07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

Tiar Rahman 

2010

Oleh 

2010

Keluargaku tercinta: Istri dan anak-anakku.. semoga kerelaan untuk 

sang Ayah menjadi bang Thoyib, diberi pahala dan keberkahan. Dan 

sang Ayah bisa mempunyai waktu yang lebih banyak untuk kalian. 

Kawan-kawan tim field service dan juga sahabat-sahabat di lapangan. 

Teman-teman setia pembaca tulisan-tulisanku. 

Selamat membaca :D

Tebing tinggi terletak di propinsi Jambi yang dapat dicapai dari kota 

Jambi dengan waktu tempuh antara 2 – 2.5 jam perjalanan. Yang 

membuat wilayah ini cukup berdetak adalah fabrik pengolahan kayu 

menjadi pulp (bubur kertas) dan tissue, serta perkebunan dan berikut 

pengolahan kelapa sawitnya. 

Di sela-sela waktu antara kerja instalasi turbine dan membuat report 

untuk kantor, aku menyempatkan diri untuk memotret kehidupan 

dengan pandanganku dalam bentuk tulisan sederhana dan ringan. 

Tulisan lepas dan apa adanya. Walaupun begitu, semoga makna dan 

pesan yang tersirat bisa diambil yang baiknya. Yang buruk langsung 

buang aja, kalo mau kasih kritik dan saran Alhamdulillah. Jika tidak 

lupakan saja, jangan disimpan di hati. Dan bila berkenan memberi 

komentar yang baik, please jangan malu-malu. Itu laksana vitamin buat 

penulis sepertiku untuk berkarya lebih baik lagi. 

Semoga karya kecil ini bisa mencukupi sebagai mana adanya. 

Salam senja kala, 

Tiar Rahman

Daftar Isi 

Persembahan 4 

Sekedar Pengantar 5 

Daftar Isi 6 

Pertama 8 

1 Welcome To The Jungle 9 

2 Tak Kuduga 11 

3 Dua Kali Tertipu 13 

4 Kirain 4 akan jadi 6, Ternyata… 14 

5 Pelatih Anjing 15 

6 Meminjamkan Mata 16 

7 Mengurai Benang Kusut 18 

8 Rezekinya Anak 20 

9 Remuk Redam 22 

10 Perjuangan Berat 24 

11 It Is Very Crispy 26 

12 Tersambung Juga Akhirnya 28 

13 Seribu Kebohongan 29 

14 Kalah Jadi Abu, Menang Jadi Arang 30 

15 Selamat Tinggal 32 

16 Kenangan Yang Membekas 34 

17 Pulang Dulu 35 

Kedua 36 

18 Antara THE CLICK, Kancing Ajaib dan Aku 37 

19 Doa Yang Sederhana 39 

20 Membakar Buku Ramalan Joyoboyo 40 

21 Kembali Ke Asal 41 

22 Lagu Sepi 43 

23 Lagu Rinai 44 

24 Lagu Rindu 45 

25 Gift Cantik Dari Korea 46 

26 Today Is.. 47 

27 Lagu Pagi 48 

28 Lagu Siang 49 

29 Lagu Senja 50 

30 Lagu Malam 51 

31 Lagu Bulan Sabit 52 

32 1000 Rembulan Yang Purnama 53 

33 Si Belang Bernasib Malang 54 

34 Setiap Hari Adalah Puisi 55 

35 Mr. POLO dan YUNI SHARA 56 

36 Rojali Yang Romantis 59

37 LG Beyi 61 

38 El-El-Es-Es 62 

39 Bos Alim dan Keberuntungan 64 

40 Doa Perempuan dan Penguasa Arasy 67 

41 Field Service dan Kuliner 69 

42 Seenak-enaknya Makan Di Luar 72 

43 Seks Kilat 74 

44 Air Mata Ini 77 

45 Maaf Sayangku 78 

46 Selowww Bae! 79 

47 Ada Yang Disesali, Ada Yang Kusyukuri, Ada Yang Tak Berubah 82 

48 Akar Kelapa 84 

49 Tester Kacang 87 

Ketiga 91 

50 Ngerasa Gak Enak 92 

51 Manfaat Ospek 95 

52 Aku Berlindung 97 

53 Slow Roll 98 

54 Take Me Out 99 

55 Antara bule dan India 101 

56 Membangkitkan Mummy 103 

57 Long Beach 105 

58 Serasa 106 

59 Baru Rasa Lama 107 

60 Ay Yang Bernyanyi 108 

61 Antara Melow dan Sepasang Pelangi 109 

62 Emak Kangen Pelangi 112 

63 Aku Bukan Ayam 113 

64 Pulang 115 

Tentang Penulis 116

! ""

Welcome To The Jungle 

17 November 2008 

Ini adalah penerbanganku yang ke-9. Ga kerasa juga ya? Tugas FS ke 

Jambi, katanya sih bakalan bisa bikin aku kurus… yang bener aja. Siapa 

takut!!! 

Alhamdulillah, cuaca cerah. Pesawat tiba dan mendarat tepat waktu. 

Bandara Jambi adalah Bandara terkecil yang aku lihat, tidak ada 

bangunan bertingkat di Bandara ini. Dan bandara ini dekat sekali 

dengan dengan pemukiman penduduk. Bising sekali pastinya kalo ada 

pesawat take off atau landing. Udara cukup segar dan kotanya juga tidak 

terlalu ramai. 

Setelah putar-putar cari perlengkapan, kami makan siang dulu di Telanai 

Berseri. Menunya lumayan enak, aku pesan capcay dan tahu-tempe 

bacem plus mangga berseri. Kiraian apa, ternyata bukan jus seperti yang 

aku bayangkan. Mangganya malah dipotong-potong dimasukan ke es 

serut. Makan beres, sholat beres… maka perjalananan pun berlanjut. 

Setelah melewati sungai batang hari, supir yang ketika di kota seperti 

orang bingung… mulai beraksi. Wuihhh jalannya seperti roller coaster. 

Naik turun… dengan ketinggian dan sudut yang lumayan bikin sport 

jantung, ditambah belokan tajam. Untung aja jalanannya bagus, 

pokoknya mantaplah. Hanya sedikit jalan yang belum bagusnya, 5% aja 

deh. Itu satu jam pertama sebelum masuk ke kawasan di mana kita 

bertugas. 

Setelah melewati gerbang mulai deh jalannya ancur, tetapi tetap naik 

turun dan berbelok. Ditambah berdebu, lubang dan batu. Tapi sang sopir 

tidak menurunkan kecepatannya. Betul-betul offroad, lawannya truk 

pembawa kayu yang berjalan dengan kecepatan tinggi juga. Sampai 

mules aku terguncang-guncang di dalam mobil. 

Kita sampai di guesthouse jam 4 sore. Setelah izin diurus, kita 

diperbolehkan masuk. Kamarnya bagus, ada ac, tv dan shower juga. 

Alhamdulillah enak apalagi dapat 3 kali makan juga. Gak tahu bisa apa 

gak kita tinggal selama 2 minggu tinggal di guesthouse, sebab kalo 

#

denger-denger pengurus yang tadi… yang berwenang sedang cuti hari 

ini dan biasanya di sini tidak lebih dari 2 hari. Kalo tinggal di mess 

lumayan berat juga nih. 

"

Tak Kuduga 


Ga nyangka pertama: ternyata transporter yang membawa tool kita 

belum sampe, wah bakalan ga bisa mulai kerja ni. Tiba-tiba dia telpon 

bahwa dia tidak bisa meneruskan perjalanan karena jembatan rusak. 

Wah gimana ni? Aku tanya driver kita, tahu ga posisi itu, bisa bantu 

gak? Jawabnya, “Tahu pak!” Langsung saja kita meluncur kesana, 

perjalanan juga hampir satu jam juga terrnyata. Tidak bisa lewat! Aku 

bilang ke transporter-nya untuk putar saja ke km73. Izin kita urus per 

telepon saja. 

Ga nyangka ke-dua: Daripada menunggu, kita beli tool yang lain yang 

belum terbawa. Setelah itu kita tinjau lokasi sebelum meeting, ternyata 

papan-papan cor sudah dibongkar semua. Padahal tadi kita sudah beli 

linggis baru. 

Ga nyangka ke-tiga: Meeting. Bayangan-ku customernya bakalan sangar 

and nanya yang macem-macem. Ternyata orang-orangnya asyik semua. 

Meeting santai sambil diselingi senda gurau. 

Ga nyangka ke-empat: Setelah istirahat, mobil kita ga boleh masuk 

fabrik oleh satpam. Ternyata no-pol pass yang ada, berbeda dengan 

mobil kita. Harus jalan lumayan jauh. Jadi ikut program indi baren 

deh… 10 ribu langkah setiap hari, minum anlene-nya mah nanti aja deh. 

Pikir-pikir dulu. Perjalanan pulangnya terasa lebih pendek. Mulai biasa 

kali. 

Ga nyangka ke-lima: Di samping mess ada lapangan tenis. Wah apa 

perlu beli raket tenis ni? Meja pingpong ada ga ya? Di sebelah lapangan 

tenis ada gedung, kayaknya si GOR bulutangkis. Pingpong ada di dalam 

ga ya? Ketika mau makan malam, gedung sebelah kantin menyala 

terang, ADA YANG MAIN PINGPONG! Nanti habis makan malam 

aku datengin ah. Ternyata orang (negara) china semua. Aku ngomong 

ga nyambung, atau merekanya terlalu asyik. Ya udah aku beli makanan 

dulu buat teman-teman. Pulang aku lewat dan masuk lagi, ngelihatin 

permainan mereka. Ternyata pemain bintik. Halah… padahal aku alergi 

lawan bintik. Setelah selesai, satu orang nawarin aku main. (Padahal aku

sudah kirim sms ke temanku di china, mau tanya bahasa china-nya: 

“boleh aku ikut main, tapi betnya aku pinjam?”). 

Pilih-pilih bet, ternyata gripnya penhold semua dan bintik satu sisi karet. 

Maksain main juga, walau pegangannya bikin sakit jari tengahku. 

Ternyata bintik yang aku pegang enak juga buat narik, dan lawanku 

sendiri tidak terbiasa menerima bola bintik. Gimana sih pemain china? 

Lumayan keluar keringat, tapi aku alesan habis makan jadi ga enak 

perutnya. Padahal… ga enak pegangan betnya dan aku juga pake baju 

resmi. Untung lagi ga pake batik

Dua Kali Tertipu 


Setelah hujan tadi malam, udara pagi terasa lebih segar. Kemarin juga 

hujan si, tapi lebih segar hari ini. Seperti biasalah kita sarapan pagi. 

Menu pagi ini nasi goreng, dan teman-temannya lah. Aku lihat ada juga 

penganan putih berbentuk kotak, apaan sih? Tapi karena takut ga cocok 

di lidah aku, ga aku ambil. Sebetulnya pengen nyobain sih, tapi ga ada 

yang mau dibagi dua. Tapi ternyata ada temanku yang ngambil juga 

akhirnya, dan aku minta sedikit. Ga tahunya bubur ayam. Akhirnya aku 

ambil juga. Bubur dengan taburan teri udang berbentuk kotak. Enak tapi 

dingin. Ga pernah deh makan bubur seperti ini. Biasanya kan hangat ya. 

Ketika makan malam, aku memang udah niat untuk membawa teri yang 

sudah disiapkan istriku sebelum berangkat ke jambi. Ada lauk aneh 

juga, terong tahu. Aku ambil tahunya aja, menu yang lain juga ambil 

sedikit-sedikit. Setelah aku makan ternyata keju dibentuk kotak. Halah 

aneh banget, makan nasi pake keju. Untung deh ada teri yang kubawa. 

Karena teri ini, aku jadi nambah nasi sedikit lagi. Temen-temenku juga 

suka. 

Sayangnya tadi siang ada berita duka. Satu orang karyawan customer 

kami ada yang meninggal karena terjatuh. Semoga gak ada kecelakaan 

lagi deh, amiin.

Kirain 4 akan jadi 6, Ternyata… 


Karena mobil yang kami gunakan belum selesai pengurusan pass-nya, 

kami terpaksa jalan dari pos 1A ke site di mana kami bekerja. Lumayan 

jauh deh jalannya bisa 10 menitan. Sehari 4 kali kita jalan keluar masuk, 

sebab istirahat juga kita keluar. Kalo pagi dan sore sih lumayan adem, 

tapi kalo pas keluar istirahat dan kembali kerja lumayan bikin gerah. 

Hari ini karena ada vendor yang mau survey lokasi juga, aku sebagai 

coordinator harus menjemput untuk memberi surat izin masuk (IMAP) 

dan mengantar ke lokasi. Sudah 3 kali ni. Sudah kebayang aku bakal 

jalan 6 kali hari ini. Ketika akan keluar istirahat, orang-orang mendapat 

nasi bungkus. Katanya sih, selamaten untuk yang meninggal kemarin 

itu. 

Siangnya cuaca lumayan terik menyengat, keringatku bercucuran dari 

kepala yang berhelm. Gerah banget. Bahkan kacamata safetyku juga 

sampai mengembun. Sambil menunggu orang yang mengurus izin 

pemakaian kamera, aku istirahat sebentar di container. Tiba-tiba ada 

orang yang membawa pass contractor. Padahal aku sudah rencana kalo 

pass contractor belum jadi, besok aku akan minta tambahan IMAP 

untuk minggu, senin dan selasa. Lumayan deh. Pass mobilnya mana? 

Kami bisa masuk gampang, tapi kalo masih harus jalan jauh ke pos 1A.. 

lumayan juga! 4 kali sehari minimal! “Tenang pak, sekarang kan bisa 

lewat pos delapan yang lebih dekat!” Iya sih betul juga. Tapi kalo 

kebetulan kita bawa barang yang berat, lumayan juga gotongnya. 

Pokoknya urus, kataku. “Iya, pak. Tadi bossnya belum ada” 

Alhamdulillah… lumayanlah hari ini ga jadi 6 kali, cukup 5 kali aja 

jalannya. Semoga izin mobil cepat selesai juga.

Pelatih Anjing 


Shubuh-shubuh sudah hujan. Wah lubang pondasi yang kita kerjakan 

bakalan banjir lagi nih. Sebelum kerja, kita beli jas hujan dulu buat 

crew. Ketika sampai di lokasi, hujan masih turun sampe menjelang 

siang. Kita belum berani pake alat yang menggunakan listrik, karena 

takut terjadi hubungan pendek alias korsleting. Malah dapat berita buruk 

lagi, pass mobil dicabut. Padahal pass yang baru belum keluar. 

Setelah sholat jumat, aku ke kantor untuk kirim report via email. 

Lumayan lama nunggunya. Alhamdulillah gate pass mobil yang baru 

akhirnya selesai juga. Tapi aku juga dapet telepon dari kantor yang 

memberi tahu bahwa kerjaan tidak sampe grouting. Grouting nanti saja 

setelah turbine-nya dateng. Padahal lebih enak digrouting sekarang, 

nanti turbine tinggal duduk aja. Di mess prosedurnya akan kubaca lagi 

deh. 

Pulang dan mandi, seger abiss. Di depan kamar, anak masih pada 

kumpul dan belum mandi. Lagi asyik ngobrol kayaknya. Eh ternyata ada 

security senior yang membawa, dan malah ternyata beliau adalah pelatih 

anjing. Pak Gunawan namanya. Aslinya serang-banten, tapi sudah lama 

tinggal di Palembang. 

Beliau bercerita banyak tentang teknik melatih anjing. Yang paling 

penting anjing itu dibuat jerih pada kita, dan kita tidak boleh 

memperlihatkan rasa takut. Anjing yang dibawa adalah keturunan 

herder dan anjing penarik kereta salju (dia bilang serigala?). Warna 

anjingnya cantik hitam-putih dengan badan besar dan bulu yang tebal. 

Pak Gunawan memperagakan beberapa contoh teknik memberi perintah 

kepada anjing. 

Dia sendiri pernah sekolah khusus untuk pelatih anjing 1.5 tahun di 

Australia. Kemudian di German selama 2 tahun, peserta dari Indonesia 

yang ikut hanya 4 orang katanya. Kata beliau diluar negeri Anjing 

digunakan sebagai pengawas di mall-mall. Anjing tersebut dilengkapi 

dengan earphone yang bisa diperintah hanya oleh satu orang pawing

saja. Pawangnya sendiri disediakan monitor pengawas untuk melihat 

situasi mall dan anjingnya. 

Mungkin guru-guru sekolah juga harus ditraining ke luar negeri juga ni, 

biar lebih professional dalam mengajar. Dan akhirnya semua siswa dan 

mahasiswa-nya tidak gampang tawuran. Bosen banget ngedenger berita 

tawuran di media massa. Kalo tawuran melulu, kapan majunya 

Indonesia-ku?

Meminjamkan Mata 


Hari ini aku iseng banget. Karena aku pake XL yang nelfon 1 menit 

gratis nelfon ke XL dari pukul 00:00 sampai pukul 5 sore. Cuma bayar 

seribu, 17 jam gratis tis tis. Aku telponin semua temen yang pake XL. 

Ada yang di rumah aja, ada yang lagi lokakarya, ada yang lagi jalan 

sama keluarganya, dan ada yang ga nyambung juga tentunya. Ada yang 

nanya juga ada apa? Aku jawab iseng aja karena mumpung gratis ni, 

sampe jam 5 sore pula. Salah seorang kawan bilang, tetap nulis dong. 

Dia bilang, “Kita minjam matanya dong, apa yang tidak bisa kita lihat 

tolong diceritakan.”. Aku jawab basa-basi, kalo sempat ya nulis kalo 

gak ya udah. He.. he.. padahal aku tetap nulis catatan harian. Coba ada 

net, pasti udah aku posting juga hari itu. 

So… pastinya, jangankan meminjamkan mata, bahkan hati, telinga, 

kaki, tangan, dan mulut juga akan kupinjamkan juga. 

Buktinya malam ini, temen-temen ngajakin makan di luar. Mungkin 

mau cari suasana dan menu lain, yang beda dengan di mess. Pilihan 

jatuh ke Warung Lesehan. Yang jualan katanya orang lamongan. Aku 

tanya dulu ke teman yang sudah biasa makan di sini sebelumnya, 

Bumbu bebeknya berasa? “Enak”, katanya. Sambelnya gimana? “Mak 

nyuss”, terusnya. 

So… setengah tujuh lebih sedikit, berangkatlah kita ke sana. Temanteman… 

nih ya… aku pinjemin mulut dan lidahku untukmu. Aku pesen 

ayam bakar plus tahu-tempe, yang lain ada yang pesen bebek goreng 

dan juga lele goreng. Nyiapinnya lumayan lama, tapi sebanding dengan 

rasa disajikan. Ayamnya mantap, tahu-tempenya berasa, sambelnya pas. 

Eh ada bonus sayur asem juga. Nasinya juga enak, walau terlalu banyak. 

Jadi kenyang sama nasi ni. Singkatnya, aku senang sekali bisa makan di 

luar malam ini dan senang bisa meminjam indera pengecapku pada 

kalian. 

Pokoknya kalo ada yang main ke hutan lontar (jambi), aku rekomen 

untuk coba makan di warung lesehan ini. Siippp dah!!!

Mengurai Benang Kusut 


Ini bukan kata kiasan, tapi memang makna sebenarnya. Aku punya 

kemampuan dan kesabaran untuk mengurai benang kusut. Dulu sekali 

karena keterbatasan dana dan gak berani minta ke ortu untuk beli 

benang layangan. Maka untuk benang layangan, selain nge-gelas 

sendiri, kadang aku nutur benang kusut yang diputuskan oleh 

pemiliknya. Benang itu aku urai, aku sambung kembali dan kugulung 

untuk menerbangkan layang-layang. Tapi jangan salah, biar benang 

sambungan selain bisa menyebabkan layangan “putus tangan” karena 

sambungannya kurang bagus, aku pernah “nyelek” layangan orang dari 

pangkal benangnya karena layanganku nyeluruk tak terkendali ke tanah. 

