SN EDISI SEPTEMBER

Edisi 

Edisi September 2016 No.42 

JAWARA 

PON 

2016 XIX 

Majalah Olahraga 

Majalah Olahraga

CONTENT 

CONTENT 

2 

SPORTNEWS SEPTEMBER 2016

6 

Ngebon Atlet dan Jorjoran 

Bonus PON XIX Jawa Barat 

SPORTNEWS 

SPORT, HEALTH AND LIFE STYLE 

18 

Penuhi Target PON 

Atletik Raih Medali Terbanyak 

14 

Pembukaan 

PON Jabar Meriah 

DITERBITKAN OLEH: 

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 

Sumatera Selatan 

PENASEHAT 

H Alex Noerdin 

Muddai Madang 

27 

Menembak Sumbang 

Dua Emas 

23 

Anggar Sumsel Raih 

Quattrick Sabre Putra 

KETUA PENGARAH 

H Nasrun Umar 

PENGARAH 

Dhennie Zainal 

S.N. Prana Sohe 

I Gede Surya Negara 

Akmad Yusuf Wibowo 

Akmad Najib 

43 

Petangque Sumsel 

Juara Umum 

PEMIMPIN UMUM 

DR. Ing. Ahmad Taqwa 

PEMIMPIN USAHA 

Nirmala Dewi 

46 

Tim Polo Air Sumsel 

Diintimidasi Suporter 

PEMIMPIN REDAKSI 

Asdit Abdullah 

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 

HB Anto 

54 

Wapres Resmi Tutup 

PON XIX Jawa Barat 

REDAKTUR 

Darmansa 

N Haryanto 

Asmarudin 

60 

Sumsel Tuan Rumah 

ICT 2017 

STAF REDAKSI 

Edi Triono 

Agusti As’adiy 

Majazi Hijaz 

Omar Syarif 

68 

PS OKU Timur Juara 

Suratin Cup U-17 

LAYOUT 

I Rd Ansyah 

Indra Zuliandi Prabu 

AUDITOR 

Amir Faisal 

LEGAL 

Haris Fahri 

KEUANGAN 

Darma Hidayat 

Bahryansyah 

SEKRETARIAT 

Taufik Hidayat 

Arum Wulandari 

SIRKULASI : 

Taufik Amani 

Mukoddiso 

ALAMAT REDAKSI DAN 

PEMASARAN : 

Jalan Jend. Sudirman 

No. 1048 Palembang 

Telp : (0711) 8884445. 

Email: sportnewsmagz@gmail.com 

SEPTEMBER 2016 SPORTNEWS 3

SALAM OLAHRAGA 

9 9 SEPTEMBER 

Asdit Abdullah 

Pemimpin Redaksi 

Bagi masyarakat tanah air 

khususnya masyarakat 

olahraga, tanggal 9 

September tentunya 

sudah tidak asing lagi, dikenal dan 

diperingati sebagai Hari Olahraga 

Nasional (HAORNAS). Melalui 

peringatan HAORNAS tersebut slogan 

“mengolahragakan masyarakat dan 

memasyarakatkan olahraga” menjadi 

kian populer dan begitu fenomenal, 

hingga kini. Jika dihitung sejak tanggal 

mulai diperingati (pada tahun 1983) 

berarti tahun ini, Hari Olahraga 

Nasional telah memasuki tahun 

ke-33. Penetapan tanggal tersebut 

berkaitan erat pada momen bersejarah 

dalam dunia olahraga Indonesia, yaitu 

terselenggarannya Pekan Olahraga 

Nasional (PON) pertama tanggal 9-12 

September 1948 di Stadion Sriwedari 

Solo, Jawa Tengah. 

Peringatan Haornas adalah 

momentum untuk mengingatkan 

sejarah olahraga Indonesia dan 

upaya membudayakan olahraga 

sebagai alat pendidikan yang 

sanggup menyehatkan jiwa dan 

raga segenap bangsa Indonesia. 

Olahraga merupakan instrumen 

penting bagi pembangunan karakter 

bangsa Indonesia (national character 

building), sehingga sepatutnya 

masyarakat menjadikan olahraga 

sebagai budaya dan gaya hidup 

sehingga dapat menjadi model untuk 

membentuk mental yang tangguh, 

disiplin dan sportif serta perekat 

persatuan dan kesatuan bangsa. 

Meskipun tidak memiliki korelasi 

Alex Noerdin. 

Hari Olahraga Nasional, tanggal 9 

September juga bertepatan dengan Hari 

Ulang Tahun Gubernur Sumatera Selatan, 

H. Alex Noerdin 

dengan Hari Olahraga Nasional, 

daerah lebih maju, lebih cepat dan 

tanggal 9 September juga bertepatan 

lebih hebat. Tanpa olahraga, maka 

dengan Hari Ulang Tahun Gubernur 

Sumatera Selatan mungkin tidak 

Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin. 

akan memiliki kompleks olahraga 

Kiprahnya di kancah olahraga 

Jakabaring Sport City (JSC). 

nasional, regional bahkan dunia 

Dalam perjalanannya, konsepsi 

seakan mempresentasikan semangat 

pembangunan yang dikedepankan 

Haornas “Membudayakan Olahraga.” 

Alex Noerdin melalui olahraga 

Alex telah membuktikan melalui 

memberikan kontribusi signifikan bagi 

olahraga provinsi Sumatera Selatan 

pembangunan Sumatera Selatan dan 

telah “menjadi perhatian dunia” dan 

bangsa Indonesia. LRT, Tol Sumatera, 

melakukan akselerasi pembangunan 

Jembatan Musi, Investor, dan lain-lain, 

4 


maupun event-event olahraga nasional hingga 

dunia adalah sisi lain “akibat” yang ditimbulkan 

dari “sebab” konsepsi pembangunan olahraga 

yang di rumuskan Alex. 

Bukti lain yang tak terbantahkan adalah 

Sumatera Selatan telah mengharumkan 

nama bangsa Indonesia, mengantarkannya 

menjadi juara umum pada perhelatan 

Asean Games (Sea Games) XXVI tahun 

2011 dan Islamic Solidarity Games (ISG) III 

tahun 2013. Insya Allah, Sumatera Selatan 

yang diberikan kepercayaan untuk menjadi 

“Host” dalam menggelar multi event Asian 

Games XVIII tahun 2018 nanti, juga mampu 

mereposisi peringkat prestasi olahraga 

atlet nasional ke peringkat yang lebih baik, 

terhormat dan terdepan. 

Sebagai orang nomor satu di 

Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang 

begitu concern dengan olahraga, telah 

menginspirasi betapa pentingnya olahraga 

bagi pembangunan daerah dan bangsa. 

Ambisinya untuk membangun berbagai 

fasilitas olahraga meskipun dengan 

dana pas-pasan justru membuahkan 

hasil pembangunan infrastuktur yang 

menakjubkan bagi Sumatera Selatan, 

maupun bangsa Indonesia. Pembangunan 

infrastruktur khususnya Jakabaring Sport 

City (JSC) maupun pelaksanaan event-event 

olahraga yang ada, tentunya salah satu 

upaya “Membudayakan Olahraga” sehingga 

nantinya olahraga tidak saja disukai, tetapi 

akan menjadi kebutuhan yang ujungnya 

akan berdampak pada kesehatan dan 

produktivitas kerja di masyarakat serta 

peningkatan prestasi olahraga daerah. 

