pulau Jawa<br />

seperti Semarang, Yogya, Surabaya dan Jakarta sejak dulu<br />

sudah terjalin hubungan yang baik. Banyak masyarakat dari<br />

Jawa yang merantau dan bekerja di Kalimantan Barat. Begitu<br />

pula banyak orang-orang di Kalimantan Barat yang melakukan<br />

bisnis di Pulau Jawa,” ujar Senior Corporate Communications<br />

Manager <strong>Sriwijaya</strong> Air Group Agus Soedjono.<br />

Dengan pembukaan penerbangan ini, Agus mengharapkan<br />

hubungan antar dua wilayah itu akan bertambah erat karena<br />

sarana transportasi yang lebih mudah. Transportasi yang<br />

lebih mudah juga diharapkan mampu mengembangkan<br />

perekonomian di dua wilayah tersebut.<br />

Untuk penerbangan dari Jakarta menuju ke Ketapang<br />

diberangkatkan pada pukul 05.45 WIB, 10.00 WIB dan 14.30<br />

WIB. Jakarta menuju Putussibau diberangkatkan pada pukul<br />

04.45 WIB dan 18.25 WIB. Sedangkan Jakarta menuju Sintang<br />

diberangkatkan pukul 05.45 WIB dan 10.00 WIB.<br />

Penerbangan dari Semarang menuju Ketapang<br />

diberangkatkan pukul 06.10 WIB, 12.20 WIB dan 17.05<br />

WIB. Semarang menuju Putussibau diberangkatkan pukul<br />

12.20 WIB dan 17.05 WIB. Dan Semarang menuju Sintang<br />

diberangkatkan pukul 06.10 WIB dan 17.05 WIB.<br />

Penerbangan dari Yogyakarta menuju ke Ketapang diberangkatkan<br />

pada pukul 16.45 WIB dan 20.30 WIB. Yogyakarta menuju Putussibau<br />

diberangkatkan pada pukul 11.00 WIB dan 20.30 WIB. Sedangkan<br />

Yogyakarta menuju Sintang diberangkatkan pukul 20.30 WIB.<br />

Sedangkan penerbangan dari Surabaya menuju ke Ketapang<br />

diberangkatkan pada pukul 06.00 WIB, 06.40 WIB, 10.50 WIB, 16.30<br />

WIB dan 18.50 WIB. Surabaya menuju Putussibau diberangkatkan<br />

pada pukul 10.50 WIB, 16.30 WIB dan 18.50 WIB. Sedangkan<br />

Surabaya menuju Sintang diberangkatkan pukul 06.00 WIB, 16.30<br />

WIB dan 18.50 WIB.<br />

Sementara itu, untuk penerbangan dari Pontianak-Ketapang PP akan<br />

dilayani tiga kali sehari dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.<br />

Yaitu berangkat dari Pontianak pukul 10.35 WIB, 14.30 WIB dan 16.30<br />

WIB. Untuk baliknya, berangkat dari Ketapang pukul 06.45 WIB, 11.25<br />

WIB dan 15.25 WIB.<br />

Penerbangan Pontianak-Putussibau akan dilayani satu kali<br />

penerbangan per hari dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.<br />

Berangkat dari Pontianak pukul 07.50 WIB sampai di Putussibau<br />

pukul 08.50 WIB. Dan selanjutnya penerbangan dari Putussibau<br />

pukul 09.05 WIB sampai ke Pontianak pukul 10.05 WIB.<br />

Sedangkan Penerbangan Pontianak-Sintang juga akan dilayani satu<br />

kali penerbangan per hari dengan menggunakan pesawat ATR 72-<br />

600. Berangkat dari Pontianak pukul 12.30 WIB sampai di Sintang<br />

pukul 13.05 WIB. Dan selanjutnya penerbangan dari Sintang pukul<br />

13.25 WIB sampai ke Pontianak pukul 14.00 WIB.<br />

“Untuk penerbangan dengan menggunakan pesawat ATR 72-<br />

600 ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group memberikan gratis biaya bagasi<br />

hingga 10 kg,” lanjut Agus lagi.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


c s r<br />

Setiap Hari Berdoa<br />

& Berbagi <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Teks: Adi Willi Hanhari Haloho | Foto: Dok. <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group<br />

Pada periode Oktober <strong>2017</strong> lalu <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group kembali merealisasikan kegiatan<br />

CSR bertajuk Setiap Hari Berdoa dan<br />

Berbagi Bersama Anak Yatim Piatu..<br />

k<br />

egiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan<br />

setiap hari di seluruh wilayah di tanah air. Adapun<br />

beberapa daerah yang menjadi sasaran pada bulan<br />

lalu yakni Distrik Sorong, Distrik Biak, Distrik Ambon, Distrik<br />

Jayapura, Distrik Maumere dan lain sebagainya.<br />

Berikut foto liputan kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air periode Oktober <strong>2017</strong>.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

A Setiap Hari Berdoa & B Setiap Hari Berdoa & C Setiap Hari Berdoa &<br />

Berbagi <strong>Sriwijaya</strong> Air Berbagi <strong>Sriwijaya</strong> Air Berbagi <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group Distrik Ambon. Group Distrik Biak. Group Distrik Jayapura.


16<br />

inside sriwijaya<br />

A<br />

Chandra Lie<br />

Raih Best Communicators <strong>2017</strong><br />

Teks: Gatot R | Foto: Dok. <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Presiden Direktur dan CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air Group, Chandra Lie kembali mendapatkan<br />

penghargaan tingkat nasional. Kali ini Chandra Lie mendapatkan penghargaan<br />

sebagai Best Communicators <strong>2017</strong> kategori CEO Swasta Nasional Non-Tbk dari<br />

Majalah PR Indonesia.<br />

m<br />

enurut Pemimpin Redaksi Majalah PR<br />

Indonesia, Asmono Wikan, penghargaan ini<br />

diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada<br />

Chandra Lie yang telah melakukan ikhtiar yang bagus untuk<br />

mengkomunikasikan perusahaannya.<br />

“Kami telah melakukan survey pada 13 media cetak<br />

nasional untuk perusahaan dan personil PR-nya. Apakah<br />

ada isu negatif atau tidak di perusahaan tersebut terkait<br />

dengan komunikasi publik.<br />

Dari survey tersebut mengerucutlah satu nama Chandra Lie<br />

untuk Best Communicators <strong>2017</strong> kategori CEO Swasta Nasional<br />

Non-Tbk,” ujar Asmono Wikan.<br />

Chandra Lie menyambut baik dan menyatakan terimakasih<br />

atas penghargaan Best Communicator <strong>2017</strong> dari Majalah<br />

PR Indonesia. Dirinya mengaku tidak menyangka akan<br />

mendapatkan penghargaan. Chandra Lie menyatakan<br />

penghargaan tersebut akan menjadi motivasi dirinya dan<br />

karyawan di <strong>Sriwijaya</strong> Air Group untuk meneruskan pola<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


inside sriwijaya<br />

17<br />

B<br />

c<br />

persahabatan itu<br />

seperti tangan<br />

dengan mata.<br />

saat tangan<br />

terluka, mata<br />

menangis, tangan<br />

mengusap tanpa<br />

diperintah itulah<br />

persahabatan.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

Penyerahan piagam<br />

penghargaan dari PimRed<br />

Majalah PR Indonesia, Asmono<br />

Wikan kepada Presiden<br />

Direktur dan CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group, Chandra Lie.<br />

Presiden Direktur dan CEO<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group, Chandra<br />

Lie berfoto bersama insan<br />

Public Relations Indonesia.<br />

Sambutan PimRed<br />

Majalah PR Indonesia,<br />

Asmono Wikan.<br />

komunikasi yang sudah baik, ke dalam maupun<br />

ke luar perusahaannya. “Saya tidak tahu berapa<br />

banyak penghargaan yang telah saya terima<br />

dari institusi lain kepada saya, karena saya tidak<br />

menargetkan itu. Tapi saya bersyukur mendapat<br />

penghargaan-penghargaan yang sudah saya terima<br />

ini. Saya selalu melakukan sesuatu menurut<br />

hati nurani dan kebiasaan saya, termasuk dalam<br />

berkomunikasi dengan orang lain,” ujarnya.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


18<br />

inside sriwijaya<br />

D<br />

d<br />

E<br />

Sambutan Presiden Direktur dan<br />

CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air Group, Chandra Lie.<br />

Piagam Penghargaan Best Communicators<br />

<strong>2017</strong> kategori CEO Swasta Nasional Non-Tbk<br />

dari Majalah PR Indonesia.<br />

E<br />

Chandra Lie mencontohkan salah<br />

satu hal yang menjadi perhatiannya,<br />

yaitu dalam hal menerima tamu.<br />

“Saya tidak mau ada tamu yang<br />

menunggu lama di ruang tamu, baik<br />

untuk saya maupun karyawan saya.<br />

Jika ada tamu, selalu saya tanyakan<br />

langsung ‘mau ketemu siapa?’. dan<br />

akan saya antar ke ruang pertemuan<br />

untuk diterima yang bersangkutan,”<br />

ujar pria berkacamata yang ramah<br />

senyum ini.<br />

Chandra Lie juga mengaku<br />

tidak membeda-bedakan pola<br />

komunikasinya terhadap siapapun<br />

juga. Dirinya bahkan menganggap<br />

orang-orang yang dikenalnya sebagai<br />

saudara. Karena persaudaraan,<br />

menurutnya adalah hakekat dari<br />

kemanusiaan. “Persahabatan itu<br />

seperti tangan dengan mata. Saat<br />

tangan terluka, mata menangis.<br />

Saat mata menangis, tangan<br />

mengusap tanpa diperintah. Itulah<br />

persahabatan. Jadi antar sahabat<br />

itu akan selalu melakukan hal yang<br />

terbaik bagi sahabatnya karena<br />

keluar dari hati nurani,” lanjut<br />

Chandra Lie.<br />

Terkait pola komunikasi<br />

perusahaannya, Chandra Lie<br />

menginginkan agar masyarakat<br />

tidak segan-segan untuk selalu<br />

mengontrolnya.“Jika masyarakat<br />

melihat ada yang baik terkait<br />

saya dan perusahaan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group, tolong disampaikan ke<br />

publik. Tapi kalau ada yang kurang<br />

baik dari perusahaan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group, jangan takut-takut,<br />

sampaikan langsung ke saya. Saya<br />

akan memperbaikinya. Hal ini<br />

untuk kebaikan kita bersama ke<br />

depannya,” ujar Chandra Lie lagi.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


20<br />

inside sriwijaya<br />

a<br />

HUT ke-14 <strong>Sriwijaya</strong> Air:<br />

Terbang Formasi Membangun Negeri<br />

Teks: Gatot R | Foto: Dok. <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air yang pada 10 <strong>November</strong> <strong>2017</strong> ini genap berusia 14 tahun, sudah berkembang<br />

menjadi salah satu perusahaan penerbangan terkemuka di Tanah Air dan dikenal oleh<br />

khalayak Internasional. Dalam perjalanannya, <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air yang menjadi bagian<br />

dari <strong>Sriwijaya</strong> Air Group telah menjadi salah satu tulang punggung dalam hal transportasi<br />

udara<br />

p<br />

dari bagian barat hingga timur Indonesia.<br />

A Pesawat <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air.<br />

b<br />

akar marketing Indonesia,<br />

Hermawan Kertajaya mengatakan<br />

bahwa tidak banyak perusahaan<br />

yang bisa sekaligus berkembang (growth) dan<br />

menguntungkan (profitability). Jika perusahaan<br />

mengembangkan diri, biasanya sulit untuk<br />

mendapatkan keuntungan. Sebaliknya jika<br />

mengutamakan keuntungan, perusahaan<br />

tersebut tidak bisa mengembangkan diri.<br />

Namun menurut Hermawan, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group yang terdiri dari maskapai <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dan NAM Air serta beberapa anak<br />

perusahaan lainnya justru mematahkan<br />

anggapan tersebut dimana Perusahaan ini<br />

bisa berkembang sekaligus untung.<br />

“Hal ini merupakan suatu hal yang<br />

sangat langka terutama dalam bisnis<br />

penerbangan nasional yang sarat<br />

dengan kompetisi,” ujar Hermawan.<br />

Perlahan tapi pasti, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

mengembangkan sayap bisnisnya<br />

dengan berencana menambah armada<br />

pesawat, frekuensi penerbangan,<br />

dan ekspansi rute baru.<br />

Bahkan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group, juga<br />

menjadi salah satu maskapai<br />

andalan untuk membawa banyak<br />

penumpang dan wisatawan dari<br />

luar negeri ke Indonesia.<br />

c<br />

d<br />

Komisaris Utama <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group, Hendry Lie.<br />

President Director sekaligus CEO<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group, Chandra Lie.<br />

Pesawat Nam Air ART 72-600.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


inside sriwijaya<br />

21<br />

Membangun Negeri<br />

Komisaris Utama <strong>Sriwijaya</strong> Air Group,<br />

Hendry Lie selalu mengatakan<br />

bahwa dengan menjadi perusahaan<br />

penerbangan swasta nasional di<br />

Indonesia, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group harus<br />

dapat menjawab kebutuhan dan<br />

keinginan masyarakat Indonesia yang<br />

berada di ribuan pulau dari Sabang<br />

hingga Merauke. “Atas dasar itulah,<br />

maskapai <strong>Sriwijaya</strong> Air hadir untuk<br />

memberikan layanan transportasi udara<br />

kepada masyarakat dengan aman dan<br />

nyaman,” ujar Hendry Lie.<br />

b<br />

c<br />

Menurut Hendry Lie, membangun<br />

suatu perusahaan jasa penerbangan<br />

harus dilandasi dengan integritas<br />

dan niat yang kuat berorientasi pada<br />

kepentingan seluruh masyarakat.<br />

Oleh karena itu, Hendry Lie<br />

menekankan agar <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

dapat terbang menjangkau ke seluruh<br />

pelosok tanah air dari kota besar ke<br />

kota kecil maupun sebaliknya.<br />

Hal senada juga diungkapkan oleh<br />

President Director & CEO <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group, Chandra Lie “<strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group mempunyai komitmen untuk<br />

membangun negeri dengan cara<br />

merajut pulau dan mendekatkan<br />

jarak. Kita rajut pulau-pulau di<br />

seluruh Indonesia sehingga menjadi<br />

semacam satu sulaman kain yang<br />

saling tersambung dan memiliki<br />

keterikatan. Dengan demikian,<br />

masyarakat dapat saling terhubung<br />

dari satu pulau ke pulau lain dengan<br />

cepat. Sehingga kekerabatan<br />

masyarakat Indonesia bisa semakin<br />

dekat dan erat serta pemerataan<br />

pembangunan di seluruh daerah<br />

dapat dirasakan”<br />

ujar Chandra Lie.<br />

Dalam rangka mewujudkan komitmen<br />

tersebut, <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air<br />

bersinergi untuk dapat melayani dari<br />

kota-kota kecil (rute perintis) menuju<br />

kota-kota besar dan sebaliknya.<br />

“Kami bisa mengantarkan masyarakat<br />

dari Jakarta, Surabaya dan kota-kota<br />

besar lainnya menuju ke kota – kota<br />

kecil di pelosok Indonesia seperti<br />

Bima dan Tambolaka dalam satu hari.<br />

Karena penerbangan kami saling<br />

terhubung sehingga memudahkan para<br />

penumpang,” lanjut Chandra Lie.<br />

Di sisi lain, Chandra Lie juga selalu<br />

menekankan bahwa perkembangan<br />

perusahaan yang dipimpinnya ini tidak<br />

terlepas dari pertolongan Tuhan.<br />

“Perusahaan ini adalah milik Tuhan.<br />

Saya hanya sebagai sopir-Nya.<br />

Oleh karena itu, saya akan terus<br />

berupaya menjalankan dan<br />

mengembangkan <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group dengan terus menambah<br />

jumlah dan meremajakan armada,<br />

pengembangan infrastruktur, serta<br />

penambahan rute maupun frekuensi<br />

penerbangan. Semua itu adalah<br />

komitmen saya kepada Tuhan dan<br />

masyarakat untuk membangun<br />

negeri ini,” ujar Chandra Lie lagi.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group mempunyai<br />

komitmen untuk<br />

membangun negeri<br />

dengan cara<br />

merajut pulau<br />

dan mendekatkan<br />

jarak. Kita rajut<br />

pulau-pulau di<br />

seluruh Indonesia<br />

sehingga menjadi<br />

semacam satu<br />

sulaman kain yang<br />

saling tersambung<br />

dan memiliki<br />

keterikatan.<br />

d<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


22<br />

inside sriwijaya<br />

Melayani masyarakat<br />

Perkembangan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

selama 14 tahun ini juga tidak bisa<br />

dilepaskan dari strategi layanan<br />

yang diterapkannya. Hingga saat<br />

ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group adalah<br />

satu-satunya maskapai berjadwal<br />

nasional kelas medium . Sebagai<br />

maskapai medium service,<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group memberikan<br />

layanan berupa makanan berat<br />

untuk penerbangan rute jarak<br />

jauh dan makanan ringan untuk<br />

penerbangan rute jarak dekat serta<br />

minuman baik untuk penerbangan<br />

rute jarak jauh maupun dekat.<br />

Sudah<br />

sepantasnya<br />

hasil yang luar<br />

biasa ini kami<br />

persembahkan<br />

untuk Tuhan,<br />

karyawan,<br />

masyarakat serta<br />

Bangsa Indonesia.<br />

Direktur Komersial <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group, Toto Nursatyo berkomitmen<br />

bahwa <strong>Sriwijaya</strong> Air Group akan<br />

memberikan layanan yang terbaik<br />

untuk kenyamanan dan kepuasan<br />

penumpang selama penerbangan.<br />

Terkait pengembangan rute,<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group mengedepankan<br />

rute-rute yang mempunyai destinasi<br />

sesuai kebutuhan penumpang<br />

terutama untuk rute ke wilayah<br />

yang mempunyai obyek wisata alam,<br />

budaya, bisnis, pendidikan dan<br />

obyek menarik lainnya.<br />

Dalam rangka menunjang hal<br />

tersebut, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

akan melakukan kerjasama lebih<br />

erat dengan berbagai pemangku<br />

kepentingan terkait.<br />

Seperti dengan Kementerian<br />

Perhubungan dalam hal perizinan<br />

rute, Kementerian Pariwisata dan<br />

Pemerintah Daerah dalam hal<br />

membangun obyek-obyek wisata<br />

dan tempat-tempat menarik sesuai<br />

potensi daerah setempat serta agen<br />

perjalanan wisata guna membuat<br />

paket-paket perjalanan sesuai<br />

kebutuhan penumpang. Di sisi lain,<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group mempunyai<br />

kantor perwakilan di seluruh kotakota<br />

destinasinya untuk melayani<br />

penumpang di seluruh Indonesia.<br />

Sebagai perusahaan swasta murni yang<br />

dituntut untuk memperoleh keuntungan<br />

sebesar-besarnya, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

justru memiliki strategi unik dalam<br />

upaya memperoleh berkah dari Tuhan<br />

Yang Maha Kuasa.<br />

Hasil penjualan yang diperoleh dari<br />

pelanggan, disisihkan sebagian untuk<br />

mendukung Program Corporate Social<br />

Responsibility (CSR).<br />

Program tersebut merupakan wujud<br />

rasa syukur atas keberhasilan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group dalam melayani<br />

pelanggan di seluruh Indonesia yang<br />

terimplementasi melalui kegiatan<br />

santunan kepada Panti Asuhan, Panti<br />

Jompo, fakir miskin, maupun korban<br />

bencana alam dan sebagainya.<br />

Kegiatan yang berlangsung 365 hari<br />

setiap tahun tanpa henti ini dilakukan<br />

melalui kantor perwakilan seluruh<br />

destinasi <strong>Sriwijaya</strong> Air Group. Sehingga<br />

dapat dikatakan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

tidak hanya mementingkan tujuan<br />

bisnis semata dalam menjalankan<br />

usahanya, tetapi juga peduli terhadap<br />

kondisi sosial masyarakat Indonesia.<br />

Presiden Direktur dan CEO <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group, Chandra Lie mengatakan<br />

“Keberhasilan dan kesuksesan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group diusianya yang<br />

menginjak 14 tahun ini merupakan<br />

anugerah dari Tuhan dan kerja keras<br />

seluruh karyawan serta kerjasama yang<br />

baik dengan mitra perusahaan dan<br />

masyarakat. Sudah sepantasnya hasil<br />

yang luar biasa ini kami persembahkan<br />

untuk Tuhan, karyawan, masyarakat<br />

serta Bangsa Indonesia.”<br />

e<br />

CSR <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

di Kantor perwakilan Depok.<br />

E<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


inside sriwijaya<br />

23<br />

Empat Pilar Layanan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Presiden Direktur & CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air Group Chandra Lie<br />

selalu menekankan empat hal pokok kepada para karyawan<br />

untuk melayani masyarakat Indonesia.“Pertama tentang<br />

ketepatan waktu terbang (On time performance/ OTP), kedua<br />

tentang pelayanan (service) kepada penumpang, ketiga tentang<br />

kebersihan pesawat dan keempat tentang penambahan<br />

frekuensi dan rute.” ujar Chandra Lie<br />

“Kita harus selalu berupaya meningkatkan ketepatan waktu<br />

terbang, agar penumpang mendapatkan jaminan dan kepastian<br />

segala jadwal kegiatannya. Selain itu, pelayanan sebelum, saat dan<br />

setelah terbang kepada penumpang harus dilaksanakan dengan<br />

sempurna. Kebersihan pesawat juga harus menjadi prioritas<br />

karena kebersihan merupakan pangkal kesehatan dan membuat<br />

orang nyaman dan bahagia. Satu hal lagi yang juga penting adalah<br />

menambah frekuensi dan rute penerbangan sehingga lebih banyak<br />

masyarakat yang bisa dilayani,” pungkas Chandra Lie.<br />

Dengan melaksanakan empat hal tersebut, Chandra Lie yakin<br />

masyarakat akan semakin mencintai dan menjadi mitra setia<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group.<br />

F<br />

President & CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air Group,<br />

Chandra Lie.<br />

F<br />

Seragam Baru Pramugarai<br />

Pada tahun <strong>2017</strong> ini awak kabin <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

telah memakai seragam baru yang diambil dari<br />

filosofi keanggunan dan kharisma Gending <strong>Sriwijaya</strong><br />

milik Kerajaan <strong>Sriwijaya</strong>, salah satu kerajaan terbesar<br />

Indonesia yang diakui dunia. Filosofi lain yang<br />

diadopsi oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air Group adalah semangat<br />

memberikan layanan dan keramahan dalam bentuk<br />

senyum, salam, dan sapa <strong>Sriwijaya</strong>.<br />

Seragam dengan model kebaya dan bercorak batik<br />

tersebut merupakan hasil desain dari desainer<br />

kenamaan, Hengky Kawilarang. Dengan perpaduan<br />

corak dan warna yang elegan, seragam baru awak<br />

kabin ini memang membuat para awak kabin terlihat<br />

lebih segar dan enak dilihat.<br />

G<br />

Seragam baru awak kabin <strong>Sriwijaya</strong> Air Group yang bercorak<br />

batik dari filosofi keanggunan dan kharisma Gending<br />

<strong>Sriwijaya</strong> milik Kerajaan <strong>Sriwijaya</strong>.<br />

G<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


FOTO: ARIS MOENANDAR<br />

1<br />

8 Favorite<br />

Destinations<br />

d<br />

Teks: Karina Ayu Budiani<br />

alam rangka Hari Ulang Tahun ke-14 <strong>Sriwijaya</strong> Air,<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group meluncurkan ‘8 Favorite Destinations’.<br />

Hal ini berarti terdapat satu tambahan destinasi dari ‘7<br />

Favorite Destinations’ yang diluncurkan tahun 2016. Penambahan<br />

satu destinasi tersebut adalah Banyuwangi.<br />

8 Favorite Destinations adalah destinasi-destinasi unggulan yang<br />

dimiliki oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air Group dan menjadi bentuk kontribusi<br />

kepada pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian Pariwisata.<br />

Destinasi-destinasi favorit ini akan menjadi salah satu produk<br />

kepariwisataan Indonesia yang beriringan dengan apa yang<br />

dilakukan oleh Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah<br />

kunjungan wisatawan mancangera (wisman) ke Indonesia.<br />

FOTO: ANTON CHANDRA<br />

2


Melalui peluncuran ‘8 Favorite Destinations’<br />

ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group melakukan beberapa<br />

strategi promosi dengan menggunakan<br />

banyak media seperti mamadukan semua<br />

marketing communication tools melalui rilis<br />

berita, media sosial, maupun media placement.<br />

Strategi-strategi tersebut dilakukan sehingga<br />

masyarakat luas khususnya pelanggan tahu<br />

akan produk ‘8 Favorite Destinations’.<br />

Ekspansi rute akan terus digarap oleh <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group untuk mendukung campaign ‘8<br />