Jelaslah yang punya-nya marah berat. 

Mengurai benang kusut juga pernah kulakukan waktu kelas 1 sma. Biar 

sudah remaja aku gak malu main bareng bocah kecil. Lagian warung 

bapakku juga jualan layangan pas musimnya dan aku juga yang belanja 

ke pasar. Sedang asyik-asyiknya mengurai benang di bawah pohon 

jambu tetangga, lewatlah kecenganku waktu aku smp kelas 3 (dia 

sendiri waktu itu kelas 2). Halah… tengsin juga aku. Besoknya aku 

sudah bergaya dengan bawahan abu-abu, aku tungguin malah ga lewat. 

Aseemmm!! 

Sekarang aku juga masih suka menerbangkan layangan, nemenin Fariz 

dan Salman, 2 energizer alkaline pertama kami, di lapangan bola dekat 

sawah di rawa kalong. Benang kusut kadang aku benerin kadang 

langsung diputusin aja. Sebab kalo terlalu serius mengurainya, bisa 

kabur ni bocah dua. 

Ternyata di sini, di site hutan tebing tinggi kemampuan itu berguna 

juga. Ceritanya kita mau setting anchor bolt dengan menggunakan 

piano wire. Baru dapat dua dari tiga, karena megang atau nariknya tidak 

bener, kawat ini kusut. Dan tidak seperti benang layangan, kawat ini 

mempunyai kelenturan. Sambil digulung, kawat malah melawan ke arah 

yang lain. Harus bener-bener sabar, dan mengikuti arah puntiran dia. 

Diteliti dan diurai dengan sabar. Berhasil. It works. Ternyata masih bisa 

jago juga aku ni. Ayyy…

Kalo ngomongin mengurai benang kusut dengan tanda kutip, orang 

malah ada yang lebih suka membikin kusut benang. Waktu aku tanya 

pencinta hujan tentang kabar dunia MP selasa atau rabu lalu, dia malah 

bilang ada yang menghina Nabi Muhammad di wordpress (padahal 

nanya-nya MP). Aku bilang dulu juga ada situs batak yang mengolokngolok 

islam. Dia bilang, “Lapo Tuak”. Ya bener! Tapi aku gak 

nyangka wordpress ini yang menghina Nabi Muhammad. 

Pas tadi nonton trans7 via handphone tv punya teman, ternyata situ situ 

juga yang memuat kartun pelecehan sang Rasul. Weleh weleh bos, ga 

ada kerjaan lain apa? Suasana yang sudah damai malah dirusak. Kalo 

memang agama yang kalian percaya lebih bagus, tunjukkan 

kebagusannya. Ga usah ngurusin agama orang lain, apalagi menjelekjelekkan. 

Tujuan semua agama kedamaian dan keselamatan bagi 

pengikutnya bukan? 

Semoga ga ada lagi yang suka bikin benang kusut, dan damai terus 

bersemayam di bumi Indonesia. 

#

Rezekinya Anak 


Tetap memanfaatkan fasilitas nelfon 17 jam gratis XL, ada satu temenku 

yang gak mengangkat telfonnya pada hari sabtu-minggu. Tapi aku yakin 

nomernya belum ganti. Minggu sore akhirnya dia sms, “ada apa yar?” 

aku jawab ga ada apa-apa, besok aku telfon aja. 

Pagi ini hujan lama juga redanya, sampai-sampai timku baru berangkat 

pukul 9 ke site. Dan aku telfon kembali ke temenku yang satu ini, tapi 

ga diangkat juga. Nelfon yang ke 2, kayaknya dipencet/ terpencet 

tombol jawab panggilannya. Yang kedengaran malah suara orang lain, 

marah-marah dan samar-samar lagi. Ya kututup lah, biar gratis ngapain 

juga dengerin orang marah. Ternyata dia malah telfon balik, “ada apa 

yar? Tadi aku lagi meeting.” Aku jawab, nanti aja aku telfon, sekarang 

akunya yang lagi meeting. Menjelang makan siang, baru aku sempat 

nelfon lagi dan langsung nyambung. 

Seperti biasa, nanya kabar gmana sekarang, posisi sudah apa. FYI, 

beliau ini mendapat KIA Visto hadiah dari Esia. Memang dulu 

menjelang aku keluar Bakrie Tosanjaya (BT) tahun 2005, sedang ada 

promo paket Esia dan dia ikut juga promo ini. Ketika aku periksa 

kehamilan istriku 2008 ini, salah satu teman BT yang lain memberi tahu 

kabar gembira bahwa dia, temanku yang kutelfon sekarang 

mendapatkan hadiah itu. 

Sudah pasti pertanyaanku selanjutnya, “sudah dibawa kemana mobil 

itu?” Wah yar, sudah dijual. Oh, ternyata untuk menutupi hutang biaya 

lahir anak ke-4 dan 5-nya. Dulu sebelum aku pindah dari Bakrie, tahun 

2004 istrinya bersalin yang ke-3 kalinya untuk anak ke-4. Anak 2 dan 3nya 

kembar. Jadi sejak persalinan ke-3 dia sudah tidak mendapat 

penggantian dari BT, sebab yang ditanggung hanya sampai anak ke-3, 

bukan persalinan ke-3. Dua persalinan sebelumnya Caesar dan yang ke- 

3 sudah pasti harus Caesar juga. Alhamdulillah dia mendapat anak 

perempuan setelah sebelumnya laki-laki semua. Untuk biayanya dia 

pinjam ke Bank favorit pinjaman BT. Setelah kelahiran ini istri beliau 

sudah ber-kabe IUD, tapi memang sudah takdir anak ke-5 harus lahir 

"

maka hadirlah ia ke dunia. Tentunya harus Caesar lagi, sekalian disteril 

juga. Biayanya terpaksa ambil pinjaman dari bank yang lainnya. 

Membesarkan hatinya, aku bilang memang mobil itu sudah 

direncanakan Allah sebagai rejeki untuk anak-anaknya. Setiap insan 

yang lahir dan hidup, insya Allah sudah membawa rejeki-nya masingmasing. 

Tinggal mau mencarinya atau tidak. 

Aku sendiri seperti itu. Ketika istriku mengandung anak pertama 

(Fariz), aku pindah kerja ke BT. Dan pada bulan kelahiran anak ke-2 

(Salman), aku mendapat panggilan dari Sulzer. Minggu (22/5/05) istriku 

tiba-tiba pecah ketuban, padahal besoknya aku ada jadwal wawancara. 

Maka aku batalkan saja. Karena semua biaya ditanggung BT, aku jadi 

malu untuk langsung keluar. Berkali-kali aku menolak panggilan 

wawancara. Tapi setelah 3 bulan, belum ada perubahan yang berarti, 

situasi dunia otomotif juga kurang menentu ditambah BT terlilit hutang 

akibat proyek expansi dan Sulzer masih memanggil juga, akhirnya aku 

datang… wawancara dan pindah kerja. 

Nah pas anak ke-3 (Mitha/Safira), aku juga baru saja pindah bagian. 

Gaji sih tetap, tetapi aku mengincar tunjangan dinas luarnya. Pengin 

juga sih cari lompatan baru, belum waktunya aja kali. Lagian juga aku 

belum merapihkan CV-ku kembali. Next lompatan seharusnya saatnya 

aku jadi manager. Semoga rejeki aku, istriku dan anak-anakku 

mencapaikan aku ke sana. Amiin.

Remuk Redam 


Pagi yang berkabut tak membuat kami patah semangat. Hari ini aku 

berencana berangkat ke Jambi. Sudah terbayang perjalanan yang akan 

mengguncang-guncangkan seluruh tubuh, bakalan remuk redam ni!! 

Dua kali dua setengah jam perjalanan. Tapi yang bikin semangat, aku 

akan beli modem GSM sekalian beli tool untuk kerjaan, sehingga aku 

bisa terhubung dengan dunia maya. 

Tetapi ketika aku sedang belanja alat yang dibutuhkan, boss 

memberitahu bahwa aku gak usah beli modem GSM. Sebab dia sudah 

membawa modem CDMA. Aku sudah bilang CDMA tidak ada sinyal di 

hutan lontar. Daripada pengeluaran gak diapprove, terpaksa aku gak jadi 

beli. Ini yang malah yang bikin remuk redam hatiku, dibandingkan 

perjalanan 2x2.5 jam. 

Makan siang di Cwimie Malang (CMM), bingung aku makannya. Sebab 

pangsitnya menjadi mangkuk untuk mie. Walaupun agak susah, 

akhirnya habis juga. Rasanya nendang banget deh, ditambah es teler 

yang yummy. Eh ternyata di sini ada hotspot, buru-buru aku hidupkan 

laptop. Ada 3 hotspot yang ada, tapi yang bebas cuma punya CMM. 

Anehnya biar konek, tapi aku gak bisa masuk web. Kumaha sih? 

Tambah remuk redamlah hatiku. 

Temen-temen titip beli bola basket dan juga duren. Bola basket belinya 

di gramedia jambi mumpung ada diskon 30%, sedangkan duren beli di 

perjalanan aja. Setelah sampai di mess, istirahat sebentar, aku langsung 

ke site lagi. “Mana durennya?”, temen-temen nanyain. Aku bilang di 

mess.Setelah pulang, langsung aja… kita belah duren, tanpa tanda kutip 

tentunya. 3M: manis, mantap dan mak nyuss, kata mereka. Aku sih 

cuma ngeliatin aja, sebab gak doyan duren kalo belum diolah. (Waktu 

masih kecil kalo bapak beli duren untuk adikku, aku pasti dibelikan dua 

ikat buah manggis). Empat buah duren habis dalam waktu 15 menit, 

syukur deh kalo pada suka. 

Ayo maen basket! Ternyata kemampuanku masih ada, temen-temen 

yang lain malah parah banget. Tapi ada pemain bagus yang bukan dari

perusahaan kita. Keringatan dan enak di badan. Temen yang dari 

perusahaan lain itu lanjut dengan berenang. Di mana sih tempatnya? 

Karena penasaran setelah malam sebelumnya nyari kolam tapi gak 

ketemu, akhirnya kita ikut. Ternyata betul di situ, di tempat yang aku 

duga. Ada sauna dan ada ruang fitness juga. Asyik banget dong. 

So biar remuk redam karena gak dapat akses dunia maya, tapi ada yang 

menyegarkan… basket dan sarana olahraga yang lain.

Perjuangan Berat 


Tadi malam rombongan boss dari Jakarta sudah sampai di tabing tinggi. 

Lagi asyik-asyik tidur, denger sms. Tolong bawain organization chart! 

Akhirnya dengan terkantuk-kantuk aku jalan ke guesthouse. Pulangnya 

aku tidur pulas, sampai-sampai gak denger suara geluduk yang keras 

banget. Puless less less, kecapean karena perjalanan dan basket juga 

kali. 

Meeting pagi aku langsung ke atas, ternyata boss-boss belum sampai 

karena izin bawa laptop masuk belum dapat. Akhirnya aku turun lagi 4 

lantai sambil bawa surat izin itu, dan bawa ke guesthouse. Meeting naik 

4 lantai lagi, istirahat turun lagi. Mana izin laptop berlaku hanya satu 

kali masuk. Jadi harus urus lagi deh. 

Sore menjelang pulang, karena jemputan belum datang, terpaksa mereka 

pakai jemputan kami dulu. Eh malah ngajak nengok ke site dulu, ya 

wiss ta turutin. Pas keluar pos 1A, mau ngajak lihat ke jetti port juga. Ya 

meluncur juga kita ke sana, kebetulan aku juga belum pernah lihat. 

Teman-teman yang lain aku suruh pulang bareng Nomo, tetangga 

kamar, anak euroasiatic. Daripada nunggu kami lama. 

Tapi yang berat bukan itu. Nomo setelah aku cerita ada meja pingpong 

jadi pengin main. Dan kami segera berangkat ke pasar untuk cari bet 

dan bola. Dapat yang murah, kirain bagus (mana mungkin ya?), ternyata 

betnya ga hidup sama sekali. Narik sudah setengah hidup, bola gak naik 

juga. Harus rubah teknik pukulan baru bisa. 

Sementara di sebelah kita, dua pemain China yang sedang main tiba-tiba 

mengajak tuker pasangan. Aku melawan yang lebih tua, dan Nomo 

melawan yang lebih muda. Betul-betul berat, karena bet-ku ini, 

permainanku tidak maksimal. Aku servis spin berat juga tidak pengaruh 

buat lawan. Pukulan smashku juga tidak bisa kencang dan mudah 

dikembalikan. Set pertama aku kalah tipis. Set kedua karena sedikit 

demi sedikit aku bisa mengendalikan pukulan aku menang dengan 

selisih 4. Set ketiga, karena si bapak mulai panas, maka aku jadi lebih 

mudah mengendalikan permainan. Untungnya lagi si bapak jenis

pemain bertahan, atau dia takut menyambar bola-bola umpanku yang 

tinggi karena takut nyangkut atau keluar. Dan set ini kututup dengan 

beda 6. Skor 2-1 untuk kemenanganku. 

Tapi keringat yang mengucur di tubuhku ini luar biasa deras. Setelah 

selesai, aku coba pinjam bet temannya, malah out mulu. Sebab tadi aku 

spin harus sekuat tenaga, sedangkan ini bet hidup. Akhirnya bisa 

kembali juga pukulanku… kencang dengan spin yang mantap. Dia tanya 

aku kerja dimana? Aku jawab di gas turbine Sulzer dan ternyata dia 

kerja gas turbine di kawasakinya. 

Besok kalo aku kembali, akan ku bawa bet ku sendiri. Dan pastinya, 

kalian lah yang harus berjuang berat untuk meladeni tarianku di meja 

pingpong. Pokoknya, berat Mannn!!!

It Is Very Crispy 


Tadi malam, tiba-tiba Microsoft Outlook-ku ada pesan bertanda tebal. 

Tandanya sudah koneksi internet sudah jalan, so ada email yang baru 

yang masuk dan belum terbaca. Malah kalo di luar fabrik biasanya email 

ini tidak berfungsi. Secara VPN-nya belum dibukain untuk laptop-ku 

dan kalo kirim email ya lewat OWA saja. Belum sempat buka email dan 

net, aku keburu terbangun. 

Shubuhnya aku coba nyalain laptop, wah ada hotspot ni. Aku konek 

nyambung. Tapi pas aku lihat ternyata ini cuma hubungan pair-to-pair 

dengan laptop yang lain di sekitarku. Makanya cepat-cepat aku matiin 

hotspotnya deh. Pas siang hari, ngobrol sama karyawannya customer, 

katanya ada warnet di KPR. Wah boljug ni. Tadinya mau siang atau 

malam ini, tapi reportnyanya belum aku buat. 

Setelah makan siang, cuaca terang benderang dan super panas. Kita 

sempetin dulu untuk beli gorengan yang direkomendasikan si Nomo. 

Sebelum pasar Tabing Tinggi, di sebalah kanan jalan. Waw gorengannya 

masih banyak, kalo sore sedikit katanya bisa tidak kebagian. Untuk 

memasak gorengan, kompor yang dipakai tidak menggunakan kompor 

minyak apalagi kompor gas. Dia menggunakan kompor arang kayu.

Beli 20 ribu, lumayan banyak. Aku tanya yang beli, berapa harga 

satuannya? “Gak nanya,” jawabnya. Pertama yang sudah aku incer ya 

tahunya. Wah besar banget, tahunya empuk isi bihun, dengan terigunya 

yang crispy. Yang di belakang berebut nyari goreng tempenya. Aku 

ambil lagi, niatnya kalo gak tahu, tempe atau bala-bala lah. Ternyata 

yang terambil malah pisang goreng. Biasanya aku males, tapi karena 

sudah terlanjur diambil aku makan aja. Hmmm crispy juga, pisangnya 

diiris seperti dan dikasih terigu juga. 

Setelah sampai di site, aku coba bala-balanya… gurih banget. 

Sayangnya aku gak kebagian goreng tempe yang utuh, walaupun remahremah 

pun masih enak aja. Gorengan yang terenak yang pernah aku 

coba, selain tempe mendoan tentunya. It is very crispy. Minyak 

gorengnya pake plastik atau sedotan juga gak ya??? 

Sedangkan dalam kehidupan apa yang membuat hidup jadi crispy? Ah 

lagi males berfilsafat ah. Makan gorengan yang crispy ya aku makan 

aja. Kalo mau filsafat nanti aja lain waktu kali….!!!

Tersambung Juga Akhirnya 


Memang sudah kurencanakan dari kemarin pokoknya hari ini aku harus 

ke KPR untuk mengunjungi warnet yang katanya ada di sana. Peta 

lokasi pun sudah ku minta. Sehabis jumat aku selesaikan reportnya, ku 

tulis juga daftar alamat email yang akan kukirim dan disimpan dalam 

satu folder biar gampang. 

Setelah mengantar rekan-rekan ke tempat kerja, aku langsung ke tempat 

warnet. Ketemu!! (Ssstt.. padahal hari seninnya aku sudah ke sini, tapi 

plangnya gak kelihatan ). Aku langsung ketik alamat OWA kantorku. 

Walah gak nyambung. Coba aku cek multiply, eh malah nyambung. 

Coba lagi OWA, belum bisa juga. Daripada lama aku buka gmail-ku, 

aku kirim email via gmail sambil berdoa: “semoga emailku tidak masuk 

junk-mail.” Aku sudah niatkan setelah kirim email ini, aku akan sms 

untuk ngasih pemberitahuan untuk cek email di folder junk. Tapi tibatiba 

datang sms, dari Boss-ku. 

Boss : Pak Tiar, jangan lupa cek ini dan cek jarak itu.. thanks. BTW pakai WIFI 

ya? 

Aku : Pastinya (aku akan cek dan bikin report itu), ke Warnet (pake WIFI berarti 

bawa laptop ke site… repot banget urusannya). 

Boss : Di tebing ada warnet? Dimana? (Heboh banget!) 

Aku : KPR dekat (Minimarket) Ceria 

== Ya aku sih cukup gaul dengan young gunner alias karyawan magang 

di perusahaan customerku yang rata-rata lulusan S-1. Sehingga bisa tahu 

lokasi warnet ini. Tapi pas aku tanya ke mereka setelah nge-net, kata 

mereka warnet ini memang baru buka. Kira-kira 6 bulan lalu. Padahal 

bossku dari akhir 2005 sampai awal 2008 sering stand by di sini. == 

Tentunya aku sempetin juga posting tulisan sebelumnya di MP dan milis 

sma-1. Salah satu temen iseng nanya: “posting borongan?” aku jawab: 

“Xixixixxii mumpung bisa konek ke internet.” Rencananya senin nanti 

aku akan posting lagi eh salah, ke warnet lagi untuk kirim report lagi 

(dan sambil nge-blog tentunya). Kalo setiap hari nge-net, kerjaan di site 

bisa terbengkalai dong. 

Kerja yang utama, nge-blog jangan ditinggal

Seribu Kebohongan 


Ada satu anggota tim-ku yang masih muda dan yang termuda juga, tapi 

sudah jadi duda. Santa namanya. Sekarang sedang menjalin kasih 

dengan seorang gadis fabrik garmen di cikampek. Padahal baru dua kali 

ketemu, langsung jadian. Malah sampe dikasih hape segala sama 

pacarnya. Sejak di mess waktu makan malam pertama kali, ketika kami 

tanya gimana bisa lengket walau baru 2 kali bertemu, dia malah 

sesumbar bahwa cewek jika dia sudah mengeluarkan jurus seribu 

kebohongan pasti akan takluk. (Masa sih? Yang bener?) 

Kalo aku sih menyarankan ditambahin satu, biar genap menjadi 1001 

kebohongan (malah bilangan ganjil ya?). Buktinya 2 malam kemarin dia 

malah marahan sama pacarnya. Coba kalo 1001, dijamin pasti sukses. 

Tapi kemudian paginya setelah marahan itu, mereka malah makin mesra 

lagi. 

