SN EDISI DESEMBER 2016

EDISI DESEMBER 2016 NO.44 

SIAP GELAR 

Asian 

Games 

2018 

Majalah Olahraga 

Majalah Olahraga

BERITA UTAMA 

2 SPORT NEWS DESEMBER 2016

SALAM OLAHRAGA 

Perda 

Sumsel 

No. 6 

tahun 2010 

FOTO: NET 

H ASDIT ABDULLAH 

Pemimpin redaksi 

PERSAINGAN olahraga 

prestasi dewasa ini semakin 

ketat. Prestasi bukan lagi milik 

perorangan atau kelompok, tetapi 

sudah menyangkut harkat dan martabat 

suatu daerah dan bangsa. Itulah 

sebabnya berbagai daya dan upaya 

dilakukan oleh suatu daerah atau 

negara untuk menempatkan atletnya 

sebagai juara di berbagai kegiatan 

olahraga baik single event maupun 

multievent. 

Hampir semua daerah menyiasati 

capaian prestasi tersebut dengan 

berbagai terobosan dan program-program 

pelatihan, baik dilakukan dengan 

upaya sendiri maupun bantuan 

dengan mendatangkan 

pelatih atau 

mengirim 

atlet berlatih 

ke luar negeri. 

Demikian 

pula dengan 

regenerasi 

(Pembibitan) 

dan rekruitmen 

atlet. 

Bila sejenak 

melihat kebelakang, 

sebenarnya 

Pemerintah 

Provinsi Sumatera Selatan sangat 

intens terhadap kemajuan olahraga 

daerah yang tidak saja fokus terhadap 

penyelenggaraan Even Olahraga, 

tetapi juga sangat serius berupaya 

memajukan pembinaan prestasi 

altet daerah yang diwujudkan melalui 

terobosan dan selangkah lebih maju 

dengan mengeluarkan kebijakan 

berupa Peraturan Daerah Provinsi 

Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 

2010 Tentang Penyelenggaraan 

Olahraga Pendidikan. 

Kebijakan ini dikeluarkan pada 

tanggal 11 Maret 2010 dan mungkin 

pada saat itu, merupakan kali pertama 

di Indonesia sehingga dengan 

terbitnya Perda ini, Provinsi Sumatera 

Selatan adalah satu-satunya provinsi 

di Indonesia yang memiliki Perda Olahraga 

yang bertujuan untuk melakukan 

pembinaan atlet mulai usia dini, ditingkat 

sekolah se Sumatera Selatan, 

melalui kompetisi yang bertahap dari 

Kecamatan sampai Provinsi dan 

diharapkan dapat mengantisipasi dan 

meningkatkan prestasi atlet Sumsel 

kedepan. Bahkan terobosan tersebut 

telah mengundang perhatian dan pujian 

dari para insan dan pelaku olahraga 

di Indonesia yang menyatakan 

bahwa kebijakan tersebut patut di 

contoh, dan diikuti oleh provinsi lain di 

Indonesia sebagai langkah strategis 

dan mengatisipasi krisis atlet berprestasi 

daerah dan bangsa. 

Di awal implementasinya, perda 

Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan 

Olahraga Pendidikan 

di fokuskan pada cabang olahraga 

Atletik, hal ini dikarenakan cabor 

Atletik sebagai induk olahraga (dasar) 

dalam melahirkan atlet berprestasi 

disamping mudah untuk diterapkan 

di tingkat sekolah-sekolah, bersifat 

masal dengan sarana dan prasana 

mudah diperoleh dan terjangkau. 

Namun sayang, perda Nomor 

6 Tahun 2010 tersebut seakan 

stagnasi, padahal di awal-awal 

keluarnya perda tersebut telah 

dilakukan sosialisasi oleh Dinas 

maupun instansi terkait. Berbicara 

mengenai Peraturan Daerah Provinsi 

Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 

2010 sepatutnya harus dapat 

diimplementasikan oleh Pemerintah 

Kabupaten/Kota dan Stakeholders 

secara optimal Se-Sumatera Selatan, 

sehingga penguatan pola pembibitan 

olahraga prestasi daerah untuk 

mencari sebanyak-banyaknya sumber 

daya calon olahragawan berbakat 

dari berbagai daerah di sumsel dapat 

dilakukan sedini mungkin. Koordinasi 

dan sinergi antar instansi terkait dari 

tingkat provinsi hingga Kabupaten/ 

Kota menjadi tuntutan dan keharusan 

agar implementasi perda tersebut 

dapat diterapkan dan berjalan sesuai 

tujuan yang diinginkan. 

Tahun 2017, sudah saatnya 

perda tersebut bisa diimplementasikan 

secara serius bersama Program 

Cabor Unggulan dengan dukungan 

Pemerintah Kabupaten/Kota Se- 

Sumatera Selatan dan Stakeholders 

olahraga demi melahirkan caloncalon 

atlet berprestasi dari berbagai 

daerah yang akan mengharumkan 

nama daerah, bangsa dan negara. 

Semoga... 

DESEMBER 2016 

SPORT NEWS 

3

CONTENT 

CONTENT 

17 

Perjalanan Kelam 

Skuat Garuda 

22 

Menakar Performa 

Para Ksatria 

32 

48 

74 

84 

OCA Puas, Corcom 

Keenam di Palembang 

Hasil Maksimal 

di Ajang TSC 

Dayung Sumsel 

Harap Bapak Angkat 

PPLP Gelar 

Tes Fisik 

40 

54 

82 

87 

Asian Games 

Tambah Dua Cabor 

Raih Perunggu 

Kejuaraan Dunia 

Panahan Jadi Perhatian 

Masyarakat Olahraga Sumsel 

Amelia Raih 

Best of The Best 


SPORTNEWS 

SPORT, HEALTH AND LIFE STYLE 

DITERBITKAN OLEH: 

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 

Sumatera Selatan 

PENASEHAT 

H Alex Noerdin 

Muddai Madang 

KETUA PENGARAH 

H Nasrun Umar 

PENGARAH 

Dhennie Zainal 

S.N. Prana Sohe 

I Gede Surya Negara 

Akmad Yusuf Wibowo 

Akmad Najib 

PEMIMPIN UMUM 

DR. Ing. Ahmad Taqwa 

PEMIMPIN USAHA 

Nirmala Dewi 

PEMIMPIN REDAKSI 

Asdit Abdullah 

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 

HB Anto 

REDAKTUR 

Darmansa 

N Haryanto 

Asmarudin 

STAF REDAKSI 

Agusti As’adiy 

Majazi Hijaz 

Omar Syarif 

LAYOUT 

Tigi Ahmad Rizki 

AUDITOR 

Amir Faisal 

LEGAL 

Haris Fahri 

KEUANGAN 

Darma Hidayat 

Bahryansyah 

SEKRETARIAT 

Taufik Hidayat 

Arum Wulandari 

SIRKULASI : 

Taufik Amani 

Mukoddiso 

ALAMAT REDAKSI DAN 

PEMASARAN : 

Jalan Jend. Sudirman 

No. 1048 Palembang 

Telp : (0711) 8884445. 

Email: sportnewsmagz@gmail.com 


SPORT NEWS 

5

LAPORAN UTAMA 

Timnas 

‘ABNORMAL’ itu 

MELENGGANG KE FINAL 


Sejak sebelum dimulainya Piala 

AFF 2016, Riedl selalu 

mengungkapkan kondisi 

abnormal Timnas. Faktanya Garuda 

melenggang ke final 


SPORT NEWS 

7

LAPORAN UTAMA 

Satu hari jelang laga pembuka 

Piala AFF 2016 melawan 

Thailand, pelatih tim nasional 

Indonesia Alfred Riedl mengungkapkan 

kondisi tidak normal tim Garuda 

jelang tampil di turnamen sepak bola 

terbesar di Asia Tenggara tersebut. 

Riedl berusaha bersikap realistis 

menakar peluang Indonesia di Piala AFF 

2016. Bagaimana tidak? Riedl hanya 

diizinkan mengambil masing-masing 

dua pemain dari setiap klub Indonesian 

Soccer Championship (ISC). 

Kondisi tersebut diperburuk dengan 

persiapan Timnas yang mepet, 

minimnya uji coba, dan Irfan Bachdim 

yang mengalami cedera hanya beberapa 

hari sebelum turnamen dimulai. 

Sejak sebelum dimulainya Piala AFF 

2016 hingga kini, Riedl selalu mengungkapkan 

kondisi abnormal Timnas. 

Sebagian menganggapnya sebagai 

cara Riedl mencari-cari pembelaan 

agar tidak disalahkan jika Indonesia 

terpuruk di Piala AFF 2016. Banyak 

orang mengkritik Riedl yang terkesan 

menyerah sebelum berperang. 


Tapi, Riedl hanya berusaha realistis dengan kondisi Boaz 

Solossa dan kawan-kawan. 

Pelatih asal Austria itu memang tidak pernah 

mengungkapkan janji manis kepada masyarakat 

Indonesia selama tiga periode menangani tim Garuda. 

Riedl hanya mengatakan kondisi abnormal yang 

dilihatnya berdasarkan pengalaman puluhan tahun 

melatih. 

Di dunia sepak bola internasional, tidak 

ada pelatih timnas sebuah negara yang hanya 

diizinkan mengambil maksimal dua pemain 

dari masing-masing klub. Tidak ada negara, 

terutama di Eropa, yang kompetisi kasta 

tertingginya masih berjalan ketika timnas 

mereka sedang bermain. Hanya ada di 

Indonesia. 

Nah, menariknya Riedl yang 

Alfred Riedl 


SPORT NEWS 

9

LAPORAN UTAMA 

sekarang terlihat berbeda dari sosok 

pelatih yang menangani Timnas Indonesia 

di Piala AFF 2010 dan 2014. 

Riedl yang sekarang terlihat jago 

melakukan perang psikologis terhadap 

lawan. 

Contohnya ketika membawa Andritany 

Ardhiyasa dan Muchlis Hadi Ning 

dalam dua konferensi pers jelang 

pertandingan melawan Vietnam di 

babak semifinal. Riedl seperti ingin 

mengecoh Vietnam soal komposisi 

tim inti Indonesia. 

Terlebih, beberapa keputusan 

Riedl di Piala AFF 2016 sering dikritik, 

termasuk terus memainkan Kurnia 

Meiga di bawah mistar gawang meski 

kebobolan tujuh gol dari tiga laga 

Grup A. 

Riedl tidak menggubris kritikan 

tersebut. Mantan pelatih timnas 

Vietnam itu tetap mempertahankan 

Meiga di bawah mistar gawang 

Indonesia. Hasilnya pun nyata. Meiga 

salah satu pemain penting Indonesia 

hingga melangkah ke babak final. 

Riedl juga mulai berani memberi 

tekanan kepada tim lawan lewat media. 

Seperti jelang semifinal leg kedua, 

Riedl berusaha menjatuhkan mental 

timnas Vietnam dengan mengatakan 

tim asuhan Nguyen Huu Thang itu 

sedang berada dalam tekanan. 

Hal menarik lainnya dari Riedl di 

Piala AFF ketiganya bersama Indonesia 

adalah, pelatih yang biasa disapa 

‘Opa’ oleh awak media itu tidak kaku 

lagi dalam menerapkan strategi. 

Riedl tidak lagi pelatih pragmatis 

yang terus mengandalkan formasi 

4-4-2. Riedl bukan lagi pelatih yang 

‘kebingungan’ ketika timnya sedang 

dalam posisi kalah. Riedl sekarang 

lebih fleksibel. 

Ketika melawan Vietnam, Riedl 

sadar Indonesia harus mempertahankan 

keunggulan 2-1 di leg 

kedua. Timnas Indonesia pun bermain 

formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan 

Manahati Lestusen dan Bayu 

Pradana sebagai jangkar lapangan 

tengah. 

Riedl pun berani mengambil 

keputusan penting di momen penting, 

seperti mencadangkan Evan Dimas 

dalam beberapa pertandingan terakhir 

dan hanya menjadikan Zulham 

Zamrun penghangat bangku cadangan. 

Usai membawa Indonesia ke 

final Piala AFF untuk kali kedua, Riedl 

tentunya akan merasakan tekanan 

lebih berat. 

Riedl kali pertama menjejakkan 

kakinya di Piala AFF 1998 saat ia 

masih jadi arsitek timnas Vietnam. 

` Ketika itu Vietnam yang berstatus 



SPORT NEWS 

11

LAPORAN UTAMA 

sebagai tuan rumah jadi favorit kuat 

untuk jadi juara. 

Vietnam berhasil mengakhiri 

babak penyisihan dengan status tak 

terkalahkan meski harus puas dengan 

posisi runner up lantaran kalah 

selisih gol dari Singapura. 

Di babak semifinal, Vietnam 

mampu memukul Thailand dengan 

skor telak 3-0. 

Sayangnya performa Vietnam 

kemudian anti-klimaks lantaran kalah 

0-1 dari Singapura di partai final. 

Kesempatan kedua Riedl menjejakkan 

kaki di final Piala AFF ada 

pada edisi 2010. Saat itu Riedl 

kembali menangani tim tuan rumah, 

Timnas Indonesia. 

Pada edisi 2010, Timnas Indonesia 

menunjukkan penampilan yang 

gemilang dan diyakini bakal jadi calon 


juara. Di babak penyisihan, Timnas Indonesia 

menghajar Malaysia dengan 

skor 5-1, membungkam Laos 6-0, 

dan menang atas Thailand 2-1. 

Performa Timnas Indonesia di 

semifinal juga cukup meyakinkan 

karena mampu menyisihkan Filipina 

dengan agregat 2-0. 

Sayangnya penampilan cemerlang 

itu anti-klimaks di partai puncak. Indonesia 

kalah 0-3 di hadapan Malaysia 

saat bertandang ke Kuala Lumpur. 

Kemenangan 2-1 di leg kedua pun 

tak cukup bagi Indonesia untuk jadi 

juara Piala AFF. 

“Di tahun 1998, kami (Vietnam) 

kalah di final karena kami tidak beruntung.” 

“Sedangkan pada tahun 2010 

kami (Indonesia) memiliki tim terbaik 

di turnamen tersebut namun kembali 

gagal juara,” ucap Riedl. 


SPORT NEWS 

13

LAPORAN UTAMA 


Berbeda dari dua kesempatan 

sebelumnya saat tim yang diasuh 

Riedl berstatus sebagai tim favorit, 

kehadiran Timnas Indonesia di final 

AFF 2016 ini merupakan tim kejutan. 

Timnas Indonesia sukses masuk 

ke babak final dalam turnamen 

perdana yang mereka ikuti usai lepas 

dari sanksi FIFA. Timnas Indonesia 

berhasil lolos dari grup neraka dan 

mengalahkan salah satu favorit juara, 

Vietnam, di babak semifinal. 

“Sebelumnya tak ada yang memperhitungkan 

kami dan percaya kami 

bisa mencapai final.” 

“Namun kami sukses melangkah 

sejauh ini dan punya kesempatan 

untuk membuat sejarah,” kata 

Riedl. (budianta) 


SPORT NEWS 

15

LAPORAN UTAMA 


PERJALANAN 

KELAM 

SKUAT GARUDA 

Jalan timnas yang ‘kelam’ seolah menutup 

pintu bagi mereka-mereka yang bermain 

di level elite PSSI coba-coba mendompleng 

sukses timnas. Tidak ada pahlawan selain 

mereka yang berjuang di lapangan 


SPORT NEWS 

17

LAPORAN UTAMA 

A 

da semacam kredo sepak bola yang bisa 

membuat tertegun, tapi sekaligus tersenyum 

geli. Kurang lebih kutipannya seperti ini: 

“Benar, Tuhan itu memang Maha Kuasa. Ia 

menentukan segalanya. Tapi dengan kekuasaannya 

itu pula, Tuhan tak ingin intervensi di 

lapangan hijau.” 

“Dia biarkan lapangan jadi zona bebas 

intervensi-Nya, karena mereka yang menang 

adalah yang bersungguh-sungguh mempersiapkan 

segala sesuatu hingga bertahuntahun, 

hanya untuk bermain selama 90 menit. 

Urusan bola tak mengenal apa agamamu. Di 

situlah keadilan Tuhan!” 

Demikian kelakar Joko Driyono, pria yang 

malang melintang di organisasi sepak bola nasional. 

Belakangan ia didaulat jadi Wakil Ketua 

Umum PSSI, mendampingi Ketua Umum PSSI, 

Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. 

Sepintas, kalimat-kalimat ini cukup serius. 

