Warta Kota EDISI XII 2016
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Semangat Perubahan<br />
1<br />
WARTA KOTA<br />
<strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/TAHUN V/<strong>2016</strong><br />
Lima Komoditi Ini Pengaruhi<br />
Inflasi Bulan November<br />
16 Pahlawan Kebersihan<br />
Peroleh Penghargaan<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
2<br />
REDAKSI<br />
Kutipan<br />
Pro Insani<br />
Tangan-tangan<br />
Mulia<br />
Oleh: Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag<br />
Tangan pembebas penderitaan atau tangan yang mengenggammu<br />
(menolong) di saat susah itu lebih mulia ketimbang genggaman tangan<br />
memberikan ucapan selamat di saat anda sukses<br />
- Salam kreatif menuju rumah masa depan! -<br />
Banda Aceh sebagai<br />
Model <strong>Kota</strong> Madani, diharapkan<br />
menjadi tempat<br />
yang tepat untuk<br />
menjamin terpenuhinya<br />
hak-hak perempuan<br />
melalui peningkatan<br />
ku alitas dan partisipasinya<br />
di segala bidang<br />
Ir Hasanuddin Ishak<br />
Plt Walikota Banda Aceh<br />
3<br />
6-7<br />
12-13<br />
Belajar dari<br />
Lukman al-Hakim<br />
Kegigihan Hasbi<br />
Pengusaha Ayam Potong<br />
BKPP Nilai Kompetensi<br />
Jabatan Pengawas<br />
REDAKSI<br />
Penerbit: Humas Sekretariat Daerah <strong>Kota</strong> Banda Aceh I Pengarah/Pembina: Walikota Banda Aceh<br />
- Wakil Walikota Banda Aceh - Sekretaris Daerah <strong>Kota</strong> Banda Aceh I Penanggung Jawab: Asisten<br />
Administrasi Umum I Pemimpin Redaksi: Wirzaini Usman Al-Mutiarai I Sekretaris Redaksi: Mukhlis,<br />
SH I Redaktur Pelaksana: Evi Marlina I Redaktur: Mahdi Andela I Reporter: Musfa Gustiawati,<br />
Afrizal Meukek, Hafid Junaidi, Hayatullah Pasee I Staf Redaksi: Yudi Risman I Staf Distribusi :<br />
Samsul Bahri I Photografer: Irwansyah Putra, Surya Mardiansyah, Twk. Wahidin I Layout/Desain:<br />
Mulyadi I Alamat Redaksi: Bagian Humas <strong>Kota</strong> Banda Aceh, Jl. T. Abu Lam-U No. 7 Telp. (0651)<br />
26184 I email: bna.warta@gmail.com I website: www.bandaacehkota.co.id<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
KHAZANAH<br />
3<br />
Belajar dari Lukman al-Hakim<br />
Di antara 114 surah dalam<br />
Alquran, ada beberapa<br />
yang menggunakan<br />
nama nabi atau rasul.<br />
Contohnya, Surah Muhammad, Surah<br />
Yusuf, ataupun Surah Yunus. Namun,<br />
ada satu surah yang menggunakan<br />
nama orang, yaitu surat ke-31,<br />
Lukman.<br />
Meski sejumlah ulama masih<br />
memiliki perbedaan pandangan soal<br />
siapa dan dari mana Lukmanul Hakim,<br />
para ulama percaya, Lukman adalah<br />
orang yang diberi keistimewaan oleh<br />
Allah SWT berupa hikmah. Baik<br />
dalam aspek kedalaman ilmu maupun<br />
nilai-nilai kebaikan dan keimanan.<br />
Hal ini seperti tercantum dalam Surah<br />
Lukman, ayat 12, ‘’Dan sesungguhnya<br />
telah Kami berikan hikmah kepada<br />
Lukman.’’<br />
Selain itu, Lukman juga dikenal<br />
sebagai sosok seorang ayah yang<br />
banyak memberikan nasihat kepada<br />
anaknya. Nasihat-nasihat ini seperti<br />
yang tertuang dalam penjelasan di<br />
Surah Lukman, mulai nasihat untuk<br />
tidak menyekutukan Allah SWT<br />
hingga nasihat untuk tidak sombong<br />
dan memperlunak tuturan.<br />
Kendati begitu, dalam khazanah<br />
keilmuan agama Islam, nama Lukman<br />
juga dikenal memberikan berbagai<br />
nasihat bijak kepada anaknya dalam<br />
mengarungi hidup. Salah satunya yang<br />
paling terkenal adalah nasihat Lukman<br />
kepada anaknya yang berbunyi,<br />
‘’Wahai anakku, sesungguhnya dunia<br />
ini adalah lautan yang dalam, banyak<br />
orang yang tenggelam di sana. Maka,<br />
buatlah perahumu berupa takwa<br />
kepada Allah, isinya iman kepada<br />
Allah, dan dayungnya adalah tawakal<br />
kepada Allah. Semoga kamu selamat.’’<br />
Nasihat inilah yang menjadi salah<br />
satu isi dalam kajian yang digelar di<br />
Majelis Talim Fatimatuzzahro, Jalan<br />
Kaum II Karadenan, RT 02, RW 05<br />
Karadenan, Kecamatan Cibinong,<br />
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir<br />
pekan lalu. Pemateri dalam kajian kali<br />
ini adalah Ustaz TB A Zekku Syam.<br />
Menurut Ustaz Zekky, berdasarkan<br />
nasihat Lukman tersebut, dunia<br />
ini diibaratkan sebagai lautan.<br />
Di lautan biasanya diasosiasikan<br />
