11.12.2012 Views

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Rezekinya Anak<br />

24 November 2008<br />

Tetap memanfaatkan fasilitas nelfon 17 jam gratis XL, ada satu temenku<br />

yang gak mengangkat telfonnya pada hari sabtu-minggu. Tapi aku yakin<br />

nomernya belum ganti. Minggu sore akhirnya <strong>di</strong>a sms, “ada apa yar?”<br />

aku jawab ga ada apa-apa, besok aku telfon aja.<br />

Pagi ini hujan lama juga redanya, sampai-sampai timku baru berangkat<br />

pukul 9 ke site. Dan aku telfon kembali ke temenku yang satu ini, tapi<br />

ga <strong>di</strong>angkat juga. Nelfon yang ke 2, kayaknya <strong>di</strong>pencet/ terpencet<br />

tombol jawab panggilannya. Yang kedengaran malah suara orang lain,<br />

marah-marah dan samar-samar lagi. Ya kututup lah, biar gratis ngapain<br />

juga dengerin orang marah. Ternyata <strong>di</strong>a malah telfon balik, “ada apa<br />

yar? Ta<strong>di</strong> aku lagi meeting.” Aku jawab, nanti aja aku telfon, sekarang<br />

akunya yang lagi meeting. Menjelang makan siang, baru aku sempat<br />

nelfon lagi dan langsung nyambung.<br />

Seperti biasa, nanya kabar gmana sekarang, posisi sudah apa. FYI,<br />

beliau ini mendapat KIA Visto ha<strong>di</strong>ah dari Esia. Memang dulu<br />

menjelang aku keluar Bakrie Tosanjaya (BT) tahun 2005, sedang ada<br />

promo paket Esia dan <strong>di</strong>a ikut juga promo ini. Ketika aku periksa<br />

kehamilan istriku 2008 ini, salah satu teman BT yang lain memberi tahu<br />

kabar gembira bahwa <strong>di</strong>a, temanku yang kutelfon sekarang<br />

mendapatkan ha<strong>di</strong>ah itu.<br />

Sudah pasti pertanyaanku selanjutnya, “sudah <strong>di</strong>bawa kemana mobil<br />

itu?” Wah yar, sudah <strong>di</strong>jual. Oh, ternyata untuk menutupi hutang biaya<br />

lahir anak ke-4 dan 5-nya. Dulu sebelum aku pindah dari Bakrie, tahun<br />

2004 istrinya bersalin yang ke-3 kalinya untuk anak ke-4. Anak 2 dan 3nya<br />

kembar. Ja<strong>di</strong> sejak persalinan ke-3 <strong>di</strong>a sudah tidak mendapat<br />

penggantian dari BT, sebab yang <strong>di</strong>tanggung hanya sampai anak ke-3,<br />

bukan persalinan ke-3. Dua persalinan sebelumnya Caesar dan yang ke-<br />

3 sudah pasti harus Caesar juga. Alhamdulillah <strong>di</strong>a mendapat anak<br />

perempuan setelah sebelumnya laki-laki semua. Untuk biayanya <strong>di</strong>a<br />

pinjam ke Bank favorit pinjaman BT. Setelah kelahiran ini istri beliau<br />

sudah ber-kabe IUD, tapi memang sudah tak<strong>di</strong>r anak ke-5 harus lahir<br />

"

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!