22.03.2017 Views

Alam_Sekitar_IPA_Terpadu_Kelas_8_Diana_Puspita_Iip_Rohima_2009

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

S ahabatku,<br />

Ilmuwan<br />

Archimedes (187-<br />

212 SM) adalah<br />

seorang penemu<br />

dan ahli matematika<br />

Yunani yang handal.<br />

Ia menulis sesuatu<br />

yang penting bagi<br />

perkembangan<br />

geometri, aritmatika,<br />

dan mekanika.<br />

Archimedes<br />

dilahirkan di<br />

Syracuse, Sicily,<br />

dan belajar di<br />

Alexandria, Mesir.<br />

Dalam mekanika,<br />

Archimedes<br />

menggambarkan<br />

prinsip pengungkit<br />

dan katrol<br />

campuran. Selama<br />

tinggal di Mesir, ia<br />

menemukan pompa<br />

hidrolik untuk<br />

mengangkat air<br />

dari tempat yang<br />

rendah ke tempat<br />

yang lebih tinggi.<br />

Ia terkenal sebagai<br />

penemu hukum<br />

hidrostatika atau<br />

yang sering disebut<br />

Hukum Archimedes.<br />

Penemuan ini<br />

diperoleh oleh<br />

Archimedes ketika<br />

ia mandi. Pada<br />

saat masuk ke bak<br />

rendamnya, ia<br />

merasakan bahwa<br />

air di bak tersebut<br />

meluap.<br />

Menguji Diri<br />

Sebuah pompa hidrolik memiliki dua buah silinder<br />

yang jari-jarinya berturut-turut adalah 3 cm dan 5 cm.<br />

Jika ujung pompa pada silinder kecil ditekan hingga<br />

permukaan zat cairnya turun sejauh 50 cm, hitunglah<br />

kenaikan permukaan zat cair pada ujung silinder besar<br />

dari pompa hidrolik tersebut!<br />

2. Hukum Archimedes<br />

Pernahkah kamu berjalan di dalam air? Jika kamu<br />

pernah berjalan atau berlari di dalam air, kamu tentunya<br />

akan merasakan bahwa langkahmu lebih berat dibandingkan<br />

jika kamu melangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan<br />

adanya tekanan dari zat cair. Ilmuwan pertama yang<br />

mengamati gejala ini adalah matematikawan berkebangsaan<br />

Yunani bernama Archimedes (187-212 SM). Pengamatan<br />

ini memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum<br />

Archimedes, yaitu: “Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam<br />

zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut<br />

gaya apung sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”. Akibat<br />

adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan<br />

berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa<br />

lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Berat ini<br />

disebabkan berat semu dan dirumuskan sebagai berikut:<br />

W semu<br />

= W benda<br />

– F a<br />

dengan: W semu<br />

= berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s 2 )<br />

W benda<br />

= berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s 2<br />

)<br />

F a<br />

= gaya apung (N)<br />

dan besarnya gaya apung dirumuskan sebagai berikut:<br />

F a<br />

= ρ cair<br />

V b<br />

g<br />

dengan: ρ cair<br />

= massa jenis zat cair (kg/m 3 )<br />

V b<br />

= volume benda yang tercelup (m 3 )<br />

g = percepatan gravitasi (m/s 2 )<br />

a. Konsep Terapung, Melayang, dan Tenggelam<br />

Jika kamu memasukkan batu dan kertas secara<br />

bersamaan ke dalam seember air, apa yang terjadi? Ya, kamu<br />

Bab 14 - Tekanan 185

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!