Guideline-Stroke-2011
150-199 200-249 250-299 300-349 >349 1 2 3 4 5 1 3 5 7 8 2 4 7 10 12 Catatan: i. Algoritma dosis rendah dipakai untuk pasien membutuhkan < 40 U insulin/hari. ii. Algoritma dosis sedang dipakai untuk pasien membutuhkan 40-80 U insulin/hari. iii. Algoritma dosis tinggi dipakai untuk pasien membutuhkan > 80 U insulin/hari. d. Pengobatan bila timbul hipoglikemia (glukosa darah < 60 mg/dl) 8 Hentikan insulim drip Berikan dextrose 50% dalamair (D50W) intravena i. Bila penderita sadar: 25 ml (1/2 amp) ii. Bila tak sadar: 50 ml (1 amp) Periksa ulang gula darah tiap 20 menit dan beri ulang 25 ml D50W intravena bila gula darah 70 mg/dl (periksa 2 kali). Mulai insulin drip dengan algoritma lebih rendah (moving down). KEPUSTAKAAN 1. Baird TA, Parsons MW, Phanh T, Butcher KS, Desmond PM, Tress BM, Colman PG, Chambers BR, Davis SM: Persistent poststroke hyperglycemia is independently associated with infarct expansion and worse clinical outcome. Stroke 2003; 34:2208- 2214. 2. Baird TA, Parsons MW, Barber PA, Butcher KS, Desmond PM, Tress BM, Colman PG, Jerums G, Chambers BR, Davis SM: The influence of diabetes mellitus and hyperglycaemia on stroke incidence and outcome. J Clin Neurosci 2002;9:618-626. 59
3. Parsons MW, Barber PA, Desmond PM, Baird TA, Darby DG, Byrmes G, Tress BM, Davis SM: Acute hyperglycaemia adversely affects stroke outcome: a magnetic resonance imaging and spectroscopy study. Ann Neurol 2002;52:20-28. 4. Gray CS, Hildreth AJ, Sandercock PA, O’Connell JE, Johnston DE, Cartlidge NE, Bamford JM, James OF, Alberti KG: Glucose-potassium-insulin infusions in the management of post-stroke hyperglycaemia: the UK Glucose Insulin I n Stroke Trial (GIST-UK). Lancet Neurol 2007;6:397-406. 5. Bruno A et al. Acute blood glucose level and outcome from ischemic stroke. Neurology 1999; 50: 280-284. 6. Huff JS: Stroke mimics and chameleons. Emerg Med Clin North Am 2002; 20:583- 595. 7. Mandava P. Metabolic disease and stroke: hyperglycaemia/hypoglycemia. eMedicine October 26, 2004. 8. Moghissi E. Hospital management of diabetes: beyond the slidding scale. Endocr Pract 2004; 10: 77-82. C. Penatalaksanaan Komplikasi Medik Stroke Akut 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) a. Pencegahan ISK 1,2,3 ISK harus dihindari dengan mengatur cairan masukdan kelura secara adekuat. Hindari pemasangan kateter urine, bila tidak ada indikasi kuat. Bila dipasang kateter , perlu diperhatikan tindakan aseptik. Pilih kateter yang dimodifikasi (modified catheter coated) dengan anti mikroba seperti nitrofurazone-coated silicone atau silver-coated latex. (SIGN, Grade C). 2 Dianjurkan untuk mendapat nutrisi yang cukup, penting dalam menigkatkan daya tahan tubuh pasien. Pengasaman urine dengan menambahkan cairan seperti jus stroberi yang banyak mengandung Vit C atau dengan menambahkan Vit C 500 mg pada diit (SIGN, Level of evidence 1++). 2 Antibiotik profilaksis dapat menurunkan risiko infeksi pada pasien stroke. Antibiotik profilaksis tidak direkomendasikan untuk pencegahan ISK simtomatik pada pasien terpasang kateter urine (SIGN, Grade A). 2 b. Penatalaksanaan ISK 1,3,4 60
- Page 9 and 10: consensus pendapat ahli, studi kasu
- Page 11 and 12: Kelas II Studi prospektif pada popu
- Page 13 and 14: National Stroke Foundation (NSF) Gu
- Page 15 and 16: BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya usia
- Page 17 and 18: 3. Misbach J. pandangan umum mengen
- Page 19 and 20: c. Beberapa jenis seperti ikan tuna
- Page 21 and 22: mengidentifikasi individu yang mung
- Page 23 and 24: a. skrining aktif adanya AF pada pe
- Page 25 and 26: g. Skrining di populasi untuk menge
- Page 27 and 28: kontrol diabetes, memperbaiki kebia