Favorite Destinations’. Baik ekspansi untuk<br />

rute-rute penumpang regular maupun rute<br />

carter seperti yang selama ini telah dilakukan<br />

terutama untuk mendatangkan wisman asal<br />

Tiongkok. Harapannya, hal tersebut akan<br />

mendukung campaign ‘8 Favorite Destinations’<br />

sebagai produk pariwisata yang menjadi daya<br />

tarik tidak hanya wisatawan domestik, tapi juga<br />

wisatawan mancanegara.<br />

Berikut ini ulasan ‘8 Favorite Destinations’<br />

yang diluncurkan oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

di tahun <strong>2017</strong>:<br />

1 Raja Ampat<br />

Raja Ampat adalah sebuah Kabupaten di<br />

Provinsi Papua Barat dan dapat dijangkau<br />

dari kota Sorong. Raja Ampat yang memiliki<br />

gugusan pulau sekitar 1000 buah membentuk<br />

beberapa laguna yang warna airnya biru<br />

muda bening berkilau ditempa sinar<br />

matahari. Salah satu kegiatan di Raja Ampat<br />

adalah birdwatching dengan aneka jenis<br />

burung Cendrawasih sebagai unggas endemik<br />

Papua. Berbagai lokasi penyelaman menarik<br />

di Raja Ampat seperti Sardine Reef, Shark<br />

Point, dan Manta Point.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air melayani penerbangan<br />

dari/ke Sorong melalui Jayapura, Manokwari,<br />

Makassar, Jakarta, Timika, Manado, Ambon,<br />

dan Merauke.<br />

2 Pulau Komodo<br />

Pulau Komodo berada di Flores, Nusa Tenggara Timur dan akses<br />

transportasi udara menuju lokasi adalah melalui Bandara Labuan<br />

Bajo. Di pulau ini terdapat Taman Nasional Komodo yang mengelola<br />

tiga pulau besar yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau<br />

RInca selain pulau-pulau kecil di sekitarnya. Salah satu pantai yang<br />

terkenal di Pulau Komodo adalah Pink Beach. Disebut Pink Beach<br />

karena warna pasir pantainya yang kemerahan. Pemandangan di<br />

sini sangat indah akibat perpaduan warna pasir yang kemerahan<br />

dan biru gradasi air laut.<br />

TRIP Guide<br />

NAM Air melayani penerbangan dari<br />

/ke Labuan Bajo melalui Denpasar.<br />

3 Ternate<br />

Ternate menjadi lokasi salah satu gunung aktif di Indonesia yakni<br />

Gunung Gamalama. Becermin dari sejarah Ternate, banyak sekali<br />

ditemukan benteng-benteng tua di pulau ini. Saat ini ada delapan<br />

benteng yang masih bertahan dan telah berubah menjadi objek wisata<br />

yakni Benteng Tolukko, Benteng Kastela, Benteng Tahula, Benteng<br />

Oranje, Benteng Kalamata, Benteng Kota Janji, Benteng Kota Naka,<br />

dan Benteng Takome. Ternate juga memiliki banyak wisata pantai,<br />

diantaranya Pantai Sulamadaha, Pantai Fitu, Pantai Taman Nukila,<br />

Pantai Fala Jawa, dan Pantai Batu Angus.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air melayani penerbangan<br />

dari/ke Ternate melalui Ambon, Makassar, Manado,<br />

Jakarta, dan Surabaya.<br />

3


4<br />

4 Banyuwangi<br />

Banyuwangi dikenal dengan julukan The Sunrise of<br />

Java karena posisinya yang berada di ujung timur<br />

Pulau Jawa. Banyak hal yang bisa dieksplorasi oleh<br />

wisatawan di Banyuwangi mulai dari wisata alam, wisata<br />

kuliner, dan wisata budaya. Banyuwangi mengadakan<br />

72 event di tahun <strong>2017</strong> yang terangkum dalam B-Fest<br />

<strong>2017</strong>. Beberapa event yang rutin diadakan adalah<br />

Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno carnival,<br />

International Tour de Banyuwangi Ijen, Jazz Ijen, dan<br />

Banyuwangi Beach Jazz Festival. Keindahan alam<br />

Banyuwangi yang layak dikunjungi adalah Pulau Merah,<br />

Kawah Ijen, Teluk Ijo, dan Taman Nasional Alas Purwo.<br />

TRIP Guide<br />

Nam Air melayani penerbangan dari<br />

/ke Banyuwangi melalui Jakarta.<br />

5 Belitung<br />

Tanjung Kelayang menjadi ikon wisata Pulau Belitung,<br />

dengan batu-batuan sangat besar bertebaran di<br />

dekat pantai. Selain Tanjung Kelayang, ada pula objek<br />

pantai lain yakni Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung<br />

Pendam, Pantai Penyabong, Pantai Serdang, dan<br />

Pantai Bukit Berahu. Selain pantai, wisatawan juga<br />

bisa menyeberang ke Pulau Lengkuas, Pulau Burung,<br />

Pulau Batu Berlayar, dan Pulau Kepayang untuk island<br />

hoping dan berenang. Wisata kulinernya juga harus<br />

dicoba seperti mie Belitung, lempah kuning, dan<br />

hidangan boga bahari.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air melayani penerbangan dari<br />

/ke Tanjungpandan melalui Jakarta dan Pangkal Pinang.<br />

5<br />

6 Danau Toba<br />

Danau Toba adalah danau alami yang terbentuk akibat letusan<br />

Gunung Toba. Letak danau ini di 900 mdpl sehingga udara di<br />

sekitar danau cukup sejuk. Danau ini memiliki sebuah pulau di<br />

tengah, yakni Pulau Samosir yang luasnya hampir sama dengan<br />

luas Negara Singapura. Di tengah Pulau Samosir terdapat dua<br />

danau indah yakni Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang.<br />

Wisatawan yang datang ke Danau Toba akan dimanjakan keindahan<br />

alam perbukitan serta kearifan budaya lokal. Pemerintah setempat<br />

menggelar Festival Danau Toba setiap tahun.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air melayani penerbangan dari/ke Silangit dari Jakarta.


6<br />

7<br />

8<br />

7 Penang<br />

Penang adalah sebuah pulau di barat laut Malaysia.<br />

Ibukotanya, George Town, adalah sebuah kota modern<br />

yang menjadi pusat pemerintahan dan bisnis. Saat<br />

berjalan kaki atau bersepeda menyusuri jalan-jalan di<br />

George Town, suguhan street art menjadi objek menarik<br />

untuk diabadikan. Arsitektur bangunan-bangunan tua<br />

juga menjadi salah satu daya tarik di Penang. Daya tarik<br />

lain seperti wisata alam di Penang Hill dan Penang<br />

Butterfly Farm, Botanic Gardens. Menu-menu wisata<br />

kuliner di Penang pun wajib dicoba, seperti Penang Asam<br />

Laksa, char kuey teow, Nasi Kandar, dan pasembur.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air melayani penerbangan dari/ke<br />

Penang melalui Medan.<br />

8 Bangka<br />

Pulau Bangka terkenal akan wisata alam sekaligus wisata<br />

kuliner. Wilayahnya yang dikelilingi laut menganugerahi<br />

daerah ini dengan hasil boga bahari melimpah. Berawal dari<br />

hal tersebut, ada beberapa kuliner boga bahari yang wajib<br />

dinikmati yakni otak-otak ikan, pempek, kerupuk ikan, dan<br />

mie ikan Toboali. Selain kuliner, Pulau Bangka menawarkan<br />

wisata lain seperti Danau Kaolin, Pantai Tanjung Pesona,<br />

Wisata Hutan Pelawan, dan Kota Tua Muntok. Pantai di Pulau<br />

Bangka memiliki karakteristik yang mirip dengan Pulau<br />

Belitung, yakni batu-batu granit besar yang bahkan dapat<br />

dinaiki oleh wisatawan.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air melayani penerbangan dari/ke<br />

Pangkal Pinang melalui Jakarta, Tanjungpandan, dan Palembang.


28<br />

discover - adventure<br />

JOGJAKARTA<br />

Teks & Foto : Agustinus Dwi Cahyo<br />

Siapa sangka, lava muntahan ‘Mbah Merapi’ - begitu penduduk lokal<br />

menyebutnya - yang 2010 lalu begitu banyak memakan korban, menjadi ladang<br />

pencaharian baru hingga kini. Barisan mobil Jeep Willys yang mulai memuat<br />

penumpang yang mayoritas wisatawan dari kawasan Kaliurang tersebut,<br />

wmenjadi salah satu ciri khas paket Wisata Lava Tour Merapi.<br />

isata Lava Tour Merapi selain<br />

menawarkan sensasi adrenalin<br />

selama di atas Jeep, juga sebagai<br />

napak tilas aliran lava Merapi pada tahun<br />

2006 dan 2010, serta kehidupan sekitar yang<br />

dipengaruhinya. Para pengemudi Jeep memiliki<br />

pengetahuan yang cukup untuk menjadi pemandu<br />

selama berwisata. Sehingga, selama perjalanan<br />

para wisatawan tidak hanya dibuat mulas karena<br />

gaya mengemudi mereka yang saking lihainya<br />

seperti sengaja ugal-ugalan, namun sekaligus<br />

diajak melintasi sejarah erupsi Gunung Merapi.<br />

Sepanjang perjalanan juga telah banyak objek<br />

wisata yang diinisiasi oleh masyarakat lokal<br />

seperti Stonehenge, The Lost World Castle,<br />

dan Museum Sisa Hartaku. Wisatawan juga<br />

diajak singgah ke Bunker Kaliadem yang pernah<br />

memanggang hidup-hidup masyarakat beserta<br />

relawan pada saat proses evakuasi erupsi<br />

Gunung Merapi tahun 2006.<br />

Sejarah erupsi Merapi ini semakin memesona<br />

ketika wisatawan diajak berdialog dengan saksi<br />

bisu di Museum Sisa Hartaku di Desa Jambu.<br />

Pengunjung dapat melihat berbagai jenis material<br />

vulkanik, perkakas rumah tangga, sampai dengan foto<br />

yang mengabadikan berbagai cerita tentang kehidupan<br />

di Kaki Merapi. Seperti halnya bom lava, jam yang<br />

meleleh pada jam 12.10 menandakan waktu terjadinya<br />

aliran lava melalui desa, rangka sapi, hingga foto<br />

terakhir upacara Labuhan Merapi yang dipimpin oleh<br />

Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.<br />

Lava Tour Merapi menawarkan tiga rute dengan paket 4<br />

orang dewasa dengan jarak pendek (1,5 jam) dibanderol<br />

dengan harga Rp. 350.000, menengah (2,5 jam) seharga<br />

Rp. 450.000, dan jalur panjang (4-5 jam) dengan harga<br />

Rp. 600.000. Dengan klimaksnya, wisatawan kembali<br />

dihadirkan keseruan cipratan air dalam keganasan rodaroda<br />

offroad yang menggilas sungai berbatu Kali Kuning,<br />

Umbul Harjo, Kabupaten Sleman.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Yogyakarta melalui Denpasar, Jakarta,<br />

Surabaya, Balikpapan, Pontianak, Palembang,<br />

Makassar, dan Lampung.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


30<br />

ADVERTORIAL<br />

A<br />

sebelumnya. Lucunya, ada pula yang<br />

awalnya menganggap keindahan<br />

batu-batu granit raksasa di Belitung<br />

merupakan rekayasa digital semata.<br />

Sehingga ia pun merasa harus<br />

membuktikannya sendiri.<br />

Belitung<br />

KILAU WISATA<br />

BAHARI NAN<br />

MENDUNIA<br />

PULUHAN YACHT (KAPAL LAYAR) DARI BELASAN<br />

NEGARA YANG BERLABUH DI TANJUNG<br />

KELAYANG MENANDAKAN KUATNYA MAGNET<br />

WISATA BAHARI BELITUNG. DAYA TARIKNYA<br />

TERUS MEMANCAR HINGGA KIAN MEMESONA<br />

WISATAWAN MANCANEGARA.<br />

SMALL ISLAND, BIG HEART<br />

Tak hanya keindahan alam, para<br />

wisatawan mancanegara (wisman) ini<br />

juga merasakan kekayaan seni budaya<br />

serta keramah-tamahan penduduk<br />

Belitung. Sejak awal kedatangan,<br />

mereka disambut<br />

oleh masyarakat<br />

dan Pemerintah<br />

Kabupaten Belitung<br />

dengan suka cita.<br />

B<br />

Tradisi Makan<br />

Bedulang dimana<br />

empat orang makan<br />

bersama dari satu<br />

tampah dan acara gala<br />

dinner yang diramaikan<br />

dengan tari-tarian<br />

tradisional menyajikan<br />

pengalaman unik bagi<br />

mereka. Mereka pun<br />

sempat mengunjungi<br />

Rumah Adat Belitung<br />

untuk mengetahui lebih<br />

banyak kebudayaan<br />

setempat.<br />

berlabuh di pulau dengan<br />

pantai putih bersih dan air<br />

laut yang bening merupakan<br />

impian dari setiap pelaut.<br />

Hal ini menjadi kenyataan<br />

bagi para pemilik serta penumpang<br />

yacht yang berlabuh di Pantai Tanjung<br />

Kelayang, Belitung. Mereka seakan-akan<br />

menemukan kepingan keindahan surga.<br />

Sepanjang akhir September <strong>2017</strong> hingga<br />

pertengahan Oktober <strong>2017</strong>, Belitung<br />

kehadiran dua rombongan besar acara<br />

rally kapal layar. Yaitu rombongan acara<br />

“Wonderful Sail 2 Indonesia” dan “Sail<br />

Indonesia <strong>2017</strong>”. Totalnya mencapai<br />

lebih dari 70 kapal dari belasan negara,<br />

seperti Australia, Swedia, Amerika<br />

Serikat, Inggris, Kanada, Jepang,<br />

Perancis, Norwegia, dan Polandia.<br />

Terdapat bermacam alasan yang<br />

memotivasi kedatangan mereka.<br />

Namun kebanyakan berkat rekomendasi<br />

dari beberapa di antara mereka yang<br />

sudah merasakan keindahan Belitung<br />

Seluruh pengalaman ini sangat<br />

berkesan bagi para wisman tersebut.<br />

Selain pantai yang memesona dan laut<br />

yang bersih, sambutan yang diberikan<br />

ternyata juga sangat mengena bagi<br />

mereka. Sehingga para wisman tersebut<br />

memberi julukan baru bagi Belitung,<br />

“Small island with a big heart”.<br />

Kepuasan para wisatawan ini<br />

merupakan hal yang penting<br />

menurut Dinas Pariwisata Kabupaten<br />

Belitung. Harapannya, mereka akan<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


32<br />

discover - heritage<br />

Cirebon<br />

Teks & Foto: Karina Ayu B<br />

Kota Kabupaten Cirebon yang merupakan kota pesisir pantai<br />

di wilayah Provinsi Jawa Barat terkenal akan batik mega mendung dan empal<br />

gentong-nya. Namun ada lagi hal yang identik dengan Cirebon, yakni Keraton.<br />

Cirebon memiliki beberapa bangunan Keraton yang masih bisa dikunjungi<br />

k<br />

hingga saat ini. Salah satunya Keraton Kanoman.<br />

eraton Kanoman letaknya berdekatan<br />

dengan Pasar Kanoman. Seperti yang<br />

sudah diketahui bahwa salah satu elemen<br />

tata kota sebuah Keraton adalah berdekatan dengan<br />

alun-alun, masjid, dan pasar. Seperti halnya Keraton<br />

Kanoman yang letaknya kurang lebih di belakang<br />

Pasar Kanoman. Memang sedikit berbeda dengan<br />

Keraton Kasepuhan yang berdampingan dengan jalan.<br />

Keraton Kanoman sedikit tersembunyi tempatnya.<br />

Keraton Kanoman memiliki ciri khas yang dapat<br />

langsung dikenali oleh para pengunjung bahkan<br />

sejak dari area parkir kendaraan. Ciri khasnya<br />

adalah dinding berwarna putih dengan tempelan<br />

piring-piring keramik. Komplek Keraton yang<br />

memiliki luas 6 hektar ini, terdiri dari 27 bangunan<br />

tua yang sudah ada sejak Keraon Kanoman berdiri.<br />

Pendirinya sendiri adalah Sultan Anom I.<br />

Di tempat ini juga tersimpan berbagai barang<br />

peninggalan Sunan Gunung Jati, seperti Paksi<br />

Naga Liman dan Jempana yang disimpan dengan<br />

baik di dalam museum.<br />

Keraton Kanoman masih mempertahankan<br />

tradisi leluhur yakni mengadakan Grebeg Syawal<br />

di bulan Syawal atau satu minggu setelah Hari<br />

Raya Idul Fitri. Para pengunjung yang mayoritas<br />

merupakan peziarah akan berbondong-bondong<br />

mengunjungi makam Sunan Gunung Jati<br />

di Desa Astana, Cirebon Utara.<br />

Warisan dan tradisi yang dijaga inilah yang<br />

membuat Keraton Kanoman salah satu<br />

objek kunjungan wisatawan.<br />

TRIP Guide<br />

Salah satu bangunan di dalamnya, Bangsal Witana<br />

yang luasnya kurang lebih sama dengan lima<br />

kali luas lapangan sepak bola, yang merupakan<br />

bangunan pendahulu dari Keraton.<br />

NAM Air layani penerbangan dari/<br />

ke Bandung melalui Surabaya.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


34<br />

discover - beach<br />

BANYUWANGI<br />

Teks & Foto: DIONESIA IKA<br />

Banyuwangi memiliki banyak destinasi wisata alam yang elok.<br />

Selain terdapat tiga taman nasional terbesar di Pulau Jawa, Banyuwangi juga<br />

memiliki Pantai Plengkung atau dikenal juga dengan nama G-Land. Pantai<br />

Plengkung<br />

g<br />

namanya tersohor di kalangan surfer dunia dan Indonesia karena<br />

gulungan ombaknya yang pas untuk kegiatan selancar.<br />

G-Land berlokasi di kawasan Taman<br />

Nasional Alas Purwo, Banyuwangi dan<br />

merupakan pantai andalan di Kabupaten<br />

Banyuwangi. Secara geografis, pantai ini berada di<br />

ujung tenggara Pulau Jawa, atau berjarak sekitar<br />

80 km dari pusat Kota Banyuwangi. Jarak yang bisa<br />

dibilang tidak dekat, namun sebanding dengan apa<br />

yang akan ditemukan di pantai tersohor ini.<br />

G-land merupakan surga bagi para pecinta surfing.<br />

Bukan hanya diperuntukkan bagi wisatawan lokal,<br />

pantai juga tersohor hingga ke mancanegara, seperti<br />

Australia, Rusia, Amerika, Brazil, dan Eropa. Pantai<br />

ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia<br />

dan berlokasi di timur Teluk Grajakan. Angin lepas<br />

pantai yang berhembus di kawasan pantai ini terjadi<br />

antara bulan April-September. Hal itu mengakibatkan<br />

ombak besar terjadi pada bulan-bulan tersebut dan<br />

berlangsung selama beberapa hari.<br />

Apabila beruntung, wisatawan akan bertemu<br />

dengan beberapa satwa liar, seperti monyet<br />

ekor panjang, lutung, rusa, burung merak,<br />

serta berbagai jenis burung.<br />

Selain surfing, ada beberapa aktivitas<br />

menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan<br />

seperti, memancing, berenang di bibir<br />

pantai, sunbathing, atau sekedar menikmati<br />

panorama keindahan pantai ini. Pasirnya<br />

yang putih ditambah dengan karang-karang<br />

disekitarnya sungguh menyejukkan mata.<br />

Bagi penikmat fotografi, view matahari<br />

tenggelam di sini juga sangat cantik. Pada<br />

bulan-bulan tertentu, wisatawan juga akan<br />

melihat pemandangan burung-burung yang<br />

bermigrasi dan singgah di G-Land.<br />

TRIP Guide<br />

Kawasan pantai G-Land dapat ditempuh melalui<br />

Taman Nasional Alas Purwo dengan rute yang cukup<br />

menantang. Masuk melewati hutan di kawasan taman<br />

nasional dengan kondisi jalan yang masih alami.<br />

NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Banyuwangi melalui Jakarta<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


36<br />

discover - nature<br />

GRESIK<br />

Teks & Foto: Karina Ayu B<br />

Lokasi bekas kegiatan pertambangan terkadang<br />

menjadi lokasi terbengkalai atau bahkan kerap disebut ‘lahan mati’. Tapi<br />

kondisi tersebut justru bertolak belakang di Gresik. Keunikan bentuk bekas<br />

galian batuan kapur justru membuat tempat ini dikenal sebagai tempat<br />

wisata unik bernama Bukit Jamur.<br />

bukit Jamur berlokasi di Bukit Kaliwot, Desa<br />

Bungah, Gresik, Jawa Timur. Kabupaten Gresik<br />

biasanya dijangkau oleh wisatawan dari berbagai<br />

wilayah di Indonesia melalui kota Surabaya. Jarak dari<br />

Bandara Internasional Juanda di Surabaya menuju Bukit<br />

Jamur kurang lebih dapat ditempuh selama 5 jam perjalanan<br />

dengan kendaraan roda empat.<br />

Lahan bekas galian batuan kapur yang kini dikenal sebagai Bukit<br />

Jamur, pada awalnya hanya berupa batu-batuan keras yang<br />

dibiarkan begitu saja karena tidak bisa diambil. Bagian yang<br />

dikeruk hanya lahan sekitarrnya. Selang beebrapa waktu setelah<br />

disiram air hujan serta panas sinar matahari, batuan tersebut<br />

terkikis membentuk tudung jamur. Sedangkan lahan di bagian<br />

bawahnya membentuk tebing vertikal menyerupai batang jamur.<br />

Selain hawa panas daerah tambang sedikit<br />

berkurang, warna jingga dari matahari terbenam<br />

layak menjadi latar berfoto.<br />

Keunikan lain dari Bukit Jamur adalah ukuran ‘jamur<br />

yang berbeda-beda, serta penyebaran jamur yang<br />

beragam. Ada bukit-bukit yang bergerombol, ada pula<br />

yang hanya berdiri satu saja. Geliat wisata Bukit Jamur<br />

ternyata juga memberi rejeki pada warga sekitar. Hal ini<br />

bisa dilihat dari beberapa warga yang menjual souvenir<br />

seperti kaos bergambar Bukit Jamur di sekitar lokasi.<br />

Cocok untuk menjadi kenang-kenangan atau bukti bahwa<br />

sudah mengunjungi wisata unik di Gresik ini.<br />

TRIP Guide<br />

Wisatawan akan lebih nyaman mengunjungi Bukit Jamur saat<br />

akhir pekan. Hal ini karena masih ada kegiatan pertambangan<br />

di sekitar area Bukit Jamur pada hari kerja sehingga tidak<br />

sembarangan orang bisa msuk ke dalam area Bukit Jamur.<br />

Sedangkan untuk waktu terbaik melihat uniknya ‘jamur-jamur’<br />

raksasa ini adalah menjelang matahari terbenam.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Surabaya melalui<br />

Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Semarang,<br />

Balikpapan, Denpasar, Bandung, dan Sampit.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


38<br />

ADVERTORIAL<br />

BERWISATA YANG<br />

MEMPERTEMUKAN DAN<br />

MENDEKATKAN DENGAN<br />

ALAM MENJADI CARA FAVORIT<br />

BAGI WARGA PERKOTAAN<br />

UNTUK MELEPAS PENAT.<br />

TERLEBIH JIKA TEMPAT<br />

TERSEBUT MENYEDIAKAN<br />

FASILITAS YANG LENGKAP.<br />

TAMAN SAFARI INDONESIA,<br />

CISARUA-BOGOR SEJAK<br />

LAMA SUDAH MENAWARKAN<br />

ITU. SUASANA ASRI ALAM<br />

PERBUKITAN, DIHIASI KABUT<br />

YANG SESEKALI TURUN<br />

PERLAHAN.<br />

s<br />

elain menawarkan<br />

pengalaman<br />

bercengkerama secara<br />

langsung dengan satwa di komplek<br />

konservasi ex-situ tersebut,<br />

Taman Safari Indonesia, Cisarua-<br />

Bogor juga menawarkan berbagai<br />

penginapan dengan keunggulan<br />

maupun ciri khas berbeda. Mulai<br />

dari tipe Tree House (rumah<br />

MELEPAS PENAT<br />

DENGAN BERMALAM DI<br />

Tree House TSI<br />

Cisarua<br />

pohon), Hotel, Caravan (Van Home),<br />

Bungalow, bahkan Villa.<br />

Khusus untuk Tree House yang<br />

merupakan salah satu tipe tempat<br />

menginap favorit di Taman Safari<br />

Indonesia, Cisarua-Bogor karena<br />

konsepnya yang sangat menarik minat<br />

para pengunjung. Terdiri dari dua kamar,<br />

Tree House ini dilengkapi dengan ruang<br />

tamu, kamar mandi, kamar tidur utama<br />

untuk dewasa, serta tempat tidur untuk<br />

anak-anak.<br />

Tingginya animo serta permintaan<br />

pengunjung terhadap ketersediaan<br />

Tree House ini, maka pihak pengelola<br />

menambah beberapa unit, menjadikan<br />

jumlah Tree House menjadi enam unit.<br />

Elcia, pengunjung Asal Depok mengaku<br />

puas bermalam di Tree House, selain<br />

karena udaranya yang sejuk, fasilitasnya<br />

juga lengkap. Apalagi ditambah<br />

pelayanan petugasnya yang ramah dan<br />

harga menginap yang terjangkau. Maka<br />

tidak salah jika banyak pengunjung<br />

Taman Safari Indonesia, Cisarua-Bogor<br />

mau memperpanjang waktu singgahnya<br />

menikmati kedekatan dengan alam<br />

tidak hanya dengan berinteraksi dengan<br />

satwa, tapi juga bermalam di Tree<br />

House.<br />

Nampaknya Tree House di Taman Safari<br />

Indonesia, Cisarua-Bogor akan menjadi<br />

pilihan tujuan wisata Anda untuk liburan<br />

selanjutnya, nih. Yuk ke sana!<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


40<br />

discover - adventure<br />

GUNUNGKIDUL<br />

Teks: Karina Ayu Budiani | Foto: Agniya Khoiri<br />

Istilah Cave Tubing mulai populer di kalangan wisatawan beberapa waktu belakangan.<br />

