Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Kabar</strong><br />
<strong>Morowali</strong><br />
Santun, Independen dan Berimbang<br />
Senin, 5 Desember 2016 | <strong>Edisi</strong> 1<br />
Bandar diringkus<br />
BNNK <strong>Morowali</strong> meringkus tiga<br />
orang yang diduga sebagai Bandar<br />
Narkoba. Pemerintah Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> desak perhatian Serius<br />
Polri bagi penanganan Peredaran<br />
Narkoba di Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
yang kian mengkuatirkan 3<br />
Penyu Hijau<br />
Sepanjang tahun 2016<br />
PSDKP Dinas Kelautan dan<br />
Perikanan Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
menyita 97 Penyu<br />
hijau yang ditangkap dan<br />
dimiliki secara ilegal dari<br />
berbagai lokasi. 6<br />
Diterbitkan oleh PT. <strong>Morowali</strong> Media Utama<br />
Apel Kebhinekaan<br />
Segenap Elemen masyarakat di<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> dan <strong>Morowali</strong><br />
Utara harus mewaspadai indikasi<br />
adanya upaya upaya untuk memecah<br />
belah Persatuan dan Kesatuan<br />
Bangsa Indonesia dengan cara-cara<br />
adu domba. 5<br />
DALAM PERINGATAN 17 TAHUN MOROWALI<br />
Bandara Maleo <strong>Morowali</strong><br />
Bakal Diresmikan<br />
Filariasis<br />
tuntas di<br />
2020<br />
Kunjungan Yudhi Sari Sitompul, selaku Direktur Bandar Udara pada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia<br />
saat meninjau Bandar Udara Maleo <strong>Morowali</strong> (13/11). Foto : Mega<br />
BUMI RAYA - Bandara Udara Maleo<br />
<strong>Morowali</strong>, di desa Umbele, Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> Provinsi Sulawesi Tengah di<br />
agendakan akan diresmikan pada Senin,<br />
5 Desember 2016. Peresmian Bandara<br />
Udara Maleo <strong>Morowali</strong> itu akan semakin<br />
melengkapi semarak peringatan<br />
HUT <strong>Morowali</strong> ke 17.<br />
Informasi yang diterima <strong>Kabar</strong><br />
<strong>Morowali</strong> dari bagian Humas Pemda<br />
<strong>Morowali</strong> menyebutkan peresmian<br />
tersebut itu kemungkinan besar akan<br />
turut disaksikan empat menteri dari<br />
Kabinet Kerja yaitu Menteri Perikanan<br />
dan Kelautan, Menteri Tenaga Kerja,<br />
Menteri Perhubungan dan Menteri<br />
Pariwisata.<br />
PLT Bandara Udara Maleo <strong>Morowali</strong>,<br />
Rizky dalam keterangannya kepada<br />
KABAR MOROWALI mengungkapkan<br />
pihaknya berupaya keras untuk mencapai<br />
target tersebut “Merupakan harapan<br />
kita semua agar bisa dicapai, kita semua<br />
tahu yang mana Bandara ini berada di<br />
wilayah Kabupaten <strong>Morowali</strong> tentunya<br />
harus di dukung sepenuhnya apa yang<br />
menjadi keinginan Pemerintah dan<br />
masyarakat agar bisa di operasikan pada<br />
5 Desember” jelas Rizky saat ditemui di<br />
kompleks Bandara Udara <strong>Morowali</strong>.<br />
Tentu saja pengoperasi Bandara Udara<br />
Maleo <strong>Morowali</strong> sebelumnya telah<br />
melalui proses verifikasi standar dan<br />
kelayakan operasi oleh Kementerian<br />
Perhubungan Bidang Udara.<br />
Sejauh ini belum dapat dipastikan rute<br />
penerbangan yang akan dilayani dari<br />
maupun menuju ke <strong>Morowali</strong>, namun<br />
dapat diperkirakan bila akhirnya dioperasikan<br />
Keberadaan Bandara Udara<br />
Pengibaran Bendera Merah Putih<br />
Sepanjang 17 Km Di Pulau Sombori<br />
Pesona Bahari Gugusan Pulau Sombori<br />
BUNGKU SELATAN-Peringatan Hari Ulang Tahun<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> ke 17 pada 5 Desember 2016<br />
akan semakin semarak dengan kegiatan pengibaran<br />
Bendera Merah Putih sepanjang 17 Kilometer<br />
di wilayah Kepulauan Sumbori, Kecamatan<br />
Bungku Selatan.<br />
Kepulauan Sombori merupakan salah satu obyek<br />
wisata andalan Kabupaten <strong>Morowali</strong> yang dalam<br />
beberapa waktu terakhir terus dipromosikan ke<br />
wisatawan dalam dan luar negeri. Keindahan<br />
Bahari Pulau Sombori tersebut diantaranya meliputi<br />
pulau-pulau, karang laut, beragam ikan<br />
karang serta aktifitas Snorkling.<br />
Kapolres <strong>Morowali</strong>, AKBP Edward Indharmawan<br />
Eka Chandra sebagai penanggung jawab kegiatan<br />
tersebut menerangkan pengibaran Bendera<br />
sepanjang 17 Kilometer tersebut rencananya akan<br />
dilakukan<br />
pada 7 Desember 2016 dengan melibatkan personil<br />
Polres <strong>Morowali</strong>, Brimob, Kodim 1311 dan<br />
Satuan Polisi Pamong Praja. “Kegiatan ini target<br />
utamanya ya untuk semakin menumbuhkan rasa<br />
nasionalisme cinta tanah air dan bangsa bagi<br />
warga masyarakat di <strong>Morowali</strong> khususnya berada<br />
di wilayah-wilayah terluar”<br />
7<br />
yang berada di Kecamatan Bumi Raya<br />
itu akan memungkinkan Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> dapat dijangkau dengan penerbangan<br />
udara dari Bandara lainnya<br />
di Indonesia via transit Bandara Sultan<br />
Hasanuddin di Makassar.<br />
Keberadaan Bandara Maleo di <strong>Morowali</strong>,<br />
Bandara Kasiguncu di Kabupaten Poso,<br />
Bandara Tanjung Api di Tojo Unauna,<br />
dan Bandara Syukuran Aminudin Amir<br />
di Banggai, diharapkan juga dapat<br />
membuka rute penerbangan antar<br />
kabupaten/ Kota di Sulawesi Tengah.<br />
Pengoperasian Perdana Bandara<br />
Udara itu di targetkan dapat melengkapi<br />
kemeriahaan Hut Sweet Seventeen<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> yang ditandai<br />
dengan pendaratan dan sekaligus penerbangan<br />
perdana pesawat ATR 72. *<br />
(Mega)<br />
BUNGKU-Pencanangan pemberian<br />
obat pencegahan massal filariasis<br />
tingkat Kabupaten <strong>Morowali</strong> tahun<br />
2016 dicanangkan langsung oleh<br />
Bupati <strong>Morowali</strong> Drs Anwar Hafid,<br />
rabu (12/10). Kegiatan pencanangan<br />
juga dihadiri oleh ketua tim penggerak<br />
PKK kabupaten <strong>Morowali</strong>,<br />
Sry Nirwanti Bahasoan, wakil ketua<br />
2 DPRD <strong>Morowali</strong>, jajaran Dinas<br />
Kesehatan, pimpinan SKPD, seluruh<br />
camat sekabupaten <strong>Morowali</strong>.<br />
Kegiatan ditandai dengan minum<br />
obat secara serentak oleh Bupati dan<br />
diikuti secara serentak oleh seluruh<br />
masyarakat di 9 kecamatan di<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong>.<br />
“Kita telah mencanangkan ini dari<br />
tahun 2013 yang lalu sekarang tahun<br />
ke empat bagi Saya minum obat ini.<br />
Oleh Karena itu mari kita minum<br />
obat ini seacara serentak agar kita<br />
terhindar dari penyakit filariasis”<br />
ajak Anwar.<br />
Di tahun 2017 ini semua masyarakat<br />
di Kabupaten <strong>Morowali</strong> diharapkan<br />
sudah meminum obat ini. Sehingga<br />
dimasa mendatang tidak ada lagi<br />
ditemukan kasus penderita Filarasis.<br />
Pemerintah Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
menargetkan tidak ada lagi penderita<br />
kasus Filariasis tahun 2020.<br />
“Sehat itu mahal, Jangan abaikan<br />
penyakit sekecil apa pun, apalagi<br />
penyakit Filariasis atau kaki gajah<br />
ini. Penyakit ini justru sangat berbahaya<br />
karena penularannya sangat<br />
gampang hanya melalui nyamuk<br />
jenis apapun. Oleh karena itu hari<br />
ini kita canangkan secara serentak di<br />
<strong>Morowali</strong> dan jaga keberdihan lingkungan<br />
rumah,” tegas Anwar.<br />
Sementara itu Kepala Dinas<br />
Kesehatan Kabupaten <strong>Morowali</strong>,<br />
Ashar Ma’aruf mengatakan,<br />
pihaknya telah mensosialisasikan<br />
kepada masyarakat di sembilan kecamatan<br />
untuk meminum obat untuk<br />
mencegah Filiriasis.<br />
“Pada saat ini petugas kesehatan<br />
kita sedang kita kerahkan di lapangan<br />
di seluruh kecamatan, untuk<br />
melakukan pemberian obat secara<br />
rutin kepada masyarakat agar terhindar<br />
dari jenis penyakit tersebut”.<br />
Mega)<br />
Pertumbuhan Ekonomi<br />
<strong>Morowali</strong> Tertinggi di<br />
Sulawesi Tengah<br />
BUNGKU - BNI<br />
secara resmi<br />
telah membuka<br />
kantor Cabang<br />
Pembantu<br />
(KCP) di wilayah<br />
Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong>,<br />
P r o v i n s i<br />
Sulawesi<br />
T e n g a h .<br />
Pengoperasian<br />
BNI KCP<br />
<strong>Morowali</strong> itu Peresmian KCP BNI <strong>Morowali</strong><br />
diresmikan langsung<br />
oleh bupati <strong>Morowali</strong> Anwar Hafid pada Rabu<br />
(23/11). Dikatakan oleh Anwar Hafid kehadiran BNI<br />
di <strong>Morowali</strong> akan semakin mempermudah masyarakat<br />
untuk mendapatkan layanan perbankan.<br />
“Kehadiran BNI di <strong>Morowali</strong> diharapkan semakin mempermudah<br />
akses masyarakat untuk mendapat- 7
Halaman 2<br />
Senin, 5 Desember 2016 | <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
Pemerintahan<br />
Sejumlah Pejabat<br />
Di Non Aktifkan<br />
SAMBUT PENILAIAN KOTA 2017<br />
<strong>Morowali</strong> Berupaya<br />
Raih Adipura<br />
Anwar Hafid Melantik Jafar Hamid sebagai Pejabat<br />
Sekkab <strong>Morowali</strong>. Foto : Bambang<br />
BUNGKU - Bupati <strong>Morowali</strong>, Anwar Hafid<br />
melakukan perombakan pejabat di lingkup<br />
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) <strong>Morowali</strong>.<br />
Sejumlah pejabat eselon II dan eselon III<br />
dinonaktifkan sementara dari kursi kepemimpinan,<br />
yang dibacakan dalam apel usai pelantikan<br />
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) <strong>Morowali</strong> yang<br />
baru, Jafar Hamid di halaman Kantor Bupati Bumi<br />
Funuasingko, Selasa (8/11/2016).<br />
Pejabat eselon II yang dinonaktifkan antara<br />
lain, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu<br />
Daerah (BP2TD), Andi Irman, Kepala dinas Sosial,<br />
Tenaga kerja dan Transmigrasi, Abdurrahman<br />
Topo, Kepala dinas Perhubungan, komunikasi<br />
dan informatika, Harsono Lamusa, Kepala dinas<br />
Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Perinustrian<br />
dan perdagangan, Farouk Djibran, Kapala<br />
badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga<br />
Berencana, Tahir Alatas, Staf Ahli Bidang Ekonomi<br />
Dan Keuangan, I Wayan Sugita, Staf Ahli Bidang<br />
Hukum Dan Politik, Haris Nunu, serta Kepala<br />
dinas Kehutanan Dan Perkebunan, Sudir.<br />
Sementara, pejabat eselon III adalah, Kepala<br />
bagian Administrasi Dan Pemerintahan Umum<br />
(Adpum), Ichwan Bachmid, Kepala bagian Hukum<br />
dan Perundang-undangan, Mansur, Kepala<br />
bagian Umum, Askia, Kepala bagian Administrasi<br />
Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Syahrul,<br />
Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah, Abikusno<br />
Suma. Seluruh pejabat tersebut di atas dijadikan<br />
sebagai staf bagian umum Setkab <strong>Morowali</strong>.<br />
7<br />
Suasana Haru warnai<br />
Perpisahan dengan<br />
Mantan Sekkab<br />
Keindahan Bundaran Kota Terpadu Mandiri, Kecamatan Bungku Tengah dimalam hari. Foto : Bambang<br />
BUNGKU-Menyambut penilaian<br />
Kota Adipura tahun 2017 mendatang,<br />
berbagai upaya pembenahan<br />
kota terus dilakukan oleh<br />
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />
<strong>Morowali</strong>.<br />
Meskipun belum secara resmi<br />
dicanangkan, namun keseriusan<br />
itu terlihat dengan rencana Bupati<br />
<strong>Morowali</strong>, Anwar Hafid yang<br />
telah memerintahkan menata Kota<br />
Bungku dan mendandani sejumlah<br />
titik dengan memasang lampu hias.<br />
Di pertigaan Kelurahan Bungi<br />
misalnya, telah dibuat taman<br />
kota bertuliskan BUNGKU KOTA<br />
HIJAU sehingga jika malam tiba,<br />
warga lokal maupun pendatang<br />
yang kebetulan melintas mengambil<br />
kesempatan berpose di lokasi<br />
tersebut.<br />
Bupati <strong>Morowali</strong> Anwar Hafid<br />
ketika dikonfirmasi mengatakan<br />
bahwa lampu serupa diupayakan<br />
akan dipasang di sejumlah sudut<br />
Kota Bungku setelah dibangun<br />
taman terlebih dahulu. “Lampu<br />
serupa juga akan dipasang di<br />
beberapa sudut kota yang telah ada<br />
tamannya, dan ini bukan hanya<br />
untuk penilaian Adipura semata,<br />
akan tetapi sebagai upaya untuk<br />
menjadikan Kota Bungku tetap<br />
indah, bersih dan nyaman hingga<br />
seterusnya” kata Anwar Hafid.<br />
Syukur, salah seorang warga<br />
Bungku yang ditanyakan tentang<br />
adanya pembangunan taman tersebut<br />
mengatakan bahwa ide tersebut<br />
merupakan hal yang luar biasa,<br />
karena sebagai kabupaten yang<br />
baru berusia 15 tahun, penataan<br />
keindahan Kota Bungku sangat<br />
pesat. “Saya rasa ide ini merupakan<br />
sesuatu yang sangat kreatif,<br />
dan sebagai kabupaten yang masih<br />
berusia muda, penataan keindahan<br />
kota lumayan pesat, Insya Allah<br />
ini akan terus terpelihara dengan<br />
baik” ungkapnya.<br />
Tak hanya itu, dalam beberapa<br />
hari terakhir, Bundaran Kota<br />
Terpadu Mandiri (KTM) juga<br />
telah ditata sedemikian rupa, dengan<br />
memasang lampu hias, tong<br />
sampah, dan pembersihan kolam<br />
bundaran sehingga pada malam<br />
hari, tempat tersebut dijadikan<br />
sarana untuk bersantai.BANG.<br />
Peringatan Hari Pahlawan Di<br />
<strong>Morowali</strong> Berlangsung Hikmat<br />
Mantan Sekkab Maidhzun Ilwan Ridhwan meninggalkan<br />
Gedung Kantor Bupati <strong>Morowali</strong>. Foto : Bambang<br />
BUNGKU - Secara resmi, Sekretaris Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong>, H Maidhzun Ilwan Ridhwan dilepas karena<br />
telah memasuki masa pensiun, Selasa (01/11/2016).<br />
Acara tersebut dilaksanakan di halaman kantor<br />
Bupati <strong>Morowali</strong> Bumi Funuasingko, yang dihadiri<br />
oleh Bupati Anwar Hafid, Wakil Bupati S U Marunduh,<br />
Kepala BNNK <strong>Morowali</strong>, AKBP Robertus, pejabat<br />
eselon II, III, dan IV, serta seluruh Aparatur Sipil<br />
Negara (ASN) lingkup Pemkab <strong>Morowali</strong>.<br />
Sebelumnya, riwayat hidup dan pekerjaan dan<br />
sejumlah prestasi serta jasa-jasa Jhon Ridhwan dibacakan<br />
oleh protokol Humas pemkab <strong>Morowali</strong>,<br />
Chairul Amri.<br />
Dalam pesan dan kesannya, Jhon Ridhwan<br />
menyampaikan permohonan maaf yang sebesarbesarnya<br />
kepada seluruh PNS Pemkab <strong>Morowali</strong> jika<br />
terdapat kesalahan selama masa jabatannya. “Lewat<br />
kesempatan ini, saya menyampaikan permohonan<br />
maaf yang sebesar-besarnya jika selama memimpin<br />
7<br />
BUNGKU-Pemerintah<br />
Kabupaten (Pemkab) <strong>Morowali</strong><br />
menggelar upacara peringatan<br />
Hari Pahlawan, yang bertempat<br />
di halaman Kantor Bupati Bumi<br />
Funuasingko, Kamis (10/11/2016).<br />
Bertindak sebagai komandan<br />
upacara, Wakapolsek Bungku<br />
Tengah, AKP Sugianto, dan Bupati<br />
Anwar Hafid selaku inspektur<br />
upacara, turut hadir unsur Forum<br />
Komunikasi Pimpinan Daerah<br />
(Forkompimda), sejumlah veteran,<br />
siswa siswi SMP dan SMA dengan<br />
total peserta sekitar 700 orang<br />
yang memadati barisan.<br />
“Di pagi hari yang cerah ini,<br />
marilah kita tundukkan kepala<br />
sejenak seraya berdo’a agar arwah<br />
para pahlawan bangsa yang telah<br />
gugur mendahului kita, semua<br />
amal baktinya dapat diterima di<br />
sisi Tuhan Yang Maha Esa” ucap<br />
Bupati Anwar Hafid sebelum<br />
memulai hening cipta.<br />
Ia juga membacakan pidato<br />
dan sambutan Menteri Sosial<br />
RI, Chofifah Indar Parawangsa.<br />
Anwar berharap agar dalam peringatan<br />
Hari Pahlawan kali ini,<br />
kiranya seluruh masyarakat dapat<br />
lebih menghargai jasa-jasa para<br />
pejuang kemerdekaan dengan<br />
cara mengabdikan diri secara total<br />
kepada bangsa dan negara dari<br />
profesi apapun yang digelutinya,<br />
Kegiatan Tabur Bunga di laut dalam Peringatan Hari Pahlawan ke 71 pada 10<br />
November 2016. Foto : Bambang<br />
sehingga nampak bahwa perjuangan<br />
tidak akan pernah berakhir<br />
selama hayat masih di kandung<br />
badan.<br />
Tabur Bunga Di Dermaga<br />
Bungku<br />
Usai upacara, rombongan<br />
kemudian melanjutkan prosesi<br />
tabur bunga di laut Pelabuhan<br />
Bungku yang diikuti Wakapolres<br />
<strong>Morowali</strong>, Dandim 1311 <strong>Morowali</strong><br />
yang diwakili Kasdim Mayor Inf<br />
