TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

8
Rio De Jodipan Neiro
dalam Catatan
Dari kunjungan saya dan Adit ke
Kampung Warna-Warni Jodipan,
saya memiliki beberapa catatan atas
perjalanan yang sudah kami lakukan.
Dari segi budget, bagi kami yang
pernah berdomisili di Kota Malang
untuk uang parkir dan tiket masuk
sangatlah murah, masyarakatnya pun
ramah. Tidak perlu repot membawa
makanan-minuman karena banyak
warga yang menjajakan makananminuman
dengan membuka warung
klontong disana. MCK pun ada dan
bersih.
Akhirnya kami pun menyimpulkan
bahwa misi yang dilakukan oleh
kelompok Guys Pro ini berhasil
merubah penataan Kampung Jodipan
dan kebiasaan masyarakat di sana
untuk sadar akan kebersihan, karena
saya pun juga melihat terdapat
banyak tempat sampah yang tersedia
di sana. Namun saya menyayangkan
masih terdapat beberapa pengunjung
yang membuang sampah tidak pada
tempatnya.
Selain itu efek buruk lainnya adalah
Kampung Warna-Warni Jodipan
memiliki potensi menjadi simpul
kemacetan panjang apabila memasuki
akhir pekan/liburan panjang. Hal ini
dikarenakan selain berada di jalan
utama Surabaya – Blitar dan berada
di dekat pusat kota, Kampung Warna-
Warni Jodipan tidak memiliki parkiran
khusus untuk kendaraan roda empat,
sehingga untuk yang membawa
mobil harus memakirkan kendaraan
di sekitar ruko-ruko yang berada
dijalur utama Surabaya – Blitar yang
seringkali menimbulkan kemacetan
hingga 2-3 KM.
6 & 7 - Ragam mural di dinding
rumah Kampun Tridi
8 - Anak-anak Kampung Jodipan
yang bermain layangan.
Februari 2017 |
67