sebagai tempat yang mengerikan.<br />
‘’Semua yang berkaitan dengan lautan<br />
biasanya dikaitkan dengan sesuatu<br />
yang mengerikan. Inilah yang menjadi<br />
ibarat dalam nasihat Lukman tersebut,<br />
dan banyak orang yang tenggelam<br />
di dalam lautan tersebut,’’ ujar Ustaz<br />
Zekky.<br />
Tidak hanya itu, dia menjelaskan,<br />
tenggelamnya manusia dalam lautan<br />
itu dapat diartikan manusia yang kian<br />
larut dalam kemaksiatan. Sehingga,<br />
semakin lama manusia tersebut kian<br />
tenggelam makin dalam. Selain itu,<br />
ada pula makna manusia yang makin<br />
tenggelam dalam kesombongannya.<br />
Manusia itu pun terus tenggelam<br />
dalam kesombongan hidup di dunia<br />
dan seolah tidak peduli dengan adanya<br />
kehidupan di akhirat. ‘’Apa penyebab<br />
ini semua? Semua ini terjadi karena<br />
manusia-manusia tersebut jauh dari<br />
takwa kepada Allah,’’ kata Ustaz Zekky.<br />
Dalam kaitannya dengan mendidik<br />
anak dan nasihat yang diberikan<br />
Lukmanul Hakim kepada anaknya,<br />
Ustaz Zekky menjelaskan, anak adalah<br />
titipan Allah kepada orang tua. Alhasil,<br />
orang tua tidak terlepas dari kewajiban<br />
untuk menanamkan keimanan kepada<br />
anak-anak dari usia dini. Dalam<br />
mendidik anak, dia menjelaskan, tidak<br />
bisa hanya dengan sistem memerintah.<br />
Namun, harus dengan memberikan<br />
contoh dan teladan yang baik kepada<br />
anak.<br />
‘’Dengan keimanan yang sudah<br />
terukir di hati sejak usia dini, Insya<br />
Allah, anak tersebut akan tahu dan<br />
mengerti apa yang boleh dilakukan dan<br />
apa yang dilarang oleh Allah sebagai<br />
penciptanya,’’ ujar Ustaz Zekky.<br />
Tidak hanya itu, Ustaz Zekky<br />
menuturkan, seseorang yang<br />
sudah beriman dan takwa dalam<br />
kehidupannya tidak akan lepas dari<br />
ujian. Pada saat mendapatkan ujian<br />
itu sebenarnya manusia justru harus<br />
mempertebal keimanannya dan<br />
bertawakal kepada Allah. Di titik ini,<br />
manusia yang berpegang teguh dengan<br />
keimanan, terus bertakwa kepada<br />
Allah, dan bertawakal serta berserah<br />
diri akan selamat di kehidupan dunia<br />
dan akhirat.<br />
‘’Pada saat mendapatkan ujian,<br />
manusia harus tetap bertawakal dan<br />
berserah diri kepada Allah. Insya Allah<br />
dengan berpegang teguh kepada iman,<br />
takwa, dan tawakal kepada Allah,<br />
maka akan selama dan mendapatkan<br />
ridha Allah SWT,’’ ujarnya.<br />
Kajian yang digelar di Majelis<br />
Talim Fatimatuzzahro memang digelar<br />
untuk pertama kalinya. Namun,<br />
penanggung jawab kegiatan, Agus<br />
Setiawan ini merupakan awalan dan<br />
akan digelar secara rutin. ‘’Rencananya<br />
memang kajian-kajian seperti ini akan<br />
digelar secara rutin,’’ kata Agus. Kajian<br />
pada akhir pekan lalu itu sekaligus<br />
menjadi kegiatan halal bi halal dan<br />
untuk mempererat silaturahim antara<br />
alumni•(Sumber: Republika)<br />
Pada saat mendapatkan ujian,<br />
manusia harus tetap bertawakal<br />
dan berserah diri kepada Allah.<br />
Insya Allah dengan berpegang<br />
teguh kepada iman, takwa, dan<br />
tawakal kepada Allah, maka<br />
akan selama dan mendapatkan<br />
ridha Allah SWT<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
4<br />
LAPORAN UTAMA<br />
foto: dok humas<br />
Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan<br />
Setdako Banda Aceh yang mewakili Plt Wali <strong>Kota</strong> Hasanuddin<br />
menyerahkan penghargaan kepada pahlawan<br />
kebersihan di depan kantor Balaikota Banda Aceh.<br />
16 Pahlawan Kebersihan<br />
Peroleh Penghargaan<br />
Pemerintah <strong>Kota</strong> Banda Aceh<br />
melalui Dinas Kebersihan<br />
dan Keindahan <strong>Kota</strong> (DK3)<br />
Banda Aceh memberikan<br />
reward kepada 16 petugas kebersihan<br />
(pasukan orange) terbaik. Penghargaan<br />
berupa piagam dan dana pembinaan<br />
juga diserahkan bagi gampong dan<br />
sekolah terbersih. Prosesi penyerahan<br />
digelar di area parkir armada DK3<br />
Banda Aceh, Rabu (30/11/<strong>2016</strong>).<br />
Penghargaan kepada gampong dan<br />
sekolah terbersih serta petugas kebersihan<br />
terbaik masing-masing diserahkan<br />
oleh Ketua DPRK Banda Aceh Arif<br />
Fadillah, Asisten Keistimewaan Ekonomi<br />
dan Pembangunan Setdako<br />
Banda Aceh yang mewakili Plt Wali<br />