Seyogyanya, masyarakat olahraga 

maupun pelaku olahraga intropeksi dan 

fokus untuk mengisi dan memberdayakan 

sarana dan prasarana olahraga daerah 

dengan pembinaan prestasi dengan 

program-program yang terarah, serius dan 

konsisten. 

Tanggal 9 September, khususnya 

bagi masyarakat Sumsel, menjadi spesial 

yang harus kita syukuri atas karunia-Nya, 

karena tidak saja sebagai hari dimana 

momen bersejarah dalam dunia olahraga 

Indonesia bangkit, tetapi juga hari dimana 

Gubernur Sumatera Selatan dilahirkan yang 

konsisten dan semangat memperjuangkan 

dan membudayakan kemajuan olahraga 

daerah dan bangsa. Selamat Hari Olahraga 

Nasional, Selamat Ulang Tahun Pak Alex !!! 

*** 


LAPORAN UTAMA 

NGEBON ATLET 

dan 

JORJORAN BONUS 

6 


PON seharusnya etalase hasil 

pembinaan atlet di daerah. Bukan 

malah asal comot atlet berprestasi 

nasional dan mengiming-imingi 

bonus ratusan juta 

rupiah hanya untuk mendulang 

medali emas semata. 

Mengharumkan nama daerah tentu misi 

mulia. Namun, jika dilakukan dengan 

segala cara tentu membuat gerah. Tak 

sabar dengan proses menemukan bibit 

atlet dan membinanya, banyak pemerintah 

provinsi memilih potong kompas dengan “membeli 

jadi” atlet nasional untuk mendulang pundi-pundi emas 

dari cabor lumbung medali. 

Fenomena yang populer disebut bon-bonan itu 

ditemukan pada perjalanan karir beberapa atlet nasional. 

Diantaranya adalah I Gede Siman Sudartawa, perenang 

andalan Indonesia di nomor gaya punggung putra 

yang di PON XIX 2016 membela kontingen DKI Jakarta. 

Begitu juga dengan yang dialami putra kebanggan 

Lampung, Eko Yuli Irawan, yang saat ini menjadi bagian 

dari kontingen PON Jawa Timur setelah sebelumnya 

membela panji-panji Kalimantan Timur. Dua atlet tenis 

Aldila Sutjiadi dan Vonny Darlina memilih boyongan ke 

Jatim, setelah mengundurkan diri dari kontingan DKI 

Jakarta. Sedangkan mantan atlet tenis meja nasional, 

Lingling Agustin, pada PON XIX Jabar 2016 ini mewakili 

Provinsi Papua. 

Lingling Agustin mengungkapkan, Pemprov Papua 

bersedia meneken kontrak Rp 250 juta agar dirinya 

memperkuat kontingan di PON Jabar. “Kontrak tersebut 

tidak dengan syarat. Dapat medali atau tidak, saya 

tetap dibayar Rp 250 juta,” ungkapnya. 

Lain kontrak, lain lagi uang saku dan bonus. Lingling 

membeberkan tahun ini uang saku untuk satu atlet Rp 

30 juta per orang. “Kalau berhasil meraih emas, bonusnya 

Rp 1 miliar,” tambahnya. 

Angka miliaran rupiah kabarnya memang menjadi 

harga pasaran baru untuk transfer atlet di PON Jabar. 

Harga yang sama juga terjadi pada transfer Eko Yuli 

Irawan dari Kaltim ke Jatim dan perpindahan perenang 

I Gede Siman Sudartawa dari Riau ke DKI Jakarta. 

Benarkan demikian ? Alamsyah Wijaya, Kabid Angkat 

besi PB PABBSI mengatakan soal harga itu sangat 

relatif. Komitmen atlet dengan KONI yang bersangkutan 

memang menentukan besaran nominal kompensasi 

yang didapatkan. 

Informasi yang beredar di lingkungan KONI Jatim, 

untuk ngebon atlet berpretasi nasional harus tersedia 


LAPORAN UTAMA 

dana sekitar Rp 500 juta per atlet. Jumlah itu belum 

termasuk biaya bulanan yang diberikan kepada 

atlet impor tersebut. 

Setidaknya sekitar, Rp.12-15 juta dibutuhkan 

untuk menjalankan program latihan. “Jadi harapannya 

dengan biaya yang lebih sedikit ketimbang 

pembinaan atlet lokal, kami menargetkan besar 

buat atlet tersebut,” kata Dhimam Abror, selaku 

badan pelaksana puslatda KONI Jatim, menjelaskan 

kalkulasinya 

Sedangkan untuk membina atlet lokal, Abror 

menyebutkan kebutuhan dana sekitar Rp 7-9 juta 

setiap bulannya. Jumlah tersebut sepenuhnya untuk 

kebutuhan latihan dan vitamin atlet. 

Sementara itu, Ketua kontingen DKI Jakarta 

Djumhuron enggan menyebut angka pasti untuk 

mendatangkan atlet impor seperti I Gede Siman Sudartawa. 

Menurutnya, langkah yang diambil Jakarta 

tidak berbeda jauh dengan kontingen lain.”Yang 

penting sesuai prosedur, bukan ilegal,” katanya. 

Sedangkan Ketua Pembinaan dan Prestasi KONI 

Sulsel, Nukhrawi Nawir menilai perpindahan atlet 

berpretasi tak perlu dimasalahkan. Dia beralasan, 

jika memang sudah berdomisili dan bekerja di luar 

provinsi bagaimana lagi. 

Pada PON Jabar, diakui Nawir, banyak atlet 

Sulsel yang ikut memperkuat kontingen lain. Sebut 

saja atlet cabang olahraga (cabor) dayung Jawa 

Timur yang diperkuat Mahendra Yanto. Sementara 

cabor renang, ada Muhammad Hamgari yang 

kerap menjadi andalan Sulsel di sejumlah kejurnas 

juga hengkang ke Jatim. Menurut Nawir, wajar jika 

para atlet memperkuat provinsi lain, termasuk Jawa 

Timur, yang pernah “menampung” banyak atlet 

Sulsel di era 90-an itu. 

Meskipun sebagian provinsi menganggap wajar, 

ketergantungan kepada atlet bon-bonan bukan 

berarti tak bisa dihilangkan. Wakil Ketua IV KONI 

Kaltim Rusdiansyah Aras menyebut bahwa saat ini 

Kaltim sedang mengurangi candu menggunakan 

atlet luar daerah dan memberi kesempatan kepada 

putra daerah. “Di PON Jawa Barat ini Kaltim tidak 

memakai jasa atlet mutasi. Sebagian memang ada 

atlet mutasi, tapi rata-rata adalah atlet yang sudah 

membela Kaltim sejak PON 2008,” imbuhnya kepada 

Kaltim Post kemarin. 

Sekadar informasi, saat ini kekuatan Kaltim memang 

tidak bertumpu pada atlet mutasi. Bahkan di 

cabor gulat yang menjadi andalan Kaltim selama ini, 

100 persen merupakan produk lokal. Artinya, meski 

tren bonbonan tengah menjadi isu hangat, Kaltim 

menegaskan lebih fokus membina putra daerah. 