Red Abner, Kejari <strong>Morowali</strong> juga<br />
diwakili Kasi Pidsus, Yuniarto, dan<br />
Aminudin Awaluddin mewakili<br />
Ketua DPRD <strong>Morowali</strong>.<br />
Diawali dengan upacara<br />
penyambutan Bupati dan rombongan,<br />
Danramil 1311-01 Bungku<br />
Tengah, Kapten Inf Sukamto<br />
memimpin jalannya upaacara<br />
singkat dan Anwar Hafid selaku<br />
Pembina Upacara. Selanjutnya,<br />
Bupati memulai pelepasan<br />
karangan bunga serta penaburan<br />
bunga yang diikuti unsur<br />
FORKOMPIMDA. Acara kemudian<br />
ditutup dengan foto bersama<br />
dan istirahat. *BANG<br />
KABAR MOROWALI<br />
Santun, Independen Dan Berimbang<br />
Penerbit : PT. <strong>Morowali</strong> Media Utama Pendiri : Hamadong Pemimpin Umum : Erny Mega Johan Ba’u Pemimpin Redaksi : Yoanes Litha Redaksi : Bambang Sumantri, Darma Kusuma,<br />
Richo L. Longkutoy, Yoanes Litha Alamat Redaksi : Jl. Trans Sulawesi. Bumi Funuasingko. Kecamatan Bungku Tengah. Kabupaten <strong>Morowali</strong>. Sulawesi Tengah. Tata Letak : Yoanes Litha<br />
Telp 082347403645 Email : redaksi@kabarmorowali.com Website : www.kabarmorowali.com
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> | Senin, 5 Desember 2016 Halaman 3<br />
Hukum & Kriminal<br />
DI DESA BAHOMOHONI<br />
Dinas Kelautan Dan Perikanan<br />
<strong>Morowali</strong> Sita 20 Penyu Hijau<br />
Pengawasan Satwa Dinas Kelautan Dan Perikanan (PSDK) <strong>Morowali</strong> Berhasil Sita 20 Penyu Hijau dari Tangan Warga di Desa Bahomohoni, Bungku Tengah. Foto : Bambang<br />
BAHOMOHONI - Jajaran<br />
Dinas Kelautan Dan Perikanan<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> serta anggota<br />
Polsek Bungku Tengah berhasil<br />
mengamankan dua puluh ekor<br />
penyu di muara Desa Bahomohoni<br />
Kecamatan Bungku Tengah, Sabtu<br />
(19/11/2016).<br />
Awalnya, dalam Operasi Tangkap<br />
Tangan (OTT) tersebut hanya<br />
didapatkan seekor penyu berukuran<br />
besar dengan berat kurang lebih 75<br />
kilogram. Namun dalam pengembangan<br />
informasi yang didapatkan,<br />
aparat Dinas Kelautan yang dipimpin<br />
Bagian Konservasi, Fachrin<br />
akhirnya menyisir alur sungai kecil<br />
yang berada tepat di belakang kantor<br />
Desa Bahomohoni, ditemukan<br />
dua kandang berisi 15 dan 4 ekor<br />
penyu.<br />
Salah seorang warga Bahomohoni<br />
yang berada di tempat tersebut<br />
mengatakan bahwa penyu-penyu<br />
tersebut tertangkap saat memasang<br />
perangkap ikan atau yang dikenal<br />
dengan sero, sehingga jika penyu<br />
sudah masuk ke dalamnya, ikan tak<br />
mau lagi masuk dan nelayan pun<br />
tidak mendapatkan ikan. “Itu penyu<br />
kalau sudah masuk dalam sero,<br />
tidak ada lagi ikan masuk karena dia<br />
makan, kalau dilepas besoknya pasti<br />
akan masuk lagi, jadi mereka juga<br />
tidak ada unsur kesengajaan untuk<br />
menangkapnya” jelasnya.<br />
Sementara, Fachrin menjelaskan,<br />
apapun alasannya, penyu adalah<br />
merupakan salah satu satwa yang<br />
dilindungi dan harus dilepas kembali<br />
sehingga tidak punah, dan jika<br />
pemiliknya keberatan akan berurusan<br />
dengan hukum sesuai aturan<br />
yang berlaku, dimana ancaman<br />
hukumannya adalah 5 tahun penjara<br />
serta denda sebesar 150 juta<br />
rupiah.<br />
Ia juga mengaku terkejut dengan<br />
adanya kandang penyu itu dan<br />
tidak menyangka jika di pusat kota<br />
ternyata ada tempat kurungannya.<br />
“Selama ini kami operasi di wilayah<br />
kepulauan, eeeh ternyata di pusat<br />
kota ada juga, dan kami akan terus<br />
melakukan operasi ini, tidak hanya<br />
berhenti sampai di sini” ungkap<br />
Fachrin.<br />
Ditambahkan, dalam beberapa<br />
kali operasi, sudah lebih dari seratus<br />
ekor yang telah didapatkan<br />
namun telah dilepas kembali di laut<br />
lepas. BANG.<br />
Laka Lantas<br />
PERSTAJAM<br />
<strong>Morowali</strong> Protes<br />
Branding Media Di<br />
Mobil Kepala Desa<br />
BNNK <strong>Morowali</strong> Ringkus<br />
Pencopotan logo media dari mobil oknum Kades<br />
Kepala BNNK <strong>Morowali</strong>, AKBP Robertus saat memberikan keterangan PERS penangkapan<br />
3 Bandar Narkoba. Foto : Bambang<br />
3 Bandar Narkoba<br />
BUNGKU - Badan Narkotika<br />
Nasional Kabupaten (BNNK)<br />
<strong>Morowali</strong>, AKBP Robertus bersama<br />
jajarannya menunjukkan tajinya<br />
untuk berupaya memberantas peredaran<br />
narkoba di wilayah tugasnya.<br />
Dalam konfrensi pers pada<br />
awal November (2/11) Kepala<br />
BNNK <strong>Morowali</strong> AKBP Robertus<br />
menyatakan tiga orang diduga bandar<br />
Narkoba itu tertangkap tangan<br />
bersama sejumlah barang bukti,<br />
diantaranya 14,86 gram paket sabu<br />
yang disembunyikan dalam senter,<br />
1 buah alat hisap (bong), 12 buah<br />
korek api, 2 unit handphone, 2 lembar<br />
kartu ATM, dan plastik pembungkus<br />
paket sabu, dan dompet.<br />
Dijelaskan Robertus, ada dua<br />
kasus yang telah ditangani BNNK<br />
<strong>Morowali</strong>, yakni penangkapan<br />
atas nama Ical, berdasarkan laporan<br />
masyarakat, dimana barang<br />
haram tersebut dikirim melalui<br />
Kolonodale, <strong>Morowali</strong> Utara<br />
(Morut) menuju Bungku Tengah<br />
yang akan diedarkan di Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong>.<br />
ditemukan dua orang laki-laki tengah<br />
berpesta sabu dan ditemukan<br />
Setelah dilakukan pengintaian<br />
dan pengembangan oleh tim berantas<br />
BNNK <strong>Morowali</strong>, maka dilaku-<br />
Sementara, kasus kedua adalah<br />
sejumlah barang bukti (babuk).<br />
kan penggrebekan di sebuah kamar penangkapan Zulfikar Ardiansyah<br />
kost di Kelurahan Tofoiso yang alias Fikar, dan Subagio alias<br />
diduga merupakan tempat tinggal<br />
dari Ical. Dalam operasi itu, Bahodopi. Setelah dilakukan<br />
Bagio di Desa Fatufia Kecamatan<br />
penyelidikan,<br />
maka dilakukan penangkapan<br />
bersama dengan tim berantas<br />
BNN Provinsi Sulawesi Tengah.<br />
Setelah dilakukan pemeriksaan,<br />
ketiga tersangka akan segera dibawa<br />
ke BNNP Sulteng untuk diadakan<br />
pemeriksaan selanjutnya. Hingga<br />
kini, tersangka masih dia-<br />
BUNGKU-Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) yang terjadi<br />
di perbatasan Desa Lahuafu-Unsongi Kecamatan<br />
Bungku Timur, Minggu (13/11/2016) nyaris berbuntut<br />
panjang.<br />
Pasalnya, mobil milik Kades Umpanga Kecamatan<br />
Bungku Barat bertabrakan dengan sebuah sepeda motor<br />
Honda Tiger asal Beteleme Kecamatan Lembo <strong>Morowali</strong><br />
Utara (Morut), terdapat branding bertuliskan KOMPAS<br />
di bagian kaca depan dan belakang.<br />
Tak hanya itu, dibawah kaca belakang juga terdapat<br />
stiker Tribun Timur Community dan di pintu depan sebelah<br />
kanan stiker berlogo Tribun Timur.com Makassar<br />
Saat Ini, sehingga mobil tersebut harus diamankan di<br />
Mapolsek Bungku Tengah.<br />
Pengendara sepeda motor, Ferson Lagarinda, karyawan<br />
PT Sulawesi Minning Invesment (SMI) mengalami<br />
luka sobek menganga lebar di bagian lutut sebelah<br />
kanan, namun beruntung tak patah tulang, sementara<br />
istrinya juga keseleo dan bengkak pada lutut sebelah<br />
kanan.<br />
Setelah melalui proses mediasi antara kedua belah<br />
pihak, permasalahan itu kemudian diselesaikan<br />
dengan jalan damai tanpa tuntutan terkecuali<br />
pembiayaan kendaraan korban dan pengobatannya.<br />
Akan tetapi, sejumlah anggota Persatuan<br />
Jurnalis <strong>Morowali</strong> (PERSTAJAM) yang dipimpin<br />
Ketuanya, Erny Johan Ba’u mendesak kepada<br />
pihak Kepolisian dan pemilik mobil untuk mencopot<br />
semua logo yang berkaitan dengan pers sehingga<br />
tidak ada persepsi lain mengenai keberadaan<br />
branding itu.<br />
Sang pemilik pun menyetujui hal itu dan<br />
melakukan pencabutan stiker bersama Ketua<br />
PERSTAJAM. Dikatakan Erny, hal tersebut dilakukannya<br />
untuk menjaga citra lembaga pers sehing-<br />
7 7
Halaman 4<br />
Senin, 5 Desember 2016 | <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
Ekonomi<br />
Maleo <strong>Morowali</strong><br />
ditetapkan<br />
Sebagai Nama<br />