<strong>Kota</strong> Hasanuddin, dan Kepala DK3<br />
Jalaluddin.<br />
Selain 16 petugas kebersihan<br />
terbaik, pada kesempatan itu juga<br />
diberikan penghargaan kepada 14<br />
pegawai DK3 Banda Aceh yang sudah<br />
memasuki usia pensiun. Adapun<br />
predikat Gampong Terbersih diraih<br />
oleh Gampong Bandar Baru (Juara<br />
I), Gampong Lamteh (Juara II), dan<br />
Gampong Ateuk Jawo (Juara III).<br />
Sementara Sekolah Terbersih yakni<br />
SDN 24 (Juara I), SDN 2 (Juara II), dan<br />
SMAN 11 (Juara III).<br />
Dalam sambutannya, Kepala DK3<br />
Jalaluddin menuturkan, ajang pemberian<br />
penghargaan tersebut merupakan kegiatan<br />
rutin yang diadakan pihaknya.<br />
Tujuan utamanya untuk mewujudkan<br />
Banda Aceh sebagai kota yang mandiri<br />
dalam pengelolaan sampah secara menyeluruh.<br />
“Tahun ini ada 19 gampong yang<br />
secara rutin kita beri sosialisasi mengenai<br />
pengelolaan sampah dengan<br />
program 3R (Reduce, Reuse, Recycle).<br />
Pelatihan maupun pembinaan terkait<br />
perawatan dan pengelolaan lingkungan<br />
juga kita berikan di sekolah-sekolah.<br />
Tahun ini kita fokuskan pada 10<br />
sekolah tingkat TK.”<br />
Saat ini, ungkap Jalaluddin, <strong>Kota</strong><br />
Banda Aceh menghasilkan sekira<br />
180 ton sampah per hari. Dan dari<br />
jumlah tersebut, baru 15 ton yang<br />
mampu dipilah untuk didaur ulang<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
LAPORAN UTAMA<br />
dan tidak diangkut ke TPA. “Angka ini<br />
tentu masih sangat sedikit. Gerakan<br />
mengurangi sampah dari sumbernya<br />
di kawasan kita masing-masing perlu<br />
terus ditingkatkan,” sebutnya.<br />
“Menjaga kebersihan dan merawat<br />
kota tidak mutlak tugas pemerintah.<br />
Peran warga, pihak swasta termasuk<br />
perusahaan-perusahaan dengan dana<br />
CSR-nya sangat penting untuk untuk<br />
membantu pengelolaan sampah. Hari ini<br />
kita berikan apresiasi kepada pahlawan<br />
kebersihan yang sudah mulai bekerja<br />
mengangkut sampah bakda Subuh di<br />
kota kita,” sebutnya lagi.<br />
Tak ketinggalan, ia juga mengharapkan<br />
kepada dewan agar memperjuangkan<br />
kenaikan upah bagi<br />
pekerja kebersihan pada tahun anggaran<br />
2017 nanti. “Harapan kami<br />
agar dapat disesuaikan dengan UMR<br />
mengingat beratnya beban dan risiko<br />
kerja para petugas kebersihan. Kami<br />
mohon kepada Pak Asisten dan Ketua<br />
DPRK, agar kenaikan upah<br />
pekerja kebersihan bisa dialokasikan<br />
pada 2017 mendatang,” pungkasnya<br />
yang disambut tepuk tangan ratusan<br />
‘pasukan orange’ yang hadir.<br />
Di tempat yang sama, Plt Wali<br />
<strong>Kota</strong> Banda Aceh Hasanuddin dalam<br />
sambutan tertulisnya yang dibacakan<br />
Gusmeri mengharapkan reward ini<br />
dapat menambah semangat bagi<br />
penerima untuk lebih meningkatkan<br />
kinerjanya dalam menjaga kebersihan<br />
dan melestarikan lingkungan.<br />
“Berbagai prestasi dan keberhasilan<br />
yang kita dapatkan adalah berkat<br />
anugerah Allah dan usaha serta kerja<br />
keras semua pihak, teristimewa para<br />
pekerja kebersihan, dan sebahagian<br />
dari mereka adalah yang menerima<br />
reward pada hari ini,” sebut Gusmeri<br />
seraya memastikan aspirasi kenaikan<br />
upah bagi petugas kebersihan akan<br />
5<br />
segera ia sampaikan kepada Plt walikota<br />
untuk ditindaklanjuti.<br />
Kegiatan ini, sebutnya lagi, merupakan<br />
sebuah langkah penting untuk<br />
membiasakan warga kota, khususnya<br />
di lingkungan sekolah dan gampong,<br />
untuk menjaga kebersihan. Kebersihan<br />
kota tidak bisa digantungkan kepada<br />
para petugas kebersihan saja.<br />
“Diperlukan kerja sama, dan keinginan<br />
untuk sama-sama bekerja,<br />
men jaga dan memelihara kebersihan<br />
lingkungan, agar kota ini menjadi kota<br />
yang nyaman dan sehat untuk semua.”<br />
“Kepedulian kita terhadap keber sihan<br />
lingkungan merupakan cer minan yang<br />
nantinya akan ditiru oleh anak-anak kita<br />
maupun orang-orang dekat kita. Mari<br />
ajarkan sedini mungkin kepada anakanak<br />
kita tentang pentingnya menjaga<br />
kebersihan agar kelak mereka menjadi<br />
anak yang sehat, cerdas dan suka berbuat<br />
kebaikan,”pungkasnya•Hafid Junaidi<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
6 EKONOMI KREATIF<br />
Kegigihan Hasbi<br />
Pengusaha<br />
Ayam Potong<br />
