DOC-20160920-WA0018
1 DIATERMI MULAI DAN AKHIR Diatermi adalah cara menghentikan perdarahan (hemostasis) yang cepat dan berguna. Kerjanya berdasarkan prinsip bila arus berjalan melalui konduktor, sebagian energi listrik berubah menjadi energi thermal (panas). Jumlah panas yang dihasilkan berbanding terbalik dengan volume jaringan yang dilalui arus. Jadi, kepentingan diatermi adalah kontak dengan diatermi pad. Ada dua jenis diatermi, yakni monopolar dan bipolar. Diatermi monopolar bisa digunakan untuk memotong ataupun mengkoagulasikan jaringan. Pemotongan paling efektif bila elektroda ditempatkan dekat dari jaringan. Dalam skenario ini, suatu arus kontinyu akan menyebabkan pelepasan muatan listrik melintasi celah udara, sehingga menghasilkan percikan bersuhu tinggi yang menyebabkan air sel meletus. Jika diatermi monopolar yang berada dalam mode memotong disentuhkan ke jaringan arus menjadi kurang deras dan ini justru menyebabkan dehidrasi dan denaturasi protein. Bila dipilih mode koagulasi, kerusakan jaringan terjadi akibat proses yang dikenal dengan nama ‘fulgurasi’ (to fulgurate = berkilat seperti petir). Arus koagulasi terdiri atas energi sine-wave yang disuplai dalam letusanletusan bervoltase tinggi. Karena arus dimatikan untuk beberapa waktu bila diatermi disetel untuk koagulasi, lebih sedikit energi listrik yang dikenakan ke jaringan. Kombinasi kedua efek menghasilkan arus campuran. Diatermi bipolar Dengan bentuk diatermi ini pemindahan arus terjadi antara ujung-ujung dua elektroda kecil sehingga tidak terdispersi melalui pasien. Diatermi monopolar Diatermi monopolar adalah bentuk yang paling dikenal oleh dokter bedah. Diatermi ini terdiri atas suatu elektroda yang bisa menghasilkan densitas arus yang tinggi; plate untuk pasien; dan kabel dispersif. Kabel aktif/dispersif Unit diatermi Dua elektroda kecil aktif Kabel aktif Unit diatermi Elektroda aktif Gbr 1.17 Diatermi bipolar Kabel dispersi Gbr 1.16 Diatermi monopolar Diatermi bipolar lebih aman, karena arus hanya mengalir antara ujung-ujung kedua elektroda yang aktif. Oleh karena diatermi bipolar lebih disukai pada operasi bedah anak. Akan tetapi, diatermi bipolar hanya bisa untuk koagulasi dan tidak bisa memotong jaringan dengan efektif. 12
DIATERMI 1 Pokok-pokok penting 1. Selalu awasi dan usahakan penempatan pad (bantalan) yang benar. Ini adalah tanggung jawab legal dari dokter bedah dan bukan perawat. 2. Pastikan bahwa mesin diservis sesuai rekomendasi pabrik. Walaupun dikatakan aman, kebakaran alat masih bisa terjadi. 3. Jika pasien memakai alat pacu jantung, coba dan selalu hindari diatermi monopolar. Jika harus digunakan, letakkan plate sejauh mungkin dari alat pacu jantung dan heart rate dipantau. 4. Ada potensial untuk sediaan-sediaan pembersih yang mengandung alkohol bisa menyala dan membakar duk-oleh karena itu jangan terlalu banyak larutan dibiarkan berkumpul pada duk. 5. Jangan mencoba melakukan diatermi pada titik perdarahan di sesuatu organ dengan tangkai panjang, misal testis, karena arus akan menyebabkan pemanasan dan ini bisa mengakibatkan trombosis pembuluh darah. 6. Jangan aktifkan diatermi sebelum ujung instrumen mencapai posisi yang diinginkan. Pada pembedahan terbuka, diatermi disimpan dalam insulated quiver ; akan tetapi pada bedah laparoksopi, ujungnya mungkin masih berada di daerah operasi dan menyebabkan terbakar. 7. Pada diatermi laparoskopi, selalu periksa insulasi adanya retakan, karena ini bisa memaparkan elektroda aktif dan menyebabkan terbakar tanpa terlihat di medan operasi 8. Direct coupling (instrumen dengan instrumen) terjadi pada bedah laparoskopik jika diatermi berkontak dengan instrumen kedua ketika pedal diaktifkan. Ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan tanpa diketahui. Capacitance coupling adalah suatu fenomena yang terjadi sekitar tempat trokar bila bahan trokar diselang-seling antara plastic sleeve dan port logam. Insersi diatermi menghasilkan kapasitor yang menyimpan muatan listrik sebelum menembak ke kulit sekeliling. 9. Risiko lebih lanjut dari bedah laparoksopik adalah panas yang tersimpan. Untuk tidak terbakar jangan biarkan ujung diatermi berkontak terus menerus dengan jaringan dan selalu lepas instrumen bila sedang tidak digunakan. MULAI DAN AKHIR 13