Resmi Bandara<br />
<strong>Morowali</strong><br />
SERING DIKELUHKAN MASYARAKAT<br />
Tim Terpadu Pantau<br />
Pelayanan SPBU Bahomohoni<br />
Yudhi Sari Sitompul, Direktur Bandar Udara<br />
Kementerian Perhubungan saat meninjau Bandara<br />
BUNGKU – Setelah melalui proses yang panjang<br />
akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong>, Sulawesi Tengah menetapkan nama<br />
Bandara Udara Maleo <strong>Morowali</strong> sebagai nama<br />
resmi dari Bandara Udara baru yang rencananya<br />
akan diresmikan saat HUT (Hari Ulang Tahun) ke<br />
17 Kabupaten <strong>Morowali</strong> pada 5 Desember 2016.<br />
Penetapan nama itu dilakukan secara aklamasi<br />
dalam sebuah sidang Paripurna di DPRD <strong>Morowali</strong><br />
pada 21 Oktober yang lalu. “Iya benar bahwa nama<br />
bandara <strong>Morowali</strong> telah disetujui dengan nama<br />
Bandara Maleo <strong>Morowali</strong>” Jelas Taslim, Wakil Ketua<br />
Dua DPRD <strong>Morowali</strong> seusai sidang Paripurna itu.<br />
Kepada KABAR MOROWALI Taslim menjelaskan<br />
Pemerintah Kabupaten <strong>Morowali</strong> sebelumnya<br />
mengajukan dua nama Bandara, yaitu Tolimbo<br />
Tobungku dan Maleo <strong>Morowali</strong>, dimana akhirnya<br />
dari kedua nama yang diajukan itu, Sidang<br />
Paripurna DPRD <strong>Morowali</strong> menetapkan Nama<br />
Bandara Maleo <strong>Morowali</strong>.<br />
Secara terpisah Bupati <strong>Morowali</strong>, Anwar Hafid,<br />
menerangkan nama Maleo <strong>Morowali</strong> sebagai<br />
pilihan nama yang sangat tepat untuk Bandara<br />
kebanggaan Kabupaten <strong>Morowali</strong>. “Maleo adalah<br />
burung yang menjadi kebanggan daerah ini, kedua<br />
nama Maleo adalah cikal bakal nama Universitas<br />
Maleo di <strong>Morowali</strong>. Selain itu nama Maleo di<br />
kenal dan dapat diterima oleh siapapun penduduk<br />
<strong>Morowali</strong>” jelas Anwar Hafid.<br />
Dijelaskannya dari hasil Polling atau jajak<br />
pendapat di 9 Kecamatan, umumnya masyarakat<br />
lebih menghendaki penggunaan nama Maleo<br />
pada Bandara Udara yang berada di desa Umbele,<br />
Kecamatan Bumi Raya. * (Mega)<br />
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengawasi pengisian BBM di SPBU Bahomoni, Bungku Tengah. Foto : Bambang<br />
BAHOMOHONI - Menanggapi<br />
banyaknya keluhan masyarakat<br />
terhadap pelayanan SPBU<br />
Bahomohoni, tim terpadu dari<br />
Satpol PP <strong>Morowali</strong>, Kodim 1311<br />
<strong>Morowali</strong>, Dishubkominfo, Kades<br />
Bahomohoni, Kepala BLH dan<br />
Kadis ESDM serta Camat Bungku<br />
Tengah menggelar operasi penertiban,<br />
Rabu (09/11/2016).<br />
Turut serta dalam operasi tersebut,<br />
Asisten I Bambang S Soerodjo<br />
dan ratusan anggota Satpol PP<br />
yang dipimpin langsung Buharman<br />
Lambuli. Adapun sasaran giat<br />
adalah lokasi SPBU dan pengecer<br />
BBM yang berada di lokasi sekitarnya.<br />
Dikatakan Buharman, hal itu<br />
dilakukan karena banyaknya keluhan<br />
masyarakat, dimana pihak<br />
SPBU lebih mementingkan pengisian<br />
jerigen yang sebenarnya<br />
telah dilarang oleh pihak Pemkab<br />
<strong>Morowali</strong>, terkecuali yang memiliki<br />
rekomendasi bagi kelompok<br />
nelayan.<br />
SPBU Bahomoni sendiri masih<br />
menjadi satu-satunya SPBU yang<br />
berada di ibu kota Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> untuk melayani kebutuhan<br />
Premium maupun Solar<br />
bagi kendaraan roda dua dan roda<br />
empat, maupun aktifitas ekonomi<br />
masyarakat lainnya baik untuk<br />
kebutuhan Pertanian maupun<br />
nelayan, termasuk aktifitas usaha<br />
sebagian warga masyarakat yang<br />
berupaya mendapatkan keuntungan<br />
dari bisnis Premium maupun<br />
Solar eceran. Menjadi pemain<br />
tunggal diantara tingginya permintaan,<br />
membuat SPBU tersebut<br />
terpantau sulit untuk sepenuhnya<br />
beroperasi 1 x 24 jam, layaknya<br />
SPBU lainnya. Sehingga<br />
tidak jarang SPBU tersebut sudah<br />
kehabisan stok di sore hari, yang<br />
memaksa konsumen mencari<br />
alternatif dengan membeli dari<br />
penjual BBM Eceran yang selalu<br />
ready stok.<br />
Selain itu, harga eceran yang<br />
dianggap warga begitu tinggi diluar<br />
dari batas kewajaran juga menjadi<br />
salah satu penyebab warga<br />
Bungku protes kepada Pemkab<br />
<strong>Morowali</strong> yang dinilai lemah<br />
dalam pengawasan. Tak hanya itu,<br />
pelayanan yang kurang baik dan<br />
menjurus agak kasar serta ketidakjelasan<br />
petugas nossel yang tak<br />
berseragam pun menjadi sorotan.<br />
“Banyak keluhan masyarakat<br />
tentang SPBU ini, sehingga kami<br />
harus melakukan operasi dan<br />
menempatkan beberapa anggota<br />
Satpol PP untuk menjaga tempat<br />
ini, sehingga dapat meminimalisir<br />
kecurangan pihak SPBU” ungkap<br />
Buharman.<br />
Seperti diketahui, sudah dua<br />
hari dua malam anggota Satpol PP<br />
berjaga di SPBU, dan ditegaskan<br />
Kasat bahwa hal itu akan berjalan<br />
terus hingga bisa tertib sehingga<br />
pelayanan kepada masyarakat bisa<br />
lebih baik lagi.<br />
Sementara Fandi (19), salah<br />
seorang pembeli meminta kepada<br />
Pemkab <strong>Morowali</strong> untuk terus<br />
melakukan pengawasan sehingga<br />
tidak terjadi lagi antrian panjang<br />
jerigen saat aktifitas sedang berlangsung<br />
dan pengendara bisa<br />
lebih nyaman dalam pengisian<br />
BBM.*BANG<br />
Ada Apa Dengan Proyek Matano?<br />
Lokasi Proyek Pengaman Pantai di Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah. Foto : Bambang<br />
BUNGKU-<strong>Kabar</strong> mengenai Pekerjaan Pengaman<br />
Pantai Matano yang sebelumnya tercantum dalam<br />
buku APBD 2016 bernomenklatur Reklamasi Pantai<br />
beranggaran lebih dari 6 milyar kini hanya menjadi<br />
cerita usang.<br />
Sebelumnya Wakil Ketua I DPRD <strong>Morowali</strong> asal<br />
Partai Golkar, H Silahudin Karim, Wakil Ketua II dari<br />
Partai NasDem, Taslim dan Ketua Fraksi NasDem<br />
Kuswandi sangat getol meributkan keberadaan<br />
proyek tersebut yang konon katanya tak pernah dibahas<br />
dalam rapat apapun di lembaga terhormat itu.<br />
Bahkan, sempat ada pernyataan untuk menghapuskan<br />
atau menolkan anggaran proyek itu pada<br />
APBD Perubahan, hingga masalah tersebut juga dilaporkan<br />
kepada Ombudsman perwakilan Provinsi<br />
Sulawesi Tengah. Selain itu, anggota DPRD dari<br />
Partai Gerindra, Ahmad Yani Arisandi pun tak ketinggalan<br />
memberikan statement.<br />
Polemik tersebut membuat proyek pekerjaan itu<br />
sempat dihentikan selama beberapa hari setelah<br />
dilakukan pertemuan antara pihak DPRD <strong>Morowali</strong><br />
dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan<br />
Umum Kabupaten <strong>Morowali</strong>.<br />
Ketua DPRD asal Partai Demokrat pun, Ambo Dalle<br />
yang dimintai komentarnya diam seribu bahasa tak<br />
mau memberikan penjelasan kepada publik sehingga<br />
masalah ini mentok tanpa ada penjelasan yang akurat<br />
dari para wakil rakyat.<br />
Pertanyaan muncul ke publik saat masalah ini<br />
kemudian didiamkan, bahwa ada motif apa sehingga<br />
saat awal dikerjakan sangat diributkan tapi kini<br />
dibekukan. Akibatnya, kepercayaan masyarakat kepada<br />
para wakil rakyat bisa menjadi pudar jika tak ada<br />
alasan jelas mengapa terjadi seperti saat ini.<br />
Sementara, Bupati <strong>Morowali</strong> Anwar Hafid yang<br />
sempat dikonfirmasi via pesan singkat mengatakan<br />
bahwa proyek tersebut pada APBD-P 2016 hanya<br />
dirubah nomenklatur dan pekerjaan tetap jalan dan<br />
menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai<br />
sendiri polemik yang terjadi saat ini. “Hanya dirubah<br />
nomenklaturnya, biarlah jadi penilaian sendiri” singkatnya.<br />
Sedangkan, Ketua Komisi III Asgar Ali yang membidangi<br />
langsung instansi terkait menjelaskan bahwa<br />
dari awal, dirinya telah mempelajari aturan mengenai<br />
reklamasi pantai, dimana proyek yang tersebut sama<br />
sekali tidak masuk sebagai pekerjaan reklamasi pantai<br />
sehingga tidak ada alasan untuk menghentikan<br />
proyek itu.BANG.