Hasbi Badai terlihat rapi<br />
dengan stelan baju<br />
kemeja, celana kain<br />
panjang, dilengkapi sepatu<br />
pentofel. Dari penampilan, ia jauh dari<br />
kesan sebagai seorang pedagang ayam<br />
di kawasan pasar tradisional Gampong<br />
Baroe, Banda Aceh.<br />
Kamis (21/11/<strong>2016</strong>), Hasbi dengan<br />
ramah menyambut kedatangan<br />
<strong>Warta</strong> <strong>Kota</strong> Banda Aceh yang sudah<br />
membuat janji pertemuan pukul 11.00<br />
Wib. Biar lebih santai dan nyaman, ia<br />
mengajak tempat ngobrol di warung<br />
kopi yang terletak di sudut pasar.<br />
Ditemani minuman teh hangat serta<br />
kopi pancung, lengkap beberapa kue,<br />
pembicaraan pun terus bergulir.<br />
Di pasar itu, Hasbi sendiri dipercayai<br />
sebagai koordinator. Ia juga<br />
Ketua Asosiasi Peternak<br />
dan Pedagang Unggas<br />
Aceh. Selama menjadi<br />
pembisnis ayam, ia sudah<br />
merasakan asam-manis<br />
kehidupan, mulai<br />
dari kebangkrutan<br />
berkali-kali hingga<br />
kehilangan keluarga<br />
akibat gempa besar<br />
dan gelombang<br />
tsunami pada 2004<br />
silam.<br />
Lelaki<br />
kelahiran Simeulue<br />
ini, mulai<br />
mengarungi perahu kehidupannya<br />
di Banda Aceh pada tahun 1990-an.<br />
“Sebenarnya dari Simeulue saya lari,<br />
ayah saya meninggal saat saya kelas<br />
tiga SD, saya tidak mau mati dalam<br />
kelaparan. Waktu itu kondisi saya<br />
sangat sengsara,” ujarnya mengenang<br />
masa kelam yang sudah berlalu.<br />
Di Banda Aceh, ia beranjak dari<br />
membantu pemilik warung nasi di<br />
Peunayong. Kemudian ia pindah dan<br />
bekerja di toko yang menjual Sembilan<br />
Bahan Pokok (Sembako). Hingga<br />
akhirnya ia memiliki toko Sembako<br />
sendiri.<br />
Pada saat itu, ia sudah tergolong<br />
anak muda yang sukses. Khawatir<br />
terjeremus kepada hal negatif daerah<br />
perkotaan, ia pun memboyong ibunya<br />
dari Simeulue. “Toke, sudah mapan,<br />
masih muda, kan rawan tergelincir.<br />
Makanya saya bawa ibu saya kemari<br />
untuk mengontrol saya,” pungkasnya.<br />
Pada tahun 2000, bisnisnya<br />
bangkrut. Semua barang dagangannya<br />
tenggelam akibat banjir dari luapan<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
EKONOMI KREATIF<br />
7<br />
Ayam yang sudah dirontokkan bulunya menggunakan mesin.<br />
sungai. Ia sempat frustasi. Kemudian<br />
ia beralih peternak ayam potong.<br />
Usahanya semakin berkembang.<br />
Jumlah ayamnya di Ujung Pancu dan<br />
Ujung Batee sebanyak 26 ribu.<br />
Lagi-lagi ia harus berbesar hati.<br />
Pada saat tsunami, seluruh ayamnya<br />
hilang. Ia bersama istrinya terbawa<br />
arus dan terhimpit di atap rumah.<br />
Tetapi kepala mereka masih kelihatan,<br />
cukup untuk bisa bernafas. Walaupun<br />
mereka selamat saat itu, tapi beberapa<br />
waktu kemudian istrinya meninggal<br />
karena tertelan air tsunami yang<br />
beracun.<br />
Setelah tsunami, seluruh harta<br />
benda miliknya musnah. Selain<br />
sejumlah uang senilai Rp 28 juta.<br />
Alih-alih memulai usaha baru,<br />
uang tersebut ia gunakan untuk<br />
mendaftarkan ibunya naik haji<br />
sebanyak Rp 25 juta. “Alhamdulillah,<br />
setelah saya setor itu, rezeki dibuka<br />
semua,” imbuhnya.<br />
Tersisa Rp 3 juta uangnya yang<br />
dipergunakan untuk memenuhi<br />
kehidupan sehari-hari serta membuka<br />
kembali bisnis daging ayam. Berkat<br />
kerja kerasnya, usahanya pun kembali<br />
maju. Tetapi ia tidak lagi memelihara<br />
ayam, melainkan membeli ayam dari<br />
agen.<br />
Hasbi menjual daging ayam di<br />
pasar Gampong Baroe. Puluhan ayam<br />
terdapat di dalam kandang yang<br />
tersedia. Ayam yang dibeli langsung<br />
dibersihkan di sana. Mulai dari<br />
pencabutan bulunya sampai bagian<br />
dalam perut ayam.<br />
Ia juga mendistribusikan daging<br />
ayang ke sejumlah hotel di Banda<br />
Aceh serta dayah terpadu. Untuk<br />
dayah, ia memasok sekitar 200 ayam,<br />
dua kali seminggu. Sedangkan untuk<br />
hotel dihitung beratnya, biasanya 70<br />
sampai 100 kilogram per hari. Satu<br />
kilogram harganya Rp 32 ribu.<br />
Selain itu, ia membantu membuka<br />
karyawannya yang ingin membuka<br />
usaha penjualan daging ayam<br />
secara mandiri. Bahkan ia memberi<br />
pinjaman modal serta membantu<br />
mencarikan mereka lapak. Setelah<br />
