Guideline-Stroke-2011

20.10.2016 Views

c. Obat kejang dan antiepilepsi Kejang sebaiknya diterapi dengan obat antiepilepsi (AHA/ASA, Class I, Level of evidence C). Pemantauan EEG secara kontinu dapat diindikasikan pada pasien perdarahan intrakrranial dengan kesadaran menurun tanpa mempertimbangkan kerusakan otak yang terjadi. (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B). Pasien dengan perubahan status kesadaran yang didapatkan gelombang epiloptogenik pada EEG sebaiknya diterapi dengan obat antiepilepsi (AHA/ASA, Class IIa Level of evidence C). Pemberian antikonvulsan profilaksis tidak direkomendasikan. (AHA/ASA, Class III, Level of evidence B). 1 5. Prosedur/ Operasi a. Penanganan dan Pemantauan Tekanan Intrakranial Pasien dengan skor GCS 30 ml dan terdapat di 1 cm dari permukaan, evakuasi perdarahan intrakranial supratentorial dengan 81

kraniotomi standar dapat dipertimbangkan (AHA/ASA, Class IIb, Level of evidance B) . 1 Efektivitas evakuasi sumbatan secara invasif minimal menggunakan baik aspirasi streotaktik maupun endoskopik dengan atau tanpa penggunaan trombolitik masih belum pasti dalam tahap penelitian (AHA/ASA, Class IIb, Level of evidance B). 1 Saat ini tidak terdapat bukti mengindikasikan pengangkatan segera dari perdarahan intrakranial supratentorial untuk meningkatakan keluaran fungsional atau angka kematian, kraniotomi segera dapat merugikan karena dapat meningkatkan faktor resiko perdarahan berulang (AHA/ASA, Class III, Level of evidance B) . 1 d. Prediksi keluaran dan penghentian dukungan teknologi Perintah penundaan tidak diresusitasi direkoimendasikan untuk tidak melakukan perawatan penuh dan agresif dilakukan selama 2 hari (AHA/ASA, Class Iia, Level of evidance B), Kecuali pada pasien yang sejak semula ada keinginan untuk tidak diresusitasi. 1 e. Pencegahan perdarahan intrakranial berulang Pada perdarahan intrakranial dimana stratifikasi risiko pasien telah disusun untuk mencegah perdarahan berulang keputusan tatalaksana dapat berubah karena pertimbangan beberapa faktor risiko, antara lain lokasi lobus dari perdarahan awal, usia lanjut, dalam pengobatan antikoagulan, terdapat alel E2 atau E4 apolipoprotein dan perdarahan mikro dalam jumlah besar pada MRI (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidance B) . 1 Setelah periode akut perdarahan intrakranial dan tidak ada kontra indikasi medis, tekanan darah sebaiknya dikontrol dengan baik terutama pada pasien yang lokasi perdarahannya tipikal dari vaskulopati hipertensif (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidance A) . 1 Setelah periode akut perdarahan intrakranial, target dari tekanan darah dapat dipertimbangkan menjadi

kraniotomi standar dapat dipertimbangkan (AHA/ASA, Class IIb, Level of<br />

evidance B) . 1<br />

Efektivitas evakuasi sumbatan secara invasif minimal menggunakan baik<br />

aspirasi streotaktik maupun endoskopik dengan atau tanpa penggunaan<br />

trombolitik masih belum pasti dalam tahap penelitian (AHA/ASA, Class<br />

IIb, Level of evidance B). 1<br />

Saat ini tidak terdapat bukti mengindikasikan pengangkatan segera dari<br />

perdarahan intrakranial supratentorial untuk meningkatakan keluaran<br />

fungsional atau angka kematian, kraniotomi segera dapat merugikan<br />

karena dapat meningkatkan faktor resiko perdarahan berulang (AHA/ASA,<br />

Class III, Level of evidance B) . 1<br />

d. Prediksi keluaran dan penghentian dukungan teknologi<br />

Perintah penundaan tidak diresusitasi direkoimendasikan untuk tidak<br />

melakukan perawatan penuh dan agresif dilakukan selama 2 hari (AHA/ASA,<br />

Class Iia, Level of evidance B), Kecuali pada pasien yang sejak semula ada<br />

keinginan untuk tidak diresusitasi. 1<br />

e. Pencegahan perdarahan intrakranial berulang<br />

Pada perdarahan intrakranial dimana stratifikasi risiko pasien telah disusun<br />

untuk mencegah perdarahan berulang keputusan tatalaksana dapat berubah<br />

karena pertimbangan beberapa faktor risiko, antara lain lokasi lobus dari<br />

perdarahan awal, usia lanjut, dalam pengobatan antikoagulan, terdapat alel E2<br />

atau E4 apolipoprotein dan perdarahan mikro dalam jumlah besar pada MRI<br />

(AHA/ASA, Class IIa, Level of evidance B) . 1<br />

Setelah periode akut perdarahan intrakranial dan tidak ada kontra indikasi<br />

medis, tekanan darah sebaiknya dikontrol dengan baik terutama pada pasien<br />

yang lokasi perdarahannya tipikal dari vaskulopati hipertensif (AHA/ASA,<br />

Class IIa, Level of evidance A) . 1<br />

<br />

<br />

<br />

Setelah periode akut perdarahan intrakranial, target dari tekanan darah dapat<br />

dipertimbangkan menjadi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!