Dan malam ini, ketika kita akan berangkat makan malam di luar... dia 

sedang asyik nelfon, asyik banget. Biasalah kita ledekin. “Kok dingin 

sampe kerasa di sini?”, kata Santa. Kita jawab rame-rame… “Ya iya lah, 

orang mobil kita pake AC”. Ternyata pacarnya sedang ngasih tahu 

bahwa di cikampek sedang hujan deras. Waktu kami tanya itu jurus 

kebohongan nomer berapa, dia jawab no 14! He he anak muda, anak 

muda. Ada-ada aja. 

Tiba-tiba pembicaraan lewat hape itu terputus. “Kok ga ada sinyal ya?” 

katanya. (dia pake mentari). “Ah (sinyal) hape (dengan nomer XL) gue 

penuh kok. Makanya kalo beli hape sekalian beli sinyalnya juga 

dong!” aku lanjut ngeledekin dia. 

Ya untung deh, tim yang kubawa sekarang kompak dan asyik-asyik aja. 

Walaupun individu berbeda-beda (karena bukan satu cetakan juga), tapi 

itulah yang bikin hidup lebih hidup. 

Menerapkan seribu kebohongan dalam cintaku? Nanti dulu lah 

yaaw…!! Dan gak perlu juga. Gak pernah perlu!! 

#

Kalah Jadi Abu, Menang Jadi Arang 


Mungkin peribahasa ini sudah tidak dipelajari lagi di sekolah SD. 

Soalnya ketika aku tanya Santa arti dari peribahasa ini dia tidak tahu, 

padahal di waktu aku SD saat ulangan pelajaran bahasa indonesia… 

hampir selalu soal peribahasa ini yang keluar. Dalam perkelahian, yang 

kalah dan menang sama-sama rugi. Yang menang juga pasti dapet 

benjol dan berdarah juga. Semakna dengan itu, arang habis besi binasa. 

Bosen juga ngeliat berita infotainment hampir selama dua minggu di 

tebing tinggi, melulu berita Pasha-Oki. (Wah mas-mas dan mbak-mbak 

pengasuh infotainment nggak ada berita yang lebih menyejukkan apa). 

Seperti never ending story gitulah. Pertama dibahas Oki yang akan 

menggugat cerai, kemudian pasha yang diberitakan dekat dengan Acha 

dan Aura. Orang tua pasha sampe dateng di tanggal ultah pasha, dengan 

niat untuk mendamaikan keduanya, katanya dah baikan lagi. 

Lalu lanjut dengan klarifikasi Acha dan ibunya, yang pernah menolak 

pemberian pasha karena sudah beristri. Lanjut lagi Oki yang tetap 

ngotot ingin bercerai. Lalu tadi pagi klarifikasi lagi oleh ibu Acha. 

Padahal Pasha dan Oki, mengaku bahwa mereka masih saling cinta (kok 

malah mau bercerai ya?) dan Oki pun sedang mengandung lagi. 

Pasha dan Oki, walau kalian tidak berkelahi… tahu nggak bahwa 

dengan bercerai, bukan hanya dua fihak yang terluka. Anak-anak pasti 

ikut kena getahnya, dan dua keluarga besar bisa tidak harmonis lagi. 

Makanya hal yang halal tapi juga dibenci Allah adalah cerai (talak). 

Saya harap kalian berdua bisa mawas diri, lebih bijak dan semoga yang 

terbaik dianugerahkan Allah swt. (he he apa hubungan saya dengan 

mereka ya? Tapi saya insya Allah tetap tulus mendoakan mereka). 

Di berita juga masih ada tawuran anak sma dan tawuran antar kampung. 

Hmmm… apakah Indonesia sudah sedemikian panasnya? Apakah kata 

maaf sudah hilang dari kamus hati-hati kita? 

Yang lebih menyayat hati, tawuran mahasiswa. Inikah calon intelektual 

bangsa dan pewaris negeri? Nggak lah yaw. Berantemnya ga jentel, 

"

pake lemparan batu.. gak satu lawan satu. Gak tahu masalahnya apa, 

tapi para mahasiswi juga ikut melemparkan batu itu ke kubu lawannya. 

Saya percaya diantara mahasiswa dua fakultas itu, ada yang berteman 

dari sma, smp atau sd-nya. Bahkan sangat mungkin mereka adalah 

tetangga di sebelah rumahnya. Ada juga mahasiswi yang gak tahu apaapa, 

katanya meninggal karena shock. Berapa lagi tabungan tetes air 

mata yang harus kita alirkan untuk kini dan nanti? 

Aku gak mau lagi menambah daftar kekerasan atau tawuran di tulisan 

ini nantinya. Pesanku sederhana saja: cukup MALU-lah sebelum 

memulai pertengkaran, perkelahian atau memutus tali silahturahim. 

Energi yang sedemikian besar dari orang banyak dan waktu yang 

lumayan lama, bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan-jalan di 

kampung atau membersihkan saluran got yang mampet. Kalo itu 

dilakukan jalanan bagus, lingkungan sehat. Kalo suasana tenang, buat 

segala macam usaha juga enak. Insya Allah dan pasti akan lebih damai 

dan berkah hidup kita. 

Peace Man!!!!

Selamat Tinggal 

2 Desember 2008 

Senin kemarin betul-betul lagi gak semanget nulis. Jadi bolong satu hari 

deh. Lagian juga tidak ada kejadian yang istimewa kecuali sepatu-ku 

yang aku harap bisa bertahan hingga hari rabu. 

Selasa pagi ini kabut sangat tebal. Tidak seperti biasa. Udara tidak 

terlalu panas sampe siang harinya. Dan kondisi sol sepatuku semakin 

gak karuan. Saat aku mengukur lokasi untuk akses mobile crane, sol 

sepatu kiri lepas. Terpaksa aku ikat pake duct tape. Sol sepatu kanan 

bagian tumitnya patah dan lepas. Aduh merana banget. Jalan juga jadi 

gak enak.

Tanya-tanya, katanya di pasar ada tukang sol. Tapi anak buahku 

nyaranin untuk beli sepatu kets aja daripada cuma ganti sol. Akhirnya 

aku berangkat ke pasar, ke toko sepatu dan pilih-pilih. Sementara 

supirku, aku suruh tanya harga ngeganti sol sepatu. Akhirnya aku pilih 

beli sepatu formal yang mirip dengan sepatu safety daripada kets atau 

ngeganti sol. Sepatu lama di simpan di mobil dulu deh sebelum dibuang 

eh gak deng, mau diperbaiki oleh supirku. Kalo orang safety nanya 

kenapa gak pake safety shoes aku bisa nunjukin bukti, kalo gak bisa 

kena tilang deh. 

Selamat tinggal sepatuku, lumayan lama juga kau menemani aku. Dari 

tahun 2005 sampe 2008, walaupun selepas 2005 dipake jika dan hanya 

jika aku dinas luar. 

Ehhmmm malemnya… aku makan model. Enak. Lebih enak daripada 

model di Palembang. Aku nyobain juga satu baso sutera dari teman, 

basonya lembut dan enak juga… besok aku akan pesen baso dan mie 

ayam aja deh… kayaknya mie untuk mie ayamnya enak juga… 

hmmmm dah kebayang ni… hmmmmm.

Kenangan Yang Membekas 


Hari ini merupakan hari kerja yang terakhir untuk periode pertama. Ada 

kenangan suka dan sedikit saja duka. Tadinya hari ini kita mau jalanjalan 

ke kuala tungkal, tapi karena tersendat karena hujan dan kerjaan 

yang lumayan berat, malah kita harus kerja sampe sekitar jam setengah 

sebelas malam. 

Makan malam tidak mungkin di mess, jadi cari keluar. Kita coba jalan 

ke warung lesehan kalo ga ada ya beli nasi goreng. Pengennya sih 

dibungkus sebab baju dan badan kotor banget. Bau lagi. Ternyata 

warung lesehan buka dan anak-anak sepakat untuk makan di sana aja. 

Ya sudah deh, tancap mans!! 

Tapi yang membekas banget sewaktu aku di sini adalah… Nyamuk. 

Nyamuk hutan. Biar kecil tapi belang, dan kuat banget. Baju sampe 

tembus oleh gigitan si nyamuk. Bahkan nyamuk di fabrik sampai bisa 

masuk ke sepatuku, telapak dan punggung kakiku bentol. Bekasnya ya 

itu, bentol. 

Ampun deh… kalo dah telapak kaki bentol, susah garuknya. Pake 

minyak angin cap kapak, tidak berkurang bentol dan gatelnya. Akhirnya 

aku tutupi kaki yang bentol dengan selimut, lumayan berkurang. 

Alhamdulillah. 

Nanti kalo ke sini lagi, aku coba pakai lotion anti nyamuk. Katanya sih 

lumayan, semoga aja begitu. Sebab kalo di Bekasi, nyamuknya ga 

ngaruh kalo aku pake lotion anti nyamuk. Atau sekalian aku beli raket 

nyamuk aja ya?? 

Selamat tinggal nyamuk, sampai jumpa 2 minggu lagi.

Pulang Dulu 


Akhirnya tiba waktunya pulang. Kerjaan tahap pertama sudah selesai 

dan pengen lebaran haji di rumah juga. Kita dapat pesawat jam 12. 

Weker sudah aku nyalakan jam 4, tapi karena malam tadi aku tidur larut, 

aku jadi terlambat bangun. 

Lagi asyik mandi, ada ribut-ribut di luar. Mobil dan supir dari customer 

sudah ada di mess jam setengah 6. Padahal aku sudah minta mundur ke 

jam 7, karena tidak dapat pesawat jam 10. Ternyata beliau takut kalo 

jadwalku tetap pesawat pagi, makanya setelah konsul dengan atasannya 

dia tetap dateng pagi ini. Aku sendiri tetap pakai mobil yang biasa antar 

kami ke site. 

Dalam perjalanan kami berdiskusi juga dengan rekan-rekan satu mobil, 

kehidupan di Tebing Tinggi yang berat. Listrik dari PLN belum masuk, 

dan air tanahnya juga tidak bagus. Untuk listrik sehari-hari mereka 

menggunakan genset atau ikut nyambung dengan yang punya genset. 

Biaya solar genset sebulan sekitar 2 jutaan, itupun siang tidak 

dinyalakan. Kalo yang ikut nyambung, kena biaya 70 ribu sebulan per 1 

titik lampu, satu TV 100 ribu sebulan dan kulkas tentu beda lagi. 

Sedangkan air, mereka beli 7 ribu per drum. Beda sekali dengan kita 

yang mudah mendapatkan listrik dan air. Makanya hematlah sumber 

daya dan kita harus lebih banyak bersyukur. 

Alhamdulillah cuaca cukup bagus, kami terbang dan landing tepat 

waktu. Ngambil bagasi juga gak pake lama. Jalan tol lancar. 

Alhamdulillah. Kata istriku, di rumah sudah masak sayur jengkol pake 

teri. Hhmm tambah laper ni. Dan ternyata jengkolnya sudah besar, pulen 

dan legit pula. Karena tidak ada teri jengki yang bagus, maka dipake teri 

medan. Walah enak banget… Sedep bener. Urusan balik lagi nanti aja 

dipikirin… yang penting makan….

$ 

%$ & ""#

Antara THE CLICK, Kancing Ajaib dan Aku 

16 Juni 2009 

Well.. Sebenarnya aku mau bikin review the click, tapi karena nulis 

pake hape dan mp mobile.. So posting blog aja ga pa pa kan? 

The click menurutku adalah cerita kancing ajaib tingkat advance (lihat 

di postingan sebelumnya. Linknya ini). Dengan remote universalnya, 

sang tokoh bisa flash back ke masa lalu, meremote orang/binatang, dan 

juga mengingat action apa yang dilakukan dalam kondisi tertentu selain 

mempercepat waktu tentunya. 

Setelah senang memakai sekian kali ternya sang tokoh malah kerepotan 

sebab jika dia melakukan sesuatu yang pernah dipercepat, si remote 

otomatis mempercepatnya juga. 

Seperti saat sakit dia ingin langsung kondisi sehat. Dia melewatkan 

juga saat bertengkar dengan istrinya. Yang lebih menjengkelkan, dia 

melewati percintaan sex dengan istrinya. Nyesel setengah mati ke 

morty yang memberinya remote itu. Dibuang juga ga bisa. 

Akhirnya dia mengubah kebiasaannya, tidak pake mandi dan ke kantor 

naik sepeda. Tapi pas d kantor ternyata dia belum sukses juga akhirnya 

percepat juga. 

Tapi remote itu semakin susah di kontrol ketika dia jatuh, kembali 

remote mempercepat waktu. 

Di akhir cerita sang tokoh sakit jantung d pernikahan putranya. Sang 

putra setelah ayahnya siuman bermaksud berangkat melanjutkan 

perjalanan bisnis dbanding bulan madu. Sang tokoh yang tak ingin 

keluarga anaknya berantakan, memutuskan alat bantu hidupnya dan 

mengejar putranya. 

Di tengah hujan deras, dia terjatuh dan kebetulan anaknya melihat 

sebelum masuk mobil. Dia sempat memberikan pesan terakhir untuk 2 

anaknya dan mengikhlaskan istrinya yang menikah dengan orang lain. 

Ia pun meninggal.

Ternyata dia terbangun d kasur sebuah toko sebelum dia masuk ke 

beyond. Wuah senangnya. Dia memilih mendahulukan keluarganya. 

Bahkan dia membuang remote yang dhadiahkan kepadanya. 

Mirip kan dengan kancing ajaib? Lalu apa hubungannya denganku? 

1. Aku kembali merasa waktu terlalu cepat berlalu. Masih sedikit 

rasanya bekal kebaikan. Hiks.. 

2. Akan dalam keadaan seperti apa aku dimatikan nanti. Semoga dalam 

kebaikan ya. Amiin. 

3. Semoga aku bisa lebih meluangkan waktu untuk keluarga. Pengen 

banget.. 

4. Di saat remote mempercepat waktu, katanya sang tokoh badannya 

saja hadir bersama keluarga sedangkan fikiran entah dimana. Kok aku 

merasa tersindir karena sewaktu sholat, seringkali tubuhku saja 

bergerak otomatis. Takbir, baca quran, ruku, sujud, tahiyat otomatis 

semua. Entah dimana fikiran dan jiwaku mengelana. Hiks sedih gue. 

Cukup segitu dulu. Pegel banget ngetiknya :(

Doa Yang Sederhana 

17 Juni 2009 

"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku 

dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan 

hidup kembali." Qs 19:33 

Tenang aja ulang tahunku masih seminggu lagi kok. Tanggal 25, jadi 

yang mau ngirim kado, masih cukup waktu lho. Ngarep mode: ON. He 

he bercanda kok. Tapi kalo kalian memaksa apa boleh buat, aku terima 

dengan senang hati. Aku tidak boleh membuat teman2 kecewa bukan? 

Dulu sekali.. Waktu aku masih kecil, walau ultahku tidak pernah 

dirayakan dengan teman2, tapi bapak dan emak selalu membuat 

masakan kesukaan ku. Entah bubur ayam kumplit yang bumbunya bisa 

buat 3 hari atau nasi uduk semur jengkol yang yummy. I miss that 

moment. I miss you, bapak and emak. 

Dan saat aku mengenal milis, di saat ultah aku mendapat kiriman kaos 

hitam H&R dan juga mandau yang kusangka roti buaya karena 

panjangnya dari teman-teman milis puisikita. 

Pernah juga aku minta kawanku (rada maksa :p) untuk menulis nasehat 

/pendapat tentang diriku. Ada yang nulis penerawangan dari tubuh dan 

keseharianku sebanyak 2 halaman folio, ada yang nulis di secarik karton 

dengan spidol warna warni, ada juga yang menulis singkat d buku 

agendaku. "Tiar, jangan lupa berdoa sebelum makan, tidur, dan lainnya" 

redaksinya agak lupa, tapi seperti itulah kira2 isinya. 

Yap! Nasihat yang sederhana tapi dalam. Mudah tetapi sering 

kulupakan. Doanya semua hafal, tapi gak konsisten melakukannya. 

Padahal doa juga kan merupakan tanda syukur dan cinta hamba pada 

tuhannya. 

Semoga saat ini menjadi lebih baik untukku dan untukmu juga kawan. 

#

Membakar Buku Ramalan Joyoboyo 

20 Juni 2009 

Gue ga pernah melihat, baik buku aslinya atau kutipan yang akurat. 

Dulu pernah ada dari pelajaran sejarah bahwa penjajahan jepang hanya 

seumur jagung, sesuai dengan ramalan joyoboyo. Sambil ngetik ini, aku 

sampe heran kenapa dulu pelajaran sejarah memasukkan unsur klenik 

dan kita ga protes? 

Dan sekarang gue tambah neg, ramalan joyoboyo yang lain yang sangat 

populer: akan ada goro-goro di negeri ini, dan akan datang ratu adil 

yang membawa indonesia menjadi adil makmur. Ini selalu menjadi 

andalan orang ga normal (paranormal alias dukun) untuk meramalkan 

kondisi indonesia setiap pergantian tahun ataupun peristiwa besar 

seperti pemilu. 

Tau gak ramalan ini menjadi alasan permisif agar di indonesia ada 

kerusuhan dan masing2 mengklaim dirinya atau pentolannya sebagai 

ratu adil. Hueks. 

Gendeng aja, zaman kaya gini masih percaya dukun ramalan. Sedihnya 

lagi ada anggota milis alumni yang masih percaya akan datangnya satria 

piningit yang menjadi ratu adil. What the hell? 

Fren bangun fren! Jatuh bangunnya indonesia ditentukan oleh kita 

sendiri bukan ramalan. Ramalan itu membuat kita bodoh dan apatis. 

Mengijinkan ada goro2 dan menunggu ratu adil. Ga ada goro2 malah 

membuat indonesia cepat maju. 

Ayo bangkit! Kita cari buku joyoboyo dan bakar. Apalagi yang ada 

dalam hati, hanguskan segera. Untuk pemimpin indonesia, segera buat 

dan sahkan ruu anti klenik dan perdukunan. Aku dukung luar dalam. 

"

Kembali Ke Asal 

21 Juni 2009 

Sebelum berangkat ke jambi, aku merencanakan untuk membeli 

beberapa buku untuk kubaca di site untuk mengisi waktu. Tetapi saat 

jalan ke Gramedia dan Gunung Agung, kok ya belum ada buku yang 

sreg. Mungkin waktunya juga kurang karena, aku kesana setelah pulang 

kerja. Akhirnya aku malah membawa buku koleksi lamaku ke jambi. 

Mereka adalah: 

1. Abunawas Menjadi Tabib 

2. Abunawas Dan Telur Unta 

3. Tafsir Al-Azhar Juzu XXX (Hamka) 

Ada yang kusuka dari tafsir Hamka ini. Karena beliau orang indonesia, 

maka cara bertutur dan contoh kisahnya juga lebih dekat dengan 

keseharian kita. Salah satu yang menjadi favoritku adalah ketika beliau 

membahas surat At-Tiin ayat 5 – 6. Beginilah kisahnya: 

============================================== 

Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas dan Ikrimah: 

“Barangsiapa yang mengumpulkan (menghafal) Al-quran tidaklah akan dikembalikan 

kepada Ardzalil-‘umur (tua dan pikun). Insya Allah” 

Tentang ini penulis tafsir ini berpengalaman. ‘Ammati (saudara perempuan ayah), Uaik 

Tuo Aisyah meninggal dalam usia 86 tahun. Sejak beberapa tahun sebelum meninggal 

beliau telah pekak tuli, sehingga tidak mendengar lagi apa yang kita bicarakan dekat 

beliau. 

Tetapi sejak masih gadisnya beliau menuruti ajaran ayahnya, Tuanku Syaikh Amrullah 

yaitu mewiridkan membaca Alquran sekhatam-sekhatam. Dan kalau tidak ada 

kesempatan, namun surat-surat Yaa-Siin, Al-waqi’ah, Al-Kahfi, Al-Mulk dan beberapa 

surat lain yang beliau hafal di luar kepala. Dan surat-surat itulah yang selalu beliau baca. 

