Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
6<br />
7<br />
na aspek sosial, ketokohan daripada kemampuan, secara<br />
bertahap harus dihilangkan.<br />
Pertanyaan : Jika pengurus mengawasi pengelola, lalu tugas<br />
pengawas itu apa?<br />
Penjelasan : pertanyaan ini tentunya berkaitan dengan pasal<br />
32 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang berbunyi<br />
”pengurus <strong>Koperasi</strong> dapat mengangkat pengelola yang diberi<br />
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha”. Penjelasan<br />
pasal 38, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang berbunyi,<br />
“dalam hal <strong>Koperasi</strong> mengangkat pengelola, pengawas<br />
dapat diadakan secara tetap atau diadakan pada waktu diperlukan<br />
sesuai dengan keputusan rapat anggota. Hal ini tidak<br />
mengurangi arti pengawas sebagai perangkat organisasi, dan<br />
memberi kesempatan kepada <strong>Koperasi</strong> untuk memilih pengawas<br />
secara tetap atau pada waktu diperlukan.<br />
Pertanyaan seperti ini banyak diajukan di semua acara<br />
bimbingan teknis perkoperasian. Anggapan, jika pengurus<br />
mengangkat pengelola, maka pengawas hapus tidak sesuai<br />
dengan ketentuan pasal 38 tersebut.<br />
Fungsi pengawasan tetap harus ada. Hanya saja ketika<br />
ada pengelola, pelaku pengawas tersebut dapat tetap, atau<br />
dibuat pada waktu diperlukan, bukan hapus. Agar diingat<br />
fungsi pengawasan itu bagian dari sistem manajemen. Jangankan<br />
<strong>Koperasi</strong>, perusahaan multinasional yang besar<br />
pun, pasti memiliki fungsi pengawasan yang canggih.<br />
Pertanyaan : Agar dipertimbangkan masak-masak. Jika pemerintah<br />
memberikan ketentuan syarat sertifikasi SDM<br />
pengawas, namun dalam AD dan ART <strong>Koperasi</strong>, tidak mencantumkan<br />
persyaratan itu, maka potensial menimbulkan<br />
ketidakharmonisan! Jika sertifikasi dijadikan filter dalam pemilihan<br />
pengurus atau pengawas, apakah nantinya tidak menimbulkan<br />
kerancuan?<br />
- 52 -