ACC LAYOUT a4 landscape 211 pages

17.07.2017 Views

Banyak orang berpendapat multitasking merupakan langkah cerdas untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal dalam tempo singkat. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, kecanggihan teknologi komunikasi makin mempermudah kita mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu rentang waktu. Ketika jalanan macet atau bahkan saat meeting, kita bisa sambil mengecek email, menelepon klien, mendengarkan musik, meng-update status facebook, dan lain-lain. Kepala kita seolah terus dipacu untuk selalu sibuk nonstop 24 jam sehari. Dr. David Meyer, profesor psikologi dari University of Michigan, mengatakan bahwa semakin kompleks kegiatan seseorang, semakin banyak pula waktu yang ia butuhkan. Sehingga ketika mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, seseorang tidak dapat menyelesaikannya dengan optimal. Alih-alih meningkatkan produktivitas, akhirnya malah menyebabkan karyawan sering bolos kerja, dan yang lebih parah, tingkat turnover (keluar masuk karyawan) menjadi lebih tinggi. Tentunya ini akan memakan biaya lebih besar karena mengganggu produktivitas tim dan perusahaan. Tidak efisien Di lingkungan kerja, setiap orang seolah dituntut untuk mampu melakukan multitasking. Dan ketika berhasil melakukannya, kita akan mendapat penghargaan lebih baik karena dianggap bekerja lebih produktif dan efisien. Namun, anggapan ini tak sepenuhnya benar. Berbagai penelitian membuktikan bahwa mengerjakan lebih dari satu tugas secara bersamaan justru lebih tidak efisien.

MULTITASKING “ Apa jadi nya kalau semua pekerjaan dilakukan dalam waktu serempak ? “

Banyak orang berpendapat multitasking merupakan<br />

langkah cerdas untuk memperoleh hasil kerja yang<br />

maksimal dalam tempo singkat. Apalagi di era digital seperti<br />

sekarang ini, kecanggihan teknologi komunikasi makin<br />

mempermudah kita mengerjakan beberapa pekerjaan dalam<br />

satu rentang waktu. Ketika jalanan macet atau bahkan saat<br />

meeting, kita bisa sambil mengecek email, menelepon klien,<br />

mendengarkan musik, meng-update status facebook, dan<br />

lain-lain. Kepala kita seolah terus dipacu untuk selalu sibuk<br />

nonstop 24 jam sehari.<br />

Dr. David Meyer, profesor psikologi dari University of Michigan,<br />

mengatakan bahwa semakin kompleks kegiatan seseorang,<br />

semakin banyak pula waktu yang ia butuhkan. Sehingga<br />

ketika mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus,<br />

seseorang tidak dapat menyelesaikannya dengan optimal.<br />

Alih-alih meningkatkan produktivitas, akhirnya malah<br />

menyebabkan karyawan sering bolos kerja, dan yang lebih<br />

parah, tingkat turnover (keluar masuk karyawan) menjadi<br />

lebih tinggi. Tentunya ini akan memakan biaya lebih besar<br />

karena mengganggu produktivitas tim dan perusahaan.<br />

Tidak efisien<br />

Di lingkungan kerja, setiap orang seolah dituntut untuk<br />

mampu melakukan multitasking. Dan ketika berhasil melakukannya,<br />

kita akan mendapat penghargaan lebih baik karena<br />

dianggap bekerja lebih produktif dan efisien. Namun, anggapan<br />

ini tak sepenuhnya benar. Berbagai penelitian membuktikan<br />

bahwa mengerjakan lebih dari satu tugas secara<br />

bersamaan justru lebih tidak efisien.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!