DOC-20160920-WA0018
1 PENUTUPAN LUKA MULAI DAN AKHIR Penutupan kulit Banyak cara menutup insisi kulit dan setiap dokter bedah memiliki teknik yang disukainya. Untuk kebanyakan luka operasi, penutupan subkutis mungkin dilakukan dan menghasilkan efek kosmetik yang baik. Benang ukuran 2/0 yang tidak berwarna dan bisa diserap lebih disukai karena tidak perlu dilepas dan tidak mengubah warna kulit. Cara lain mencakup benang subkutis yang tidak diserap atau staple. jahit terputus sederhana Jahit matras vertikal Gbr 1.9 Jahit subkutis 8 Untuk luka-luka operasi yang kecil, bisa digunakan jahitan terputus (interrupted). Ini meliputi jahitan terputus sederhana, vertikal matras dan horisontal matras. Pokok-pokok penting 1. Usahakan posisi pasien simetris pada meja operasi sebelum memulai insisi. 2. Jika sebelumnya sudah ada bekas insisi, coba buat insisi di lokasi berbeda. 3. Manfaatkan seluruh panjang insisi dan jangan takut menambah panjang insisi jika perlu. Komplikasi besar bisa terjadi melalui lubang kecil! 4. Paparan yang baik adalah rahasia keberhasilan, sehingga jangan teruskan operasi sebelum anda mengusahakan hemostasis dan memiliki cukup retraktor untuk memaparkan medan operasi. 5. Sebelum menutup kulit, ada manfaatnya untuk memberikan anestesi infiltrasi fasia rectus dan kulit dengan bupivicaine 0,25% untuk mengurangi nyeri pasca operasi. 6. Jika luka operasi sukar ditutup, check dengan ahli anestesi apakah pasien relaksasi sempurna. Jahit matras horisontal Gbr 1.10
LAPAROSKOPI 1 Komponen-kompenen esensial dari laparoskopi adalah: 1. Membuat dan mempertahankan pneumoperitoneum 2. Insersi trokar 3. Inspeksi rongga peritoneum 4. Melepas trokar dan menutup luka. Membuat dan mempertahankan pneumoperitoneum Gunakan saline drip test untuk menunjukkan insersi memuaskan, atau tes aspirasi untuk memastikan tidak ada cairan balik. Laparoskopi terbuka dengan kanula Hassan Melalui insisi yang serupa, raih dan insisi fasia rektus. Tempatkan benang pada kedua sisi linea alba. MULAI DAN AKHIR Pneumoperitoneum bisa dibuat dengan salah satu dari dua metode berikut. Laparoskopi tertutup dengan jarum Veress Sebelum memulai operasi, tempatkan pasien dalam posisi Trendelenburg untuk menjauhkan usus dari panggul. Dengan memakai scalpel lakukan insisi 1-2 cm di bawah umbilikus (bisa transversal atau vertikal) dan perdalam sampai fasia rektus. Sementara memegang dinding abdomen ke arah atas, masukkan dengan hati-hati jarum Veress secara tegak lurus sampai anda merasa tak ada tahanan. Ini berarti anda telah memasuki rongga peritoneum dan arah diubah sehingga menunjuk kira-kira 45 o ke arah panggul. Gbr 1.12 Sayat peritoneum dan akses ke dalam rongga peritoneum di bawah inspeksi langsung. Masukkan sebuah jari dan pisahkan setiap perlengketan di bawah insisi. Masukkan port dan gunakan benang tadi untuk memegang port di tempatnya. Gbr 1.11 45 o Gbr 1.13 9
- Page 2 and 3: TEKNIK BEDAH UMUM M.E. Foster MChir
- Page 4 and 5: PREFACE A training in surgery is ve
- Page 6 and 7: 1 MULAI DAN AKHIR OPERASI 1
