19.09.2017 Views

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

TravelXpose.com - Edisi Februari 2017

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penduduk Tibet telah ribuan<br />

tahun terbiasa menghadapi<br />

kehidupan dengan lingkungan<br />

dan kondisi alam yang<br />

keras. Belum lagi terkait permasalahan<br />

politik dengan China yang tak<br />

kunjung usai. Namun hal tersebut<br />

tidak mengurangi antusias wisatawan<br />

manca negara untuk tetap berkunjung<br />

ke sana. Ada semacam daya tarik yang<br />

dimiliki Tibet, mulai dari keindahan<br />

alam, pola hidup, kepercayaan masyarakatnya<br />

hingga ‘keheningan’ yang<br />

sulit dijumpai di tempat lain. Maka<br />

wajarlah, jika Tibet mendapat julukan<br />

Roof of the World.<br />

China menyebutnya denganWilayah<br />

Otonomi Tibet atau Xizang (baca:<br />

she-zhang) yang berarti rumah kekayaan<br />

dari barat. Hal ini terkait dengan<br />

posisi nya yang berada di ujung barat<br />

China, tepatnya di selatan Wilayah<br />

Otonomi Xinjiang. Sementara propinsi<br />

Qinghai berada di arah timur laut.<br />

Ketinggian rata-rata dataran di Tibet<br />

adalah sekitar 4.000 m di atas permukaan<br />

laut. Keberadaan gunung-gunung<br />

yang mengelililingi Tibet seperti<br />

Himalaya, Karakoram dan Kunlun<br />

menjadi semacam benteng kokoh<br />

yang sulit ditembus. Belum lagi danaudanau<br />

yang jumlahnya lebih dari seribu<br />

dan pegunungan yang menjadi sumber<br />

air beberapa su ngai terkenal di antaranya<br />

Brahmaputra yang juga dikenal<br />

dengan Yarlung Tsangpo dan Indus<br />

serta Mekong.<br />

Beberapa tempat yang bisa Anda<br />

agendakan saat berkunjung ke Tibet<br />

adalah Lhasa yang menjadi ibukota,<br />

Shigatse dan Gyantse. Sedangkan<br />

untuk mendapatkan pengalaman luar<br />

biasa mungkin menjelajah Mount<br />

Kailash, Lake Namtso dan juga<br />

Yangpo River akan memenuhi harapan.<br />

Hanya saja, Anda tidak diperbolehkan<br />

melakukannya sendirian. Aturan<br />

terkait izin perjalanan di Tibet memang<br />

tergolong ketat. Biasanya semua<br />

persyaratan akan diurus oleh agen<br />

perjalanan.<br />

Sampai tahun 1980-an Tibet belum<br />

secara resmi dibuka untuk wisatawan.<br />

Sayangnya, banyak warisan budaya di<br />

Tibet telah hilang. Tinggal beberapa<br />

yang masih bertahan dan kini ada<br />

biara-biara yang telah aktif kembali.<br />

Masyarakat Tibet sangat ramah dan<br />

sopan sehingga Anda merasa seperti<br />

berada di nege ri sendiri.<br />

Biara Gyantse Dzong,<br />

dibangun di atas sebuah<br />

32 bukit<br />

| <strong>Februari</strong> <strong>2017</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!