Tapi, ada kenyataan ‘menyimpang’ dari hipotesis 

di atas jika melihat langkah yang ditempuh 

Tim Nasional Indonesia hingga ke final Piala 

AFF 2016. 

Capaian skuat asuhan Pak Tua Riedl itu 

merupakan anomali karena para pasukan 

Garuda muncul dari konflik panas sepak bola 

nasional beberapa waktu lalu. Boaz Solossa 

dan kawan-kawan justru bukan hadir karena 

proses pembinaan dan perencanaan yang 

matang. 

Mereka bak pasukan gaib Banaspati, yang 

masih membawa bara amarah dan membakar 

siapapun yang menghalangi jalan mereka. 

“Minggir atau terbakar!” seolah demikian 

terdengar di telinga kita. 

Oke, lewati sisi-sisi emosional tersebut. 

Mari bicara rasional. Bicara logis adalah 

bicara situasi menyoal hubungan sebab-akibat. 

Semisal, jika persiapan timnas lebih panjang 


Kapten Tim Boaz 

Solossa (foto kiri) dan 

arsitek Skuad Garuda 

Alfred Riedl ( foto 

atas) diterima Presiden 

RI Joko Widodo 

di Istana Negara 

pasca meraih runner 

up Piala AFF 

dan sangat matang, kemungkinan sukses 

tentu semakin besar. Dan, lagi-lagi, jika mempertimbangkan 

hal ini, prestasi timnas ke final 

merupakan keabnormalan. 

Coba saja tengok persiapan para pahlawan 

Merah Putih di Piala AFF edisi kali ini. 

Hampir nihil. PSSI buru-buru membentuk 

timnas Indonesia setelah sanksi pembekuan 

oleh FIFA terhadap induk sepak bola nasional 

itu dicabut sekira Mei 2016. 

Sepak bola Indonesia sempat dikucilkan 

dari pentas internasional pada Mei 2015 

akibat benturan frontal antara pengurus PSSI 

dan pemerintah. Sanksi setahun lamanya 

membuat kisah sedih di rumput hijau tumbuh 

bak jamur, mulai kompetisi vakum, sampai 

pemain menganggur. 

Jangankan bicara persiapan timnas, 

pemain mau berkompetisi saja sulitnya minta 

ampun. Beberapa dari mereka bahkan sempat 

ada yang mengungsi ke kompetisi negeri 

tetangga macam Timor Leste! 

Pada Juni 2016, Hinca Panjaitan yang 

kala itu menjadi plt Ketum PSSI lantas menunjuk 

Riedl untuk menjalankan mission impossible 

bagi skuat Garuda. Tak ada target khusus 

bagi pria Austria itu mengingat situasinya 

yang tidak ideal. 

Riedl tak lantas bisa menyiapkan pasukannya. 

Ia baru menjalani latihan pertama pada 

awal Agustus 2016. Itu pun baru sebatas 

seleksi pertama para calon-calon penggawa 

Garuda. Persiapan efektif terhitung pada 

Oktober 2016. 

Belum lagi, ada situasi yang memaksa 

Riedl menjalankan tugas di luar kesepakatan 

awal. Ia hanya boleh memilih maksimal dua 

pemain di setiap klub karena kompetisi Indonesian 

Soccer Championship masih bergulir. 

Beberapa kali Opa berusia 66 tahun tersebut 

pun komplain, tapi lagi-lagi hanya bisa berkeluh 

kesah di sejumlah media. 

Kepakan sayap-sayap skuat Garuda yang 

terseok-seok di fase grup Piala AFF 2016 

sempat membuat publik sepak bola Indonesia 

mengikhlaskan jika Garuda gagal lolos. Maklum, 

situasinya memang belum ideal. 

Tak disangka-sangka, Garuda terus 

mengepakkan sayapnya dengan melibas tim 

favorit Vietnam di semifinal. Bukan tak mungkin, 

skuat Gajah Perang pun bisa disikat. 

“Kami masih hidup, kami masih bisa mela 


SPORT NEWS 

19

LAPORAN UTAMA 

Skuad Garuda dalam jamuan makan siang bersama Presiden RI Joko Widodo. 

wan Thailand!” demikian kata-kata 

Riedl kala jumpa pers usai Indonesia 

menundukkan Thailand di leg pertama 

final lalu. Perlu diingat, sudah enam 

tahun lamanya timnas Indonesia 

gagal ke final Piala AFF. Terakhir kali 

final pada Piala AFF 2010, tapi saat 

itu situasinya masih lebih ideal dibandingkan 

saat ini. 

Kisah heroik itu pula yang menumbuhkan 

kembali euforia publik sepak 

bola Indonesia, usai masa-masa 

kemarau yang sempat menghantui 

sepak bola nasional. Jika membandingkan 

level permainan Vietnam dan 

Thailand dengan Indonesia, patut 

diakui, Garuda masih berada di bawah 

mereka. Sebagai pelatih kawakan, 

Riedl pun jujur mengakui itu. Anehnya, 

Merah Putih terus berkibar hingga 

final dalam situasi yang tidak ideal! 

Lalu, siapa yang bertanggung 

jawab atas semua keanehan ini? 

Kekuasaan Tuhan memang tak 

semata melepaskan ‘tangan-Nya’ di 

lapangan hijau. Ia juga bisa mengintervensi 

di area itu dengan sesuatu yang 

kadang sulit dipahami nalar. Garis takdir 

juga terkadang mengkombinasikan 

semangat dan faktor keberuntungan. 

Dia meniupkan ruh-ruh semangat 

pantang kalah, pantang merasa rendah 

kepada Boaz Solossa dkk. Jangan 

lupa, itu ditambahkan pula bumbubumbu 

keberuntungan. Tentu saja, 

juga keajaiban doa dari ratusan juta 

rakyat Indonesia. Jalan timnas yang 

seperti ini seolah menutup pintu bagi 

mereka-mereka yang bermain di level 

elite PSSI coba-coba mendompleng 

sukses timnas. 

Selama ini selalu saja ada pihak 

mengaku sukses timnas Indonesia 

tercapai, semata berkat kehebatan 

program PSSI di bawah kepemimpi- 


nan si A, si B dan seterusnya. Tak 

jarang, mereka ini pula yang amat jitu 

menjadikan sepak bola sebagai kendaraan 

politik. Seksi untuk ditunggangi! 

Bagi kepengurusan PSSI sebelumnya 

di bawah kepemimpinan La 

Nyalla Mattalitti, aneh jika mengklaim 

kesuksesan ke final merupakan hasil 

kerja keras jangka panjang. Sebab, 

semua tahu klaim indikasi-indikasi 

kesuksesan untuk membangun timas 

yang kuat, porak-poranda seketika 

diterpa badai konflik PSSI. 

Pieter Huistra yang sempat direk- 

rut sebagai Direktur Teknis Timnas 

untuk membangun fondasi pembinaan 

sepak bola Indonesia juga bisa 

dibilang belum menghasilkan apa-apa. 

Kala PSSI beku, ia pulang kampung ke 

Belanda. Tanpa bermaksud mengurangi 

rasa hormat kepada kepengurusan 

baru di bawah Pangkostrad, 

ganjil juga jika keberhasilan timnas 

ini diklaim. Beliau baru memimpin 

PSSI ketika persiapan timnas sudah 

jauh berjalan. Bahkan posisi Badan 

Tim Nasional pun belum terisi karena 

PSSI baru akan mengadakan Kongres 

pada Januari nanti. 

Sekali lagi, kebangkitan timnas 

terjadi persis usai kegaduhan sepak 

bola nasional dan di antara patahan 

suksesi kepengurusan PSSI yang 

tidak mulus. Termasuk pula, jangan 

ada pencitraan berupa slogan-slogan 

membosankan: “Keberhasian timnas 

Indonesia ini berkat kesuksesan 

reformasi tata kelola sepak bola yang 

sudah dijalankan pemerintah.” 

Mari berikan pujian sukses tersebut 

hanya kepada mereka-mereka 

yang sudah bercucur peluh, menahan 

keram, menguras emosi di lapangan, 

dan memutar otak menyusun strategi 

dari bangku cadangan. Jangan ada 

pahlawan selain mereka yang berjuang 

di lapangan. (budianta) 


SPORT NEWS 

21

LAPORAN UTAMA 

MENAKAR PERFORMA 

Para 

KSATRIA 


Timnas Indonesia kembali menutup Piala 

AFF 2016 dengan nirgelar juara. Timnas kalah 

dari Thailand dengan agregat 2-3 dalam 

dua leg final. Kendati demikian, perjuangan 

dan semangat tak kenal menyerah tim arahan 

Alfred Riedl tetap mendapatkan apresiasi 

tinggi dari rakyat Indonesia. Pasalnya, banyak 

yang tidak menyangka timnas bisa melangkah 

hingga final ketika status mereka 

dianggap bukan favorit edisi kali ini 

Penampilan Boaz Solossa 

dan kawan-kawan pun patut 

diacungi jempol kendati secara 

tim level permainan Garuda masih di 

bawah level Thailand dan Vietnam. 

Sport News mencoba menakar 

rating dari para pemain. Mereka 

yang bisa dinilai adalah pemain yang 

sudah dimainkan di Piala AFF 2016. 

Total ada 17 dari 23 pemain timnas 

Indonesia yang pernah diturunkan 

Riedl dari fase grup hingga final Piala 

AFF 2016. Berikut penilaian satu per 

satu pemain Garuda: 

1 

KURNIA MEIGA 

(Kiper/660 menit) 

Nilai: 8 

Kurnia Meiga memang tak bisa mencegah gawangnya kebobolan 13 gol 

dalam Piala AFF 2016. Dari jumlah itu, rekor kebobolan yang paling banyak 

terjadi di fase grup, yakni tujuh gol. 

Namun, jika melihat proses kebobolan gawang Indonesia, nyaris tak satu 

pun akibat kesalahannya. Kebobolan gawang Indonesia banyak terjadi akibat 

kesalahan koordinasi dalam bertahan. 

Kurnia Meiga bahkan dinilai banyak melakukan penyelamatan penting ketika 

pertahanan Indonesia amat keropos di lini belakang. Penyelamatan terbaiknya 

ketika leg kedua final Piala AFF di Bangkok. 

Meski Indonesia kalah 0-2, ia mampu mementahkan eksekusi penalti Teerasil 

Dangda dan tercatat hingga empat penyelamatan ciamik 

Kurnia Meiga di laga itu. 

Kurnia Meiga tak pernah absen dalam tujuh laga 

timnas Indonesia di Piala AFF 


SPORT NEWS 

23

LAPORAN UTAMA 

BOAZ SOLOSSA 

(Striker/591 menit) 

Nilai: 8 

2 

Boaz Solossa masih bisa menunjukkan 

ketajamannya kendai 

sudah berusia 30 tahun. Itu dibuktikan 

dengan mengemas tiga 

gol selama turnamen Piala AFF 

2016. 

Boaz juga kerap disebut pihak 

lawan menjadi salah satu pemain 

yang diwaspadai di timnas Indonesia. 

Kendati demikian, kondisi 

stamina Boaz yang tak lagi prima 

kerap membuatnya bermain tidak 

penuh 90 menit. 

Stefano Lilipaly sempat diragukan 

ketika bergabung bersama timnas 

Indonesia. Pasalnya, tak banyak kebersamaan 

baginya di skuat Garuda 

karena baru bergabung sekira dua 

pekan jelang Piala AFF. 

Di laga perdana, pemain naturalisasi 

asal Belanda itu juga belum menunjukkan 

kontribusi besarnya. Namun, ia 

cepat beradaptasi dengan permainan 

timnas arahan Alfred Riedl. 

Melalui golnya lah timnas Indonesia 

lolos ke semifinal kala mengalahkan 

Singapura 2-1. Total sudah dua gol 

yang ia bukukan di Piala AFF 2016 dan 

Lilipaly selalu tampil sebagai starter. 

STEFANO LILIPALY 

(Gelandang Serang/625 menit) 

Nilai: 8 

3 


Peran Rizky Rizaldi pora 

patut pula diapresiasi tinggi 

di timnas Indonesia. Meski hanya 

mengemas satu gol, ia juga turut 

andil dalam empat gol timnas 

Indonesia dengan memberikan 

empat assist di Piala AFF 2016. 

Ia mencetak assist terbanyak 

di timnas Indonesia. Rizky 

juga mencetak satu gol penting 

penyama kedudukan 1-1 kala 

menjamu Thailand di Stadion 

Pakansari pada leg pertama final. 

Permainannya yang sangat 

kuat dengan ketelitiannya membaca 

permainan lawan, membuat 

disegani tim lawan. Terbukti pada 

leg pertama dan kedua, pemain 

Thailand paling sedikit melakukan 

lajur serangan dari sisi kiri 

pertahanan Indonesia, pos yang 

dijaganya. 

4 

RIZKY RIZALDI PORA 

(Sayap Kiri/631 menit) 

Nilai: 8 

5 

ANDIK VERMANSAH 

(Sayap Kanan/448 menit) 

Nilai: 8 

Andik Vermansah memiliki rata-rata yang bagus 

dalam kemampuannya memberikan ancaman 

bagi pertahanan lawan. 

Meski hanya mencetak satu gol dan tanpa assist, 

pergerakannya yang lincah mampu merepotkan 

bek lawan. Berkat aksi-aksinya itu 

pula ia mampu membuka celah di pertahanan 

lawan sehingga rekan-rekannya 

bisa memanfaatkan celah tersebut. 

Kecepatan dan umpan-umpan 

pendek Andik mampu menjaga ritme 

serangan timnas Indonesia di 

sisi sayap. Ia juga kerap bertukar 

posisi dengan Rizky Pora yang 

beroperasi di sayap kiri. 

Andik mencetak satu-satunya 

gol ketika timnas Indonesia mengalahkan 

Singapura. 

Sayangnya, rekor selalu dimainkan 

sebagai starter terhenti di leg 

kedua final Piala AFF. Ia mengalami 

cedera lutut setelah berbenturan 

dengan pemain Thailand pada leg 

kedua final Piala AFF 2016. 


SPORT NEWS 

25

LAPORAN UTAMA 

6 

BAYU PRADANA 

(Gelandang/579 menit) 

Nilai: 8 

Bayu Pradana nyaris selalu menjadi starter di 

timnas Indonesia selama Piala AFF. Gelandang 

bertahan jangkung ini tercatat hanya sekali 

tampil berstatus sebagai cadangan di skuat 

Garuda. 

Perannya dalam menetralisir seranganserangan 

lawan di lini tengah cukup 

efektif. Bayu juga beberapa kali mampu 

menyokong suplai-suplai bola ke 

depan dalam meningkatkan 

intensitas serangan timnas 

Indonesia. 

Badannya yang tinggi 

besar kerap membuatnya 

lebih banyak memenangi 

duel perebutan bola 

dari para pemain 

lawan. 

Manahati Lestusen 

termasuk salah satu 

pemain yang mampu 

membuat kejutan di Piala 

AFF 2016. Perannya 

di fase grup sempat 

diragukan karena ia hanya 

tampil selama 16 menit 

menggantikan Beny Wahyudi 

sebagai bek kanan saat Indonesia 

mengalahkan Singapura 2-1. 

Namun, absennya dua bek tengah, Rudolof 

Yanto Basna dan Fachruddin di leg pertama 

semifinal karena akumulasi kartu menjadi 

kesempatan emas baginya menunjukkan 

kemampuannya. 

Daya jelajahnya yang luar biasa di hampir 

setiap sudut lapangan, membuatnya amat 

disegani pemain-pemain lawan. 

7 

MANAHATI LESTUSEN 

(Bek dan Gelandang/406 menit) 

Nilai: 8 


8 

Lerby Eliandry 

tercatat dimainkan 

sebagai starter pada 

dua laga awal timnas 

Indonesia di Grup A. 

Ia juga membukukan satu 

gol ke gawang Filipina. 

Sisanya, Lerby tampil sebanyak 

lima kali dari bangku cadangan. 

Namun, Lerby kurang luwes 

dalam menusuk jantung pertahanan 

sebagai starter. Ini sedikit dimaklumi 

karena usianya masih cukup muda dan 

baru memulai debut di Piala AFF 2016. 

Kontrol bolanya juga tidak cukup kuat 

dan mudah direbut para pemain lawan. 

Kendati demikian, Lerby punya satu 

keunggulan dalam hal posturnya yang 

tinggi dalam duel-duel udara. 