itu, pengembalian modal bisa dicicil<br />
tanpa harus memberikan keuntungan<br />
kepada Hasbi. “Saya tidak mau<br />
mengambil keuntungan dari uang<br />
saya,” sambungnya.<br />
Sekarang Hasbi sudah tergolong<br />
orang sukses. Saat ini rumahnya di<br />
Geuceu Menara sedang dibangun<br />
senilai Rp 400 juta untuk ditinggali<br />
bersama keluarga barunya. Ia pernah<br />
mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif<br />
dan Wakil Walikota Banda Aceh. Namun,<br />
maksudnya itu belum ia capai.<br />
Ia sangat meyakini bahwa<br />
kesuksesannya sekarang karena restu<br />
ibunya. Ia mencoba untuk selalu<br />
menyantuninya. Ibunya makan apa<br />
yang ia makan. “Makanya saya bisa<br />
sampai sejauh ini, orang pintar di<br />
Banda Aceh ini banyak. Ini adalah<br />
anugerah Allah,” pungkasnya•<br />
Zulfurqan<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
8<br />
GALERI FOTO<br />
WARTA<br />
WARTA<br />
KOTA<br />
KOTA<br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
GALERI FOTO 9<br />
Foto: Ariyanda<br />
Siswa-siswi sekolah dasar sedang berdoa pada<br />
upacara Kebhinekaan di Lapangan Blang Padang,<br />
<strong>Kota</strong> Banda Aceh tahun <strong>2016</strong>.<br />
WARTA<br />
WARTA<br />
KOTA<br />
KOTA<br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
10<br />
INFO KOTA<br />
foto: dok humas<br />
Sekdakota Banda Aceh, Ir Bahagia Dipl SE, membuka kegiatan Penilaian Konpetensi Pengawas <strong>Kota</strong> Banda Aceh, Kamis (1/12/<strong>2016</strong>) di gedung IT Learning Center.<br />
BKPP Nilai Kompetensi<br />
Jabatan Pengawas<br />
Badan Bepegawaian Pen didikan<br />
Pelatihan (BKPP) <strong>Kota</strong><br />
Banda Aceh menggelar penilaian<br />
kompetensi jabatan<br />
pengawas di lingkungan Pemerintah<br />
<strong>Kota</strong> Banda Aceh. Kegiatan ini dibuka<br />
oleh Sekdakota Banda Aceh, Ir Bahagia<br />
Dipl SE, Kamis (1/12/<strong>2016</strong>) di gedung<br />
IT Learning Center.<br />
Dalam sambutannya, Bahagia mengatakan<br />
dengan semakin pesatnya per -<br />
kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,<br />
ditambah lagi dengan peningkatan<br />
standar pembangunan dan tantangan lainnya,<br />
maka peningkatan kualitas sumber<br />
daya manusia menjadi bagian yang sangat<br />
penting. Aparatur yang berkompetensi dan<br />
profesional merupakan suatu keharusan,<br />
bagi suatu pemerintahan yang baik.<br />
Karenanya, penilaian kompetensi<br />
jabatan pengawas yang digelar BKPP<br />
merupakan suatu hal mutlak yang harus<br />
mendapatkan perhatian serius. Terutama<br />
bagi PNS yang menduduki jabatan pengawas,<br />
yang merupakan jabatan strategis<br />
dalam rangka mendukung kelancaran<br />
pelaksanaan tugas dan tanggung<br />
jawab unit organisasinya.<br />
“Penilaian kompetensi jabatan pengawas<br />
merupakan acuan untuk menentukan<br />
kualifikasi PNS dalam menduduki<br />
suatu jabatan tertentu sesuai<br />
dengan kapabilitas yang dimiliki, dalam<br />
rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan<br />
sumber daya aparatur<br />
sebagai pengelolaan pemerintahan yang<br />
baik, profesional dan akuntabel,” ujar<br />
Bahagia.<br />
Lanjut Bahagia, berdasarkan ke ten tuan<br />
Peraturan Kepala Badan Ke pe gawaian<br />
Negara (BKN) Nomor 23 Tahun 2011<br />
tentang Pedoman Pe ni laian Kompetensi<br />
WARTA<br />
WARTA<br />
KOTA<br />
KOTA<br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
INFO KOTA<br />
Pegawai, bahwa pe nilaian kompetensi bagi<br />
jabatan pe ngawas ini merupakan salah satu<br />
upaya untuk menjamin objektifitas, kualitas,<br />
pro fesionalisme dan transparansi dalam<br />
pelaksanaan pembinaan/ pengembangan<br />
ka rir aparatur sipil negara berdasarkan kompetensinya.<br />
“Hal ini tentunya harus dilakukan<br />
melalui metode-metode yang objektif, valid,<br />
terpercaya dan transparan,” tegasnya.<br />
Sementara itu, Kepala BKPP <strong>Kota</strong> Banda<br />
Aceh, Dra Emila Sovayana mengatakan<br />
untuk tahap pertama penilaian kompetensi<br />
jabatan pengawas ini diikuti oleh 35 orang<br />
yang telah menduduki jabatan struktural<br />
Eselon IV.<br />
“Namun ke depan kita akan berupaya<br />
melakukan penilaian kepada seluruh pegawai<br />
yang telah menduduki jabatan pengawas,”<br />
ungkap Emila Sovayana.<br />
Pada kegiaan ini, BKPP menghadirkan<br />
