BAB 12 Akuntansi Keuangan 2.pdf - Politeknik Telkom
BAB 12 Akuntansi Keuangan 2.pdf - Politeknik Telkom
BAB 12 Akuntansi Keuangan 2.pdf - Politeknik Telkom
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
Overview<br />
<strong>BAB</strong> <strong>12</strong><br />
PERUBAHAN AKUNTANSI<br />
Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi<br />
kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat<br />
perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk<br />
menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana maka<br />
diperlukan perubahan-perubahan.<br />
Tujuan<br />
1. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan akuntansi baik dalam<br />
prinsip akuntansi, taksiran akuntansi dan pelaporan akuntansi<br />
2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan perubahan akuntansi baik<br />
dalam prinsip akuntansi, taksiran akuntansi dan pelaporan akuntansi<br />
180
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
1.Perubahan <strong>Akuntansi</strong><br />
Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan<br />
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk<br />
membuat perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu<br />
perusahaan. Untuk dapat memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan<br />
harus dapat diperbandingkan. Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan<br />
dengan dua cara, yaitu horizontal dan vertikal. Perbandingan horizontal adalah<br />
perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain<br />
untuk periode yang sama. Sedangkan perbandingan vertikal adalah<br />
perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan dengan laporan yang<br />
sama untuk periode-periode sebelumnya. Perbandingan antar perusahaan<br />
harus memenuhi prinsip comparability, sedangkan perbandingan antar<br />
periode harus memenuhi prinsip konsistensi.<br />
Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat<br />
terlaksana, perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi dua, yaitu<br />
perubahan metode-metode akuntansi dan perubahan-perubahan yang terjadi<br />
karena koreksi kesalahan-kesalahan dalam periode-periode yang lalu.<br />
Perubahan dalam metode akuntansi dipisahkan menjadi tiga:<br />
1. Perubahan dalam prinsip akuntansi.<br />
2. Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi.<br />
3. Perubahan dalam kesatuan usaha.<br />
Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai<br />
macam sebab, seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan-kesalahan<br />
penggunaan rekening, kesalahan-kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi<br />
dan Iain-lain. Tidak ada pedoman khusus untuk mengoreksi kesalahankesalahan<br />
ini, karena koreksinya sangat tergantung pada jenis kesalahannya.<br />
2.Perubahan Dalam Prinsip <strong>Akuntansi</strong><br />
Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi<br />
yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan<br />
dalam periode sebelumnya. Istilah prinsip akuntansi di sini mencakup juga<br />
metode-metode yang digunakan. Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat<br />
terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk<br />
penerapan suatu prinsip.<br />
Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk:<br />
a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi<br />
yang baru pertama kali terjadi dalam perusahaan.<br />
181
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
b. Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan<br />
karena adanya perubahan sifat transaksi.<br />
c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim.<br />
Beberapa contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :<br />
1. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti<br />
dari LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang.<br />
2. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double<br />
declining balance method ke straight line method.<br />
3. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti<br />
dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian.<br />
4. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke<br />
direct costing.<br />
Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif.<br />
Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai<br />
berikut:<br />
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan<br />
laba rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporan-<br />
nya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.<br />
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi.<br />
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode<br />
sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian<br />
bawah halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.<br />
Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana<br />
laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan disusun<br />
kembali sesuai dengan prinsip yang baru. Kalau masih terdapat sisa akibat<br />
kumulatif sesudah laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang<br />
dilaporkan, direvisi maka sisa tersebut dikoreksikan ke saldo awal rekening<br />
laba tidak dibagi dari periode terawal yang dikoreksi.<br />
Perubahan prinsip akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment<br />
adalah:<br />