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> | Senin, 5 Desember 2016 Halaman 5<br />
Politik<br />
<strong>Morowali</strong> dan <strong>Morowali</strong><br />
Utara Gelar Apel Besar<br />
Kebhinekaan<br />
Golkar inginkan<br />
Pemerintah perhatikan<br />
Rumah<br />
Peninggalan Raja<br />
Bungku<br />
Makam Raja Bungku. Foto : Bambang<br />
Dandim 1311 <strong>Morowali</strong> Letkol Infantri Richard Leonard saat memimpil Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di Mapolres<br />
<strong>Morowali</strong>, di <strong>Morowali</strong> Utara (21/11) Foto : Yoanes<br />
MORUT-Komandan Komando<br />
Distrik Militer (KODIM) 1311<br />
<strong>Morowali</strong>, Letkol Inf Richard<br />
Leonard, dalam apel Besar<br />
Kebhinekaan Cinta Damai<br />
di Markas Kepolisian Resort<br />
<strong>Morowali</strong> di <strong>Morowali</strong> Utara<br />
(21/11) menegaskan segenap elemen<br />
masyarakat di Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> dan <strong>Morowali</strong> Utara,<br />
Provinsi Sulawesi Tengah harus<br />
turut mewaspadai upaya untuk<br />
memecah belah persatuan dan<br />
kesatuan bangsa Indonesia dengan<br />
cara cara adu domba.<br />
Dikatakannya berdasarkan hasil<br />
pertemuan segenap Pangdam,<br />
Danrem dan Dandim seluruh<br />
Indonesia dengan Presiden Joko<br />
Widodo sebelumnya di Jakarta,<br />
ada indikasi upaya tersebut hendak<br />
dilakukan untuk apa yang<br />
dikatakannya sebagai upaya untuk<br />
mencoba coba memecah belah<br />
Persatuan dan Kesatuan Bangsa<br />
Indonesia, dengan gaya gaya baru.<br />
Tentu saja upaya-upaya untuk<br />
memecah belah persatuan dan<br />
kesatuan bangsa itu akan ditindak<br />
tegas dan tuntas oleh TNI-POLRI<br />
diseluruh wilayah Kesatuan<br />
Indonesia.<br />
“Ada indikasi<br />
yang sudah terdeteksi<br />
bahwa<br />
ada pihak pihak<br />
yang ingin memecah<br />
bangsa<br />
dan negara kita<br />
ini, TNI-POLRI<br />
sebagai garda<br />
terakhir di<br />
belakang negara<br />
kedaulatan bangsa,<br />
tidak akan<br />
diam, dia jual kita beli. Saya ulang<br />
kata-katanya, dia jual kita beli, dan<br />
TNI-POLRI pasti akan mengambil<br />
tindakan yang tegas, tuntas. Di<br />
negara kita ini, Bhinneka Tunggal<br />
Ika, berbeda-beda tetap satu,<br />
sudah banyak contoh yang disampaikan<br />
oleh bapak Presiden, dari<br />
zaman-zaman dulu, ada komunis<br />
berusaha memecah belah, ada<br />
DI-TII,semuanya bisa kita atasi,<br />
tetapi sekarang ini ada gaya-gaya<br />
baru” Tegas Letkol Inf Richard<br />
Leonard<br />
Apel Besar Kebhinekaan Cinta<br />
Damai di Mapolres <strong>Morowali</strong><br />
ini 450 orang dari unsur TNI-<br />
POLRI, Pejabat Bupati Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> Anwar Hafid dan Bupati<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> Utara<br />
Aptritel Tumimomor, Tokoh<br />
agama, Tokoh masyarakat dan<br />
Organisasi keagamaan yang berasal<br />
dari dua Kabupaten tersebut.<br />
Dalam apel Besar Kebhinekaan<br />
Cinta Damai itu juga perwakilan<br />
TNI-POLRI, Tokoh agama,<br />
tokoh masyarakat, organisasi<br />
keagamaan, serta Pejabat Bupati<br />
dari Kabupaten <strong>Morowali</strong> dan<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong> Utara<br />
melakukan penandatangan deklarasi<br />
Kebhinekaan Cinta Damai<br />
yang pada intinya akan turut serta<br />
menjaga persatuan dan kesatuan<br />
Bangsa dan Negara Indonesia.<br />
BUNGKU-Dalam rangka memperingati Hari<br />
Pahlawan ke-71, Ketua DPD (Dewan Pimpinan<br />
Daerah) Partai Golkar Kabupaten <strong>Morowali</strong>,<br />
Silahudin Karim yang juga merupakan Wakil Ketua<br />
I DPRD <strong>Morowali</strong> mengunjungi rumah peninggalan<br />
Raja Bungku sekaligus ziarah kubur ke makam<br />
Raja, Jum’at (11/11/2016).<br />
Turut dalam kunjungan itu, anggota DPRD dari<br />
Partai Golkar, Iriane Ilyas, Laane Tahir, dan Haris<br />
Adani, Sekretaris DPD, Sahbudin Zen serta rombongan<br />
lainnya, yang diterima langsung oleh cucu<br />
Raja Bungku, Nova Rabbie dan Abdul Wasiat Amir.<br />
Dalam penjelasannya, Silahudin Karim mengatakan<br />
bahwa rumah dan makam raja merupakan<br />
situs sejarah yang perlu dilestarikan, dan Partai<br />
Golkar akan memperjuangkan agar perhatian terhadap<br />
peninggalan zaman dulu harus menjadi<br />
prioritas.<br />
“Alhamdulillah pada hari ini saya dan temanteman<br />
dapat berkunjung ke rumah raja sekaligus<br />
ziarah di makam Raja Abdurrabie, dan hari ini<br />
adalah Hari Jum’at yang kita anggap hari penuh<br />
berkah, tentunya kita mengenang kepada raja kita<br />
yang telah memberikan generasi kepada masyarakat<br />
<strong>Morowali</strong> untuk dapat mengisi pembangunan<br />
ini, namun saya lihat peninggalan ini tidak<br />
mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah<br />
Daerah, olehnya itu, kami akan mendesak kepada<br />
Pemerintah untuk memberikan perhatian khusus<br />
kepada situs ini” jelasnya.<br />
Politikus yang akrab disapa Haji Aco dan dikenal<br />
dengan slogan “I LOVE MOROWALI” itu telah<br />
beberapa kali melakukan kegiatan-kegiatan sosial<br />
apalagi sejak dirinya terpilih menjadi Ketua DPD<br />
Partai Golkar Kabupaten <strong>Morowali</strong> dengan menggandeng<br />
kader-kadernya yang duduk di legislatif<br />
serta sejumlah pengurus lainnya.<br />
Hal itu dilakukan guna membuktikan kepada<br />
masyarakat <strong>Morowali</strong> bahwa Partai berlambang<br />
beringin tersebut benar-benar dekat dengan pihak<br />
manapun dan siap bersinergi untuk kemajuan daerah<br />
di seluruh pelosok Kabupaten <strong>Morowali</strong>.<br />
Usai berziarah, haji Aco dan rombongan kembali<br />
duduk dan berbincang-bincang dengan<br />
beberapa keluarga kerajaan serta bertukar pikiran<br />
untuk bagaimana dapat mewujudkan Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> menjadi lebih baik lagi di masa yang akan<br />
datang.*BANG<br />
Salam Redaksi<br />
Pembaca yang budiman,<br />
Mengambil momentum Ulang<br />
tahun ke 17 Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
Pada 5 Desember 2016, <strong>Kabar</strong><br />
<strong>Morowali</strong> pun secara resmi hadir<br />
di wilayah Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
Provinsi Sulawesi untuk semakin<br />
memperkaya keberadaan media<br />
massa yang sebelumnya sudah<br />
hadir di wilayah ini.<br />
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> sebagai sebuah<br />
media massa berupaya memfokuskan<br />
peliputan terhadap berbagai<br />
aspek kegiatan Pemerintahan<br />
dan Pelayanan Publik terhadap<br />
warga masyarakat <strong>Morowali</strong> yang<br />
tersebar di sembilan wilayah<br />
Kecamatan yang meliputi 126<br />
desa/ Kelurahan. Kami juga<br />
memberikan perhatian terhadap<br />
isu-isu lingkungan hidup yang<br />
mendasari penggunaan gambar<br />
Burung Maleo pada Logo <strong>Kabar</strong><br />
<strong>Morowali</strong> dimana Maleo sendiri<br />
sebagaimana yang kita ketahui<br />
bersama, merupakan satwa<br />
burung endemik Sulawesi yang<br />
kinipun terancam kelestariannya<br />
oleh kerusakan habitat serta pengambilan<br />
telur oleh manusia.<br />
Dengan slogan, Santun<br />
Independan dan Berimbang,<br />
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> menetapkan<br />
sebuah standar jurnalistik yang<br />
berdasarkan fakta serta verifikasi<br />
dan konfirmasi ke berbagai sumber<br />
bukan asumsi ataupun opini,<br />
apalagi penggunaan narasumber<br />
anonim. Kode Etik Jurnalistik akan<br />
menjadi landasan moral dan etika<br />
setiap wartawan <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
dalam melakukan aktifitas peliputan<br />
dalam rangka memenuhi<br />
hak publik untuk mendapatkan<br />
informasi.<br />
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> yang diterbitkan<br />
oleh PT <strong>Morowali</strong> Media<br />
Utama untuk saat ini hadir dalam<br />
dua bentuk platform, yaitu secara<br />
online melalui situs www.kabarmorowali.com<br />
untuk menjangkau<br />
pembaca di seluruh wilayah<br />
Indonesia dan edisi cetak yang<br />
direncanakan hadir secara mingguan<br />
untuk menjangkau pembaca<br />
di Kabupaten <strong>Morowali</strong> khususnya<br />
warga masyarakat yang<br />
berada di wilayah-wilayah pelosok<br />
yang belum tersentuh jaringan<br />
komunikasi internet.<br />
Akhirnya atas nama keluarga<br />
besar <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong>, kami mengucapkan<br />