Wisata alam petualangan ini terlihat sedikit ekstrim, walaupun dalam prakteknya<br />

baik usia muda maupun tua dapat menikmati keseruannya dengan aman. Hal ini bisa<br />

c<br />

dilakukan salah satunya di wisata Cave Tubing Kalisuci, Gunungkidul.<br />

peserta bebas bergerak sendiri tanpa perlu<br />

beriringan. Sesekali akan ada jeram kecil yang<br />

membuat suasana menjadi lebih seru.<br />

ave Tubing adalah wisata menyusuri aliran<br />

sungai menggunakan ban karet (tubing) melewati<br />

goa. Saat menjajal cave tubing di Goa Kalisuci<br />

unik akan disuguhkan pemandangan stalaktit dengan<br />

ratusan kelelawar yang hinggap di langit-langit goa dan<br />

beterbangan di sekitarnya. Warna air biru muda menggoda<br />

siapapun untuk menceburkan diri ke dalamnya. Saat musim<br />

kemarau aliran air tidak begitu deras dengan kedalaman air<br />

maksimum hanya sekitar dada orang dewasa.<br />

Untuk menjajal cave tubing di Kalisuci, peserta wajib<br />

menggunakan helm, pelampung, pelindung siku dan<br />

lutut. Tarifnya hanya Rp 70ribu saja, cukup murah jika<br />

dibandingkan dengan pengalaman luar biasa yang akan<br />

didapat. Usai siap, peserta akan menuruni tangga hingga<br />

dekat sungai untuk menuju pintu goa. Setelah itu beberapa<br />

peserta yang berjumlah maksimal 20 orang akan beriringan<br />

menyusuri goa dengan dipandu 3 orang guide.<br />

Panjang Goa Kalisuci yang tidak terlalu jauh akan dilanjutkan<br />

dengan pemandangan vegetasi di tepian sungai. Saat<br />

menikmati pemandangan vegetasi di tepian sungai ini,<br />

Peserta dipersilakan turun di salah satu spot untuk<br />

berfoto dan bebas menceburkan diri di dalam air.<br />

Momen ini biasanya juga dimanfaatkan peserta untuk<br />

membuat formasi lingkaran sambil mengapung di atas<br />

air. Selain Goa Kalisuci, peserta cave tubing juga akan<br />

menyusuri Goa Gelatik yang tidak sebesar Goa Kalisuci.<br />

Sebelum menikmati cave tubing ini ada baiknya<br />

untuk memastikan kondisi aliran sungai dengan<br />

menghubungi organizer.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Yogyakarta melalui Denpasar, Jakarta,<br />

Surabaya, Balikpapan, Pontianak, Palembang,<br />

Makassar, dan Lampung.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


42<br />

discover - CULINARY<br />

Jambi<br />

Teks & Foto: Diyah Wara<br />

Jambi punya sebuah kebun kopi yakni perkebunan kopi Liberica di Kecamatan<br />

Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kebun kopi seluas 1 hektar tersebut,<br />

bukanlah perkebunan kopi yang dibentuk untuk komersil, melainkan kebun<br />

kopi yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan merupakan<br />

kebun yang dimiliki sendiri oleh penduduk.<br />

k<br />

ebun kopi Liberica di perkebunan kopi<br />

rakyat ini sangat unik, karena berada<br />

diantara pepohonan pinang dan nanas,<br />

komoditi utama penduduk di wilayah ini. Selain<br />

itu, tanaman kopi dibiarkan tumbuh secara alami<br />

di kebun-kebun mereka, sesekali diberikan pupuk<br />

organik. Keunikan lainnya dari kopi jenis Liberica<br />

ini yaitu tumbuh di kawasan gambut yang berada di<br />

dataran rendah. Keunikan tersebut membuat rasa<br />

kopi Liberica juga unik, ada rasa seperti pinang.<br />

Kopi di perkebunan ini menurut para ahli<br />

botani termasuk dalam kopi jenis Liberica.<br />

Sedangkan penduduk setempat menamai<br />

biji kopi nya dengan kopi besar, karena buah<br />

kopinya berukuran besar-besar.<br />

Sejak lampau, biji kopi ini sudah menjadi bahan<br />

pembuatan kopi lokal, bahkan sampai di kirim ke<br />

Malaysia, dan dijadikan bahan pembuatan kopi<br />

Malaysia. Proses buah kopi Liberica menjadi<br />

kopi yang siap di nikmati pun masih dilakukan<br />

secara manual di kawasan ini.<br />

Prosesnya dimulai dari pemetikan buah kopi<br />

sampai menjadi biji kopi yang sudah dipanggang<br />

(atau di roasting istilahnya), dan siap untuk<br />

digiling ketika akan dicampur dengan air panas,<br />

sehingga rasanya masih enak.<br />

Salah seorang petani kopi, bernama Jamil<br />

menunjukkan toples-toples berisi kopi liberica yang<br />

sudah di roasting dua minggu yang lalu.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


43<br />

Setelahnya, dia mengeluarkan alat giling kopi mini,<br />

untuk menggiling kopi liberica dari dalam toples,<br />

dan setelah menjadi bubuk, kopi pun diseduh<br />

dengan air hangat dan dapat dinikmati pengunjung.<br />

Lokasi kebun kopi Liberica hanya bisa dijangkau<br />

dengan mobil atau motor karena tidak ada<br />

kendaraan umum yang melewati kebun kopi ini.<br />

Lokasi kebun kopi hanya berjarak 500 meter dari<br />

rumah para petani kopi, sehingga tidak dibutuhkan<br />

waktu yang lama menikmati proses panen kopi.<br />

Kopi jenis Liberica ini dapat dipanen hampir setiap<br />

waktu. Jika ingin mengunjungi kebun kopi Liberica<br />

di Kabupaten Tanjung Barat ini, cukup dengan<br />

menghubungi petani kopi bernama Jamil atau<br />

biasa dipanggil mas Jamil, yang siap mengantar<br />

kita melihat kebun kopi sekaligus prosesnya<br />

secara manual. Mas Jamil juga menjual kopinya<br />

baik dalam bentuk mentah, biji, ataupun bubuk,<br />

dalam kemasan berbeda-beda,. Mas Jamil bisa<br />

dihubungi melalui nomor ponsel 0853 80500580<br />

atau instagramnya @paristokopi.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Jambi melalui Jakarta dan Batam.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


44<br />

discover - beach<br />

Tual<br />

Teks & Foto: : Diyah Wara<br />

Pulau Kei Kecil yang memiliki kota terbesar yakni kota Tual, memiliki sebuah<br />

pantai yang diberi nama Pantai Pasir Panjang. Pantai yang dapat ditempuh hanya<br />

30 menit dari kota Tual tersebut, dikenal di dunia sebagai pantai dengan pasir<br />

yang putih dan lembut seperti tepung. Sebuah majalah travel bahkan pernah<br />

pmenobatkan pantai ini menjadi pantai yang memiliki pasir terhalus di dunia.<br />

anjang garis pantai ini mencapai lebih<br />

dari 3 km dan berada di Ohoi Ngurbloat<br />

(Ohoi berarti desa dalam bahasa Kei).<br />

Mungkin itu sebabnya nama lain pantai ini adalah<br />

Pantai Ngurbloat. Pantai landai dengan pasir putih ini<br />

sangat cocok untuk tempat bermain-main, jalan-jalan<br />

atau jogging. Di sepanjang pantai terdapat jejeran<br />

pohon bakau dan pohon kelapa, sehingga membuat<br />

teduh suasana pantai.<br />

Pengunjung tidak perlu takut dengan ombak besar<br />

yang datang di pantai, karena ombak sudah pecah<br />

pada jarak 100 meter sebelum mencapai daratan. Saat<br />

air laut surut, akan terlihat lautan pasir putih. Selain<br />

tempat yang pas untuk bermain, pantai ini juga menjadi<br />

salah satu tempat yang pas untuk menikmati matahari<br />

terbenam karena tepat menghadap ke arah barat.<br />

Setelah lelah bermain atau berenang, pengunjung<br />

dapat duduk-duduk bersantai dan beristirahat di<br />

bangunan berukuran kecil, berdinding bambu yang<br />

terbuka dengan atap daun kelapa.<br />

Sambil beristirahat, duduk-duduk dan mengobrol,<br />

pengunjung dapat menikmati air kelapa, teh, kopi, atau<br />

camilan yang dijual di warung-warung sekitar pantai.<br />

Untuk menuju pantai ini, bisa menggunakan mobil<br />

atau motor yang disewa di kota Tual. Jalan menuju<br />

pantai ini kondisinya sudah bagus dan beraspal,<br />

dengan pemandangan semak dan pepohonan yang<br />

membuat nyaman perjalanan. Terlihat masih jarangnya<br />

pemukiman yang ditemukan dalam perjalanan tersebut,<br />

kecuali ketika sudah hampir mencapai pantai.<br />

Tidak ada tiket masuk perorangan atau rombongan untuk<br />

masuk ke kawasan pantai, hanya uang parkir, sebesar 20<br />

ribu rupiah untuk mobil, dan 10 ribu rupiah untuk motor.<br />

Pantai ini hanya menerima pengunjung hingga jam 19.00.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Ambon melalui Ternate dan Manado.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


46<br />

discover - city<br />

Kupang<br />

Teks & Foto: : Dian Triasari<br />

Melihat bunga Sakura menjadi salah satu target tujuan<br />

wisatawan datang ke Jepang. Tapi di Indonesia ada juga phon berbunga<br />

serupa pohon Sakura. Tepatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga ada<br />

‘Sakura’ yaitu Bunga Sepe atau sering dikenal sebagai Flamboyan.<br />

bunga Flamboyan atau Sepe yang<br />

terlihat mirip dengan bunga Sakura,<br />

tumbuh subur di Kota Kupang dan menjadi<br />

salah satu bagian dari tujuan obyek wisata yang ada.<br />

Sepe bisa kita lihat di sepanjang jalan menuju Alunalun<br />

Kupang dan di beberapa lokasi, karena sudah<br />

semakin dikembang-biakan.<br />

Agar dapat melihat indah dan cantiknya Sepe, bisa<br />

berkunjung pada bulan Desember. Sebab entah<br />

bagaimana bunga dengan nama latin Delonix Regia ini<br />

selalu mekar sempurna saat menjelang akhir tahun.<br />

Sepe termasuk salah satu tanaman tropis yang berasal<br />

dari Madagaskar dan bisa tumbuh dalam kondisi<br />

lingkungan apapun termasuk daerah karang seperti kota<br />

Kupang. Tanaman ini dapat bertahan di kondisi dengan<br />

tingkat sinar matahari yang cukup tinggi serta sedikit<br />

air untuk, maka tidaklah mengherankan kalau bunga<br />

tersebut dapat ditemui diberbagai sudut kota Kupang.<br />

Warna Sepe saat sedang mekar sempurna akan<br />

mengeluarkan warna merah menyala dan begitu<br />

menarik mata untuk melihatnya. Namun ketika<br />

menjelang merekah, warna yang dimunculkan<br />

berwarna sedikit oranye yang nantinya berubah<br />

menjadi warna merah. Memang tidak berwarna<br />

merah muda selayaknya bunga Sakura<br />

sesugguhnya, namun cukup untuk mengagumi Sepe<br />

sebagai salah satu objek wisata unik di Kupang.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Kupang melalui Tambolaka, Denpasar,<br />

Maumere, Surabaya, Waingapu, Bajawa, Ende,<br />

Larantuka, Alor, Ruteng, dan Makassar.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


PTSP-STPT : 01/31.73.04.06/B/17/2015


48<br />

resto<br />

Bale Raos Kraton :<br />

Sensasi Citarasa Kuliner<br />

Keluarga Kraton Yogyakarta<br />

Teks: Karina Ayu Budian | Foto: Bale Raos Kraton<br />

a<br />

Kuliner yang berkembang di kalangan Kraton Yogyakarta<br />

terus dilestarikan di Bale Raos, restoran yang berada di dalam<br />

kawasan Kraton Yogyakarta, tepatnya di Jalan Magangan<br />

Kulon No. 1 Yogyakarta. Bale Raos melestarikan tak hanya<br />

kuliner khas Kraton Yogyakarta tetapi juga mengajak<br />

pengunjung restoran untuk merasakan suasana Kraton di<br />

bangunan bekas hunian pengawal Sultan Hamengkubuwono.<br />

B C D<br />

bale Raos beroperasi sejak tahun<br />

2004 sebagai upaya merealisasikan<br />

gagasan GKR Hemas, Permaisuri<br />

Hamengkubuwono (HB) X, yang ingin<br />

membuka pintu kepada masyarakat<br />

umum untuk bisa mengetahui dan menikmati<br />

aneka masakan khas Kraton Yogyakarta.<br />

Oleh sebab itu ragam menu yang ditawarkan,<br />

beberapa disusun berdasarkan ragam menu<br />

kesukaan Sultan HB I hingga Sultan HB X<br />

yang jika dikumpulkan bisa mencapai 90 jenis<br />

menu. Namun yang disajikan di Bale Raos<br />

hanya sekitar 50 jenis menu saja.<br />

Uniknya, menu-menu kegemaran Sultan<br />

dan keluarga Kraton ini tidak sepenuhnya<br />

bercitarasa tradisional Jawa, namun beberapa<br />

mendapat pengaruh dari masakan Eropa.<br />

Hal ini karena pada zaman dahulu Kraton<br />

Yogyakarta berada di bawah pengaruh<br />

pemerintahan Hindia Belanda.<br />

Jika sedang berada di Bale Raos, ada<br />

beberapa menu rekomendasi yang tidak<br />

boleh Anda lewatkan.<br />

Menu pertama dalah Semur Piyik,<br />

yakni semur burung dara yang<br />

disajikan bersama bawang goreng,<br />

potongan tomat dan kentang. Semur<br />

Piyik memiliki kuah kecoklatan yang<br />

encer dengan rasa manis dan gurih.<br />

Menu berikutnya adalah Roti Jok yang<br />

bergaya Eropa namun bercitarasa<br />

Indonesia. Menu ini terdiri dari dua<br />

roti bulat yang tekstur dan rasanya<br />

mirip kue apem, semur ayam dan<br />

potongan bawang bombay.<br />

Melengkapi dua menu tadi,<br />

kerongkongan akan terasa lebih<br />

segar menikmati Beer Jawa yang<br />

terbuat dari rempah-rempah segar.<br />

Sebagai menu pembuka, saya<br />

rekomendasikan menikmati Soup<br />

Tomat yang segar dan sebagai<br />

menu penutup adalah Manuk<br />

Nom, yakni pudding dari adonan<br />

tape ketan dan telur. Manuk Nom<br />

adalah menu kegemaran Sultan HB<br />

VII dan HB VIII.<br />

A Manuk Nom.<br />

B Roti Jok.<br />

C Semur Piyik.<br />

D Soup Tomat.<br />

D Beer Djawa.<br />

E<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


50<br />

hotel<br />

a<br />

SAHID Eminence Hotel<br />

Convention and Resort :<br />

Oasis of The Mountain<br />

Teks: Karina Ayu Budian | Foto: Sahid Eminence Hotel Convention & Resort<br />

Kawasan Puncak adalah salah satu tempat berlibur<br />

yang menyenangkan dengan akses mudah terutama<br />

bagi para warga Jabodetabek. Liburan di Puncak pun<br />

akan menjadi lebih menyenangkan dengan menginap<br />

di Sahid Eminence Hotel Convention & Resort di Jalan<br />

Hanjawar No.19 Puncak, Jawa Barat.<br />

sahid Eminence Hotel Convention & Resort adalah hotel<br />

bintang 4 yang menawarkan kenyamanan bagi para tamu hotel selama<br />

menginap. Desain elegan dengan sejuk udara pegunungan berpadu<br />

apik menjadi sebuah akomodasi hotel yang siap memberikan pengalaman<br />

menyenangkan. Hotel megah di kawasan perbukitan ini menawarkan pula<br />

fasilitas serta tempat ideal untuk tamu bisnis maupun berlibur.<br />

B<br />

C<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


hotel<br />

51<br />

D<br />

E<br />

F<br />

G<br />

Berbagai fasilitas<br />

diberikan untuk<br />

para tamu hotel<br />

baik untuk rekreasi<br />

maupun bisnis.<br />

H<br />

SAHID Eminence Hotel Convention &<br />

Resort menyediakan 379 kamar terdiri<br />

dari tipe Deluxe sebanyak 28 kamar,<br />

tipe Junior Suite sebanyak 321 kamar,<br />

tipe Royal Suite sebanyak 21 kamar,<br />

tipe Royal Suite dengan kolam renang<br />

sebanyak 2 kamar, dan tipe Presidential<br />

Suite dengan dua kamar tidur sebanyak<br />

3 unit. Setiap kamar dilengkapi fasilitas<br />

WiFi gratis begitu pula dengan seluruh<br />

area lain di dalam hotel.<br />

Tamu dapat menikmati kegiatan tidak<br />

hanya di luar hotel seperti mengunjungi<br />

Taman Bunga Nusantara, Pasar<br />

Tradisional Cipanas, serta beberapa<br />

obyek wisata lain yang letaknya tidak<br />

terlalu jauh dari lokasi hotel. Sedangkan<br />

daya tarik utama hotel ini dari segi<br />

pemandangan adalah Gunung Gede dan<br />

Gunung Pangrango yang terlihat dari<br />

berbagai sudut di area hotel.<br />

Berbagai fasilitas diberikan untuk para<br />

tamu hotel baik untuk rekreasi maupun<br />

bisnis. Fasilitas tersebut adalah riverside<br />

restaurant, lounge & bar, rooftop restaurant,<br />

kolam renang air hangat dan kolam<br />

renang infinity pool dengan suhu normal<br />

di lantai 5, fitness center, spa, kids zone,<br />

serta 12 ruang rapat termasuk ballroom<br />

dengan kapasitas hingga 1000 orang.<br />

Hotel ini juga dilengkapi dengan<br />

jogging track facility seluas 3 Hektar,<br />

pesawahan , mini zoo, recreation area,<br />

paint ball dan wedding chapel.<br />

SAHID Eminence Hotel Convention &<br />

Resort adalah tempat terbaik untuk<br />

berlibur maupun bisnis dengan<br />

memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang<br />

ada untuk mempermudah berbagai<br />

kegiatan para tamu.<br />

A SAHID Eminence Hotel<br />

Convention & Resort.<br />

B Royal Suite Room.<br />

C Junior Suite Room.<br />

d Pemandangan<br />

Pesawahan di area hotel.<br />

e<br />

f<br />

g<br />

H<br />

Fasilitas Rekreasi.<br />

Spa.<br />

Ruangan meeting dengan<br />

pemandangan gunung<br />

Gede Pangrango.<br />

Ballroom Pangrango.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


52<br />

Inspiring people<br />

Inge Prasetyo :<br />

‘Ironman’ Wanita<br />

Pertama dari Indonesia<br />

Teks: Dionesia Ika | Foto: Dok.Pribadi<br />

Inge Prasetyo mengharumkan nama Indonesia sebagai wanita<br />

Indonesia pertama yang lolos Ironman Triathlon World<br />

Championship. Prestasinya tersebut ia raih dengan latihan keras<br />

dan kegigihan untuk memberikan yang terbaik. Perjalanan<br />

dirinya hingga lolos di ajang Internasional tersebut<br />

bukanlah sesuatu yang diraih dalam waktu singkat. Ia berbagi<br />

perjalanannya tersebut kepada pembaca <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>.<br />

A<br />

B<br />

C - E<br />

Saat mengikuti Sungailiat<br />

Triathlon <strong>2017</strong> menjuarai<br />

Kategori Sprint Distance.<br />

Photo shoot dengan team<br />

Fitness First Performance<br />

Team.<br />

Saat ikuti Bintan IronMan<br />

70.3 tahun <strong>2017</strong>.<br />

berawal dari menuruti<br />

anjuran dokter, sebagai<br />

alternatif pengobatan asma<br />

yang dimilikinya, Inge Prasetyo mulai<br />

menekuni renang sejak usia 4 tahun.<br />

Barulah saat bekerja di Shanghai,<br />

perempuan yang akrab disapa Inge<br />

ini memulai lari jarak jauh. “Saat<br />

itu teman-teman saya banyak yang<br />

aktif berolahraga, selain lari juga<br />

bersepeda. Karena ajakan temanteman<br />

dari komunitas lari inilah<br />

saya tertarik mencoba menekuni<br />

triathlon,” jelas Inge.<br />

A<br />

Triathlon sendiri merupakan kejuaraan<br />

yang menggabungkan disiplin<br />

olahraga renang, bersepeda, dan lari.<br />

Perempuan kelahiran Yogyakarta<br />

ini juga kerap mengikuti berbagai<br />

kompetisi yang akhirnya membuat<br />

dirinya ketagihan dan semakin<br />

dikenal sebagai seorang atlit.<br />

Berawal dari ketekunan dan kerja<br />

kerasnya pun akhirnya Inge berhasil<br />

tercatat sebagai peserta dalam<br />

ajang bergengsi dunia, yaitu Ironman<br />

Triathlon World Championship di Kailua<br />

– Kana, Hawaii, pada 14 Oktober<br />

<strong>2017</strong>. Bisa dikatakan, Inge merupakan<br />

satu-satunya wanita yang berhasil<br />

memenuhi kualifikasi mengikuti<br />

pertandingan tersebut.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


inspiring people<br />

53<br />

Inge berhasil terdaftar mengikuti<br />

kejuaraan dunia ini setelah dirinya<br />

berhasil mengantongi juara pertama<br />

saat mengikuti ajang Ironman Triathlon<br />

di Taiwan pada Oktober 2016 yang lalu.<br />

Saat itu, perempuan lulusan Sarjana<br />

Teknik Kimia; UC Berkeley (USA) ini<br />

masuk dalam kategori usia 35 – 39<br />

tahun. Ironman World Championships<br />

yang berhasil diikutinya Oktober tahun<br />

ini merupakan kejuaraan dunia triathlon<br />

jarak jauh yang diselenggarakan tiap<br />

tahun di Kona, Hawaii. Jarak tempuh<br />

lomba Ironman adalah 3.8km renang,<br />

180km sepeda dan 42km lari.<br />

Untuk saat ini, Inge sedang fokus di<br />

olahraga triathlon. Aktivitas latihan<br />

yang dijalaninya pun sebagian besar<br />

melibatkan renang, lari, dan bersepeda.<br />

Inge mengaku bahwa dirinya banyak<br />

sekali memperoleh pengalaman selama<br />

latihan dalam mempersiapkan lomba<br />

yang akan diikutinya. “Banyak sekali<br />

pengalaman dan pelajaran yang saya<br />

dapat selama latihan, terutama yang<br />

menyangkut program latihan, nutrisi,<br />

pacing strategy, hingga mentalitas saya<br />

pun juga ikut ditempa,” kata Inge.<br />

It’s the hardwork you do that<br />

turns your dreams into reality.<br />

B<br />

C<br />

D<br />

E<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


54<br />

Inspiring people<br />

f<br />

g<br />

70.3 Liuzhou-China (juara 3; putri 35-39), Sungailiat<br />

Triathlon (Juara 1; sprint distance), Regent 5150-Subic<br />

Bay (Juara 1; putri-35-39), Bengkulu Triathlon (Juara<br />

2 umum; olympic distance). Yang terutama dan yang<br />

terpenting adalah Inge berhasil menjadi perempuan<br />

Indonesia pertama yang telah terlibat dalam lomba<br />

kejuaraan dunia Ironman di Kona, Hawaii, pada<br />

Oktober <strong>2017</strong>. Sungguh menjadi sebuah catatan<br />

prestasi yang sangat membanggakan bagi kaum<br />

perempuan, khususnya.<br />

Inge selalu berharap semoga dirinya dapat<br />

memberikan yang terbaik di setiap ajang yang<br />

diikutinya. Untuk ke depannya, Inge juga<br />

menaruh harapan agar dapat lolos kualifikasi<br />

lomba besar selanjutnya, diantaranya Ironman<br />

World Championships, Ironman 70.3 World<br />

Championships, dan Boston Marathon. “It’s the<br />

hardwork you do that turns your dreams into reality,”<br />

ujar Inge mengakhiri perbincangan.<br />

F & G<br />

H<br />

Berkompetisi di Bintan<br />

Ironman 70.3 tahun <strong>2017</strong>.<br />

Saat latihan sepeda<br />

dengan team 2XU<br />

Indonesia.<br />

Prestasi dan Harapan Inge<br />

Bagi perempuan yang kini<br />

berdomisili di Jakarta ini, tidak<br />

diperlukan syarat khusus untuk<br />

siapa saja yang ingin menekuni<br />

olahraga triathlon. Peralatan mahal<br />

juga tidak diperlukan untuk memulai<br />

olahraga ini. “Pertama kali saya<br />

mengikuti olahraga ini modal saya<br />

cuma baju dan kacamata renang<br />

serta sepatu lari, sepeda pun masih<br />

sepeda gunung pinjaman dari<br />

teman. Bagi yang ingin mencoba<br />

ikut lomba triathlon, saya sarankan<br />

untuk mengikuti perlombaan jarak<br />

pendek dulu seperti mini-tri atau<br />

sprint, yang mana persiapannya<br />

tidak membutuhkan waktu terlalu<br />

banyak dan lebih fun untuk dilakukan<br />

bersama teman-teman,” pesan Inge.<br />

Berkat usahanya, Inge sudah banyak<br />

meraih beragam prestasi yang sangat<br />

membanggakan, salah satunya adalah<br />

juara 1 Ironman Taiwan Oktober tahun<br />

lalu. Selain itu, dirinya pun sudah<br />

banyak mengikuti berbagai macam<br />

perlombaan, diantaranya Ironman<br />

H<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


santika.com<br />

Comfort anD islanD Charm,<br />

right on Jakarta’s Doorstep<br />

ServiceS and amenitieS<br />

128 rooms and 1 Villa / lEd TV, coffEE/TEa makEr, minibar and safE dEposiT box in EVEry room<br />

Wi-fi inTErnET accEss / ballroom and mEETing rooms / rEsTauranT and lobby loungE / sWimming pool and lagoon pool<br />

fiTnEss room and spa / businEss cEnTEr / parking arEa / major crEdiT cards accEpTEd<br />