“Saat ini atlet kita yang banyak dibajak daerah lain, 

artinya pembinaan di Kaltim lebih baik dari daerah 

lain,” tegas Rusdi. 

8 


foto: net 


LAPORAN UTAMA 

Di Balik 

MANISNYA 

Gelimang 

BONUS PON 

FOTO: NET 

10 


Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 

Jawa Barat kembali 

menjadi ajang pemerintah daerah 

untuk adu bonus. DKI Jakarta 

menawarkan Rp 1 miliar untuk peraih emas, 

Sumatera Selatan janjikan apartemen 

Memberikan bonus 

kepada atlet berprestasi 

memang 

sudah semestinya. 

Tapi nominal yang 

jauh lebih besar ketimbang bonus 

untuk para peraih medali di ajang 

internasional memunculkan dilematis. 

Selain itu, perbedaan mencolok janji 

masing-masing daerah berpotensi 

memunculkan atlet kutu loncat. Daerah 

yang menawarkan bonus paling 

besar menjadi incaran para atlet. 

Mau diakui atau tidak ada bahaya 

laten yang mengintai di balik manisnya 

gelimangan bonus PON. 

Fenomena itu bukan sekali ini saja 

muncul tapi sudah menjadi tradisi. 

Maklum, dalam pelaksanaannya tak 

semua daerah bisa mengucurkan 

dana pembinaan olahraga secara 

konsisten. 

Tak sedikit yang menerapkan 

sistem kebut semalam dalam persiapan 

menuju PON. Pemusatan latihan 

daerah (pelatda) hanya digeber 

setahun sebelum PON atau bahkan 

ada yang nekad menggeber pelatda 

pada tahun yang sama dengan 

pelaksanaan PON. Artinya, buat para 

atlet ada masa jeda dua PON di mana 

mereka tak mendapatkan uang saku 

dari KONI provinsi. Padahal belum 

tentu mereka dipanggil ke pelatnas. 

Maka, mau tak mau atlet cari 

pendapatan lain di luar profesinya 

untuk menghidupi diri-sendiri dan 

bisa tetap berlatih. Makanya pula, tak 

sedikit atlet-atlet yang aji mumpung 

dengan memanfaatkan pemerintah 

daerah yang jor-joran menjelang 

PON. Mereka memilih provinsi yang 

menawarkan fasilitas latihan, uang 

saku, dan bonus besar. Meskipun 

dalam pelaksanaannya mutasi atlet 

tak lancar melulu. Bahkan, ada kasus 

atlet tak bisa tanding karena terganjal 

masalah transfer daerah itu. 

Di antara kontestan PON, pemerintah 

DKI Jakarta yang memberikan 

janji paling menggiurkan. Mereka 

menjanjikan bonus kepada peraih 

emas PON Jabar 2016 yang dihelat 

mulai 17-29 September sebesar Rp 

1 miliar. Tidak ada penjelasan lebih 

rinci untuk para penerima bonus. 

Misalnya apakah Rp 1 miliar itu untuk 

mengapresiasi per keping emas atau 

per atlet. Sebab, cabang olahraga 

yang dipertandingan bermacam-macam, 

ada yang tunggal, ganda, trio, 


LAPORAN UTAMA 

beregu, dan tim. 

Padahal referensi pembagian bonus dari sebuah ajang olahraga 

amat mudah didapatkan lewat mesin pencari google. Jerman misalnya 

secara detail mengatur besaran bonus kepada atlet olimpiade 

yang berprestasi. Bukan cuma mereka yang dapat medali, tapi 

sampai para perempatfinalis untuk cabang-cabang olahraga yang 

mempunyai popularitas tinggi di level dunia. Juga bagaimana mereka 

membagi bonus kepada nomor tunggal, duo, trio, beregu, dan 

tim. 

Bahkan, jika ditilik nominalnya saja sudah terlalu ‘wow’. Nominal 

itu seperlima dari yang didapatkan atlet peraih medali emas olimpiade 

atau setengah dari perak olimpiade 2016. 

Apalagi jika menilik nominal bonus peraih emas Asian Games 

2014 Incheon. Anda bakal geleng-geleng kepala sembari mengatakan, 

“Pantas atlet lebih senang tampil di PON. Dengan pesaing 

yang lebih ringan, bonusnya lebih besar,”. Bisa jadi Anda tak sendirian 

bergumam. 

Ya, penyumbang emas Asian Games Korea Selatan itu 

diberi bonus oleh pemerintah Rp 400 juta. Untuk level 

SEA Games, atlet penyumbang emas diganjar bonus 

‘cuma’ senilai Rp 200 juta. Bisa dibayangkan betapa 

berbahayanya bonus-bonus itu dalam pencapaian 

prestasi Indonesia di level internasional? 

Dengan nominal itu DKI memang menjadi 

daerah yang menjanjikan bonus paling 

besar di antara kontestan PON lainnya. 

Tuan rumah Jawa Barat tak menyebut 

secara detail nominal bonus yang 

ditawarkan kepada peraih medali. 

Gubernur Jawa Barat Ahmad 

Heryawan hanya menyebut Jabar 

yang turun dengan kekuatan paling besar, 

1.945 atlet, ada bonus dan target 

juara umum. 

Pengumuman satu daerah biasanya 

sukses membuat panas telinga petinggi 

KONI dan pemerintah provinsi lain. Lagipula, 

muncul ketakutan atlet yang jadi lumbung emas 

bakal dibajak oleh daerah yang punya iming-iming bonus lebih besar. 

Seperti Gubernur Papua Lukas Enembe yang tak mau kalah dalam 

memberikan bonus PON dari DKI. Papua mengirimkan 304 atlet 

yang turun dalam 34 cabor dari 44 cabor yang dipertandingkan. 

Sumatera Selatan punya cara lain. Pemerintah provinsi Sumsesl 

menjanjikan bonus berupa apartemen di athlete village Asian 

Games 2018 kepada peraih medali PON. Setelah perhelatan asian 

Games kelar, apartemen yang kini tengah dibangun itu memang 

akan dilelang. Nah, di antaranya ada jatah untuk para peraih medali. 

Jawa Timur juga menjanjikan Rp 250 juta buat para peraih emas, 

Sumatera Barat Rp 200 juta, begitu pula Riau yang memberikan 

iming-iming Rp 200 juta. 

Janji yang menyenangkan tapi ternyata menyimpan buntut yang 

cukup panjang dan rumit. 

Dengan adanya besaran yang amat jomplang satu daerah 

dengan yang lainnya dan berbuntut pada sportivitas, apakah tidak 

sebaiknya ada regulasi yang mengatur besaran bonus kepada atlet 

sesuai level persaingannya, bukan sekadar kemampuan masing-masing 

daerah? 

12 


FOTO: NET 


LAPORAN KHUSUS 

PEMBUKAAN PON JABAR MERIAH 

KONTINGEN SUMSEL 

JADI PUSAT PERHATIAN 

14 


FOTO: DARMANSYAH/SN 



Semarak pesta kembang api merwarnai pembukaan PON XIX Jawa Barat. 

