12.11.2016 Views

majalah

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SERBASEPULUH<br />

10 Langkah Mudah Jadi Penulis<br />

Arsiktektur<br />

Perpustakaan<br />

Terunik


Penerbit Argentina luncurkan buku yang bisa ditanam<br />

Perusahaan penerbitan Pequeno Editor menerbitkan buku berjudul Mi Papa Estuvo en la Selva atau<br />

"Ayahku Di Hutan" Yang menjadikan buku ini istimewa jika dibandingkan dengan buku bacaan lainnya<br />

adalah buku ini bisa ditanam. Buku anak-anak ini dibuat dari kertas bebas asam, tinta ramah lingkungan,<br />

dan dilengkapi dengan biji jacaranda yang bisa tumbuh menjadi pohon dalam beberapa tahun.


10 LANGKAH MUDAH JADI<br />

PENULIS<br />

Bisa Menulis.<br />

Semua orang bisa menulis – kecuali buta huruf-.<br />

Sejak kapan kita mulai belajar untuk menulis?<br />

TK, kalau emang kita dulunya sekolah TK. SD<br />

kalau kita nggak ngelewati masa TK. Inget kan<br />

kita diajari nulis ‘ini budi’ ‘ini bapak budi’ dan<br />

bla-bla yang lainnya. Jadi modal utama menjadi<br />

penulis adalah bisa menulis. Jadi walau nggak<br />

lulus SD tapi bisa nulis, masih terbuka peluang<br />

besar untuk jadi penulis. Gampang kan langkah<br />

pertama untuk jadi penulis? Masih ragu untuk<br />

memulai karier sebagai penulis?<br />

Mau Belajar.<br />

Belajar apa? Ada banyak hal yang harus dipelajari untuk<br />

menjadi penulis.<br />

Pertama: Belajar tanda baca! Hal ini dianggap sepele namun<br />

ternyata tanda baca sangat penting. Kapan titik, kapan koma,<br />

dan kapan harus besar dan huruf kecil.<br />

Kedua: Belajar untuk merangkai kata. Kata seperti apa?<br />

Tergantung sekmentasi buku apa yang kita tulis. Kalau fiksi<br />

emang harus mau belajar berkhayal. Intinya adalah belajar<br />

untuk memperpanjang kata, contoh: saya menghadap kebarat!<br />

Kata itu harus dibuat menarik ketika kita menulis fiksi. Semisal<br />

diubah dengan kata demikian: Ketika awan diufuk barat mulai<br />

menguning, aku terdiam terpaku menatap semburatan<br />

cahayanya, terpaku diam tak bergerak. Lidahku kelu dan hatiku<br />

beku. Otakku enggan untuk berpaling menghadap arah yang<br />

berlawanan.<br />

Ketiga: Belajar membaca, dengan membaca kita akan kaya<br />

dengan berbagai macam ide dan wawasan.<br />

Keempat: Belajar komputer. Karena rata-rata penerbit selalu<br />

meminta file dalam bentuk WORD.<br />

Mau Mengalah.<br />

Mengalah pada siapa? Ini langkah terpenting dalam kehidupan<br />

seorang penulis. Mengalah pada penerbit. Kenapa? Karena kita tidak<br />

akan disebut sebagai penulis jika tulisan kita tidak diterbitkan oleh<br />

penerbit. Nah, penerbit punya banyak syarat untuk menerbitkan<br />

sebuah naskah. Salah satu hal yang paling sering dijadikan alasan<br />

penerbit tidak menerbitkan naskah kita adalah masalah pasar. Pasar<br />

yang menentukan dan penerbit tentunya punya pandangan tersendiri<br />

dari pada apa yang dinamakan pasar. Penyakit penulis pemula adalah<br />

rasa percaya diri yang terlalu tinggi. Mereka menganggap tulisannya<br />

adalah karya terbaik dan akan menjadi karya yang bestseller! Namun<br />

jangan salah! Itulah penyakit penulis pemula. Egois! Jika mau<br />

menerbitkan buku, sebaiknya sharinglah dengan editor sebuah<br />

penerbit yang anda kehendaki. Karena tanpa penerbit anda bukan<br />

siapa-siapa. Dan begitu pula sebaliknya, tanpa penulis, penerbit akan<br />

segera gulung tikar. Mengalah dalam hal ini adalah menuruti saran<br />

dari penerbit. Biasanya jika tertarik dengan naskah atau gaya<br />

penulisan kita, penerbit akan memberikan banyak masukan. Bahkan<br />

tidak jarang penerbit yang memesan sebuah tulisan pada salah satu<br />

penulis yang dianggapnya mempunyai karakter dan mempunyai gaya<br />

tulisan yang unik serta MENJUAL. Jika penerbit punya saran dan ide,<br />

sebaiknya pertimbangkan dan ikutilah.<br />

Biar Nggak Mati Ide<br />

Pertanyaan terbanyak dalam hidup saya adalah bagaimana caranya<br />

agar ketika menulis tidak mati ide? Ada cara unik agar ide tidak mati.<br />

Pertama: Yakin! Kita harus yakin ketika menemukan ide dan hendak<br />

menuliskan ide itu. Keyakinan kita kira-kira begini! Pokoknya ini ide<br />

adalah yang terbaik dan aku harus menyelesaikannya! Yakinkan diri<br />

kita kalau kita akan bisa menyelesaikan ide itu. Keyakinan itu<br />

biasanya akan lebih mudah jika dituangkan dalam catatan pendek.<br />

Catatan perbab atau judul-judul bab.<br />

Kedua: Ritme penulisan harus benar. Intinya begini, Hilangnya ide<br />

dikarenakan pola menulis yang salah. Semisal, kita sehari semalam<br />

menghadapi komputer untuk menulis. Tentulah ide akan habis.<br />

Caranya? mengatur waktu dan menentukan target.<br />

Ketiga: Saat menulis trus Blank? Berhentilah menulis, baca ulang<br />

catatan yang pernah dibuat soal ide dasar cerita itu. Jika masih blank<br />

juga, lakukan aktivitas lain. Jalan-jalan atau baca buku, nonton, atau<br />

telpon pacar juga boleh.<br />

Keempat: Mengunci ide itu sendiri. Ide datangnya bisa kapan saja.<br />

Namun jika ide datang bertubi-tubi? Lupakan yang lain dan fokuskan<br />

pada satu ide yang sedang kita tulis.<br />

Tidak Mudah Putus Asa<br />

Putus asa dalam hal apa? Dalam hal<br />

DITOLAK! Jika di tolak oleh penerbit A,<br />

belum tentu naskah kita akan di tolak oleh<br />

penerbit B. Makanya jangan langsung putus<br />

asa karena naskah kita di tolak. Ada ratusan<br />

penerbit di Indonesia, jangan menyerah!.