9 

FACHRUDDIN ARYANTO 

(Bek Tengah/570 menit) 

Nilai: 7 

Sosok Fachruddin Aryanto juga nyaris tak 

tergantikan sebagai bek tengah di timnas Indonesia 

selama Piala AFF 2016. Ia hanya sekali 

absen lantaran akumulasi kartu kuning. 

Sama dengan Hansamu Yama, Fachruddin 

juga kerap menjadi ancaman 

pertahanan lawan-lawannya, khususnya 

di bola-bola mati. 

Ia tercatat mengemas satu gol 

lewat tandukannya ke gawang 

Filipina menerima tendangan 

bebas Stefano Lilipaly. 

Sayangnya, pada leg 

kedua final, Tendangannya 

itu membentur kaki 

striker Thailand 

Siroch Chattong 

sehingga bola 

memantul 

dan bersarang 

ke gawang 

Kurnia 

Meiga 

LERBY ELIANDRY 


Nilai: 6,5 


SPORT NEWS 

27

LAPORAN UTAMA 

MUHAMMAD ABDUH 

(Bek Kiri/660 menit) 

Nilai: 7 

10 

Muhammad Abduh merupakan satu 

dari beberapa pemain timnas yang 

tak pernah tergantikan di Piala AFF 

2016. Perannya sebagai bek kiri 

selalu mendapat kepercayaan sang 

arsitek tim Alfred Riedl. 

Kedisiplinan dan kemampuannya 

membaca pergerakan para pemain 

lawan dari sisi sayap, juga patut 

diacungi jempol. Di sektor kiri itu 

pula bersama dengan Rizky Rizaldi 

Pora, menjadi area sulit bagi pemain 

lawan menembus pertahanan timnas 

Indonesia. 

Sayangnya, kegagalannya mengontrol 

emosi pada laga kedua final di Bangkok, 

menjadi cela bagi M Abduh. Ia didera 

kartu merah pada pengujung laga lantaran 

memprovokasi pemain Thailand dengan 

menendang keras bola ke arah bangku 

cadangan tim tuan rumah. 

Belakangan, ia mengakui kesal karena 

Thailand berupaya mengulur waktu setelah 

menang 2-0 atas Indonesia. 

Beny Wahyudi juga menjadi salah satu pemain yang 

nyaris tak tergantikan di timnas Indonesia selama Piala 

AFF 2016. Perannya cukup vital menjaga sektor kanan 

pertahanan skuat Garuda. 

Sayangnya, stamina merupakan persoalan bagi 

Beny. Tak jarang jika ia digantikan sejumlah pemain 

pada babak kedua. 

Karena staminanya yang mulai terkuras di 

final itulah, sayap kanan pertahanan timnas 

Indonesia kerap menjadi incaran timnas 

Thailand. Tercatat pada leg kedua, Thailand 

lebih banyak melakukan serangan ke sektor 

kanan timnas Indonesia sebanyak 54 

persen. Sedangkan di sektor kiri hanya 25 

persen. 

Beny juga beberapa kali mengalami 

keram otot di laga-laga fase gugur lantaran 

kelelahan. Meski demikian, ia termasuk 

pemain yang sangat energik dalam menjaga 

pertahanan di sektor sayap kanan. 

Ia juga mampu memberikan umpan-umpan 

berbahaya ke pertahanan lawan. Tercatat 

satu asisstnya berbuah gol ke gawang timnas 

Indonesia. 

BENY WAHYUDI 

(Bek Kanan/579 menit) 

Nilai: 7 

11 


Satu lagi pemain timnas Indonesia 

yang mampu membuat kejutan di 

Piala AFF 2016. Ia adalah bek tengah 

Hansamu Yama. 

Tak pernah dimainkan dalam 

tiga laga di fase grup, Hansamu 

mendapat kesempatan di fase gugur. 

Ia menggantikan Rudolof Yanto 

Basna yang absen di semifinal 

akibat akumulasi kartu kuning. 

Kemampuannya dalam bertahan 

sekaligus membantu serangan pun 

dinilai sangat bagus. Dua gol yang ia 

cetak baik di semifinal maupun final 

menjadi buktinya. 

Gol pertama ke gawang Vietnam 

pada leg pertama semifinal mengundang 

decak kagum jutaan pasan mata rakyat 

Indonesia. Ia juga kembali mencetak gol sundulan 

melalui sepak pojok, sekaligus menjadi 

penentu kemenangan atas Thailand 2-1 di leg 

pertama final. 

Sejak leg pertama semifinal hingga final, ia selalu 

bermain sebagai starter di timnas Indonesia. 

12 

HANSAMU YAMA PRANATA 


Nilai: 8 

13 

FERDINAND SINAGA 


Nilai: 6 

Sama halnya dengan Lerby Eliandry, Ferdinand 

Sinaga lebih banyak berstatus sebagai 

pelapis di Piala AFF 2016. 

Dari tujuh kali penampilannya, hanya sekali ia 

tampil sebagai starter ketika Indonesia mengalahkan 

Vietnam 2-1. Namun, pada laga itu 

ia hanya tampil 64 menit dan digantikan 

Lerby. Sebagai pelapis, perannya lebih 

banyak menjadi cadangan Boaz Solossa. 

Kelemahan yang paling kentara 

adalah lemahnya penyelesaian akhir 

Ferdinand sebagai striker. 

Tercatat ada sejumlah 

peluang emas terbuang dari kakinya. 

Salah satunya adalah pada 

leg pertama final lawan Thailand. 

Indonesia bisa saja 

menang 3-1 jika tendangannya 

tak mudah diantisipasi dan 

ditepus kiper Thailand Kawin 

Thamsatchanan.Meski demikian, 

Ferdinand juga ikut memberikan 

kontribusi penting. Salah satunya 

aksi dalam kotak penalti Vietnam 

berbuah penalti untuk Indonesia. 


SPORT NEWS 

29

LAPORAN UTAMA 

14 

EVAN DIMAS 


Nilai: 6 

Gelandang Bhayangkara FC ini 

tercatat hanya tampil sebagai 

starter sebanyak dua kali. Sisanya 

dua kali penampilannya dari bangku 

cadangan. 

Perannya yang tidak banyak memberikan 

kontribusi di sektor tengah, 

menjadikan dirinya pilihan kedya 

bagi Alfred Riedl. Ia kalah bersaing 

dengan nama-nama seperti Bayu 

Pradana dan Manahati Lestusen, 

pemain serbabisa. 

Zulham Zamrun 

nyaris selalu tampil 

dari bangku 

cadangan timnas 

Indonesia. Hanya sekali 

dirinya bermain sebagai 

starter pada leg kedua 

final Piala AFF 2016. 

Itu pun lantaran ia menggantikan 

Andik Vermansah yang cedera 

pada leg pertama final. Sebagai 

winger, Zulham hanya mampu bagus 

dalam menyerang, namun itu pun 

tak sebaik Andik. Kemampuannya 

dalam bertahan tak sebaik menyerang. 

Ia kerap terlambat kembali ke belakang membantu 

merebut bola ketika timnas kehilangan 

penguasan bola.Kesalahan umpan juga kerap 

menjadi kekurangannya di Piala AFF 2016. 

Namun, yang paling utama adalah faktor staminanya 

yang tak lagi bugar di timnas Indonesia. 

15 

ZULHAM ZAMRUN 

(Sayap Kanan/209 menit) 

Nilai: 6 


16 

Dedi Kusnandar 

tampaknya masih 

menjadi pemain 

pelengkap di 

turnamen Piala AFF 

2016. Itu bisa dilihat dari 

menit bermain yang hanya 

76 menit dalam dua kali 

penampilan sebagai cadangan. 

Alfred Riedl bahkan hanya 

memainkannya selama dua menit 

menggantikan Andik Vermansah 

pada leg kedua semifinal Piala AFF 

2016 lawan Vietnam. Tujuannya hanya 

untuk menambah darah segar setelah para 

pemain mengalami kelelahan. 

Di leg kedua final, Dedi juga tampil selama 

44 menit menggantikan Beny Wahyudi. 

Perannya cukup membantu dalam menambah 

aliran serangan timnas. 

Namun, upaya itu terlambat setelah 

Indonesia kalah 0-2 dari Thailand. 

17 

RUDOLOF YANTO BASNA 


Nilai: 6 

Yanto Basna sempat merasakan tampil sebagai 

starter selama tiga kali pada fase grup Piala AFF 

2016. Namun, dirinya tak dimainkan lagi oleh 

Alfred Riedl sejak leg pertama semifinal 

dan digantikan oleh peran Hansamu Yama 

Pranata. Saat itu ia terpaksa absen lantaran 

akumulasi kartu kuning. Tapi karena 

penggantinya tampil lebih memukau, 

Yanto Basna pun diparkir di bangku 

cadangan selama empat laga di fase 

gugur. Yanto Basna kerap 

melakukan blunder di lini belakang 

sehingga Indonesia mudah 

sekali kebobolan. Yanto 

Basna termasuk bek 

tengah yang tak pernah 

kenal kompromi 

menghalau ancaman 

dari para 

penyerang tim 

lawan di skuat 

Indonesia. 

(budianta) 

DEDI KUSNANDAR 


Nilai: 6 


SPORT NEWS 

31

ROAD TO ASIAN GAMES 

OCA PUAS, 

Corcom Keenam di Palembang 


Menteri Kordinator Bidang pembangunan 

manusia dan Kebudayaan 

Indonesia Puan Maharani 

foto bersama delegasi OCA usai 

membuka Corcom 5. 


SPORT NEWS 

33


P 

elaksanaan 5th Coordination Committee (CorCom) 

of OCA (Olympic Council of Asia) berlangsung Rabu 

(14/12) di Mulia Hotel Senayan Jakarta. Pertemuan 

CorCom yang kelima membahas persiapan Asian Games 

XVIII Tahun 2018 Jakarta-Palembang ini, dibuka langsung 

oleh Menteri Kordinator Bidang pembangunan 

manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani. 

Hadir dalam acara tersebut, Erick Thohir selaku Ketua 

INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Comittee), 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki 

Hadimuljono, yang mewakili Menpora (Deputi 5 Bidang 

Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto), 

Deputi Gubernur DKI bidang Pariwisata dan Kebudayaan 

DKI Jakarta Usmayadi, Ketua Satgas Renovasi GBK 

Imam Ernawi, dan sejumlah anggota INASGOC. Adapun 

dari pihak OCA hadir secara full team, yang dipimpin oleh 

Mr Tsunekazu Takeda selaku Ketua Corcom dan didam- 

Tim utusan Sumsel 

disela-sela acara 

Corcom ke-5 di Mulia 

Hotel Jakarta 


pingi oleh Wapres OCA Mr Wei Jizhong. 

Sementara untuk perwakilan Sumsel dipimpin oleh 

Asisten Kesra Pemprov Sumsel H Akhmad Najib didampingi 

Kadis PU Cipta Karya Basyarudin, Kadispora Sumsel H Akhmad 

Yusuf Wibowo, bidang promosi Asian Games Nirmala 

Dewi dan beberapa tim lainnya. 

Dalam sambutannya Menko PMK mengatakan bahwa 

Pemerintah Indonesia saat ini sangat serius melaksanakan 

berbagai proyek infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan 

Asian Games XVIII Tahun 2018. Tercatat antara 

lain, renovasi venues di kawasan Gelora Bung Karno yang 

telah mulai dikerjakan sejak Agustus 2016 dan diharapkan 

selesai pada Oktober 2017. Penataan kawasan venue di 

Palembang diproyeksikan selesai pada Desember 2017. 

Pembangunan Equestrian yang ditargetkan selesai pada Desember 

2017 dan Velodrome yang akan diselesaikan pada 

Juni 2018. 

Selain pembangunan dan renovasi berbagai venues, 

lanjut Menko PMK, infrastruktur pendukung lainya juga 

Asisten Kesra Pemprov Sumsel H 

Akhmad Najib saat berkodinasi dengan 

ketua KOI Erick Thohir sebelum 

melakukan paparan kesiapan Sumsel 

tuan rumah Asian Games. 


SPORT NEWS 

35



paralel disiapkan, antara lain wisma atlet di Kemayoran yang 

ditargetkan topping off tower pada 30 Desember 2016 dan selesai 

secara keseluruhan pada Juni 2017. Di Palembang, telah 

dapat diselesaikan 3 tower wisma atlet Jakabaring pada 2015, 

selanjutnya menyusul 2 tower yang saat ini masih dalam proses 

konstruksi, ditargetkan akan selesai pada Desember 2016. 

Untuk menunjang kelancaran mobilitas para atlit, oficial, dan 

masyarakat yang hendak menonton, maka dibangun The Jakarta 

Light Rail Transit (Jakarta LRT) koridor Kelapa Gading yang akan 

diselesaikan sebelum pelaksanaan Asian Games XVIII. 

“Asian Games XVIII adalah pesta olahraga internasional dan 

menjadi kebanggan bagi bangsa Indonesia yang telah ditunjuk 

sebagai penyelenggaranya. Untuk itu kesuksesan penyelenggaraan 

Asian Games XVIII merupakan kerja bersama segenap 

pihak antara pemerintah, masyarakat dan didukung oleh KOI dan 

INASGOC. Marilah kita bergotong royong melakukan yang terbaik 

untuk memastikan berbagai langkah dan upaya persiapan dapat 

berjalan sebagaimana mestinya,”jelasnya. 

Menko PMK juga berharap Kepada seluruh Panitia baik di 

tingkat nasional maupun tingkat daerah serta seluruh pihak 

terkait, mengingat penyelenggaraan Asian Games XVIII yang semakin 

dekat, agar bekerja dengan cermat dan disiplin sehingga 

semua target dapat dicapai dengan optimal. 

Menghadiri sambutannya, Menko PMK berharap melalui 

persiapan yang matang dan terencana dalam penyelenggaraan 

Asian Games XVIII 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia mampu 

mencapai sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses 

ekonomi rakyat. 

Asisten Kesra Pemprov Sumsel H Akhmad Najib mengaku 

bahwa pihak OCA merasa puas dengan pencapaian yang telah 

dilakukan pihak Indonesia dalam persiapan Asian Games. Khususnya 

di Sumsel, untuk sarana transportasi sudah tidak ada 

masalah dan keraguan lagi. 

“Karena untuk di Sumsel nantinya sudah bisa mengurai 

masalah kemacetan dengan adanya pembangunan LRT. Hanya 

saja pihak OCA mengingatkan kepada Indonesia untuk selalu 

melibatkan federasi olahraga dunia dalam hal persiapan venue 

cabang olahraga. Hal ini agar tidak ada kesalahan dan perbaikan 

lagi untuk venue masing-masing cabor,”jelas Najib. 

Ditambahkan Najib, untuk pelaksanaan Corcom ke enam 

nanti sudah diputuskan dalam rapat akan dilaksanakan di Palembang 

pada bulan Maret tahun depan. Selain rapat kordinasi, juga 

akan dilakukan visit venue di Palembang. 

“Pada corcom 5 kali ini hanya dilakukan visit venue di Jakarta, 

sementara untuk visit venue di Palembang akan dilaksanakan 

bersamaan pada Corcom ke enam nanti bulan Maret tahun 

depan. Jadi kita akan terus menargetkan persiapan sejak saat 

ini untuk pelaksanaan corcon bulan Maret nanti,”pungkasnya. 

Sementara pada sesi konferensi pers, Erick Tohir menyampaikan 

bahwa agenda kegiatan Corcom ke lima kali ini telah 

dihasilkan sejumlah keputusan terkait dengan persiapan Asian 

Games. 

“Secara umum pihak OCA merasa puas dengan laporan yang 

disampaikan kepada mereka, selain itu selain juga dilakukan visit 

venue di Jakarta. Juga dilakukan agenda kunjungan ke menteri 

keuangan, karena memang salah satu tujuan dari Corcom 5 ini 

untuk memastikan bahwa pihak pemerintah siap dari segi pendanaan 

untuk pelaksanaan Asian Games,”jelas Erick. (man/ril) 


SPORT NEWS 

37


PERWAKILAN OCA 

RESMI BERKANTOR 

DI JAKARTA 


Olympic Council of Asia (OCA) mulai 

tanggal 13 Desember 2016 telah 

memiliki kantor perwakilannya di 

Jakarta, tepatnya menempati suatu 

ruangan di Plaza Asia Jl. Sudirman, 

Jakarta. Pembukaan kantor perwakilan 

ini telah dilakukan pada 

tanggal 13 Desember 2016 malam 

ditandai pengguntingan pita secara 

bersama-sama oleh We Jihzong 

(OCA Honorary Life Vice President), 

Husain Al-Musallam (Director General 

of OCA), Rita Subowo (OCA Vice 

We Jihzong (OCA Honorary Life 

Vice President) dan Husain President) dan Gatot S. Dewa Broto 

Al-Musallam (Director General of (Deputi 4 Kemenpora). Keberadaan 

OCA) saat menggelar konferensi pers kantor tersebut sangat penting sebagai 

bagian dari persiapan Indonesia 

di kantor perwakilan OCA. 

menjelang penyelenggaraan Asian 

Games tahun 2018. Turut hadir 

dalam peresmian tersebut Erick Thohir 

(President of INASGOC), Muddai 

Madang (Vice President I of INAS- 

GOC), Imam Ernawi (Ketua Satgas 

Infrastruktur Asian Games), sejumlah 

anggota OCA dan beberapa anggota 

INASGOC. 