Jl. Pantai, Dusun Ulu, Sijuk,<br />

Kepulauan Bangka Belitung 33414 - Indonesia<br />

Ph: 0823 7189 1889 | Email: belitungpremiere@santika.com


56<br />

JOURNEY<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


JOURNEY<br />

57<br />

Teks: Fransiska Ken | Foto: Donnie Luminous<br />

Tampak puluhan kawah hijau toska yang tersebar membentuk<br />

pola-pola tersendiri di hamparan berwarna coklat dari atas saat<br />

saya melintas di udara. Ah, tentu saja, ini Bangka. Pulau yang<br />

terkenal dengan penambangan timah sejak ratusan tahun lalu<br />

hingga meninggalkan bekas galian berupa lubang-lubang di<br />

sekujur tubuh pulau, menyerupai<br />

sebuah danau, yang terlihat semakin jelas ketika hendak<br />

mendarat di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong><br />

A


58<br />

JOURNEY<br />

sSelamat Datang di Negeri<br />

SEJIRAN SETASON” begitu tulisan<br />

yang saya lihat terpampang di<br />

baliho dengan sepasang Bujang dan<br />

Dayang tersenyum menangkupkan<br />

tangan sebagai ucapan selamat<br />

datang, berlatar sebuah pantai dengan<br />

warna jingga yang mempesona dan<br />

memancarkan sinar matahari tenggelam.<br />

Saya berniat membuktikan sendiri<br />

keindahan pantai di gambar tersebut.<br />

Dengan menumpang travel, saya menuju<br />

Muntok, yang berjarak 138 kilometer dari<br />

ibukota Pangkal Pinang. Muntok lebih<br />

dikenal sebagai kota sejarah. Kota yang dulu<br />

mendapat sebutan Mentok ini merupakan<br />

kota pelabuhan terpenting. Letaknya yang<br />

berhadapan tepat dengan propinsi Sumatera<br />

Selatan menjadikan jalur komoditas ini ramai<br />

dengan hasil berupa lada putih dan biji timah<br />

yang diangkut oleh kapal-kapal menuju<br />

benua Eropa.<br />

B<br />

Menurut sejarah, sekitar tahun 1724-1725, istri dari Sultan Mahmud<br />

Badaruddin I dan para petinggi kesultanan bawah kekuasaan<br />

Kesultanan Johor pergi berlayar mencari lokasi yang akan dipilih<br />

untuk tempat bermukim. Berangkatlah mereka dari Palembang<br />

menuju Pulau Bangka dan setelah pelayaran sampai di perairan<br />

luar dari kejauhan sang Ratu melihat sebuah tanjung yang<br />

merupakan bagian dari Pulau Bangka. Maka Ratu berujar dalam<br />

bahasa Melayu Siantan, “Men toh” yang artinya kurang lebih “kalau<br />

itu tempatnya, ya terjadilah” sambil menunjuk ke arah daratan<br />

tersebut. Kata “men toh” lama kelamaan menjadi Mentok.<br />

D<br />

Saksi Sejarah<br />

Muntok merupakan kota yang sarat dengan sejarah. Bangunanbangunan<br />

bergaya Eropa yang saling berhadapan di sepanjang jalan<br />

begitu memasuki kota Muntok menambah kekentalan nuansa kota<br />

heritage. Kota Muntok mencatat sejarah dengan diasingkannya dua<br />

pemimpin besar bangsa yaitu Presiden Soekarno dan Bung Hatta<br />

supaya terisolir dari dunia internasional.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


JOURNEY<br />

59<br />

C<br />

E<br />

Kedua tokoh proklamotor itu<br />

diasingkan pada masa revolusi<br />

kemerdekaan pasca Agresi Militer<br />

Belanda ke-2. Keduanya kemudian<br />

menempati lokasi berbeda dimana<br />

Bung Hatta di tempatkan disebuah<br />

wisma di atas sebuah bukit yang<br />

bernama Bukit Menumbing sementara<br />

Presiden Soekarno di tempatkan di<br />

kota Muntok di sebuah pesanggrahan<br />

yang dinamakan Pesanggrahan Muntok<br />

atau dulu disebut Wisma Ranggam.<br />

Dari ketinggian 445 meter di atas<br />

permukaan laut dan berhadapan<br />

langsung ke Selat Bangka, berdiri<br />

sebuah bangunan bernama<br />

Pasanggrahan Menumbing.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

D<br />

E<br />

Langit biru dan<br />

bebatuan granit<br />

di kejernihan air<br />

Pantai Siangau.<br />

Ciri khas pantai di<br />

Pulau Bangka adalah<br />

banyaknya sebaran<br />

batu granit.<br />

Wisma menumbing<br />

di sebuah bukit<br />

Kota Muntok.<br />

Ketenangan surga<br />

tersembunyi<br />

Pantai Singau.<br />

Wisma Menumbing<br />

mempertahankan<br />

bangunan gaya<br />

kolonial.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


60<br />

JOURNEY<br />

F<br />

Disinilah awalnya kedua tokoh proklamator itu diasingkan bersama para<br />

tokoh lainnya, sebelum akhirnya mereka memindahkan Presiden Soekarno<br />

ke kota Muntok. Di kelilingi pepohonan nan asri serta jalan menanjak<br />

yang hanya bisa di lalui satu buah kendaraan, dapat dibayangkan betapa<br />

sunyi dan terisolasinya tempat ini. Seorang penjaga mengantarkan kami<br />

berkeliling gedung yang dulunya memiliki lebih dari 10 buah kamar.<br />

Sebuah mobil tua yang dipakai Bung Hatta selama masa pengasingan, di<br />

letakan di tengah ruangan di sebelah aula terbuka yang dulunya adalah<br />

sebuah penjara. Beberapa meja dan kursi tertata rapi. Di dinding ruangan<br />

terbingkai surat-surat dan foto yang menunjukan kontribusi mereka<br />

terhadap kemajuan bangsa meskipun mereka berada di pengasingan.<br />

Pesanggrahan Muntok kemudian menjadi tempat pengasingan<br />

Presiden Soekarno. Beliau di pindahkan karena alasan cuaca<br />

yang terlalu dingin di bukit Menumbing. Pesanggrahan Muntok<br />

pada awalnya merupakan sebuah penginapan yang dibangun oleh<br />

perusahaan tambang timah Belanda tahun 1897 yang kemudian<br />

digunakan oleh Belanda sebagai tempat pengasingan. Memiliki<br />

sepuluh buah kamar yang didominasi kayu dan papan.<br />

G<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


JOURNEY<br />

61<br />

f<br />

g<br />

h<br />

i<br />

J<br />

Hampir semua pantai<br />

di Pulau Bangka<br />

menjadi spot<br />

berburu Sunrise.<br />

Tanjung<br />

Kelian dengan<br />

mercusuarnya<br />

yang legendaris.<br />

Dikelilingi hutan<br />

dan pepohonan<br />

wisma Menumbing<br />

dipilih jadi tempat<br />

pengasinganya<br />

Bung Karno.<br />

Berdiri megah<br />

langsung menghadap<br />

Selat Bangka.<br />

Wisata edukasi<br />

Museum Timah<br />

Muntok Bangka.<br />

H<br />

I<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan dari/ke<br />

Pangkalpinang melalui Jakarta, Tanjung Pandan, dan Palembang<br />

Pesona Pantai<br />

Untuk urusan pantai,<br />

Pulau Bangka tidak kalah<br />

menariknya dengan Pulau<br />

Belitung. Pantai Tanjung<br />

Kalian yang merupakan pintu<br />

masuk utama Pulau Bangka<br />

dari Pulau Sumatera turut<br />

serta menjadi saksi sejarah<br />

dengan adanya sebuah<br />

mercusuar yang dibangun<br />

Belanda pada tahun 1862.<br />

Menara setinggi 65 meter ini<br />

kondisinya masih kokoh dan<br />

terdapat lampu navigasi yang<br />

terus menyala 24 jam.<br />

Menyusuri kota Muntok kurang lengkap<br />

tanpa singgah di Museum Timah Muntok.<br />

Museum Timah Muntok yang diresmikan<br />

pada tanggal 7 <strong>November</strong> 2013 ini<br />

dulunya merupakan merupakan kantor<br />

pusat dari Banka Tin Winning Bedjriff milik<br />

Pemerintah Belanda (HOOFDBUREAU<br />

BANKATINWINNING). Aslinya dibangun<br />

pada tahun 1915 dan sempat diambil<br />

alih pada masa pendudukan Jepang. Di<br />

Indonesia hanya terdapat dua Museum<br />

Timah yaitu di Muntok dan di Pangkal<br />

Pinang. Museum Timah yang terdapat di<br />

kota Muntok lebih memfokuskan pada<br />

proses peleburan timah, sementara yang<br />

berada di Pangkal Pinang menceritakan<br />

tentang penambangan. Perkembangan<br />

timah di Pulau Bangka menjadi saksi<br />

perkembangan negeri ini.<br />

J<br />

FOTO: fransiska ken<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


62<br />

JOURNEY<br />

K<br />

K<br />

L<br />

Indahnya sunset di<br />

Pantai Tanjung Ular.<br />

Panorama pantai<br />

yang menawan.<br />

Saat menyusuri bibir Pantai<br />

Tanjung Kalian kita akan<br />

sampai di Pantai Bukit Rakit.<br />

Selain sunyi bagaikan pantai<br />

pribadi, menurut saya ini<br />

tempat terbaik menyaksikan<br />

sunrise. Seperti halnya<br />

Belitung yang merupakan<br />

saudara sepulau, di Bangka<br />

ternyata juga mempunyai<br />

pantai dengan ciri khas batu<br />

granit yang besar menjulang<br />

seperti Pantai Siangau di<br />

kecamatan Parit Tiga. Airnya<br />

yang berwarna biru jernih<br />

dan pasirnya yang berwarna<br />

putih, banyak pula pepohonan<br />

rindang, membuat kita betah<br />

berlama-lama. Hari itu saya<br />

menghabiskan waktu dengan<br />

menjelajah pantai-pantai lain<br />

seperti Pantai Tanjung Ular.<br />

Pulau Bangka tidak hanya<br />

mengandung nilai historis<br />

yang kental namun potensi<br />

sumber alam yang kaya, lanskap<br />

yang indah dan pantainya yang<br />

belum tereksploitasi.<br />

mengandung arti negeri yang mempunyai warga yang berdasarkan<br />

kekeluargaan dan kebersamaan. Pagi itu di sudut pasar di tengah<br />

kota, saya mengamati dua buah bangunan yang berdampingan<br />

secara harmonis. Klenteng Kong Fuk Miau dan Mesjid Jami memang<br />

merupakan kebanggaan warga Bangka karena mencerminkan<br />

kerukunan warga etnis Tionghoa dan Melayu.<br />

Klenteng yang di bangun pada tahun 1820-an disusul pembangunan<br />

Masjid Jami pada tahun 1883 menjadikan kedua bangunan ini menjadi<br />

rumah peribadatan tertua di kota Muntok.<br />

Sejiran Setason<br />

Adalah benar filsafah<br />

yang dianut warga Bangka<br />

Barat, ‘Sejiran Setason’,<br />

Pulau Bangka tidak hanya mengandung nilai historis yang kental<br />

namun potensi sumber alam yang kaya, lanskap yang indah dan<br />

pantainya yang belum tereksploitasi selayaknya masih dapat<br />

dipertahankan dan dilestarikan sebagai cikal bakal tujuan wisata.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


L


64<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Duta Subagio Sarosa<br />

a<br />

b<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

65<br />

Indonesia Perkasa<br />

Teks: GOENADI HARYANTO<br />

Sudah lebih dari satu tahun kami mengangkat<br />

topik “Saya Indonesia”, melalui rubrik galeri foto<br />

ini. Hal yang menarik adalah, tanggapan yang<br />

kami terima sehubungan dengan topik tersebut.<br />

Foto: GOENADI HARYANTO<br />

hal yang paling menarik adalah<br />

partisipasi spontan dari teman-teman<br />

fotografer yang kami ajak untuk<br />

turut mengambil bagian. Selalu ada kesediaan<br />

mengirimkan foto, maupun saran-saran yang<br />

memudahkan kami untuk menyusun photo story,<br />

dengan segala keberagamannya. Tentu saja, masih<br />

banyak pelosok di Indonesia yang belum tersentuh<br />

dan terekam bidikan lensa rekan-rekan fotografer.<br />

Kami sadari pula, bahwa ‘bercerita’ melalui fotografi<br />

tentang Indonesia menjadi ladang yang menarik dan<br />

tidak ada habisnya (never ending Indonesia).<br />

Kita dapat mengelompokan melalui berbagai<br />

ragam realitas yang ada, yaitu; Realitas (kekayaan<br />

dan keindahan) Alam; Realitas (keberagaman),<br />

Sosial, Religi, Tradisi, Budaya dan berbagai<br />

Realitas lainnya, seperti: Teknologi, Transportasi,<br />

Pendidikan dan Perdagangan.<br />

Daftar ini dapat kita lanjutkan, dengan<br />

mengindentifikasikan berbagai aktivitas yang<br />

berlaku dalam keseharian masyarakat kita. Ada<br />

saja, hal menarik yang dapat diangkat ke hadapan<br />

para pembaca <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>.<br />

Semoga koleksi foto yang telah kami hadirkan<br />

selama ini, dapat menjadi sumber inspirasi<br />

rencana perjalanan Anda di kemudian hari.<br />

Selamat memotret.<br />

c<br />

A Nuansa pagi di Kawah Ijen, Jawa Timur.<br />

B Relung-relung perbukitan yang indah, di kawasan<br />

TN. Bromo-Tengger, mendapatkan cahaya pagi yang<br />

cantik, dengan baying-bayang pohon yang panjang.<br />

C<br />

Kopi Toraja, yang baru dipetik. Dipilih yang betulbetul<br />

matang (merah), untuk kualitas yang super.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


66<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Johannes W. Karundeng<br />

d<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

67<br />

e<br />

D<br />

E<br />

Ragam foto<br />

“portraiture” ini,<br />

menampilakan<br />

sosok seorang pria<br />

Pulau Alor.<br />

Batu berbentuk<br />

cendawan akibat<br />

kikisan ombak laut,<br />

dalam waktu yang<br />

lamay, di Pantai<br />

Pulau Alor.<br />

F<br />

Tatanan alam yang<br />

sejatinya sudah<br />

menampilkan<br />

keiindahannya.<br />

Lokasi: Pulau Alor.<br />

F<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


68<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Try Resmiyanto<br />

G<br />

H<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

69<br />

I<br />

G<br />

H<br />

Star-trail dari Bukit<br />

Pananjakan, Taman<br />

Nasional Bromo<br />

Tengger.Diperlukan<br />

kesabaran dan<br />

referensi yang<br />

memadai untuk<br />

membuat foto<br />

seperti ini.<br />

Memotret<br />

pemandangan<br />

alam, kelihatannya<br />

mudah, tetapi<br />

untuk mendapatkan<br />

formasi bendabenda<br />

alam yang<br />

saling mendukung,<br />

diperlukan<br />

pengamatan yang jeli.<br />

I<br />

J<br />

Dalam situasi<br />

cahaya yang kurang<br />

mendukung,<br />

penggunaan “fill<br />

in light” dengan<br />

lampu kilat, sangat<br />

membantu. Selain<br />

property khas Suku<br />

Dayak, asap di sebelah<br />

kanan, memberikan<br />

efek yang dramatis.<br />

Pembuatan gerabah di<br />

Plered, Jawa Barat.<br />

J<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


70<br />

MOST WANTED<br />

FOTO: gadgetflowcdn.com<br />

1.<br />

Fumpa Portable Bicycle Pump<br />

Olahraga bersepeda memang sangat menyenangkan, terlebih saat akhir pekan atau mengikuti tur bersepeda keluar kota.<br />

Namun bagaimana jika ban sepeda kempes saat tur bersepeda di luar kota? Hal itu bisa diatasi dengan Fumpa, yaitu<br />

battery-powered portable bicycle pump. Bentuknya kecil dan mudah dibawa, serta sistem yang digunakan adalah digital.<br />

Tenaga yang dikeluarkan menggunakan tenaga baterai yang di-charge memakai USB Charger. Pemakaiannya cukup<br />

dengan menekan tombol yang bisa mengeluarkan udara untuk memompa ban sepeda dan dapat terlihat berapa tekanan<br />

yang diinginkan. Dengan Fumpa Pumps, masalah ban sepeda kempes di tengah jalan akan mudah diatasi segera. (dian)<br />

2.<br />

The SEAL - Wearable Swim Monitor<br />

Membebaskan buah hati beraktivitas akan<br />

memberikan pembelajaran tersendiri bagi mereka,<br />

apalagi jika diperkenalkan aktivitas berenang.<br />

Berkaitan dengan hal itu, biasanya orang tua<br />

akan mengajarkan berenang terlebih dulu kepada<br />

anaknya di kolam renang atau di pinggir pantai.<br />

Demi menjaga keselamatan dan menghindari<br />

rasa khawatir, ada baiknya memakaikan anak the<br />

seal–wearable swim monitor. Sebuah smart gadget<br />

berbentuk kalung yang terkoneksi dengan sistem<br />

monitor dari SEAL memakai teknologi RF. Sistem<br />

pintar the SEAL akan mendeteksi status darurat<br />

ketika si anak pemakai kalung tersebut terindikasi<br />

tenggelam di dalam air. Sistem the SEAL akan<br />

menyala pada kalung dan berbunyi pada monitor<br />

sistem yang terhubung secara otomatis. (dian)<br />

FOTO: gadgetflowcdn.com<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


72<br />

REVIEW BOOKS<br />

99 Perbedaan Pola Pikir<br />

Pengusaha VS Karyawan<br />

Penulis : Iin Susanto<br />

Penerbit : Grasindo<br />

Benarkah karyawan dan pengusaha memiliki pola pikir yang berbeda<br />

dalam bekerja? Melalui buku ini, penulis menjabarkan seperti apa<br />

perbedaan pola pikir tersebut. Ditulis dengan bahasa yang ringan,<br />

disertai pengalaman dan kutipan dari beberapa tokoh yang sukses<br />

menjadi seorang pengusaha. Buku ini dapat memotivasi siapa saja<br />

pembacanya, untuk mau belajar agar dapat mencapai kesuksesan. (ika)<br />

70+ Kisah Motivasi<br />

Untuk Anak<br />

Penulis : Imelda Saputra – Antonio Reinhard Wisesa<br />

Penerbit : Elex Media Komputindo<br />

Menanamkan sikap dan perilaku baik pada anak-anak merupakan hal<br />

terpenting dan mendasar, khususnya bagi para orang tua. Melalui buku<br />

70 lebih Motivasi Untuk Anak, diantaranya kisah nyata dan kisah rekaan,<br />

anak-anak diajak untuk mengenali dan mengembangkan segenap<br />

kemampuan yang ada dalam diri mereka. Dengan tampilan yang<br />

menarik diharapkan anak-anak akan mampu meresap nilai-nilai positif<br />

yang ditulis di dalam buku ini. (ika)<br />

#21<br />

Nov<br />

<strong>2017</strong><br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


NAM AIR<br />

Edisi 46/ Tahun IV/<strong>November</strong> <strong>2017</strong><br />

DESTINATION ART & CULTURE Traveller story<br />

Sumba Barat:<br />

A Treasure From The East<br />

Dentuman Di Penghujung<br />

Hari Raya<br />

Pacuan Kuda<br />

Joki-Joki Cilik Bima


74<br />

DESTINATION<br />

A<br />

B<br />

Sumba Barat :<br />

A Treasure from the East<br />

Teks & Foto: Dian Triasari<br />

‘A Treasure from the East’ adalah gambaran<br />

keindahan alam di Kabupaten Sumba Barat, Nusa<br />

Tenggara Timur. Sumba Barat memiliki warisan<br />

budaya yang melimpah dengan kampungkampung<br />

adatnya. Serta berbagai peninggalan<br />

sejarah yang masih terjaga keasliannya. Tak<br />

heran jika para arkeolog menyebut Sumba<br />

sebagai ‘the living megalithic culture’.<br />

sumba Barat terbagi menjadi<br />

enam kecamatan yaitu<br />

Waikabubak, Loli, Wanokaka,<br />

Lamboya, Lamboya Barat dan Tana<br />

Righu. Mayoritas penduduknya beragama<br />

Nasrani, tapi dengan pemeluk agama<br />

lain mereka tetap hidup rukun saling<br />

berdampingan. Bahkan kepercayaan<br />

tradisional dari nenek moyang mereka<br />

yaitu Marapu, masih banyak diyakini oleh<br />

masyarakat kampung-kampung adat<br />

yang tersebar di berbagai daerah.<br />

Kearifan lokal dari kesederhanaan<br />

dan kebijakan hati dalam menjalani<br />

kehidupan keseharian masyarakatnya<br />

dengan bijak, membuat keberadaan<br />

sejarah masa lalu tidak mudah terkikis<br />

oleh majunya perkembangan zaman<br />

modern. Sehingga keaslian penduduk<br />

asli Sumba Barat yang berada di<br />

kampung adat masih mengusung<br />

adat-istiadat yang berlaku sejak zaman<br />

leluhur hingga saat ini.<br />

Hal tersebut terlihat dari kepercayaan<br />

Marapu diterapkan oleh warga<br />

kampung adat sebagai keyakinan yang<br />

harus dijalankan ketika mendirikan<br />

bangunan rumah tinggal, masa tanam,<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