Maka meskipun sudah tua dan telinga sudah pekak, namun beliau tidak sampai pikun. 

Kerja beliau sehari-hari hanya membaca Al-quran sehingga pekaknya tidak menjadi 

rintangan baginya. 

Setelah dia sakit akan meninggal, mulutnya masih berkomat-kamit membaca Al-quran. 

Dan beberapa jam lagi akan menutup mata masih sempat dengan senyum dia berkata dia 

mendengarkan suara-suara merdu membaca Al-quran. Lalu beliau suruh anak-cucu yang

mengelilinginya turut berdiam mendengarkan bacaan itu. Padahal bacaan itu tidak di 

dengar oleh mereka. 

Dan beliau pun meninggal dalam senyum, barangkali dalam suasana mendengar suara 

merdu membaca Al-quran itu. 

(Tafsir Al-Azhar Juzu XXX, Hamka halaman 207) 

Kisah yang menyentuh... berbahagialah para penghafal Al-quran yang 

mendapat jaminan, menghiasi hidup dengan Al-quran dan di akhir hidup 

bisa mendengarkan suara Al-quran yang merdu. 

MAU? 

Oh iya.. ada doa juga yang disebutkan ketika membahas tafsir ini, untuk 

menghindarkan diri dari tua dan pikun. Aku pernah membaca bahwa 

doa ini baik dibaca setelah doa tasyahud akhir. 

„Allohumma inni A’uudzubika minal bahli wal kasali wal haromi wa 

ardzalil ‚umuri wa ‚adzabi qobri wa fitnati dajjal wa fitnatil hayaati wal 

mamaati“ 

Artinya: Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau daripada bakhil 

(kikir) dan pemalas, dan tua dan kembali pikun, dan daripada siksa 

kubur, dan fitnah Dajjal dan fitnah hidup dan fitnah mati (Hadits 

Riwayat Bukhari daripada Anas bin Malik). 

Semoga bermanfaat.

Lagu Sepi 

23 Juni 2009 

Kunyanyikan 

Lagu sepi 

Tanpa gitar tanpa biola 

Tanpa musik tanpa suara 

Kunyanyikan 

Lagu sunyi 

Tanpa menggesek ranting 

Tanpa meniup daun 

Tanpa menginjak rumput 

Kunyanyikan 

Lagu hati 

Kunikmati 

Dalam sunyi 

Dalam sepi

Lagu Rinai 

24 Juni 2009 

Langit tahu 

Dan mengirim rinainya 

Untuk menemaniku 

Rinai yang kepagian 

Menghapus sepi yang kemarin 

Dingin yang menyertai hujan 

Menyerap resah hari ini

Lagu Rindu 

24 Juni 2009 

Bukankah senandung itu telah disampaikan dalam riuhnya senja 

Menderukan syair kasmaran hingga ke hulu 

Menebus rasa yang tlah berlalu 

Gubahan untuk seikat rasa rindu 

Lagu rindu 

Hanya untukmu

Gift Cantik Dari Korea 

June 24, 2009 

Tanggal 20 kemarin, ada info dari bekasi. ada paket dari korea kata 

istriku yg kebetulan sedang maen ke rumah emakku. akhirnya nyampe 

juga hadiah review ldl dari mbak vina. ya udah buka aja, sambil nanya 

apa isinya. coklat! tapi harus dimasukkan kulkas dulu, udah lumer 

katanya. 

Sebagai suami sayang istri, dan istriku juga penggemar coklat juga plus 

aku juga LDL alias Lagi Dinas Luar untuk waktu lama.. maka aku 

relakanlah coklat itu untuk dihabiskan saja. kalo dapet oleh2 coklat 

swiss dari bos bule aja, aku mending ngantongin buat istri. walau 

penasaran juga pengen nyicipin coklat korea. 

Padahal kalo nyampe tanggal 25 pas banget tu. tanggal 21, aku tanya 

istriku, gimana udah dcobain belum? udah habis sama ka aman dan ka 

aiz. ibu cuma nyobain dikit dari neng mitha. waks si bontot udah doyan 

juga. bakalan gue ga kebagian apa apa ni.

Today Is.. 

25 Juni 2009 

No birthday party, but hard work will be started today. 

Just pray in my heart, hope every things gonna okay and may Allah love 

and bless me every day. Amiin. 

nb: ada kado dari istri, ga tau dimasukin ke koperku. buka dulu ah.

Lagu Pagi 

June 26, 2009 

Bangun sayang 

Memang embun belumlah lewat 

Memang ayam jantan belumlah terjaga 

Bangunlah sayang 

Bukalah matamu 

Rasakan kecupanku di dahimu 

Bangunlah sayang 

Basuhlah wajahmu 

Dan bersama kita panjatkan syukur 

Mengingat-Nya 

Segenap hati

Lagu Siang 

26 Juni 2009 

50Aku datang bersama siang 

Bersama sengat mentari 

Bukalah sedikit hatimu 

Biarkan pijar terangku 

Menyelusupi relung kalbumu 

Ku tahu 

Kaupun rindu 

#

Lagu Senja 

26 June 2009 

Mentari hampir pulang 

Memerahkan langit senja 

Sebentar abang hampir pulang 

Janganlah lagi bermuram durja 

"

Lagu Malam 

26 Juni 2009 

Waktu ini hitam 

Menit ini hitam 

Detik ini hitam 

Langit ini hitam 

Berselimut malam 

Tapi ada yang biru 

Sedalam lautan 

Di sini: 

H a t i k u 

Dan ada yang bersinar laksana bintang 

Di sana: 

K a m u

Lagu Bulan Sabit 

27 Juni 2009 

Bulan sabit kali ini 

Menampakkan pesonanya 

Tidak sama seperti sebelumnya 

Kuning emas 

Menembaga 

Setelah penat seharian 

Ingin rasanya berbaring 

Berayun 

Dan tertidur 

Di lingkaran sabitmu 

Yang kuning emas 

Menembaga

1000 Rembulan Yang Purnama 

27 Juni 2009 

Karena kecapekan kemarin siang, malamnya kami tertidur pulas sekali. 

aku aja ga bisa nerusin nonton kick andy sampe abis. padahal mode 

sleep tv aku dah set 20 menit. sebelum 20 menit da ga kuat lagi. coba 

posting LAGU BULAN SABIT karena salah pencet (seharusnya hapus 

or cancel karena salah ketik, malah kepencet tombol keluar) jadi bete 

dan langsung tidur aja. emang udah haknya tubuh. 

Menjelang subuh, aku bermimpi. aku akan pergi dinas ke luar negeri, 

tapi ga jelas kemananya. siap2, mandi dlsb. dan entah bagaimana 

caranya, pas diluar aku ketemu emakku. ada gedung berlantai 4 atau 5, 

dan di seberangnya ada lapangan rumput. 

Emakku mengajak tiduran d rumput, aku menurut saja. kemudian 

tangannya menunjuk ke arah langit. Subhanallah. aku melihat banyak 

sekali bulan purnama. mungkin seribu jumlahnya. ada yang bebas 

bersinar, ada yang sinarnya keluar lewat sela2 awan. padahal ini siang 

hari. indah banget. 

Bergegas aku meraih kamera saku dan menjepret seribu purnama yang 

bersinar. 3 atau 4 kali ambil, aku cek hasil fotoku. kok ga ada ya? yang 

ada malah foto kerjaan hari kemarin. aku cek ternyata gak ada memory 

cardnya. HUH! sebel bener. dan aku segera terbangun. 

Mimpi memang cuma kembang tidur. tapi kadang, Allah menjadikan 

mimpi bagi sebagian orang sebagai pertanda. semoga ini menjadi 

pertanda kebaikan bagiku dan bukannya keburukan. 

Btw makasih mengajakku melihat bulan itu, ya Mak!

Si Belang Bernasib Malang 

1 Juli 2009 

Belang oh belang 

Lincah riang kau menyambutku 

Sepulang kerjaku 

Dan tak pernah rela melepasku 

Kau tahu pasti, aku pun gemes kepadamu 

Belang oh belang 

Tak cukup kamu 

Malah kau undang teman temanmu 

Gesit mengitariku 

Mencoba bergayut manja di tangan, kaki atau bajuku 

Tapi selalu kau hindari 

Tangkapan gemesku 

Belang si belang 

Ku tahu berat sekali perjuangan hidupmu 

Demi menyentuhku 

Hanya dua pilihanmu 

Mati atau dapatkan darahku 

Oh belang si nyamuk hutan jalang 

Di tepukan gemesku, kau akan bernasib malang

Setiap Hari Adalah Puisi 

22 Juli 2009 

Setiap titik air mengalir adalah puisi tak berujung 

Setiap hembusan angin adalah puisi yang menyejukkan 

Setiap gerai ombak adalah puisi yang menari lincah 

Setiap sentuhan jarimu adalah puisi yang membakar rindu 

Setiap larik tatapan cintamu adalah puisi yang kucari selama ini 

Setiap saat kita 

Setiap hari kita 

Adalah puisi 

Dan hanya kita yang mengerti.

Mr. POLO dan YUNI SHARA 

2 Agustus 2009 

Aku tahu pasti, Pak Kusbandi itu safety officer. Makanya aku bingung 

saat dia datang ke office dari Caltex, mau aku kasih kerjaan apa ya? 

Mau aku suruh ngerjain identifikasi aspek dan bahaya, berarti harus 

pake komputer. Malah aku yang nanti gak kerja. Akhirnya aku kasih 

ke jimmy, technical admin, untuk bantu bantu kerjaan dia untuk 

beberes di container sampai kontraknya berakhir. 

Ga nyangka, pas ke jambi, dia yang ikut jadi safety officer. Padahal 

rencana sebelumnya Pak Supriyadi. Dan aku baru tahu julukan Pak 

Kusbandi adalah Pak Polo. Memang si tampangnya mirip Polo sang 

pelawak. Tapi ternyata, pas aku liat.. Bagian belakang celana 

kodoraynya, di tempat ikat pinggangnya. Ada tulisan POLO. Oh 

begitu.. 

Aku tanya ke dia, kenapa mau dipanggil Polo? Dia bilang, ga pa pa 

dipanggil apa saja. Biar akrab. 

Kadang aku kasihan kalo dia di omelin sama mekanikku. Padahal dia 

yang benar. Setelah mekanik pergi, aku bilang sabar aja. Yang waras 

ngalah.

Mr. Polo orangnya polos, tanpa praduga. Bertindak dan menjawab 

spontan aja. Sering dia diceng-in yadi, mekanikku yang lain dari 

cilacap. Pada awal datang, setelah berkenalan dengan safety lontar, 

malamnya dia ditelfon dari nomer tak dikenal yang mengaku orang 

safety. Memang cranenya lagi rusak, dan dia diajak untuk cek load 

crane. Kok bukan aku sebagai bosnya yang ditelfon ya? Aku bertanya 

dalam hati. Setelah konsultasi denganku, aku bilang paling mereka 

minta ajak makan-makan. Bayarin aja dulu nanti aku ganti. Dia pun 

berangkat setelah berganti pakaian. E alah.. Ternyata anak anak yang 

nginep di mess yang ngerjain. Pada pengen jalan bareng aja. Pantesan 

gak berani nelpon aku, pasti aku kenal suara mereka. 

Banyak sekali deh diceng-innya. Aku sedikit kasih nasehat, jangan 

langsung jawab. Tebak atau tanya dulu apa maksud pertanyaannya. 

Pelan-pelan diapun mulai waspada, apalagi kalo yadi yang nanya. 

Pada suatu makan siang, ada tayangan tentang Yuni Shara dan Raffi. 

Aku bilang ke dia. "Ya untunglah Raffi dapat Yuni Shara. Biar janda 

tapi keliatan masih gesit" 

Dia menjawab, "Iya, pak!" sambil matanya melihat ke tivi. 

Aku nerusin, "Pak Polo, kalo Yuni mau sama bapak, Pak Polo mau 

gak?" 

Dia langsung menjawab penuh nafsu, "Mau pak, mau pak" 

E alah orang bercanda dia serius. Mana mungkin lah. Timbul juga sifat 

isengku yang kugembok kuat di dalam hati.

Aku jawab,"Yuni mau muntah sama Pak Polo!" 

Gerr.. Anakanak ketawa semua. Pak Polo nyengir, ga nyangka 

dicengin sama bosnya. 

Hari ini berita tentang Maia yang kabarnya didekati sama berondong 

juga. Dan akhirnya nyerempet ke Yuni lagi. 

Aku pun kembali bertanya, "Pak Polo, kalo Yuni Shara mau nampar 

Pak Polo, Pak Polo mau gak?" 

Pertanyaan clear. Dia berpikir sebentar sebelum menjawab. Tapi masih 

keliatan nafsu, walau coba ditahannya, "Mau pak, mau" 

Mungkin sudah terbayang tangan mungil dan lembut Yuni menyentuh 

pipinya. 4 kali juga ga pa pa deh, mungkin pikirnya. Ya engga 

mungkinlah Yuni Shara jauh-jauh dari Jakarta ke Hutan Tebing Tinggi 

cuma buat nampar dia. 

Aku melanjutkan,"Pak Sony, tolong wakilin Yuni Shara buat nampar 

Pak Polo" 

Gerr.. Semua ketawa lagi. Gak nyangka bosnya yang keliatan alim, 

bisa ngerjain sebegitu sadisnya. 

Untung deh Pak Polo orangnya asyik asyik aja. 

Maaf ya Pak Polo. Cuma bercanda aja, kok. Kalo gak, bakal suntuk 

kita di hutan ini.

Rojali Yang Romantis 


Banyak vendor yang terlibat dalam pemasangan gas turbin di tebing 

tinggi. Ada yang ngerjain exhaust, air inlet filter, instrument dan lainlain. 

Nah salah satunya, ada juga vendor yang mengerjakan instalasi 

battery dan pengetesannya. Gak usah aku sebutlah namanya. 

Mereka datang senin minggu lalu dan pulang hari rabu. Dari jambi ke 

tebing, aku sediakan jemputan sewa sebab salah satu crew instrument 

perusahaanku juga ikut. Sekalian juga aku uruskan mess buat tempat 

tinggalnya. Mereka sampai siang, tapi karena belum ada pass, jadi aku 

suruh stand by saja di mess. Makan juga sebetulnya sudah disiapkan di 

mess. 

Baru besoknya mereka mengerjakan kerjaan di site. Alat-alat ada yang 

minjam juga sebagian ke operator client kita. Selesai instalasi dan 

pengetesan menjelang maghrib di hari rabu. Mereka mau langsung 

pulang karena ada janji di jambi mala mini sebelum berangkat dengan 

pesawat pagi katanya. Setelah mereka makan di mess dan mandi, aku 

mengantar mereka keluar sambil menunggu mobil jemputan. Aku dan 

crew belum makan, karena kepingin makan di luar. Bosan makan 

dengan menu makanan di mess. Sekalian aja, biar mobil jemputan 

ketemu di luar juga. 

Sesampainya di rumah makan lesehan, kami segera mesen nasi dan 

lauk pauknya. Eh mereka ikut nimbrung juga pesan makanan. Perutnya 

kuat banget ya? Ga pa pa deh, menurut usak-usuk (sopan santun), 

harusnya mereka yang akan bayar. Mereka kan subcont, dan kita client 

mereka. Lumayan bisa menghemat anggaran pengeluaran dan belanja 

fabrik. 

E- alah… selesai makan kok mereka malah minta rokok ke anak 

buahku. Tunggu punya tunggu, setelah selesai merokok, mereka 

bukannya ke kasir. Malah keluar. Ngobrol. Terpaksa deh kami yang 

bayar. Padahal kalo dilihat penampilannya keren lho, kalo gue malah 

kucel. Hape-nya juga blekberi, kalo aku cuma LGbeyi. Jemputannya 

datang (aku juga yang harus bayarin ), dia berterimakasih dan pamit. 

#

Aku menanggapi biasa saja. 

Setelah pergi aku ngomong ke anak buahku, “Yad, gimana tuh vendor. 

Kere banget. Masa makanan kita yang bayar. Rokok minta ke kamu 

juga, ya?” 

Yadi menjawab, “Iya tuh, boss. Rojali tuh, pak Tiar!” 

Rojali? Perasaan nama dia bukan itu deh. Istilah apaan lagi tuh? 

Aku bertanya, “apaan tuh Yad, Rojali?” 

Dia menjawab, “Rojali itu RO-kok JA-rang be-LI, boss!” sambil 

tertawa. Si Yadi nyebut kata rokok juga dengan logat cilacap yang 

medok. 

Halah.. berarti Rojali yang romantis dong. Rokok makan gratis. Ada 

ada aja dah ah!. 

Note: 

* maaf, no offense buat pemilik nama Rojali. Aku juga temen sewaktu 

esde yang bernama Rojali, dia baik banget. Dan arti sebenarnya dari 

Rojali (bahasa arab) juga bagus. 

"

LG Beyi 


LG-KU250 (3G for all) ini ku beli dengan uang saku yang kudapat saat 

dinas luar di jambi November tahun lalu. Ingetkan dengan dus penyok, 

hape ini bisa kubeli 70% harga. Jadinya cuma 730 ribu dan aku beli 2 

buah. Dan LG ini yang akhirnya kubawa kemana-mana. Sempet 

pengen ganti dengan spek yang lebih tinggi, dengan hape yang 

bertombol qwerty, ada wifi, OS dan office editor, tapi belum ada 

duitnya. Dan lagi aku (lagi-lagi) jejaka cancer yang setia :P 

Field service kali ini gak terlalu sepi. Aku bisa Ngempi, Mesbuk, baca 

kompas-detik dan juga buka-buka email pake hape, via operamini. 

Betul-betul powerful. Cuma modemnya aja agak sedikit ngadat. Harus 

dibersihkan dulu kali. Surat menyurat kantor juga gak ketinggalan, 

walau gak bisa buka attachment. Lumayan lah daripada-daripada. 

Aku ada meeting rutin dengan client setiap minggunya. Saat 

membahas masalah instrument termasuk cabling aku gelagapan. Tapi 

info via email yang aku terima, dari fihak client semua cable akan 

datang 15 agustus. Aku segera membuka mobile access kantor ku, 

kucari emailnya dan ketemu. Aku tunjukkin ke pengawas proyek dari 

client. 

Sang pengawas ini hapenya blackberry, kebetulan lagi ketlingsut entah 

dimana. Dan ia sudah biasa pake BB tentunya. Pas aku kasihkan hapeku 

kepadanya, dia segera membaca emailnya. Untuk ke turun ke layar 

bawah, dia menggeser-geser tombol oke di hape LG-ku. Gak bakal 

bisa lah, kemudian aku tunjukan, harusnya dipencet tombol ke 

bawahnya bos. 

Hi hi.. lucu banget. Biasa megang blackberry menggunakan LGbeyi. 

Mungkin samalah kalo kita biasa pake window jadul, langsung ke xp 

atau vista. Pasti ada gagapnya. Demikian juga kalo dari high-end ke 

low end, pasti geregetan :P

El-El-Es-Es 


Dibandingkan dengan field service di tempat lain, field service kali ini 

terasa beda. Baik di Keramasan dan Bukit Asam (Sumsel), Ombilin 

(Sumbar), maupun Dieng (Jateng). Bahkan dengan kedatangan 

pertama dan kedua ke Tebing Tinggi juga beda. Di kedatangan yang 

ketiga ini memang beda. Beda sekali. 

Satu. Crew yang berangkat selalu berbeda, kecuali bossnya aja. Dua. 

Tidak semua kumpul dalam satu mess. Karena lebih dari 5 maka, yang 

3 orang harus tinggal di mess tamu. Tiga. Karena kombinasi yang 

kedua ini menimbulkan yang ketiga ini. eL-eL-eS-eS. 

Karena 2 alasan, maka pusat pertemuan crew kami yang paling 

strategis ya pasar itu.Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, 

kehidupan di pasar Tebing Tinggi malah lebih ramai di malam hari. 