Dalam sambutannya, Wei Jizhong 

mengapresiasi pembukaan kantor 

perwakilan OCA ini yang merupakan 

upaya komitmen OCA untuk mendukung 

suksesnya penyelenggaraan 

Asian Games tahun 2018. Secara 

teknis, menurut keduanya, kantor 

yang sangat representatif di lt. 25 

tersebut memungkinkan untuk memberikan 

supervisi dan kerjasama kemitraan 

bagi persiapan Asian Games, 

sehingga berbagai pertemuan setiap 

bulan bahkan tiap hari atau mingguan 

sekalipun dapat dilakukan di gedung 

tersebut jika memang memerlukan 

konsultasi dengan pihak OCA. 

“OCA dapat memonitor langsung 

day by day terhadap persiapan Asian 

Games dan merespon INASGOC jika 

ditemu kenali sejumlah persoalan 

yang membutuhkan penanganan yang 

cepat bersama OCA. Yang akan bertanggung 

jawab sebagai liason officer 

antara OCA bersama INASGOC di 

kantor tersebut adalah Rita Subowo, 

mantan Ketua Umum KOI dan juga 

President INASGOC sebelum kemudian 

digantikan oleh Erick Thohir,”kata 

Wei Jizhong. 

Bagi Kemenpora, pembukaan 

kantor perwakilan OCA tidak hanya 

penting bagi peningkatan hubungan 

INASGOC dengan OCA secara langsung, 

tetapi juga memungkinkan OCA 

juga dapat memperoleh informasi 

langsung dari Kemenpora maupun 

lembaga-lembaga pemerintah yang 

lain yang terkait langsung dengan 

persiapan Asian Games. Kepada OCA, 

kemudian Kemenpora juga menjelaskan 

bahwa pemerintah Komited untuk 

melakukan percepatan persiapan 

penyelenggaraan Asian Games. Dan 

bahkan saat jumpa pers usai pembukaan, 

Kemenpora mengatakan bahwa 

kepada OCA sudah dijelaskan bahwa 

meskipun ada persoalan hukum yang 

mungkin sudah didengar oleh OCA 

pada seminggu terakhir ini, namun 

Kemenpora memberi jaminan bahwa 

persiapan penyelenggaraan Asian 

Games oleh INASGOC tidak terpengaruh 

oleh hal-hal tersebut dengan 

terus melakukan perbaikan dan 

pembenahan demi kepatuhan pada 

peraturan yang berlaku dan berkomitmen 

anti korupsi. 

Sebagai bentuk keseriusan OCA, 

pada tanggal 13 Desember 2016 

Wei Jihzong dengan didampingi Imam 

Ernawi telah mengunjungi secara 

langsung kawasan GBK Senayan, 

terutama Stadion Utama Senayan 

dan Stadion Aquatic. Menurut Wei 

Jihzong dalam jumpa pers malam 

ini, OCA cukup puas dengan proses 

renovasi GBK Senayan yang telah 

berlangsung sangat lancar. Sekedar 

diketahui, Wei Jihzong ini adalah 

tokoh OCA yang paling kritis dan 

cenderung paling bawel serta crewet 

terhadap lambannya kesiapan 

infrastruktur Asian Games hingga 

awal tahun 2016. Sejak CorCom 

ke-1 (Januari 2015), ke-2 (Agustus 

2015), dan ke-3 (Januari 2016) 

serta ke-4 (Mei 2016), OCA terutama 

Wei Jihzong sangat kritis terhadap 

masalah tersebut. Namun demikian, 

sejak Menteri PU PERA turut bergabung 

dalam CorCom ke-3, penilaian 

OCA mulai melunak dan demikian pula 

saat CorCom ke-4. Hanya saja, saat 

itu semuanya masih dalam paparan 

design. Dan baru pada hari ini Wei 

Jizhong melihat langsung secara 

konkret bidang infrastruktur. Makanya 

besok pagi itu OCA akan menerima 

paparan dari seluruh Deputi (semuanya 

ada 4 Deputi INASGOC) sehingga 

tidak hanya masalah infrastruktur 

saja. (man/ril/kemenpora) 


SPORT NEWS 

39


Asian Games 

TAMBAH DUA CABOR 


Delegasi OCA foto bersama 

usai menggelar konferensi pers 

Olympic Council of Asia (OCA) 

resmi menyetujui tambahan 

dua cabang yang diajukan oleh 

Komite Olimpiade Indonesia (KOI). 

Persetujuan ini disampaikan langsung 

oleh Chairman Cordination Committee 

OCA Tsunekazu Takeda pada 

kegitan 5th OCA 5th Coordination 

Committee (Corcom) di Mulia Hotel 

Jakarta yang dilanjutkan dengan 

visit venue di kawasan GBK, Rabu 

(14/12). 

“Kami menyetujui dua cabang tambahan 

yang diajukan Indonesia yakni 

mechanical sports dan bridge. Untuk 

mechanical sports terdiri dari dua 

nomor yaitu jet ski dan paragliding. 

Masih akan ada satu cabang tambahan 

lagi dari OCA,”jelas Takeda usai 

rapat Coorcom kelima. 

Melalui dua tambahan cabang 

ini, dengan demikian Asian Games 

2018 dipastikan akan menggelar 41 

cabang olahraga dengan rincian 32 

cabang Olimpiade, 6 cabang non- 

Olimpiade, dan 3 cabang tambahan. 

Semula, Asian Games 2018 akan 

mempertandingkan 33 cabang Olimpiade. 

Ketua KOI Erick Thohir menambahkan, 

untuk cabor surfing akhirnya 

dicoret dari daftar cabang yang dipertandingkan. 

“Kami terpaksa mencoret surfing 

karena tidak ada venue, baik di 

Jakarta maupun Palembang,”ujat 

Ketua KOI Erick Thohir. Kami bisa 

saja menggelar pertandingan surfing 

di Bali atau tempat lain, tetapi hal ini 

tidak memungkinkan karena terkait 

dengan anggaran. Saat ini, negara 

sedang melakukan pengetatan 

anggaran,”tambahnya. 


SPORT NEWS 

41


Selain menghapus surfing, Erick 

juga menyampaikan akan mengurangi 

beberapa nomor di dalam satu 

cabang olahraga. Dari 500 nomor 

yang tadinya akan dipertandingkan kemungkinan 

besar hanya akan menjadi 

480. 

“Beberapa nomor juga akan 

kami kurangi. Mungkin di beberapa 

olahraga seperti kano akan dipangkas 

nomornya,”tegasnya. 

Penyelenggaraan Asian Games 

2018 membutuhkan dana sekitar Rp 

8 trilliun. Pemerintah bakal mengeluarkan 

anggaran setengah dari 

nominal tersebut, sementara sisanya 

diperoleh dari pihak sponsor. 

Asian Games XVIII bakal berlangsung 

di dua kota yakni Jakarta dan 

Palembang pada 18 Agustus sampai 

2 September 2018. Sebelum Asian 

Games XVIII bergulir, Dewan Olimpiade 

Asia (OCA) bakal menggelar test 

event pada 2017. 

Sementara itu, Kadis PU Cipta 

Karya Sumsel Basyarudin didampingi 

Kadispora Sumsel H Akhmad Yusuf 

Wibowo disela visit venue kawasa 

GBK menyatakan bahwa, hingga saat 

ini tidak ada perubahan untuk jumlah 

cabor yang ada di Palembang. 

“Kita tetap fokus dan melakukan 

persiapan sesuai dengan jumlah 

cabor yang sudah ditetapkan. Artinya, 

tidak masalah dalam hal perbaikan 

venue maupun sarana olahraga 

pendukung lainnya. Hampir rata-rata 

persipan venue akan rampung akhir 

tahun 2017 nanti. Diharapkan tes 

even akan dilakukan sesuai jadwal 

yang di tetapkan,”jelas Basyarudin. 

(man/net) 


Kadispora Sumsel H 

Akhmad Yusuf Wibowo 

dan Kadis PU Cupta Karya 

Basyarudin foto bersama 

delegasi OCA saat 

mendampingi visi venue 

di GBK 


SPORT NEWS 

43

SFC 

TETAP 

HAPPY ENDING 

Sriwijaya FC tetap happy ending di Indonesia 

Soccer Championship (ISC). 

Meski tidak juara, tim berjuluk Laskar Wong Kito 

bisa menang dilaga pamungkas. 

Bahkan, striker andalan Alberto “Beto”Goncalves, 

menyabet gelar top skor. 


S 

riwijaya FC sukses menekuk Pusamania 

Borneo FC (PBFC) dalam 

pekan terakhir ISC, pada Minggu 

(18/12/2016) di stadion Gelora 

Sriwijaya, Jakabaring Sport City 

(JSC). Striker Alberto ‘Beto’ Goncalves 

mencetak dua gol dalam 

pertandingan dan membawa timnya 

menang 3-2. 

Dua gol Beto memastikan dirinya 

sebagai top scorer turnamen lewat 

koleksi 25 gol. Penyerang Brasil ini 

mengungguli Marcel Silva Sacramento 

dari Semen Padang dengan 21 

gol. Pada laga SFC vs PBFC ini, Hilton 

Moreira membuka keunggulan tuan 

rumah pada menit ke-14. Lewat aksi 

solo run melewati dua bek lawan, 

Hilton dengan mudah melepaskan 

tendangan ke gawang Muhammad 

Ridhho. 1-0 untuk Laskar Won Kito. 

Dalam setengah jam pertandingan, 

tuan rumah menggandakan 

keunggulan lewat kaki Beto Goncalves. 

Dia memaksimalkan umpan 

silang dari TA Mushafry dengan 

tembakan terarah. Hingga babak 

pertama usai, skor tetap 2-0 tak 

berubah untuk keunggulan Sriwijaya 

atas PBFC. Gelandang serang Sultan 


SPORT NEWS 

45

SFC 

menjadi supersub pada laga ini karena 

mencetak gol dua menit setelah 

masuk sebagai pemain cadangan. 

Serangan PBFC diawali dari umpan 

terukur sisi kiri pertahanan Sriwijaya 

yang disambut oleh bek tengah Firly 

Apriansyah dengan sundulan. Heading 

Firly yang masih membentur mistarlah 

yang langsung disambar Sultan 

Samma hingga skor berubah menjadi 

2-1 pada menit ke-47. 

Pada menit-65 Firly melakukan 

kecerobohan di dalam kotak terlarang. 

Aksi tackling-nya kepada Beto 

membuat wasit Yeni Krisdianto 

menunjuk titik putih. Beto sukses 

mengeksekusi penalti dan membuat 

namanya berada dalam daftar teratas 

pencetak gol terbanyak di liga ini. 

Petaka untuk Sriwijaya karena baru 

tiga menit unggul 3-1, mereka malah 

kebobolan. Striker Pedro Javier 

memperkecil ketertinggalan menjadi 

3-2 melalui sundulannya. 

Hingga wasit meniupkan peluit 

tanda berakhirnya pertandingan tidak 

ada lagi gol yang tercipta. Kemenangan 

3-2 ini membuat Sriwijaya finis di 

posisi keempat klasemen sementara 

PBFC di peringkat kesembilan. 

Pelatih Sriwjaya FC Widodo Cahyono 

Putro mengakui dirinya telah 

gagal memenuhi target menjadi 

juara. “Terima kasih, karena apa 

yang kami cita-citakan untuk mengakhiri 

kompetisi dengan manis bisa 

terkabulkan,” kata Widodo. 

“Memang dari awal menargetkan 

juara, itu cita-cita saya. Saya mohon 

maaf sebesar-besarnya kepada seluruh 

pecinta klub. Tetapi yakinlah, ini 

[empat besar] sudah hasil maksimal 

untuk kami. Keputusan saya serahkan 

pada manajemen,”tukasnya. 

Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza 

Alex menegaskan, mereka bakal mempertahankan 

Alberto ‘Beto’ Goncalves 

untuk kompetisi musim depan. Itu 

menjadi gelar topskor ketiganya sejak 

bergabung dengan Sriwijaya FC. 

Sebelumnya, Beto menyabet gelar 

tersebut di turnamen Gubernur 

Kaltim dan Piala Bhayangkara pada 

2015. Dodi Reza memastikan Beto 

tetap bersama tim kebanggan Sumsel 

tersebut. “Beto? Ya, dia harus 

tetap di sini [Sriwijaya FC]. Itu harus,” 

tegas Dodi. 

Sementara itu, Beto menyampaikan 

permintaan maaf tidak bisa 

membawa Sriwijaya FC menjadi 

juara ISC A 2016. Kendati demikian, 

Beto merasa senang akhirnya tampil 

sebagai topskor. Apalagi ia bisa 

memenuhi target mencetak 25 di setiap 

musim. “Memang target utama 

saya di musim ini adalah juara. Saya 

minta maaf tidak bisa memenuhi target 

tersebut. Terlepas dari itu, saya 

mendapat gelar topskor musim 

ini, tentu saya senang. Tetapi yang 

saya senang karena saya bisa 

memenuhi target pribadi saya, 

selalu mencetak 25 gol di setiap 

kompetisi,” ungkap Beto. 


“Sejak saya di Persipura [Jayapura], 

saya selalu mengejar target 

[25 gol] tersebut. Gelar ini saya 

persembahkan untuk anak saya 

Gabriel di Brasil yang selalu mendukung 

saya setiap kali bermain di 

lapangan,”tukasnya. 

Sementara, penampilan Stefano 

Lilipaly saat memperkuat timnas 

Indonesia pada Piala AFF 2016 

menjadi daya tarik bagi sejumlah 

klub sepak bola Tanah Air yang akan 

berlaga pada kompetisi Liga Super 

Indonesia (ISL) 2017. Salah satu 

yang mengincarnya yakni Sriwijaya 

FC. “Presiden Sriwijaya FC Dodi 

Reza Alex sudah memberi instruksi 

kepada manajemen fokus melakukan 

kontak dengan Stefano Lilipaly atau 

agennya,” kata Sekretaris tim Sriwijaya 

FC Achmad Haris. 

Menurut Achmad Haris, manajemen 

memiliki alasan tersendiri untuk 

bisa membawa Stefano ke Stadion 

Gelora Sriwijaya yang menjadi kandang 

klub berjuluk Laskar Wong Kito. 

“Stefano memiliki kemampuan komplet 

dibandingkan pemain lainnya, 

di tim nasional terlihat dia mampu 

menempati beberapa posisi, seperti 

gelandang, winger atau bek sayap,” 

ujarnya. 

Dari pengalamannya selama ini, 

Achmad Haris mengakui, memburu 

pemain dari tim nasional seperti seperti 

Stefano Lilipaly bukan pekerjaan 

mudah. Karena akan banyak klub 

ISL yang juga menjalin komunikasi 

dengannya. “Namun manajemen Sriwijaya 

FC akan fokus berkomunikasi 

dengan agennya. Stefano tentu tahu 

mana tim yang berminat dan serius 

merekrutnya. Kami yakin dia sudah 

tahu dengan Sriwijaya FC,” kata dia. 

Pemain berdarah Maluku kelahiran 

Arnhem, Belanda, 10 Januari 

1990 sudah pernah bermain melawan 

Sriwijaya FC saat memperkuat 

Persija pada turnamen pramusim 

Surya Citra Media Cup 2015 di Stadion 

Agus Salim, Padang. Waktu itu 

Persija kalah 0 – 1 dari Sriwijaya FC. 

