19.09.2017 Views

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4<br />

Live on Boat<br />

Setelah puas keliling kota Labuan<br />

Bajo dan foto-foto dari ketinggian,<br />

kami langsung menuju pelabuhan<br />

dan langsung menurunkan barang<br />

bawaan untuk dimasukan ke dalam<br />

kapal tradisional. Menurut penjelasan<br />

guide, ternyata paket tour-nya adalah<br />

4 hari 3 malam dan selama itu pula<br />

kami akan menjalaninya di atas kapal.<br />

Kami tidak menginap di homestay<br />

atau penginapan di pulau-pulau yang<br />

akan dikunjungi. Terus terang kami<br />

agak kaget mendengar penjelasannya,<br />

tetapi sekaligus tertantang untuk mencoba<br />

model travel baru yang memang<br />

menjadi standart travel di wialayah<br />

Pulau Komodo. Sebelum berangkat<br />

kami disarankan membeli makanan<br />

kecil, walaupun menurut guide nanti di<br />

kapal akan disediakan snack. Membayangan<br />

hidup 4 hari 3 malam tanpa<br />

ketemu penduduk dan toko, kami memutuskan<br />

membeli snack secukupnya.<br />

Di akhir perjalanan snack tersebut<br />

ternyata tidak terlalu dilirik, karena<br />

pisang goreng yang selalu tersedia<br />

lebih menggoda apalagi dicicipi setelah<br />

melakukan kegiatan di laut seperti<br />

Kami menginap di sebuah kapal tradisional<br />

sejenis pinisi, dengan 2 anak<br />

buah kapal (ABK) dan kapten yang<br />

merangkap sebagai guide. Ukuran<br />

kapalnya tidak terlalu besar, panjang<br />

sekitar 20 meter dan lebarnya 3 meter.<br />

Terdapat 5 kamar tidur sederhana di<br />

bagian bawah yang bisa menampung 2<br />

orang di setiap kamarnya. Untuk sekali<br />

trip sebenarnya bisa menampung<br />

10 peserta, namun karena waktu itu<br />

hanya 4 orang, maka tempat untuk tidur<br />

pun agak lapang. Di bagian tengah<br />

kapal ada meja untuk makan bersama<br />

ataupun bersantai selama menginap.<br />

Selain itu para tamu juga bisa bersantai<br />

di atap kapal yang memang khusus<br />

disediakan untuk menikmati pemandangan<br />

sambil duduk-duduk di kursi<br />

malas.<br />

Setelah 1 jam perjalanan, ABK yang<br />

merangkap jadi juru masak mulai<br />

menghidangkan makan siang, karena<br />

waktu sudah sekitar jam 13.00. ABK<br />

yang semuanya adalah pria, menghidangkan<br />

menu yang tak kalah lezatnya<br />

dengan masakan restoran. De ngan<br />

lauk ikan, sambal dan sayur, makanan<br />

yang di sajikan ludes kami santap berempat.<br />

Sepertinya kami sudah mulai<br />

bisa menikmati perjalanan menjelajahi<br />

Taman Nasional Komodo dengan kapal<br />

tradisional ini.<br />

74 | <strong>Februari</strong> <strong>2017</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!