DOC-20160920-WA0018
EKSISI FISTULA ANI 7 Indikasi 1. Fistula dengan discharge persisten. 2. Pembentukan abses rekuren yang bertalian dengan fistula. Persiapan Seandainya probe berjalan superfisial , fistula bisa dieksisi. Jika saluran terletak dalam, fistula bersifat kompleks . Untuk mengeksisi fistula, lakukan sayatan pada probe dan jika perlu potong serabut luar dari sfingter interna. ANAL/ PERIANAL 1. Anestesi umum. 2. Posisi litotomi atau posisi ‘prone jack-knife’ Prosedur Lakukan pemeriksaan lengkap dan sigmoidoskopi untuk melihat muara interna daripada fistula. Jalankan probe perlahan-lahan ke dalam muara external daripada fistula dan catat arah dan kedalaman yang dilalui probe. Ingat hukum Goodsall dalam menilai arah suatu saluran. Pectinate line Gbr 7.12 Pangkas setiap kulit yang tergantung di kedua sisi fistula untuk merangsang penyembuhan dengan granulasi. Transversal Garis anus Kenakan kasa alginat untuk membantu hemostasis. Anal orifice Cincin anorektal Gbr 7.11 Pokok-pokok penting 1. Jika pasien mengidap fistula rekuren, pikirkan penyakit Crohn dan jangan eksisi jaringan terlalu banyak. 2. Kirim setiap jaringan yang dieksisi untuk pemeriksaan histologi. 3. Pada fistula letak tinggi, masukkan selang nilon untuk membantu drainase. 93
7 EVAKUASI HEMATOMA PERIANAL ANAL/ PERIANAL Indikasi Hematoma simtomatik. Persiapan 1. Anestesi lokal lebih disukai tetapi pada pasien yang cemas mungkin dibutuhkan anestesi umum. 2. Posisi leteral kiri Buat insisi 1 cm pada permukaan hemoroid dan keluarkan bekuan. Prosedur Suntikan 5 ml lignokain 1% dengan adrenalin ke dalam kulit sekitar hematoma. Gbr 7.14 Eksisi setiap kelebihan kulit untuk mengurangi risiko pembentukan skin tag.; kemudian biarkan luka sembuh. Gbr 7.13 Pokok penting Resepkan bulking agent untuk mencegah konstipasi selama proses penyembuhan. 94
- Page 42 and 43: 4 MASTEKTOMI PATEY MODIFIKASI PAYUD
- Page 44 and 45: 4 MASTEKTOMI SUBKUTAN PAYUDARA Indi
- Page 46 and 47: 4 EKSISI DUKTUS MAYOR-OPERASI HADFI
- Page 48 and 49: 5 GASTROINTESTINAL ATAS 47
- Page 50 and 51: ESOFAGO-GASTRODUODENOSKOPI 5 Lambun
- Page 52 and 53: PERCUTANEOUS ENDOSCOPIC GASTROSTOMY
- Page 54 and 55: GASTROENTEROSTOMI 5 Biasanya tidak
- Page 56 and 57: Indikasi OPERASI UNTUK PERDARAHAN T
- Page 58 and 59: KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPIK 5 Denga
- Page 60 and 61: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Indikasi 1
- Page 62 and 63: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Eksplorasi
- Page 64 and 65: SPLENEKTOMI 5 Selanjutnya sisa liga
- Page 66 and 67: 6 APENDEKTOMI GASTROINTESTINAL BAWA
- Page 68 and 69: 6 RESEKSI USUS HALUS GASTROINTESTIN
- Page 70 and 71: 6 DIVERTIKULEKTOMI MECKEL GASTROINT
- Page 72 and 73: 6 HEMIKOLEKTOMI DEKSTRA GASTROINTES