Untuk pemain Sriwijaya FC lainnya, 

Achmad Haris menjelaskan, 

“Sampai kini belum ada rapat atau 

evaluasi terhadap pemain dan 

pelatih. Kontrak pemain dan pelatih 

dengan manajemen Sriwijaya FC 

baru akan berakhir pada Februari 

2017,”tukasnya. (iaa) 


SPORT NEWS 

47

SFC 

Nasrun Umar 

Manajer SFC 


Catatan Musim Pertama Manajer SFC 

Hasil Maksimal di Ajang TSC 

Kompetisi Torabika Soccer 

Championship (TSC) 2016 

telah berakhir. Ini menjadi 

musim pertama sang Manajer 

SFC Nasrun Umar mengawal perjalanan 

punggawa Laskar Wong Kito di 

kompetisi TSC. Pada musim 2015, SFC 

hanya ambil bagian dalam beberapa 

turnamen saja. Untuk kompetisi, baru 

bergulir musim ini. Diakui Manajer SFC 

Nasrun Umar di Stadion Gelora Sriwijaya 

Jakabaring Palembang, Minggu 

(18/12), jajaran manajemen telah 

memberikan segalanya untuk dapat 

mengantarkan SFC juara TSC. 

Striker berkelas Alberto Goncalves, 

winger Hilton Moreira yang 

mengantarkan SFC juara musim 

2011/2012, gelandang berkelas 

Yu Hyun Koo, senterbek Mauricio 

Leal, Keith Kayamba Gumbs menjadi 

pelatih fisik, legenda hidup sepakbola 

Indonesia Hendro Kartiko dan pemain 

dan pelatih lainnya yang berkualitas. 

Manajemen juga ditunjang dengan 

keuangan yang super sehat. Gaji dan 

bonus pemain berjalan lancar. Diawal 

musim, Supardi dan kawan-kawan 

memulai pertandingan dengan sangat 

meyakinkan. Target juara sepertinya 

tinggal menunggu waktu saja, tapi 

kemudian memasuki pertengahan 

putaran pertama SFC menerima 

beberapa ketidakadilan. Faktor eks 

seperti ulah wasit yang dianggap 

merugikan Laskar Wong Kito mulai 

menggerogoti target tim kebanggaan 

masyarakat Sumsel ini. 

Target juara perlahan menjauh 

dari pandangan. Tak hanya menjuarai 

TSC, SFC semakin menjauh dari papan 

atas klasemen. Kendati demikian, 

SFC terus berjuang untuk tetap 

meraih hasil terbaik. 

Permainan mulai konsisten di awal 

musim kedua, tapi di pertengahan 

putaran kedua mulai naik turun lagi. 

Hingga pada akhirnya, SFC kembali 

menanjak naik dan memberikan kejutan 

dipenghujung akhir musim dan 

menyelesaikan kompetisi di peringkat 

keempat. “Manajemen sudah curahkan 

semuanya, tapi inilah hasilnya, sempat 

turun di peringkat kesembilan dan 

kemudian menyelesaikan kompetisi peringkat 

keempat. Kita minta maaf atas 

kekurangan, inilah hasil maksimal SFC,” 

kata Manajer SFC Nasrun Umar. 

Kompetisi musim ini menjadi 

pelajaran berharga bagi Laskar Wong 

Kito. Di musim depan, Nasrun yakin 

bila SFC akan semakin lebih baik lagi. 

Performa akan lebih meningkat lagi, di 

kompetisi sebenarnya musim depan. 

Target juara tak boleh meleset. 

Permainan sudah semakin 


SPORT NEWS 

49

SFC 

kompak, beberapa titik lemah sudah 

dikantongi dan segera ditutupi di 

musim 2017, tim ini akan semakin 

kuat lagi nantinya. Selain itu, juga tidak 

banyak yang tahu ternyata Manajer 

Sriwijaya FC Nasrun Umar, di awal 

musim 2016, sempat menyambangi 

orangtua Zalnando meminta supaya 

dia tetap bersama SFC. 

Pada musim 2015, pemain 

muda Laskar Wong Kito ini di era 

kepelatihan Benny Dollo, jarang turun. 

Lantaran merasa tak punya prospek 

kedepannya bersama SFC, Zalnando 

sempat akan hijrah ke Barito Putera. 

Melihat pergerakan itu, Nasrun 

terpaksa harus menyambangi kedua 

orangtua Zalnando untuk meminta 

tetap bertahan di SFC. Kepala Dinas 

Perhubungan Komunikasi dan Informasi 

Sumsel ini melihat bila pemain 

jebolan SFC U-21 ini sebagai aset 

bagi tim asal Sumsel itu. 

“Zalnando, sempat mau kontrak 

dengan Barito Putera, saya temui 

orangtuanya waktu itu, menurut saya 

waktu itu dia bisa melebihi Wildan- 


syah,” kata Nasrun Umar. 

Hal itu terbukti, SFC yang ditangani 

Pelatih Kepala Widodo Cahyono Putro, 

pemain jebolan SFC U-21 ini mulai 

mendapatkan kepercayaan untuk turun. 

“Kini semua bisa melihat bagaimana dia 

berkembang pesat,” ucapnya. 

Saat ini, bahkan Zalnando sudah 

punya level permainan yang sama 

dengan seniornya Wildansyah. 

Zalnando kini sudah masuk starting 

eleven nyaris dalam setiap pertandingan. 

“Orang sudah tidak lagi melihat 

wing bek itu, Supardi dan Wildansyah, 

tapi Zalnando,” ucapnya. 

Itu artinya, pemain muda Laskar 

Wong Kito hanya butuh kesempatan 

untuk turun saja. Bila diberikan 

kesempatan, maka mereka akan bisa 

berkembang dan bersaing dengan 

pemain yang sudah punya nama 

besar. “Pemain muda menjadi aset 

kita dan akan tetap dipertahankan 

musim depan. Zalnando, Ichsan Kurniawan, 

Manda Cingi dan pemain muda 

lainnya bisa jadi andalan nantinya,” 

ucapnya. (ril/man) 


SPORT NEWS 

51

IBL 

Urutan pemilihan pemain 

asing bagi masing-masing 

tim peserta IBL pada 

setiap putaran 

PUTARAN PERTAMA 

1. CLS Knights Surabaya 

2. Pelita Jaya EMP Jakarta 

3. Satya Wacana Salatiga 

4. Bandung Utama 

5. Bima Perkasa 

Yogyakarta 

6. Pacific Caesar Surabaya 

7. Hangtuah Sumsel 

8. Garuda Bandung 

9. Satria Muda 

Pertamina Jakarta 

10. NSH Jakarta 

11. M88 Aspac Jakarta 

PUTARAN KEDUA 

DRAFT DAY 

1. NSH 

2. Satria Muda 

3. Garuda 

4. Hangtuah 

5. Pacific 

6. Bima Perkasa 

7. Bandung Utama 

8. Satya Wacana 

9. Pelita Jaya 

LEGIUN ASING 

Terobosan baru 

dilakukan Indonesian 

Basketball League 

(IBL) menjelang 

musim kompetisi 

2017. Liga bola basket 

tertinggi Tanah Air 

itu menggelar draft 

day untuk perekrutan 

pemain asing. 

Kegiatan yang berlangsung di 

Financial Hall Garaha Niaga, 

Jakarta, Senin (5/12/2016) 

malam ini diikuti 11 klub peserta IBL 

musim 2017. Termasuk Hangtuah 

Sumsel. Adapun jumlah pemain asing 

yang masuk dalam daftar draft day 

mencapai 113. 

“Tujuan digelarnya draft day adalah 

memberikan kesempatan yang sama 

bagi setiap tim untuk mendapatkan 

pemain asing guna menghadapi 

musim depan,” ujar Direktur IBL Hasan 

Ghozali. “Sesuai regulasi baru, setiap 

tim peserta wajib memiliki dua pemain 

asing pada musim depan,” kata Ghozali 

menambahkan. 

Masuknya pemain asing dalam 

kompetisi liga basket nasional 

bukanlah hal baru. Pada era Kobatama, 

pemakaian pemain asing 

sudah pernah diterapkan. “Terbukti, 

saat itu kompetisi lebih seru dan 

pemain-pemain lokal lebih bisa 

bersaing di pentas internasional 

karena sudah terbiasa menghadapi 

pemain-pemain asing,” tutur Ketua 

Umum Pengurus Pusat Persatuan 

Bola Basket Seluruh Indonesia (PP 

Perbasi) Danny Kosasih. 

Draft day pemain asing dilakukan 

melalui dua putaran. Pada setiap 


putaran, masing-masing tim peserta 

berhak memilih satu pemain asing 

sehingga total pemain yang didapat 

akan berjumlah dua orang. “Namun, 

untuk tim yang sudah memiliki pemain 

naturalisasi seperti Aspac Jakarta 

dan CLS Knights Surabaya, mereka 

hanya bisa mengikuti satu putaran,” 

kata Hasan. 

Sebelum melakukan putaran 

pemilihan pemain, kubu sponsor dan 

perwakilan tim serta legenda basket 

Tanah Air lebih dulu melakukan 

undian untuk menentukan urutan tim. 

CLS Knights yang merupakan juara 

bertahan IBL mendapat kesempatan 

pertama pada putaran pertama, 

sedangkan Aspac dan NSH Jakarta 

berada di urutan dua terakhir. 

Pada putaran kedua, urutan tim 

untuk memilih pemain asing berjalan 

terbalik dari putaran pertama.Pada 

putaran ini, NSH mendapat kesempatan 

pertama memilih, sementara 

Pelita Jaya EMP Jakarta yang pada 

putaran pertama berada di urutan 

kedua menempati urutan terakhir. 

Menggunakan legiun asing, bukan hal 

baru bagi Hang Tuah Sumsel. Diajang 

Perbasi Cup 2016, ada 2 pemain 

asing, yaitu Jones Falando dan Young 

Jerrah Anton. Hang Tuah sendiri 

secara mengejutkan bisa merebut 

peringkat ketiga Perbasi Cup usai 

mengalahkan Pelita Jaya Energi Mega 

Persada dengan skor 64-53, Minggu 

(30/10/2016) di Britama Arena. 

Hang Tuah memang memberikan 

kejutan pada turnamen pramusim ini 

karena berhasil mengalahkan tim-tim 

papan. 

Tak dipungkiri kehadiran Young dan 

Jones membuat daya serang Hang 

Tuah menjadi tajam. Jones bahkan 

mencetak 29 poin saat menghadapi 

Pelita Jaya. Oleh karena itu Dodi 

tengah mempertimbangkan untuk 

melakukan naturalisasi pemain untuk 

kompetisi IBL musim depan karena 

kontribusi legiun asing terbukti bisa 

memberikan dampak positif. 

“Saat ini kami dan manajemen tengah 

mempertimbangkan dulu bagaimana 

ke depannya. Opsi untuk melakukan 

naturalisasi pemain memang ada dan 

kami tak menutup kemungkinan itu,” 

kata Dodi. (iaa) 


SPORT NEWS 

53

PROFIL 

Rian Sazali 

RAIH PERUNGGU 

KEJUARAAN DUNIA 

Sumsel patut berbangga. Salah 

satu atletnya, Rian Sazali ikut 

ambil bagian dalam Kejuaraan 

Dunia Pencak Silat XVII di Bali, 3-8 

Desember 2016. 

Rian ,sapaan akrabnya perkuat 

tim nasional (timnas) pencak silat 

Indonesia turun dikelas F (70-75 

Kg) Putra. Tidak sekadar unjuk gigi, 

pesilat peraih medali perak Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa 

Barat 16-29 September lalu ini juga 

berprestasi. 

Ya, alumni Universitas PGRI 

Palembang ini finis pada posisi ketiga 

atau raih medali perunggu. Pada laga 

semifinal pendekar Palembang itu 

tidak mampu berbuat banyak atas 

pesilat Vietnam, Tran Dinh Nam. Dia 

kalah dengan skor telak 0-5 pada laga 

di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, 7 

Desember 2016. 

Meski demikian Rian tetap mengaku 

puas. “Ya, karena ini merupakan 

pertama kali saya mengikuti kejuaraan 

dunia. Mudah-mudahan kedepan 

bisa meraih prestasi lebih baik lagi 

pada kejuaraan dunia berikutnya,” 

terang dia. 

Terpisah Abas Akbar pelatih Rian 

Sazali juga mengaku puas. Menurutnya 

penampilan Rian sudah jauh mengalami 

peningkatan. Jika berometernya 

PON XIX di Jabar. “Skill ndividunya 

sudah jauh lebih baik tinggal diasah 

sedikit lagi untuk menjadi juara dunia,” 

terang dia. 

Meski demikian pelatih timnas 

pencak silat Indonesia dan pelatih 

pencak silat Sumsel ini tetap akan 

melakukan evaluasi pada Rian. Diakui 

Abas kekurangan Rian hanya soal 

mental. Itu terlihat saat semifinal. 

Padahal Rian mampu menguasai 

pertandingan dan tampil menyerang. 

Namun karena kurang enjoy pada 

detik-detik akhir pertandingan justru 

kecolongan. “Rian seperti tidak siap 

waktu di serang. Makanya dia sempat 

terjatuh. pada 30 detik jelang pertandingan 

selesai,” timpal mantan 

juara dunia pencak silat ini. 

Meski demikian karyawan Bank 

SumselBabel ini tetap yakin Rian 

akan menjadi pesilat terbaik dunia 

kedepan. Dia juga sangat optimistis 

Rian mampu meraih medali emas 

pada SEA Games XXIX di Malaysia 

Agustus 2017. 

“Pada SEA Games sebelumnya 

di Singapura Rian hanya lolos sampai 

delapan besar. Namun kalau melihat 

performanya sekarang kita yakin Rian 


akan mampu meraih medali emas,” 

terang dia. 

Abas menilai kekuatan pencak 

silat di Asia Tenggara sudah masuk 

dalam kantong bajunya. Untuk kelas F 

Putra salah satu unggulan memang 

peraih medali emas di Piala Dunia 

Tran Dinh Nam asal Vietnam. 

“Kita sudah sama-sama tahu 

kelemahan dan kekurangan mereka. 

Tinggal mempersiapkan diri lebih 

maksimal,” terang peraih emas lima 

kali di ajang SEA Games ini. 

Di sisi lain H Ishak Mekki ketua 

umum Ikatan Pencak Silat Indonesia 

(IPSI) Sumsel mengaku cukup bangga. 

Menurutnya ini prestasi yang luar biasa 

atlet pencak silat Sumsel mampu 

menembus kejuaraan dunia. 

“Setelah kejuaraan dunia masih 

ada dua agenda besar. Rian akan 

menghadapi kejuaraan Belgia Open 

Maret dan Belanda Open April nanti. 

Mudah-mudahan pada dua kejuaraan 

itu Rian mampu berprestasi,” terang 

wakil gubernur Sumsel ini. 

Ishak ,tidak menampik jika pencapaian 

Rian di kejuaraan dunia akan 

menjadi pemacu semangat. “Kami 

berharap Rian bisa mengibarkan bendera 

merah putih pada SEA Games 

nanti,” tukas dia. 

Dijelaskan mantan bupati OKI dua 

periode ini, Rian merupakan pesilat 

terbaik di tanah air. Meski pada PON 

kemarin hanya mendapat medali 

perak. “Ya, memang di PON Rian kalah 

lawan atlet Jatim, Amri Rusdana. 

Tapi dia bisa balikkan keadaan pada 

seleksi nasional sebelum kejuaraan 

dunia kemarin,” tukas dia. 

Sebagai informasi tim pencak 

silat Indonesia berhasil menjadi juara 

umum di Kejuaraan Dunia Pencak 

Silat, 3-8 Desember 2016. Merahputih 

mengumpulkan medali emas 

terbanyak dengan total 12 medali 

emas. Tuan rumah juga meraih empat 

medali perak dan empat medali 

perunggu dalam kejuaraan yang diikuti 

40 negara itu. Juara umum dua 

diduduki Vietnam lima emas, dan 

Malaysia pada posisi ketiga meraih 

tiga medali emas. (zaa) 


SPORT NEWS 

55

KONI KABUPATEN 

ISNAINI KASMIR, 

Kembali Pimpin KONI 

Kabupaten Empat Lawang 

Musyawarah Olahraga 

Kabupaten (Musorkab) 

Komite olahraga Nasional 

Indonesia (KONI) Kabupaten Empat 

Lawang yang berlangsung di Hotel 

Zuliant Transit Tebing Tinggi, Kamis, 

22 Desember 2016, kembali menetapkan 

Isnaini Kasmir, SE menjadi 

Ketua Umum KONI Kabupaten Empat 

Lawang Masa Bakti 2016-2020 

setelah terpilih secara aklamasi. 

