DOC-20160920-WA0018
KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Indikasi 1. Sama seperti kolesistektomi laparoskopik. 2. Adanya kontraindikasi untuk kolesistektomi laparoskopik 3. Prosedur laparoskopik gagal. Persiapan 1. Anestesi umum. 2. Pipa nasogastrik. 3. Profilaksis antibotik 4. Profilaksis anti-DVT – stockings, heparin 5. Kateter urin jika ikterus 6. Posisi terlentang pada meja sinar-X yang dilengkapi dengan penguat citra (image intensifier) Potong dan ikat ligamen falsiformis dan lakukan laparotomi. Jalankan sebuah tangan di lobus kanan hati untuk memasukkan udara karena ini membantu pemaparan. Gunakan handuk abdomen yang hangat dan lembab untuk membungkus kolon dan lambung dari medan penglihatan. Hati ditarik perlahan-lahan untuk mengoptimalkan pemaparan. Tempatkan forsep spons pada fundus dan forsep kedua pada Hartmann’s pouch. Pegang instrumen pada tangan anda yang tidak-dominan dan dengan hati-hati potong peritoneum di atas duktus sistikus. GASTROINTESTINAL ATAS Prosedur Opsi-opsi untuk insisi mencakup Kocher klasik, mini-Kocher, paramedian, median atau transversal kanan atas. Penulis menganjurkan yang terakhir. Untuk insisi melintang, kerjakan insisi kulit dan jaringan subkutan. Kemudian potong fasia rectus anterior pada garis insisi kulit. Masukkan forsep besar di belakang rektus untuk menarik swab. Swab ini akan melindungi lapisan-lapisan dalam. Gunakan diatermi untuk memotong otot. Jaga untuk mengidentifikasi semua pembuluh darah sebelum pembuluh ini tertarik ke dalam ujung-ujung otot yang terpotong. Gbr 5.25 Dengan hati-hati sayat peritoneum di atas duktus Jauhkan jaringan adventisia dari duktus sistikus dengan menggunakan pledget dan dengan lembut jalankan ujung forsep di bawahnya. Gbr 5.26 Benang jahit Gbr 5.24 Memotong rektus 59
5 KOLESISTEKTOMI TERBUKA GASTROINTESTINAL ATAS Potong lembar posterior dari peritoneum dan dengan hati-hati jalankan benang serap di belakang duktus. Jika duktus sistikus tidak mungkin dikanulasi, ikat benang distal dan dengan hati-hati masukkan jarum 25-G ke dalam duktus koledukus. Ungkit sisi kiri meja ke atas kira-kira 10 – 15 derajat, sehingga tidak menonjolkan saluran empedu di atas vertebra. Periksa pasien sambil menyuntikkan 10 ml zat warna radiopak. Identifikasi, ikat dan potong arteri sistikus saat melintasi trigonum Calot. Posisi normal dari arteri sistikus Gbr 5.27 Sayatan daun posterior dari peritoneum Pertemuan antara duktus sistikus dan duktus koledukus sekarang terlihat jelas. Setelah anda bisa melakukan inspeksi dengan jelas, duktus sistikus boleh diikat. Tempatkan ikatan proksimal sedekat mungkin ke kandung empedu dan benang kedua beberapa milimeter sebelah distal dari ini. Jika akan dilakukan kolangiografi, benang distal harus ditempatkan tetapi tidak diikat. Kolangiografi operatif Masukkan kateter kolangiogram melalui sebuah insisi kecil di duktus sistikus dan sekali telah berada dalam posisinya lakukan pengikatan. Gbr 5.29 Lakukan diseksi kandung empedu menjauhi hati dengan menggunakan gunting atau diatermi. Jangan tergoda untuk menggunakan jari untuk diseksi tumpul karena ini meninggalkan permukaan yang mudah berdarah. Lebih baik meninggalkan serosa daripada memotong ke dalam parenkima hati. Selalu dekat ke kandung empedu 60 Gbr 5.28 Gbr 5.30
- Page 10 and 11: 1 LAPAROTOMI MULAI DAN AKHIR Laparo
- Page 12 and 13: 1 PENUTUPAN LUKA MULAI DAN AKHIR Pe
- Page 14 and 15: 1 LAPAROSKOPI MULAI DAN AKHIR Tekni
- Page 16 and 17: 1 DIATERMI MULAI DAN AKHIR Diatermi
- Page 18 and 19: 2 NODUS, NODULUS DAN LAIN-LAIN 15
- Page 20 and 21: EKSISI LIPOMA 2 Indikasi Kosmetik P
- Page 22 and 23: EKSISI KELENJAR GETAH BENING 2 Indi
- Page 24 and 25: 3 HERNIA 21
- Page 26 and 27: HERNIOTOMI INGUINAL 3 Perlu Sabar d
- Page 28 and 29: HERNIORAFI INGUINAL 3 Lakukan trans
- Page 30 and 31: HERNIORAFI FEMORAL 3 Tutup jaringan
