20.10.2016 Views

Guideline-Stroke-2011

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

d. Elektrolit (natrium, kalium, kalsium dan magnesium) harus selalu diperiksa dan<br />

diganti bila terjadi kekurangan sampai tercapai nilai normal.<br />

e. Asidosis dan alkalosis harus dikoreksi sesuai dengan hasil analisa gas darah.<br />

f. Cairan yang hipotonik atau mengandung glukosa hendaklah dihindari kecuali pada<br />

keadaan hipoglikemia.<br />

2. Nutrisi<br />

a. Nutrisi enteral paling lambat sudah harus diberikan dalam 48 jam, nutrisi oral<br />

hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi menelan baik.<br />

b. Bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran menurun makanan, nutrisi<br />

diberikan melalui pipa nasogastrik.<br />

c. Pada keadaan akut, kebutuhan kalori 25-30 kkal/kg/hari dengan komposisi:<br />

<br />

Karbohidrat 30-40 % dari total kalori;<br />

Lemak 20-35 % (pada gangguan nafas dapat lebih tinggi 35-55 %);<br />

Protein 20-30% (pada keadaan stress kebutuhan protein 1.4-2.0<br />

g/kgBB/hari (pada gangguan fungsi ginjal 6 minggu,<br />

pertimbangkan untuk gastrostomi.<br />

e. Pada keadaan tertentu yaitu pemberian nutrisi enteral tidak memungkinkan,<br />

dukungan nutrisi boleh diberikan secara parenteral.<br />

f. Perhatikan diit pasien yang tidak bertentangan dengan obat-obatan yang diberikan.<br />

Contohnya, hindarkan makanan yang banyak mengandung vitamin K pada pasien<br />

yang mendapat warfarin. 4<br />

3. Pencegahan dan Penanganan Komplikasi<br />

a. Mobilisasi dan penilaian dini untuk mencegah komplikasi subakut (aspirasi,<br />

malnutrisi, pneumonia, thrombosis vena dalam, emboli paru, dekubitus, komplikasi<br />

ortopedi dan kontraktur) perlu dilakukan (AHA/ASA, Level of evidence B and C). 1<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!