Menjalin Hubungan Dengan Editor.<br />

Jangan anggap sepele yang namanya<br />

editor. Kalau kita sudah pernah<br />

ketemu, bertukar email atau nomor<br />

telpon maka jangan lupa untuk<br />

menyapanya. Jangan terlalu sering<br />

juga. Seminggu sekali mungkin waktu<br />

yang tepat. Menanyakan kabar atau<br />

memberitakukan perkembangan<br />

tentang buku yang sedang kita tulis.<br />

Sederhana saja intinya. Faktor<br />

kedekatan akan menumbuhkan rasa<br />

simpati dan menghargai. Editor juga<br />

manusia kok!<br />

Membaca Pasar.<br />

Membaca pasar bukanlah tugas penerbit<br />

doang! Ternyata penulis juga wajib hukumnya<br />

untuk jalan-jalan ke toko buku dan melihat<br />

buku apa yang paling laris. Jika temanya sama<br />

dengan apa yang kita tulis, saya yakin<br />

semangat akan kembali membara. Membaca<br />

pasar sebenarnya sederhana, bisa langsung ke<br />

toko buku atau tanya pada temen atau baca<br />

berita. Selain untuk menumbuhkan semangat,<br />

membaca pasar akan membuat kita merasa<br />

semakin pede. Karena tema yang kita tulis<br />

sedang disukai banyak orang.<br />

Belajar Dari Pengalaman.<br />

Dari mana cerita bagus itu muncul? Dari pengalaman nyata<br />

yang digaungkan dengan imajinasi. Belajar dari pengalaman<br />

memang bermanfaat dalam segala hal. Urusan cintapun, kalau<br />

belajar dari pengalaman rasanya kita tidak akan merasakan<br />

sakit yang kedua kali. Menulispun juga begitu. Pengalaman<br />

adalah guru terbaik, tapi pengalaman orang lain adalah guru<br />

paling baik. Apa saja yang bisa kita perbuat dengan<br />

pengalamana dalam dunia penulisan? Banyak banget!<br />

Misalkan: Pengalaman terburuk dalam hidup, jika kita punya<br />

pengalam buruk tentu kita sudah menilai yang baik itu sperti<br />

apa. Nah dari situlah kita harus mengembangkan bayangan. Jika<br />

hari ini kita tidak bisa menulis 10 halaman, cari tau apa<br />

sebabnya. Koreksi diri dan hindarilah melakukan hal yang sama.<br />

Melihat Hasil Finasial Kedepan.<br />

Kenapa langkah ini perlu dipertimbangkan?<br />

Manusia adalah manusia. Apaan sih maksudnya?<br />

Manusia hidup perlu uang! Nggak munafiklah.<br />

Nggak mungkin kita nggak butuh uang untuk<br />

bertahan hidup. Menulis, walau tidak banyak –<br />

sebagian memang menghasilkan uang yang sangat<br />

banyak- namun hasilnya bisa dibilang lebih dari<br />

cukup. Contoh: JK Rawing, penulisnya Harry Porter<br />

sempat mau bunuh diri sebelum menjadi penulis,<br />

karena dia sangat miskin. Sekarang? Dia menjadi<br />

penulis paling kaya di dunia.<br />

Publikasi Diri.<br />

Jika naskah sudah terbit, ini bukan satu hal yang<br />

narcis. Mempublikasikan diri ternyata mampu<br />

mendongkrak penjualan buku. MIRC, Yahoo<br />

Masangger, Bloger, multiply, forum dan media<br />

sosial lainnya adalah sarana untuk<br />

memperkenalkan diri. Tak kenal maka tak sayang,<br />