- Page 8 and 9: 1 INSISI MULAI DAN AKHIR Syarat ins
- Page 10 and 11: 1 LAPAROTOMI MULAI DAN AKHIR Laparo
- Page 14 and 15: 1 LAPAROSKOPI MULAI DAN AKHIR Tekni
- Page 16 and 17: 1 DIATERMI MULAI DAN AKHIR Diatermi
- Page 18 and 19: 2 NODUS, NODULUS DAN LAIN-LAIN 15
- Page 20 and 21: EKSISI LIPOMA 2 Indikasi Kosmetik P
- Page 22 and 23: EKSISI KELENJAR GETAH BENING 2 Indi
- Page 24 and 25: 3 HERNIA 21
- Page 26 and 27: HERNIOTOMI INGUINAL 3 Perlu Sabar d
- Page 28 and 29: HERNIORAFI INGUINAL 3 Lakukan trans
- Page 30 and 31: HERNIORAFI FEMORAL 3 Tutup jaringan
- Page 32 and 33: REPAIR HERNIA UMBILIKAL 3 Penting u
- Page 34 and 35: REPAIR HERNIA EPIGASTRIK 3 Indikasi
- Page 36 and 37: REPAIR HERNIA INSISIONAL 3 Jaringan
- Page 38 and 39: 4 EKSISI BENJOLAN PAYUDARA PAYUDARA
- Page 40 and 41: 4 EKSISI LEBAR DAN PEMBERSIHAN AKSI
- Page 42 and 43: 4 MASTEKTOMI PATEY MODIFIKASI PAYUD
- Page 44 and 45: 4 MASTEKTOMI SUBKUTAN PAYUDARA Indi
- Page 46 and 47: 4 EKSISI DUKTUS MAYOR-OPERASI HADFI
- Page 48 and 49: 5 GASTROINTESTINAL ATAS 47
- Page 50 and 51: ESOFAGO-GASTRODUODENOSKOPI 5 Lambun
- Page 52 and 53: PERCUTANEOUS ENDOSCOPIC GASTROSTOMY
- Page 54 and 55: GASTROENTEROSTOMI 5 Biasanya tidak
- Page 56 and 57: Indikasi OPERASI UNTUK PERDARAHAN T
- Page 58 and 59: KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPIK 5 Denga
- Page 60 and 61: KOLESISTEKTOMI TERBUKA 5 Indikasi 1
LAPAROSKOPI 1<br />
Komponen-kompenen esensial dari laparoskopi<br />
adalah:<br />
1. Membuat dan mempertahankan pneumoperitoneum<br />
2. Insersi trokar<br />
3. Inspeksi rongga peritoneum<br />
4. Melepas trokar dan menutup luka.<br />
Membuat dan mempertahankan<br />
pneumoperitoneum<br />
Gunakan saline drip test untuk menunjukkan<br />
insersi memuaskan, atau tes aspirasi untuk<br />
memastikan tidak ada cairan balik.<br />
Laparoskopi terbuka dengan kanula Hassan<br />
Melalui insisi yang serupa, raih dan insisi fasia<br />
rektus. Tempatkan benang pada kedua sisi linea<br />
alba.<br />
MULAI DAN AKHIR<br />
Pneumoperitoneum bisa dibuat dengan salah<br />
satu dari dua metode berikut.<br />
Laparoskopi tertutup dengan jarum Veress<br />
Sebelum memulai operasi, tempatkan pasien<br />
dalam posisi Trendelenburg untuk menjauhkan<br />
usus dari panggul. Dengan memakai scalpel<br />
lakukan insisi 1-2 cm di bawah umbilikus (bisa<br />
transversal atau vertikal) dan perdalam sampai<br />
fasia rektus.<br />
Sementara memegang dinding abdomen ke arah<br />
atas, masukkan dengan hati-hati jarum Veress<br />
secara tegak lurus sampai anda merasa tak ada<br />
tahanan. Ini berarti anda telah memasuki rongga<br />
peritoneum dan arah diubah sehingga menunjuk<br />
kira-kira 45 o ke arah panggul.<br />
Gbr 1.12<br />
Sayat peritoneum dan akses ke dalam rongga<br />
peritoneum di bawah inspeksi langsung.<br />
Masukkan sebuah jari dan pisahkan setiap<br />
perlengketan di bawah insisi. Masukkan port dan<br />
gunakan benang tadi untuk memegang port di<br />
tempatnya.<br />
Gbr 1.11<br />
45 o Gbr 1.13<br />
9