FOTO-FOTO: DARMANSYAH/SN 

Pembukaan Pekan Olahraga 

Nasional (PON) Jawa Barat 

XIX Tahun 2016 berjalan 

lancar dihadiri langsung oleh 

Presiden Republik Indonesia Joko 

Widodo beserta Ibu Negara di Gelora 

Bandung Lautan Api Sabtu, (17/9) 

malam. Sebanyak 44 cabang olahraga 

dari 756 nomor pertandingan resmi 

dimulai, dengan diikuti sebanyak 34 

Provinsi di Indonesia. 

Masyarakat disuguhkan tarian 

kontemporer ratusan penari dilengkapi 

lampu LID menghentakan kaki ketanah 

yang tiba tiba hidup dengan jantung 

yang berdenyut. Hal itu ingin menggambarkan 

kesaktian tanah di Pulau Jawa 

bisa menciptakan para legenda olahraga. 

Selanjutnya tarian kolosal dengan 

maksud sama selain olahraga tanah 

Jawa Barat mampu melahirkan generasi 

pencinta seni serta menjunjung 

tinggi etnis kebudayaan asal. 

Sebelum acara inti itu dibuka masyarakat 

Bandung disuguhkan penampilan 

Band tersohor kota asal Gigi menghibur 

selama satu jam. Lalu di buka 

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat menghadiri pembukaan PON XIX Jawa Barat 

16 


oleh hiporia pesta kembang api cukup 

mengejutkan dan memukau masyarkat. 

Selanjutnya defile 34 kontingen provinsi. 

Sedangkan Provinsi Sumsel berada 

diurutan ke-31 sempat menunjukkan 

penampilan singkat didepan Presiden 

RI dengan melakukan seleberasi tulisan 

menyatakan Sumsel siap menjadi tuan 

rumah Asian Games 2018 nanti. 

Urutan defile kontingen sendiri dimulai. 

Dari, Provinsi Aceh; Bali; Banten; 

Bengkulu; Yogyakarta; DKI Jakarta; 

Gorontalo; Jawa Tengah; Jawa Timur; 

Kalimantan Barat; Kalimantan Selatan; 

Kalimantan Tengah; Kalimantan 

Timur; Kalamantan Utara; Babel; Riau; 

Lampung; Maluku; Maluku Utara; Nusa 

Tengara Barat; Nusa Tengara Timur; 

Papua; Papua Barat; Riau; Sulawesi Barat; 

Sulawesi Selatan; Sulawesi Tengah; 

Sulawesi Tenggara; Sulawesi Utara; 

Sumatera Barat; Sumatera Selatan; 

Sumatera Utara dan terakhir ditutup 

oleh tuan rumah Jawa Barat. 

”Dengan mengucapkan bismillah 

PON di Jawa Barat saya buka,”kata 

Presiden Jokowi resmi membuka acara 

dan menekan tombol sirene. 

Presiden juga berpesan pelaksana 

PON sebagai ajang mencari atlet terbaik 

Indonesia untuk melanjutkan tongkat 

estafet berjaya di event Internasional 

yakni pelaksana Asian Games 2018 

nanti. Jokowi meyakini semua atlet di 

seluruh Indonesia yang terlibat dalam 

PON hari ini adalah para atlet terbaik 

dari berbagai Provinsi Tanah Air. 

”Semua memang harus bergerak 

mulai dari lorong lorong hingga ke 

tingkat provinsi. Saya yakin semua yang 

datang adalah atlet terbaik Indonesia. 

Dari penyaringan ini (PON) kalian lah 

yang akan mewakili Indonesia di ajang 

Internasional,”pungkasnya. 

Lalu api PON dihidupkan sebagai 

wujud semangat sportifitas olahraga. 

Dibawa oleh 7 atlet legenda Indonesia 

antara lain Susi Susanti, Ade Rai dan 

Taufik Hidayat. 

Sementara itu Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin menyatakan optimis 

kontingen Sumsel mampu meraih hasil 

yang maksimal pada pelaksanaan PON 

tersebut. Selain itu misi Sumsel hadir 

di acara kali ini, sekaligus melakukan 

promosi terkait tugas besarnya yang 

diberikan oleh Negara sebagai tuan rumah 

Asian Games ke–18 tahun 2018 

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin foto bersama wakil gubernur Jabar, Menpora dan ketua 

umum KONI Pusat di sela acara pembukaan PON XIX Jawa Barat. 

di Palembag. 

”Walaupun berat kita tetap menargetkan 

hasil yang maksimal. Kita juga 

melakukan sosialisasi Asian Games 

sebagai salah satu tuan rumah di Palembang,”ucapnya. 

Selanjutnya acara 

ditutup dengan apik kembali pesta 

kembang api disuguhkan selama 10 

menit kepada masyarakat. 

SUMSEL JADI PERHATIAN 

Sementara itu, kontingen Sumsel 

tampil beda dalam defile pembukaan 

PON tersebut. Pasalnya, ketika melakukan 

defile tepat dihadapan Presiden 

Republik Indonesia Joko Widodo, secara 

mengejutkan kontingen Sumsel menampilkan 

sejumlah wanita memakai 

kaos dengan formasi bertuliskan “Asian 

Games 2018 Sumsel We Ready !!”. 

Sontak saja, aksi kontingen Sumsel 

ini mendapat sambutan hangat dari 

Presiden dengan memberikan standing 

uplous yang juga diikuti Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin. 

Ketua Harian KONI Sumsel, Nasrun 

Umar saat dibincangi terkait ide tersebut, 

mengatakan, ide tersebut sengaja 

dilakukan sebagai bentuk sosialisasi 

kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah 

Asian Games 2018 di Palembang. 

Namun, menariknya, dikatakan Nasrun 

ide formasi tersebut rupanya tidak 

diketahui Gubernur Sumsel. 

”Itu sengaja memberi supraise 

atau kejutan kepada seluruh penonton 

yang hadir termasuk juga kepada pak 

Gubernur. Penampilan formasi bertuliskan 

’Asian Games Sumsel We Ready’ 

ini sebelumnya tidak diketahui sama 

sekali oleh Pak Gubernur . Dan akhirnya 

terbukti kontingen Sumsel tampil beda 

menarik perhatian seluruh penonton,” 

ucap Nasrun. (man) 



PENUHI TARGET PON 

Atletik 

MEDALI 

Raih 

TERBANYAK 

18 



Capaian tertinggi dalam mengoleksi 

medali rupanya diraih 

oleh kontingen cabang olahraga 

Atletik. Hal ini merupakan 

prestasi tersendiri bagi para atlet Atletik 

Sumsel yang berlaga membawa bendera 

Bumi Sriwijaya di Pekan Olahraga 

Nasional (PON) ke-XIX di Jawa Barat. 

Dengan raihan 5 medali, dua medali 

emas, dua perak dan satu perunggu, 

Atletik menjadi penyumbang medali 

terbanyak diatas cabang olahraga 

Dayung (Empat medali: dua perak dan 

dua perunggu) dan Menembak (Empat 

medali: dua emas dan dua perunggu). 

Menurut pelatih Atletik Sumsel Abdullah 

Kadir Sani, capaian ini merupakan 

hasil kerja keras para atletnya. Dengan 

berlatih secara maksimal, maka 

capaian positif ini mereka benar-benar 

mendapatkan hasil yang optimal. 

“Anak-anak berlatih dengan semangat. 