Selamat Hari Ulang<br />
Tahun ke 17 Kabupaten <strong>Morowali</strong>,<br />
5 Desember 2016.
Halaman 6<br />
Senin, 5 Desember 2016 | <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
Lingkungan Hidup<br />
OPERASI TANGKAP TANGAN OLEH PSDKP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN MOROWALI<br />
Sepanjang tahun 2016, 97 Penyu<br />
Hijau Berhasil Diselamatkan<br />
BUNGKU-Pengawasan<br />
Satwa Dinas Kelautan<br />
dan Perikanan (PSDKP)<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
Provinsi Sulawesi<br />
Tengah sepanjang tahun<br />
2016 berupaya keras<br />
untuk memburu penyupenyu<br />
yang ditangkap<br />
atau dimiliki secara ilegal<br />
oleh warga masyarakat.<br />
Setidaknya hingga<br />
November 2016 petugas<br />
PSDKP Dinas<br />
Kelautan dan Perikanan<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
telah melakukan empat<br />
kali operasi tangkap<br />
tangan terhadap warga<br />
masyarakat yang menyimpan<br />
Penyu Hijau. Dari<br />
operasi di empat lokasi<br />
berbeda itu 97 Penyu<br />
Hijau berhasil disita.<br />
Penangkapan pertama<br />
terjadi di dermaga<br />
Bungku Tengah pada<br />
Februari 2016 terhadap<br />
sebuah Kapal Kayu<br />
yang berasal dari Menui<br />
Kepulauan dimana<br />
dalam kasus ini petugas<br />
berhasil menyita satu<br />
ekor Penyu Hijau.<br />
Berselang dua bulan<br />
kemudian yaitu pada<br />
April 2016, petugas<br />
PSDKP Dinas Kelautan<br />
dan Perikanan <strong>Morowali</strong><br />
bergerak ke desa Padihe<br />
Laut Kecamatan Menui<br />
Kepulauan untuk menyita<br />
70 ekor Penyu Hijau<br />
dari tangan warga setempat.<br />
Penyitaan lainnya<br />
terjadi terhadap 6 ekor<br />
Sejumlah warga mengangkat Penyu Hijau seberat 75 Kg untuk dilepaskan kembali ke laut lepas. Foto : Yoanes<br />
Penyu Hijau di desa<br />
Padopado di kecamatan<br />
Bungku Selatan dan<br />
kasus terbaru yaitu penyitaan<br />
terhadap 20 ekor<br />
Penyu Hijau yang dilakukan<br />
petugas dari 2 kandang<br />
yang dibuat warga<br />
di muara sungai desa<br />
Bahomohoni, Kecamatan<br />
Bungku Tengah pada 19<br />
November 2016.<br />
“Kami tidak menyangka<br />
kalau di wilayah<br />
Bahomohoni ini ada<br />
ditemukan kasus kepemilikan<br />
Penyu Hijau<br />
secara ilegal oleh warga<br />
masyarakat” Kata<br />
Fachrin petugas PSDKP<br />
Dinas Kelautan dan<br />
Perikanan Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong>.<br />
Dari berbagai kasus<br />
penyitaan terhadap<br />
Penyu-Penyu hijau di<br />
berbagai tempat tersebut<br />
maka patut diduga<br />
bahwa Praktek penangkapan<br />
Penyu hijau<br />
di laut <strong>Morowali</strong> sudah<br />
seringkali terjadi dalam<br />
waktu yang sudah berlangsung<br />
lama.<br />
PLT Kepala Dinas<br />
Kelautan dan Perikanan<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
Ambo Lewa mengakui<br />
pihaknya terus berupaya<br />
melakukan sosialisasi<br />
kepada masyarakat<br />
nelayan di <strong>Morowali</strong><br />
untuk tidak lagi menangkap<br />
Penyu hijau ataupun<br />
jenis Penyu lainnya<br />
yang dilindungi. Penyu<br />
Hijau selain ditangkap<br />
secara langsung namun<br />
juga secara tanpa sengaja<br />
terjaring jalan<br />
nelayan “Penyu Hijau ini<br />
adalah sesuatu yang dilindungi,<br />
dan tidak perlu<br />
lagi kita menangkapnya.<br />
Kalaupun seandainya<br />
terjadi (tertangkap tanpa<br />
sengaja-red) maka Penyu<br />
itu harus kita lepaskan”<br />
Dikatakannya<br />
pihaknya akan tetap<br />
melakukan monitoring<br />
, pengawasan dan penindakan<br />
terhadap setiap<br />
aktifitas ilegal penangkapan<br />
maupun kepemilikan<br />
Penyu Hijau.<br />
Penyu hijau (Chelonia<br />
mydas) adalah penyu<br />
laut besar yang termasuk<br />
dalam keluarga<br />
Cheloniidae. Hewan<br />
ini adalah satu-satunya<br />
spesies dalam golongan<br />
Chelonia. Mereka hidup<br />
di semua laut tropis<br />
dan subtropis, terutama<br />
di Samudera Atlantik<br />
dan Samudera Pasifik.<br />
Namanya didapat dari<br />
lemak bewarna hijau<br />
yang terletak di bawah<br />
cangkang mereka.<br />
Jumlah Penyu Hijau<br />
semakin berkurang<br />
karena banyak diburu<br />
untuk diambil pelindung<br />
tubuhnya (karapaks dan<br />
platron) sebagai hiasan,<br />
telurnya sebagai sumber<br />
protein tinggi dan obat,<br />
juga dagingnya sebagai<br />
bahan makanan.<br />
Penyu Hijau merupakan<br />
satu dari tujuh<br />
jenis kura-kura laut yang<br />
masih bertahan hidup<br />
yaitu Penyu Lekang,<br />
Penyu Belimbing, Penyu<br />
Pipih, Penyu Sisik,<br />
penyu Tempayan dan<br />
penyu kemp’s ridley.<br />
Di Indonesia, semua<br />
jenis penyu dilindungi<br />
berdasarkan<br />
Peraturan Pemerintah<br />
(PP) No. 7/1999 tentang<br />
Pengawetan Jenis<br />
Tumbuhan dan Satwa,<br />
Serta Undang-undang<br />
No.5 /1990 tentang<br />
Konservasi Sumber<br />
Daya Alam Hayati dan<br />
Ekosistemnya.*Yoanes<br />
Dipimpin Bupati <strong>Morowali</strong> Anwar Hafid<br />
20 Penyu Hijau Dilepaskan Di Dermaga Pu’ungkuelu<br />
PONGKOELU - Pada Selasa pagi<br />
(22/11), 20 ekor Penyu hijau akhirnya<br />
memperoleh kebebasan mereka setelah<br />
sekian lama di pelihara secara ilegal oleh<br />
warga desa Bahomohoni, Kecamatan<br />
Bungku Tengah. Keberadaan Penyu<br />
hijau yang dilindungi itu kemudian<br />
tercium oleh petugas Pengawasan<br />
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan<br />
(PSDKP) Dinas Kelautan dan Perikanan<br />
Kabupaten <strong>Morowali</strong>, yang kemudian<br />
menyita ke 20 ekor Penyu tersebut.<br />
PSDKP <strong>Morowali</strong> kemudian merawat<br />
ke 20 ekor Penyu untuk memulihkan<br />
kondisi mereka yang stress sebelum<br />
kemudian dilepaskan kembali ke alam<br />
liar.<br />
Keberadaan 20 Ekor Penyu ini mengundang<br />
simpati dari warga masyarakat<br />
serta Pemerintah Kabupaten <strong>Morowali</strong>.<br />
Anwar Hafid selaku Bupati <strong>Morowali</strong>,<br />
memimpin langsung pelepasan kembali<br />
ke 20 Ekor Penyu, yang dilakukan<br />
di laut desa Pu’ungkuelu, Kecamatan<br />
Bungku Tengah.<br />
Sebelum dilepaskan kembali seluruh<br />
Penyu Hijau itu terlebih dahulu dipasang<br />
penanda khusus untuk memonitor<br />
keberadaan mereka.<br />
Penyu yang pertama menghirup<br />
kebebasan adalah Penyu seberat 75<br />
kg, yang dilepaskan langsung oleh<br />
Anwar Hafid dari atas perahu yang<br />
mengapung tidak jauh dari dermaga<br />
desa Pu’ungkuelu. Penyu itu langsung<br />
melesat pergi setelah tubuhnya masuk<br />
ke dalam air. Selanjutnya 19 ekor penyu<br />
lainnya dilepaskan oleh perwakilan<br />
dari Kantor Instansi<br />
di <strong>Morowali</strong>, serta<br />
tamu yang berasal dari<br />
PSDK Luwuk serta<br />
Kementerian Kelautan<br />
dan Perikanan.<br />
Kepada KABAR<br />
MOROWALI, Anwar<br />
Hafid menegaskan<br />
Pelepasan Penyu itu<br />
sebagai komitmen<br />
Pemerintah Kabupaten<br />
<strong>Morowali</strong> untuk ikut<br />
menjaga dan melestarikan<br />
keberadaan<br />
Penyu Hijau di laut. Ke<br />
dua puluh ekor Penyu<br />
hijau yang dilepaskan<br />
itu menambah daftar<br />
jumlah penyu Hijau<br />
yang sejauh ini telah<br />
dilepaskan kembali<br />
ke Laut sebanyak 90<br />
ekor. Diakui bahwa<br />
dibutuhkan upaya<br />
serius untuk melindungi<br />
Penyu Hijau dari<br />
penangkapan ilegal oleh<br />
warga masyarakat yang kasus terbanyak<br />
ditemukan di wilayah Kecamatan<br />
Menui Kepulauan dan Kecamatan<br />
Bungku Selatan.<br />
“Jadi untuk saat ini, yang paling<br />
rawan itu adalah daerah Menui dan<br />
Bungku Selatan, itu yang sangat rawan<br />
seperti yang kemarin dilakukan kurang<br />
lebih sekitar 70 ekor yang didapatkan,<br />
namun di lepaskan di daerah Kendari<br />
Bupati <strong>Morowali</strong> Anwar Hafid saat melepas seekor Penyu Hijau kembali ke Laut. Foto : Yoanes<br />
pada saat itu. Jadi sebetulnya secara<br />
umum yang sudah berhasil dilakukan<br />
operasi tangkap tangan di daerah<br />
<strong>Morowali</strong> ini, dalam kaitannya dengan<br />
Penyu ini kurang lebih sudah 90 ekor,<br />
dan sudah di lepas di Kendari sebanyak<br />
70 ekor, sedangkan hari ini kita lepas<br />
20 ekor” Jelas Anwar Hafid di tepi pantai<br />
desa Pongkoelu.<br />
Menurut warga, Penyu hiju yang<br />
