Guideline-Stroke-2011
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
subarakhnoid maka harus dilakukan dengan sekuens FLAIR (AHA/ASA, Class Iia,<br />
Level of Evidence B)<br />
5. Sekuens dengan MRI GRE dan FLAIR dapat berguna untuk deteksi thrombus<br />
intravaskular (AHA/ASA, Class Iia, Level of evidence B).<br />
6. Pemeriksaan vaskular ekstrakranial sangat penting dilakukan setelah awitan dari<br />
iskemia serebral untuk melihat mekanisme dari stroke, dan mencegah stroke berulang.<br />
(AHA/ASA, Level of evidence B).<br />
7. Pemeriksaan vaskular ekstrakranial dapat diperiksa secara non-invasif dengan<br />
ultrasonografi, MRA kontras, CTA dan DSA, dan setiap pemeriksaan mempunyai<br />
keunggulan masing-masing (AHA/ASA, Level of evidence A).<br />
8. Pemeriksaan karotis merupakan teknik skrining yang sangat baik untuk mengukur<br />
kecepatan aliran darah, tetapi mempunyai limitasi melihat bagian ekstrakranial bagian<br />
proksimal. Ultrasonografi juga dapat menentukan derajat strnosis dan dapat<br />
digunakan untuk mengevaluasi stenosis sebelum pembedahan (AHA/ASA, level of<br />
evidence A).<br />
9. MRA dengan kontras dan CTA lebih sensitif dan spesifik daripada Doppler untuk<br />
pencitraan vaskulatur ekstrakranial (AHA/ASA, Level of evidence A).<br />
10. DSA masih merupakan standar emas untuk mengambil keputusan sebelum dilakukan<br />
terapi invasif dan dapat melihat aliran kolateral (AHA/ASA, Level of Evidence A).<br />
11. Pencitraan sirkulasi intrakranial pada pasien stroke dapat dilakukan dengan CTA dan<br />
MRA dan akurasinya hampir sama denghan DSA (AHA/ASA, Level of evidence A).<br />
12. Pencitraan untuk stenosis kronis dan aneurisma dapat dilakukan dengan kontras<br />
MRA, CTA, dan DSA. DSA lebih superior dari CTA (AHA/ASA, level of evidence<br />
A).<br />
13. TCD sangat berguna untuk pemantauan vasospasme pada perdarahan subarakhnoid<br />
dan melihat penyakit oklusif intrakranial, walaupun CTA, MRA, dan DSA lebih<br />
akurat (AHA/ASA, level of evidence A). TCD dapat juga digunakan untuk<br />
pemantauan Sickle Cell Disease.<br />
14. Pada pasien dengan stroke akut dan TIA, evaluasi klinis dini, termasuk parameter<br />
fisiologi dan tes darah rutin sangat direkomendasikan (AHA/ASA, Class I, Level of<br />
evidence A).<br />
15. Semua pasien stroke dan TIA harus dilakukan pemeriksaan tes darah seperti diuraikan<br />
diatas.<br />
128