20.10.2016 Views

Guideline-Stroke-2011

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

5. Pencitraan vaskular diperiukan untuk persiapan pemberian obat infra-arterial,<br />

tindakan bedahl atau intervensi endovaskular (AHA/ASA, Class Ha, Level of<br />

evidence 13).<br />

Tetapi pencitraan ini tidak boleh mengakibatkan ditundanya terapi pada pasien stroke<br />

iskemik akut yang datang dalam waktu 3 jam setelah awitan (AHA/ASA, Class III,<br />

Level of evidence B).<br />

6. Pemeriksaan CT scan merupakan strategi utama yang efektif pada pencitraan pasien<br />

stroke akut tetapi tidak sensitif untuk perdarahan lama. Secara umum, CT kurang<br />

sensitif dibanding MRI, tetapi keduanya sama-sama spesifik untuk mendeteksi adanya<br />

perdarahan atau tidak.<br />

7. Beberapa dokter kadangkala lebih cenderung menggunakan MRI sebagai investigasi<br />

rutin utama untuk stroke akut. MRI dengan DWI mempunyai keuntungan yaitu<br />

sensitifitas yang lebih tinggi untuk perubahan iskemik dini daripada CT. Keterbatasan<br />

difusi pada DWI, mengukur apparent diffusion coefficient (ADC), tidak 100%<br />

spesifik untuk kerusakan otak iskemik. MRI sangat penting pada stroke akut dengan<br />

manifestasi yang tidak lazim, variasi stroke dan etiologi yang tidak umum, atau pada<br />

pasien yang menyerupai stroke yang sulit diklarifikasi dengan CT. Jika dicurigai<br />

diseksi arterial, MRI leher dengan sekuens supresi lemak 7-1-weighted diwajibkan<br />

untuk mendeteksi hematoma intramural.<br />

8. Rekomendasi persyaratan untuk Pencitraan CT kepala pada stroke akut<br />

a. CT (computed tomography).kepala tanpa kontas<br />

b. Peralatan generasi ketiga atau keempat<br />

c. Ketebalan potongan 540 mm, dengan irisan yang terputus-putus<br />

d. Potongan harus dibuat pada bidang oblik untuk mencegah radiasi ke mata<br />

9. Kriteria diagnostik pada pencitraan CT kepala pada stroke akut<br />

a. infark: area hipodens fokal, pada kortkal, subkortikaii atau sustantia alba atau<br />

grisea yang dalam, diikuti aoble: teritoral vaskular, atau distribusi watershed,<br />

adanya kontras antara substansia alba dan grisea yang k dan hilangnya sulkus<br />

atau pita insular<br />

b. Perdarahan: adanya gambaran hiperdens pada sustansia alba atau grisea,<br />

dengan atau tanpa terkenanya permukaan kortikal (40-90 Hounsfield Units.).<br />

Petekial adalah titik hiperdens yang terletak secara acak, dan berbentuk<br />

irregular. Hematoma adalah gambaran hiperdens yang solid dan homogen.<br />

121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!