pemateri/fasilitator dan asesor dari BKN<br />
Regional VI Sumatera Utara, BKN Regional<br />
<strong>XII</strong>I Aceh dan Polda Sumut.<br />
“Penilaian kompetensi ini ki ta lakukan<br />
untuk mewujudkan pro gram reformasi<br />
birokrasi (Good Governance), namun<br />
secara khusus kegiatan ini merupakan<br />
proses dalam rangka melakukan<br />
penilaian kompetensi terhadap PNS<br />
11<br />
utnuk menjamin obyektifitas, kualitas,<br />
profesionalisme dan transparansi serta<br />
pemetaan pegawai sesuai kompetensi<br />
yang dimiliki,” tutup Emila Sovayana•<br />
Afrizal Meukek<br />
Penilaian kompetensi jabatan pe ngawas merupakan<br />
acuan untuk me nentukan kualifikasi PNS<br />
dalam men duduki suatu jabatan tertentu sesuai<br />
dengan kapabilitas yang dimiliki, dalam rangka<br />
penyempurnaan kebijakan pe ngembangan sumber<br />
daya aparatur sebagai pengelolaan pemerintahan<br />
yang baik, profesional dan akuntabel<br />
WARTA<br />
WARTA<br />
KOTA<br />
KOTA<br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>EDISI</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong><br />
<strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
12 INFO KOTA<br />
foto: dok humas<br />
Para pejabat Pemko Banda Aceh sedang membahas penyebab inflasi pada bulan November <strong>2016</strong>.<br />
Lima Komoditi Ini Pengaruhi<br />
Inflasi Bulan November<br />
Tim Pengendali Inflasi Daerah<br />
(TPID) <strong>Kota</strong> Banda Aceh<br />
menggelar rapat koordinasi<br />
pengendalian inflasi, Selasa<br />
(6/12/<strong>2016</strong>). Rapat yang dipimpin<br />
Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi<br />
dan Keuangan Drs T Samsuar MSi<br />
berlangsung di ruang rapat Sekdakota<br />
Banda Aceh, komplek Balaikota.<br />
Dalam rapat yang dihadiri Kepala<br />
Bulog Divre Aceh Fatah Yasin, Kepala<br />
Badan Pusat Statistik (BPS) Banda<br />
Aceh Surya Adi Taufik, Kepala Bagian<br />
Ekonomi Setda<br />
<strong>Kota</strong> Arie Maula Kafka, pejabat<br />
dari BI dan sejumlah pejabat dari<br />
SKPD terkait, terungkap ada lima<br />
komoditi barang pokok yang paling<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
INFO KOTA<br />
13<br />
harus menjadi perhatian tim pengendali<br />
inflasi,” ujar Ridwan, salah-satu peserta<br />
rapat dari perwakilan BI.<br />
Namun, ada bebera strategi yang<br />
dapat dilakukan untuk menekan inflasi<br />
tersebut, diantaranya, dengancara menjamin<br />
pasokan komoditas pokok yang<br />
memberi andil besar terhadap inflasi.<br />
Kemudian memastikan keterjangkauan<br />
harga yakni dengan menjaga stabilitas<br />
harga komoditas utama masyarakat.<br />
Strategi lainnya, disebutkan juga<br />
kelancaran distribusi dimana menjamin<br />
tersalurkannnya pasokan komoditas<br />
pokok kepada masyarakat dan strategi<br />
komunikasi ekspektasi dimana tim terus<br />
berupaya menjaga ekspektasi masyarakat<br />
terhadap pembentukan harga.<br />
Sementara itu, kepala BPS <strong>Kota</strong><br />
Banda Aceh Surya Adi Taufik dalam<br />
kesempatan tersebut menyampaikan<br />
inflasi sangat berkaitan dengan kemiskinan.<br />
Menurutnya, kalau tinggi angka<br />
inflasi maka akan diikuti oleh angka<br />
kemiskinan yang cenderung bertambah.<br />
Jadi, TPID harus selalu berkoordinasi<br />
dan bekerja maksimal dalam rangka<br />
menekan laju inflasi di Banda Aceh.<br />
Kepala Bulog Divisi Regional<br />
Aceh, Fatah Yasin yang ikut hadir menyampaikan<br />
bahwa semua informasi<br />
yang didapatkan tim sangat berguna<br />
Lima komoditi ini<br />
dalam tiga tahun<br />
terakhir tercatat<br />
sebagi penyumbang<br />
inflasi, terutama saat<br />
akhir tahun, ini harus<br />
menjadi perhatian tim<br />
pengendali inflasi<br />
untuk kemudian di tindaklanjuti.<br />
“Seperti tadi info beras sebagai<br />
penyumbang inflasi, ini penting dan<br />
selalu kita jadikan sebagai awal untuk<br />
tindakan. Kalau harga beras di pasar<br />
mulai naik, kita segera lakukan operasi<br />
pasar. Kalau turun, kita akan tamping<br />
beras dari petani,” ujar Fatah Yasin.<br />
Kemudian, lanjut Fatah Yasin,<br />
Bulog juga selalu menyalurkan Rastra/<br />
Raskin di saat yang tepat sebagai upaya<br />
untuk mengendalikan harga beras di<br />
pasar•Afrizal Meukek<br />
mempengaruhi inflasi di Banda Aceh<br />
Bulan November <strong>2016</strong>.<br />