a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke<br />
metode yang lain.<br />
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan<br />
182
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri<br />
extractive.<br />
Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan ke LIFO, ini<br />
merupakan suatu pengecualian dari dua perlakuan sebelumnya kumulatif dan<br />
retroactive. Apabila suatu perusahaan mengganti metode penentuan harga<br />
pokoknya ke LIFO, maka persediaan awal dalam periode pergantian metode<br />
itu merupakan dasar perhitungan untuk periode tersebut dan periodeperiode<br />
berikutnya. Pergantian metode ke LIFO ini tidak memerlukan koreksi<br />
baik kumulatif maupun retroaktif.<br />
3.Perubahan Taksiran-Taksiran <strong>Akuntansi</strong><br />
Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksirantaksiran<br />
di mana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya<br />
pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi,<br />
taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan Iain-lain. Pada periode-periode<br />
berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah<br />
dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran sudah<br />
dibuat dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahanperubahan<br />
yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan<br />
periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak<br />
perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode<br />
berjalan. Seperti pada contoh mesin harga perolehannya Rpl.000.000,-<br />
umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa<br />
seharusnya mesin tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan<br />
selama 5 tahun berjumlah 5 x Rpl25.000,- = Rp625.000,-. Nilai buku mesin<br />
pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,-. Karena taksiran umurnya<br />
berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,- akan<br />
dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu tahun keenam sampai dengan tahun<br />
kesepuluh. Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin sebesar<br />
Rp375.000,- : 5 = Rp75.000,-.<br />
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau<br />
seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai<br />
perubahan taksiran akuntansi. Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya<br />
dapat dipisahkan dari perubahan taksir-an-taksiran akuntansi seperti umur,<br />
residu dan Iain-lain. Oleh karena itu perubahan metode depresiasi harus<br />
diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan taksiran<br />
umur, nilai residu dan Iain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran<br />
akuntansi.<br />
183
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan<br />
usaha. Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan<br />
keuangan konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing<br />
perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporanlaporannya<br />
dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan<br />
baru. Apabila terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun<br />
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu. Di<br />
samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus<br />
dicantumkan dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa,<br />
begitu pula laba bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham. Laporan<br />
keuangan tahun berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti<br />
laporan tahun berjalan. Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat<br />
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan tahun<br />
sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi<br />
perubahan kesatuan usaha.<br />
184
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
Pertanyaan Kuis<br />
1. Sebutkan jenis-jenis perubahan metode akuntansi, berikan contohnya<br />
2. Apa saja yang tidak dapat dimasukkan dalam perubahan prinsip akuntansi?<br />
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perubahan prinsip akuntansi!<br />
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang perubahan taksiran akuntansi ?.<br />
5. Apa yang anda ketahui tentang perubahan kesatuan usaha ?, jelaskan<br />
185
<strong>Politeknik</strong> <strong>Telkom</strong> <strong>Akuntansi</strong> <strong>Keuangan</strong> 2<br />
Pertanyaan Aplikasi<br />
1. PT Tamma memiliki mesin yang harga perolehannya<br />
sebesar Rpl00.000.000,-, umur ditaksir selama 10 tahun tanpa nilai<br />
residu. Berikut adalah situasi yang terjadi, sesudah menggunakan<br />
metode double declining selama dua tahun, PT Tamma memutuskan<br />
untuk mengganti metode depresiasinya menjadi metode garis lurus.<br />
Pertanyaan :<br />
� Buatlah jurnal yang perlu dalam tahun ketiga untuk mencatat:<br />
1. Perubahan prinsip akuntansi.<br />
2. Biaya depresiasi.<br />
2. PT Hasna memiliki peralatan yang harga perolehannya<br />
sebesar Rp200.000.000,-, umur ditaksir selama 10 tahun tanpa nilai<br />
residu. Berikut adalah situasi yang terjadi, setelah menggunakan<br />
metode garis lurus selama dua tahun, perusahaan menentukan<br />
bahwa umur ekonomis mesin dan alat-alat adalah 15 tahun (5 tahun<br />
lebih lama dari taksiran semula).<br />
Pertanyaan :<br />
� Buat jurnal untuk mencatat biaya depresiasi dalam tahun ketiga.<br />
186