TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
TravelXpose.com - Edisi Februari 2017
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Ada dua pilihan untuk mengunjungi<br />
Lhasa bisa melalui jalur udara dan darat.<br />
Penerbangan dari tanah air menuju<br />
Chengdu bisa menggunakan beberapa<br />
maskapai seperti: China Southern, Garuda,<br />
Silk Air, Air Asia, Singapore Airlines,<br />
dan Air China. Jika berangkat dari dalam<br />
negeri China beberapa bandara yang<br />
melayani rute ke Lhasa selain Chengdu<br />
antara lain: Diqing, Beijing, Chongqing,<br />
Xi’an, Yinchuan and Guiyang.<br />
Sedangkan bagi wisatawan yang tidak<br />
melalui China, hanya bisa melalui Kathmandu,<br />
Nepal. Namun ada pembatasan<br />
untuk pembelian tiket ke Lhasa bagi<br />
pemegang paspor asing. Jadi wisatawan<br />
harus bisa mendapatkan agen yang<br />
mengurus izin perjalanan di Tibet. Rute<br />
lain menuju Lhasa menggunakan kereta<br />
api dari Beijing atau dengan mobil melalui<br />
jalur Kathmandu sejauh sembilan<br />
ratus kilometer. Perjalanan darat memang<br />
lebih disarankan bagi wisatawan<br />
yang memiliki waktu liburan yang lama,<br />
sehingga bisa melihat pemandangan fantastik<br />
yang tak akan dijumpai di tempat<br />
lain.<br />
Bersepeda mungkin menjadi cara yang<br />
bagus untuk bisa menikmati keindahan<br />
kota Lhasa. Cukup dengan uang enam<br />
puluh yuan (sekitar seratus dua puluh<br />
ribu rupiah), Anda bisa berjalan-jalan<br />
seha rian dengan sepeda sewaan. Sebaiknya<br />
berhati-hati, karena sepeda yang<br />
di parkir sembarangan menjadi sasaran<br />
empuk pencurian. Bagi Anda yang gemar<br />
menjelajah, beberapa hotel menyediakan<br />
sepeda gunung yang disewakan<br />
dan tentunya lebih murah. Namun jika<br />
ingin berkeliling kota ke mana saja, taksi<br />
lebih nyaman digunakan dengan tarif<br />
sebesar sepuluh yuan.<br />
7 - Kios di Jalan Barkhor, jalan<br />
kuno yang merupakan simbol<br />
dari Lhasa dan merupakan<br />
tempat yang wajib dikunjungi.<br />
8 - Tsampa, salah satu kuliner<br />
khas Tibet.<br />
9 - Jalan Bakhor dipadati peziarah<br />
dan penduduk lokal.<br />
10 - Holy Gyantse stupa, dimana<br />
para peziarah harus berkeliling<br />
searah jarum jam sebanyak<br />
108 putaran yang dipercaya<br />
membawa keberuntungan.<br />
10<br />
Waktu yang ideal untuk mengunjungi<br />
Tibet adalah saat musim semi dan musim<br />
gugur. Dimana suhu udara cukup dingin<br />
namun tidak terlalu ekstrim. Sedangkan<br />
pada musim dingin, cuaca bisa sangat<br />
buruk dan tentunya akan sedikit tidak<br />
nyaman. Terutama bagi wisatawan yang<br />
berasal dari negeri yang beriklim tropis.<br />
Kecuali jika Anda termasuk penggemar<br />
kegiatan jelajah alam liar, tentunya<br />
kondisi cuaca apapun tidak terlalu menjadi<br />
persoalan.<br />
<strong>Februari</strong> <strong>2017</strong> |<br />
39