DESTINATION<br />

75<br />

C<br />

D<br />

pesta adat, upacara kematian<br />

dan beberapa ritual lainnya.<br />

Bagi mereka yang percaya, jika<br />

persyaratan yang harus dipenuhi<br />

melalui arahan Rato atau pimpinan<br />

spiritualnya tidak dilakukan satupersatu,<br />

maka dapat terjadi sesuatu<br />

hal yang tidak diinginkan.<br />

Kampung Adat Penuh<br />

Sejarah<br />

Tujuan utama saat berwisata ke<br />

Sumba Barat selain menikmati<br />

suasana pantai yang indah, lokasi<br />

wajib yang harus kita kunjungi<br />

adalah kampung adat. Kita akan<br />

banyak belajar dan mengerti<br />

akan kehidupan bersahaja dalam<br />

kesederhanaan dari masyarakat<br />

yang tinggal di kampung adat<br />

yang ada. Dimana mereka begitu<br />

menjaga kearifan lokal nilai-nilai<br />

adat yang masih dijunjung tinggi<br />

hingga sekarang.<br />

Kampung Adat Praijing bisa menjadi<br />

lokasi pertama yang kita datangi,<br />

karena menurut sejarah yang<br />

diceritakan oleh salah seorang<br />

warga setempat,<br />

kampungnya sudah ada sejak<br />

masa penjajahan Jepang dan<br />

diperkirakan telah berusia seratus<br />

tahun lebih. Hal ini terlihat dari<br />

bentuk bangunan rumahnya<br />

yang terbuat dari serba kayu dan<br />

beratap rumput alang-alang. Meski<br />

bentuknya sederhana dan serba<br />

kayu, rumah adat bisa bertahan<br />

hingga berpuluh-puluh tahun,<br />

meski diterpa panas matahari dan<br />

guyuran air hujan.<br />

Dari Kampung Adat Praijing, kita<br />

bisa langsung menuju Kampung<br />

Adat Tarung. Beruntung sekali saat<br />

datang ke Kampung Tarung belum<br />

terjadinya peristiwa kebakaran<br />

yang terjadi belum lama sejak<br />

tulisan ini saya buat. Sayangnya<br />

peristiwa tersebut melalap sekitar<br />

30 rumah adat dan kini tengah<br />

dalam masa pemulihan kembali.<br />

Kehidupan di Kampung Tarung<br />

begitu bersahaja, satu sama lain<br />

memiliki rasa tenggang rasa yang<br />

dilakukan bersama-sama jika<br />

salah satu warga sedang terkena<br />

musibah atau sedang mengadakan<br />

pesta adat.<br />

A & D<br />

B<br />

C<br />

Kampung<br />

adat praiijing.<br />

Batu kubur<br />

peninggalan<br />

nenek moyang<br />

kampung adat<br />

praigol.<br />

Kampung<br />

adat tarung.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


76<br />

DESTINATION<br />

E<br />

E<br />

F<br />

G<br />

H<br />

Pantai watubela.<br />

Menenun<br />

merupakan<br />

keahlian wajib<br />

yang dimiliki<br />

kaum perempuan<br />

Sumba Barat.<br />

Jernihnya air<br />

terjun lapopu.<br />

Salah seorang<br />

nenek sepuh<br />

yang tinggal di<br />

kampung adat<br />

waitabar.<br />

Nah, untuk yang penasaran akan peninggalan<br />

jaman Megalitikum, langsung saja berkendara<br />

ke Kampung Adat Praigoli. Berlokasi di<br />

Kecamatan Wanokaka, sekitar 23 KM dari<br />

pusat Ibukota Waikabubak. Sesampai di sini,<br />

ada baiknya menuju tengah pemukinan dan<br />

akan menjumpai sebuah batu kubur megalitik<br />

yang disebut oleh masyarakat setempat<br />

sebagai Lakara Kawija, yang berisikan tempat<br />

penyimpanan harta karun atau berbagai barang<br />

berharga ketika masa penjajahan Portugis.<br />

Where to go<br />

Keindahan alam Kabupaten Sumba Barat<br />

memang sudah tidak diragukan lagi, karena<br />

selain kearifan budaya yang masih dijaga oleh<br />

masyarakatnya, masih banyak lokasi-lokasi<br />

menarik yang wajib kita kunjungi. Belum<br />

lengkap kalau tidak mendatangi pantai-pantai<br />

yang ada di sini satu persatu dan menikmati<br />

hamparan birunya air laut.<br />

Namun sebelum menuju pantai, Air Terjun<br />

Lapopu tepat dijadikan persinggahan<br />

pertama. Air terjun di kawasan Taman<br />

Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi<br />

Wanggameti, Desa Hatikuloku, Kecamatan<br />

Wanokaka ini memiliki ketinggian tebing<br />

batu 70 meter.<br />

F<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


DESTINATION<br />

77<br />

77<br />

G<br />

Jika ingin menikmati jernihnya air terjun sebaiknya<br />

datang selain akhir pekan, karena ketika itu akan sepi<br />

pengunjung dan kita bisa sepuasnya berendam atau<br />

berenang di sini.<br />

Setelah puas bermain-main air di Air Terjun Lapopu,<br />

saatnya melanjutkan perjalanan ke Pantai Kerewei<br />

yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara<br />

untuk bermain selancar air. Dua pantai terakhir yang<br />

bisa dikunjungi di hari yang sama yaitu Pantai Marosi<br />

dan Watubela, keduanya hanya dibatasi oleh sebuah<br />

bongkahan batu kapur besar. Untuk mencapai bibir<br />

Pantai Watubela, kita harus meniti jalan ke bawah untuk<br />

mencapai bibir pantai.<br />

keaslian penduduk asli<br />

Sumba Barat yang berada<br />

di kampung adat masih<br />

mengusung adat-istiadat<br />

yang berlaku sejak zaman<br />

leluhur hingga saat ini.<br />

H<br />

Jika ingin memperoleh suasana berbeda, ada baiknya<br />

kunjungi Pantai Watubela. Akses memasuki area<br />

ini masih harus melalui salah satu pemukiman<br />

warga karena memang dikelola secara swadaya oleh<br />

masyarakat lokal. Meski begitu tempat ini dipadati<br />

wisatawan saat akhir pekan. Hamparan pantai yang<br />

landai dikelilingi oleh tebing batu kapur menjadi<br />

pemandangan yang unik.<br />

Nah, ada dua pantai lagi yang tidak boleh kita lewatkan<br />

saat berada di Sumba Barat yaitu Pantai Nihiwatu dan<br />

Pantai Haweri. Tetapi kedua pantai tersebut sangat privat<br />

atau pribadi dan biasanya hanya yang menginap saja yang<br />

bisa memasuki area ini.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


78<br />

DESTINATION<br />

I<br />

Where to Shop<br />

Kain tenun hasil karya tangan-tangan terampil<br />

kaum perempuan Kabupaten Sumba Barat selalu<br />

menjadi wisatawan. Warna-warni cantik berbagai<br />

motif dan beragam ukuran dapat kita pilih. Jika<br />

memang kita tidak sempat singgah ke kampung adat<br />

untuk memburu kain tenun, bisa singgah sebentar<br />

di Pasar Waikabubak atau Pasar Wai Liang. Di sini<br />

kita dapat menemukan beberapa penjual kain tenun<br />

di sepanjang jalan pasar. Beberapa hal penting yang<br />

perlu diperhatikan adalah kita diperbolehkan menawar.<br />

Pastikan kita memilih kain yang tepat dan tidak<br />

memberikan harga tawar yang terlalu rendah, karena<br />

proses pembuatannya yang memang cukup rumit.<br />

J<br />

How to Get There<br />

Berbagai maskapai penerbangan turut memenuhi<br />

kebutuhan transportasi menuju Ibukota<br />

Waikabubak. Seperti saya yang memilih untuk<br />

terbang dari Denpasar. Perjalanan dari Denpasar<br />

menuju Tambolaka, ditempuh sekitar satu jam<br />

lalu melanjutkan dengan kendaraan roda empat<br />

sekitar 1-2 jam. Sebelum terbang ke Tambolaka,<br />

ada baiknya kita telah memesan sewa mobil untuk<br />

mempermudah saat berkeliling di Sumba Barat.<br />

Karena lokasi obyek wisata yang ada memiliki jarak<br />

yang berbeda-beda arah.<br />

I<br />

J<br />

K<br />

Kehidupan<br />

anak-anak<br />

sumba barat<br />

yang sudah<br />

dekat dengan<br />

kuda.<br />

Pantai marosi<br />

Ragam kain<br />

tenun sumba<br />

barat yang<br />

dijual di pasar<br />

waikabubak.<br />

Mungkin jika sangat penasaran, kita bisa melihatnya<br />

dari kejauhan saja atau meminta izin dengan pihak<br />

manajemen resort di area tersebut untuk sekedar<br />

melihat-lihat.<br />

What to see<br />

Salah satu tujuan utama wisatawan ke Sumba Barat<br />

selain merasakan keindahan langsung alamnya<br />

adalah Pasola. Pasola merupakan ritual adat dalam<br />

tradisi perang adat antara kedua kelompok berkuda<br />

yang saling berhadapan, kejar-mengejar dengan<br />

melempar lembing kayu ke arah lawan. Kata Pasola<br />

berada dari ‘sola’ atau ‘hola’ yang berarti kayu<br />

lembing, terbuat dari sebilah kayu yang dibentuk<br />

panjang lurus berujung tumpul, meski dulunya<br />

berujung runcing. Kegiatan Pasola diselenggarakan<br />

setahun sekali saat permulaan musim tanam,<br />

tepatnya sekitar bulan Februari.<br />

TRIP Guide<br />

NAM Air layani penerbangan dari/ke<br />

Tambolaka melalui Denpasar dan Kupang.<br />

Meski kayu lembing sudah dilarang oleh pemerintah<br />

dalam bentuk runcing atau tajam, tetap saja saat<br />

pelaksanaan Pasola ada yang terluka pada ritual ini.<br />

Menurut keyakinan setempat, jika sampai terjadi<br />

korban dikarenakan orang penunggang kuda Pasola<br />

tersebut belum disucikan. Sedangkan darah yang<br />

tumpah dianggap sebagai persembahan kepada<br />

dewa bumi agar tanah menjadi subur dan terhindar<br />

dari hama tanaman.<br />

K<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


80<br />

BUCKET LIST<br />

5<br />

6 Tujuan Wisata Seru<br />

di Maluku Utara<br />

Teks & Foto: Dionesia Ika<br />

Salah satu provinsi di wilayah timur Indonesia,<br />

Maluku Utara, sangat seru untuk dijelajahi.<br />

Salah satu alasannya adalah karena kondisi<br />

alamnya yang cenderung masih ‘perawan’.<br />

Bersiaplah untuk terpukau dengan rekomendasi<br />

wisata seru di Maluku Utara yang dihadirkan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> berikut ini.<br />

1 Pulau Maitara dan Pulau Tidore<br />

Jika anda mencermati gambar uang kertas pecahan Rp 1000 emisi<br />

tahun 2000, pada gambar di bagian belakang tampak dua gunung di<br />

latar belakang dengan laut di bagian depan, serta sebuah perahu yang<br />

ditumpangi dua nelayan di tengah lautnya bak lukisan. Kedua gunung<br />

tersebut, yakni Maitara dan Tidore merupakan pulau di wilayah Provinsi<br />

Maluku Utara. Lokasi keduanya cukup berdekatan. Jadi, tidak heran kalau<br />

wisatawan berkesempatan menjelajahi kedua pulau ini sekaligus. Namun<br />

bagi wisatawan yang tidak memiliki waktu banyak untuk menjelajah<br />

kedua pulau tersebut, bisa mengunjungi Pantai Fitu dan melihat<br />

panorama pulau dari kejauhan.<br />

2 Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil<br />

Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut<br />

cerita masyarakat setempat, dulunya adalah<br />

sebuah kampung yang masyarakatnya hidup<br />

sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi<br />

danau oleh penguasa alam semesta, karena salah<br />

seorang ayah di kampung itu menghamili anak<br />

gadisnya sendiri. Selain legendanya, Danau Tolire<br />

Besar juga memiliki mitos terdapatnya buaya putih,<br />

serta tidak ada yang mampu melempar batu hingga<br />

ke tengah danau. Terlepas dari kisah Legenda dan<br />

mitosnya, Danau Tolire memesona dengan bentuk<br />

menyerupai loyang berukuran raksasa dengan<br />

warna air yang kehijauan.<br />

3 Benteng Tolukko<br />

Benteng ini berada di Tolukko, Kelurahan Sangadji,<br />

Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. Benteng<br />

yang terdiri dari tiga bastion (dinding yang lebih<br />

tinggi dari dinding lain) ini berdiri tegak menjulang<br />

dengan gagah. Benteng yang berhadapan langsung<br />

dengan Pulau Halmahera ini memiliki daya pikat<br />

tersendiri. Jika naik ke atas Benteng Tolukko,<br />

wisatawan akan disuguhkan panorama keindahan<br />

kota Ternate. Dari atas benteng, wisatawan juga<br />

bisa melihat taman bunga yang berwarna-warni,<br />

tepatnya terletak di halaman depan benteng.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


BUCKET LIST<br />

81<br />

1<br />

4<br />

4 Air Terjun Teu-teu<br />

Air terjun Teu-teu atau Air Terjun Kahatola terletak<br />

di Pulau Kahatola, Loloda, Halmahera Barat, Maluku<br />

Utara. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus<br />

menyewa sebuah kapal cepat dari pelabuhan Jailolo,<br />

dan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.<br />

Sesampainya di air terjun, wisatawan akan melihat air<br />

yang mengalir pada tebing-tebing batu. Tebing batu<br />

tersebut juga mengelilingi pulau dengan beberapa<br />

pepohonan di kanan dan kiri. Tak hanya itu, air yang<br />

mengucur dari batu yang cukup terjal tersebut<br />

langsung masuk ke laut. Untuk itulah pengunjung<br />

tidak disarankan langsung menceburkan diri ketika<br />

sampai di air terjun.<br />

5 Mariporoco<br />

Menurut masyarakat setempat, Mariporoco dinamakan<br />

Pulau Tutu karena lokasinya yang menjadi sarang<br />

kelelawar dan sarang burung walet yang biasa diambil<br />

oleh masyarakat sekitar. Keindahan tebing-tebing<br />

kokoh yang menjulang tinggi di tengah hamparan laut<br />

biru tosca berhasil memikat wisatawan. Suasananya<br />

yang tenang juga menambah nilai tambah tempat ini.<br />

Karena masih jarang dikunjungi wisatawan, lingkungan<br />

di Mariporoco pun masih alami dan bersih. Untuk<br />

mencapai tempat ini, pengunjung juga diharuskan<br />

menyewa sebuah kapal cepat dari pelabuhan Jailolo,<br />

dan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan dari/ke Ternate melalui<br />

Ambon, Makassar, Manado, Jakarta, dan Surabaya.<br />

2<br />

3<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


82<br />

BUCKET LIST<br />

6<br />

6 Pulau sosota<br />

Pulau Sosota terletak di kawasan Loloda,<br />

Halmahera Barat, Maluku Utara. Pulau yang<br />

tidak berpenghuni ini juga menyimpan pesonanya<br />

tersendiri. Kondisi topografis Pulau Sosota<br />

adalah pulau karang dengan hamparan pasir<br />

putih, berbukit dan hanya ditemukan beberapa<br />

pohon kelapa di sana, selebihnya merupakan<br />

hamparan alang-alang, dikelilingi beberapa<br />

pulau karang dengan tebing tinggi menjulang<br />

di sekitarnya. Pulau Sosota sebenarnya adalah<br />

tempat persinggahan nelayan dan wisatawan<br />

yang mencari ikan dan mengunjungi objek wisata<br />

lain di sekitar pulau sosota.<br />

Jelajah Maluku Utara Bersama Asya Tour<br />

Menelusuri pesona keindahan Maluku Utara bersama Asya Tour, saya<br />

mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Menyambangi surga-surga<br />

tersembunyi di kepulauan Maluku Utara, dimulai dari Ternate, Tidore, hingga<br />

Halmahera Barat, seakan menorehkan cerita penuh kesan. Keramahan Asya<br />

Tour hingga baiknya pelayanan saya dapatkan selama perjalanan. Asya Tour<br />

juga mengajak saya berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar, saat<br />

singgah di Pulau Kahatola, Loloda, Halmahera Barat.<br />

Asya Tour menyediakan paket wisata Kahatola seharga Rp. 1.100.000/<br />

org sudah termasuk Boat PP, 1 malam di homestay, makanan, guide, dan<br />

Boat untuk hoping islands. Selain itu, ada paket wisata Ternate Morotai<br />

4H/3M, seharga Rp. 3.600.000/org sudah termasuk hotel/resort, makan,<br />

boat untuk hoping islands, guide, sera transportasi selama tur.<br />

Untuk informasi lebih lengkapnya, bisa menghubungi Awhy, Asya Tour<br />

pada kontak 0821-8722-1001 atau cek website asyatourternate.com.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


84<br />

REVIEW MUSIC & FILM<br />

Katy Perry<br />

Album : Witness<br />

Katy Perry berhasil meraih perhatian penikmat musik<br />

lewat album Witness berisi 15 track lagu dengan<br />

beberapa hit single populer ‘Swish Swish’ (feat. Nicki<br />

Minaj), ‘Bon Apetit’ (feat. Migos), dan ‘Chained to The<br />

Rhythm’ (feat. Skip marley). Album keempat dari Katy<br />

Perry ini hampir semuanya memberi nuansa moody,<br />

dreamy, tapi masih memiliki ciri khas Katy. Lagu<br />

berjudul ‘Witness’ memiliki kesan electronic-leaning<br />

pop. Lagu ‘Roulette’ bergaya EDM Eurythmics update,<br />

dan ‘Pendulum’ diwarnai gospel-choir. Lagu ‘Save As<br />

Draft’ justru terdengar misterius bahkan agak sedikit<br />

creepy bagi saya. (ayu)<br />

FOTO: www.AllCDCovers.COM<br />

Justice League<br />

Pemain : Gal Gadot, Henry Cavill, Amy Adams, Ben<br />

Affleck, Jason Momoa, Ezra Miller<br />

Sutradara : Zack Snyder<br />

FOTO: justice league<br />

Film Justice League merupakan film bergenre Action, Adventure<br />

dan Fantasy terbaru Hollywood. Film ini berccerita tentang<br />

berkumpulnya para superhero seperti Superman, Batman,<br />

Wonder woman, The Flash, Green Lantern, Aquaman, Arthur<br />

Curry dan Cyborg. Mereka harus bergabung untuk bersatu<br />

dan mengalahkan kekuatan musuh yang sangat besar dan<br />

melindungi peradaban manusia di seluruh dunia. Pahlawan<br />

terhebat di dunia ini berkumpul dan membentuk Justice<br />

League, untuk memerangi ancaman di luar kemampuan<br />

masing-masing individu. Film ini mengisahkan Darkseid yang<br />

berencana menghancurkan bumi dengan peledak oleh sebuah<br />

sinar yang akan memindahkan Apokolips ke bumi. (ika)<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


OUR HISTORY<br />

SEJARAH NAM AIR<br />

NAM Air resmi diperkenalkan kepada<br />

publik pada 26 September 2013.<br />

Maskapai ini merupakan bagian dari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group.<br />

Pada prinsipnya tidak banyak<br />

perbedaan antara <strong>Sriwijaya</strong> Air dan<br />

NAM Air. Dari segi penggunaan warna<br />

atau color identity, NAM Air masih<br />

menggunakan kombinasi warna yang<br />

serupa dengan <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Diilhami oleh color identity <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, NAM Air menggunakan warna<br />

yang sama yaitu merah, putih dan<br />

biru. Maknanya adalah menandakan<br />

keberanian, kejujuran dan simbolisasi<br />

keberadaan NAM Air yang selalu<br />

mengudara di angkasa.<br />

NAM Air mengusung visi menjadi<br />

airlines pilihan utama pelanggan. Visi<br />

ini merupakan tantangan dari seluruh<br />

manajemen dan karyawan NAM Air<br />

untuk memberikan pelayanan yang<br />

terbaik, sehingga dapat mencuri<br />

perhatian masyarakat dan pelanggan<br />

untuk selalu ingat dan memilih NAM<br />

Air sebagai satu-satunya maskapai<br />

yang dapat dipercaya dan diminati<br />

pelayanannya.<br />

Sementara itu, dua misi yang<br />

diembannya adalah Merajut Negara<br />

Kepulauan, serta Melayani, Mengabdi<br />

dan Berbagi. Misi pertama tentu<br />

menjadi kebanggaan NAM Air bila<br />

suatu saat nanti, keberadaannya dapat<br />

melayani pelanggannya di seluruh<br />

kepulauan ini. Jangkauan antar pulau<br />

ditempuh dengan mudah dan singkat.<br />

Sedangkan melayani adalah prinsip<br />

kerja yang dimiliki untuk memberikan<br />

pelayanan terbaiknya, dimulai dari<br />

antar karyawan hingga kepada<br />

pelanggannya. Makna mengabdi pun<br />

demikian sifatnya, yaitu pengabdian<br />

kepada perusahaan secara khusus, dan<br />

negara pada umumnya. Dan Berbagi<br />

menjadi kunci terakhir untuk selalu<br />

ingat berbagi kepada masyarakat yang<br />

membutuhkan.<br />

Terbang Perdana pada 10 11 12 13<br />

NAM Air memulai penerbangan<br />

perdana atau Inaugural Flight dari<br />

Jakarta menuju Pangkalpinang dengan<br />

menggunakan pesawat Boeing 737-<br />

500, pada pukul 10.00 WIB, tanggal<br />

11 Desember 2013 (10 11 12 13).<br />

Penerbangan perdana ini sekaligus<br />

memperkenalkan NAM Air kepada para<br />

pengguna jasa penerbangan Indonesia,<br />

baik yang ada di Pangkalpinang dan di<br />

seluruh wilayah Indonesia. Hadirnya<br />

NAM Air, akan menjadi pilihan lain bagi<br />

pengguna jasa penerbangan yang akan<br />

bepergian ke wilayah Indonesia yang<br />

diterbangi oleh NAM Air.<br />

“NAM Air hadir untuk menjadi feeder<br />

atau pengumpan bagi <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, yang saat ini telah melayani<br />

penerbangan dari Sabang hingga<br />

Merauke. Bila rute penerbangan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air melayani antar ibukota<br />

propinsi di seluruh Indonesia maka<br />

NAM Air akan melayani rute lanjutan<br />

menuju ke wilayah di tingkat kotamadya<br />

atau kabupaten,” ujar Direktur Utama<br />

NAM Air Jefferson Jauwena.<br />

NAM Air memulai penerbangan reguler<br />

pertama pada 19 Desember 2013<br />

dengan menggunakan dua pesawat<br />

B737-500. Adapun rute pertama<br />

yang diterbangi yakni dari Jakarta –<br />

Pontianak PP, Jogjakarta – Pontianak<br />

PP. Pesawat kedua direncanakan<br />

untuk menerbangi rute Palu – Luwuk<br />

PP, Surabaya – Palu PP, Surabaya<br />

– Pangkalanbun PP dan Semarang –<br />

Pangkalanbun PP.<br />

Maskapai yang merupakan sister<br />

company <strong>Sriwijaya</strong> Air ini menerima<br />

Sertifikat Operator Penerbangan atau<br />

Air Operator Certificate (AOC) 121-058<br />

tertanggal 29 <strong>November</strong> 2013 dari<br />

Direktorat Jenderal Perhubungan<br />

Udara Kementerian Perhubungan<br />

Republik Indonesia.<br />

Dalam kategori bisnisnya, NAM Air<br />

berada pada kategori Medium Service,<br />

sama halnya posisi yang diterapkan<br />

oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air. Kesamaan kategori<br />

pelayanan inilah menjadi aset yang<br />

kuat untuk memberikan pelayanan<br />

kepada pelanggan, baik pelanggan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air maupun NAM Air tanpa<br />

perbedaan hitungan harga tiket dan<br />

pelayanannya. Dengan kesamaan posisi<br />

ini maka segala bentuk pelayanan<br />

pelanggan sama persis antara <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dengan NAM Air.<br />

Boeing 737-500 NAM Air<br />

di bandara Depati Amir,<br />

Pangkalpinang.


88<br />

TRAVELLER STORY<br />

A<br />

Pacuan Kuda<br />

Joki-Joki Cilik Bima<br />

Teks & Foto: Syahdan<br />

Hiruk pikuk dan keriuhan mulai terdengar sesaat jokijoki<br />

cilik Bima sudah berada di atas kuda pacuan masingmasing.<br />

Tampak keseriusan dan ketegangan terpancar<br />

dari wajah mereka, berkonsentrasi untuk melakukan<br />

start, menunggu aba-aba, adu kejelian saat portal box<br />

start terangkat untuk melesat merebut tempat terdepan.<br />

Tempat terdepan di adu pacuan kuda, bukan untuk<br />

menjadi pasukan berkuda Kesultanan Bima, namun untuk<br />

memelihara dan melestarikan tradisi turun menurun.<br />

B<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


TRAVELLER STORY<br />

89<br />

A & B<br />

C<br />

D<br />

Para Joki cilik<br />

adu cepat<br />

menjadi yang<br />

terdepan.<br />

Detik<br />

mendebarkan<br />

usai keluar dari<br />

box start.<br />

Kompetisi para<br />

Joki cilik.<br />

C<br />

pacuan kuda dalam<br />

istilah masyarakat Bima<br />

biasa disebut “Pacoa Jara”.<br />

Pacoa berarti Pacuan dan<br />

Jara berarti kuda. Keunikan pacuan<br />

kuda di Bima, daerah paling ujung<br />

timur Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa<br />

Tenggara Barat adalah ditunganggangi<br />

joki anak-anak yang berusia rata-rata<br />

6-12 tahun dengan perlengkapan<br />

keamanan yang sangat minim dan<br />

tanpa memakai pelana layaknya<br />

pacuan kuda pada umumnya.<br />

Dalam sejarahnya, pacuan kuda di<br />

Bima pertama kali diselenggarakan<br />

pada tahun 1927 untuk menyeleksi<br />

pasukan berkuda Kesultanan<br />

Bima oleh “Bumi Jara Nggampo”,<br />

sebutan atau gelar bagi panglima<br />

atau pemimpin tertinggi pasukan<br />

berkuda Kesultanan Bima. Dalam<br />

perkembangannya, pacuan kuda untuk<br />

untuk keperluan dan kepentingan<br />

Kesultanan Bima ini bergeser menjadi<br />

tradisi atau kebiasaan masyarakat.<br />

Sejak abad ke-14 kuda Bima merupakan<br />

komoditi perdagangan yang besar di<br />

bandar Bima. Kuda Bima bukan hanya<br />

sekedar pacuan, tapi juga sebagai alat<br />

perdagangan, pertanian, perkebunan,<br />

dan transportasi. Bagi Dou Dana Mbojo<br />

(masyarakat Bima), kuda mengandung<br />

makna, nilai, dan fungsi sosial-budayapolitik<br />

yang kental.<br />

Sedangkan pacuan kuda adalah ranah budaya<br />

tempat bertemu dan bertarungnya identitas, ideologi,<br />

kepentingan, simbol kekayaan, dan kekuasaan<br />

yang didalamnya mengandung filosofi kehidupan<br />

masyarakat Bima yaitu Wei Mataho (isteri yang baik),<br />

Uma Mataho (rumah yang baik), Daha Pasaka Mataho<br />

(tanah yang baik), dan Jara Mataho (kuda yang baik),<br />

empat filosofi tersebut terus dijaga dalam rutinitas<br />

kehidupan masyarakat Bima.<br />

Masyarakat Bima yang sebagian besar bermata<br />

pencaharian sebagai petani, berladang dan berkebun,<br />

umumnya sangat menghargai dan memegang teguh<br />

budaya serta tradisi warisan nenek moyang. Salah<br />

satu tradisi yang terus dilestarikan dan dijaga hingga<br />

saat ini adalah Pacuan Kuda, tradisi yang sangat<br />

populer bagi hampir semua lapisan Dou Mbojo.<br />

D<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


90<br />

TRAVELLER STORY<br />

Proses Berpacu<br />

Biasanya, pacuan kuda Bima diselenggarakan<br />

beberapa kali dalam setahun. Pacuan kuda<br />

Bima biasanya dilangsungkan pada bulan Mei–<br />

Agustus dalam rangka memperingati Hari Jadi<br />

Kota Bima dan menyambut Hari Kemerdekaan<br />

Republik Indonesia.<br />

Dalam pelaksanaannya, sebelum kudakuda<br />

berlomba di arena pacuan. Kuda-kuda<br />

pacuan yang telah didaftarkan, terlebih<br />

dahulu diukur dan dikelompokkan untuk<br />

menentukan kelas dan kategori kuda.<br />

Biasaya, pacuan kuda terbagi dalam beberapa<br />

kelas yang terbagi berdasarkan umur dan ukuran<br />

kuda. Kategori dan kelas pacuan kuda terbagi<br />

dalam kelas Unyil A, A Mini, A Dewasa, Kelas B,<br />

Kelas C dan Kelas Campuran. Kelas campuran<br />

merupakan kelas favorit dan bergengsi karena<br />

diikuti oleh kuda-kuda juara “Kuda bendera”<br />

dan akan ditunggangi oleh joki-joki populer.<br />

Sebelum mencapai babak semifinal hingga<br />

babak final, kuda-kuda akan berlomba dan<br />

bersaing dalam beberapa race dalam<br />

arena pacuan.<br />

E<br />

G<br />

Disetiap race akan diikuti oleh 6 kuda dan akan menyisakan<br />

3 kuda tercepat dalam tiap race untuk mengikuti race atau<br />

balapan berikutnya, sedangkan kuda urutan 4, 5, dan 6<br />

memasuki garis finish akan langsung tersisih, berlaku<br />

untuk tiap kelas kategori lomba.<br />

F<br />

Berpacu di Atas Kuda Bima<br />

Potret sesaat para joki mulai memasuki arena pacuan yang<br />

selalu menjadi race penentuan, tidak pernah terlupakan<br />

dan terlewatkan. Prosesi atau ritual khusus yang dilakukan<br />

joki cilik mulai dari mengikatkan jimat di pinggang,<br />

berdoa dan segala macamnya menjadi pemandangan<br />

unik sekaligus mendebarkan. Hal ini karena jimat yang<br />

disematkan di pinggang dipercaya mampu menjaga<br />

keelamatan sang joki. Dalam sejarah penyelenggaraan<br />

pacuan kuda Bima, meski dengan joki yang semuanya<br />

anak-anak, penyelenggaraan pacuan hingga saat ini belum<br />

ada joki cilik yang tewas maupun cidera saat pacuan.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