- Page 74 and 75: 6 HEMIKOLEKTOMI SINISTRA GASTROINTE
- Page 76 and 77: 6 OPERASI HARTMANN GASTROINTESTINAL
- Page 78 and 79: 6 PEMBENTUKAN LOOP COLOSTOMY GASTRO
- Page 80 and 81: 6 PEMBENTUKAN END ILEOSTOMY GASTROI
- Page 82 and 83: 6 PEMBENTUKAN LOOP ILEOSTOMY GASTRO
- Page 84 and 85: 6 PENUTUPAN LOOP ILEOSTOMY GASTROIN
- Page 86 and 87: 7 ANAL/ PERIANAL 87
- Page 88 and 89: Indikasi Banding hemoroid dikerjaka
- Page 90 and 91: Indikasi Hemoroid eksterna (derajat
- Page 94 and 95: ABSES PERIANAL 7 Indikasi Abses per
- Page 96 and 97: 8 VASKULAR 97
- Page 98 and 99: VENA VARIKOSA (VARISES) 8 Saphena p
- Page 100 and 101: EMBOLEKTOMI FEMORAL 8 Letakkan klem
- Page 102 and 103: AMPUTASI EKSTREMITAS BAWAH 8 di baw
- Page 104 and 105: 9 TIROIDEKTOMI KEPALA DAN LEHER Ind
- Page 106 and 107: 9 TIROIDEKTOMI KEPALA DAN LEHER Pad
- Page 108 and 109: 10 UROLOGI 111
- Page 110 and 111: SIRKUMSISI 10 Amankan arteri frenul
- Page 112 and 113: VASEKTOMI 10 Ikat dasar vas deferen
- Page 114 and 115: HIDROKEL 10 Prosedur Lord Dengan be
- Page 116 and 117: EKSISI KISTA EPIDIDIMIS 10 Indikasi
- Page 118 and 119: ORKIDOPEKSI 10 Tinggalkan lapisan f
- Page 120 and 121: EKSPLORASI TESTIS 10 Fiksasi testis
- Page 122 and 123: 126 INDEKS Abses apendik 67 ischior
- Page 124 and 125: 128 INDEKS Luminal stent 48 Mamogra
EKSISI FISTULA ANI 7<br />
Indikasi<br />
1. Fistula dengan discharge persisten.<br />
2. Pembentukan abses rekuren yang bertalian<br />
dengan fistula.<br />
Persiapan<br />
Seandainya probe berjalan superfisial , fistula<br />
bisa dieksisi. Jika saluran terletak dalam, fistula<br />
bersifat kompleks .<br />
Untuk mengeksisi fistula, lakukan sayatan pada<br />
probe dan jika perlu potong serabut luar dari<br />
sfingter interna.<br />
ANAL/ PERIANAL<br />
1. Anestesi umum.<br />
2. Posisi litotomi atau posisi ‘prone jack-knife’<br />
Prosedur<br />
Lakukan pemeriksaan lengkap dan<br />
sigmoidoskopi untuk melihat muara interna<br />
daripada fistula. Jalankan probe perlahan-lahan<br />
ke dalam muara external daripada fistula dan<br />
catat arah dan kedalaman yang dilalui probe.<br />
Ingat hukum Goodsall dalam menilai arah suatu<br />
saluran.<br />
Pectinate line<br />
Gbr 7.12<br />
Pangkas setiap kulit yang tergantung di kedua<br />
sisi fistula untuk merangsang penyembuhan<br />
dengan granulasi.<br />
Transversal<br />
Garis anus<br />
Kenakan kasa alginat untuk membantu hemostasis.<br />
Anal orifice<br />
Cincin anorektal<br />
Gbr 7.11<br />
Pokok-pokok penting<br />
1. Jika pasien mengidap fistula rekuren, pikirkan<br />
penyakit Crohn dan jangan eksisi jaringan<br />
terlalu banyak.<br />
2. Kirim setiap jaringan yang dieksisi untuk<br />
pemeriksaan histologi.<br />
3. Pada fistula letak tinggi, masukkan selang<br />
nilon untuk membantu drainase.<br />
93