Apalagi fasilitas kita mendukung, 

support dari KONI Sumsel juga 

bagus. Apalagi dukungan dari Pengprov, 

mereka memperhatikan betul,” 

ungkapnya, Kamis (29/9). 

Dengan dukungan yang demikian, 

kedepan ia akan memberikan lebih dari 

apa yang sudah diraih selama ini. Sebab 

dukungan dari Pengrov terus mengalir. 

Ia berharap dukungan lebih dari KONI 

Sumsel.“Kita berharap PON Papua 

2020 atletik dapat memberikan lebih” 

tungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Harian Persatuan 

Atletik Seluruh Indonesia (PASI) 

Sumsel Riduan Tumenggung mengatakan 

bahwa capaian ini patut disyukuri. 

Sebab buah manis ini merupakan 

kerja keras jajaran pelatih, atlet dan 

pengurus itu sendiri. Namun tak cukup 

puas, kedepan prestasi ini akan terus 

dipertahankan. 

“Kita bersyukur, target satu emas 

dari Gubernur rupanya kita bisa memberikan 

lebih. Apalagi ada Srimaya pada 

lari 400 meter puteri memecahkan 

rekor PON. Inilah hasil kerja keras atlet 

dan pak Robby Kurniawan selaku Ketua 

Umum,” jelasnya. 

Lanjutnya, Ketua Umum PASI Sumsel 

juga akan memberikan apresiasi 

secara pribadi atas prestasi tersebut. 

Selain, bonus dari KONI Sumsel dan 

Pemerintah Provinsi. Dan tidak hanya 

atlet, pelatih pun diberi dengan hal 

serupa meski nominalnya tidak sama. 



Atlet atletik Sumsel nomor dada 343 Jauhari Johan saat turun di nomor 5000m putra. 

“Inilah yang membedakan dengan 

pengurus lain, pelatih juga diberi 

bonus oleh Ketua Umum secara pribadi. 

Sebab atlet tanpa pelatih kan 

jadi timpang dan tidak maksimal,” 

pungkasnya. 

Dua Medali Emas atletik diraih 

oleh atlet andalan Sumsel, yakni Rio 

Maholtra yang merebut medali emas 

nomor lari gawang 110 meter dan 

Srimaya mendapat emas di nomor 

400 meter, alhasil target yang dibebankan 

terbayar lunas. 

Bertanding di Stadion Pakansari 

Cibinong, Rio Maholtra mencatat nilai 

tertinggi dengan waktu 14,23 detik, 

disusul atlet Ricky Wibowo asal Jabar 

dengan waktu 14,95 detik dan di tempat 

ketiga direbut Edy Jakariya asal 

Jatim dengan waktu 14,98 detik. 

Rio yang juga seorang anggota 

Pasukan pengaman Presiden (Paspamres) 

ini, memperbaiki rekornya 

saat PON 2012 di Riau lalu yang hanya 

20 


mendapatkan perak. 

Sedangkan emas kedua disumbangkan 

oleh atlet putri Srimaya 

yang memenangkan pertandingan 

di nomor 400 meter. Srimaya berhasil 

membukukan waktu 54,46 

detik. Kemudian perak dan perunggu 

direbut kontingen Bali yaitu pelari 

Gusti Ayu dan Dewi Ayu. Srimaya 

yang turun dinomor spesialisnya ini, 

tidak bisa memecahkan rekor milik 

dia sebelumnya pada PON 2012 di 

Riau. 

Sementara Ni Putu Desi yang turun 

di nomor lompat galah sukses meraih 

medali perak dengan lompatan 3,65. 


Sementara di nomor lari gawang putri 

200 Meter, Sri Maya juga berhasil 

menorehkan medali perunggu dengan 

catatan waktu 24,93. Sedangkian 

Jauhari Johan pada nomor 10.000 

meter harus puas dengan medali perak 

dibawah saingan beratnya Agus Prayogo 

dari Jabar. (man) 



Tim anggar Sumsel saat melawan tim anggar tuan rumah Jawa Barat, tim Sumsel akhirnya memastikan diri meraih medali emas 

dan berhasil mencetak quatrik sejak PON tahun 2004. 

22 


ANGGAR SUMSEL 

RAIH 

QUATTRICK 

SABRE PUTRA 

Tim anggar Sumsel berhasil meraih 

gelar keempat atau Quattrick 

medali emas di nomor beregu Sabre 

Putra usai menjadi yang terbaik di 

ajang PON Jabar ke XIX. 




Atlet Anggar 

Sabre Beregu 

Putra berhasil 

mempersembahkan 

medali 

emas. 


K 

epastian anak asuhan Lucky itu mendapatkan medali emas, 

mengalahkan tim tuan rumah Jawa Barat dengan skor telak 

45-28 di babak final yang digelar di Hotel Haris Bandung, 

Senin (26/9). Raihan apik ini membuat para zorro Sumsel 

mampu mempertahankan medali emas pada empat kalinya 

di gelaran PON. 

Tim Sumsel yang diperkuat pemain andalannya Ade Indra 

Ansori, Ricky Dhisulimah, Rully Mauliadhani dan Agista 

Andhani mampu tampil dominan sejak awal pertandingan. 

Dengan teknik-teknkk terukur mereka mampu meraih poinpoin 

penuh dengan tusukan yang tepat mengenai sasaran. 

Bahkan Sumsel berhasil unggul jauh 25-11 perolehan poin 

atas Jabar. Berada di atas angin, para atlet yang tampil 

nyentrik ini mampu unggul telak 45-28 hingga akhir laga. 

Sementara tuan rumah yang didukung penuh oleh puluhan 

suporternya tampil kurang greget. Idon jaya cs kerap 

kali melakukan kesalahan mendasar yang membuat para 

zorro Sumsel mampu dengan mudah mencari poin. 

Medali emas nomor sabre putra ini setidaknya menjadi 

pelipur lara bagi para zorro Sumsel berhasil memecahkan 

telur dengan mendapatkan medali emas. Hingga memasuki 

24 


akhir PON, total cabor anggar mampu menyumbangkankan 

satu medali emas dan medali 

perak perorangan putra atas nama Ricky 

Dhisulaiman. 

Namun hasil tersebut masih belum bisa 

menyamai raihan anggar Sumsel di PON 

Pekanbaru lalu yang berhasil menyabet lima 

medali emas, lima perak dan lima perunggu. 

Pelatih anggar putra Sumsel, Lucky Ramdhani 

mengaku sangat puas dengan raihan 

Quattrick medali emas di nomor beregu sabre 

putra. Menurutnya penampilan di laga final adalah 

yang terbaik para zorro Sumsel mainkan 

karena berhasil menang telak atas tuan rumah. 

Ia menyebut, kemenangan ini tidak terlepas 

berkat ikatan batin kuat antara pemain, pelatih 

dan pengurus anggar Sumsel yang bertekad 

meraih juara. 

”Alhamdulillah kita pertahankan empat kali 

medali emas. Dengan persiapan minim, kita 

mampu membalikkan keadaan lawan tuan 

rumah yang TC di Korea Selatan,” ujarnya. 

