11.12.2012 Views

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Rojali Yang Romantis<br />

5 Agustus 2009<br />

Banyak vendor yang terlibat dalam pemasangan gas turbin <strong>di</strong> tebing<br />

tinggi. Ada yang ngerjain exhaust, air inlet filter, instrument dan lainlain.<br />

Nah salah satunya, ada juga vendor yang mengerjakan instalasi<br />

battery dan pengetesannya. Gak usah aku sebutlah namanya.<br />

Mereka datang senin minggu lalu dan pulang hari rabu. Dari jambi ke<br />

tebing, aku se<strong>di</strong>akan jemputan sewa sebab salah satu crew instrument<br />

perusahaanku juga ikut. Sekalian juga aku uruskan mess buat tempat<br />

tinggalnya. Mereka sampai siang, tapi karena belum ada pass, ja<strong>di</strong> aku<br />

suruh stand by saja <strong>di</strong> mess. Makan juga sebetulnya sudah <strong>di</strong>siapkan <strong>di</strong><br />

mess.<br />

Baru besoknya mereka mengerjakan kerjaan <strong>di</strong> site. Alat-alat ada yang<br />

minjam juga sebagian ke operator client kita. Selesai instalasi dan<br />

pengetesan menjelang maghrib <strong>di</strong> hari rabu. Mereka mau langsung<br />

pulang karena ada janji <strong>di</strong> jambi mala mini sebelum berangkat dengan<br />

pesawat pagi katanya. Setelah mereka makan <strong>di</strong> mess dan man<strong>di</strong>, aku<br />

mengantar mereka keluar sambil menunggu mobil jemputan. Aku dan<br />

crew belum makan, karena kepingin makan <strong>di</strong> luar. Bosan makan<br />

dengan menu makanan <strong>di</strong> mess. Sekalian aja, biar mobil jemputan<br />

ketemu <strong>di</strong> luar juga.<br />

Sesampainya <strong>di</strong> rumah makan lesehan, kami segera mesen nasi dan<br />

lauk pauknya. Eh mereka ikut nimbrung juga pesan makanan. Perutnya<br />

kuat banget ya? Ga pa pa deh, menurut usak-usuk (sopan santun),<br />

harusnya mereka yang akan bayar. Mereka kan subcont, dan kita client<br />

mereka. Lumayan bisa menghemat anggaran pengeluaran dan belanja<br />

fabrik.<br />

E- alah… selesai makan kok mereka malah minta rokok ke anak<br />

buahku. Tunggu punya tunggu, setelah selesai merokok, mereka<br />

bukannya ke kasir. Malah keluar. Ngobrol. Terpaksa deh kami yang<br />

bayar. Padahal kalo <strong>di</strong>lihat penampilannya keren lho, kalo gue malah<br />

kucel. Hape-nya juga blekberi, kalo aku cuma LGbeyi. Jemputannya<br />

datang (aku juga yang harus bayarin ), <strong>di</strong>a berterimakasih dan pamit.<br />

#

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!