27.12.2016 Views

SN EDISI DESEMBER 2016

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

LAPORAN UTAMA<br />

sekarang terlihat berbeda dari sosok<br />

pelatih yang menangani Timnas Indonesia<br />

di Piala AFF 2010 dan 2014.<br />

Riedl yang sekarang terlihat jago<br />

melakukan perang psikologis terhadap<br />

lawan.<br />

Contohnya ketika membawa Andritany<br />

Ardhiyasa dan Muchlis Hadi Ning<br />

dalam dua konferensi pers jelang<br />

pertandingan melawan Vietnam di<br />

babak semifinal. Riedl seperti ingin<br />

mengecoh Vietnam soal komposisi<br />

tim inti Indonesia.<br />

Terlebih, beberapa keputusan<br />

Riedl di Piala AFF <strong>2016</strong> sering dikritik,<br />

termasuk terus memainkan Kurnia<br />

Meiga di bawah mistar gawang meski<br />

kebobolan tujuh gol dari tiga laga<br />

Grup A.<br />

Riedl tidak menggubris kritikan<br />

tersebut. Mantan pelatih timnas<br />

Vietnam itu tetap mempertahankan<br />

Meiga di bawah mistar gawang<br />

Indonesia. Hasilnya pun nyata. Meiga<br />

salah satu pemain penting Indonesia<br />

hingga melangkah ke babak final.<br />

Riedl juga mulai berani memberi<br />

tekanan kepada tim lawan lewat media.<br />

Seperti jelang semifinal leg kedua,<br />

Riedl berusaha menjatuhkan mental<br />

timnas Vietnam dengan mengatakan<br />

tim asuhan Nguyen Huu Thang itu<br />

sedang berada dalam tekanan.<br />

Hal menarik lainnya dari Riedl di<br />

Piala AFF ketiganya bersama Indonesia<br />

adalah, pelatih yang biasa disapa<br />

‘Opa’ oleh awak media itu tidak kaku<br />

lagi dalam menerapkan strategi.<br />

Riedl tidak lagi pelatih pragmatis<br />

yang terus mengandalkan formasi<br />

4-4-2. Riedl bukan lagi pelatih yang<br />

‘kebingungan’ ketika timnya sedang<br />

dalam posisi kalah. Riedl sekarang<br />

lebih fleksibel.<br />

Ketika melawan Vietnam, Riedl<br />

sadar Indonesia harus mempertahankan<br />

keunggulan 2-1 di leg<br />

kedua. Timnas Indonesia pun bermain<br />

formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan<br />

Manahati Lestusen dan Bayu<br />

Pradana sebagai jangkar lapangan<br />

tengah.<br />

Riedl pun berani mengambil<br />

keputusan penting di momen penting,<br />

seperti mencadangkan Evan Dimas<br />

dalam beberapa pertandingan terakhir<br />

dan hanya menjadikan Zulham<br />

Zamrun penghangat bangku cadangan.<br />

Usai membawa Indonesia ke<br />

final Piala AFF untuk kali kedua, Riedl<br />

tentunya akan merasakan tekanan<br />

lebih berat.<br />

Riedl kali pertama menjejakkan<br />

kakinya di Piala AFF 1998 saat ia<br />

masih jadi arsitek timnas Vietnam.<br />

` Ketika itu Vietnam yang berstatus<br />

10 SPORT NEWS <strong>DESEMBER</strong> <strong>2016</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!