Sesuai amanat AD/ART KONI 

Tahun 2014 bahwa Musorkab merupakan 

pemegang kekuasaan tertinggi 

KONI Kabupaten yang diselenggarakan 

sekali dalam setiap 4 (empat) 

tahun, dimana dalam forum ini disampaikan 

laporan pertanggungjawaban 

Pengurus KONI Kabupaten Empat 

Lawang Masa Bakti 2012-2016, Memilih 

Ketua Umum KONI Kabupaten 

Empat Lawang Masa Bakti 2016- 

2020 dan menetapkan program 

pembinaan olahraga prestasi KONI 

Kabupaten Empat Lawang Masa 

Bakti 2016-2020. Suasana Sidang 

Musorkab KONI Kabupaten Empat 

Lawang, cukup dinamis, dan berjalan 

dengan baik serta lancar. 


Lawang ini dihadiri oleh Ketua DPRD 

Kabupaten Empat Lawang, H David Al 

Jufri, Forum Komunikasi Pemerintah 

Daerah Kabupaten Empat Lawang, 

Pengurus Cabang Olahraga Anggota 

KONI Kabupaten Empat Lawang. 

Sedangkan dari KONI Provinsi Sumsel 

hadir Wakil Ketua Umum I Bidang 

Organisasi, Dhenni Zainal bersama 

Kabid Organisasi, Asdit Abdullah. 

Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel, 

Dhennie Zainal mengatakan potensi 

atlet yang dibina oleh KONI Sumsel 

saat ini hanya sekitar 150 atlet, 

sementara daerah lain sudah mencapai 

tiga lapis atau tingkat atlet bahkan 

ribuan jumlah atletnya, tentunya saat 

ini sangat sulit bagi provinsi Sumsel 

untuk mengejar ketertinggalan baik 

event nasional maupun internasional 

bila tidak sesegera mungkin dilakukan 

rekruit dan pembibitan atlet. “Besar 

harapan kami kepada pengurus 

KONI Empat Lawang untuk mencari 

atlet yang berpotensi dan membawa 

nama baik kabupaten ini. Dengan 

kondisi geografis di Kabupaten Empat 

Lawang yang berbukit-bukit, saya rasa 

banyak potensi calon-calon atlet yang 

memang terasah dari bakat alam, ini 

yang harus kita gali bersama,” katanya 

seusai membuka secara resmi 


Lawang Tahun 2016. 

Selanjutnya dia mengatakan 

bahwa kiranya Musorkab KONI 

Kabupaten Empat Lawang ini, 

dapat merumuskan dan mendesign 

program-program yang realistis. Tak 

perlu program yang muluk-muluk, 

yang terpenting bisa dilaksanakan, sejalan 

dan besinergi dengan program 

yang telah diputuskan dan ditetapkan 

oleh KONI Provinsi Sumsel. “Kegiatan 

hari ini harus dapat dijadikan titik awal 

peningkatan dan upaya kita untuk memajukan 

serta mengembangkan pembinaan 

olahraga prestasi di Sumatera 

Selatan, khususnya di Kabupaten 

Empat Lawang ini,” ujarnya. 

Dhennie mengharapkan pasca 

digelarnya Musorkab ini, akan terbentuk 

kepengurusan KONI Kabupaten 

Empat Lawang yang lebih solid dan 

profesional, yang mampu memberikan 

kontribusi pemikiran dan tenaga 

serta pencarian sumber dana pembinaan 

olahraga dengan sungguhsungguh 

dan seksama, serta terus 

Suasana Musorkab 

KONI Kabupaten 

Empat Lawang Tahun 2016. 

melakukan kerjasama, konsolidasi 

organisasi dan bersinergi dengan 

KONI Provinsi Sumsel, Pengcab 

Cabor, serta Pemerintah Kabupaten 

Empat Lawang. “Karena untuk meraih 

prestasi, meningkatkan kinerja 

organisasi, kita harus memiliki visi dan 

misi yang sama. Jika kita memang 

bersama-sama ingin berhasil mewujudkan 

cita-cita membangun olahraga 

di Kabupaten Empat Lawang khususnya, 

dan Provinsi Sumatera Selatan,” 


H. David Aljufri Dhennie Zainal 

Isnaini Kashmir 


SPORT NEWS 

57


Undangan yang hadir dalam Musorkab KONI Kabupaten Empat Lawang Tahun 2016 

FOTO-FOTO: RUDIN/SN 

tegas Dhennie. 

Sementara itu, Ketua DPRD 

Kabupaten Empat Lawang, H David 

AlJufri mengatakan bahwa DPRD 

bersama Pemerintah Kabupaten 

Empat Lawang akan terus bekerja 

keras bersama KONI guna membawa 

kemajuan olahraga di Kabupaten 

Empat Lawang. “Banyak yang dapat 

kita lakukan seperti memperbaiki 

dan meningkatkan fasilitas olahraga 

dan mencari potensi atlet untuk 

dikembangkan. Kita harapkan dunia 

olahraga khususnya di Kabupaten 

Empat Lawang akan semakin maju 

dan menggeliat,” terang Hendra. 

Sementara itu, Ketua KONI Empat 

Lawang, Isnaini Kasmir mengatakan, 


Kabid Organisasi KONI Sumsel, Asdit Abdullah saat mendampingi sesi Sidang Pleno. 

Foto bersama usai penutupan Musorkab KONI Kabupaten Empat Lawang Tahun 2016. 

Musorkab KONI Empat Lawang 

tahun 2016 ini, selain dalam rangka 

membentuk kepengurusan KONI 

Empat Lawang yang baru, juga untuk 

persiapan pihaknya mengahadapi 

Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 

di tahun 2017 mendatang. “Target 

kami, pada Porprov 2017 di Palembang, 

kami dapat meningkatkan 

prestasi dan memperbaiki peringkat 

medali, selain itu kami juga mengharapkan 

dukungan dari semua pihak 

khususnya pemerintah daerah untuk 

dapat memberikan fasilitas sarana 

dan prasarana olahraga yang baik 

sehingga dapat mendukung dalam 

meningkatkan pembinaan prestasi atlet 

di Kabupaten ini,” ujarnya. (aa)*** 


SPORT NEWS 

59


Nakhoda Baru KONI 

Ogan Komering OKU 



SPORT NEWS 

61


Kabid dan Wakabid Organisasi, Asdit Abdullah dan HMY. Ishak Hasan serta para undangan. 

Musyawarah Olahraga Kabupaten 

(Musorkab) Komite 

olahraga Nasional Indonesia 

(KONI) Kabupaten Ogan Komering Ulu 

(OKU) ke IV Tahun 2016 yang bertemakan 

“Tingkatkan Profesionalisme, 

Transparansi dan Akuntable”, yang 

berlangsung di Gedung SKB Baturaja, 

Senin, 19 Desember 2016 untuk 

masa bakti 2016-2020 berjalan 

lancar dan terpilih secara aklamasi 

Edi Jaya Shaleh. 

Hadir dalam Musorkab KONI 

Kabupaten OKU tersebut antara lain 

Asisten I Setda OKU, Mirdaili, SSTP, 

MSI, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah 

Kabupaten OKU, anggota KONI 

Kabupaten OKU, Pengurus KONI 

Kabupaten OKU, juga dihadiri Pengurus 

KONI Provinsi Sumatera Selatan, 

yaitu: Wakil Ketua Ketua Umum I, 

Dhenni Zainal, Kabid dan Wakabid 

Organisasi, Asdit Abdullah dan H.M.Y. 

Ishak Hasan. 

Dalam sambutannya Dhennie menyampaikan 

melalui Musorkab KONI 

Kabupaten OKU ini harus mampu 

meningkatkan dan menggelorakan 

kembali semangat prestasi olahraga 

di wilayahnya, sehingga dapat 

berkontribusi melahirkan atlet-atlet 

berprestasi bagi Kabupaten OKU dan 

Sumatera Selatan. “Saya berharap 

setelah terpilihnya pengurus yang 

baru KONI Kabupaten OKU nanti 

dapat lebih meningkatkan pembinaan 

prestasi dan program cabor unggulan 

didaerahnya sesuai amanat UU.” 

tukasnya. 

Dhennie juga menambahkan 

bahwa saat ini, Kabupaten OKU 

telah memiliki atlet-atlet berprestasi 

dan berpotensi besar untuk terus 

ditingkatkan baik dari segi kualitas 

maupun kuantitasnya. “Tahun depan 

(2017), kita akan menyelenggarakan 

Porprov yang akan diselenggaran 

di Palembang. Kegiatan ini pengambilalihan 

oleh provinsi, setelah 

Kabupaten Muaraenim, mundur sebagai 

tuan rumah. Hajat besar yang 

akan diselenggarakan KONI Provinsi 

Sumsel ini adalah momentum dan 

menjadi tanggung jawab semua 

(kabupaten/kota). Karena, melalui 

Porprov ini dapat dijadikan barometer 

dalam mengukur keberhasilan 

pembinaan prestasi atlet yang telah 

dilakukan daerah,” ujar Dhennie. 

“Kabupaten OKU harus dapat 

memanfaatkan ini (Porprov) untuk 

mereposisi peringkat menjadi lebih 

baik dari peringkat yang pernah diraih 

sebelumnya dengan melahirkan atlet 

berprestasi untuk mengharumkan 

nama daerah,” kata Dhennie. 

Sementara itu, Asisten I Setda 

OKU, Mirdaili, SSTP,. MSI mengharapkan 

kepada kepengurusan KONI 

yang baru terpilih dapat menggagas 

program-program yang bisa meningkatkan 

Cabor di OKU. Diakuinya, tidaklah 

mudah membina tanpa ada visi 

misi yang jelas dan harus dilakukan 

secara berkesinambungan. “Pemerintah 

Kabupaten OKU berkomitmen 

mendukung kemajuan dan peningkatan 

pembinaan prestasi atlet, meskipun 

dalam pembinaan terkendala 

masalah anggaran terlebih dalam 

dua tahun ini, karena terus terjadi 

pemangkasan,” ujarnya. 



Dhennie Zainal 

Edi Jaya Shaleh. 

“Pada Porprov lalu di Lubuklinggau, 

prestasi yang diraih atlet 

Kabupaten OKU memang belum 

begitu menonjol walau tidak tertinggal 

jauh. Namun, kita punya Cabor yang 

menonjol dan bisa diandalkan seperti 

billiard, serta beberapa Cabor lainnya,” 

kata Mirdaili. 

Selanjutnya Mirdaili mengatakan, 

mengenai potensi atlet yang ada di 

Bumi Sebimbing Sekundang, pihaknya 

tidak melirik ke luar, melainkan, memaksimalkan 

potensi yang ada. “Memang, 

untuk atlet, kami utamankan 

asli OKU. Tidak lirik-lirik ke luar guna 

mendapatkan medali, dan saya yakin 

dengan potensi yang kami miliki bisa 

membawa nama baik OKU, dan di 

Sumsel khususnya,” tegasnya. 

Pada kesempatan itu, Ketua 

Umum KONI Kabupaten OKU terpilih, 

Edi Jaya Shaleh mengatakan tantangan 

KONI Kabupaten OKU kedepan 

tidaklah ringan dan membutuhkan 

Mirdaili, SSTP, M.Si 

kerjasama, sinergi dan dukungan 

semua pihak agar pembinaan 

prestasi di Kabupaten OKU dapat 

meningkat. “ini amanah yang harus 

dijalankan. Target kami ke depan 

tentu makin berat, tapi kami tetap 

akan berusaha mewujudkannya 

melalui program-program yang lebih 

diprioritaskan untuk peningkatan 

prestasi atlet dan meraih posisi 

terbaik pada Porprov tahun 2017 di 

Palembang,” ujar Edi. (aa)*** 

Foto bersama usai Musorkab KONI Kabupaten OKU. 


SPORT NEWS 

63

IN NEWS 

Bob Hasan kembali terpilih aklamasi dalam Konggres PASI Tahun 2016. 


Hasil Kongres PASI di Sentul 

BOB HASAN 

Bapak Atletik Indonesia 

Hasil Kongres PASI yang berlangsung di Hotel Lorin Sentul, 

Cibinong, Jawa Barat tanggal 17 Desember 2016 

menyepakati dan menetapkan Bob Hasan sebagai 

Bapak Atletik Indonesia. Sekretaris PASI Sumsel, Zulfaini 

M Ropi melaporkan dari Kongres PASI. 

“Kongres PASI dihadiri 32 pengurus provinsi PASI 

se Indonesia secara aklamasi kembali memilih bapak 

Muhamad Bob Hasan sebagai Ketua Umum PASI periode 

2016-2020. Kongres juga merekomendasikan Bob 

Hasan sebagai Bapak Atletik Indonesia,” jelas Zulfaini. 

Selanjutnya dia mengatakan bahwa para peserta 

kongres menerima seluruh laporan pertangungjawaban 

pengurus PB PASI 2012 – 2016 dan meminta agar 

seluruh hasil kerja yang sudah bagus dilanjutkan oleh 

pengurus yang baru di bawah pimpinan Bob Hasan. 

“Kongres juga mengamanatkan kepada bapak Bob 

Hasan sebagai formatur tunggal untuk menyusun 

kepengurusan baru PASI periode 2016-2020. Pembukaan 

Kongres PASI di Cibinong, Jabar dihadiri Ketua 

Umum KONI Pusat Mayjen TNI Purn Tono Suratman,” 

kata Zulfaini . 

Diberitakan sebelumnya, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia 

(PASI) melaksanakan kongres tanggal 17 Desember 

2016, di Lorin Sentul Hotel, Bogor untuk memilih 

pengurus baru. 

Ketua Umum Pengprov PASI Sumsel, H Robby Kurniawan 

melalui Sekretaris PASI Sumsel, Zulfaini M Ropi, 

saat ditemui, di Kantor KONI Sumsel, sebelum keberangkatannya 

mengatakan setiap Pengprov PASI mengutus 

dua orang pengurus dilengkapi dengan surat mandat 

sebagai peserta. Hal ini tertuang dalam surat undangan 

PB PASI nomor 591/ PB. PASI/XI/2016 tertanggal 

10 November 2016. Salah satu agenda kongres PASI 

adalah memilih Ketua Umum PB PASI masa bakti 2016- 

2020. Ketua Umum PASI Sumsel ikut menghadiri kongres 

tersebut dengan didampingi Wakil Ketua Bidang 

Organisasi PASI Sumsel, Asdit Abdullah dan Sekretaris 

PASI Sumsel, Zulfaini M Ropi. (aa)*** 


SPORT NEWS 

65

IN NEWS 

TARGET 2017, 

PERTINA SUMSEL 

BIDIK ATLET DAERAH 


Guna mempersiapkan Pekan Olahraga Pelajar Nasional 

(Popnas) Juli mendatang, Persatuan Tinju Amatir 

Nasional (Pertina) Sumsel akan menggelar Kejuaraan 

Tinju Pusri Cup II Sumbagsel. Kejuaraan tersebut dibuka untuk 

umum, dan dihelat dari 19 - 24 Desember 2016 di halaman 

Gedung DPRD Sumsel. 

Kejuaraan tersebut diikuti oleh kategori Pelajar dan Elite 

Pelajar. Kelas yang dipertandingkan sebanyak 13 kelas untuk 

Pelajar Putra/Putri, serta 13 kelas Elite Pelajar Putra/Putri. 

Dalam event ini juga akan diperebutkan trophy dari Pusri 

serta piala dari Ketua Umum Pertina Sumsel, Aswari Rivai. 

Menurut Ketua Harian Pertina Sumsel Sulfa Ganie, saat 

ini sudah sebanyak 154 petinju yang memastikan diri dalam 

event tahunan tersebut. Animo masyarakat juga tak hanya 

di Pengcab yang ada di Sumsel, bahkan merambah hingga 

Sumatera Bagian Selatan. 

“Mayoritas sampai pada daerah Lampung, yang mengirimkan 

26 atlet. Ada yang dari Bengkulu, Babel sampai Jambi. 

Target kita sekitar 160 yang ikut,” ujarnya. 

