TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ukit kecil yang indah, sunrise di<br />
puncak Giri Lawa merupakan salah<br />
satu terindah yang pernah saya<br />
alami. Setelah puas mengabadikan<br />
keindahan dari berbagai sudut dan<br />
matahari sudah mulai panas, saya<br />
turun kembali ke kapal.<br />
Disaat santai setelah makan pagi,<br />
tiba-tiba terdengar teriakan sang<br />
kapten, “Paus, paus,paus”. Bergegas<br />
kami naik ke atas kapal untuk<br />
melihat lebih dekat. Sayangnya yang<br />
kelihatan hanya waktu mengambil<br />
nafasnya saja, saat paus tersebut<br />
memancarkan air ke udara. Setelah<br />
agak dekat baru kami tahu bahwa<br />
paus tersebut ternyata berjumlah 3<br />
ekor. Besarnya mungkin lebih besar<br />
dari kapal yang kami tum pangi.<br />
Sangat sulit mengabadikan paus<br />
tersebut karena durasi mengambil<br />
nafas tidak tentu. Setelah beberapa<br />
lama, kapten sadar bahwa sepertinya<br />
ketiga paus tersebut hanya berputarputar<br />
di teluk dan tidak bisa ke laut<br />
lepas lewat selat yang ada. Melihat<br />
kejadian tersebut kapten mengambil<br />
inisiatif untuk menggiring paus paus<br />
tersebut keluar selat, butuh waktu dan<br />
usaha keras untuk dapat menggiring<br />
paus tersebut ke laut bebas. Setelah<br />
sekitar 2 jam berputar-putar di teluk<br />
Giri Lawa, akhirnya paus paus tersebut<br />
menjauh melalui selat menuju alam<br />
bebas. Benar-benar mendapatkan<br />
pengalaman menarik sebagai bonus<br />
yang tidak ada di jadwal tour.<br />
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke<br />
Batu Bolong, salah satu pulau dengan<br />
alam bawah lautnya yang indah dan<br />
merupakan spot diving yang terkenal.<br />
Walaupun arusnya kuat, tetapi<br />
kami tetap melakukan snorkeling<br />
karena kalaupun lapar setelah naik<br />
kapal pasti ada pisang goreng yang<br />
bisa mengembalikan energi kami.<br />
Kondisi arusnya yang kuat membuat<br />
kami hanya bertahan sekitar 1 jam<br />
snorkeling di Batu Bolong karena<br />
badan sudah tidak kuat menahan arus.<br />
Tujuan selanjutnya adalah Taka<br />
Makasar, sebuah pulau pasir putih<br />
di tengah laut dengan pantai yang<br />
bening dan semakin ke dalam semakin<br />
banyak terumbu karang, baik yang soft<br />
maupun keras, ikannya pun sangat<br />
beraneka ragam karena lingkungannya<br />
masih perawan. Disaat tertentu lokasi<br />
ini merupakan lokasi yang baik untuk<br />
melihat manta (ikan pari), sayang saat<br />
itu kami tidak melihatnya walaupun<br />
sudah 2 jam snorkeling. Setelah puas<br />
mencoba segala teknik fotografi yang<br />
ada dan mendapatkan beberapa<br />
gambar yang menurut saya bagus kami<br />
segera meninggalkan lokasi tersebut.<br />
Begitu naik ke kapal pisang goreng,<br />
otek-otek panas dan juice sudah<br />
terhampar di depan mata.<br />
6<br />
Kapten<br />
kapal<br />
mencari tempat<br />
yang lautnya<br />
tenang dan<br />
dekat pantai<br />
6 - Taka Makassar sebening<br />
kristal.<br />
<strong>Februari</strong> <strong>2017</strong> |<br />
77