Karena listrik yang digunakan berasal dari genset, yang sebagian besar 

dijalankan saat menjelang maghrib. (Sekedar pengingat untuk biasa 

solar genset saja bisa sampai 2 juta lebih sebulan. Sedangkan yang 

tidak punya genset untuk nyambung listrik dikenakan 75 ribu/titik 

lampu/bulan. Kalo tivi kena 100 ribu/tivi/bulan. Kulkas jelas beda lagi. 

Air kebanyakan harus beli. Bayangkan deh biaya hidup di sini). 

Yup malam hari terasa seperti siang. Lampu nyala semua. Ya.. iyalah 

ngapain juga siang-siang nyalain lampu. Dan setiap sehabis makan 

malam, anak buahku jalan-jalan di pasar itu. Ya kadang aku ikut 

kadang ngeliatin aja. Didatangilah semua toko baju, toko sepatu, toko 

handphone dan pulsa. Kadang-kadang cuma melihat-lihat aja. Kadang 

serius nawar. Kadang jadi beli, kasbon dulu biasanya. Ini tidak pernah 

terjadi di tempat lain dan sebelumnya. Mereka menjadi Laki-Laki 

yang Suka Shoping (LLSS). Kalau dinas di tempat lain, pulang 

kerja… langsung ke mess atau hotel. Kalau makan di luar ya makan 

aja, langsung balik lagi. Ga pake keluar-masuk toko. 

Ternyata bukan wanita saja yang suka cuci mata liat barang baru, 

masuk-keluar toko, dan belanja-belanji. Aku sendiri heran dan 

bertanya dalam hati. Kenapa bisa terjadi seperti ini :P Aku sih, jika tak

ada perlu malas ke pasar apalagi toko baju. Dan di antara anak buahku 

itu ada satu orang yang jago nawar. Klop dan kumplit deh. Ada yang 

milih yang disuka, ada bagian nawar dan ada bagian sedia kasbon. 

Ampun deh… semoga mereka tetap bisa berhemat dan tidak kalap 

kalau ada stok barang baru dari Jambi. Dan saat pulang nanti, ada sisa 

uang yang bisa disimpan atau diberikan untuk anak istri. Semoga.

Bos Alim dan Keberuntungan 


Aku selalu berusaha menjadi boss yang asyik buat anak buahku. Ya.. 

pengalaman sebagai pemain pingpong membuatku bisa tetap berfikir 

jernih di tengah krisis dan tidak grusa-grusu. Aku sportif bilang tidak 

tahu kalo memang tidak tahu, dan berusaha mencari informasi yang 

tepat dengan bertanya ke kantor, membaca buku atau mendengarkan 

pendapat mereka. Kalau aku salah ya.. ngaku aja. Kan lebih baik 

daripada ditutup-tutupi. 

Dan yang penting buat aku, aku berusaha menjadi lem bagi mereka. 

Agar enjoy dalam bekerja. Kan gak enak jika di antara kami ada 

perasaan yang bikin sirik atau jengkel. Kalo yang lagi kena semprot, 

aku bilangin sabar aja. Yang waras ngalah, setelah yang marahin pergi. 

Kalo ada butuh sesuatu bilang saja, atau bayar dulu. Asal ada bon dan 

pengeluaran itu wajar – tak dilarang (seperti rokok dan minuman keras 

gak boleh), silahkan saja. Mau olahraga bareng-bareng ayo, alatalatnya 

kita bisa beli. Sport kan bikin sehat dan pikiran juga segar. 

Pokoknya enjoylah. 

Cuma aku paling gak bisa, kalo udah dengar crew ngomong-ngomong 

mau pulang terus. Pusing ngedengernya. Setiap hari, setiap jam makan, 

seperti rengekan. Dan takutnya ini mempengaruhi anggota yang lain 

yang sedang semangat menyelesaikan pekerjaan. Biasanya sih, yang 

ini susah kuredam. Dan saat beban kerja mulai menurun, sedikit saja, 

aku langsung mengirimnya balik. Demi kebaikan team. Kalo ada 

pengganti ya Alhamdulillah, kalo tidak ada ya aku maksimalkan yang 

ada. 

Ada yang patut juga kusyukuri. Di Tebing Tinggi ini, anak-anak rajin 

sholatnya. Ya mulainya sih, crew yang pernah dari Ombilin 

bersamaku… ikut juga pemasangan gas turbine di sini. Di Ombilin 

dulu, aku sampai membeli Quran 2 buah untuk kita baca bersama. 

Jarang-jarang banget yang dinas luar rajin mengaji. Sholat 5 waktu 

saja sudah bersyukur. Dan saat crew ini datang dan mereka tinggal di 

mess tamu, ada seorang lagi yang sebelumnya waktu tinggal bareng

aku tidak pernah sholat. Akhirnya sholat, di masjid pula. Beli sarung 

dan baju koko. Dan aku pun membelikan Quran untuk mereka. 


***** 

Saat ada masalah tentang jarak flange yang bikin spaneng. Aku 

menyingkir sebentar ke container sebelah. Kembali membaca buku 

manual. Alhamdulillah, data itu kutemukan. Padahal sebelumnya 

sudah bolakbalik aku baca, gak ketemu. Dan kita tidak harus bekerja 

lebih banyak. Cukup menggeser sedikit saja, maka tercapailah standar 

clearance yang dicari. Masalah belum selesai, saat kubawa data ini, 

mekanikku tidak percaya. Aku telfon ke senior yang pengalaman di 

pemasangan gas turbine tipe ini. Axial endplay cuma segini, tidak 

besar katanya. Aku tanya gimana cara ngukurnya? Jarak ini dikurang 

dengan jarak ini plus 2 kali tebal itu. Aku hitung. Benar kok sesuai 

dengan data yang aku baca. Besoknya expert yang lain lagi member 

isms, bahwa axial endplay di buku itu kecil. Yang benerrr? Aku 

kembali baca buku manual dan ternyata untuk coupling 1 ada 2 data 

yang berbeda, sedang untuk coupling 2 dua data tersebut sama untuk 

endplaynya. Kumaha nih? Aku yakin yang kubaca itu benar dan 

memang besar. 

Sedang ruwet-ruwetnya begitu, entah kenapa ada seorang teman yang 

sedang tugas di Aceh menelfon. Minta dikasih tahu cara ngealignment. 

Weks, sebetulnya aku belum begitu ahli dan sedang ada 

masalah dengan itu. Sambil males-malesan, aku coba mendengarkan 

masalahnya dan berjanji akan mengirim data itu nanti malam saat di 

mess. 

Dia bilang jangan sekarang aja. Waduuhh.. kalo pake modem dan XL, 

bisa mahal jatuhnya dan habis pulsa. Tapi dia sudah memohon dan aku 

wajib membantu. Jadilah aku search program alignment serta ebook 

tentang alignment. Pertama kucari di MP4 dan SD cardku. Ada! Aku 

coba cari lagi di notebook ku. Ada beberapa ebook juga. 

Eh ini apa dalam bentuk file JPG bertulis alignment? Aku buka 

gambarnya, aku pagedown terus. Eh ada gambar skematik coupling.

Itu yang sedang kucari tadi dan diributkan oleh anak buahku tadi. 


Cepat-cepat software dan ebook tentang alignment itu kukirim ke 

temanku yang di Aceh. Allah sudah merencanakan ini. Kenapa Allah 

menggerakkan hati temanku untuk bertanya kepadaku dan bukan 

kepada temanku yang lebih senior dan berpengalaman? Allah Maha 

Menggerakkan Hati, Maha Tahu dan lagi Maha Sempurna 

Pengetahuan. 

***** 

Bersambung ke Doa Perempuan dan Penguasa Arasy

Doa Perempuan dan Penguasa Arasy 


Lanjutan: Boss Alim Dan Keberuntungan 

Setelah mengirim email dan bersyukur berulang-ulang kali, aku segera 

ke tempat anak buahku. Aku bilang.. sudah tenang, tidak usah ribut. 

Istirahat dulu, kita ke container. Lita lihat data yang kutemukan. 

Mereka agak ragu, tapi akhirnya mengikutiku juga. Dan ketika melihat 

data itu mereka seakan tidak percaya. Betul axial endplay yang kubaca 

pertama. Ini malah lengkap dengan gambar dan jarak yang disebutkan 

sebelumnya oleh seniorku. Berarti kita cuma menggeser sedikit ya, 

pak Tiar? Ini harus diprint. Oke, besok aku print, kataku. 

Yadi ngoceh…, “mbah.. (memanggil senior mekanikku).. kalo ikut 

field service bareng pak Tiar selain asyik juga tidak ada masalah. Dulu 

aja waktu di Dieng, waktu field balancing, nyoba trial sekali, 

kemudian trial ke-2 langsung bagus. Dia rajin berdoa. 

Brrr.. merah mukaku. Aku terus terang field balancing baru sekali itu, 

ilmuku malah belum sempat diterapkan. Gimana mau diterapkan, 

seharusnya 2 kali trial dengan masa coba, dihitung, baru pasang masa 

penyeimbang. Dan biasanya tidak sekali berhasil. Aku sendiri sudah 

siap mental untuk field balancing dalam waktu 10-12 hari. Ini masih 

pake masa coba, langsung bagus. Ya namanya beruntung kan? Alim? 

Ah hanya aku yang tahu dan ini membuat aku malu saja. 

Aku bilang ke mereka, “kalo field kita sukses, bukanlah sukses boss 

seorang. Itu karena team yang bagus, boss mah cuma bikin report dan 

bantu ngitung aja. Ini bisa jadi karena kebaikan kalian atau orang tua 

kalian. Atau doa dari anak-istri kita. Dan tidak boleh menyalahkan 

salah satu anggota kalau belum berhasil” 

Terbayang kembali field service pertamaku yang termasuk 

commissioning. Terjun langsung untuk memasang steam turbine yang 

bermasalah di Bukit Asam. Setelah repair dari workshop, aku yang 

bagian PPC dikirim ke sana, karena crew field service semua sedang

dalam tugas. Alhamdulillah pemasangan dan pengetesan berlangsung 

sukses. 

Yang ke-2, saat melakukan hot gas path inspection di tetangga fabrik 

sebelah. Alhamdulilah sukses dan lancar. Kalaupun ada sedikit bocor, 

itu kami selesaikan segera saat waktu yang ke kami untuk perbaikan 

diberikan. 

Yang ke-3 ke Dieng, untuk modifikasi blades. Deg degan juga 

membayangkan saat mulai commissioning dan field balancing. 

Denger-denger cerita sebelumnya, dulu ada yang field balancing 

sampai 3 bulan belum dapat-dapat weleh.. weleh.. kemudian teknikal 

yang dari Itali datang, katanya pake permisi ke penunggu turbine, dan 

2 hari langsung bagus balancingnya. Aku gimana ya? Bisakah 10-12 

hari aku menyelesaikannya. Alhamdulillah, bisa. Walau aku ga ngerti 

kenapa bisa? 

Yang ke-4 ke Ombilin. Turbine ini pulang ke workshop untuk 

diperbaiki runoutnya, dan generator yang sebelumnya un-balance juga 

di balancing. Aku yang ditugaskan mendadak ke sini, karena 

coordinator sebelumnya ada pekerjaan di tempat lain. Kembali degdegan 

di commissioning sukses tidak sekarang? Alhamdulillah yang 

dikhawatirkan tidak terjadi, malah yang ada masalah lain yang bukan 

scope kita. Alhamdulillah. 

Beruntung karena alim? Sekali lagi aku malu. Please jangan sebutkan 

itu. Kita tidak tahu keberuntungan dan keberhasilan ini berasal dari 

kebaikan dan doa siapa. Kalo masalah teknik terus terang aku masih 

minim dan sepotong-sepotong. Masih berusaha menjadikannya satu 

gambaran yang lengkap. Setiap waktu berdoa, itu memang kewajiban 

kita kan? 

Dan yang tak pernah kulupa, selain minta doa ke istri, aku juga 

meminta doa Emak tercinta sebelum agar selamat pulang-pergi dan 

kerjaan lancar. Sebab mereka yang mempunyai rahim dan tidak ada 

batas antara doa mereka dengan Penguasa Arasy. Betul kan?

Field Service Dan Kuliner 


Hemmm… kembali ke masalah makanan deh. Soalnya ada permintaan 

seorang teman untuk membahas masalah kuliner ketika field service. 

Pulang field service apakah tambah gemuk atau kurus? Tergantung 

dari daerah mananya. 

Let see… 

Pertama di Bukit Asam, hmm.. makanan lumayan enak. Apalagi ada 

empek-empek dan makanan khas Palembang yang rasanya cukup 

nyambung di lidah. Kalo lagi di site kita biasa makan di warung 

Hasan, dengan porsi yang luar biasa bikin perut terkaget-kaget. 

Kebanyakan. Akhirnya kalo makan di sini, aku hanya pesan mie rebus 

saja, atau bakso pake mie. Gak pake nasi. Masakan di hotel swarna 

dwipa juga enak. Kalo bosan kita mencoba menu makanan di Pondok 

Sari muara Enim. Echo punya tuh. supnya enak, sotonya enak, pindang 

tulangnya enak, tumisannya enak, pokoknya enak semua. Apalagi 

rambutan udang sebagai cemilan… mantap man. Kecuali yang tidak 

aku doyan seperti pete or kepiting. Crew kalo makan di sini seperti 

orang kalap, kalo udah selesai makan baru pada nyesel deh. Susah 

jalan. 

Ke-dua di Keramasan masih dekat-dekat Palembang juga sih. Kita 

biasa pesan makan di ruko-ruko perumahan polygon. Menunya 

macem-macem, ada pindang tulang, soto ayam, masakan jawa, ikan 

saluang, masakan china dan lain-lain. Oh iya.. pindang tulang itu 

semacam soto iga yang rasanya agak masam. Mirip dengan soto 

tangkar tapi berwarna coklat. Pernah coba makan di rumah makan 

sunda (lupa namanya), selain mahal juga lama. Kalo hari minggu 

masuk, biasa kita pesan ke rm Sederhana Palembang. 

Ke-tiga di tetangga sebelah fabrik di kawasan BIC. Waktu itu aku 

kebagian malam. Pilihannya ya cuma rm Minang modern atau Sabar 

Jaya. Cuma 2 kali bisa pesan ke alam sari cikampek, tapi setelah peak 

lebaran lewat, dia tidak buka sampai tengah malam. 

#

Ke-empat di Dieng, Wonosobo. Makanan di hotel Kresna sebetulnya 

menurutku sudah enak, tapi anak-anak pengennya makan di luar aja. 

Memang sih lebih murah dan banyak pilihan. Yang membuat aku 

penasaran sebetulnya mie ongklok. Masakan khas wonosobo. Setiap 

hari lewatin, kalo berangkat atau pulang dari site. Seperti apa sih 

rasanya. Sampai akhirnya kita pindah penginapan Tambi, setelah aku 

cerita ke pengurusnya, baru deh dibelikan dan dihidangkan di hotel. 

Hmm.. ternyata mie ongklok itu semacam mie rebus dengan saus yang 

berwarna hitam kecoklatan dan rasanya manis. Dimakan dengan sate 

daging sapi dan nasi. Lumayanlah mengobati rasa penasaranku. Baso? 

ada 3 yang berkesan selama di Dieng-wonosobo. Kalo baso dieng 

sendiri… basonya kurang mantap, karena mungkin pembuatan dan 

dagingnya juga agak kurang. Tapi demi melawan hawa dingin di 

dataran tinggi ini ya aku makan deh. Yang beda, selalu di basonya 

selalu dikasih irisan tahu, (kadang pakai timun juga), dan sambalnya 

sambal pasir (bubuk). Kemudian juga baso sentral (cabang jogja, 

wonosobo) ada baso bakar dan baso goreng juga. Basonya sendiri 

enak. Cuma anehnya kalo di dieng-wonosobo ini tidak disediakan cuka 

sebagai pelengkap. Entah apa sebabnya. Padahal cuka adalah penetral 

pedasnya sambel. Lalu baso Lombok uleg. Aku cuma sekali makan di 

wonosobo, tapi berkesan. Cabe hijau diuleg di atas mangkok (seperti 

bumbu di ketoprak), baru setelah itu dikasih bumbu dan kuah baso. 

Dimakan dengan potongan tupat. Hmm.. segerrrr. Ada satu lagi 

cemilan khas dieng: tempe kemul. Ya tempe berkemul selimut terigu 

aja. 

Ke-lima di Ombilin. Hayyya… susah sekali nyari rumah makan selain 

masakan padang. Dan masakannya menurutku lebih sedap di bekasi 

atau cikampek. Mungkin karena yang jualan di tanah rantau sudah 

harus mumpuni dan menyesuaikan dengan lidah penduduk setempat, 

kalau tidak rumah makannya mati. Nasi gorengnya ya nasi goreng 

bumbu padang. Pedes semua. Setelah melalui penelusuran minat dan 

bakat, halah… lebay. Akhirnya yang jadi favorit kami adalah: rumah 

makan sop dan soto padang. Pelayananannya cepat dan rasanya enak. 

Baso solo dengan mie-nya yang seperti mi gelosor, sate Madura di 

depan ruko, dan warung pecel lele di pasar talawi. 

Sarapan pagi, kami tak ada pilihan. Selain rumah makan pak Janggui. 

Sebetulnya ada warung yang berjarak setengah jam perjalanan mobil 

"

dari mess, ada mie/nasi goreng kumplit. Tapi karena jaraknya yang 

jauh cuma sekali aku belikan untuk crew, saat aku ngisi bensin ke 

sawah lunto. Sempat juga kami jalan-jalan ke bukit tinggi, kami cari 

tambahan sarapan di pasar. Sate padangnya berasa! Ada satu minuman 

yang menurut temanku enak: Ampiang Dadieh. Sejenis yoghurt beku 

dari susu kerbau. Tapi itu tidak cocok di lidahku. Rasanya aneh. Di 

padang panjang, selalu pagi menjelang keberangkatan ke bandara. 

Jadinya belum sempat nyobain sate mak syukur. Coba makan ketupek 

sayurnya… hmm biasa aja. Malah enak yang di sebelahnya, ada 

banyak penganan ringan lainnya lagi. 

Bersambung ke Seenak-enaknya makan di luar

Seenak-enaknya Makan Di Luar 


Lanjutan dari Field Service dan Kuliner 

Ke-enam. Di tebing tinggi Jambi. Boleh dibilanglah ini kota di tengah 

hutan. Makanan juga lumayan ada pilihan. Hmm.. memang sih (lagilagi) 

lebih banyak masakan padang. Pedasnya di mulut tidak begitu 

berasa. Tapi besoknya bibir pada jontor semua. Sariawan. Ampuun 

deh. Akhirnya dapat r.m padang yang cocok. Ada menu sopnya juga di 

hari-hari tertentu. Jadi deh rm ini jadi langganan makan siang. Kalo 

makan malam, kita ada banyak pilihan… ada nasi goreng, sate mbak 

sri solo, rumah makan lesehan atau pecel lele lamongan. Menu di 

warung sate: ada soto, ayam-ikan bakar dan goreng, gule dan 

tongseng. Tongseng ini yang susah nyari dimana-mana. Kalo di 

warung lesehan, yang membuatku senang… ada sayur asemnya. 

Lumayanlah buat nutupin kangen masakan sunda. Nasi goreng favorit 

yang jualan orang padang juga tapi sudah lama jualan nasi goreng di 

Jakarta. Tidak seperti nasi goreng padang biasa yang masak banyak 

terus diangetin kalo ada yang beli, dia lebih suka memasak sesuai 

pesanan saja. Mirip-mirip di pulau jawa lah. Aku paling suka mie 

rebusnya. 

Kalo lagi iseng pengen jajan sore hari ya kita makan di warung mpekmpek 

atau baso. Di warung mpek-mpek, favoritku adalah model. 

Semacam mpek-mpek berkuah soto bening. Pake sambel dan cuka… 

segernya. Baso yang enak di tebing: Baso Sutera yang jualan wong 

solo. Kenapa solo terkenal dengan basonya ya? Ada lagi yang kusuka: 

Gorengan Rere. It is very crispy. Dimasak dengan menggunakan 

tungku arang kayu. Potongannya besar, renyah dan enak. 