Kesuksesan Pusri Cup I tahun lalu rupanya menyebar 

hingga ke luar Provinsi. Namun target utamanya, tetap menyasar 

pada penjaringan bibit-bibit asli putra daerah. Sehingga 

kedepan, akan didapat aset-aset yang asli dari Sumsel untuk 

berlaga di event pelajar tingkat nasional. “Hal ini sejalan dengan 

keinginan pak Aswari agar Popnas 2017 mendatang, kita 

menggunakan atlit daerah,” tukasnya. (zaa) 


SPORT NEWS 

67

IN NEWS 


Badrullah Pimpin Karate-Do Gojukai Sumatera Selatan 

FOKUSKAN KOMPETISI DAN 

TARGETKAN BERLAGA 

di PON 2020 Papua 


SPORT NEWS 

69

IN NEWS 

H. Yusuf Wibowo H. Badrullah Daud Kohar. 

Usai dilantik sebagai Ketua 

Umum Karate-Do Gojukai 

Sumatera Selatan masa bakti 

2016-2020, Drs H Badrullah Daud 

Kohar langsung mengutarakan keinginannya 

untuk membentuk sebuah- 

Forum beladiri Sumsel yang nantinya 

forum tersebut dimaksudkan untuk 

membentuk sebuah pedepokan atau 

sekolah. 

“Sebagai Provinsi yang memiliki 

potensi besar mencetak atlet beladiri 

di Indonesia, saya berencana, 

bersama tokoh beladiri di Sumsel 

akan membentuk forum beladiri 

Sumsel, dimana forum tersebut 

akan dilebur dalam sebuah pedepokan 

atau sekolah. Hal ini, sudah saya 

sampaikan ke Gubernur Sumsel, 

dan beliau menyambut baik gagasan 

tersebut,”ujarnya, Sabtu, 3 Desember 

2016 di Aula Sekolah Catur 

Provinsi Sumsel. 

Daud mengatakan Karate-Do 

Gojukai Sumatera Selatan sendiri 

tengah menggodok program untuk 

meningkatkan prestasi para Karateka. 

Hal ini penting untuk meningkatkan 

derajat dan martabat organisasi 

dalam jangka panjang. “Program 

kedepan kita akan fokus pada peningkatan 

prestasi. Atlet-atlet dari Gojukai 

banyak yang terpilih untuk mengikuti 

kompetisi tingkat nasional, tinggal kita 

maksimalkan,” katanya. 

Selanjutnya dia menambahkan 

dengan total 4000 karateka yang 

tersebar di 16 pengurus cabang, 

Sumsel sangat besar potensinya 

untuk melahirkan atlet karate yang 

handal. Apalagi Sumsel telah mengukuhkan 

diri sebagai provinsi tujuan 

wisata olahraga “sport tourism”, 

sudah tentu pemerintah dapat mendukung 

program olahraga beladiri 

tersebut yang dimanfaatkan untuk 

Suasana Pelantikan Pengurus Karate-Do Gojukai Masa Bakti 2016-2020. 


Suasana Pelantikan Pengurus Karate-Do Gojukai Masa Bakti 2016-2020. 

menarik wisatawan sekaligus minat 

masyarakat untuk olahraga beladiri. 

“Ini adalah momentum untuk menarik 

keluar bibit-bibit baru asli putera 

daerah Sumsel untuk menggemari 

beladiri,” Ujarnya. 

“Dengan jumlah karateka yang 

cukup banyak, pengurus sebenarnya 

tinggal memberikan stimulus untuk 

merangsang percepatan prestasi, yaitu 

dengan memperbanyak kompetisi 

kedepannya. Di empat tahun kedepan, 

saya akan fokuskan untuk meningkatkan 

kompetisi dan menargetkan 

tim karate Sumsel untuk berlaga di 

PON 2020 Papua, harus banyak yang 

lolos,” tegasnya. 

Pelantikan Karate-Do Gojukai 

Sumatera Selatan Masa Bakti 2016- 

2020 tampak hadir antara lain oleh 


Pengurus Pusat Karate-Do Gojukai, 

Anggota DPRD Provinsi Sumsel, Reza 

Pahlevi Maiziano, Kadispora Sumsel, 

H. Yusuf Wibowo, Forum Koordinasi 

Pimpinan Daerah Provinsi Sumsel, 

dan Pengprov Cabor se Sumsel. Hadir 

pula Wakil Ketua Ketua Umum I KONI 

Provinsi Sumatera Selatan, Dhenni 

Zainal, dan Kabid Organisasi, Asdit 

Abdullah. (aa)*** 

Para Undangan yang hadir saat pelatikan Pelantikan Pengurus Karate-Do Gojukai Masa Bakti 2016-2020. 


SPORT NEWS 

71

IN NEWS 

CABOR WOODBALL 

Makin 

SOSIALISASI 

Gencar 

Dikatakannya lagi, untuk meningkatkan 

tenaga teknis dan pengembangan 

olahraga woodball di Sumsel 

pihaknya juga sudah mengikuti 

sejumlah pelatihan termasuk kepelatihan 

wasit internasional yakni Internastional 

Woodball Referee Workshop di 

Jeju Korea bulan Mei yang lalu. 

“Pada bulan Mei yang lalu kita 

mendapat kehormatan diikutsertakan 

mewakili Sumsel bersama dengan 

pengurus PB IWbA Pusat mengikuti 

kepelatihan wasit di Jeju Korea. Pada 

kesempatan tersebut, kita banyak 

mendapatkan pengalaman dan 

belajar lebih banyak lagi mengenai 

Pengurus Provinsi Indonesian 

Woodball Association (IWbA) 

Provinsi Sumatera Selatan 

(Sumsel), terus berupaya mensosialisasikan 

olahraga golf kayu ini ke 

sejumlah daerah di Sumsel. Selain itu, 

woodball Sumsel juga terus melakukan 

pembinaan dan seleksi atlet untuk 

mengikuti berbagai kejuaraan. 

“Meski ada kabar PON Remaja 

dibatalkan, namun pengurus woodball 

Sumsel tetap fokus mempersiapkan 

atlet dan melakukan pembinaan. 

Karena jika nanti PON Remaja tetap 

dilangsungkan pada tahun 2017, tim 

kita sudah siap dan bisa bersaing dengan 

provinsi lain,”ujar Ketua Umum 

IWbA Sumsel Ahmad Yani saat 

ditemui di sekretariat KONI Sumsel, 

beberapa waktu lalu. 

Lebihlanjut dikatakannya, pada 

saat pelaksaan PON XIX di Jawa 

Barat, tim Sumsel juga sudah mengirimkan 

atlet yang berlaga di ajang 

eksebisi PON tersebut. Diharapkannya, 

pada PON XX 2020 di Papua 

nanti cabor woodball sudah resmi digelar 

dan bisa menjadi cabor andalan 

Sumsel dalam mendulang medali. 

“Meski di PON Jabar kemarin 

sebatas eksebisi, namun setidaknya 

atlet kita sudah bisa membaca kekuatan 

tim dari daerah lain. Harapan 

kita pada PON di Papua nanti cabor 

woodball juga dipertandingkan. Kita 

juga sudah mulai fokus persiapan 

untuk mengikuti PON Remaja tahun 

2017 di Jawa Tengah, meskipun 

dibatalkan oleh kemenpora tapi kita 

tetap mempersiapkan,”ujar Yani. 


olahraga woodball. Selain itu, kita juga 

sudah melakukan sosialisasi disejumlah 

daerah di Sumsel salah satunya 

Kabupaten Lahat.Dalam sosialisasi 

tersebut, kita memperkenalkan 

olahraga woodball kepada para calon 

atlet yang terdiri dari guru dan pelajar 

tingkat SMA,”jelasnya. 

Untuk diketahui, permainan 

Woodball merupakan jenis permainan 

olahraga yang terbilang 

baru,permainan Woodbal belum begitu 

dikenal oleh masyarakat Indonesia. 

Permainan ini mirip dengan permainan 

Golf. Permainan Woodball 

Kejuaraan Woodball yang digelar di Kabupaten Lahat tahun lalu. 

dimulai dengan memukul bola dari 

garis batas mulai atau start area 

sampai dengan masuknya bola ke 

dalam gate dengan cara memukul 

bola dengan menggunakan malet. 

Ketika pemain masuk ke dalam 

start area maka semua pemain lainnya 

harus mundur diluar area start 

demi untuk keamanan dan keselamatan. 

Pada Pukulan pertama bola 

harus ditempatkan di area start dan 

menuju ke arah gawang atau gate. 

Selanjutnya akan kita bahas 

tentang Peraturan Penyelenggaran 

Pertandingan Woodbal. Pertandingan 

FOTO: DARMAN/SN 

Woodball dilaksanakan sesuai dengan 

peraturan dan ketetapan organizer 

dan peraturan woodball. 

Setiap pemain harus menyelesaikan 

pertandingan dari mulai 

fairway pertama sampai dengan 

fairway keduabelas atau kelipatan 

sesuai dengan yang ditetapkan, dan 

hasil akhir ditentukan oleh jumlah 

hitungan pukulan dalam pertandingan. 

Dalam hal pemain tidak menyelesaikan 

pertandingan pada satu 

fairway manapun atau tidak melanjutkan 

pertandingan, maka hasilnya 

tidak akan dihitung. (man) 

Ketua Umum IWbA Sumsel Ahmad 

Yani tiga dari kanan, saat mengikuti 

kepelatihan wasit woodball 

beberapa waktu lalu di Jeju Korea. 


SPORT NEWS 

73

IN NEWS 

Dayung Sumsel HARAP 

BAPAK ANGKAT 

Tim Dayung Pusat Pendidikan dan 

Latihan Pelajar (PPLP) asal Sumatera 

Selatan berhasil merebut 2 medali 

emas dan 2 perunggu, pada Kejurnas 

Dayung tingkat PPLP di Danau Kayangan 

Rumbai Riau 2-6 November 


Dua medali emas ini diperoleh dari 

nomor Doublesculle Putri atas nama 

atlet Rahayu Ningtyas dan Amanda 

Riandini Oktarini. Serta nomor 

Kayak1 Putra atas nama Hendrik 

Gunawan, sementara perunggu dari 

nomor Cano 1 putra 200 meter dan 

Cano 1000 meter dengan atlet Josef. 

Menurut Sekretaris PODSI Sumsel, 

Eva Ruliningtyas keberhasilan 

atlet- atlet dayung ini memang sudah 

dipersiapkan dengan baik. Sebagai 

program pembinaan atlet muda yang 

berprestasi. 

“Kita syukuri perolehan medali ini 

berarti telah menunjukan kemajuan 

dari pembinaan atlet muda selama 

ini,” katanya. 

Dikatakannya beberapa atlet yang 

dikirim oleh Sumsel, selain merupakan 

atlet yang berpengalaman 

juga sebagian atlet-atlet baru binaan 

Pengurus Provinsi PODSI Sumsel. 

Sehingga perolehan medali emas ini 

patut disyukuri. 

Atlet dayung Sumsel Rahayu Ningtyas 

dan Amanda Riandini Oktarini saat 

berhasil meraih juara pertama. 



“Hendrik Gunawan memang 

merupakan atlet binaan Sumsel 

yang berhasil merebut medali emas. 

Dibandingkan atlet lain ia mempunyai 

pengalaman lebih,” katanya. 

Dituturkannya atlet muda Sumsel 

ini, sudah banyak menunjukkan 

prestasi ditingkat nasional. Diantaranya 

pada PON lalu di Jawa Barat 

atlet Dayung binaan Sumsel berhasil 

merebut 2 medali perak. 

“Untuk Dayung kita memang potensinya 

cukup besar, dan ini diambil 

langsung dari daerah yang ada di 

Sumsel, kita tidak pernah mengambil 

atlet dayung dari daerah lain, karena 

Sumsel sendiri cukup banyak atlet 

berbakat,” tuturnya. 

Dijelaskannya yang menjadi kendala 

dalam pembinaan atlet berprestasi 

adalah pendanaan, karena kebanyakan 

peralatan berasal dari luar. 

“Kami sangat berharap adanya 

bapak angkat atau sponsor untuk 

membantu pembinaan olahraga dayung. 

Fasilitas Sumsel sudah sangat 

memadai,” jelasnya. (Man) 


SPORT NEWS 

75

IN NEWS 

PERSEROSI USULKAN 

SEPATU RODA 

DI PORPROV2017 


Audensi Perserosi 

Sumsel ke KONI Sumsel 

beberapa waktu yang lalu 


Cabang olahraga sepatu roda 

sepertinya tancap gas dalam 

pembinaan atletnya di Sumatera 

Selatan. Setelah di lantik, Pengurus 

Sepatu Roda Seluruh Indonesia 

(Perserosi) Sumsel kini mengincar 

untuk menjadi bagian dalam Pekan 

Olahraga Provinsi (Porprov) 2017. 

Pada saat audiensi ke Komite 

Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 

Sumsel Ketua Umum Peserosi Sumsel 

Ernila Rizar mengatakan, saat ini 

telah ada lima Pengurus Kabupaten 

yang dibentuk dari 17 Kabupaten se 

Sumsel. 

“Yang perlu kami beritahukan saat 

ini kami bersyukur atlet kita telah 

menunjukkan progres positif. Seperti 

kemarin kita berhasil mendapat 2 

perak dan 2 perunggu. Dengan itu, 

kami berharap demi pembinaan atlet 

sepatu roda kedepan. Kami berharap 

cabor kami bisa dipertandingkan di 

Porprov 2017,” ucap Ernila, Selasa 

(1/11) 

Menurut Ernila, saat ini antusiasme 

atlet sepatu roda mulai tumbuh 

subur di Palembang khususnya. 

Karena itu, dengan diadakan Porprov 

paling tidak akan makin meningkatkan 

pembinaan olahraga sepatu roda di 

Sumsel. 

“Seperti kita ketahui pembinaan itu 

muaranya adalah kompetisi. Makanya 

kita berharap dapat ikut Porprov. 

Mungkin apa syaratnya dapat kita 

penuhi,” katanya 

Sementara itu, Wakil Ketua I KONI 

Sumsel Dhenie Zainal mengatakan, 

jika pembahasan terkait Porprov saat 

ini di godok. Karena itu, meski ada kemungkinan 

cabor sepatu roda masuk 

ke Porprov tetap saja harus melalui 

pembahasan panjang. 

“Yah bisa saja masuk. Itu bisa kita 

bahas dalam rapat. Tapi, usul saya untuk 

cabor Perserosi yakni munculkan 

dan kembangkan kegemaran sepatu 

roda dikalangan masyarakat. Karena, 

sepatu roda itu cukup menarik. Buktinya 

di salah satu mall ada penyewaan 

sepatu roda yang cukup banyak digemari 

masyarakat,” katanya 

Menurut Dheni, saat ini permasalahan 

Porprov masih menjadi 

pembahasan. Meski sempat awalnya 

nyaris ditunda, tapi permintaan 

semua KONI se Sumsel. untuk Porprov 

begitu besar, jadi jalans tengahnya 

diambil alih oleh KONI Provinsi. 

“Kita lihat apakah nanti cabor 

akan ditambah atau malah dikurangi,” 

tegasnya. (Man) 


SPORT NEWS 

77

IN NEWS 

Para atlet dari berbagai 

daerah saat mengikuti 

kejuaraan daerah yang 

digelar oleh Perpani 

Sumsel di lapangan Jakabaring 

Sport City. 


Kejurda Panahan Sumsel, 

JARING 

ATLET JUNIOR 

Sebanyak 130 atlet panahan 

Sumsel unjuk gigi dalam Kejuaraan 

Daerah panahan di 

venue panahan Jakabaring Sport City 

(JSC), Sabtu (26/11). Namun menariknya, 

dalam Kejurda kali ini adanya 

atlet sekolah dasar yang menjadi 

hiburan tersendiri, lantaran seringkali 

anak panah tidak sampai ke papan sasaran 

yang mengundang gelak tawa 

peserta lain. 

Wakil Ketua II Perpani Sumsel Andreas 

Leonardo mengatakan, setelah 

hampir 12 tahun, sejak Kejurda 

dilaksanakan tahun 2004, baru kali ini 

bisa kembali terselenggara. Karena 

itu, menurutnya Kejurda ini menjadi 

awal baru bagi pembinaan cabor 

panahan di Sumatera Selatan. 

“Syukur alhamdulillah animo cukup 

besar. Ada 130 peserta yang terlihat 

semangat dan ingin memperlihatkan 

hasil latihan mereka. Ada juga 

kelompok atlet SD yang membuat 

lucu pertandingan kali ini, tapi apapun 

itu saya harap kita mulai lagi demi 

prestasi cabor panahan Sumsel,” 

ucap Andreas 

Menurut Andreas, tujuan dari 

Kejurda ini pertama untuk menyaring 

atlet-atlet yang berpotensi agar dibina 

lebih serius. Apalagi, Sumsel 


SPORT NEWS 

79

IN NEWS 

memiliki Kabupaten dan Kota yang 

cukup banyak jumlah penduduk, masih 

sangat berpeluang mencetak atlet 

berprestasi. 