- Page 29 and 30: heriditer atau yang didapat asimpto
- Page 31 and 32: TABEL II.2 Lanjutan Profil Risiko S
- Page 33 and 34: isiko stroke Alkohol Pengurangan se
- Page 35 and 36: HDL-C rendah Tidak ada konsensus tt
- Page 37 and 38: BAB III MANAJEMEN PRAHOSPITAL PADA
- Page 39 and 40: d. Memeriksa dan menilai gejala dan
- Page 41 and 42: BAB IV PENATALAKSANAAN UMUM STROKE
- Page 43 and 44: d. Pengendalian Peninggian Tekanan
- Page 45 and 46: Berikan Asetaminofen 650 mg bila su
- Page 47 and 48: . Berikan antibiotika atas indikasi
- Page 49 and 50: BAB V KEDARURATAN MEDIK STROKE AKUT
- Page 51 and 52: Class I, Level of evidence B). Untu
- Page 53 and 54: eseptor α1, β1, β2 tiap 10 menit
- Page 55 and 56: tinggi Fenilefrin * Agonis reseptor
- Page 57 and 58: B. Penatalaksanaan Gula Darah pada
- Page 59: Tabel IV.4. Infus insulin intravena
- Page 63 and 64: Pneumonia akibat disfagia atau gang
- Page 65 and 66: 4. Kedlaya, Divakara. Swallowing, N
- Page 67 and 68: 5. Ulkus Dekubitus a. Prevensi 1 M
- Page 69 and 70: Berikan suplemen vitamin dan minera
- Page 71 and 72: KEPUSTAKAAN 1. National Stroke Foun
- Page 73 and 74: KEPUSTAKAAN 1. Scottish Intercolleg
- Page 75 and 76: Terapi farmakologi hanya diberikan
- Page 77 and 78: BAB VI PENATALAKSANAAN KHUSUS STROK
- Page 79 and 80: hari dan dilanjutkan dengan oral 2x
- Page 81 and 82: 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian
- Page 83 and 84: kraniotomi standar dapat dipertimba
- Page 85 and 86: a. Tatalaksana pasien PSA derajat I
- Page 87 and 88: e. Pada pasien yang gagal dengan te
- Page 89 and 90: BAB VII TERAPI SPESIFIK STROKE AKUT
- Page 91 and 92: B. Rekomendasi NIH tentang Response
- Page 93 and 94: KEPUSTAKAAN 1. Adams H, et al. 2007
- Page 95 and 96: f. Pilihan obat yang spesifik dan t
- Page 97 and 98: Tabel VIII.I Rekomendasi Pengelolaa
- Page 99 and 100: terdapat kondisi spesifik seperti r
- Page 101 and 102: 3. Faktor risiko kardiomiopati a. P
- Page 103 and 104: i. Penambahan aspirin pada terapi k
- Page 105 and 106: 4. Inheritage Trombophily a. Pasien
- Page 107 and 108: tinggi dari amyloid anginopati (mis
- Page 109 and 110: 10. Toksin botulinum direkomendasik
150-199<br />
200-249<br />
250-299<br />
300-349<br />
>349<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
1<br />
3<br />
5<br />
7<br />
8<br />
2<br />
4<br />
7<br />
10<br />
12<br />
Catatan:<br />
i. Algoritma dosis rendah dipakai untuk pasien membutuhkan < 40 U<br />
insulin/hari.<br />
ii. Algoritma dosis sedang dipakai untuk pasien membutuhkan 40-80 U<br />
insulin/hari.<br />
iii. Algoritma dosis tinggi dipakai untuk pasien membutuhkan > 80 U insulin/hari.<br />
d. Pengobatan bila timbul hipoglikemia (glukosa darah < 60 mg/dl) 8<br />
Hentikan insulim drip<br />
Berikan dextrose 50% dalamair (D50W) intravena<br />
i. Bila penderita sadar: 25 ml (1/2 amp)<br />
ii. Bila tak sadar: 50 ml (1 amp)<br />
Periksa ulang gula darah tiap 20 menit dan beri ulang 25 ml D50W intravena bila<br />
gula darah 70 mg/dl<br />
(periksa 2 kali). Mulai insulin drip dengan algoritma lebih rendah (moving down).<br />
KEPUSTAKAAN<br />
1. Baird TA, Parsons MW, Phanh T, Butcher KS, Desmond PM, Tress BM, Colman PG,<br />
Chambers BR, Davis SM: Persistent poststroke hyperglycemia is independently<br />
associated with infarct expansion and worse clinical outcome. <strong>Stroke</strong> 2003; 34:2208-<br />
2214.<br />
2. Baird TA, Parsons MW, Barber PA, Butcher KS, Desmond PM, Tress BM, Colman<br />
PG, Jerums G, Chambers BR, Davis SM: The influence of diabetes mellitus and<br />
hyperglycaemia on stroke incidence and outcome. J Clin Neurosci 2002;9:618-626.<br />
59