Sementara itu, ketua kontingen tim Sumsel, 

Ahmad Taqwa menambahkan, ini kemenangan 

masyarakat Sumsel, kita juga masih 

menunggu pertandingan dinomor lain. ”bonus 

amartemen menunggu mereka yang raih medali 

emas,” ujarnya. (man/ril) 

Sekretaris Umum KONI Sumsel Ahmad Takwa foto 

bersama tim anggar Sumsel usai pengalungan medali 

kepada tim anggar Sumsel yang berhasil 

meraih medali emas 



26 


MENEMBAK SUMBANG 

2EMAS 




Fidella Puspa Dewi, 

Ayu Estri Handani dan 

Rachma Inda Saputri 

atlet menambak Sumsel 

yang berhasil meraih medali emas di 

nomor 10m Air Rifle Women. 


Perolehan medali kontingen 

Sumatera Selatan (Sumsel) 

turut disumbangkan dari 

cabang olahraga Menembak. 

Cabang olahraga yang ketuai oleh H 

Alex Noerdin Gubernur Sumsel ini langsung 

memborong dua medali emas 

dan dua perunggu. 

Suasana haru terlihat di venue 

Cabor menembak KONI Jabar Kota 

Camahi Kabupaten Bandung Utara. 

Tiga Srikandi Sumsel turun di nomor 

10m Air Rifle Women team berhasil 

mendulang mendali emas pertama 

bagi kontingen Sumsel ajang Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. 

Mereka adalah Ayu Estri Handani, 

Fidella Puspa Dewi dan Rachma Inda 

Saputri. Dari pelaksanaan memasuki 

hari keenam Sumsel baru menuliskan 

1 emas di klasemen perolehan mendali. 

”Saya yang pertama kali menangis 

Kak, rasanya bagaimana. Karena kami 

tau kita belum dapat emas. Jadi ini 

emas pertama bagi Sumsel,”kata Ayu 

Estri Handani saat dibincangi. 

Gadis cantik kelahiran Palembang 

20 Juni 1993 ini, ternyata adik sepupu 

dari penembak handal unggulan Sumsel 

Maharani Ardi. Dari kakak itulah Ayu 

diperkenalkan olahraga menebak sejak 

tahun 2010 silam. 

”Saya juga sudah telepon ayah ibu 

dan kakak (Maharani Ardi). Mendengar 

itu mereka sangat senang,”ucap alumi 

Universitas Tridinanti angkatan 2015 

ini. 

Lalu Rachma Indah Saputri lansung 

merangkul kedua rekannya juga dengan 

berlinang air mata. Rachma awalnya 

28 


sudah yakin bisa mendapatkan emas 

bersama rekan rekannya tersebut. 

”Walapun tidak ada mimpi bisa dapat 

emas. Tapi keyakinan saya besar. 

Maka tahu kami menang kita bertiga 

sama-sama menangis,”ucap Rachma. 

Sementara Emas kedua berhasil 

disabet oleh petembak asal Bumi Sriwijaya 

Fidella Puspa Dewi lewat nomor 

spesialisnya Air Riffle Perorangan Putri. 

”Dan dinomor yang sama, perunggunya 

yang dapat adalah atlet kita 

yaitu Rahma Inda Saputri. Sehingga 

dinomor Air Riffle Perorangan putri, kita 

hanya lepaskan perak ke atlet Papua,” 

jelasnya. 

Sementara, perunggu kedua berhasil 

disumbangkan penembak putra 

Sumsel, Achmad Sudarwan di nomor 

prone putra. Wawan meraih nilai 

180,3 dibawah harun atlet dari Jatim 

‎dengan nilai 201,3 dan Edy Susanto 

atlet Jabar dengan nilai 200,6. 

Manajer menembak kontingen Sumsel, 

H Sigit Wibowo mengaku sangat 

senang atlet Sumsel dapat meraih 

hasil tersebut. Apalagi, Wawan yang 

memang tidak diunggulkan dinomor 

prone. 

”Alhamdulillah syukur menembak 

kembali menambah medali. Di nomor 

prone ini, Wawan tidak terlampau 

dibebani target. Tapi babak delapan 

besar, setelah menghabiskan 60 peluru. 

Lalu dilanjutkan ke final dengan 20 

peluru, akhirnya Wawan meraih medali 

perunggu. Total Sumsel mendapatkan 

dua medali emas dan dua perunggu,” 

tutur Sigit. 

DIRUGIKAN 

Suasana ricuh terjadi di venue Kamis 

(22/9) siang. Buruknya kualitas 

alat penghitung skor yang disiapkan 

oleh panpel menjadi keluhan dan menimbulkan 

kerusuhan. 

Pelatih menembak Sumsel, Saptono 

sendiri mengatakan kejadian rusaknya 

alat penghitungan yang sudah terjadi 

kedua kalinya selama pelaksanaan PON 

XIX Jabar sangat mencoreng pelaksanaan 

pertandingan. 

”Kemarin Sumsel sudah mengalaminya 

di bagian putra, dan hari ini terjadi 

lagi di nomor 50M Prone Women putri. 

Atlet andalan kita Maharani Ardi yang 

sudah menembak sekitar 30 peluru di 

ban 18 diminta pindah ke ban 1 karena 

sistemnya rusak,” jelasnya. 

Menurutnya, kejadian ini jarang 

ditemui, bahkan di PON Kaltim 2012 

lalu tidak terjadi. ”Biasanya jika atlet 

sudah menembak maka hasilnya akan 

otomatis bisa dilihat, sekarang dengan 

sistem manual. Tentu ini akan sangat 

bisa terjadi kesalahan,” ketusnya. 

Sementara itu, cibiran keras terkait 

bobroknya pelaksanaan pertandingan 

cabor menembak datang dari manajer 

Kaltim, Sarwono Hidayat. ”Alatnya kampungan, 

PON Jabar ini proyek gila. Kami 

menolak penghitungan dengan sistem 

manual, seharusnya mereka melihat 

bagaimana alat yang ada di Kaltim, 

DKI Jakarta atau Sumsel. Ini kejuaraan 

nasional, kalau seperti ini seperti kelas 

kacangan,” ketusnya. (man) 

Suasana pertandingan di Lapangan 

KONI Jabar Cimahi. Sumsel berhasil 

meraih dua medali emas 

dua perunggu. 



30 


TIGA 

PERAK 

Untuk 

GULAT 

KUANTO INGIN BERLAGA DI ASIAN GAMES 




CDM Kontingen Sumsel M Adil foto 

bersama usai mengalungkan medali 

kepada atlet Gulat Sumsel Kuanto 

yang berhasil meraih medali perak. 

Cabang Olahraga Gulat berhasil menyumbangkan 

tiga medali perak dalam pelaksanaan 

PON XIX di Jawa Barat. Ketiga 

medali perak tersebut disumbangkan oleh 

Ronald, Wayan dan terakhir Kuanto. Kepastian Kuanto 

ini mendapatkan medali perak setelah Kuanto 

kalah 2-0 dari pegulat tuan rumah Jabar, Aditia di 

babak final kelas 96 kg yang digelar di GOR Saparua 

Bandung, Rabu (28/9). 

32 


Menjadi penyumbang medali terakhir 

bagi Sumsel memiliki rasa kebanggan 

tersendiri dari Kuanto. Ia secara pribadi 

meminta maaf karena gagal menutup 

cabor terakhir dengan raihan medali 

emas. 