“Kita tahu yah selain sehat dan 

sangat baik. Olahraga ini adalah olahraga 

Rasulullah. Tentu ada manfaat 

lebih jika memang sudah dianjurkan. 

Karena itu, pemasalan kita harus 

kembali jalan dan kita harap paling 

tidak PON selanjutnya sudah bisa 

berbuat banyak,” tuturnya 

Sementara itu, Wakil Ketua Binpres 

KONI Sumsel, Drs Syamsuramel 

mengatakan, jika ia memang sudah 

begitu kangen melihat Kejurda Panahan. 

Sejak 2004 baru kali ini bisa 

terselenggara lagi, artinya ini menjadi 

awal baru bagi Perpani Sumsel. 

Untuk itu, diungkapkan Ramel, 

wali atlet atau orang tua dapat terus 

mensuport anaknya untuk menjadi 

atlet yang berprestasi. 

“Jadi saya harap sabar dalam 

menjadikan anak sebagai atlet 

berprestasi. Lantaran, untuk meraih 

prestasi bukan hal instan. Bahkan jika 

betul-betul dihitung dari pemasalan, 

pembibitan hingga pembinaan itu bisa 

mencapai waktu 16 tahun. Tidak ada 

yang instan dalam olahraga, dan saya 

bangga ini menjadi awal baik bagi 

panahan Sumsel,” ucap Ramel 

Seperti diketahui, dalam Kejurda 

Panahan kali ini dibagi menjadi 5 

kelas. Mulai dari, pralon SD dengan 

jarak 10 -15 meter, pralon SMP15- 

20 meter, Busur pemula SMP 

15-20, busur nasional SMA 25-30 

meter dan umum kompon 25-50 

meter. Dalam kejuaraan tersebut, 

kota Palembang keluar sebagai 

juara umum dengan perolehan 61 

medali, kemudian Muba 30 medali, 

Ogan Komering Ilir 13 medali, OKU 

Timur 11 Medali, Musi Rawas 2 

medali, dan terakhir Banyuasin 2 

medali. (man) 

Kabid Binpres KONI Sumsel Syamsuramel 

foto bersama peserta 

kejurda panahan Sumsel usai 

acara pembukaan. 




SPORT NEWS 

81

IN NEWS 

PANAHAN 

Jadi 

PERHATIAN MASYARAKAT 

OLAHRAGA SUMSEL 

Dirut Marketing 

Sriwijaya FC Nirmala Dewi 

mempraktekkan cara 

memanah yang baik. 



Kadispora Sumsel H Akhmad Yususf Wibowo saat menyaksikan kejuaraan daerah Panahan di lapangan Jakabaring Sport City. 

Degelarnya kejuaraan daerah 

dan coaching clinic oleh 

Persatuan Panahan Indonesia 

(Perpani) Sumatera Selatan, 26-27 

November di lapangan Panahan Jakabaring 

Sport City (JSC), mendapat 

antusias dari sejumlah kalangan 

masyarakat olahraga Sumsel. Dihari 

kedua palaksanaan, minggu (27/11) 

sejumlah masyarakat tidak melewatkan 

kesempatan untuk menyaksikan 

olahraga Rasulullah ini. 

Bahkan kadispora Sumsel H 

Akhmad Yusuf Wibowo dan Dirut 

Marketing Sriwijaya FC Nirmala Dewi 

juga ikut membaur dengan sejumlah 

peserta dari kalangan anak sekolah 

dan pencinta olahraga panahan dari 

berbagai klub di Palembang. 

“Saya cukup kaget ternyata begitu 

antusias peserta yang ikut kejuaraan 

ini, apalagi yang datang dari sejumlah 

kabupaten dan kota di Sumsel. 

Ini menunjukkan bahwa olahraga 

panahan tetap eksis di Sumsel, begitupun 

dengan kepengurusan Perpani 

Sumsel yang terus aktif malakukan 

sosialisasi dan pelatihan di tingkat 

sekolah,”ujar Yusuf saat ditemui 

disela-sela pertandingan Panahan. 

Ditambahkan Yusuf, kejurda Panahan 

ini terakhir dilaksanakan tahun 

2004, artinya sudah 12 tahun baru 

dilaksanakan kembali tahun ini. Menurutnya, 

pembinaan atlet panahan 

kedepan akan kita lebih perhatikan 

apalagi semenjak paskah melaksanakan 

ISG III tahun 2013 yang 

lalu Sumsel sudah memiliki lapangan 

sendiri di jakabaring. 

“Nanti kita akan usahakan penambahan 

peralatan khususnya busur 

panah, karena memang harga dari 

busur tersebut bervariasi mulai dari 

5 jutaan hingga puluhan juta. Sementara 

peralatan lapangan kita sudah 

miliki semua paskah pelaksanan 

ISG dan AUG kemarin. Harapan kita 

nanti bersama pihak dari Perpani 

Sumsel agar dapat mengusulkan 

cabor panahan pada Porprov 2017 

mendatang,”harapnya. 

Sementara itu, dirut marketing 

Sriwijaya FC Nirmala Dewi mengaku 

cukup tertarik dengan olahraga panahan 

ini. Selain konsenstrasi, menurutnya 

olahraga ini juga butuh kesabaran 

dan bisa menjadi olahraha positif bagi 

anak-anak sekolah dan remaja hingga 

kalangan tingkat atas. 

“Panahan ini olahraha wajib yang 

di selenggarakan hingga tingkat Olimpiade, 

dan medali pertama Indonesia 

selama mengikuti Olimpiade adalah 

cabor panahan. Dengan adanya 

kegiatan kejurda dan choacing clinin 

ini saya jadi tertarik dan semangat 

untuk mengenal olahraga panahan, 

makanya saya langsung luangkan 

waktu untuk hadir dan mencoba 

langsung ke lapangan,”ujar wanita 

berparas cantik ini. (Ril) 


SPORT NEWS 

83

IN NEWS 

PPLP GELAR 

TES FISIK 

Kabid Peningkatakan Iptek dan 

Olahraga, M Taufik bersama kepala 

Bidang Pembinaan PPLP Kemenpora 

Dr Surono ‎Mpd . 

Kgs M Khaikal menjadi 

yang terbaik 

dalam tes fisik atlet 

Pusat Pembinaan Latihan 

Pelajar (PPLP) di stadion 

atlet Jakabaring Sport City 

(JSC) yang diselenggarakan 

Dispora Sumsel. Atlet wushu 

kategori sanda ini, berhasil mencapai 

level 12 balikan 3 dalam 

tes blip untuk mengukur endurance 

(daya tahan). 

Bersama 87 atlet PPLP dan 

calon PPLP Haikan cs diuji mulai dari 

daya tahan, kecepatan, kekuatan dan 

kelenturan. 

Kabid Peningkatakan Iptek dan 

Olahraga, M Taufik mengatakan, 

idealnya tes fisik dilakukan pertiga 

bulan, namun saat ini baru bisa 

bergulir enam bulan sekali. Artinya, 


Suasana tes fisik PPLP di GOR Dempo Jakabaring. 


sebagai tes semester kedua akan 

ada promosi dan degradasi dari 

hasil tes kali ini. 

“Kita harus sedikit kejam. Degradasi 

dan promosi harus betul-betul 

berjalan. Jika atlet tak sesuai dengan 

standar dan tidak ada peningkatan 

tentu akan di evaluasi. Lantaran, tujuan 

dari PPLP adalah sebagai wadah 

pembinaan menyiapkan atlet Sumsel 

dimasa depan,” ujar Taufik, Minggu 

(27/11) 

Menurutnya, tes sendiri meliputi 

daya tahan, kecepatan, kekuatan dan 

kelenturan sebagai dasar kemampuan 

seorang atlet. Selanjutnya 

ada tes kecabangan yang dikelukan 

disetiap masing-masing cabor. 

“Kalau PPLP ada 40 atlet dari 

7 cabor yah. Tapi saat ini diikuti 87 

karena sekaligus pra seleksi atlet 

calon PPLP,” ucapnya 

Sementara itu, Dr Surono Mpd 

kepala Bidang Pembinaan PPLP 

Kemenpora yang turun langsung 

menguji kemampuan atlet, mengungkapkan 

saat ini PPLP menjadi pondasi 

pembinaan atlet Indonesia masa 

depan. Lantaran, hadirnya 33 PPLP 

yang tersebar di semua Provinsi dengan 

total 1558 atlet, atlet PPLP telah 

berbuat banyak. 

“Berdasarkan data jika kita 

lihat di PON Jabar 2016, sebanyak 

899 atlet PPLP dan eks PPLP 

yang mewarnai serangkaian cabor. 

Lebih jauh, jika dikumpulkan berapa 

medali yang diperoleh jika PPLP 

berdiri sebagai kontingen sendiri 

akan berada di rangking 4 nasional 

hanya dengan 24 cabor yang diikuti. 

Karena faktanya, di PON atlet PPLP 

dan eks PPLP berhasil meraih 132 

emas, 87 perak dan 135 perunggu. 

Itu luar biasa,” ujar Surono 

Karena itu, menurut Surono 

sebagai kawah candradimuka bagi 

atlet pelajar, PPLP harus terus fokus 

membina dengan cara lebih benar. 

Seperti dengan memfokuskan beberapa 

cabor yang menjadi unggulan 

di Provinsi masing-masing. 

“Jadi masalah seleksi dan evaluasi, 

tahun depan dengan makin transparanya 

pembinaan. Kita akan membuat 

tes yang sama baik standar dan normanya. 

Sehingga semua se Indonesia 

akan mendapat hasil yang sama, dan 

di rangkingkan percabor. Mengapa 

perlu tes, karena ini berkaitan dengan 

pembinaan prestasi yang alat ukuranya 

adalah tes dan pertandingan,” 

pungkasnya. (Ril) 


SPORT NEWS 

85

IN NEWS 


Amelia RAIH 

Best of the Best 

Kejurnas Lemkari di Banjarmasin 

Atlet Lemkari Sumatera 

Selatan (Sumsel) Amelia 

Putri saat menerima 

gelar juara beberapa 

waktu lalu. 

H 

asil sempurna diraih atlet Lemkari 

Sumatera Selatan (Sumsel) Amelia 

Putri, dengan berhasil meraih gelar 

Best of the Best, pada kejuaraan 

nasional Lemkari di Banjarmasin, 

Kalimantan Selatan 1-6 November 


Amelia yang menembus final, 

berhasil mengalahkan atlet karate 

Lemkari dari Provinsi Bali, Ni Putu 

Dwi Risma Antari. Amelia Putri juga 

memperoleh medali emas untuk 

nomor Kumite senior Putri kelas 61 

kg dan sekaligus meraih gelar Best 

of the Best setelah melihat penampilannya 

sepanjang kejuaraan. 

Amelia Putri mengaku sangat 

bersyukur atas prestasi yang telah 

diraihnya karena itu tidak lain berkat 

dukungan dari semua pihak orang 

tua, pelatih dan teman-teman satu 

tim Lemakari Sumsel yang terus 

memberikan semangat. 

“Alhamdulilah ini gelar Best of the 

Best mungkin menjadi impian semua 

atlet Karate, tetapi sekarang saya 

berhasil mewujudkannya dan berkat 

dukungan orang tua, pelatih dan 

teman. Saya ucapkan terimakasih 

pada mereka tidak pernah berhenti 

memberikan bimbingan,” ujar Amelia 

Putri. 

Amelia Putri yang pernah mewakili 

Indonesia pada kejuaraan 

Asia Karate Terbuka Sport Martial 

Art di Malaysia, ini mengaku kunci 

kemenangannya selalu bermain 

dengan maksimal dan menghindari 

kesalahan kecil apapun. 

“Setelah ini saya akan fokus untuk 

Kejurnas Open di Bali pada bulan 

Januari 2017, “ katanya. 

Ketua Pengprov Lemkari Sumsel 

Muhammad Hatta menambahkan, 

dalam ajang ini, Lemkari menurunkan 

14 atlet terbaiknya dengan memperoleh 

dua medali emas, dua perak 

dan lima perunggu.“Alhamdulilah 

target dua emas tercapai pada Kejurnas 

Lemkari di Banjarmasin, dan 

ini prestasi yang luar biasa, karena 

Sumsel berhasil juga meraih Best of 

the Best melalui atlet Amelia Putri,” 

ujar Muhammad Hatta. 

Menurut Hatta kedepan Sumsel 

akan mengejar prestasi lebih baik 

lagi, bukan hanya persiapan tehnik 

karate, tetapi juga persiapan mental 

atlet agar bisa menjadi lebih baik. 

“Memang dari persiapan kita 

tidak lama, tetapi kita bersyukur 

atlet-atlet Lemkari Sumsel mampu 

menunjukkan kelasnya ditingkat 

nasional, saya yakin nanti akan bisa 

meraih prestasi lebih tinggi lagi,” 

katanya. (Man) 


SPORT NEWS 

87

IN NEWS 

Wushu Bawa Pulang 

1 EMAS 4 PERUNGGU 

PALEMBANG -Tim Wushu Sumatera 

Selatan akhirnya sukses membawa 

pulang medali emas bagi Bumi Sriwijaya. 

Walau harus melewati partai 

keras, Lidya Ninggar Permata sukses 

mengukuhkan namanya sebagai juara 

kelas 48 Kg putri kategori Sanda. 

Tidak hanya meraih emas, di 

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) junior 

Wushu di Gor Sahabudin Bangka Belitung, 

11-16 Desember itu, Sumsel 

berhasil membawa pulang 1emas 

dan 4 medali perunggu. 

Ketua Umum Wushu Sumsel Ahmad 

Yani mengatakan, dengan segala 

daya dan kerja keras Sumsel cukup 

berbangga hati meraih medali emas. 

Apalagi, ini merupakan event tahunan 

yang menjadi ujian khususnya untuk 

atlet PPLP sumsel. 

“Saya ucapkan selamat kepada 

atlet. Mereka berhasil meraih hasil 

sesuai kerja keras mereka. Ini masih 

sangat jauh, dan butuh lebih banyak 

kerja keras. Selain itu saya ucapkan 

terimakasih kepada Dispora sebagai 

pembina PPLP yang mensuport 

pembinaan dan keberangkatan atlet,” 

ucap Yani, Kamis (15/12) 

Sumsel sendiri meraih emas 

setelah Lidya Ninggar menghentikan 

perjuangan atlet Kaltim. Berlaga 

selama dua ronde, Ninggar menyapu 

bersih dengan kemenangan angka. 

Sementara itu, medali perunggu 

diraih Novi Ariska dikelas 56 Kg putri, 

Ametya Wijaya kelas 56 Kg putra, 

Abdul Rahman kelas 60 Kg putra dan 

Kgs M Fikri Haykal kelas 65 Kg putra. 

Dikatakan Yani, dilapangan taolu 

Sumsel masih harus belajar banyak. 

Menurunkan empat atlet junior seperti 

Widya, Sica, Silva dan Emir. Sumsel 

belum bisa bicara banyak. Lantaran 

memang atlet taolu harus lebih kerja 

keras untuk mengejar level nasional. 

“Kita sadari banyak keterbatasan 

utamanya fasilitas latihan. Kita tidak 

memiliki tempat permanen yang bisa 

menggelar matras. Padahal taolu 

membutuhkan matras untuk berlatih. 

Tapi kita tidak ingin terpaku disitu, 

saat ini yang bisa kita lakukan adalah 

kerja keras dan berlatih sesuai dengan 

kemampuan yang ada,” ucapnya 

Sementara itu, Kabid Pembinaan 

Prestasi Dispora Sumsel, Taufik yang 

datang langsung menemani atlet berlaga, 

mengatakan, apa yang dilakukan 

Pengprov sudah cukup baik. Hanya 

saja, saat ini memang tidak bisa tutup 

mata terkait fasilitas tempat latihan 

permanen. 

“Memang masalah tempat latihan 

tidak hanya untuk wushu. Tapi semua 

cabor beladiri. Kalau melihat kondisi 

ini saya nilai sudah sesuai target 

tinggal lagi suport yang tadi saya 

sebutkan,” katanya Selain itu, menurut 

Taufik yang perlu ditingkatkan adalah 

pemasalan wushu ini dengan banyaknya 

event pertandingan. Dengan 

makin banyaknya event kualitas atlet 

juga akan makin meningkat. 

“Tinggal perbanyak event. Tapi 

nanti juga akan ada pra Porprov yang 

saya rasa sudah langkah bagus untuk 

pemasalan,” pungkasnya. (Man) 



SPORT NEWS 

89

BERITA UTAMA

SN EDISI DESEMBER 2016

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?