TRAVELLER STORY<br />

91<br />

Seolah menegaskan atas kepercayaan<br />

ritual-ritual dan perlakuan maupun<br />

prosesi khusus sesaat sebelum<br />

memasuki arena pacuan.<br />

E-h<br />

Momen-momen<br />

berharga Paco Jara.<br />

Drama balapan sarat gengsi, drama dan<br />

kebanggaan dimulai. Keringat dan debu<br />

lintasan seolah menggambarkan nilai kerja<br />

keras saat terus memacu kuda pacuannya<br />

untuk menjadi yang tercepat, disambut sorak<br />

dan teriakkan semangat dari penonton.<br />

H<br />

Tiap lintasan yang terlewati selalu<br />

menghadirkan drama, persaingan dengan<br />

segala daya dan upaya dengan sekuat<br />

tenaga dengan terus memacu kuda agar<br />

selalu menjadi yang tercepat dan terdepan<br />

untuk mengalahkan joki lainnya.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


92<br />

TRAVELLER STORY<br />

Pacuan kuda Bima tidak sekedar adu cepat atau balap<br />

kuda, naamun juga pertaruhan kekuasaan, strata sosial,<br />

gengsi, dan kebanggaan.<br />

Kebanggaan menjadi joki cilik berangkat dari kecintaan<br />

akan tradisi yang diwariskan secara turun menurun.<br />

Karena, joki cilik dalam pacuan kuda Bima adalah<br />

simbol keberanian, keteguhan, nilai, pantang menyerah<br />

dan kerja keras yang dilandasi tanpa rasa takut. Joki<br />

cilik adalah profesi yang penuh dengan berbagai<br />

pengorbanan dan tantangan.<br />

I<br />

Bagi kebanyakan joki cilik, jatuh dari kuda tunggangan saat<br />

race berlangsung serta mendapat luka atau cidera adalah<br />

cerita biasa. Bagi mereka, bagaimana melaju dan menjadi<br />

pemenang di setiap race adalah yang utama. Semakin<br />

sering mereka memenangkan race dalam pacuan kuda,<br />

semakin tinggi penghargaan dan nilai yang mereka dapat.<br />

Seorang joki akan mendapat upah setiap race yang diikuti,<br />

dan akan mendapatkan bonus tambahan dari pemilik kuda<br />

ketika mereka menjadi juara dalam setiap race.<br />

Kebanggaan menjadi yang tercepat adalah sebuah<br />

nilai yang didapat. Mendapatinya adalah harga yang<br />

pantas menilik besarnya pengorbanan, kuatnya tekad<br />

oleh kecintaan atas profesi yang mereka lakoni akan<br />

terpuaskan bila mencapai garis finish dan menjadi yang<br />

tercepat diantara joki cilik lainnya.<br />

TRIP Guide<br />

J<br />

NAM Air layani penerbangan dari<br />

/ke Bima melalui Denpasar.<br />

I<br />

J<br />

K<br />

Bersiap di<br />

lapangan<br />

pacuan.<br />

Meski cilik<br />

para Joki ini<br />

semangat<br />

berlomba.<br />

Persiapan<br />

sebelum<br />

Paco Jara.<br />

Ketegangan, gesekan dan persaingan dalam setiap<br />

lintasan selalu dapat membuat detak jantung terus<br />

berpacu dengan begitu tinggi. Tidak jarang, penonton<br />

disuguhkan pacuan yang dapat membuat adrenalin<br />

terus tinggi hingga akhir lintasan. Ketegangan, teriakkan<br />

dan sorakkan pemberi semangat dari penonton<br />

terdengar riuh kala terjadi drama, gesekan, joki terjatuh<br />

atau joki menyuguhkan kemampuannya di atas kuda<br />

tunggangannya. Beberapa joki kadang sengaja membuat<br />

hiburan bagi penonton dengan aksinya.<br />

Profesi Joki Cilik<br />

Perhelatan pacuan kuda bima akan menyedot<br />

perhatian dan animo masyarakat luas karena selalu<br />

menghadirkan drama dan persaingan yang ketat untuk<br />

dapat menjadi terdepan memasuki finish. Ditambah<br />

persaingan dan gengsi antara sesama joki dengan<br />

intrik-intrik, karena bagi joki cilik dapat menunggangi<br />

kuda hingga garis finish dan mengangkat bendera<br />

juara adalah kebanggaan tersendiri.<br />

K<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


YEARS<br />

A NNIVE R S ARY<br />

2007- <strong>2017</strong>


94<br />

ART & CULTURE<br />

Dentuman<br />

di Penghujung<br />

Hari Raya<br />

Teks & Foto: A. Moenandar<br />

Suara meriam bersahutan-sahutan dari<br />

berbagai penjuru. Api pun menyembur<br />

diserta getaran dan dentuman keras<br />

begitu meriam disulut. Itulah suasana<br />

tradisi meriam karbit yang berkaitan<br />

dengan legenda berdirinya Kota<br />

Pontianak, dan ditetapkan sebagai<br />

warisan pbudaya tak benda.<br />

ermainan meriam karbit menjadi tradisi di<br />

setiap penghujung bulan Ramadhan di Pontianak,<br />

Kalimantan Barat. Meriam yang dimainkan<br />

berbentuk meriam raksasa berdiameter sekitar 0,5-1 meter<br />

dengan panjang hingga 10 meter. Meriam biasa dimainkan pada<br />

tiga hari menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini<br />

dipusatkan di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas. Para pemain<br />

terdiri dari beberapa kelompok warga dengan posisi meriam<br />

menghadap sungai. Suara meriam mereka pun menggelegar<br />

hingga terdengar sejauh belasan kilometer.<br />

A<br />

Meriam yang dipakai menggunakan karbit sebagai sumber<br />

ledakan sehingga disebut meriam karbit. Bongkahan kalsium<br />

karbida tersebut dimasukkan melalui mulut meriam sehingga<br />

larut bersama air di dalam rongga dan menggelegak seperti<br />

air mendidih. Meriam siap disulut manakala gelegak larutan<br />

karbit mulai mereda. Setiap meriam rata-rata membutuhkan<br />

sebanyak 3 kilogram karbit untuk sekali penyulutan.<br />

Walaupun baru mulai dimainkan saat menjelang Lebaran,<br />

meriam sudah disiapkan bahkan sejak awal bulan Ramadhan.<br />

B<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


ART & CULTURE<br />

95<br />

Ada juga yang mulai mengerjakan sejak tiga bulan<br />

sebelum Lebaran. Pengerjaan dilakukan secara<br />

berkelompok atau gotong-royong. Pengerjaan<br />

pertama meliputi penyiapan dan pemilihan<br />

bahan. Meriam dibuat dari balok belian (ulin),<br />

mabang, meranti, atau jenis kayu pilihan lainnya.<br />

Gelondongan kayu tersebut selanjutnya dibelah dan<br />

dipahat atau dikeruk sehingga berongga. Kedua sisi<br />

gelondongan itu kemudian disatukan kembali dan<br />

dililit dengan rotan.<br />

Selain membuat meriam baru, warga merenovasi<br />

meriam lama untuk menyiasati kesulitan bahan<br />

baku. Meriam yang pernah dimainkan diperbaiki<br />

lagi atau disetel, dan dicat ulang. Meriam-meriam<br />

tersebut sebelumnya diangkat dari dasar sungai.<br />

Alasan merendam meriam ke sungai setelah<br />

tidak lagi dimainkan adalah agar tidak mudah<br />

rusak. Untuk mendanai perenovasian, pembuatan,<br />

dan memainkan meriam, warga berpatungan.<br />

Kebutuhan dana yang cukup besar itu juga ditutupi<br />

dengan sumbangan donatur dan pemerintah.<br />

Sejarah Panjang<br />

Tradisi meriam karbit berkaitan dengan legenda<br />

berdirinya Kota Pontianak oleh Syarif Abdurrahman<br />

Alqadrie pada 1771. Sultan pertama Kerajaan<br />

Pontianak tersebut menggunakan meriam saat<br />

mengusir mahluk halus yang mengganggu<br />

perjalanan rombongannya. Senjata ini kemudian<br />

direplika oleh warga menjadi meriam karbit.<br />

Keberadaan meriam karbit memang memiliki<br />

sejarah panjang. Permainan ini sempat dijadikan<br />

sebagai penanda waktu berbuka puasa dan<br />

imsak. Pernah pula dilarang oleh pemerintah<br />

pada era 1980-1990 karena dianggap sebagai<br />

permainan berbahaya.<br />

C<br />

D<br />

Belakangan, tradisi ini<br />

dihidupkan kembali bahkan<br />

dilombakan dalam bentuk festival<br />

tahunan. Warga pun berlomba<br />

mempercantik meriam mereka<br />

dengan berbagai warna dan<br />

ornamen. Penampilan fisik<br />

meriam menjadi satu di antara<br />

kategori penilaian lomba selain<br />

kualitas bunyi, kekompakkan tim,<br />

dan ketertiban.<br />

B & E<br />

C & D<br />

Meriam karbit ditetapkan<br />

sebagai warisan budaya tak<br />

benda oleh, Kementerian<br />

Pendidikan dan Kebudayaan.<br />

Meriam Karbit masuk dalam<br />

kategori kemahiran dan<br />

kerajinan tradisional dalam<br />

daftar 150 warisan budaya<br />

tak benda 2016<br />

A<br />

TRIP Guide<br />

Meriam karbit<br />

ditetapkan sebagai<br />

warisan budaya tak<br />

benda bersama<br />

delapan ikon budaya<br />

di Kalimantan Barat<br />

(Foto by Yohanes<br />

K Irawan).<br />

Pengunjung pun<br />

diperbolehkan ikut<br />

menyulut meriam<br />

(Foto by Yohanes<br />

K Irawan).<br />

Batang Meriam karbit<br />

dipercantik dengan<br />

kelir dan ornamen<br />

berwarna-warni.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM<br />

Air layani penerbangan<br />

dari/ke Pontianak melalui<br />

Jakarta dan Jogjakarta.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong><br />

E


96<br />

FOOTNOTE<br />

Kontemplasi Pragmatis<br />

untuk Menjadi Lebih Baik<br />

Sejak saya memulai mengunggah foto-foto saya menari<br />

di media sosial milik pribadi, beberapa orang mulai bertanya-tanya pada saya, apakah<br />

saya berganti profesi. Padahal tujuan saya menari adalah selain karena ingin<br />

mengapresiasi seni, saya juga ingin keluar dari zona nyaman. Dengan menari, saya<br />

melakukan kontemplasi pragmatis, yang semoga Anda juga bisa melakukannya<br />

untuk keluar dari label trauma yang melekat.<br />

kebanyakan orang cenderung<br />

berpegangan pada trauma masa<br />

lalu hingga mereka cenderung<br />

memberi ‘label’ diri mereka sendiri. Bahwa<br />

ada masalah besar yang pernah menimpa diri<br />

sendiri hingga ‘label’ akan trauma tersebut<br />

terbawa hingga kapanpun. Anda membiarkan<br />

diri anda bukan justru mengambil hikmah<br />

dari pengalaman buruk tersebut.Sebagai<br />

contoh saat seseorang putus dengan pacar<br />

atau pasangan suami istri yang bercerai<br />

setelah menikah selama lebih dari 10 tahun.<br />

Jika pengalaman buruk tersebut dibiarkan<br />

melekat menjadi ‘label’ diri, maka bukan<br />

tidak mungkin kejadian itu bisa berulang lagi.<br />

Istilahnya Anda akan selalu merasa benar dan<br />

menjadi ‘korban’ dari sebuah pengalaman<br />

buruk di masa lalu. Jika diibaratkan diri Anda<br />

adalah sebuah cetakan untuk kehidupan,<br />

‘label’ diri hasil pengalaman buruk<br />

menyebabkan cetakan tersebut ‘penyok’.<br />

Alih-alih memperbaiki cetakan tersebut, justru<br />

terus menerus mengisinya menggunakan<br />

cetakan yang penyok. Produk hasilnya pun<br />

akan terus menerus penyok.<br />

Belakangan ini saya menari di beberapa acara<br />

talkshow saya sendiri dan pesta pernikahan<br />

teman serta saudara tujuannya bukan untuk<br />

mencari uang atau dibayar,namun hanya<br />

ingin keluar dari zona nyaman dan mencoba<br />

menjadi ‘orang lain’. Kenapa saya pilih menari<br />

karena saya memang memiliki<br />

ketertarikan di bidang seni.<br />

Justru dengan menari memperhalus<br />

diri saya. Hasil pekerjaan saya jadi<br />

lebih detail sehingga saya mendapat<br />

peningkatan diri sendiri maupun di<br />

pekerjaan. Melalui tulisan ini saya<br />

ingin mengajak pembaca untuk<br />

keluar dari zona nyaman dengan<br />

kontemplasi yang pragmatis. Carilah<br />

kegiatan lain yang action oriented dan<br />

benar-benar berbeda dengan bidang<br />

yang selama ini digeluti.<br />

Harapannya dari kegiatan tersebut,<br />

akan ditemukan sebuah titik rusak<br />

dari ‘cetakan’ tadi. Lakukan sesuatu<br />

yang berbeda membuat seolaholah<br />

kita melihat diri kita yang<br />

berbeda. Di dalam prosesnya, kita<br />

akan bisa menemukan diri kita<br />

yang sesungguhnya hingga kita bisa<br />

lepaskan ‘label’ kita. Hasilnya Anda<br />

akan menemukan diri Anda yang<br />

lebih bagus, tanpa ‘cetakan’ penyok.<br />

Carilah kegiatan<br />

lain yang action<br />

oriented dan<br />

benar-benar<br />

berbeda dengan<br />

bidang yang<br />

selama ini digeluti.<br />

Erwin Yap<br />

Edukator & Konsultan Metafisika Tiongkok,<br />

Traveler, Pemerhati Seni dan Budaya<br />

Hp: 08999099889<br />

www.erwinyap.com<br />

Kursus online baca rupa:<br />

www.erwinyap.asia/kursus_bacarupa<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


98<br />

EVENT<br />

SMESCO Rembug Kopi Nusantara <strong>2017</strong><br />

Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah<br />

(LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan<br />

Rembug Kopi Nusantara <strong>2017</strong> di Exhibition Hall, Gedung SME Tower<br />

SMESCO pada 11-13 Oktober <strong>2017</strong>. Rembug Kopi Nusantara ke-2<br />

tahun <strong>2017</strong> hadir dengan tagline ‘Drink Coffee Wear Batik’. Pada<br />

kesempatan ini ada sekitar 53 stand yang menghadirkan petani kopi<br />

25 Kabupaten di Indonesia, yang diantaranya 19 petani kopi binaan<br />

TNI Angkatan Darat. Tidak hanya beragam kopi dihadirkan, ada<br />

pula lomba roasting kopi; coffee cupping competition; public cupping;<br />

brewing fun throwdown ’’Ngulik Robusta Fine’’; Pemilihan Duta Kopi,<br />

serta lomba busana batik. (dian)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Kementerian Pariwisata Gelar<br />

Workshop Fotografi<br />

Kementerian Pariwisata melalui<br />

Deputi Pengembangan Destinasi dan<br />

Investasi Pariwisata, mengadakan<br />

Workshop Fotografi untuk Jurnaslis<br />

Travel. Kegiatan ini dipandu oleh<br />

Deputi Bidang Pengembangan<br />

Destinasi dan Investasi Pariwisata<br />

Kementerian Pariwisata Dadang Rizki<br />

Ratman, atas kerjasama dengan Forum Wartawan Pariwisata. Ditekankan<br />

pada workshop, pentingnya caption atau keterangan dalam sebuah foto<br />

untuk menjelaskan makna atau arti dan lokasi karya foto tersebut. Serta<br />

foto tidak mengadung konten-konten yang mengandung kekerasan atau<br />

SARA dan tetap mengandalkan etika pengambilan gambarnya. (dian)<br />

Hotel Santika Luwuk Resmi Dibuka<br />

Untuk mendukung<br />

perkembangan majunya<br />

Luwuk sebagai destinasi<br />

tujuan bisnis dan pariwisata,<br />

Santika Indonesia Hotels<br />

and Resorts menggandeng<br />

PT. Narata Palu City<br />

menghadirkan Hotel Santika<br />

Luwuk – Sulawesi Tengah<br />

diresmikan pada hari Sabtu, 5<br />

Agustus <strong>2017</strong>. Berlokasi di Jl. Kakap, Komplek Bukit Halimun, Hotel Santika Luwuk<br />

– Sulawesi Tengah menyediakan 77 kamar dengan 5 tipe kamar : Superior, Deluxe,<br />

Executive, Deluxe Suite dan Santika Suite. Selain itu, hotel ini juga menyediakan<br />

fasilitas ballroom yang mampu menampung hingga 300 orang dan 4 ruang meeting<br />

yang mampu menampung dari 30 hingga 150 orang. (ayu)<br />

MondelEz<br />

International<br />

Luncurkan Inovasi<br />

Terbaru Cadbury 5<br />

Star di Indonesia<br />

Mondelēz International,<br />

memperkenalkan inovasi terbaru<br />

cokelat pada segmen countline (cokelat<br />

isian krispi) pertamanya di Indonesia<br />

yaitu Cadbury 5 Star. Cadbury 5 Star<br />

merupakan segmen cokelat countline<br />

pertama di Indonesia, yang diluncurkan<br />

untuk membesarkan kategori<br />

cokelat di Indonesia. Cadbury 5 Star<br />

dikembangkan dengan memperhatikan<br />

tren selera konsumen masa kini yang<br />

menginginkan perpaduan rasa dan<br />

tekstur yang kaya dalam satu kemasan.<br />

Hadir dalam 2 ukuran yaitu 15 dan 45<br />

gram, peluncuran Cadbury 5 Star di<br />

Indonesia didukung oleh kampanye<br />

#RasanyaBisaHanyutkanDiri yang<br />

menginspirasi konsumen untuk hanyut<br />

dalam sensasi petualangan rasa<br />

dan tekstur yang kaya. (ayu)<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


100<br />

EVENT<br />

FOTO: DOKUMEN FOTO: ISTIMEWA DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Wayang Jogja Night Carnival<br />

WAYANG Puncak Perayaan JOGJA NIGHT HUT CARNIVAL ke-261 Kota Yogyakarta<br />

PUNCAK PERAYAAN HUT KE-261 KOTA YOGYAKARTA<br />

WHIZ PRIME PAJAJARAN<br />

BOGOR<br />

Rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun<br />

Rangkaian kota Yogyakarta acara ke-261 perayaan dimeriahkan Hari Ulang gelaran Tahun<br />

kota Wayang Yogyakarta Jogja Night ke-261 Carnival dimeriahkan sebagai gelaran puncak<br />

Wayang acaranya. Jogja Acara Night Wayang Carnival Jogja sebagai Night Carnival puncak<br />

acaranya. tersebut adalah Acara gelaran Wayang tahunan Jogja Night yang Carnival<br />

tersebut diselenggarakan adalah gelaran setiap tanggal tahunan 7 yang Oktober.<br />

diselenggarakan Wayang Jogja Night setiap Carnival tanggal <strong>2017</strong> 7 Oktober. dimulai<br />

Wayang pada pukul Jogja 18.00 Night di Tugu Carnival Pal <strong>2017</strong> Putih dimulai sebagai<br />

pada tempat pukul pusat 18.00 atraksi. di Tugu Selain Pal itu Putih para sebagai peserta<br />

tempat pawai melewati pusat atraksi. Jalan Selain Margo itu Utomo para dan peserta<br />

pawai Jalan Jenderal melewati Sudirman Jalan Margo yang Utomo telah dan ditutup<br />

Jalan untuk Jenderal akses kendaraan Sudirman bermotor yang telah hingga ditutup<br />

untuk dapat dinikmati akses kendaraan oleh warga bermotor dan wisatawan hingga<br />

dapat secara dinikmati leluasa. Wayang oleh warga Jogja dan Night wisatawan Carnival<br />

secara <strong>2017</strong> melibatkan leluasa. Wayang seluruh Jogja masyarakat Night Carnival Kota<br />

<strong>2017</strong> Yogyakarta melibatkan yakni seluruh sekitar 1200 masyarakat orang dari Kota 14<br />

Yogyakarta kecamatan yakni di kota sekitar Yogyakarta. 1200 orang Sesuai dari dengan 14<br />

kecamatan nama acara di tersebut, kota Yogyakarta. para peserta Sesuai pawai dengan<br />

nama menampilkan acara tersebut, berbgaia para macam peserta karakter pawai<br />

menampilkan berdasarkan kisah berbgaia pewayangan macam karakter Jawa<br />

berdasarkan dengan beberapa kisah diantaranya pewayangan mendapatkan<br />

Jawa<br />

dengan sentuhan beberapa unsur-unsur diantaranya modern. mendapatkan<br />

(ayu)<br />

sentuhan unsur-unsur modern. (ayu)<br />

Whiz Prime Pajajaran Bogor berlokasi di<br />

pusat kota Bogor, Jalan Cikurai Raya<br />

No. 47 (Jalan Pajajaran), dengan 153 kamar,<br />

yang terdiri dari 4 tipe kamar: Smart Room,<br />

Standard Room, Superior Room dan Deluxe<br />

Room, dilengkapi fasilitas TV LED dengan<br />

saluran nasional dan internasional, tempat<br />

tidur yang di desain khusus, safe deposit box<br />

dan peralatan pembuat teh atau kopi. Hotel<br />

bintang tiga ini dilengkapi juga dengan kolam<br />

renang, Breakfast Area, 2 ruang pertemuan<br />

berkapasitas maksimal 100 orang, jaringan<br />

internet gratis di seluruh area dan pojok<br />

internet tanpa dikenakan biaya.<br />

Whiz Prime Bogor hanya berjarak 12 menit<br />

berkendara dari Gerbang Tol Bogor, 5 menit<br />

menuju ke Pusat Kota, Pusat Perbelanjaan,<br />

Kuliner serta Pusat Pemerintahan, serta 20<br />

menit menuju ke Sentul City.<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