ditangkap umumnya dijual kembali<br />
untuk kebutuhan konsumsi dengan<br />
harga 200-300 ribu rupiah bahkan ada<br />
yang sampai satu juta rupiah bila ukuran<br />
lebar dada penyu mencapai 5 jengkal<br />
jari orang dewasa.<br />
Penyu hijau sendiri merupakan<br />
1 dari 7 jenis Penyu yang dilindungi<br />
keberadaannya di Indonesia.*Yoanes
<strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong> | Senin, 5 Desember 2016 Halaman 7<br />
Sambungan<br />
Pengibaran Bendera Merah Putih Sepanjang<br />
17 Km Di Pulau Sombori<br />
BNNK <strong>Morowali</strong><br />
Ringkus 3 Bandar<br />
Dari Halaman 1<br />
Bendera Merah Putih sepanjang<br />
17 Km tersebut dijahit oleh sekitar<br />
10 tukang jahit di <strong>Morowali</strong><br />
yang bekerja secara maraton untuk<br />
menghasilkan 17 potongan kain<br />
Bendera yang satu lembarnya<br />
memiliki panjang 1 Kilometer.<br />
Secara umum kegiatan Hari<br />
Ulang Tahun <strong>Morowali</strong> diwarnai<br />
dengan sejumlah rangkaian<br />
kegiatan yang dimulai sejak 3<br />
Desember berupa One Day<br />
<strong>Morowali</strong> Trail Adventure, Tabligh<br />
Akbar di Islamic Center oleh Ustadz<br />
Maulana, sekaligus penamatan<br />
Al-Qur’an sebanyak 17.000 kali.<br />
Keesokan harinya 4 Desember<br />
kan fasilitas-fasilitas perbankan”<br />
Harap Anwar Hafid.<br />
Lebih jauh dijelaskan oleh Anwar<br />
Hafid semakin banyaknya Bank<br />
yang membuka cabangnya di<br />
<strong>Morowali</strong> juga sebagai indikator<br />
dari semakin membaiknya<br />
perekonomian <strong>Morowali</strong> yang<br />
terus tumbuh dan berkembang<br />
“Pertumbuhan ekonomi<br />
kegiatan Jalan santai dengan<br />
target peserta sebanyak 17.000<br />
orang, mengambil titik start di<br />
Lapangan Sepak Bola Ipi dan finish<br />
di Dermaga Bungku, kegiatan<br />
ini rencananya turut diramaikan<br />
oleh artis Lesty D’ Academy.<br />
Di hari puncak yaitu 5 Desember<br />
pukul 8 pagi WITA dilaksanakan<br />
Upacara Peringatan HUT <strong>Morowali</strong><br />
di alun-alun Kota Bungku yang<br />
dilanjutkan dengan peresmian<br />
Bandara Maleo <strong>Morowali</strong> di<br />
Desa Umbele, Kecamatan Bumi<br />
Raya, di malam harinya dilakukan<br />
Pembukaan Pameran Festival<br />
<strong>Morowali</strong> dan Pasar Murah/Pasar<br />
di <strong>Morowali</strong> di karenakan adanya<br />
investasi smelter yang ada di<br />
Bahodopi sehingga <strong>Morowali</strong> juga<br />
mengangkat pertumbuhan ekonomi<br />
di Sulawesi Tengah,” ujarnya.<br />
Kepala BNI KCP <strong>Morowali</strong>, Noldhy<br />
S Mathias mengatakan beroperasinya<br />
KCP Bungku merupakan<br />
upaya dari BNI untuk memperluas<br />
jaringan pelayanan perbankan ke<br />
wilayah <strong>Morowali</strong>, yang memiliki<br />
Malam di alun-alun Kota Bungku.<br />
Pada 6 Desember digelar<br />
Karnaval budaya star dari Rujab<br />
keliling Kota Bungku dan finish<br />
kembali di Rujab Matansala.<br />
Sehari kemudian yaitu 7<br />
Desember dilakukan Pengibaran<br />
Bendera Merah Putih sepanjang<br />
17 kilometer di Gugusan Pulau<br />
Sombori.<br />
Sementara itu pada pada tanggal<br />
10 Desember dilakukan<br />
Pembukaan Bupati Cup 2016 di<br />
Desa Wosu Kecamatan Bungku<br />
Barat.* Yoanes/Bang<br />
Pertumbuhan Ekonomi <strong>Morowali</strong> Tertinggi di<br />
Sulawesi Tengah<br />
Dari Halaman 1<br />
Sejumlah Pejabat Di Non Aktifkan<br />
Sementara Waktu<br />
Dari Halaman 2<br />
Dalam sambutannya, Anwar<br />
Hafid meminta agar semua pihak<br />
dapat memberikan dukungan<br />
kepada Jafar Hamid selaku Sekkab<br />
yang baru agar dapat menjalankan<br />
tugas-tugasnya demi kemajuan<br />
daerah <strong>Morowali</strong>.<br />
Sedangkan terkait penonaktifan<br />
sementara belasan pejabat,<br />
dikatakan Anwar tidak ada pandang<br />
bulu, baik keluarga maupun<br />
teman dekat. “Ini bukan hal yang<br />
pertumbuhan ekonomi tertinggi<br />
di Sulawesi Tengah. “<strong>Morowali</strong><br />
merupakan wilayah strategis<br />
dalam pengembangan industri,<br />
pertanian, perikanan, dan perkebunan<br />
bahkan juga pertambangan.<br />
Sehingga BNI merasa perlu<br />
untuk aktif terlibat dalam pembangunan<br />
ekonomi dan masyarakat<br />
di Kabupaten <strong>Morowali</strong>”. Kata<br />
Noldhy.*Darma<br />
luar biasa atau populer, saya tidak<br />
pandang bulu, baik keluarga maupun<br />
teman dekat, saya nonaktifkan<br />
jika tidak patuh dengan perintah<br />
pimpinan” jelasnya.BANG.<br />
Suasana Haru warnai Perpisahan dengan<br />
Mantan Sekkab<br />
Dari Halaman 2<br />
ada terdapat kekhilafan, dan saya<br />
memang orangnya disiplin, tapi<br />
itu tujuannya semata-mata untuk<br />
membangun karakter kita sebagai<br />
aparatur negara yang harus taat<br />
pada aturan” jelasnya.<br />
Sementara, Bupati <strong>Morowali</strong>,<br />
Anwar Hafid dalam sambutannya<br />
mengatakan bahwa Maidzun<br />
Ilwan Ridhwan selama menjalankan<br />
tugas tidak pernah menolak<br />
apa yang diberikan tanggung<br />
jawab oleh pimpinan. “Pak Jhon<br />
itu selama menjabat, tidak pernah<br />
menolak apapun tugas yang<br />
diberikan, selalu siap apapun yang<br />
terjadi,loyalitas itulah yang perlu<br />
dicontoh sebagai tauladan buat<br />
kita semua” jelasnya.<br />
Usai penyerahan cindera mata<br />
dari sejumlah SKPD dan Bank<br />
BPD, acara kemudian dilanjutkan<br />
BUNGKU-Ketua DPRD <strong>Morowali</strong>, Ambo Dalle<br />
menjelaskan sekelumit argumennya dalam memaknai<br />
peringatan HUT Kabupaten <strong>Morowali</strong> yang ke-17<br />
tahun 2016 kali<br />
ini. Hal tersebut<br />
diungkapkannya<br />
kepada<br />
media ini saat<br />
ditemui di ruang<br />
kerjanya, Senin<br />
(28/11/2016).<br />
“Menurut saya,<br />
banyaklah halhal<br />
baru mengenai<br />
pencapaianpencapaian<br />
yang<br />
dilakukan oleh<br />
pemerintah dae-<br />
Ambo Dalle<br />
dengan pelepasan dengan berjalan<br />
mulai dari depan kantor Bupati<br />
hingga pintu keluar diiringi dengan<br />
isak tangis dari ratusan pegawai.<br />
Untuk mengisi kekosongan<br />
jabatan Sekkab, maka Asisten III,<br />
H Abdul Wahid Hasan ditunjuk<br />
menjadi Pelaksana tugas (Plt)<br />
hingga ada putusan pengumuman<br />
hasil seleksi.*BBG.<br />
rah, dan salah satu yang istimewa adalah dimana<br />
pada ulang tahun yang ke-17 ini, Insya Allah bandara<br />
akan dioperasionalkan serta pencanangan menuju<br />
piala Adipura merupakan salah satu moment strategis<br />
untuk daerah yang kita cintai ini” jelas Ambo Dalle.<br />
Dikatakannya, dari segi pembangunan infrastruktur,<br />
ia berharap agar ke depan harus ada grand design<br />
untuk pembangunan <strong>Morowali</strong> karena sangat penting<br />
sebagai dasar penataan kota, dan juga perlu adanya<br />
zonasi perwilayahan, sehingga bisa ditetapkan mana<br />
zonasi kota, industri, wisata, nelayan dan perikanan.<br />
Ditanyakan soal perekrutan tenega kerja, Ambo<br />
Dalle berharap agar pemerintah daerah benar-benar<br />
mengintervensi ke dalam, paling tidak memberi<br />
warna kepada seluruh pihak perusahaan agar tenaga<br />
lokal dapat diberdayakan. “Sekarang ini ada semacam<br />
gejala banyak tenaga lokal yang bukan penduduk<br />
di sini, dalam artian dari tetangga daerah kita yang<br />
Dari Halaman 3<br />
mankan di sel tahanan Kantor BNNK <strong>Morowali</strong><br />
Kompleks Kota Terpadu Mandiri (KTM).<br />
Robertus menegaskan bahwa pihaknya tidak akan<br />
main-main dalam upaya memberantas peredaran<br />
gelap narkoba di wilayah kerjanya, maka dari itu<br />
semua pihak diminta untuk bekerjasama dan berkoordinasi<br />
sehingga penanganan bisa lebih maksimal.<br />
Butuh Perhatian Tangani Narkoba<br />
Pemerintah Kabupaten <strong>Morowali</strong>, Sulawesi Tengah<br />
meminta adanya perhatian serius dari Kepolisian<br />
Daerah Sulawesi Tengah bagi penanganan maraknya<br />
penyalagunaan Narkoba di wilayah itu. Bupati<br />
<strong>Morowali</strong> Anwar Hafid dalam sebuah pertemuan<br />
Ramah Tamah di PT. IMIP pada Oktober (12/10) yang<br />
dihadiri oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjend Rudi<br />
Sufahriadi, mengungkapkan keprihatinannya atas<br />
tingginya peredaran Narkoba di Kabupaten <strong>Morowali</strong><br />
“Narkoba telah merajalela di wilayah ini dan banyak<br />