Dalam rapat tersebut, disebutkan<br />
angka inflasi Banda Aceh pada November<br />
<strong>2016</strong> berada di angka 0,15 %. Adapun<br />
lima komotidi yang paling berpengaruh<br />
sebagai penyumbang inflasi adalah,<br />
Beras, Cabai, Udang, tongkol dan daging<br />
ayam ras. Namun secara keseluruhan,<br />
laju inflasi di Banda Aceh terkendali dan<br />
tidak terlalu fluktuatif.<br />
“Lima komoditi ini dalam tiga tahun<br />
terakhir tercatat sebagi penyumbang<br />
inflasi, terutama saat akhir tahun, ini<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
14 SOSIALISASI<br />
Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB<br />
Banda Aceh Gelar Seminar Parenting<br />
Dalam rangka memperingati<br />
Hari Ibu ke-88 <strong>2016</strong>, Kantor<br />
Pemberdayaan Pe rempuan<br />
dan Keluarga Be rencana<br />
(PPKB) <strong>Kota</strong> Banda Aceh menggelar<br />
seminar parenting bertajuk “Menjadi<br />
Ibu Profesional”.<br />
Menghadirkan ahli parenting nasional<br />
Septi Peni Wulandani yang juga<br />
pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP)<br />
Jakarta sebagai pembicara utama, acara<br />
ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan<br />
dari berbagai kalangan di Aula Lantai<br />
IV, Gedung A, Balai <strong>Kota</strong> Banda Aceh,<br />
Selasa (29/11/<strong>2016</strong>).<br />
Di antara tamu undangan terlihat hadir<br />
Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah,<br />
Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia,<br />
para pejabat di lingkungan Pemko Banda<br />
foto: dok humas<br />
Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Gusmeri membuka<br />
seminar Parenting yang dilaksanakan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana<br />
(PPKB) <strong>Kota</strong> Banda Aceh<br />
Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh,<br />
dan sejumlah tokoh perempuan lainnya.<br />
Kepala Kantor PPKB Banda Aceh<br />
Badrunnisa menyebutkan peringatan<br />
Hari Ibu ke-88 <strong>2016</strong> mengusung tema<br />
“Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki<br />
untuk Mewujudkan Indonesia Bebas<br />
dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan,<br />
dan Perdagangan Orang.”<br />
Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus<br />
berupaya memberikan perhatian khusus<br />
bagi kaum perempuan melalui programprogram<br />
pemberdayaan seperti pening<br />
katan kapasitas, sosialisasi, dan<br />
penguatan kelembagaan perlindungan<br />
kekerasan terhadap perempuan dan<br />
anak. “Sehingga pelibatan mereka dalam<br />
semua aspek kehidupan dapat lebih<br />
optimal,” katanya.<br />
Seminar parenting ini merupakan<br />
salah satu forum peningkatan kapasitas<br />
bagi perempuan dan kaum ibu<br />
di Banda Aceh. “Kami ingin mendorong<br />
kepedulian semua pihak dalam<br />
memberikan kesempatan yang<br />
seluas-luasnya bagi perempuan untuk<br />
meningkatkan kualitas serta partisipasi<br />
dalam segala aspek kehidupan sesuai<br />
nilai-nilai islam yang humanis,” katanya.<br />
“Tujuannya meningkatkan kesadaran<br />
masyarakat untuk menghargai perjuangan<br />
dan kemajuan perempuan baik<br />
sebagai inovator, inspirator, dan motivator,”<br />
sambungnya seraya menye butkan partisipan<br />
seminar terdiri dari perwakilan SKPK,<br />
PKK, mahasiswa dan pelajar, kelompok<br />
disabilitas, Balee Inong, kader Pos KB, dan<br />
LSM pemerhati perempuan dan anak.<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
SOSIALISASI<br />
Sementara itu, Asisten Keistimewaan,<br />
Ekonomi dan Pembangunan Setdako<br />
Banda Aceh Gusmeri saat membuka<br />
acara tersebut menyampaikan apresiasi<br />
kepada Kantor PPKB Banda Aceh yang<br />
telah menyelenggarakan peringatan Hari<br />
Ibu. “Semoga kita semakin memahami<br />
kedudukan dan peran kaum ibu dalam<br />
mengisi pembangunan bangsa.”<br />
Menurutnya, momen peringatan<br />
Hari Ibu dimaksudkan sebagai<br />
penghargaan terhadap perjuangan dan<br />
kemajuan perempuan khususnya seorang<br />
ibu, di berbagai bidang baik dalam<br />
lingkup keluarga maupun masyarakat.<br />
“Banda Aceh sebagai Model<br />
<strong>Kota</strong> Madani, diharapkan menjadi<br />
tempat yang tepat untuk menjamin<br />
terpenuhinya hak-hak perempuan<br />
melalui peningkatan kualitas dan<br />