ADVERTORIAL<br />

101<br />

Nyamannya Bermalam di<br />

GAIA COSMO HOTEL<br />

YOGYAKARTA<br />

SEBAGAI SALAH SATU TUJUAN WISATA FAVORIT<br />

DI INDONESIA, YOGYAKARTA TIDAK PERNAH<br />

KEHABISAN HOTEL UNIK DAN MENARIK UNTUK<br />

DISINGGAHI PENGUNJUNGNYA. GAIA COSMO<br />

HOTEL YOGYAKARTA MENJADI PERSEMBAHAN<br />

TERBARU YANG BISA MENJADI PILIHAN BAGI<br />

PENGUNJUNG UNTUK MENGINAP.<br />

terletak 10 menit dari<br />

Malioboro, hotel butik<br />

berbintang empat ini<br />

mengusung konsep elegan<br />

urban lifestyle bergaya modern dan<br />

trendi dengan fasilitas yang lengkap.<br />

GAIA Cosmo Hotel Yogyakarta berisi<br />

179 kamar dan suite dengan desain<br />

kontemporer. Setiap kamarnya<br />

dilengkapi dengan USB charger,<br />

bluetooth music speaker, TV LED 32<br />

inci, safe deposit box, homebrew coffee<br />

& tea, alat cukur serta pengering<br />

rambut. Untuk memfasilitasi<br />

kebutuhan meeting, incentives,<br />

convention, & exhibition (MICE), hotel<br />

ini juga memiliki 9 ruang meeting<br />

dengan kapasitas mulai dari 12 orang<br />

hingga 200 orang, sesuai dengan<br />

kebutuhan.<br />

Satu ruang meeting dengan konsep<br />

berbeda juga terdapat di sini. Dinamakan<br />

The Theater, ruang meeting ini mampu<br />

menampung 72 orang dan ditata<br />

mengadopsi gaya bioskop dengan<br />

tempat duduk berundak dan layar lebar.<br />

Cocok bagi pengunjung yang hendak<br />

mengadakan presentasi dan training.<br />

Untuk memenuhi kebutuhan<br />

pengunjung berhubungan dengan dunia<br />

dalam jaringan, fasilitas internet cepat<br />

melalui wi-fi dapat dinikmati secara<br />

gratis di seluruh area hotel. Selain itu,<br />

hotel yang terletak di wilayah Timoho<br />

ini juga memiliki kolam renang bagi<br />

anak-anak maupun dewasa. Tidak<br />

hanya kamar dan fasilitas yang nyaman,<br />

pengunjung dapat menikmati sajian<br />

khas Indonesia dan Asia di restoran<br />

Semeja Asian Kitchen, atau sekedar<br />

ngopi santai di Inspira Roasters Artisan<br />

Coffee di area lobi. Kedua outlet ini<br />

akan siap melayani anda selama 24<br />

jam penuh setiap harinya. Dengan<br />

kelengkapan fasilitas serta kamar yang<br />

mumpuni, GAIA Cosmo Hotel Yogyakarta<br />

harus menjadi pilihan menginap<br />

dalam perjalanan Anda selanjutnya ke<br />

Yogyakarta.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


102<br />

EVENT<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

1O1 TRAVEL SKETCH – We Walk,<br />

We See, We Draw<br />

1O1 Travel Sketch<br />

yang didukung<br />

oleh THE 1O1<br />

Hotel & Resort,<br />

PHM Hospitality<br />

dan Sketchwalker<br />

menyelenggarakan<br />

acara yang bernama<br />

1O1 Travel Sketch<br />

pada tanggal 28 - 29<br />

Oktober di kota Bogor.<br />

Acara ini didedikasikan bagi mereka yang gemar bepergian<br />

dan menggambar sketsa. Peserta akan melakukan traveling<br />

(mengunjungi warisan lokal termasuk bangunan dan kuliner)<br />

dan membuat sketsa pada saat bersamaan. 1O1Travel Sketch<br />

ini akan diadakan di 7 kota yakni Bogor; Yogyakarta; Palembang;<br />

Bandung; Malang; Jakarta; Bali, termasuk 1 perhelatan<br />

Internasional hingga tahun 2018. Rangkaian di beberapa kota<br />

ini diadakan dalam rangka mempromosikan pariwisata lokal di<br />

Indonesia, terutama di mana PHM memiliki jaringan hotel. (ayu)<br />

JNE-Tokopedia Payment<br />

Permudah Bayar Online<br />

Memasuki usia<br />

ke 27 tahun, JNE<br />

selaku penyedia jasa<br />

pengiriman barang,<br />

berkomitmen tuntuk<br />

terus memuaskan<br />

pelanggannya.<br />

Salah satunya<br />

adalah menjalin<br />

kerjasama dengan<br />

Tokopedia dalam<br />

bentuk layanan<br />

pembayaran yang telah disepakati, yaitu JNE-Tokopedia<br />

Payment. Kerjasama ini sekaligus merupakan kolaborasi<br />

untuk pertama kalinya antara JNE bersama e-commerce<br />

dalam bentuk kanal pembayaran. Pada awalnya, JNE<br />

merupakan partner dari Tokopedia dalam memberikan<br />

solusi pengiriman barang-barang dari merchant kepada<br />

para pembeli. Melalui JNE-Tokopedia Payment, setelah<br />

selesai berbelanja di Tokopedia, pelanggan dapat langsung<br />

memilih titik Kantor Perwakilan JNE yang sudah terdaftar di<br />

Tokopedia. (dian)<br />

PAMERAN FOTOGRAFI<br />

OLEH RIOP BERJUDUL<br />

‘YANG MUDA DI ERA MILLENIAL’<br />

Fotografer fashion, RIOP mengajukan pertanyaan “Apa<br />

yang membuat dirimu merasa sebagai orang Indonesia dan<br />

berjiwa Indonesia?” kepada 85 orang Indonesia dari berbagai<br />

latar belakang yang menjadi representasi ‘Yang Muda di Era<br />

Millenial’. Hal tersebut dikolaborasikan oleh RIOP sehingga<br />

menghasilkan 85 foto yang menjadi wujud dari projek<br />

fotografi ‘Yang Muda di Era Millenial’. Pameran foto bertajuk<br />

‘Yang Muda di Era Millenial’ tersebut dibuat oleh RIOP untuk<br />

menularkan semangat Sumpah Pemuda yang jatuh pada<br />

tanggal 28 Oktober kepada generasi muda. Pameran foto<br />

diadakan di area Plaza Indonesia Level 4 yang berlangsung<br />

sepanjang bulan Oktober <strong>2017</strong>. (ayu)<br />

Konser 8 Jam #SiapTerus<br />

bareng Clean & Clear®<br />

Clean & Clear®<br />

menggelar kegiatan<br />

bertajuk “Konser<br />

8 Jam #SiapTerus<br />

bareng Clean &<br />

Clear®”. Kegiatan<br />

berlangsung di<br />

RPTRA (Ruang Publik<br />

Terpadu Ramah<br />

Anak) Kalijodo,<br />

Jakarta Barat. Pada<br />

kesempatan ini, Clean<br />

& Clear® memberikan solusi rasa percaya diri sepanjang hari<br />

dari manfaat delapan jam kontrol minyak dengan foaming<br />

facial wash. Clean & Clear® Foaming Facial Wash sendiri<br />

memberikan tiga manfaat yaitu delapan jam kontrol minyak,<br />

lawan penyebab jerawat dan lembut di kulit. Konser 8 Jam<br />

#SiapTerus bareng Clean & Clear®, merupakan acara puncak<br />

dari sebuah kompetisi tari modern yang diikuti secara online<br />

oleh ratusan remaja dari Jakarta, Yogyakarta dan Solo. (dian)<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


ADVERTORIAL<br />

103<br />

Whiz Prime Hotel<br />

Basuki Rahmat Malang<br />

TELAH RESMI BEROPERASI<br />

DI BULAN NOVEMBER <strong>2017</strong><br />

INTIWHIZ HOSPITALITY MANAGEMENT MERESMIKAN<br />

HOTEL KE-21 YANG BERADA DI BAWAH PENGELOLAANNYA,<br />

YAKNI WHIZ PRIME HOTEL BASUKI RAHMAT MALANG.<br />

p<br />

eresmian ini merupakan<br />

jawaban Intiwhiz<br />

Hospitality Management<br />

atas kebutuhan hotel<br />

bintang 3 yang tidak hanya<br />

menawarkan kenyamanan, namun juga<br />

lokasi yang strategis. Kehadiran Whiz<br />

Prime Hotel Basuki Rahmat Malang<br />

juga diharapkan dapat menambah<br />

pilihan akomodasi selama tinggal di kota<br />

berslogan "Beautiful Malang" ini.<br />

Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat<br />

Malang memiliki lokasi yang sangat<br />

strategis di jantung kota Malang,<br />

tepatnya di Jalan Basuki Rahmat<br />

No. 85-87, Kota Malang. Dengan 5 menit<br />

saja, Anda sudah dapat menjangkau<br />

Alun-alun Kota Malang, Stasiun Kereta<br />

Api Malang, Pusat Perkantoran, dan<br />

Pusat Perbelanjaan.<br />

Hotel ini dilengkapi dengan 156 kamar<br />

yang terbagi atas dua tipe, yakni kamar<br />

superior, dan deluxe. Selain itu juga<br />

terdapat restoran, kolam renang, spa,<br />

serta internet corner. Whiz Prime Hotel<br />

Basuki Rahmat Malang menargetkan<br />

pasar MICE serta Leisure sebagai<br />

segmen terbesar. Oleh sebab itu, di<br />

sini juga terdapat meeting room dengan<br />

kapasitas mencapai 100 pax.<br />

Hotel Manager Whiz Prime Hotel<br />

Basuki Rahmat Malang, Azis Sismono<br />

mengakui bahwa pesatnya pertumbuhan<br />

Kota Malang serta kegiatan bisnis<br />

dan pariwisata menjadi pertimbangan<br />

Intiwhiz untuk ekspansi ke kota ini. Dia<br />

juga berharap dapat menjadi pilihan<br />

akomodasi utama bagi para pengunjung.<br />

Sementara itu Corporate GM Sales<br />

& Marketing Intiwhiz Hospitality<br />

Management, Edi Syumardi mengatakan<br />

bahwa ekspansi tidak berhenti di<br />

Malang, tapi juga ke kota-kota lainnya.<br />

“Intiwhiz Hospitality Management akan<br />

segera mengoperasikan Whiz Prime<br />

Hotel Khatib Sulaiman Padang pada<br />

akhir <strong>2017</strong>. Hingga 2018, manajemen<br />

hotel dengan tagline “Simplicity with<br />

Style” ini akan segera memiliki 37<br />

properti hotel yang tersebar di seluruh<br />

Indonesia,” ujar Edi Syumardi.<br />

| EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong>


104<br />

EVENT<br />

Ichitan ‘Harap-harap Emas’<br />

Memasuki akhir tahun <strong>2017</strong>, produk minuman teh merek Ichitan<br />

memberikan kejutan spesial kepada para pelanggan setianya,<br />

yaitu meluncurkan program “Harap-harap Emas”, yang akan<br />

memberikan hadiah berupa 30 gram emas kepada 100 pemenang.<br />

Ketentuan siapa yang dapat memperoleh 30 gram emas adalah<br />

melihat keterangan petunjuk yang berada di balik tutup botol Ichitan<br />

yang bertuliskan emas 30 gram. Program Ichitan Harap-harap<br />

Emas berlangsung selama periode 1 Oktober – 31 Desember <strong>2017</strong>.<br />

Pada kesempatan yang sama, Ichitan juga meluncurkan produk<br />

terbarunya yaitu Ichitan Teh Tawar, yang sudah tersedia sejak<br />

Agustus <strong>2017</strong> dan Thai Milk Tea yang segera diluncurkan. (dian)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Starbucks Goes Pink dengan #PINKVOICE<br />

Starbucks bekerjasama dengan<br />

Lovepink Indonesia meluncurkan<br />

#PINKVOICE, kampanye untuk<br />

mendorong semua orang untuk<br />

menyuarakan tentang kesadaran<br />

akan kanker payudara. Lovepink<br />

sendiri merupakan organisasi<br />

non-profit yang fokus pada<br />

isu kanker payudara. Turut<br />

memeriahkan momen ini, Starbucks menghadirkan empat minuman khusus<br />

berwarna pink atau merah muda, dimana sepuluh persen dari hasil penjualan<br />

minumannya disumbangkan untuk mendukung misi Lovepink. Keempat<br />

minuman tersebut Iced/ Hot Pink Macchiato, Iced/ Hot Raspberry Latte, Pink<br />

Blossom Frappuccino dan Pink Yogurt Frappuccino yang tersedia tanggal 1 -<br />

31 Oktober <strong>2017</strong> di seluruh gerai Starbucks yang tersebar di Indonesia. (dian)<br />

2nd Maumere Jazz Fiesta Flores<br />

Memasuki kegiatan yang<br />

kedua, Maumere Jazz<br />

Fiesta berlangsung pada<br />

27-28 Oktober <strong>2017</strong>, dimana<br />

menampilkan para musisi<br />

jazz profesional seperti<br />

Yopie Latul, Jamaica Café,<br />

Krakatau Reunian terdiri<br />

dari Dwiki Dharmawan,<br />

Trie Utami, Gilang Ramadhan, Indra Lesmana, Donny Suhendra dan Pra Budi<br />

Dharma. Turut meramaikan Ruth Sahanaya, Musik Tradisi Sikka Tawa Tana<br />

bersama gitaris/vokalis Ivan Nestorman. Acara ini digagas oleh Yayasan Bapa<br />

Bangsa, Warta Jazz dah Jalamaya Productions. Lokasi 2nd Maumere Jazz<br />

Fiesta Flores berlangsung di Gastrack Wairita, sisi timur Kota Maumere, yang<br />

menyuguhkan pemandangan langsung menghadap ke laut. (dian)<br />

Indonesia<br />

Modest Fashion<br />

Week (IMFW) <strong>2017</strong><br />

Turut mendukung kemajuan mode<br />

Indonesia, Indonesia Modest Fashion<br />

Designer didukung Kementerian<br />

Pariwisata menyelenggarakan pameran<br />

dan fashion show yang bertajuk gelaran<br />

Indonesia Modest Fashion Week<br />

(IMFW) <strong>2017</strong> di Jakarta Convention<br />

Center (JCC) pada 12-15 Oktober<br />

<strong>2017</strong>. Penyelenggaraan IMFW <strong>2017</strong><br />

ini sebagai sarana mempromosikan<br />

karya para desainer modest fashion<br />

Indonesia ke pentas dunia dan<br />

mendukung pariwisata Nusantara.<br />

IMFW <strong>2017</strong> menampilkan 200 booth<br />

dari berbagai wirausaha muda<br />

berbakat, serta menampilkan karya<br />

terbaru 60 desainer dari Indonesia dan<br />

mancanegara serta workshop dengan<br />

pembicara dari kalangan kreator<br />

fashion dan pebisnis. (dian)<br />

EDISI 81 | NOVEMBER <strong>2017</strong> |


OUR CUSTOMER<br />

Our<br />

Customer<br />

Saya terbang menggunakan <strong>Sriwijaya</strong> dari Ternate menuju<br />

Jakarta dengan nomor penerbangan SJ777 hari Jumat<br />

tanggal 25 Agustus <strong>2017</strong>. Saya menilai <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

merupakan maskapai penerbangan swasta yg pelayanannya<br />

sangat baik, harga tiket terjangkau dan dapat dipesan<br />

meskipun dalam waktu yang sempit, pesawatnya tepat<br />

waktu, petugas kabinnya juga ramah. Sajian menunya enak,<br />

kebetulan saya tidak sempat sarapan pagi.<br />

Saya dan keluarga selalu memilih <strong>Sriwijaya</strong> Air jika ada<br />

perjalanan udara. Saran kami, tingkatkan terus pelayanan<br />

kepada penumpang, saya yakin <strong>Sriwijaya</strong> Air akan menjadi<br />

raja dari maskapai swasta di Indonesia.<br />

Salam Hormat,<br />

Masgul Abdullah<br />

Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara.<br />

08529*******<br />

Redaksi <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> menerima berbagai<br />

saran dan masukan.<br />

Silakan kirim surat ke alamat redaksi atau email ke:<br />

redaksi@sriwijayamagazine.com. Jangan lupa, sertakan<br />

nama, alamat, nomor kontak, serta nomor dan tanggal<br />

penerbangan Anda.


CHINA<br />

CHINA<br />

CHINA<br />

RUTE YANG DIRENCANAKAN<br />

RUTE YANG DIRENCANAKAN<br />

RUTE YANG DIRENCANAKAN<br />

CHENGDU<br />

CHENGDU<br />

CHENGDU<br />

CHENGDU<br />

CHONGQING<br />

CHONGQING<br />

CHONGQING<br />

CHONGQING<br />

ZHANGJIAJIE<br />

ZHANGJIAJIE<br />

NANCHANG FUZHOU<br />

NANCHANG<br />

FUZHOU<br />

ZHANGJIAJIE<br />

ZHANGJIAJIE NANCHANG<br />

NANCHANG<br />

FUZHOU<br />

CHANGSA QUANZHOU<br />

FUZHOU<br />

CHANGSA<br />

QUANZHOU<br />

CHANGSA QUANZHOU<br />

CHANGSA GUANZHOU<br />

QUANZHOU<br />

GUANZHOU<br />

GUANZHOU<br />

GUANZHOU<br />

HAIKOU<br />

HAIKOU<br />

HAIKOU<br />

HAIKOU<br />

SRILANKA<br />

SRILANKA<br />

SRILANKA<br />

COLOMBO<br />

COLOMBO<br />

COLOMBO<br />

COLOMBO<br />

NATUNA<br />

NATUNA<br />

NATUNA<br />

NATUNA<br />

PANGKALAN BUN<br />

PANGKALAN BUN<br />

PANGKALAN<br />

PANGKALAN BUN<br />

BUN<br />

SEMARANG<br />

SEMARANG<br />

SURABAYA<br />

SURABAYA<br />

SEMARANG<br />

SEMARANG<br />

SURABAYA<br />

SURABAYABANYUWANGI<br />

BANYUWANGI<br />

BANYUWANGI<br />

BANYUWANGI<br />

MAMUJU<br />

MAMUJU<br />

MAMUJU<br />

MAMUJU<br />

MAKASSAR<br />

MAKASSAR<br />

MAKASSAR<br />

MAKASSAR<br />

BIMA<br />

BIMA<br />

BIMA<br />

BIMA<br />

TAMBOLAKA<br />

TAMBOLAKA<br />

TAMBOLAKA<br />

TAMBOLAKA<br />

NABIRE<br />

NABIRE<br />

NABIRE<br />

NABIRE


DESTINATION CITY<br />

ALOR - KUPANG<br />

AMBON - TERNATE<br />

AMBON - SORONG<br />

AMBON - MANADO<br />

BAJAWA - KUPANG<br />

ALOR [ ARD ]<br />

Bandara: MALI<br />

AMBON [ AMQ ]<br />

Bandara: PATTIMURA<br />

BAJAWA [ BJW ]<br />

Bandara: SOA<br />

BALIKPAPAN [ BPN ]<br />

Bandara: SEPINGGAN<br />

BALIKPAPAN - JAKARTA<br />

BALIKPAPAN - SURABAYA<br />

BALIKPAPAN - PALU<br />

BALIKPAPAN - TARAKAN<br />

BALIKPAPAN - BANJARMASIN<br />

BALIKPAPAN - MAKASSAR<br />

BALIKPAPAN - YOGYAKARTA<br />

BALIKPAPAN - BERAU<br />

BANDUNG [ BDO ]<br />

Bandara: HUSEIN SASTRANEGARA<br />

BANDUNG - SURABAYA<br />

BANJARMASIN [ BDJ ]<br />

Bandara: SYAMSUDIN NOOR<br />

BANJARMASIN - BALIKPAPAN<br />

BANJARMASIN - MAKASSAR<br />

BANYUWANGI - JAKARTA<br />

BATAM - JAKARTA<br />

BATAM - MEDAN<br />

BATAM - JAMBI<br />

BATAM - NATUNA<br />

BATAM - LAMPUNG<br />

BANYUWANGI [ BWX ]<br />

Bandara: Blimbingsari<br />

BATAM [ BTH ]<br />

Bandara: HANG NADIM<br />

BENGKULU [ BKS ]<br />

Bandara: FATMAWATI SOEKARNO<br />

BENGKULU - JAKARTA<br />

BERAU - BALIKPAPAN<br />

BIAK - MAKASSAR<br />

BIAK - JAYAPURA<br />

BIAK - MERAUKE<br />

BIAK - NABIRE<br />

BERAU [ BEJ ]<br />

Bandara: KALIMARAU<br />

BIAK [ BIK ]<br />

Bandara: FRANS KAISEPO<br />

BIMA [ BMU ]<br />

Bandara: SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN<br />

1 x / hari BIMA - DENPASAR<br />

1 x / hari<br />

4 x / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

2 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

4 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

1 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

6 X / MINGGU<br />

6 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

Nanning - denpasar<br />

HANGZHOU - DENPASAR<br />

NANJING - DENPASAR<br />

CHENGDU - DENPASAR<br />

NINGBO - DENPASAR<br />

haikou - jakarta<br />

CHINA<br />

DENPASAR [ DPS ]<br />

Bandara: NGURAH RAI<br />

DENPASAR - JAKARTA<br />

DENPASAR - YOGYAKARTA<br />

DENPASAR - DILI<br />

DENPASAR - HANGZHOU (CHINA)<br />

DENPASAR - NINGBO (CHINA)<br />

DENPASAR - NANJING (CHINA)<br />

DENPASAR - CHENGDU (CHINA)<br />

DENPASAR - MAUMERE<br />

DENPASAR - WAINGAPU<br />

DENPASAR - SURABAYA<br />

DENPASAR - NANNING<br />

DENPASAR - MAKASSAR<br />

DENPASAR - LABUAN BAJO<br />

DENPASAR - BIMA<br />

DENPASAR - TAMBOLAKA<br />

DILI [ DIL ]<br />

Bandara: PRESIDENT NICOLAU LOBATO<br />

DILI - DENPASAR<br />

ENDE - KUPANG<br />

ENDE [ ENE ]<br />

Bandara: H. HASAN AROEBOESMAN<br />

GORONTALO - MAKASSAR<br />

GORONTALO [ GTO ]<br />

Bandara:JALALUDDIN<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

2 x / minggu<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

JAKARTA [ CGK ]<br />

Bandara: SOEKARNO - HATTA / CENGKARENG<br />

JAKARTA - MEDAN<br />

JAKARTA - BATAM<br />

JAKARTA - PADANG<br />

JAKARTA - JAMBI<br />

JAKARTA - BENGKULU<br />

JAKARTA - PALEMBANG<br />

JAKARTA - PANGKAL PINANG<br />

JAKARTA - TANJUNG KARANG<br />

JAKARTA - TANJUNG PANDAN<br />

JAKARTA - TANJUNG PINANG<br />

JAKARTA - PONTIANAK<br />

JAKARTA - BALIKPAPAN<br />

JAKARTA - SURABAYA<br />

JAKARTA - SEMARANG<br />

JAKARTA - SOLO<br />

JAKARTA - YOGYAKARTA<br />

JAKARTA - MALANG<br />

JAKARTA - DENPASAR<br />

JAKARTA - MAKASSAR<br />

JAKARTA - TERNATE<br />

JAKARTA - LUBUKLINGGAU<br />

JAKARTA - SORONG<br />

JAKARTA - SILANGIT<br />

JAKARTA - MUARABUNGO<br />

JAKARTA - BANYUWANGI<br />

JAKARTA - SAMPIT<br />

JAKARTA - PANGKALAN BUN<br />

JAKARTA - haikou<br />

JAMBI [ DJB ]<br />

Bandara: SULTAN THAHA SYAIFUDDIN<br />

JAMBI - JAKARTA<br />

JAMBI - BATAM<br />

JAYAPURA - BIAK<br />

JAYAPURA - MAKASSAR<br />

JAYAPURA - MERAUKE<br />

JAYAPURA - TIMIKA<br />

JAYAPURA - MANOKWARI<br />

JAYAPURA - SORONG<br />

JAYAPURA - NABIRE<br />

KENDARI - MAKASSAR<br />

KUPANG - MAUMERE<br />

KUPANG - SURABAYA<br />

KUPANG - WAINGAPU<br />

KUPANG - BAJAWA<br />

KUPANG - ENDE<br />

KUPANG - LARANTUKA<br />

KUPANG - ALOR<br />

KUPANG - RUTENG<br />

KUPANG - TAMBOLAKA<br />

KUPANG - MAKASSAR<br />

JAYAPURA [ DJJ ]<br />

Bandara: SENTANI<br />

KENDARI [ KDI ]<br />

Bandara: HALUOLEO KENDARI<br />

LABUAN BAJO - DENPASAR<br />

KUPANG [ KOE ]<br />

Bandara: EL TARI<br />

LABUAN BAJO [ LBJ ]<br />

Bandara: KOMODO<br />

2 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

7 X / HARI<br />

6 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

6 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 x / minggu<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

