Guideline-Stroke-2011
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
B. Penatalaksanaan Gula Darah pada <strong>Stroke</strong> Akut<br />
1. Latar Belakang<br />
Hiperglikemia terjadi pada hampir 60% pasien stroke akut nondiabetes.<br />
Hiperglikemia setelah stroke akut berhubungan dengan luasnya volume infark dan gangguan<br />
kortikal dan berhubungan dengan buruknya keluaran. Tidak banyak data penelitian yang<br />
menyebutkan bahwa dengan menurunkan kadar gula darah secara aktif akan mernperbaiki<br />
keluaran. 1,2,3<br />
Salah satu penelitian yang terbesar adalah penurunan kadar gula darah dengan infus<br />
glukosa-insulin-kalium dibandingkan dengan infus salin standar yang menunjukkan tidak<br />
ditemukan perbaikan keluaran dan turunnya tingkat kematian pada pasien dengan berhasil<br />
diturunkan sarnpai tingkat ringan dan sedang (median 137 mg/dl). 4<br />
Hindari kadar gula darah melebihi 180 mg/dl, disarankan dengan infus salin dan<br />
menghindari larutan glukosa dalam 24 jam pertama setelah serangan stroke akan berperan<br />
dalam rnengendalikan kadar gula darah. 1<br />
Hipoglikemia (< 50 mg/dl) mungkin akan memperlihatkan gejala mirip dengan stroke<br />
infark, dan dapat diatasi dengan pemberian bolus dekstrose atau infus glukosa 10-20%<br />
sampai kadar gula darah 80-110 mg/dl. 5<br />
2. Indikasi dan syarat-syarat pemberian insulin<br />
a. <strong>Stroke</strong> hemoragik dan non hemoragik dengan IDDM atau NIDDM<br />
b. Bukan stroke lakunar dengan diabetes mellitus. 6<br />
3. Kontrol gula darah selama fase akut stroke<br />
a. Insulin reguler subkutan menurut skala luncur 7<br />
Sangat bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap penderita (tak<br />
disebutkan berapa jam sekali) (lihat tabel 1). Pada hiperglikemia refrakter dibutuhkan<br />
IV insulin.<br />
Tabel IV.3. Skala luncur insulin reguler manusia 7<br />
Gula darah (mg/dl)<br />
Dosis insulin subkutan (unit)<br />
56