19.09.2017 Views

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Itu menjadi satu pengalaman<br />

saat berpetualang di Taman<br />

Nasional Komodo yang masuk<br />

agenda perjalanan saya di awal<br />

November 2013. Salah satu tempat<br />

idaman yang sudah lama ingin dikunjungi<br />

disamping Raja Ampat. Seolah<br />

menjadi sebuah pemanasan, saya<br />

menghabiskan waktu 3 hari liburan di<br />

Bali sebelum berkunjung ke sarang<br />

makhluk prasejarah itu. Bisa dibilang<br />

perjalanan seru memang dimulai dari<br />

Bali, bukan Samarinda tempat awal<br />

keberangkatan.<br />

Di hari ke 3, pagi-pagi sekali mobil<br />

penjemput sudah tiba di hotel siap<br />

mengantar ke bandara. Pesawat<br />

yang membawa kami ke pulau Komodo<br />

berangkat sekitar jam 08.00<br />

pagi dari bandara baru Ngurah Ray<br />

yang terlihat megah itu.Terbilang<br />

cukup banyak operator yang melayani<br />

penerbangan rute Denpasar -<br />

Labuan Bajo dan sebaliknya. Hampir<br />

semuanya menggunakan pesawat<br />

kelas menengah, seperti ATR 70 atau<br />

MD 60 dengan kapasitas sekitar 50<br />

orang. Menariknya lagi saat berada di<br />

dalam pesawat, saya melihat hampir<br />

75 per-sen penumpang adalah<br />

turis asing, sama halnya saat kembali<br />

dari Labuan Bajo menuju Denpasar.<br />

Sepertinya Labuan Bajo sudah menjadi<br />

destinasi wisata yang cukup diminati<br />

wisatawan mancanegara.<br />

Menjelang pendaratan keindahan Taman<br />

Nasional Komodo sudah tampak<br />

terlihat. Gugusan pulau berpasir putih<br />

dan laut dengan gradasi warna hijau ke<br />

biru yang terlihat dari pesawat telah<br />

memompa andrenalin untuk segera<br />

menjelajahinya. Begitu mendarat di<br />

Labuan Bajo, ternyata terminalnya<br />

masih kecil, sedangkan pengembangan<br />

bandara yang lebih modern dan besar<br />

belum rampung. Kami menunggu di<br />

ruang kedatangan yang tidak terlalu<br />

luas. Tidak ada belt conveyor untuk<br />

bagasi seperti di bandara besar lainnya.<br />

Para turis menyemut ketika bagasi<br />

diturunkan, mereka harus menunjukkan<br />

label bagasi untuk mengambil barang<br />

ke petugas yang mengumumkan<br />

secara manual lewat pengeras suara.<br />

Menjelang<br />

pendaratan<br />

keindahan<br />

Taman<br />

Nasional<br />

Komodo<br />

sudah<br />

terlihat<br />

1<br />

72 | <strong>Februari</strong> <strong>2017</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!