11.12.2012 Views

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Long Beach<br />

5 November 2009<br />

Ketika salah satu advisorku minta izin keluar, aku meng-oke-kan saja.<br />

Setelah supirku kembali tanpa membawa <strong>di</strong>a, aku bertanya.<br />

"Kemana bapak Z? Kok gak balik bareng?"<br />

Ady menjawab, "Long beach, pak?"<br />

Aku kucek kupingku sambil bertanya lagi, "Kemana?"<br />

<strong>di</strong>a mengulangi jawabannya, "Long beach!"<br />

Ah yang bener, emang ada tempat bernama itu <strong>di</strong> tebing tinggi. "Yang<br />

bener, dy?"<br />

ady menjawab, "Iya pak. Long beach. Alias pijet." sambil<br />

menyebutkan <strong>di</strong> daerah mana ta<strong>di</strong> <strong>di</strong>a menurunkan advisorku.<br />

E alah... Ternyata memang bener. Pijet. Tapi kok ya kosa kata ini bisa<br />

tetap beken <strong>di</strong> sini? Padahal aku yakin <strong>di</strong> bekasi mah dah gak ada yang<br />

inget. Iklan rokok long beach, dengan setting sedang memijat cewek <strong>di</strong><br />

pantai panjang, bisa tetap nempel dan malah <strong>di</strong>asosiasikan dengan<br />

pijet. Begitu berkesannya ya?<br />

Ah ja<strong>di</strong> pengen longbeach-longbeachan sama istri <strong>di</strong> rumah :D.<br />

Oke next!<br />

"

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!