- Page 2 and 3: TEKNIK BEDAH UMUM M.E. Foster MChir
- Page 4 and 5: PREFACE A training in surgery is ve
- Page 6 and 7: 1 MULAI DAN AKHIR OPERASI 1
- Page 8 and 9: 1 INSISI MULAI DAN AKHIR Syarat ins
- Page 10 and 11: 1 LAPAROTOMI MULAI DAN AKHIR Laparo
- Page 12 and 13: 1 PENUTUPAN LUKA MULAI DAN AKHIR Pe
- Page 14 and 15: 1 LAPAROSKOPI MULAI DAN AKHIR Tekni
- Page 18 and 19: 2 NODUS, NODULUS DAN LAIN-LAIN 15
- Page 20 and 21: EKSISI LIPOMA 2 Indikasi Kosmetik P
- Page 22 and 23: EKSISI KELENJAR GETAH BENING 2 Indi
- Page 24 and 25: 3 HERNIA 21
- Page 26 and 27: HERNIOTOMI INGUINAL 3 Perlu Sabar d
- Page 28 and 29: HERNIORAFI INGUINAL 3 Lakukan trans
- Page 30 and 31: HERNIORAFI FEMORAL 3 Tutup jaringan
- Page 32 and 33: REPAIR HERNIA UMBILIKAL 3 Penting u
- Page 34 and 35: REPAIR HERNIA EPIGASTRIK 3 Indikasi
- Page 36 and 37: REPAIR HERNIA INSISIONAL 3 Jaringan
- Page 38 and 39: 4 EKSISI BENJOLAN PAYUDARA PAYUDARA
- Page 40 and 41: 4 EKSISI LEBAR DAN PEMBERSIHAN AKSI
- Page 42 and 43: 4 MASTEKTOMI PATEY MODIFIKASI PAYUD
- Page 44 and 45: 4 MASTEKTOMI SUBKUTAN PAYUDARA Indi
- Page 46 and 47: 4 EKSISI DUKTUS MAYOR-OPERASI HADFI
- Page 48 and 49: 5 GASTROINTESTINAL ATAS 47
- Page 50 and 51: ESOFAGO-GASTRODUODENOSKOPI 5 Lambun
- Page 52 and 53: PERCUTANEOUS ENDOSCOPIC GASTROSTOMY
- Page 54 and 55: GASTROENTEROSTOMI 5 Biasanya tidak
- Page 56 and 57: Indikasi OPERASI UNTUK PERDARAHAN T
- Page 58 and 59: KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPIK 5 Denga
- Page 60 and 61: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Indikasi 1
- Page 62 and 63: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Eksplorasi
- Page 64 and 65: SPLENEKTOMI 5 Selanjutnya sisa liga
1 DIATERMI<br />
MULAI DAN AKHIR<br />
Diatermi adalah cara menghentikan perdarahan<br />
(hemostasis) yang cepat dan berguna. Kerjanya<br />
berdasarkan prinsip bila arus berjalan melalui<br />
konduktor, sebagian energi listrik berubah<br />
menjadi energi thermal (panas). Jumlah panas<br />
yang dihasilkan berbanding terbalik dengan volume<br />
jaringan yang dilalui arus. Jadi, kepentingan<br />
diatermi adalah kontak dengan diatermi pad.<br />
Ada dua jenis diatermi, yakni monopolar dan bipolar.<br />
Diatermi monopolar bisa digunakan untuk<br />
memotong ataupun mengkoagulasikan jaringan.<br />
Pemotongan paling efektif bila elektroda<br />
ditempatkan dekat dari jaringan. Dalam skenario<br />
ini, suatu arus kontinyu akan menyebabkan<br />
pelepasan muatan listrik melintasi celah udara,<br />
sehingga menghasilkan percikan bersuhu tinggi<br />
yang menyebabkan air sel meletus. Jika diatermi<br />
monopolar yang berada dalam mode memotong<br />
disentuhkan ke jaringan arus menjadi kurang<br />
deras dan ini justru menyebabkan dehidrasi dan<br />
denaturasi protein. Bila dipilih mode koagulasi,<br />
kerusakan jaringan terjadi akibat proses yang<br />
dikenal dengan nama ‘fulgurasi’ (to fulgurate =<br />
berkilat seperti petir). Arus koagulasi terdiri atas<br />
energi sine-wave yang disuplai dalam letusanletusan<br />
bervoltase tinggi. Karena arus dimatikan<br />
untuk beberapa waktu bila diatermi disetel untuk<br />
koagulasi, lebih sedikit energi listrik yang<br />
dikenakan ke jaringan. Kombinasi kedua efek<br />
menghasilkan arus campuran.<br />
Diatermi bipolar<br />
Dengan bentuk diatermi ini pemindahan arus<br />
terjadi antara ujung-ujung dua elektroda kecil<br />
sehingga tidak terdispersi melalui pasien.<br />
Diatermi monopolar<br />
Diatermi monopolar adalah bentuk yang paling<br />
dikenal oleh dokter bedah. Diatermi ini terdiri atas<br />
suatu elektroda yang bisa menghasilkan<br />
densitas arus yang tinggi; plate untuk pasien;<br />
dan kabel dispersif.<br />
Kabel aktif/dispersif<br />
Unit diatermi<br />
Dua elektroda<br />
kecil aktif<br />
Kabel aktif<br />
Unit diatermi<br />
Elektroda aktif<br />
Gbr 1.17<br />
Diatermi bipolar<br />
Kabel dispersi<br />
Gbr 1.16<br />
Diatermi monopolar<br />
Diatermi bipolar lebih aman, karena arus hanya<br />
mengalir antara ujung-ujung kedua elektroda<br />
yang aktif. Oleh karena diatermi bipolar lebih<br />
disukai pada operasi bedah anak. Akan tetapi,<br />
diatermi bipolar hanya bisa untuk koagulasi dan<br />
tidak bisa memotong jaringan dengan efektif.<br />
12