Guideline-Stroke-2011
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
c. Pasien dengan stroke iskemik atau TIA disertai dengan peninggian kadar kolesterol atau<br />
menderita penyakit jantung koroner harus ditanggulangi sesuai dengan guideline NCEP<br />
III, termasuk didalamnya modifikasi gaya hidup, tuntutan diit dan obat-obatan yang<br />
direkomendasikan (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). 1<br />
d. Pasien dengan stroke atau TIA dengan High Density Lilpoprotein Cholesterol (HDL C)<br />
rendah dapat dipertimbangkan pengobatan dengan niasin atau gemfibrozil (AHA/ASA,<br />
Class IIA, Level of evidence B). 1<br />
e. Terapi dengan statin direkomendasikan pada subjek dengan stroke nor kardioemboli<br />
(AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). 1 Pada studi SPARCL (<strong>Stroke</strong> Prevention by<br />
Aggresive Reduction in Cholesterol Level), terapi statin dengan atorvastatin akan<br />
mengurangi kejadian stroke berulan (HR 0,84; CI 0,71-0,99), sementara pada HEART<br />
protection study, simvastatin mengurangi kejadian gangguan vaskuler pada pasien<br />
riwayat stroke, dan mengurangi stroke pada pasien dengan penyakit vaskuler lainnya (RR<br />
0,76). 3<br />
4. Sindrom Metabolik<br />
a. Saat ini manfaat skrining pasien untuk sindroma metabolik masih belum ada<br />
kesepakatan (AHA/ASA, Class IIb, level of evidence C). 1<br />
b. Bagi pasien yang terklarifikasi sindroma metabolic saat skrining, perlu dikakukan<br />
tindakan, meliputi konseling untuk modifikasi gaya hidup (olahraga) dan penurunan<br />
berat badan untuk menurunkan risiko vaskuler (AHA/ASA, Class I, Level of evidence<br />
C). 1<br />
c. Terapi preventive untuk sindroma metabolik sebaiknya mencakup pengobatan yang<br />
sesuai untuk setiap komponen sindroma tersebut yang merupakan faktor risiko stroke<br />
terutama dislipidemia dan hipertensi (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). 1<br />
95