partisipasinya di segala bidang,” kata<br />
Gusmeri yang pada kesempatan itu<br />
mewakili Plt Wali <strong>Kota</strong> Banda Aceh<br />
Hasanuddin.<br />
Ia menambahkan, menjadi perempuan<br />
dan sekaligus seorang ibu di era<br />
sekarang tidaklah mudah karena sangat<br />
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri<br />
dengan perkembangan yang ada seperti<br />
teknologi dan arus globalisasi.<br />
“Seorang ibu harus bijak dalam<br />
segala aspek baik dalam tindakan, sikap<br />
15<br />
Kami ingin men dorong kepedulian semua pihak dalam<br />
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi<br />
perempuan untuk meningkatkan kualitas serta partisipasi<br />
dalam segala aspek kehidupan sesuai nilai-nilai islam<br />
yang humanis<br />
dan pemikirannya sehingga menjadi<br />
inovator, inspirator dan motivator baik<br />
dalam keluarga dan juga masyarakat. Ibu<br />
yang bijak akan memperkuat pondasi<br />
keluarga serta berkontribusi terhadap<br />
perwujudan masyarakat yang sehat dan<br />
sejahtera,” katanya.<br />
“Melalui momentum Hari Ibu ke-<br />
88 tahun ini, marilah kita tingkatkan<br />
rasa cinta dan penghargaan kita<br />
kepada ibu. Karena tanpa ibu, kita akan<br />
kehilangan tokoh dalam keluarga yang<br />
berperan besar dalam pembentukan<br />
karakter keluarga. Kenali beratnya<br />
beban dan tugas-tugas mereka sehingga<br />
kita dapat benar-benar menghargai<br />
dan menghormati mereka,” pungkas<br />
Gusmeri•Hafid Junaidi<br />
Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) <strong>Kota</strong> Banda Aceh, Badrunnisa memberi sambutan pada seminar Parenting.<br />
foto: dok humas<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>
16 16 PEDULI<br />
Pemko Banda Aceh Bantu<br />
Korban Gempa Pijay<br />
Musibah gempa<br />
dengan ke kuatan<br />
6,4 SR<br />
yang terjadi<br />
di Pidie Jaya, Pukul 05.03<br />
WIB, 7 Desember <strong>2016</strong><br />
mengundang keprihatinan<br />
banyak pihak, tak terkecuali<br />
Pemko Banda Aceh yang ikut<br />
menyumbang meringankan<br />
beban korban.<br />
Plt Kabag Humas Pemko<br />
Banda Aceh, Drs Dwi<br />
Putrasyah, Kamis (8/12/<strong>2016</strong>)<br />
mengatakan Badan Penanggulangan<br />
Ben cana Daerah<br />
(BPBD) <strong>Kota</strong> Banda Aceh ikut membuka<br />
pos ko pasca musibah gempa<br />
yang terjadi Di Pijay.<br />
“BPBD membuka Posko di Kantor<br />
Bupati Pijay untuk mempermudah<br />
proses evakuasi dan penyaluran bantuan<br />
kepada saudara-saudara kita<br />
yang tertimpa musibah di sana,” ujar<br />
Dwi Putrasyah.<br />
elain itu, lanjut Dwi Putrasyah,<br />
RSU Meuraxa juga telah mengirimkan<br />
bantuan tenaga medis, diantaranya<br />
dokter spesialis ke Pidie Jaya<br />
untuk penanganan langsung korban<br />
luka-luka akibat gempa.<br />
“Info yang kita terima dari Direktur<br />
RSU Meuraxa, Pak Syahrul, ada<br />
15 tenaga medis yang dikirim ke<br />
Pidie Jaya,” ungkap Dwi Putrasyah.<br />
Selain tenaga medis dan dokter<br />
spesialis, RSU Meuraxa juga<br />
membawa 2 unit ambulance, 1<br />
unit mesin anastesi dan peralatan<br />
kesehatan lainnya seperti selimut,<br />
roti kering, air mineral dan lainnya.<br />
Tenaga media dari RSU Meuraxa<br />
sudah mulai melaksanakan tugas<br />
di RSU Abdullah Syafi’i.<br />
“Kemudian di RSU Meuraxa<br />
sendiri saat ini sedang merawat korban<br />
gempa, yakni Az-Zahra (1,6 tahun)<br />
dan Nur Aklima. Mereka merupakan<br />
korban gempa di Pijay,” tam bah Dwi<br />
Putrasyah.<br />
Lanjutnya, Dinsosnaker<br />
<strong>Kota</strong> juga telah menyalurkan<br />
bantuan berupa 1<br />
unit mobil dapur umum<br />
dan 3 orang personil Tagana<br />
ke Pijay pada hari terjadi<br />
Gempa. Selain itu, Pemko<br />
juga telah mengirim 30<br />
orang personil Satpol PP<br />
yang kemudian bergabung<br />
de ngan Satpol PP Pro vinsi<br />
membantu mela kukan evakuasi<br />
di lokasi gempa.<br />
Kemudian DKKK Banda<br />
Aceh ikut berkontribusi mengirimkan<br />
peralatan untuk<br />
member sihkan puing-puing bangunan di<br />
sejumlah lokasi di Pijay.<br />
“Semoga bantuan yang kita berikan<br />
dapat membantu meringankan beban<br />
saudara-saudara kita yang tertimpa<br />
musibah,” harap Dwi Putrasyah•Afrizal<br />
Meukek<br />
WARTA KOTA <strong>EDISI</strong> <strong>XII</strong>/<strong>2016</strong>