tak sayang maka jangan harap orang akan<br />

membeli karya kita.


10 TIPS MERAWAT BUKU<br />

BERI SAMPUL ! terlindungi dari debu dan bertahan lebih<br />

lama.<br />

Hindari sinar matahari. Kertas berubah warna jadi coklat<br />

dan tulisan pun akan pudar.<br />

Letakkan buku di rak, atau lemari.<br />

Atur rapi dalam rak agar tidak terlipat dan robek.<br />

Sediakan celah untuk keluar masuknya udara agar buku<br />

tidak lembap dan berjamur.<br />

Beri kapur barus di sela tempat menyimpan buku untuk<br />

mengusir ngengat, kecoak, rayap, serta bau tak sedap.<br />

Segera keringkan buku basah!<br />

Bersihkan tempat menyimpan buku<br />

Setelah dibersihkan, tata ulang tempat menyimpan buku<br />

agar semakin bersemangat untuk membaca.<br />

Tanamkan pada diri untuk mencintai buku, sehingga kita<br />

akan terus menjaganya.


Perpusatakaan kota ini<br />

memiliki arsitektur modern,<br />

dari luar perpustakaan ini<br />

nampak seperti kubik puzzle 2<br />

warna yang rumit, tetapi<br />

ketika kamu melangkah ke<br />

dalamnya, anda akan terkejut<br />

dengan desainnya yang simpel<br />

dan minimalis serta di<br />

dominasi warna putih.<br />

Stuttgart City library yang<br />

terletak di Mailänder Pl. 1,<br />

70173 Stuttgart, German ini<br />

penuh dengan cahaya dan<br />

warna di dalam ruangan yang<br />

dominan berwarna putih,<br />

terletak di Jerman yang di<br />

desain oleh Eun Young Yi dari<br />

Yi Arsitek, yang dibuka pada<br />

bulan Oktober 2011.<br />

Perpustakaan ini juga<br />

memberikan ruang bagi anakanak<br />

untuk bermain dan<br />

belajar untuk mencintai<br />

membaca. Ruang untuk anak di<br />

desain dengan penuh warna<br />

serta buku-buku yang<br />

diletakkan di bak-bak yang<br />

memudahkan anak-anak untuk<br />

mengambilnya.


Geisel Library - San Diego.<br />

Geisel library adalah gedung perpustakaan utama dari<br />

University of California , perpustakaan San Diego .<br />

Perpustakaan ini dinamai perpustakaan Geisel sebagai<br />

penghargaan untuk Audrey dan Theodor Seuss Geisel<br />

yang lebih dikenal dengan nama Dr. Seuss<br />

Dari jauh, bangunan<br />

Perpustakaan Geisel<br />

yang ada di dalam<br />

komplek Universitas<br />

California terlihat<br />

seperti pesawat luar<br />

angkasa. Perpustakaan<br />

yang dibangun pada<br />

tahun 1970 ini sudah<br />

sering masuk dalam film<br />

sains fiksi, film pendek<br />

dan beberapa novel<br />

Bangunan yang bertembok kaca ini terkenal keren bukan<br />

hanya di bentuk bangunan, namun juga konsep yang ada di<br />

dalam perpustakaan. Para wisatawan yang datang bisa<br />

menikmati makan malam di dalam perpustakaan. Bukan<br />

tanpa syarat, pengunjung bisa makan di sini saat ada acara<br />

seperti lelang, pesta koktail dan acara peluncuran buku.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!