6 X / MINGGU<br />

1 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

LAMPUNG - JAKARTA<br />

LAMPUNG - BATAM<br />

LAMPUNG - SURABAYA<br />

LAMPUNG - YOGYAKARTA<br />

LARANTUKA - KUPANG<br />

LUWUK - MAKASSAR<br />

LAMPUNG [ TKG ]<br />

Bandara: RADIN INTEN II<br />

LARANTUKA [ LKA ]<br />

Bandara: GEWAYANTANA<br />

DESTINATION CITY<br />

6 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

LUWUK [ LUW ]<br />

Bandara: SYUKURAN AMINNUDIN<br />

1 X / HARI & 4 X / MINGGU<br />

LUBUKLINGGAU [ LLG ]<br />

Bandara: SILAMPARI<br />

LUBUKLINGGAU - JAKARTA<br />

MAKASSAR [ UPG ]<br />

Bandara: SULTAN HASANUDDIN<br />

MAKASSAR - DENPASAR<br />

MAKASSAR - BANJARMASIN<br />

MAKASSAR - jakarta<br />

MAKASSAR - surabaya<br />

MAKASSAR - gorontalo<br />

MAKASSAR - ternate<br />

MAKASSAR - sorong<br />

MAKASSAR - kendari<br />

MAKASSAR - ambon<br />

MAKASSAR - biak<br />

MAKASSAR - jayapura<br />

MAKASSAR - LUWUK<br />

MAKASSAR - Balikpapan<br />

MAKASSAR - MAnokwari<br />

MAKASSAR - Timika<br />

Makassar - merauke<br />

Makassar - yogyakarta<br />

MAKASSAR - SEMARANG<br />

MAKASSAR - MAMUJU<br />

MAKASSAR - KUPANG<br />

MALANG - JAKARTA<br />

2 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

4 X / Minggu<br />

5 x / hari<br />

4 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

2 X / Hari<br />

2 X / Hari & 4 X / Minggu<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

6 X / Minggu<br />

1 X / Minggu<br />

1 X / Hari & 4 X / Minggu<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari & 2 X / Minggu<br />

1 X / Hari<br />

4 X / Minggu<br />

1 x / Hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

MALANG [ MLG ]<br />

Bandara: ABDUL RACHMAN SALEH<br />

MAMUJU - MAKASSAR<br />

3 X / Hari<br />

MAMUJU [ MJU ]<br />

Bandara: Tampa Padang<br />

1 X / HARI


DESTINATION CITY<br />

MALAYSIA<br />

PALEMBANG [ PLM ]<br />

Bandara: SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II<br />

Penang - medan<br />

ipoh - medan<br />

TRENGGANU - MEDAN<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

PALEMBANG - JAKARTA<br />

PALEMBANG - PANGKAL PINANG<br />

PALEMBANG - YOGYAKARTA<br />

3 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

MANADO - TERNATE<br />

MANADO - SORONG<br />

MANADO - AMBON<br />

MANOKWARI - SORONG<br />

MANOKWARI - MAKASSAR<br />

MANOKWARI - JAYAPURA<br />

MANOKWARI - MERAUKE<br />

MAUMERE - DENPASAR<br />

MAUMERE - KUPANG<br />

MEDAN - JAKARTA<br />

MEDAN - PADANG<br />

MEDAN - BATAM<br />

MEDAN - PENANG<br />

MEDAN - IPOH<br />

MEDAN - TERENGGANU<br />

MEDAN - PEKANBARU<br />

MERAUKE - JAYAPURA<br />

MERAUKE - MAKASSAR<br />

MERAUKE - MANOKWARI<br />

MERAUKE - SORONG<br />

MERAUKE - TIMIKA<br />

MERAUKE - BIAK<br />

MUARABUNGO - JAKARTA<br />

NABIRE - BIAK<br />

NABIRE -JAYAPURA<br />

NATUNA - BATAM<br />

PADANG - JAKARTA<br />

PADANG - MEDAN<br />

MANADO [ MDC ]<br />

Bandara: SAM RATULANGI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

MANOKWARI [ MKW ]<br />

Bandara: RENDANI<br />

MAUMERE [ MOF ]<br />

Bandara: FRANS SEDA<br />

MEDAN [ KNO ]<br />

Bandara: KUALA NAMU<br />

MERAUKE [ MKQ ]<br />

Bandara: MOPAH<br />

MUARABUNGO [ MRB ]<br />

Bandara: MUARABUNGO<br />

4 X / Minggu<br />

NABIRE [ NBX ]<br />

Bandara: Douw Atuture<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

NATUNA [ NTX ]<br />

Bandara: RANAI<br />

5 X / MINGGU<br />

1 X / Hari & 2 x / minggu<br />

4 x / minggu<br />

4 x / minggu<br />

4 X / Minggu<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / Minggu<br />

PADANG [ PDG ]<br />

Bandara: MINANGKABAU<br />

2 X / Hari<br />

1 X / HARI<br />

PALu - balikpapan<br />

SAMPIT - SURABAYA<br />

SAMPIT - JAKARTA<br />

SORONG [ SOQ ]<br />

Bandara: DOMINE EDUARD OSOK<br />

SORONG - JAKARTA<br />

SORONG - MAKASSAR<br />

SORONG - MANOKWARI<br />

SORONG - TIMIKA<br />

SORONG - JAYAPURA<br />

SORONG - MANADO<br />

SORONG - AMBON<br />

SORONG - MERAUKE<br />

PALU [ PLW ]<br />

Bandara: MUTIARA<br />

PANGKALAN BUN [ PKN ]<br />

Bandara: Iskandar<br />

PANGKALAN BUN - JAKARTA<br />

PANGKALAN BUN - SEMARANG<br />

SAMPIT [ SMQ ]<br />

Bandara: H. ASAN<br />

1 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

PANGKAL PINANG [ PGK ]<br />

Bandara: depati amir<br />

pangkal pinang - jakarta<br />

pangkal pinang - PALEMBANG<br />

pangkal pinang - TANJUNG PANDAN<br />

PEKANBARU [ PKU ]<br />

Bandara: SULTAN SYARIF KASIM II<br />

PEKANBARU - MEDAN<br />

PONTIANAK - JAKARTA<br />

PONTIANAK - YOGYAKARTA<br />

RUTENG - KUPANG<br />

PONTIANAK [ PNK ]<br />

Bandara: SUPADIO<br />

RUTENG [ RTG ]<br />

Bandara: FRANS SALES LEGA<br />

SEMARANG [ SRG ]<br />

Bandara: AHMAD YANI<br />

SEMARANG - JAKARTA<br />

SEMARANG - SURABAYA<br />

SEMARANG - MAKASSAR<br />

SEMARANG - PANGKALAN BUN<br />

SILANGIT - JAKARTA<br />

SILANGIT [ DTB ]<br />

Bandara: DANAU TOBA<br />

7 x / hari<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

5 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

3 x / hari<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 x / hari<br />

1 x / hari<br />

2 X / HARI & 4 X / MINGGU<br />

5 X / MINGGU<br />

2 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI


DESTINATION CITY<br />

SOLO - JAKARTA<br />

SOLO [ SOC ]<br />

Bandara: ADISUMARMO<br />

SURABAYA [ SUB ]<br />

Bandara: JUANDA<br />

SURABAYA - JAKARTA<br />

SURABAYA - YOGYAKARTA<br />

SURABAYA - MAKASSAR<br />

SURABAYA - KUPANG<br />

SURABAYA - SEMARANG<br />

SURABAYA - BALIKPAPAN<br />

SURABAYA - DENPASAR<br />

SURABAYA - TERNATE<br />

SURABAYA - BANDUNG<br />

SURABAYA - SAMPIT<br />

SURABAYA - LAMPUNG<br />

3 x / hari<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

YOGYAKARTA - DENPASAR<br />

YOGYAKARTA - JAKARTA<br />

YOGYAKARTA - SURABAYA<br />

YOGYAKARTA - BALIKPAPAN<br />

YOGYAKARTA - PONTIANAK<br />

YOGYAKARTA - PALEMBANG<br />

YOGYAKARTA - MAKASSAR<br />

YOGYAKARTA - LAMPUNG<br />

YOGYAKARTA [ JOG ]<br />

Bandara: ADISUTJIPTO<br />

1 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

TAMBOLAKA - KUPANG<br />

TAMBOLAKA - DENPASAR<br />

TAMBOLAKA [ TMC ]<br />

Bandara: TAMBOLAKA<br />

TANJUNGPANDAN [ TJQ ]<br />

Bandara: HAS HANANJOEDIN<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

TANJUNG PANDAN - JAKARTA<br />

TANJUNG PANDAN - PANGKALPINANG<br />

5 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

TANJUNGPINANG [ TNJ ]<br />

Bandara: RAJA HAJI FISABILILLAH<br />

TANJUNG PINANG - JAKARTA<br />

1 X / HARI<br />

TARAKAN - BALIKPAPAN<br />

TARAKAN [ TRK ]<br />

Bandara: JUWATA<br />

2 x / hari<br />

TIMIKA - JAYAPURA<br />

TIMIKA - MAKASSAR<br />

TIMIKA - SORONG<br />

TIMIKA - MERAUKE<br />

TERNATE - AMBON<br />

TERNATE - MAKASSAR<br />

TERNATE - MANADO<br />

TERNATE - JAKARTA<br />

TERNATE - SURABAYA<br />

TIMIKA [ TIM ]<br />

Bandara: MOZES KILANGIN<br />

TERNATE [ TTE ]<br />

Bandara: SULTAN BABULLAH<br />

WAINGAPU [ WGP ]<br />

Bandara: UMBU MEHANG KUNDA<br />

WAINGAPU - DENPASAR<br />

WAINGAPU - KUPANG<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU


SAFTEY & INVOCATIONS<br />

TENTANG<br />

BARANG<br />

TERLARANG<br />

Kepada seluruh penumpang <strong>Sriwijaya</strong> Air yang terhormat...<br />

Demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan Anda,<br />

perhatikanlah hal-hal berikut:<br />

TENTANG BAGASI:<br />

• Mohon tidak memasukkan uang, perhiasan dan dokumen<br />

berharga, ataupun sejenisnya kedalam bagasi Anda. Kami tidak<br />

bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan terhadap<br />

barang berharga tersebut.<br />

• Mohon tidak membawa bagasi ke atas kabin lebih dari satu buah.<br />

Dimensi maksimum bagasi yang diperkenankan adalah 23 x 33 x<br />

56 cm, berat maksimum adalah 5 kg.<br />

• Kami berhak menolak pengangkutan bagasi yang tidak sesuai<br />

dengan ketentuan diatas.<br />

KATEGORI BARANG-BARANG<br />

BERBAHAYA:<br />

• Tas kantor dan sejenisnya yang menggunakan perangkat<br />

alarm di dalamnya.<br />

• Barang yang mengandung gas, baik yang mudah terbakar<br />

maupun tidak, atau beracun, seperti butana, oksigen,<br />

propana, dan aqualung.<br />

• Barang yang mengandung bahan perusak seperti asam<br />

(acid), basa (alkaline), dan baterai telepon selular yang<br />

basah.<br />

• Barang yang dapat dikategorikan sebagai perantara bakteri<br />

atau virus.<br />

• Bahan peledak, perlengkapan perang, petasan dan<br />

sejenisnya.<br />

• Cairan atau benda padat yang mudah terbakar seperti<br />

geretan, korek api, alat pemanas, dan bahan yang mudah<br />

menyalakan api.<br />

• Bahan-bahan yang mudah teroksidasi seperti bubuk<br />

pencuci dan peroksida.<br />

• Racun seperti arsenik, sianida, dan insektisida.<br />

• Barang-barang yang mengandung merkuri, magnet, dan<br />

berpotensi dapat melukai pihak lain.<br />

• Obat-obatan dan peralatan kecantikan dalam jumlah<br />

banyak seperti hair spray, parfum, dan obat-obatan yang<br />

mengandung alkohol.<br />

ISLAM<br />

“Dengan nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan<br />

mendaratnya (pesawat ini). Sungguh, Tuhanku, benar-benar Maha<br />

Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Hud: 41) Dengan nama<br />

Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha<br />

Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang<br />

menganugerahi kami kemampuan yang memanfaatkan (pesawat)<br />

ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolongan-Nya) tidak mampu<br />

menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita<br />

pasti kembali. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami<br />

dan perpendekanlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam<br />

perjalanan, dan Engkau pula pelindung bagi keluarga. Ya Allah,<br />

aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman<br />

pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga. (Do’a<br />

Nabi Muhammad)<br />

KATOLIK-CATHOLIC<br />

Dalam (demi) nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, amin. Ya Tuhan,<br />

dahulu kala Engkau pernah menyelamatkan anak-anak Israel<br />

yang menyeberangi laut dengan kaki kering. Tiga raja budiman<br />

dari sebelah timur telah engkau tunjukkan jalan kepada-Mu<br />

dengan bimbingan bintang yang ajaib. Kami mohon kepada-Mu:<br />

Karuniakanlah kami sebuah perjalanan yang aman, dengan cuaca<br />

yang baik dan menyenangkan. Berikanlah kami bimbingan malaikatmalaikat-Mu<br />

yang kudus, termasuk kepada awak pesawat yang<br />

terbang ini, agar mereka dapat mengantarkan kami untuk mencapai<br />

tempat tujuan dengan selamat. Kami mohon juga agar keluarga<br />

yang kami tinggalkan Engkau hibur dalam rasa damai, sampai<br />

kami akhirnya boleh mendarat di tempat tujuan dengan selamat.<br />

Terpujilah nama-Mu, sekarang dan selamanya. Dalam (demi) nama<br />

Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin.<br />

PROTESTAN-PROTESTANT<br />

Bapa Surgawi, kami mengucap syukur dan terima kasih atas rahmat<br />

dan kasih sayang-Mu yang tidak berkeputusan di dalam hidup<br />

kami. Saat ini kami panggil nama-Mu yang kudus untuk menyertai<br />

perjalanan kami. Kiranya Tuhan melindungi dengan kuasa Roh<br />

Kudus-Mu, pesawat yang kami tumpangi ini agar terhindar dari<br />

gangguan dan marabahaya. Demikian juga dengan para awak<br />

pesawat, kiranya Tuhan juga yang memimpin serta memberi<br />

kemampuan bagi mereka untuk melaksanakan tugas mereka<br />

masing-masing dengan baik, sehingga kami bisa tiba di tujuan<br />

tepat waktu dengan selamat dan dalam sukacita. Terima Kasih atas<br />

pertolongan serta kasih-Mu yang tidak berubah dari sejak dulu,<br />

sekarang, sampai selama-lamanya. Di dalam nama Tuhan Yesus<br />

Kristus, kami naikkan doa dan permohonan kami ini. Amin.<br />

HINDU-HINDUISM<br />

Om Shangyang Widhi Wasa yang Maha Jaya yang mengatasi segala<br />

kematian, kami memujamu. Lindungilah kami dari marabahaya. Om<br />

Shangyang Widhi Wasa, semua keuntungan, kekayaan, kepandaian<br />

adalah atas yadnya suci-Mu. Semoga tingkah laku dan pikiran kami<br />

menjadi bersih dan mencapai kebahagiaan lahir-bathin.<br />

BUDDHA-BUDHISM<br />

Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, yang telah mencapai<br />

penerangan sempurna (3x). Semoga semua makhluk hidup<br />

berbahagia. Demikianlah hendaknya. (Paritta Suci)<br />

KHONGHUCU-CONFUCIAN<br />

Kehadirat TIAN, Tuhan Yang Maha Esa, di tempat Yang Maha Tinggi.<br />

Dengan bimbingan Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah Shang Di,<br />

Tuhan Yang Maha Kuasa. Berikanlah bimbingan kepada seluruh awak<br />

pesawat, agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.<br />

Berikanlah karunia yang terbaik, agar kami semua dapat selamat<br />

sampai tujuan dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.


OUR HISTORY<br />

SEJARAH<br />

SRIWIJAYA AIR<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan, yaitu 10<br />

<strong>November</strong> tahun 2003. Dengan bermodalkan satu armada<br />

pesawat Boeing 737-200, <strong>Sriwijaya</strong> memulai penerbangan<br />

perdananya dengan menerbangi rute Jakarta-Pangkalpinang PP,<br />

Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak<br />

PP. Para pendiri <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Hendry Lie, Chandra Lie,<br />

Johannes Bundjamin, dan Andy Halim. Beberapa tenaga ahli<br />

yang turut membidani kelahiran <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Supardi<br />

Syahrial, Capt. Kusnadi Yusuf, Capt. Adil W., Capt. Harwick L.,<br />

Gabriella Sonia, Suwarsono, dan Joko Widodo.<br />

Dengan visi, kapasitas bisnis dan minat masyarakat yang<br />

semakin meningkat terhadap jasa penerbangan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, penambahan jumlah armada dan rute menjadi sebuah<br />

keniscayaan. Hingga saat ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air mengoperasikan<br />

43 armada pesawat untuk menerbangi 47 kota domestik<br />

maupun regional, dan ratusan pilihan jam keberangkatan.<br />

Untuk regenerasi armada pesawat dan mengantisipasi<br />

penambahan rute, <strong>Sriwijaya</strong> Air telah mendatangkan Boeing<br />

737-900 ER dan Boeing 737-800 NG. Dengan menambah<br />

rute domestik secara lebih intens, pelayanan pada rute<br />

domestik akan lebih maksimal.<br />

Keselamatan (Safety), keamanan (Security), dan pelayanan<br />

(Service) merupakan pedoman utama pelayanan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air bagi seluruh penumpangnya. Sehubungan dengan itu,<br />

dalam hal perawatan dan pemeliharaan armada, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

bekerjasama dengan ST Aerospace Singapore, Malaysia Airlines<br />

Systems (MAS), Garuda Maintenance Facility (GMF) dan PT.<br />

Aero Nusantara Indonesia (ANI). Kerjasama ini dimaksudkan<br />

agar para pelanggan <strong>Sriwijaya</strong> Air mendapatkan rasa aman dan<br />

kenyamanan optimal saat menggunakan jasa <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

nyaman dan mudah selama 24 jam, cukup dengan menghubungi<br />

nomor hotline 021 292 79 777 atau 0804 1 777 777.<br />

ARTI LOGO DAN WARNA<br />

Logo <strong>Sriwijaya</strong> Air: Dibaca RU-YI (Bahasa Cina), yang artinya:<br />

apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin bisa tercapai.<br />

Warna Putih: Seluruh karyawan <strong>Sriwijaya</strong> Air harus memiliki<br />

hati yang bersih, sebersih warna dasar armada <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Warna Biru: <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air berkeinginan untuk<br />

melanglang buana ke<br />

seluruh pelosok Nusantara<br />

tercinta.<br />

Warna Merah: Para<br />

pimpinan dan karyawan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air harus berani<br />

dan bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil<br />

keputusan.<br />

Tulisan <strong>Sriwijaya</strong> Air: <strong>Sriwijaya</strong> Air harus menjadi perusahaan<br />

yang besar dan terkenal, seperti kerajaan <strong>Sriwijaya</strong> yang<br />

namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional.<br />

Lekukan hati di atap pesawat: Para pimpinan dan karyawan<br />

harus mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa<br />

cinta terhadap perusahaan.<br />

Selain itu, tenaga kerja yang dimiliki <strong>Sriwijaya</strong> Air merupakan<br />

sumber daya manusia pilihan yang terampil, ramah dan<br />

terpercaya. Sesuai dengan moto <strong>Sriwijaya</strong> Air yaitu “Your Flying<br />

Partner”, kini Anda dapat melakukan reservasi tiket secara lebih


OUR FLEET<br />

BOEING 737-900 ER<br />

BOEING 737-800 NG<br />

BOEING 737-300<br />

BOEING 737-500 W<br />

BOEING 737-500 W<br />

ATR 72-600


OFFICE<br />

HEAD OFFICE:<br />

SRIWIJAYA AIR<br />

Jl. Marsekal Suryadarma no. 1,<br />

Kawasan M1 Bandara Soekarno-Hatta,<br />

Tangerang. 15127<br />

Telp: +62 21 5591 7777<br />

NAM AIR<br />

Jl. Gunung Sahari Raya, No. 13 Blok B8 - 10,<br />

Jakarta.<br />

Telp: +62 21 6471 2345<br />

BRANCH OFFICE:<br />

BANDARA SOEKARNO HATTA<br />

Terminal 2F<br />

Telp: +62 21 550 7902<br />

MELAWAI<br />

Jl. Melawai Raya No. 193, Blok M<br />

Jakarta Selatan<br />

Telp: +62 21 739 7779<br />

GUNUNG SAHARI<br />

Jl. Gunung Sahari Raya 13 Blok B8 - 10<br />

Jakarta Pusat<br />

Telp: +62 21 6471 2345<br />

HARMONI<br />

Jl. Suryopranoto No. 9E, Jakarta Pusat<br />

Telp: +62 21 351 9977<br />

KELAPA GADING<br />

Jl. Boulevard Raya Blok TN 2 No.33<br />

Kelapa Gading , Jakarta Utara<br />

Telp: +62 21 450 0097<br />

SUNTER<br />

Kompleks Ruko Taman Nyiur<br />

Jl. Danau Sunter Utara Blok M No. 11<br />

Telp: +62 21 650 5689<br />

TEBET<br />

Jl. Dr. Saharjo No. 317F, Jakarta Selatan<br />

Telp: +62 21 8378 6688<br />

TANJUNG DUREN<br />

Jl. Tanjung Duren Raya No. 1 C,<br />

Jakarta Barat<br />

Telp: +62 21 5694 3999<br />

RAWA BOKOR<br />

Ruko Taman Mahkota Mutiara<br />

Jl. Husen Sastranegara Blok A-2 No. 26<br />

Telp: +62 21 5437 0877<br />

BEKASI<br />

Jl. Achmad Yani Ruko Sentra Niaga<br />

Blok A6 No. 6<br />

Telp: +62 21 8843553<br />

CIKARANG<br />

Ruko Kuning Sentra Cikarang (CTC)<br />

Blok C No.23 Jl. Raya Cikarang, Cibarusah<br />

Telp: +62 21 8911 7537<br />

DEPOK<br />

Jl. Margonda Raya No. 304D<br />

Telp: +62 21 777 3131<br />

BOGOR<br />

Jl. Pajajaran No. 60D<br />

Telp: +62 251 8393 777<br />

SERPONG<br />

Jl. Kompleks Ruko Villa Melati Mas Fista<br />

Blok A -1 No. 12, Serpong - Tangerang<br />

Telp: +62 21 5315 3377<br />

DISTRICT OFFICES:<br />

SUMATERA:<br />

BANDAR LAMPUNG<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 5A, Tanjung Karang<br />

Telp: +62 721 268 218<br />

BATAM<br />

Jl. Komp. Batama Blok C No. 4, Nagoya<br />

Telp: +62 778 430 077<br />

BENGKULU<br />

Jl.R.Suprapto No.3<br />

Telp: +62 736 341 889<br />

JAMBI<br />

Jl. Hayam Wuruk No. 37, Jelutung<br />

Telp: +62 741 755 0138<br />

MEDAN<br />

Jl. Gajah Mada No. 3 C-D<br />

Telp: +62 61 455 2111<br />

Muara Bungo<br />

Bandara Muara Bungo<br />

Muara Bungo-Jambi<br />

Telp: +62-823-75006060<br />

LUBUKLINGGAU<br />

Bandara Silampari<br />

Telp: +62 733 452 488<br />

PADANG<br />

Jl. Juanda No. 24<br />

Telp: +62 751 448 8777<br />

PALEMBANG<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 18 A-B<br />

Telp: +62 7113 88888<br />

PANGKAL PINANG<br />

Jl. Soekarno Hatta No. 227D<br />

Telp: +62 717 425 6688<br />

SUNGAI LIAT<br />

Jl. Muhidin No. 143B, Bangka<br />

Telp: +62 717 92 947<br />

KOBA<br />

Jl. By Pass No. 1, Bangka Tengah<br />

Telp: +62 718 61 716<br />

PEKANBARU<br />

Sudirman City Square<br />

Blok B2<br />

Telp: +62 761 859 800<br />

SILANGIT<br />

Bandara Silangit<br />

Tapanuli Utara-Sumatera Utara<br />

Telp: +62-853-62080709<br />

TANJUNG PANDAN<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 28, Pangkal Lalang<br />

Telp: +62 719 21 677<br />

TANJUNG PINANG<br />

Jl. D.I. Panjaitan KM.9 komplek<br />

Plaza Bintan Centre Blok Mayang No.12<br />

Telp: +62 771 442 888<br />

JAWA:<br />

JAKARTA<br />

Jl. Melawai Raya No. 193<br />

Blok M<br />

Telp: +62 21 739 7779<br />

BANDUNG<br />

Ruko Imperial<br />

Jl. Gatot Subroto No.230 Kav. 6<br />

Telp: +62 22 731 3999<br />

MALANG<br />

Jl. Letjen S. Parman No. 59B<br />

Telp: +62 341 471 777<br />

SEMARANG<br />

Kompleks Ruko Peterongan Plaza A-6<br />

Jl. MT Haryono No. 719<br />

Telp: +62 24 841 3777<br />

SOLO<br />

Gedung Center Point Blok A-10<br />

Jl. Slamet Riyadi No 371 Purwosari Solo<br />

Telp: +62 271 723 777<br />

SURABAYA<br />

Jl. Sulawesi 50<br />

Telp: +62 31 5050 111<br />

YOGYAKARTA<br />

Jl. Sultan Agung 54<br />

Wirogunan Mergangsan<br />

Telp: +62 274 414 777<br />

BALI/NUSA TENGGARA:<br />

DENPASAR<br />

Jl. Sunsetroad No. 101 Blok B, Kuta,<br />

Kab. Badung<br />

Telp: +62 361 849 6777<br />

KUPANG<br />

Jl. Palapa No. 19F, Ruko Palapa, Oebob<br />

Telp: +62 380 831 666<br />

LABUAN BAJO<br />

Bandara Udara Komodo<br />

Jl. Yohanes Sehadun<br />

Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur<br />

Telp +62-385-2440681<br />

MAUMERE<br />

Bandar Udara Frans Seda<br />

Telp: +62 382 242 5500 / +62 382 242 5525<br />

WAINGAPU<br />

Bandara Umbu Mehang Kunda<br />

Jl. Adi Sucipto No.1<br />

Telp: +62 387 2564 375<br />

BIMA<br />

Bandara Sultan Muhammad Salahudin<br />

Jl. Sulawesi (Samping Lapangan Sera Suba)<br />

Kota Bima.<br />

Telp: 0374 – 6648 333<br />

TAMBOLAKA<br />

Bandara Tambolaka<br />

Telp: 0813 3827 4669<br />

MALUKU:<br />

AMBON<br />

Jl. AM Sangaji No. 79<br />

Telp: +62 911 354 498<br />

TERNATE<br />

Ruko Jati Land No. 49<br />

Jl. Boulevard raya Jati Land Bisnis Center<br />

Telp: +62 921 31 222 99<br />

KALIMANTAN:<br />

BALIKPAPAN<br />

Jl. Marsma Iswahyudi No. 121C,<br />

Gunung Bakaran<br />

Telp: +62 542 749 777<br />

SAMARINDA<br />

Komp. Mall Lembuswana<br />

Jl. S. Parman Blok C No. 17<br />

Telp: +62 541 777 9866<br />

TARAKAN<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 37<br />

Telp: +62 551 337 77 | +62 812 50072413<br />

BERAU<br />

Jl. Pemuda No. 50, Tanjung Redep<br />

Telp: +62 554 202 8777<br />

BANJARMASIN<br />

Jl. Jend. Ahmad Yani KM 3,5 No. 210C<br />

Telp: +62 511 327 2377<br />

PONTIANAK<br />

Jl. Imam Bonjol No. 26A<br />

Telp: +62 561 768 777<br />

SAMPIT<br />

Jl. MT Haryono No 87E<br />

Sampit-Kalimantan Tengah<br />

Telp: +62-5312068777<br />

SINGKAWANG<br />

Jalan Ahmad Yani No.108 (Lobby hotel Dangau)<br />

Telp: +62 562 633 030<br />

SULAWESI:<br />

GORONTALO<br />

Jl HB Jassin No 77<br />

Telp: +62 435 827 878<br />

KENDARI<br />

Jl. A.Yani No.171<br />

Telp: +62 401 319 4900<br />

LUWUK<br />

Jl.Moh Hatta Ruko Permai No.10<br />

Maahas Luwuk-Banggai<br />

+62 461 21 999<br />

MAKASSAR<br />

Jl. Boulevard Raya No. 6-7 Panakukang Mas<br />

Telp: +62 411 424 700<br />

MANADO<br />

Manado Town Square, Boulevard Manado, 12 A<br />

Jl. Piere Tendean<br />

Telp: +62 431 888 0988<br />

PALU<br />

Perkantoran D’Vatulemo No. 8<br />

Jl. Prof. Moh. Yamin<br />

Telp: +62 451 428 777<br />

PAPUA:<br />

BIAK<br />

Jl. Moh. Yamin no. 1<br />

Telp: +62 981 265 77<br />

JAYAPURA<br />

Jl. Raya Abepura-Sentani Ruko Baru<br />

Blok A No. 1 Padang Bulan Sosial<br />

Telp: +62 967 524 588<br />

MANOKWARI<br />

Jl. Kota Baru No. 37-39<br />

Telp: +62 986 212 488<br />

MERAUKE<br />

Bandara Mopah<br />

Telp: +62 971 324 377<br />

NABIRE<br />

Bandara Douw Aturere<br />

Telp: +62 98 423 323<br />

SORONG<br />

Jl. Sam Ratulangi No. 5 Kampung Baru<br />

Telp: +62 951 322 177<br />

TIMIKA<br />

Jl. Cendrawasih, Ruko No.6,<br />

Hotel Komoro Tame<br />

Telp : +62 901 324 377<br />

REGIONAL:<br />

PENANG<br />

Penang International Airport, Malaysia<br />

Telp: +604 64466384<br />

DILI (SRIWIJAYA AIR)<br />

Timor Plaza Unit #210<br />

Rua Presidente Nicolau Lobato Comoro<br />

Telp: + 670 3311 355<br />

DILI (NAM AIR)<br />

CBD 3 Unit 103A Central Timor Plaza Complex<br />

Rua Avenida Presidente Nicolau Lobato<br />

Telp: +670 3311 777

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!