***** 

Dulu aku ketawa aja kalo orang field service bilang kalo di site lamalama, 

yang dicari akhirnya makanan yang aneh-aneh. Sekarang baru 

tahu rasa deh. Paling enaknya makan di luar itu cuma 2 minggu aja. 

Setelah itu makanan terasa biasa dan bosan, kita rindu masakan rumah.

Padahal aku sih gak terlalu pemilih dan ribut soal makanan. Apa saja 

bisa masuk ke mulutku, asal bersih dan halal. Tetap saja rasa rindu 

masakan rumah itu datang juga. 

Akhirnya untuk mengakalinya.. kalo bisa numpang masak, aku masak. 

Waktu di Keramasan, karena kita sewa rumah kita bisa bebas mau 

masak apa. Di Dieng sewaktu nginap di homestay Tambi, karena 

sudah dekat mbak penjaganya, aku bisa numpang masak tahu ancur 

dan orak-arik. Di ombilin, kalo sarapan pagi aku numpang masak 

sendiri di Pak Janggui. Walau hanya sekedar telur dadar atau mie 

rebus. (tahu gak, kalo masak telur dadar di daerah Sumbar ini 

minyaknya banyak banget. Kayak berenang tuh telurnya. Kalo di 

rumahku, untuk goreng telur asal wajan basah aja). Kalo di Jambi ini 

agak susah kalo mau masak. Tapi pilihan yang ada dipaksakan 

mencukupi lah. Masih untung bisa makan, ya gak? 

Tapi kangen masakan rumah, dan kangen juga sama yang masakin. 

Gimana dong :P

Seks Kilat 


Maaf untuk 18 tahun ke atas atau sudah menikah :P 

***** 

Karena sudah suntuk dan low kerjaan juga mulai menurun karena 

menunggu tools dan barang fabrikasi dari workshop, crew mengajak 

jalan-jalan ke Jambi. Sebetulnya aku sendiri males berangkat, secara 

perjalanannya makan waktu 3 jam sekali jalan (bolak-balik 6 jam), 

kotanya juga ramean Bekasi, dan aku harus membuat report mingguan. 

Tapi crew gak ada yang ngawal (plus nge-bos-in), so Bos yang asyik 

ini jadi ikut berangkat juga. 

Sabtu (7/8/09) kita pulang jam empat sore aja. Mandi, sholat, pake 

baju bagus.. halah emang mau kemana sih. Pada semangat, aku cabut 

micro-sd-ku, pasang di selongsongnya dan mainkan playernya… full 

musik man! Aku tentunya hampir hafal semua 2GB lagu-lagu yang ada 

di micro-sd-ku. Waduuh pak Tiar hafal semua, dari lagu jadul sampe 

lagu yang baru, ujar Polo. He he he belum tahu dia. 

Menjelang sampai Jambi, salah satu crew bertanya ke supir, “Dy… 

tahu daerah Diamond ga?” 

Ady menjawab, “Tahu pak!” 

Aku bertanya, “Emang ada apa Jo, di Diamond?” 

Absoni yang mempunyai julukan baru Tejo menjawab, “Semua 

makanan yang enak-enak kumpul di sana, Pak Tiar. Itu kata si Roland” 

Aku berkata, “Oh gitu, semacam pujasera ya? Kalo dari Diamond ke 

mall dekat gak Dy? 

Aku bertanya begitu sebab dia orang jambi, dan pernah izin mau 

pulang dulu. (Walau tanggal 27 Juli sempat pulang tapi istrinya sedang 

letter M). So kami bisa ditinggal aja di Mall, dan dia menyelesaikan

urusannya yang tertahan. Sebetulnya mukanya berubah saat Tejo 

menanyakan tahu gak daerah Diamond itu. Padahal selama perjalanan 

dia senyum-senyum aja saat kutanya, udah nelfon istri belum? Udah 

dikasih tahu mau pulang gak? Belum, dia bilang. Mungkin mau ngasih 

surprise. 

Ady menjawab, “Jauh pak!” 

Hmmm.. dalam hati aku ingin membatalkan saja rencana ke Diamond. 

Tapi penasaran juga seperti apa kuliner di Diamond. Hampir jam 8 

sampe jambi, pas melihat lokasinya kurang nyaman dan hanya berupa 

kios-kios saja (walau makanan kayaknya lengkap), aku langsung ambil 

keputusan… udah Dy, “ke KFC saja!”. Mukanya kembali cerah dan 

nyetirnya juga semangat kembali. 

Aku pesan paket big feast plus 2 kentang buat dimakan bersama. 

Sedangkan untuk Ady aku bungkuskan 2 paket, untuk istrinya 

sekalian. Sambil mengucapkan terima kasih, dia segera berlalu pulang 

ke rumah. “Nanti jemput ya, Dy!” 

Setelah makan, kami jalan-jalan deh. Terpaksa aku ikut-ikutan el-el-sees. 

Mampir ke toko accessories… halah pada gila deh. Barangnya 

bagus-bagus, murah juga. Tapi aku gak suka ngumpulin begituan, 

bikin bala kata orang bekasi mah. Crew ada yang nyobain topi tompi, 

wig dan lain-lain. Untuk wig kalo dapat 50 ribu aku bakalan beli 3 

kali. Akhirnya aku membeli kaus dan baju jeep. Celananya belum 

dapet juga. Naksir jam casio pro-trek tapi mahal euy, 3 jeti. G-shock 

juga satu jutaan. Kirain dapet 500 rebu-an. 

Jam setengah sepuluh pintu-pintu di mall mulai ditutup, kami pas di 

depan area celana jean Ramayana. Wah itu wrangler. Aku naksir 

modelnya, tapi gak ada nomor 38. Dicarikan model yang lain, aku 

coba di kamar pas. Gak enak masuknya. Padahal kalo cardinal asyikasyik 

aja tuh dipakenya. 

Pintu-pintu hampir tertutup semua, kami seperti diusir dari mall. Hiks. 

Memang terlalu malam sampe di Jambi. Kami keluar dan nongkrongnongkrong 

sebentar, sambil nelfon si Ady.

Aku: “Gimana Dy? Dah beres?” (beres apa nyah boss?) 

Ady: “Iya pak, mau mandi dulu!”. 

Suaranya terdengar riang gembira. Sipp dah. 

Aku: “Oke. Jemput aku di depan Ramayana ya!” 

Kami menunggu saja. Bercanda garing. Beben asyik bergaya dengan 

kacamata barunya. Aku dan polo pun memakai baju yang baru dibeli. 

Aku coba nelfon istriku untuk videocall, tapi gak diangkat. Padahal 

sinyal 3G ada ni. Hikss… 

Lama juga menunggu, akhirnya Ady datang juga. Kami semua 

menggodanya. Dia hanya tertawa saja, tersipu-sipu. Ya habis ibadah 

yang enak, mengapa tidak senang. Walau waktunya cuma secukupnya 

saja. 

Tinggal bos dan anak buahnya yang belum pulang gimana nih 

nasibnya :P

Air Mata Ini 


Kau 

Yang tak bosan menemani masa kecilku 

Mengejar diriku yang riang menjemput angin 

Membasahi bajumu dengan air sungai kecil 

Sedikit cipratan lumpur lapang tanah merah 

Dan kau khusyu mendengarkan tiupan seruling batang padiku 

***** 

Ssaat ini 

Remang senja umur menyapa 

Sudah sengal nafasmu 

Mengurusi anak liar durhaka 

Menghabiskan kecantikanmu 

Menyedot sumsum tulangmu 

Tubuh meringkih 

Terbaring berkain kelabu lusuh terkoyak 

Ibu pertiwi 

Akankah setetes air mataku 

Akan membangkitkan jiwamu 

***** 

Met ultah indonesia, merdeka dan jayalah slalu

Maaf Sayangku 


Maaf sayangku 

Bila aku tak bisa menjanjikan apapun hari ini 

Tidak candle light dinner untuk berdua 

Tidak honeymoon ke tempat yang indah disana 

Tidak pula kado mahal berbungkus kertas emas 

Maafkan juga 

Aku malah berdoa untuk diriku 

Mau tahu doaku? 

Semoga Tuhan memperkenankan 

Lebih banyak waktuku 

Untuk menemani dirimu 

Agar aku bisa memijatkan badanmu saat kau lelah 

Membaluri kulitmu dengan kayu putih saat kau masuk angin 

Atau sekedar memasak makanan sederhana saat aku libur bekerja 

Lebih banyak waktu 

Untuk mempererat kasih kita 

Lebih banyak waktu 

Untuk bersama membesarkan buah cinta kita 

Kini, esok dan nanti 

Amiin. 

***** 

Met ultah untuk istriku tersayang. merdeka.

Selowww Bae! 


Saat mekanik kami tegang dan tensi tinggi, ini adalah proses 

pengangkatan dengan alat berat yang kritis. Instruksi yang diberikan 

harus aman dan clear. Apalagi operator crane tidak bisa melihat 

langsung benda yang akan diangkat. Jadi satu rigger di bawah dan satu 

rigger lagi di atas untuk memberi instruksi ke operator. Marah-marah 

menjadi biasa. Padahal butuh juga suasana nyaman sehingga kerja 

enak dan tidak grusa-grusu. Aku menyabarkan yang diomeli, 

sedangkan pak tris, mendinginkan yang marah-marah. “Seloww bae,” 

katanya. 

Yah… bener.. selow bae.. santai aje kalo kate orang betawi mah.. yang 

penting aman, semua enak, kerjaan lancar. Gak pake esmosi. 

***** 

Kemarin malam aku ke jambi. Paginya aku ingin mencoba bubur ayam 

yang katanya enak. Ternyata adanya di seberang Telkom jambi, di 

samping cwi mie malang. Ada 3 tukang bubur di sana, tapi hanya satu 

yang ramai. Sudah tahulah aku yang mana yang harus dituju. Kami 

pesan dua, tapi telur habis (pake telur asin? Aneh deh). Sebentar 

kemudian pesanan kamipun datang. Kami minta pelengkap 

tusukannya. 

Enak. Tusukannya juga berase! Pembeli bermobil pun mulai 

berdatangan. 

Aku memakan sambil berfikir ini tukang bubur aslinya dari mana? Ah 

ada cakwenya berarti dari Bandung kan? Aku meneruskan makan. 

Tapi kok ada kuahnya ya? Ah iya… aku pernah makan yang mirip 

dengan ini di Keramasan. Tapi waktu itu kuahnya banjir banget. 

Sampe kelebu tuh buburnya dan encer kuahnya. Yang ini kuah karinya 

lebih kental. Pas si bapak menjual ngomong, yakinlah aku dia orang 

sumatera. 

#

Ketika driverku bilang, cakweh itu tambahan yang baru, dulu tidak 

ada. Dia bilang penjualnya dari medan. Tapi aku yakin dia dari daerah 

sumatera selatan. Jelas bedalah logatnya, dan aku yakin. Ini tak kami 

perdebatkan, lebih mudah kalo nanti kami datang dan menanyakannya 

langsung bukan. 

Tukang parkir, mengatur mobil kami untuk keluar. Melihat situasi lalu 

lintas yang ramai, dia berkata ke driver ku yang mulai tak 

sabaran…”Selowww bae!” 

***** 

Selow bae. Ungkapan campuran bahasa inggris dan jawa, yang 

diucapkan dengan logat sumatera, kadang bisa menjadi mantera. 

Mendinginkan suasana panas atau malah mencairkan keadaan yang 

kaku. Kalau mau ditambahin kosa kata medan, mungkin bisa menjadi 

Selow bae, coyyy! Halah emangnya apaan? 

Yup. Selow bae. Tidak semua kerjaan serius harus dilakukan serius. 

Suasana yang santai dan cair malah mungkin bisa memecahkan 

masalah daripada otot-ototan. Selow bae. Dengarkan pendapat yang 

baik dengan hati jernih. Jadikan itu keputusan bersama yang menjadi 

solusi. 

***** 

Ramadhan bulan baik. Seloww bae masih bisa dipakai. Jelas. Bukan 

kerja yang menjadi lambat. Kerja tetap harus cekatan. Berpikir harus 

tetap cepat dan cerdas. Tapi hati tetap selow. Tahan emosi. Dengarkan 

yang bergerak, perhatikan yang terdengar. Menjadi lebih peka terhadap 

sekitar kita. 

Baca quran… selow bae.. tartil... Jangan biarkan target kejar khatam 

sebulan menghilangkan nilai memaknai alquran itu sendiri. Selow. 

Bacaan tidak boleh lebih cepat dari pemahaman tiap-tiap ayat yang 

kita cumbui. Bahkan sesekali… jika bisa berhentilah… 

membayangkan syurga saat ayat memberikan harapan dan 

pengampunan… atau menangislah… saat membaca ayat-ayat 

"

peringatan dan kesudahan umat terdahulu… 

Saat sholat tarawih.. selow bae… tumaninah.. saat dulu Rasulullah, 

membaca surat-surat yang panjang, berdiri dengan tenang… 

menghadap sang Kekasih… bukan seperti grandprix menjadi yang 

tercepat dan pergi meninggalkan ruang sujud kita. 

Saat sepuluh malam terakhir.. selow bae.. dan berhentilah… biarkan 

hati kita untuk merenung… berfikir. 

Selamat Ramadhan.. semoga sukses menjadi muttaqien. 

***** 

I’TIKAF 

ketika tiba saatnya 

kita harus berhenti 

dan seharusnya kita berhenti 

berhenti walau dalam bilangan detik 

sudikah kita berhenti 

membiarkan satu ruang kosong dalam hati 

untuk merenung 

berfikir 

kita diam dari yang selain-Nya 

menghitung hari 

menghitung diri 

dan ketika saat itu tiba 

apakah kita mau berhenti? 

ataukah saat itu sudah tiba 

dan kita belum berhenti? 

padahal begitu begitu banyak waktu 

yang diberikan untuk kita 

mengapa tidak kita sempatkan untuk sekedar berhenti 

membiarkan satu ruang kosong dalam hati 

untuk merenung 

berfikir 

*****

Ada Yang Disesali, 

Ada Yang Kusyukuri, 

Ada Yang Tak Berubah 


Menjalani ibadah puasa jauh dari keluarga yang kusayangi, seperti 

menjadi mahasiswa lagi. Terbayang kembali saat menjadi anak asrama 

di Bandung sana. Bedanya kalo dulu, masih tahap belajar. Kalau pun 

mencari uang dengan memberi les privat itu buat sampingan saja. 

Menyelesaikan kuliah itu yang utama. (Walau akhirnya lulus kelamaan 

karena keasyikan ngajar). Dan sekarang jauh dari keluarga karena tugas 

kantor. Bener-bener demi sebakul nasi (kalo sesuap mah gak kenyang, 

man!) 

Setelah lulus dan bekerja, jarang sekali aku bisa menikmati ramadhan. 

Saat berbuka puasa, lebih sering di jalan. Sholat maghribnya mepetmepet 

banget. Biarpun jam kerja lebih maju setengah jam, tapi tetap aja 

pulang seperti biasa. Belum lagi persaingan mendapatkan angkutan 

umum dari purwakarta ke bekasi. Jika ingin cepat, kadang kita harus 

berdiri dalam bis. Belum lagi, sudah berdiri eh macet pula. Yah 

biasanya menghibur hati dengan mendengarkan nyanyian dari mp4, atau 

ngederes surat-surat yang kuhafal. Pulang tetap semanget. Sebab selain 

ingin jumpa keluarga juga karena membawa oleh-oleh untuk anak-anak 

di rumah. Makan siang diganti dengan kotak berisi snack untuk berbuka. 

Kali ini ada yang hilang, dan gak ada yang ditunggu oleh my lovely 

wife and children, sebab ayahnya lagi jadi Bang Thoyib. 

Well, walaupun begitu.. ternyata ada yang bisa kunikmati juga. Dengan 

berpuasa di site, aku bisa mendapatkan maghrib di mess. Tidak terlalu 

capek karena perjalanan pulang pergi 4 jam sehari. Aku sungguh 

bersyukur mempunyai waktu luang untuk buka puasa di masjid, setelah 

ngederes quran tentunya. Indahnya. Sungguh ini kusyukuri.

Saat menghadapi makanan tajil, ada yang tak berubah sejak aku masih 

jadi mahasiswa. Aku tak tergoda dengan makanan dan kue-kue yang 

manis. Tapi jangan coba dengan bala-bala, tahu isi dan gorengan 

lainnya. Ampun deh. Mataku masih liar menatap mereka, dan bersusah 

payah menahannya. 

Hiks… untungnya masih punya malu dan adzan sudah selesai 

berkumandang. Saat sholat maghrib tiba, dan aku larut dalam jamaah.

Akar Kelapa 

13 September 2009 

Ada banyak penganan lebaran khas bekasi. Ada dodol bekasi (betawi), 

dodol lapis, geplak, rengginang (rasa terasi), putu kering, sagon jawa, 

telur gabus, wajik, pokoknya banyak deh. Waktu aku kecil hampir 

semua kue itu kita buat. Dodol bekasi… engkong ngaduk, mamang 

ngaduk, bapak juga ngaduk. 3 hari berturut-turut. Dan waktu belajar 

puasa itu pula… pas ngaduk dodol… aku selalu kalah. Pengen makan 

dodol muda. Enak banget gila. Selain itu pas bantuin ngeja (membuat) 

rengginang. Ketan aron yang sudah berbumbu.. demikian menggoda 

selera. Pengangan-penganan yang kami buat ini biasanya bertahan 

sampai lebaran haji tiba. 

Itu dulu. Tapi sekarang, hanya beberapa kue yang kita buat. Dodol kita 

pesan saja, selain mahal biayanya… juga sering tidak habisnya. 

Bahkan dodol muda juga bisa dipesan. Rengginang beli mentah dan 

tinggal goreng aja. Paling banter goreng kacang, akar kelapa dan 

geplak. (Ini pernah gue ceritain di SINI.. Seru Lho). 

Pas aku di jambi, gak ada lagi yang diandelin eMak tersayang untuk 

membantunya bikin akar kelapa. Soale biasanya pas libur aku si oker 

alias orang keren mampir ke eMak buat bantuin dorong akar kelapa 

dan menggoreng (Sssttt… akar kelapa dan geplak buatan eMak yahuud 

bener… temen-temen asramaku dulu, temen-temen adikku dan juga 

temen kantor… sangat suka akar kelapa ini). Merasa berdosa juga, hari 

ini mereka buat akar kelapa tanpa aku. Semua anggota keluargaku 

(istri, anak-anakku: ka aiz, ka aman, dan si eneng) kumpul di rumah 

eMak. Wah bakalan repot banget ni di rumah. Anak-anak dengan 

energizer alkaline pada kumpul semua. Jadi masak akar kelapa gak ya? 

Dan setelah makan malam aku sms, istriku: 

Aku: Jadi bikin akar kelapa(nya)? 

Istriku: Jadi. Ka Aiz bantuin goreng, Ibu bantuin dorong (adonan akar 

kelapa) dikit, si eneng maunya sama cing Amang aja. 

Aku: Ka Aman ngapain dong (?)

Istriku: Ka Aman bantuin motong-motongin, tapi pas nyobain enak. 

dia makan aja. Si eneng maunya ngacak-ngacak. Numpahin yang di 

tampah, yang di toples. 

Aku: (berarti) yang beres Ka Aiz aja ya? Sampe abis goreng? Ga 

kepanasan? 

Istriku: ga mau disrh brenti, disrh bantuin yg lain jg ga mau, maunya 

goreng atow dorng. Disrh makan siang jg ga mau, eh pas nur bgn 

ngajak neng mitha maen hape br dia kabur dr dpr. Lmyn lama jg 

goreng(nya). 

Aku: Hebat euy. Calon tukang masak lagi ni. 

Istriku: Hiya.. mang maunya masak ajah. Bagus lho hasil grgn nya 

Aku: 3 generasi deh. Bapak, Ay, dan Aiz. Bikin rumah makan jadiin 

aja ya. 