”Tadi saya bermain sudah sangat 

maksimal. Tapi sayang harus kalah 

dari lawan. Mungkin rezeki PON Jabar 

hanya sampai di sini” ujarnya usai pertandingan. 

Kuanto pun dengan tegas akan segera 

melupakan kegagalannya di pesta 

olahraga empat tahunan tersebut. Kini 

ia akan fokus untuk ke jenjang lebih 

tinggi yakni dapat menembus Pelatihan 

Nasional (Pelatnas) dan bisa berlaga 

di Asian Games yang bakal digelar di 

Palembang 2018 nanti. 

”2017 akan dipanggil untuk mengikuti 

seleksi timnas. Semoga saja 

saya dapat lolos dan memperkuat 

Indonesia di Asian Games nanti,” harap 

dia. 

Sementara Chief Demision (CDM) 

PON Sumsel, M Adil mengaku puas 

atas penampilan Kuanto yang mampu 

menembus babak final. Adil menyebut, 

laga pamungkas memang sangat 

berat. Terlebih yang dihadapi adalah 

atlet tuan rumah yang memiliki motivasi 

berlebih dan didukung penuh oleh 

suporter. 

”Final ini penuh perjuangan kita 

menghadapi tuan rumah. Harapannya 

memang emas di cabor terakhir ini. 

Tapi kita cukup puas. Pertandingan juga 

berjalan fair,” ujarnya. (Man) 

Atlet Gulat Sumsel Ronald saat upacara 

penyerahan medali setelah berhasil menyumbangkan 

medali perak. 




Prestasi membanggakan 

juga diraih atlet ski air 

Sumsel Indra Hardinata 

pada gelaran PON XIX 

Jawa Barat. Turun dinomor 

Slalom, Indra berhasil 

meraih nilai terbaik termasuk 

mengalahkan persaing 

terberat dari Jawa 

Timur dan DKI Jakarta di 

danau Sakuling Kota Baru, 

Jawa Barat. (24/9). 

INDRA 

RAIH EMAS 

RYAN HANYA RUNNER-UP 

P 

elatih Sky Air Sumsel,Imam mengatakan, 

target minimal satu emas tercapai 

di cabor ski air. ”Sumsel turun di tiga 

nomor. pertama slalom Jumping, trick 

dan weekboard,” katanya. 

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman 

dari pra kualifikasi PON lalu, 

pesaing Indra yakni dari DKI jakarta dan 

Jatim menjadi pesaing semenjak PON 

2012 lalu. 

”Alhamdulillah Indra raih emas untuk 

kedua kalinya dinomor yang sama. 

ini mengulagi hasil konsistennya di pencapaian 

empat tahun lalu,” tutupnya. 

Sementara di cabor pencak silat, 

raut kekecewaan Ryan Sazali tak bisa 

disembunyikan. Hal itu setelah dirinya 

hanya puas mendapat medali perak 

setelah kalah di final kelas F/P 75 kg 

melawan Ardi pesilat Jatim. 

Berlaga di Graha Satria ITB Jatinangor, 

Sabtu (24/9), Ryan yang 

sudah unggul di set pertama harus 

menerima kekalahan atas Ardi di set 

ketiga. Mirisnya Ryan yang sudah jauh 

unggul dalam pengumpulan poin, harus 

dikecewakan juri dan wasit yang menghitung 

tendangan pesilat Jatim meski 

tak mengenai body protect. 

”Pertama saya agak kecewa dengan 

wasit dan juri, okelah hitungan masuk 

dari Jatim, tapi kenapa poin guntingan 

dan bantingan tidak masuk hitungan 

nilai, sudah itu lawan dua kali keluar 

34 


Indra Hardinata Atlet andalan Ski 

Air Sumsel berhasil meraih medali 

emas di nomor men slalom. 


garis saya tidak dapat poin, ” katanya 

kecewa. 

Ryan yang juga atlet Pelatnas ini 

menambahkan, diakui set pertama 

dirinya mendominasi pertandingan. 

Namun setelah adanya pengurangan 

poin karena melakukan kesalahan, dia 

mengaku mulai hilang fokus. ”Ya mudah-mudahan 

kedepannya wasit dan 

juri lebih fair lagi,” ungkapnya. 

Diakui dirinya ditargetkan untuk 

medali emas, namun tidak terlalu kecewa 

setelah meraih hasil perak dan 

mendapatkan bonus dari Danrem. 

”Setelah PON saya akan kembali ke 

Pelatnas, rencana tanggal 1 Oktober 

nanti ke pusat latihan,” katanya. 

Pelatih kepala Pencak Silat, Abas 

Akbar pun tak bisa menutup kekecewaan. 

Namun dirinya menerima hasil kekalahan 

atas Jatim yang notabenenya 

atlet baru. ”Atlet sudah maksimal, tapi 

kurang beruntung. Kecewa sikap wasit, 

kemarin juga kita dikecewakan wasit,” 

ungkapnya. 

Dia menilai seharusnya Jatim tak 

harus mendapatkan poin, dia menilai 

tendangan yang dilepaskan Ardi bukanlah 

masuk hitungan poin melainkan 

Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel Dhennie Zainal memberikan apresiasi kepada Indra 

Hardinata usai mematikan diri meraih medali emas. 

spekulasi saja bahkan Jatim terlihat 

memainkan teknik kata bukan fighting. 

”Nah kenyataannya poin tetap 

masuk. Intinya setelah PON ini akan 

evaluasi, toh Ryan juga tetap Pelatnas,” 

kata pegawai BSB ini. 

Kedepannya, dia meminta Sumsel 

membuka padepokan untuk mencari 

atlet silat potensial. Agar target yang 

dicanangkan terealisasi, hal itu dinilai 

sudah urgen dan wajib memiliki padepokan 

silat,”pungkasnya. (man) 



PEBALAP 

SUMSEL 

FINISH 

DI ENAM BESAR 

36 


Wakil ketua umum I 

KONI Sumsel Dhennie 

Zainal bersama official 

balap sepeda Sumsel 

foto bersama 

kapolresta Sumedang 

D 

ua pembalap sepeda andalan Sumsel 

yang menjalani laga panas para pembalap 

sepeda nasional pada pesta olahraga terbesar 

nasional PON XIX/2016 di Sirkuit 

Track Cikole Bandung Jawa Barat harus 

puas diurutan enam besar. 

Keduanya adalah Agung Fambudi 

dan Mahfud yang harus legowo melepas 

medali kepada pembalap Popo wakil Jatim, 

Mukib delegasi Jateng dan Ahmad 

pembalap tuan rumah.”Ini PON pertama 

untuk sepeda, meskipun belum dapat 

medali, bukan berarti kekecewaan karena 

kita sudah diurutan enam besar dari 

Agung. Kita harus hargai perjuangannya,” 

ujar Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia 

(ISSI) Sumsel, Leonardi Sohe. 

Pemilik ketiga medali sambung pria 

yang akrab dipanggil Dodi ini memang 

sudah diakui sebelumnya menjadi ancaman 

Sumsel karena rekam jejaknya 

yang berada diatas Agung Fambudi dan 

Mahfud baik itu di Kejurnas atau pun Pra 

PON sebelumnya. 

