Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
Tanya Jawab Koperasi - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
RUMPUN 14: PEMBINAAN OLEH PEMERINTAH<br />
1<br />
Pertanyaan : bagaimana batas kewenangan pembina (pemerintah)<br />
dalam hal ada kasus-kasus seperti penggelapan di<br />
<strong>Koperasi</strong>. Kita ditanya tanggung jawabnya selaku pihak yang<br />
menerbitkan badan hukum?<br />
Penjelasan : pisahkan antara kewenangan pemerintah dalam<br />
pengesahan badan hukum <strong>Koperasi</strong>, dengan operasionalisasi<br />
<strong>Koperasi</strong> sebagai badan usaha. Perlu ditegaskan kembali,<br />
<strong>Koperasi</strong> itu adalah lembaga private dimiliki oleh para anggotanya.<br />
Sebagai lembaga private, <strong>Koperasi</strong> itu independen,<br />
seperti badan usaha perseroan terbatas (PT) atau CV. <strong>Koperasi</strong><br />
bukan milik pemerintah. Dari sini menjadi jelas, seluruh<br />
persoalan yang muncul ketika <strong>Koperasi</strong> menjalankan aktivitasnya,<br />
merupakan urusan internal dan tangung jawab <strong>Koperasi</strong><br />
sebagai lembaga independen.<br />
Untuk pertanyaan ini, gunakan beberapa rujukan sebagai<br />
acuan tentang kewenangan pemerintah daerah terhadap<br />
pemberdayaan <strong>Koperasi</strong>. Pertama tentu mengacu pada Undang-Undang<br />
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,<br />
khususnya pasal 60 sampai dengan 64. Secara garis<br />
besar, tugas pemerintah terhadap pemberdayaan <strong>Koperasi</strong>,<br />
dilakukan melalui 3 (tiga) subyek yaitu : (a) menciptakan dan<br />
mengembangkan iklim kondusif, (b) memberikan bimbingan<br />
dan kemudahan (c) memberikan perlindungan. Namun juga<br />
harus dipahami sebagaimana penjelasan pasal-pasal itu,<br />
bahwa pemerintah dalam memberdayakan <strong>Koperasi</strong>, tidak<br />
boleh mengganggu upaya kemandirian <strong>Koperasi</strong>.<br />
Peran pemerintah bersifat fasilitasi dan advokasi, tidak intervensi.<br />
Pengesahan akta pendirian <strong>Koperasi</strong> menjadi badan<br />
hukum koperasi oleh pemerintah, tidak dapat dikaitkan dengan<br />
kasus-kasus yang ada di <strong>Koperasi</strong>. Pengesahan badan<br />
hukum <strong>Koperasi</strong> diterbitkan sesuai dan sepanjang memenuhi<br />
ketentuan pendirian <strong>Koperasi</strong>.<br />
- 94 -