Istriku: mangga… 

Wew… Ka Aiz baru kelas 3 sd sudah bisa tekun menggoreng akar 

kelapa. Aku start bantuin kayaknya zaman sma deh. Menggoreng akar 

kelapa dengan minyak yang banyak dan panas. Dan hasil gorengannya 

bagus. Wiihhh… hebat euy. Sedikit rahasia (bahkan aku pun kalo 

kelamaan ngegoreng akar kelapa suka hilang feelingnya) akar kelapa 

ini harus pas matengnya. Kalo terlalu sebentar lembek, dan gampang 

tengik. Kalo kelamaan bisa gosong dan keras. Kalo lembek sih bisa 

digoreng ulang, tapi kalo udah keras. Gak asyik lagi (biarpun begitu 

masih banyak yang rela makan yang gosong juga ). 

Bapakku tercinta

Me.. menatap dalam kabut 

Ka Aiz... dengan mainan bongkar susunya (ga nyambung) 

Ka Aiz mau aku arahkan jadi tukang masak aja deh, kemarin-kemarin 

juga aku dengar cerita dari ibunya… dia masak nasi sendiri dan 

ngangetin makanan dengan kompor gas juga bisa. Ya bakat dari bapak 

bisa turun sampe anak dan cucunya. Bikin warung betawi… siapa 

takut???

Tester Kacang 

18 September 2009 

Aku sudah beberapa kali mengganti head shot untuk mp-ku. Ada 

berapa ya?.. let me count it. 

1. (Photo ngelamar kerja :P) 

2. Conan yang dipeluk erat oleh ran 

3. Photo gaya waktu makan-makan ultah perusahaan di Plaza hotel 

4. Photo bareng rotor di workshop

5. Photo menatap kabut di dieng 

6. Photo dengan APV di gudang tas bogor 

7. Photo conan dengan aura oranye 

8. Photo conan yang loncat dengan bayangan air. 

Nah pas mau pulang dari jambi aku kembali iseng. Di bandara Jambi, 

aku pinjem kacamata coklat milik temen. Kayak kacamatanya azam di 

sinetron para pencari Tuhan gitulah… dan jepret.. jepret... Jadilah. 

Kalo koneksi bagus sebetulnya pengen upload langsung.. so.. aku 

cuma post notes aja. “nantikan HS terbaruku. (halah lebay bin narsis)” 

Komennya? Ini dia:

nitafebri wrote today at 11:11 AM 

alaah.. paling juga Conan Lagi.. 

boseeen aaah.. 

ganti ke yg baru.. yg lebih Real getuu... hehe.. 

ikkens wrote today at 11:54 AM 

berani pasang poto diri? 

He he he.. Ya beranilah.. wajahku kan enggak ancur-ancur amat.. 

(sudah pernah pasang juga kan?) maklumlah.. pernah jadi covor boy 

asrama putri se-bandung raya… maka eng ing eng.. inilah dia.. 

headshotku yang baru…. 

Lalu apa hubungannya dengan tester kacang? He he.. aku habis ikutan 

komen di FB-nya Ari, biasalah buat siaran. Makanan apa yang kamu 

makan ketika lebaran. Aku jawab.. biasanya.. makan ketupat pake 

semur, rendang or opor ayam. Tapi yang pasti.. pas lebaran.. aku alih 

profesi menjadi tester kacang. Sambil silahturahim, aku sempetsempetin 

nyicipin kacang bawang buatan tuan rumah. Kalo pun belum 

disuguhin, aku pasti nanya.. mana kacangnya? Mau dites nih! Sambil 

mengingat rasa terenak.. aku bandingkan kacang bawang suguhan itu, 

dan pada akhirnya aku akan menentukan siapa yang layak menerima 

kacang lebaran of the year. Halahhhh… 

#

Iya begitu.. tester kacang… itu identik dengan lebaran alias idul fitri… 

so sekalian aja deh.. aku ucapin… 

Selamat Idul Fitri 

Taqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum 

Minal ‘aidin wal faizin. 

Semoga Allah menjadi kita sebagai orang-orang yang menang 

Mohon maaf lahir dan batin. 

Salam takjim, 

#"

'( ! ""# 

#

Ngerasa Gak Enak 

5 Oktober 2009 

Tadi kebetulan nonton PPT jilid satu yang disiarkan ulang oleh sctv. 

Seru nian. Untuk yang ini aku berani ngasih bintang lima deh. 

Ceritanya masih normal, dan castingnya juga masih polos. (gak seperti 

jilid 3-nya). Dan yang kutonton tadi menurutku adalah salah satu 

episode terbaik di PPT Jilid satu. 

***** 

Alkisah, setelah kesiangan pada malam sebelumnya dan hanya sahur 

dengan air ledeng, Bang Jack menyuruh Chelsea-Barong-Juki untuk 

berjaga. Dikasih jam yang sudah diperbaiki, nanti minta dibangunin 

jam 3 untuk sahur. Juki ga percaya dengan jam tersebut, takut ngaco 

katanya. Dan datanglah Udin, yang memberikan ide untuk ronda 

bersama. Biar ga ketiduran. Chelsea semangat, kapan lagi nangkap 

dan ngejar maling? Biasanya mereka yang dikejar. Akhirnya jalanlah 

mereka keliling kampung. 

Sambil jalan, Udin bercerita bahwa sebetulnya dia ingin menjadi 

kopasus atau kapolsek. Tapi karena kontak fisik akhirnya malah jadi 

hansip. Berkelahi? Bukan. Karena permasalahan fisik alias tinggi 

badannya kurang. Walau senjatanya beda, tapi kan fungsinya sama. 

Sama-sama mengamankan daerah. Iya aja deh. 

Dan inisiatif dari Udin, mereka pura-pura membangunkan sahur ustaz 

Fery, padahal biar diajak makan. Dan karena kebaikan istri ustaz Fery, 

mereka makan sahur bersama. Pake acara nambah lagi. Sampe-sampe 

mereka lupa sama Bang Jack. 

Dengan akal si Udin lagi. Mereka pura-pura tidur. Bang Jack yang 

terbangun menjelang imsyak kaget, buru-buru keluar untuk 

membangunkan anak didiknya. Bang Jack dan keempatnya sahur 

dengan air ledeng. Walau keempatnya Cuma pura-pura saja. 

Siangnya, setelah mengajarkan Azan yang menjadi kontroversi karena 

orang-orang di kebon yang mendengarnya dianggap azan sungguhan, 

#

Bang Jack membanggakan anak didiknya ke Aya. Mereka sudah 

belajar azan dan tetap semangat berpuasa walau sahur Cuma dengan 

air ledeng. Aya memberitahukan bahwa mereka kemarin sahur di 

rumah ustaz Fery. Bang Jack yang merasa dibohongi ngatur siasat 

dengan Aya. 

Pas berbuka, kolak Cuma dibawa 4 untuk Udin-Chelsea-Barong-Juki. 

Lho buat bang Jack mana? Bang Jack menjawab dia buka dengan air 

ledeng lagi, uangnya tidak cukup untuk beli kolak lagi, bisa buat beli 

makan sahur… sambil berlalu menuju tempat air wudhu. Suara 

bismillah terdengar diikuti kerocokan air ledeng. Udin dan trio itu 

ngerasa gak enak. Merasa bersalah karena mereka gak membangunkan 

Bang Jack sahur karena keasyikan makan di tempat ustaz Ferry. 

Kemudian Bang Jack bilang ke Aya, mau numpang baca di perpusnya 

Aya. 

Bang Jack mengambil buku, dan duduk di lantai. Padahal dia gak baca, 

tapi makan dengan menu yang lebih lengkap. Udin dan kawan-kawan 

ngimpleng ea rah perpus, merasa tambah gak enak sebab mengira 

Bang Jack betul-betul baca dan gak makan. Aya yang tahu bilang 

mereka sudah merasa bersalah jangan diterusin sandiwaranya. Tenang 

aja kata, Bang Jack sambil meneruskan makannya. Aya gak ikut-ikut 

lagi ah. 

***** 

Lanjutannya sebetulnya lebih asyik lagi. Tapi bukan itu sebetulnya 

yang mau diceritain. 

Anda pernah ngerasa gak enak karena bersalah? Hmm.. semoga 

pernah.. tandanya kita jujur, dan masih ada hati yang halus.. untuk 

merasa malu. Kalo sampe dicabut rasa malu sehingga sikap kita selalu 

lurus terus malah bahaya. Bisa-bisa gak ada rem. 

Apakah anggota dewan kita begitu juga ya? Bisa-bisanya 

menganggarkan duit ber-em-em untuk pelantikan mereka, sementara 

bencana sedang menimpa rakyat yang sedang diwakilinya. Yah.. 

harusnya dibuat sederhana saja. Tak perlu banyak protokol dan tak 

#

perlu uang tunjangan hadir segala. Semoga ada yang di antara mereka 

yang hatinya ada perasaan gak enak. Semoga. 

****** 

Dan tadi saat makan malam… kembali aku ngerasa ditimpa perasaan 

gak enak lagi. Di sini kita bisa memilih makanan yang kita suka (dan 

kadang tanpa rasa syukur), sementara mereka di sana susah dapat 

makan. Kalau pun ada, ya Cuma seadanya. Ya Allah… ampunilah 

hamba. 

****** 

Jika ada kawan-kawan, ada yang ngerasa gak enak juga, bisa ikutan 

nyumbang untuk mereka. Entah lewat lembaga sosial yang tersedia, 

atau bisa melalui coordinator MPID Indonesia 

(http://srisariningdiyah.multiply.com/calendar/item/10059/Lets_Go_T 

o_Padang...) atau Grup Islam yang sejuk 

(http://islamunderattack.multiply.com/notes/item/141). Walaupun 

sedikit insya Allah, sangat membantu mereka. 

Fastabiqul Khoirat. Ayo berlomba-lomba dalam kebajikan. 

#

Manfaat Ospek 


Aku sebetulnya ga setuju dengan segala macam bentuk perpeloncoan 

senior terhadap yunior. Aku mengikutinya dengan separuh hati. Malah 

aku masuk seksi mampus sebelum akhirnya dinyatakan sehat oleh 

mbakmbak calon doketer unpad. Pas giliran angkatanku yang menjadi 

panitia aku sama sekali gak ikut kegiatan tersebut. 

Karena aku ketua uatm-itb, akhirnya sekali aku terpaksa meng-os 

anggota baru. Masa bos ga ikut. Hasilnya betisku pada biru karena aku 

pukul sendiri dengan kayu untuk memberi kesan serem suasana yunior 

yang digebukin. Salah sendiri ya. Dan ada satu peristiwa yang membuat 

trauma.. Entah kenapa ketua angkatan yunior seperti orang yang sekarat. 

Walah kalo kejadian, bisa aku di DO dari itebe nih. Mana dia ngotot 

"saya harus ikut mas, harus ikut. Gimana nanti dengan temanteman 

saya". Huh pengen tak jitak tuh anak, semaput malah mikirin orang lain. 

Akhirnya.. Dia kami istirahatkan deh. 

Kalo melihat secara jernih, sebetulnya os buatku sendiri tidak 

kubutuhkan. Sebab jika aku memilih masuk satu kegiatan pasti aku total 

menjalaninya. Solider? Masa dengan teman seangkatan gak solider. 

Tapi solider yang gimana dulu. Kalo untuk tawur antar himpunan, nanti 

dulu. Solider dalam kebaikan baru oke. 

Tapi gak sepenuhnya jelek juga. Dengan os, manfaat yang kerasa.. Aku 

jadi terbiasa dengan alarm tanggung jawab, khususnya darurat. Ya 

seperti malam ini lah. Saat jam 22:00 customer (sebut saja X) sudah 

memutuskan pekerjaan akan kita lanjutkan besok dan nanti dibantu 

orang saya katanya. Maka aku pulang dan siap tidur. Tiba-tiba ada 

telpon.. 

Y: Pak tiar dimana. Disuruh masuk lagi sama mr X, pak. Akan diberi 

bantuan tenaga. 

Halah baru mau ambil posisi uenak 

aku: tadi mr X janjinya besok pak 

#

Y: oke nanti saya telpon mr X nya. 

Tak berapa lama, hapeku kembali berdering. 

Y: harus malam ini, pak. 

aku: bisa minta nomer telponnya mr X? 

Tak berapa datang sms, aku pun nelpon ke mr X. Ternyata dia diminta 

oleh bosnya lagi. 

Namanya juga masih jadi kuli, yang masih makan gaji, maka aku 

mengiyakannya. Aku koordinasikan anggota yang akan berangkat. 

Sebetulnya kasihan juga, karena kemarin kita kerja sampai jam 23:00. 

Dan daripada menunggu jemputan ke mess, aku berjalan kaki ke 

gerbang utama. Tak lama, jemputan datang dan kami pun siap 

bertempur kembali. 

Begitu deh.. Ada yang punya pengalaman juga? Share ya! 

#

Aku Berlindung 


Sungguh aku berlindung kepada-Mu 

Dari bertambah usia tapi tidak tambah bijaksana 

Bertambah ilmu tapi menjadi licik 

Dan tidak pula menjadi orang tua yang suka ngambek 

Dan hindarkan pula aku dari mereka. Amiin 

#

Slow Roll 


Pfuuf... 

Setelah 8 malam begadang diselingi mandi solar, dan itu hanya 

dipatahkan oleh bule yang ngambek. Ga ngeliat apa,kita jungkir balik, 

buat nyelesaikan pekerjaan. Aku ngotot berulang kali juga percuma. 

Padahal aku cuma ingin tes sekali lagi apakah solusi yang kita gunakan 

berhasil guna. Kalo bisa sampai eksitasi, so biar kita tahu apakah ada 

masalah elektrikal juga. Bule kok ngambekan, lain kali aku ajak pakle 

aja deh :p 

Yang buat aku sungguh ga enak, karena customer sudah bantu kita 

dengan sepenuh hati. So, yang ngejawab aku serahkan ke kantor aja 

deh. Kita cuma tentara yang siap perang. Namanya juga masih (dan 

lagi lagi cuma) orang yang makan gaji. 

Well.. Kalo diliat segi positifnya, ini saatnya kita sedikit 

mengendurkan saraf. Memberikan tubuh hak istirahatnya kembali. 

Menjalani hari normal, menikmati matahari sore. Walau kerjaan jadi 

lama dan tambah lama juga tidak bertemu lagi dengan keluarga. Apa 

boleh buat? 

Slow roll slow roll.. Saatnya menikmati hidup.. Dan nanti harus siap, 

kembali dengan kerja yang berat lagi. 

#

Take Me Out 


Untungnya di guest house gak ada siaran indosiar. Kalo pun ada gak 

sempat nontonnya karena banyak kerjaan. Siaran indosiar adanya di 

ruang makan, dan biasanya sudah ada penunggunya pula. 

Sekilas akhirnya nonton juga pas istirahat siang di mess tamu. 

Pengennya mah tidur, tapi temen nyetelnya kenceng banget. Terpaksa 

terjaga deh... 

Kebetulan saat itu peserta tinggal tiga, yang akhirnya tersisa dua. Fei, 

wanita itu, menguji hati para pria jentelmen itu dengan mengakui 

statusnya sebagai single parent dari anaknya yang berusia 4 tahun. 

Pada kesempatan berikutnya, dua orang jentelmen itu mematikan 

lampunya masing-masing. Wew.. Sebegitunya kah? Alasan yang klise, 

mereka bujangan ingin mendapatkan gadis (perawan). Tanpa mau 

memberikan kesempatan pada Fei. Sama sekali tidak. 

Menurutku sih Fei ini mandiri dan pastinya cantik juga ayu. Kalo aku 

single, gak keberatan rasanya mengenalnya lebih dekat. Dan akhirnya 

dengan nada dikuatkankuatkan... Fei bilang, "nak maaf ya, ibu belum 

bisa membawa papa baru untukmu". 

Di sore harinya, di ruang makan yang sepi... Seorang pria muda 

mengaku juragan sapi. Sapi impor lagi. Sehari bisa jual lima sapi, dan 

keuntungan penjualan satu sapi satu juta. Berarti sehari bisa dapat lima 

juta. Sebulan berapa coba? Kayaknya lupa cara ngitung atau apa, dia 

memisalkan lagi... Seandainya dapat 3 juta aja sehari, sebulan dah 90 

juta kan? (Kan...!!) Selain itu dia punya usaha cafe dan warnet. Warnet 

cuma buat isengiseng aja, buat fesbukan dan lain-lain (untung dia gak 

bilang ngempi buat iseng-iseng). Akhirnya dua cewek bertahan, dan 

dia memilih satu diantaranya seraya menyebutkan alasannya. 

Well, ini acara cari jodoh yang ditonton berjuta masang mata. Dan 

peserta utama harus narsis habis untuk menarik perhatian audiencenya. 

##

(apa sih sebutannya? Gak pernah merhatiin). Mereka masih muda, 

enerjik, selain cari jodoh juga pengen terkenal tentunya. 

Ah... Jika aku masih bujang saat ini, dan dipaksapaksa untuk ikut acara 

ini, apa yang mau kubilang ya? 

Hai saya Tiar... Enjineer dekil yang masih suka main kotorkotoran dan 

oli. Rumah di kampung rawa kalong, biar kecil tapi punya sendiri. 

Hobby main pingpong. Perlu ditunjukkan disini seperti apa cara main 

pingpong saya? (semua pada geleng kepala, lampulampu mulai 

padam). Hmm.. Saya gak bisa main alat musik, pengen bisa salah 

satunya sih. Tapi saya lumayan biasa membuat puisi, kalo dipaksain 

bisa juga buat cerpen sederhana. Perlu saya contohkan cara 

menulisnya? (semua menggeleng, dan tak ada lampu menyala yang 

tersisa). Huaaaa... Sedih banget hatiku. 

Btw, untungnya aku mendapat kekasih yang kini menjadi istriku, 

menjelang tingkat super mutakhir (sudah lewat tingkat akhir sih). 

Masih idealis, gak materialis. Alhamdulillah dapat istri yang 

pengertian, bukan pengeretan. Proses pemilihannya mirip Take 

Him/Her Out Indonesia juga, tapi aku melaksanakannya secara 

terpisah dan rahasia. Lah kalo semua dikumpulkan, apa kata dunia? 

Aku mengunjungi dan menjajaki dari sekian banyak asrama putri di 

Bandung raya. Ngobrol biasa aja, dan tidak harus malem minggu juga. 

Sekalian belajar mengenal wanita dan mengatasi problemku dalam 

masalah komunikasi juga. Selain itu aku coba kirim surat ke mereka 

dan menilai gimana balesannya. 

Dan setelah melalui usaha yang panjang dan berliku... Tersisa satu dan 

akhirnya dia resmi menjadi istriku. Pokoknya take me dan all out deh. 

Jadi... Ada yang mau ikut acara itu? Kalo ikut apa yang mau 

ditonjolkan? Atau punya pengalaman miripmirip acara ini? Share ya... 

Di mari boleh, di tempat kamu juga boleh. 

""

Antara Bule dan India 


Sebenarnya ada sedikit apa ya... Kalo bule itu fair dan orang india 

tidak asyik. Tapi gak dimasukkan ke hati juga sih. 

Sudah baca kan yang masalah bule ngambek gak mau start turbin 

sebelumnya line bahan bakar harus bersih dulu. Walau gue saat itu 

memohon agar distart satu kali lagi setelah sebagian pipa bermasalah 

diganti, biar tahu apa masalah yang lain lagi. Dia tetap ga mau, kalo 

belum cleaning semua. Waktu gue tanya yakin setelah ini tidak ada 

masalah di line yang satu ini? Dia menjawab dengan jawaban yang 

sama dengan gue waktu itu, “We will see”. Akh.. Untung gue inget dia 

ekspat dan gue bukan preman, coba aja... Tak tumbuk juga kali. 

