27.12.2016 Views

SN EDISI DESEMBER 2016

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Olympic Council of Asia (OCA) mulai<br />

tanggal 13 Desember <strong>2016</strong> telah<br />

memiliki kantor perwakilannya di<br />

Jakarta, tepatnya menempati suatu<br />

ruangan di Plaza Asia Jl. Sudirman,<br />

Jakarta. Pembukaan kantor perwakilan<br />

ini telah dilakukan pada<br />

tanggal 13 Desember <strong>2016</strong> malam<br />

ditandai pengguntingan pita secara<br />

bersama-sama oleh We Jihzong<br />

(OCA Honorary Life Vice President),<br />

Husain Al-Musallam (Director General<br />

of OCA), Rita Subowo (OCA Vice<br />

We Jihzong (OCA Honorary Life<br />

Vice President) dan Husain President) dan Gatot S. Dewa Broto<br />

Al-Musallam (Director General of (Deputi 4 Kemenpora). Keberadaan<br />

OCA) saat menggelar konferensi pers kantor tersebut sangat penting sebagai<br />

bagian dari persiapan Indonesia<br />

di kantor perwakilan OCA.<br />

menjelang penyelenggaraan Asian<br />

Games tahun 2018. Turut hadir<br />

dalam peresmian tersebut Erick Thohir<br />

(President of INASGOC), Muddai<br />

Madang (Vice President I of INAS-<br />

GOC), Imam Ernawi (Ketua Satgas<br />

Infrastruktur Asian Games), sejumlah<br />

anggota OCA dan beberapa anggota<br />

INASGOC.<br />

Dalam sambutannya, Wei Jizhong<br />

mengapresiasi pembukaan kantor<br />

perwakilan OCA ini yang merupakan<br />

upaya komitmen OCA untuk mendukung<br />

suksesnya penyelenggaraan<br />

Asian Games tahun 2018. Secara<br />

teknis, menurut keduanya, kantor<br />

yang sangat representatif di lt. 25<br />

tersebut memungkinkan untuk memberikan<br />

supervisi dan kerjasama kemitraan<br />

bagi persiapan Asian Games,<br />

sehingga berbagai pertemuan setiap<br />

bulan bahkan tiap hari atau mingguan<br />

sekalipun dapat dilakukan di gedung<br />

tersebut jika memang memerlukan<br />

konsultasi dengan pihak OCA.<br />

“OCA dapat memonitor langsung<br />

day by day terhadap persiapan Asian<br />

Games dan merespon INASGOC jika<br />

ditemu kenali sejumlah persoalan<br />

yang membutuhkan penanganan yang<br />

cepat bersama OCA. Yang akan bertanggung<br />

jawab sebagai liason officer<br />

antara OCA bersama INASGOC di<br />

kantor tersebut adalah Rita Subowo,<br />

mantan Ketua Umum KOI dan juga<br />

President INASGOC sebelum kemudian<br />

digantikan oleh Erick Thohir,”kata<br />

Wei Jizhong.<br />

Bagi Kemenpora, pembukaan<br />

kantor perwakilan OCA tidak hanya<br />

penting bagi peningkatan hubungan<br />

INASGOC dengan OCA secara langsung,<br />

tetapi juga memungkinkan OCA<br />

juga dapat memperoleh informasi<br />

langsung dari Kemenpora maupun<br />

lembaga-lembaga pemerintah yang<br />

lain yang terkait langsung dengan<br />

persiapan Asian Games. Kepada OCA,<br />

kemudian Kemenpora juga menjelaskan<br />

bahwa pemerintah Komited untuk<br />

melakukan percepatan persiapan<br />

penyelenggaraan Asian Games. Dan<br />

bahkan saat jumpa pers usai pembukaan,<br />

Kemenpora mengatakan bahwa<br />

kepada OCA sudah dijelaskan bahwa<br />

meskipun ada persoalan hukum yang<br />

mungkin sudah didengar oleh OCA<br />

pada seminggu terakhir ini, namun<br />

Kemenpora memberi jaminan bahwa<br />

persiapan penyelenggaraan Asian<br />

Games oleh INASGOC tidak terpengaruh<br />

oleh hal-hal tersebut dengan<br />

terus melakukan perbaikan dan<br />

pembenahan demi kepatuhan pada<br />

peraturan yang berlaku dan berkomitmen<br />

anti korupsi.<br />

Sebagai bentuk keseriusan OCA,<br />

pada tanggal 13 Desember <strong>2016</strong><br />

Wei Jihzong dengan didampingi Imam<br />

Ernawi telah mengunjungi secara<br />

langsung kawasan GBK Senayan,<br />

terutama Stadion Utama Senayan<br />

dan Stadion Aquatic. Menurut Wei<br />

Jihzong dalam jumpa pers malam<br />

ini, OCA cukup puas dengan proses<br />

renovasi GBK Senayan yang telah<br />

berlangsung sangat lancar. Sekedar<br />

diketahui, Wei Jihzong ini adalah<br />

tokoh OCA yang paling kritis dan<br />

cenderung paling bawel serta crewet<br />

terhadap lambannya kesiapan<br />

infrastruktur Asian Games hingga<br />

awal tahun <strong>2016</strong>. Sejak CorCom<br />

ke-1 (Januari 2015), ke-2 (Agustus<br />

2015), dan ke-3 (Januari <strong>2016</strong>)<br />

serta ke-4 (Mei <strong>2016</strong>), OCA terutama<br />

Wei Jihzong sangat kritis terhadap<br />

masalah tersebut. Namun demikian,<br />

sejak Menteri PU PERA turut bergabung<br />

dalam CorCom ke-3, penilaian<br />

OCA mulai melunak dan demikian pula<br />

saat CorCom ke-4. Hanya saja, saat<br />

itu semuanya masih dalam paparan<br />

design. Dan baru pada hari ini Wei<br />

Jizhong melihat langsung secara<br />

konkret bidang infrastruktur. Makanya<br />

besok pagi itu OCA akan menerima<br />

paparan dari seluruh Deputi (semuanya<br />

ada 4 Deputi INASGOC) sehingga<br />

tidak hanya masalah infrastruktur<br />

saja. (man/ril/kemenpora)<br />

<strong>DESEMBER</strong> <strong>2016</strong><br />

SPORT NEWS<br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!