- Page 32 and 33: REPAIR HERNIA UMBILIKAL 3 Penting u
- Page 34 and 35: REPAIR HERNIA EPIGASTRIK 3 Indikasi
- Page 36 and 37: REPAIR HERNIA INSISIONAL 3 Jaringan
- Page 38 and 39: 4 EKSISI BENJOLAN PAYUDARA PAYUDARA
- Page 40 and 41: 4 EKSISI LEBAR DAN PEMBERSIHAN AKSI
- Page 42 and 43: 4 MASTEKTOMI PATEY MODIFIKASI PAYUD
- Page 44 and 45: 4 MASTEKTOMI SUBKUTAN PAYUDARA Indi
- Page 46 and 47: 4 EKSISI DUKTUS MAYOR-OPERASI HADFI
- Page 48 and 49: 5 GASTROINTESTINAL ATAS 47
- Page 50 and 51: ESOFAGO-GASTRODUODENOSKOPI 5 Lambun
- Page 52 and 53: PERCUTANEOUS ENDOSCOPIC GASTROSTOMY
- Page 54 and 55: GASTROENTEROSTOMI 5 Biasanya tidak
- Page 56 and 57: Indikasi OPERASI UNTUK PERDARAHAN T
- Page 58 and 59: KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPIK 5 Denga
- Page 62 and 63: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Eksplorasi
- Page 64 and 65: SPLENEKTOMI 5 Selanjutnya sisa liga
- Page 66 and 67: 6 APENDEKTOMI GASTROINTESTINAL BAWA
- Page 68 and 69: 6 RESEKSI USUS HALUS GASTROINTESTIN
- Page 70 and 71: 6 DIVERTIKULEKTOMI MECKEL GASTROINT
- Page 72 and 73: 6 HEMIKOLEKTOMI DEKSTRA GASTROINTES
- Page 74 and 75: 6 HEMIKOLEKTOMI SINISTRA GASTROINTE
- Page 76 and 77: 6 OPERASI HARTMANN GASTROINTESTINAL
- Page 78 and 79: 6 PEMBENTUKAN LOOP COLOSTOMY GASTRO
- Page 80 and 81: 6 PEMBENTUKAN END ILEOSTOMY GASTROI
- Page 82 and 83: 6 PEMBENTUKAN LOOP ILEOSTOMY GASTRO
- Page 84 and 85: 6 PENUTUPAN LOOP ILEOSTOMY GASTROIN
- Page 86 and 87: 7 ANAL/ PERIANAL 87
- Page 88 and 89: Indikasi Banding hemoroid dikerjaka
- Page 90 and 91: Indikasi Hemoroid eksterna (derajat
- Page 92 and 93: EKSISI FISTULA ANI 7 Indikasi 1. Fi
- Page 94 and 95: ABSES PERIANAL 7 Indikasi Abses per
- Page 96 and 97: 8 VASKULAR 97
- Page 98 and 99: VENA VARIKOSA (VARISES) 8 Saphena p
- Page 100 and 101: EMBOLEKTOMI FEMORAL 8 Letakkan klem
- Page 102 and 103: AMPUTASI EKSTREMITAS BAWAH 8 di baw
- Page 104 and 105: 9 TIROIDEKTOMI KEPALA DAN LEHER Ind
- Page 106 and 107: 9 TIROIDEKTOMI KEPALA DAN LEHER Pad
- Page 108 and 109: 10 UROLOGI 111
5 KOLESISTEKTOMI TERBUKA<br />
GASTROINTESTINAL ATAS<br />
Potong lembar posterior dari peritoneum dan<br />
dengan hati-hati jalankan benang serap di<br />
belakang duktus.<br />
Jika duktus sistikus tidak mungkin dikanulasi, ikat<br />
benang distal dan dengan hati-hati masukkan<br />
jarum 25-G ke dalam duktus koledukus.<br />
Ungkit sisi kiri meja ke atas kira-kira 10 – 15<br />
derajat, sehingga tidak menonjolkan saluran<br />
empedu di atas vertebra. Periksa pasien sambil<br />
menyuntikkan 10 ml zat warna radiopak.<br />
Identifikasi, ikat dan potong arteri sistikus saat<br />
melintasi trigonum Calot.<br />
Posisi normal dari<br />
arteri sistikus<br />
Gbr 5.27<br />
Sayatan daun<br />
posterior dari<br />
peritoneum<br />
Pertemuan antara duktus sistikus dan duktus<br />
koledukus sekarang terlihat jelas. Setelah anda<br />
bisa melakukan inspeksi dengan jelas, duktus<br />
sistikus boleh diikat. Tempatkan ikatan proksimal<br />
sedekat mungkin ke kandung empedu dan<br />
benang kedua beberapa milimeter sebelah distal<br />
dari ini. Jika akan dilakukan kolangiografi,<br />
benang distal harus ditempatkan tetapi tidak<br />
diikat.<br />
Kolangiografi operatif<br />
Masukkan kateter kolangiogram melalui sebuah<br />
insisi kecil di duktus sistikus dan sekali telah<br />
berada dalam posisinya lakukan pengikatan.<br />
Gbr 5.29<br />
Lakukan diseksi kandung empedu menjauhi hati<br />
dengan menggunakan gunting atau diatermi.<br />
Jangan tergoda untuk menggunakan jari untuk<br />
diseksi tumpul karena ini meninggalkan<br />
permukaan yang mudah berdarah. Lebih baik<br />
meninggalkan serosa daripada memotong ke<br />
dalam parenkima hati.<br />
Selalu dekat ke<br />
kandung<br />
empedu<br />
60<br />
Gbr 5.28<br />
Gbr 5.30