Sebetulnya waktu pertama gue ketemu dia asyikasyik aja. Bule ini 

pernah tinggal lama di Indonesia, beristri orang cianjur dan sudah fasih 

bahasa Indonesia juga. Tapi pas masalah kerja, kok kelamaan makin 

streak aja. Ga asyik lagi diajak solve problem. Malah cerita ke temen, 

si Tiar tuh suka maksa-maksa start. Dasar! 

Kali kedua ini, yang datang orang india. Di lingkungan sini juga ada 

boss india dan tidak asyik. Tapi ternyata india yang datang beda. 

Walau pertama gue meragukan kemampuannya, sebab bukan dia yang 

merancang sistem control ini, tapi setelah jalan beberapa lama.. Full 

speed euy. Cara berfikirnya juga praktis, ga njelimet. Sama seperti gue 

lah, yang penting turbine jalan dan kita lihat masalah apa aja yang 

terjadi. Setelah clear, kita bisa menentukan waktu perbaikan dengan 

pasti. 

Kita bilang dia mirip dengan Govinda, bintang film india yang sering 

berperan jadi polisi. Tapi dia bilang dia tidak suka Govinda, 

Sahrukhan, Salman dan lain-lain. Sebab tidak satu daerah dengannya 

di india. Gue tanya, “Kalo Pretty Zinta?”. Ho... I very like it, katanya 

dan disebutlah nama nama bintang film wanita india. Banyak juga 

yang dia tahu. Padahal bukan dari daerah mu kan? It is different.. 

Katanya. Halah bisa aja ngelesnya. 

"

Ya begitulah jangan nge-cap sembarangan. Tidak semua orang sama, 

sebab memang fithrahnya manusia berbeda. 

Semoga kerjaan cepet selesai dah! 

Oke Next!! 

"

Membangkitkan Mummy 


Aku dan kawan-kawan berkumpul untuk briefing. Sebentar kemudian 

kami menyebar mengelilinginya. Doa kami panjatkan. Air dibuka. Juru 

tulis siap memantau. 

Korlap memberi tanda kepada operator. Pada menit ke 8 api pun 

terbakar. Asap mengepul. Pada menit ke 12 dia terlepas berputar 

sendiri dengan bantuan api. Menit ke 20, ia mulai memberikan 

powernya... Mummy kami sudah hidup. 

***** 

Mummy, adalah sebutan kami untuk gas turbine yang lama mati di 

china, kemudian kami perbaiki di shop dan dipasang di jambi. Bagi 

yang belum tahu, gas turbine adalah mesin berputar dengan bahan 

bakar gas atau liquid fuel yang dikabutkan. Putaran ini digunakan 

untuk memutar generator rotor. Dengan eksitasi antara generator dan 

stator, ini bisa menghasilkan listrik baik untuk menjalankan mesinmesin 

fabrik atau disalurkan ke rumah tangga. 

"

Selain gas turbine, power generation plant (pln, listrik swasta or 

fabrik), menghasilkan listrik dengan menjalankan steam turbine 

(penggerak dari uap atau bisa juga panas bumi), diesel engine (bahan 

bakar solar), atau hydroturbine (tenaga air). Untuk pembangkit dengan 

tenaga matahari dan angin kayaknya masih jarang digunakan di 

indonesia. 

***** 

Mummy kami belum bisa berjalan normal, semoga cepat stabil 

menghasilkan megawatt dan bisa hand over ke customer segera. 

Amiin. 

Oke next!!! 

"

Long Beach 


Ketika salah satu advisorku minta izin keluar, aku meng-oke-kan saja. 

Setelah supirku kembali tanpa membawa dia, aku bertanya. 

"Kemana bapak Z? Kok gak balik bareng?" 

Ady menjawab, "Long beach, pak?" 

Aku kucek kupingku sambil bertanya lagi, "Kemana?" 

dia mengulangi jawabannya, "Long beach!" 

Ah yang bener, emang ada tempat bernama itu di tebing tinggi. "Yang 

bener, dy?" 

ady menjawab, "Iya pak. Long beach. Alias pijet." sambil 

menyebutkan di daerah mana tadi dia menurunkan advisorku. 

E alah... Ternyata memang bener. Pijet. Tapi kok ya kosa kata ini bisa 

tetap beken di sini? Padahal aku yakin di bekasi mah dah gak ada yang 

inget. Iklan rokok long beach, dengan setting sedang memijat cewek di 

pantai panjang, bisa tetap nempel dan malah diasosiasikan dengan 

pijet. Begitu berkesannya ya? 

Ah jadi pengen longbeach-longbeachan sama istri di rumah :D. 

Oke next! 

"

Serasa 


Maaf ya cerita efbe di empe… Tapi terus terang aja, cerita ini hanya ku 

posting ke empe. Gak di tempat lain :D 

Sebelum pulang lebaran kemarin, aku membuatkan account efbe untuk 

istriku. Sebenarnya males juga buatinnya. Takut keasyikan efbean dan 

rumah gak keurus. Tapi banyak invite dari mantan tementemen asrama 

putri ikip bandung (dan temanku juga sih) dan juga permintaan gabung 

di group mereka. So akhirnya aku buat account google mail dan 

kemudian daftar di efbe. Setting ini onoh, akhirnya jadi. Dan account 

beserta password aku kirim via esemes. Dan aku meremove invite 

gabung dengan alumni aspi dengan leluasa. Wong bukan aku kan yang 

alumni sana, tapi istriku. 

Setelah lebaran, aku ngajarin banyak… Gimana cara komen, isi status, 

posting photo dan tulisan. Pas balik lagi, aku coba posting beberapa 

puisi saat di keramasan (rindu bulan juni) dan puisi ulang tahun 

tanggal 17 agustus. Dan istriku juga mulai komen. Baik di note dan 

statusku, juga punya teman-temannya. 

Puncaknya, akhirnya dia menulis note... Puisi rindu.. Ada 3 kali yee. 

Dan aku juga bales komen di sana. Jee... Jadi berasa kayak jaman dulu 

lagi.. 

Kalo dulu kita berbalas kata dan puisi via surat. Nungguin pak pos dan 

ngeliat kotak surat sepulang kuliah. Sekarang via note, status dan 

komen di efbe, nyempetin liat status yayang. Serasa deh…. 

Semoga makin mempererat hati-hati kami kami. 

oke next!! 

"

Baru Rasa Lama 


Memang menjemukan kalo kelamaan di site. Apalagi kembali ke site 

yang sama. Saat anggota pertama belum pulang, biasanya kita selingan 

bermain bulutangkis. Asyik juga buat ngelempengin perut. Bahkan 

driver kami yang belum bisa, hingga menjadi mahir. Apalagi dia 

semangat banget maennya. (tapi ya kalo lawanku sih masih belum 

menang dia). 

Di saat ke dua, teman-teman membunuh waktu dengan berkaraoke. 

Mereka minta dibelikan dividi player. Ga pa pa deh. Masih bisa 

menghilangkan stress. Banyak sekali koleksi lagu yang mereka beli. 

Saat pulang lebaran, sebetulnya mood-ku sudah hilang. Aku sih sudah 

mempersiapkan membeli buku untuk menghilangkan bosan. Supirku 

punya ide sendiri. Sambil menunggu kami bekerja, daripada tidur, dia 

mengisi tts yang dibelinya di pasar tebing tinggi. Aku sebagai master 

tts didikan ayahanda tercinta, memberi tahu dan kadang menyelesaikan 

tts yang tersisa. Teman-teman satu kamar dengan supir ini akhirnya 

terpengaruh.. dan kecanduan. Weleh weleh.. dan seperti biasa juga aku 

menjadi narasumber untuk hal-hal yang sulit plus bahasa inggris 

pastinya. 

Nah malam ini sambil jagain mummy yang sudah menghasilkan listrik 

15 mW, crewku beli tts lagi. Tiga biji. Dan lihatlah aksi mereka di 

bawah. Bahkan Beben yang sehari sebelumnya masih terbata-bata 

mengisi, terdengar mulai asyik dan hafal jawaban yang ada di tts. 

Makanya aku sering ngisi quick notes dengan tebakan tts juga. :D 

"

Ay Yang Bernyanyi 

18 November 2009. 

Ketika aku posting status di fesbuk: I want to spend my lifetime loving 

you. Istriku menjawab: Amiin, lagunya siapa. Demikian juga saat kuik 

nut kuluncurkan di mp, ikken bertanya: lagunya siapa? 

Sebetulnya aku pengen posting lagu dengan attachment lagu itu. Tapi 

koneksi lambretta, engga selesai-selesai bisa. Lagu itu themesongnya 

The Mask of Zorro yang dinyanyikan Tina Arena. 

So aku rekam aja suara falsku dan send via mms ke hape istriku. Eh 

neng mitha yang dengerin suka juga. Akhirnya dibuka lagi deh file 

rekaman di hape istriku. Anak-anak lumayan terhibur dan terobati 

kangennya. 

Di lain waktu, saat aku menelfon, istriku cerita neng mitha lagi suka 

dengerin dan nyanyi lagu anak-anak. Topi saya bundar. Ya sudah aku 

nyanyiin lagu itu dan ibunya memberikan telfonnya ke neng mitha. 

Dia dengerin khusyu. Lagu kedua aku nyanyiin: pipi eneng bundar. Ga 

tahu ekspresinya gimana, tapi hasilnya telfon itu dikekepin. Gak boleh 

diminta ibunya lagi. 

Tadi malem juga begitu. Aku nyanyi bebek-bebekku, tik tik tik, paman 

datang de el el. Kembali telfonnya gak boleh diminta istriku. 

Neng neng. Padahal ay tipe nyanyinya tipe pembalap, alias nyanyian 

dan musik balap-balapan. Walau banyak lagu hafal, tapi kalo dah 

bareng lifemusic... Seperti itulah. Fals juga. 

Kangen ya neng. Entar ay rekam lagi dah. 

"

Antara Melow dan Sepasang Pelangi 


***** 

haru memuncak tanpa kutahu kenapa 

tapi sengaja Kau kirim hujan dan sepasang pelangi untuk menghiburku 

hapuskan sejenak siang yang membara 

lupakan sejenak lelah, resah, dan kerinduan jiwa 

aku tersenyum di antara tangisku 

dan aku kembali menangis haru oleh hiburan-Mu 

dan aku tersungkur memohon ampun untuk khilafku: 

Fabiayyi aalaa irubbikummaa tukazzibaan. 

***** 

Beberapa hari ini aku melow banget. Ga tahu kenapa. Pertama kali saat 

berganti ke shift normal... aku menyempatkan nonton ulang jackie 

chan di saat istirahat siang. Filmnya pleasetan dari Around The World 

in 80 Days. Filmnya lucu dan seru. Bak bik buk.. He he.... Tapi entah 

kenapa aku malah terharu melihat persahabatan antara 3 orang (Filleas 

Fogg, Passepourt, dan Monique). Ah mungkin aku sedih karena duit 

"#

dari kantor belum sampe, dan gak bisa ngambil duit di atm BII di 

hutan tebing karena atmnya kena petir. Padahal crew ada yang pulang. 

Alhamdulillah, sorenya atm dah bener lagi dan kewajiban ku terhadap 

crew yang mau pulang dah beres juga. 

Lusanya aku nonton film Jackie Chan juga Rob-B-Hood. Kisahnya 

tentang 3 pencuri. Mereka dapat job mencuri bayi, ini ditugaskan oleh 

kakek sang bayi yang anaknya sudah meninggal. 3 Pencuri ini 

akhirnya malah tidak rela melepaskannya. Karena sudah merasa 

seperti anak sendiri. Ah sesek nafasku menahan haru juga. 

Dan tadi pagi, aku download lagu I'll Stand By You, putar ulang 

sambil baca liriknya. Aku kembali sesek, suara serak dan air mata 

mengembang. Duuhh.. betul-betul rindu rumah kah? 

Siang hari ini 20/11/09.. setelah istirahat matahari sangat menyengat. 

Masya Allah panas banget. Ditambah pas sampe kontainer mati 

lampu.. sempurnalah.. panasnya.. ini baru panas dunia ya? Ketika hari 

sore menjelang pulang, temen dari vendor datang. Wah hujan tuh... 

baru gerimis sih. Tapi awan hitam di langit tebal banget.. bergulunggulung.. 

seharusnya deras dan lama nih hujan. Dan gerimis pun 

menjadi hujan. 

Kita segera pulang. Aku mengusulkan untuk makan tekwan atau baso, 

biar keringat keluar. Dari perpindahan shift puyeng, ada keringat yang 

harus dikeluarkan dengan makan panas dan pedas. Sesampainya di 

pasar... aku pesan model. Teman-teman ada yang pesan tekwan dan 

lenggang juga. Sambel pedes.. tapi panas yang keluar cuma sedikit. 

Hujan sih, seruku. Jadinya keluar keringatnya tidak maksimal. Sambil 

membayar tagihan, aku lihat cuaca terang dan hujannya sudah menjadi 

gerimis kembali. 

"Yad, coba lihat ada pelangi ga?" aku menyuruh anak buah untuk 

melihat ke luar. 

"Ada bos!" 

Cepat-cepat aku keluar. Aku memakai payung dan memoto dengan 

hape-ku. Jepret-jepret. Senangnya. Setelah itu dari pasar kami 

langsung ke guest house. Dua orang crew turun di mess. Kami lanjut. 

"

Menjelang dekat fabrik.. aku minta berhenti.. ingin motret lagi. Tapi 

gak dapat momen yang bagus, aku minta lanjut. Dan sopirku berkata, 

"Ada dua pak!" Ah yang bener? Setelah dapat background yang 

lumayan, mobil berhenti. Dan aku pun jeprat jepret lagi. 

Kembali naik mobil dan langsung ke guesthouse. Masih ada juga. 

Setelah naruh sepatu dan tas, aku keluar lagi. Jeprat jepret lagi. Aduuh 

senengnya... 

Karena belum sholat Ashar.. lanjut sholat deh.. Dan serasa sambil 

sholat ini aku malu. Betapa Allah sedang menghiburku. Aku gak tahu 

kenapa hatiku sedih, tapi Dia berkenan memberikan penghiburan yang 

indah. Pelangi, bahkan sepasang pelangi. Subhanallah. Aku tersungkur 

di sholat kali ini. Air mata tumpah tak tertahan lagi. 

Sungguh aku malu jika mengingat dosaku... Tapi Kau tetap 

menyayangi kami, tanpa pandang bulu. Ampuni aku, ya Allah... 

--- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? ---

Emak Kangen Pelangi 


Sewaktu aku posting antara mellow dan sepasang pelangi itu aku 

jadikan crossposting ke fesbukku. Istriku sempat liat dan ngasih liat ke 

Amank, ade pertamaku. Dari situ dia cerita ke emakku. 

Tadi siang aku nelfon, ke Amank yang miscall aku pas sholat ied. --- 

Oh iya di tebing ini kebiasaannya beda. Takbiran yang mana di jawa 

itu setelah maghrib (di Rawa Kalong malah habis ashar si), di sini jam 

8 baru takbiran. Dan sholat ied, jam 7 baru dkumandangkan takbir.. 

Jam setengah 8 mulai sholat. Beres khotbah jam 8 --- yang ngangkat 

emak. Dibilang ada Yanti (istriku) lagi masak tempe. Si eneng dah 

bangun juga. Akhirnya aku ngomong sama Amank, betul dia yang 

nelfon. Soalnya dia lupa kadang ngaktifin hidden ID. Udah aja. Kirain 

aku, istri dan anakku pergi ke Bekasi. 

Ah... Pas ashar datang sms dari istriku: 

ay, nek pgn liat photo pelangi, bu ksh liat, ga jelas katanya. Skrg dah 

pulang neknya. 

Aku langsung nelfon ke istriku. Nanyain gimana gimini. Padahal 

tinggal aku kasih link http://tiarrahman.multiply.com/photos/album/58 

ke si Dinda, adik bontotku untuk didownload. 

Yo wis, insya Allah minggu depan aku pulang dulu. Tak kasih liat deh 

mak. Emak kangen pelangi katanya. Dah lama gak liat. Dan dia juga 

kangen aku. Ah mak... Iyang jadi malu.

Aku Bukan Ayam 


Kemarin, sewaktu T.A. ku berkata kepada salah satu crewku... 

Begini... Pokoknya yang keluar dari pantat ayam ambil aja. Itu pasti 

telur. (maksud ucapan dari mulut dia harus diikuti). Ini diceritakan lagi 

crewku ke kami. Huehhh... Yang bener aja. Kalo ayam jantan kan gak 

ngeluarin telur. Sekalipun ayam betina frekuensi keluar telor 

dibandingkan keluar tahi ayam.. Lebih sering mana coba? Kemudian 

aku cerita tentang abunawas kepada crewku. 

Sebetulnya, aku dah gak inget lagi masalah telur ayam itu. Tapi setelah 

bosen main Hangaro, aku main game flash: Egg. Tugasnya cuma 

nangkepin telur. Ada telur biasa bernilai 1, perak 5, dan emas 10. 

Jangan sampe nangkap tahi ayam. Itu malah -10. 

Konsentrasi harus tinggi. Yang ada malah emasnya kelewat, tahi ayam 

ditangkap. 

Aku berkata keras, "Tuh Yad, yang keluar dari pantat ayam bukan 

telur doang kan!" 

Aku gak ngelihat ekspresi wajah T.A.ku. Tapi ini berkesan bagi 

crewku. Setelah makan siang, Yadi berkata kepada temannya, "Tuh 

tadi pak Tiar juga sudah membuktikan, Des!" (gustoni dan yadi, saling 

memanggil gondes, gondrong ndeso). 

"Membuktikan apa yad?" tanyaku penasaran. 

"Itu boss... Tidak semua yang keluar dari pantat ayam itu telur". 

"Ha ha ha...,” kami semua tertawa. 

Oh iya... Bagi yang pengen tahu kisah abunawasnya, seperti dibawah 

ini. 

***** 

Raja harun al rasyid lagi iseng berat. Dia ingin menjebak abunawas.

Maka diundanglah abunawas untuk ikut perlombaan mencari telur 

dalam kolam. 

Pada harinya, abunawas dan 10 orang diperintahkan mencari telur 

dalam kolam. Satu persatu peserta lain keluar membawa telur dari 

dalam kolam. Sebetulnya di kolam itu tidak ada telur, tapi masingmasing 

orang sudah membawa telur di kantongnya. 

Abu nawas yang sadar dirinya dikerjai sang raja, akhirnya keluar 

kolam sambil berkokok. 

Abunawas: "Ku ku ru yuak, ku ku ru yuak" 

(Eh ini mah bunyi ayam di Padang ya? Kalo di irak bunyinya gimana 

sih?) 

Raja: "Hei abunawas, mana telurmu. Kalo tidak ada telur, kamu tidak 

boleh keluar kolam!" 

Abunawas: "Ampun beribu ampun baginda. Hamba ini ayam jantan, 

manalah mungkin hamba bertelur. Mereka ayam betina, kalo tidak ada 

ayam jago kan tidak bertelur juga. 

Raja tertawa terbahak-bahak. Abunawas diberi hadiah uang dinar yang 

banyak. Sadunak.

Pulang 


Telah lama aku pergi 

Mengembara 

Mengejar ufuk langit 

Yang tak pernah tercapai 

Lewatkan 

Sekian kurun waktu 

Yang seharusnya kita lalui bersama 

Kini.. 

Aku 'kan pulang 

Kembali kepada orang-orang yang kucintai 

Dan mereka mencintaiku 

Tiar Rahman 

(dari ebook Pencarian)

Tentang Penulis 

Pekerjaanku yang sekarang memang menyebabkan aku harus banyak 

meninggalkan keluarga dalam waktu yang lama. Penugasan di Tebing 

Tinggi merupakan penugasan yang terlama. 15 hari + 3 bulan + 2 

bulan. 

Untuk membunuh waktu dan membukukan kenangan, kadang aku 

iseng membuat tulisan dan juga photo. 

Karena itu untuk field service yang ini bisa sempat jadi buku juga :D

07. Senja Kala di Tebing Tinggi.pdf - tiarrahman

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?