22.03.2017 Views

Alam_Sekitar_IPA_Terpadu_Kelas_8_Diana_Puspita_Iip_Rohima_2009

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

D. Pembasmi Hama<br />

Tanaman tidak akan lepas dari gangguan luar.<br />

Gangguan ini banyak jenisnya. Cara penanggulangannya<br />

pun berbeda-beda dan banyak cara (cara fisik, cara biologi,<br />

cara kimia, dan lain-lain). Pada kesempatan ini, kamu akan<br />

mempelajari cara penanggulangan gangguan-gangguan<br />

tersebut dengan cara kimia. Cara kimia dalam pemberantasan<br />

hama dilakukan dengan pemberian obat kimia yang disebut<br />

pestisida. Pestisida adalah sebutan untuk semua jenis obat<br />

(bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan terhadap<br />

serangga, jamur, bakteri, dan hama lainnya.<br />

1. Insektisida<br />

Insektisida adalah obat (bahan) kimia yang digunakan<br />

untuk memberantas hama tanaman berupa serangga.<br />

Contohnya adalah lindan, DDT (penggunaannya sudah<br />

dilarang), dieldrin, endrin, malation, paration (insektisida yang<br />

memiliki daya bunuh paling tinggi).<br />

Sumber: google.co.id<br />

Gambar 9.8 Insektisida<br />

Sumber: google.co.id<br />

Gambar 9.9 Fungisida<br />

2. Fungisida<br />

Fungisida adalah obat kimia yang digunakan untuk<br />

memberantas hama tanaman berupa jamur atau cendawan.<br />

Contohnya adalah serbuk belerang, fungisida organik<br />

(misalnya zineb dan maneb), dan CuSO 4<br />

yang dibuat menjadi<br />

Bubur Bordeaux (BB).<br />

3. Bakterisida<br />

Bakterisida adalah obat kimia yang digunakan untuk<br />

memberantas hama tanaman berupa bakteri dan virus.<br />

Contohnya adalah tetramycin yang digunakan untuk<br />

membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk.<br />

Umumnya, bakteri yang telah menyerang tanaman akan<br />

sangat sulit untuk diberantas. Pemberian obat biasanya<br />

dilakukan pada tanaman yang belum terkena bakteri dengan<br />

dosis tertentu.<br />

S ahabatku,<br />

Ilmuwan<br />

Lavoslav Stjepan<br />

(1887-1976) adalah<br />

kimiawan dan<br />

profesor di Universitas<br />

Swiss yang<br />

dianugerahi<br />

Penghargaan Nobel<br />

dalam Kimia pada<br />

1939. Ia menghadiri<br />

SD program klasik<br />

di Osijek (Kroasia),<br />

mengubah citacitanya<br />

dari pendeta<br />

untuk belajar ilmu<br />

teknik. Namun, ia<br />

berubah pikiran<br />

ke Sekolah Tinggi<br />

Teknik di Karlsruhe,<br />

mempelajari kimia<br />

organik dan fisika<br />

kimia dibawah<br />

bimbingan Fritz<br />

Haber.<br />

Ia memulai penelitian<br />

di bidang industri<br />

parfum, bermula dari<br />

terpen. Kemudian, ia<br />

memperluas wilayah<br />

penelitiannya,<br />

ke kimia terpen<br />

dan steroid yang<br />

lebih tinggi.<br />

Setelah berhasil<br />

mensintesis hormon<br />

seks (androsteron<br />

dan testosteron),<br />

114<br />

Ilmu Pengetahuan <strong>Alam</strong> untuk SMP/MTs <strong>Kelas</strong> VIII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!