anak-anak usia sekolah telah tersentuh oleh Narkoba”<br />
ungkap Anwar Hafid dengan nada resah<br />
Anwar Hafid menjelaskan diperlukan gerak bersama<br />
oleh semua elemen untuk menghentikan peredaran<br />
Narkoba di <strong>Morowali</strong> “TNI-POLRI, serta pemerintah<br />
dan masyarakat harus maju untuk memerangi<br />
narkoba karena narkoba adalah musuh kita bersama”<br />
tegas Anwar Hafid. “Saya meminta Kapolda bersama<br />
jajaranya untuk memantau <strong>Morowali</strong> yang sangat<br />
marak dengan peredaran narkoba. Bahkan kita lihat<br />
(Narkoba-red) seperti beli kacang goreng, apa lagi<br />
<strong>Morowali</strong> banyak dengan masuknya para pencari<br />
kerja dari luar morowali,”<br />
Bagi Bupati <strong>Morowali</strong> itu, Peredaran Narkoba<br />
di <strong>Morowali</strong> dinilai akan semakin mengkuatirkan<br />
bila tidak ada pengawasan dan penanganan khusus<br />
oleh aparat Kepolisian, untuk mencegah beredarnya<br />
barang haram itu di tengah tengah masyarakat, apalagi<br />
kemudian merusak generasi muda <strong>Morowali</strong>.<br />
Menanggapi keresahan Pemerintah <strong>Morowali</strong><br />
tersebut, pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah<br />
menjanjikan akan membentuk tim khusus untuk<br />
diterjunkan di Kabupaten <strong>Morowali</strong>, untuk memantau<br />
peredaran Narkoba. Kapolda Sulawesi Tengah<br />
Brigjend Rudi Sufahriadi mengungkapkan pembentukan<br />
tim khusus itu akan dilakukan secepatnya untuk<br />
merespon permintaan Pemerintah <strong>Morowali</strong> bagi<br />
penanganan Peredaran narkoba di wilayah itu.<br />
“Saya akan segera bentuk tim khusus untuk nantinya<br />
diterjunkan di <strong>Morowali</strong>, untuk memantau peredaran<br />
Narkoba” tegas Brigjend Rudi Sufahriadi. “saya<br />
berharap masyarakat mau bekerja sama kami untuk<br />
mengungkap para pelaku yang mengedarkan narkoba.Saya<br />
akan menindak tegas siapapun dia, termasuk<br />
jika ada anggota polri, saya tidak akan main main<br />
akan memproses,”<br />
Brigjed Rudi Sufahriadi berharap kinerja dari tim<br />
khusus itu juga tidak terlepas dari dukungan dan<br />
partisipasi masyarakat <strong>Morowali</strong> untuk melaporkan<br />
bila ada indikasi peredaran dan pemakaian Narkoba<br />
di sekitar mereka.* BBG/Mega<br />
PERSTAJAM Protes<br />
Branding Media Di<br />
Mobil Kepala Desa<br />
Dari Halaman 1<br />
ga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya<br />
selaku Ketua PERSTAJAM menegaskan bahwa panjipanji,<br />
lambang ataupun logo pers tidak boleh digunakan<br />
sembarangan untuk menjaga citra lembaga<br />
pers, olehnya itu ke depan agar tidak terjadi lagi halhal<br />
seperti ini” tandasnya.BANG.<br />
Ketua DPRD <strong>Morowali</strong> : Banyak Pencapaian di HUT 17<br />
kemudian mendapat legitimasi dan bisa masuk ke<br />
sana. Jangan sampai hal tersebut nantinya menjadi<br />
bom waktu bagi kita sendiri karena masyarakat lokal<br />
merasa terkesampingkan, ini perlu dibicarakan bersama”<br />
ungkapnya.<br />
Dari sisi angka kemiskinan, ia mengatakan bahwa<br />
pihaknya belum mendapatkan data statistik yang riil,<br />
namun dari hasil pantauan dan pengamatan selama di<br />
lapangan, Ketua DPRD asal Partai Demokrat itu mengatakan<br />
kesejahteraan masyarakat <strong>Morowali</strong> telah<br />
meningkat meskipun agak lamban.<br />
Di akhir wawancara, Ambo Dalle sangat berharap<br />
agar DPRD dan Pemerintah Daerah konsisten dengan<br />
visi misi Bupati. “Harapan kami, mari kiita konsisten<br />
dengan visi misi Bupati, dan kami DPRD akan memback<br />
up ini, bagaimana pencapaian sampai masa<br />
jabatan Bupati berakhir” tandasnya.BANG.
Halaman 8<br />
Senin, 5 Desember 2016 | <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
Liputan Khusus<br />
DIBANGUN DENGAN ANGGARAN 2 MILYAR RUPIAH<br />
Asrama Mahasiswa <strong>Morowali</strong><br />
di Kendari, tidak layak Huni<br />
Bangunan asrama Mahasiswa <strong>Morowali</strong> di Kendari, yang pada dinding bagian luar bangunan sudah terkelupas pada beberapa bagian. Foto : Mega<br />
LAPORAN : Erny Mega Johan<br />
Sekitar 30 Mahasiswa yang<br />
tinggal di Asrama Mahasiswa<br />
<strong>Morowali</strong> di Kendari, Provinsi<br />
Sulawesi Tenggara hanya bisa<br />
menarik nafas panjang, kekecewaan<br />
tergambar di wajah mereka,<br />
ketika Bupati <strong>Morowali</strong><br />
Anwar Hafid membatalkan<br />
peresmian Asrama yang dibangun<br />
di pusat Kota Kendari.<br />
Beberapa hari sebelumnya<br />
para mahasiswa tersebut, bekerja<br />
keras untuk mempersiapkan<br />
segala kebutuhan peresmian<br />
gedung 2 lantai tersebut yang<br />
akan dilakukan langsung oleh<br />
Anwar Hafid. Namun ketika<br />
hari yang dinantikan itu tiba,<br />
justru Bupati <strong>Morowali</strong> yang<br />
hadir di asrama tersebut membatalkan<br />
Peresmian. “Kehadiran<br />
saya disini tidak untuk meresmikan,<br />
karena saya menilai<br />
kondisi bangunan asrama ini<br />
tidak layak untuk ditempati,<br />
masih banyak kekurangan disana-sini<br />
yang harus diperbaiki”<br />
ujar Anwar Hafid kepada para<br />
mahasiswa. Dalam kegiatan itu,<br />
Anwar Hafid hanya membuka<br />
pintu depan asrama lalu meninjau<br />
kondisi bagian dalam asrama<br />
di lantai satu dan lantai dua.<br />
Ia nampak menggeleng-gelengkan<br />
kepala saat melihat bagian<br />
bagian asrama.<br />
“Kami dari para Mahasiswa<br />
sangat kecewa, padahal kami<br />
sudah mengumpulkan biaya<br />
untuk kebutuhan peresmian ini,<br />
tapi meskipun telah hadir disini<br />
bapak Bupati tidak melakukan<br />
peresmian dan tidak menandatangani<br />
prasasti” keluh<br />
Safruddin, seorang Mahasiswa<br />
kepada <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong>.<br />
Di duga kuat pembatalan peresmian<br />
gedung asrama Mahasiswa<br />
itu dikarenakan pengerjaan<br />
asrama itu tidak sesuai standar.<br />
Kepala Dinas Pendidikan<br />
Daerah Kabupaten <strong>Morowali</strong>,<br />
Amir Amirudin menjelaskan<br />
Bupati saat itu nampak kecewa<br />
setelah melihat kondisi gedung<br />
asrama “Bupati memerintahkan<br />
saya untuk mencari konsultan<br />
untuk menghitung kembali<br />
kebutuhan kelengkapan asrama,<br />
karena kondisi asrama ini dinilai<br />
tidak layak untuk ditempat oleh<br />
mahasiswa” ungkap Amir.<br />
Dari pemantauan <strong>Kabar</strong><br />
<strong>Morowali</strong>, kondisi bangunan<br />
asrama Mahasiswa <strong>Morowali</strong><br />
di Kendari yang disebut dibangun<br />
dengan anggaran senilai 2<br />
Milyar rupiah itu dalam kondisi<br />
yang memprihatinkan banyak<br />
plafon yang bocor, tidak adanya<br />
pengamanan berupa terali besi<br />
pada lubang angin dan jendela.<br />
Sebagian bangunan asrama juga<br />
tidak dilengkapi dengan fasilitas<br />
lampu penerangan, dan yang<br />
paling utama adalah ketersediaan<br />
air bersih yang tidak mengalir<br />
hingga ke lantai dua.<br />
Kekurangan lainnya juga<br />
nampak pada bagian luar bangunan<br />
yang catnya sudah terkelupas<br />
di beberapa bagian,<br />
bangunan juga tidak dilengkapi<br />
dengan pagar untuk membatasi<br />
orang luar masuk.<br />
“ Disini juga pernah terjadi<br />
kecurian laptop milik mahasiswa,<br />
karena memang selain<br />
tidak ada pagar, jendela tidak<br />
dilengkapi dengan pengamanan<br />
yang cukup” ujar Syahril mahasiswa<br />
<strong>Morowali</strong> asal Bungku<br />
Pesisir.<br />
Para Mahasiswa <strong>Morowali</strong><br />
di Kendari itu sangat berharap<br />
bahwa suatu saat Bupati<br />
<strong>Morowali</strong> Anwar Hafid berkenan<br />
kembali hadir untuk meresmikan<br />
bangunan asrama, tentunya<br />
setelah dilakukannya perbaikan<br />
terhadap berbagai sarana dan<br />
prasarana asrama yang dinilai<br />
tidak layak dan turut dikeluhkan<br />
oleh mahasiswa yang menghuni<br />
asrama tersebut.*<br />
Kondisi dapur di Gedung Mahasiswa <strong>Morowali</strong> Kendari. Kamar Mandi di lantai 2 yang tidak mendapatkan air bersih. Mahasiswa berfoto bersama wartawan <strong>Kabar</strong> <strong>Morowali</strong><br />
Plafon berlubang pada bagian dalam Asrama. Dinding Tembok penyanggah bagian bawah yang terkelupas. Mahasiswa menyampaikan kekecewaan Kondisi Asrama