”Maaf, tadi saya jatuh. Saya belum bisa 

kasih medali,” ujar Agung Fambudi singkat 

dengan raut wajah yang sedih. 

Sementara itu, Manajer Balap Sepeda 

Permana mengatakan bahwa pembalap 

andalan Sumsel sempat unggul ketiga di 

sidding run dengan catatan waktu 6,27 

detik di downhill man elite. Tapi difinal 

kalah cepat rivalnya dengan mengantongi 

catatan waktu 6,13 detik dengan jarak 3,7 

kilometer. 

”Kalau tidak jatuh sebetulnya bisa 

dapat perak. Tapi memang cuaca hujan 

dan kompetisi tetap jalan,” ujarnya. 

Dikatakan Permana bahwa dirinya 

akan melaporkan hasil ini kepada Gubernur 

Sumsel H Alex Noerdin. Hal tersebut 

sejalan dengan usulan untuk membuat 

track balap sepeda di kawasan wisata 

Punti Kayu. 

Pasalnya, track di Cikole Bandung 

sangat persis dengan hutan Punti Kayu 

dan diakui Palembang belum memiliki 

track pebalap sepeda. Padahal memang 

banyak dari berbagai kalangan termasuk 

atlet dan pengusaha bermain balap sepeda.”Tentunya 

tak menganggu kawasan 

wisata, selain itu juga sebagai sport tourism 

bagi Sumsel apalagi menjelang Asian Games 

2018,” pungkasnya. (ril/man) 




BILLIARD 

HANYA 

PERUNGGU 

38 



Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun Umar bersama CDM Kontingen Sumsel M Adil dan wakil ketua umum I KONI Sumsel Dhennie 

Zainal menyaksikan langsung pertandingan atlet biliar Sumsel di gedung Siliwangi Bandung. 

Pebiliar andalan Sumsel Kui 

Ciong gagal menyumbangkan 

satu-satunya harapan 

medali emas dari cabang 

olahraga biliard di Pekan Olahraga 

Nasional (PON) Jabar ke XIX. Kegagalannya 

merengkuh podium tertinggi 

di nomor nine ball dikarenakan Kui 

Ciong nampak nervous atau gugup 

saat harus memasukkan bola-bola 

terakhir di babak semifinal yang digelar 

di arena biliar Siliwangi Bandung, 

Rabu (28/9) . 

Berhasil unggul tiga bola dengan 

skor 8-5 atas Rizky asal Jambi, justru 

lawan mampu membalikkan keadaan 

menjadi 8-8 karena ia terlalu gegabah. 

Bahkan, di set penentuan ia kembali 

unggul dengan membabat tujuh bola 

sekaligus. 

Hanya menyisakan bola delapan dan 

sembilan untuk melaju ke final, lagi-lagi 

keberuntungan tidak berpihak kepada 

Kui Ciong. Sodokannya di bola nomor 

delapan gagal masuk ke dalam lubang. 

Atlet berwajah oriental ini pun harus 

mengehela nafas panjang karena gagal 

memasukkan bola. 

Rizky yang sudah di atas angin pun 

nampak dengan santai memasukkan 

bola delapan dan sembilan yang sudah 

berada di depan lubang. Dengan dua 

kali sodokan secara beruntun, pebiliar 

bertubuh tambun ini memastikan diri 

masuk ke final. Atas hasil itu, ia hanya 

berhasil mendapat medali perunggu. 

” Mungkin kurang beruntung saja, 

mudah-mudahan ke depan lebih baik,” 

ujar Kui usai pertandingan. 

Sementara pelatih kepala biliard 

Sumsel, Husein Adhan menjadi 

orang yang merasa sangat terpukul. 

Keluar dari venue, pria paruh baya 

ini nampak terus tertunduk lesu di 

depan pintu keluar. 

Ia tidak menampik rasa kecewa 

karena gagal melaju ke final. Meski 

kemenangan sudah berada di depan 

mata. ”Dia sudah bermain baik dengan 

berhasil unggul tiga bola langsung. 

Ya, tapi mau dikata apa belum rejeki 

kita melaju ke final dan mendapatkan 

medali emas,” ujarnya dengan nada 

sedikit berat. 

Husein sepenuhnya tidak menyalahkan 

sang atlet atas kegagalan ini. Hanya 

saja memang dewi fortuna belum berpihak 

kepada Sumsel. 

”Beginilah olahraga. Kita sudah bermain 

baik namun tidak menjadi juara. 

Kami minta maaf kepada masyarakat 

Sumsel karena gagal menyumbangkan 

medali emas,” kata Husein. (man/ril) 



Atlet dan para 

officail Squash 

Sumsel berfoto 

bersama usai 

meraih medali 

perunggu 


SQUASH SUMSEL 

PENUHI TARGET PERUNGGU 

Target medali perunggu yang 

dibebankan kepada tim Squash 

oleh pengurus, akhirnya bisa 

direalisasikan. Meski tak bisa 

melaju ke babak final karena kalah 

oleh tim Jawa Timur dengan skor 0-2, 

Squash beregu putri otomatis mendapatkan 

perunggu bersama DKI Jakarta 

yang kalah dengan Jabar. 

Bermain di arena Squash Graha 

Siliwangi, Jumat (23/9) pagi, atlet 

beregu yang turun yaitu Dwi Muzaiyaro, 

Nilvia, Melissa dan Emilia terlihat kalah 

pengalaman.Beruntung, sampai menit 

terakhir pertahanan Squash Sumsel 

bisa membendung para pemain Jatim 

yang dimotori Irma yang juga atlet senior 

dan andalan Indonesia. 

Pelatih Squash Sumsel, Wawan 

mengatakan, dari segi permainan anak 

asuhnya memang kalah kelas karena 

berhadapan dengan pemain yang 

notabene adalah atlet Pelatnas. Bahkan 

diakui Jatim lebih siap bertanding 

karena melakukan training center (TC) 

ke Malaysia sebelum PON berlangsung. 

”PON kali ini Sumsel mengirim atlet 

muda, tapi bisa menunjukan kemampuan 

yang terbaik dan meraih perunggu, 

Dwi dan kawan-kawan sudah tampil 

habis-habisan, namun tidak bisa maju 

ke final setelah kalah dari Jatim,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, target yang diinginkan 

KONI memang medali perunggu, 

dan itu dinilai realistis. Sehingga saat 

bertanding para pemain tidak terlalu 

terbebani dengan target tersebut. 

”Untuk Squash sudah selesai, 

kedepannya kita ingin ada program 

seperti Jatim yang melakukan TC ke 

Malaysia, bahkan dalam bulan Oktober 

ini rencananya akan ikut dalam sirkuit 

internasional,” ungkapnya. 

Selama PON berlangsung, hampir 

seluruh kekuatan pemain merata kecuali 

tim Jatim dan Jabar. Bahkan Kaltim 

hanya menurunkan pemain yang jauh 

lebih muda dari atlet Sumsel, tentunya 

ini menjadi motivasi untuk mengangkat 

cabor Squash di Sumsel lebih berkembang 

lagi dengan melakukan pembinaan 

usia muda. 

Dengan hasil meraih perunggu, 

para pemain juga kini tengah dilirik PB 

Pusat untuk masuk dalam program 

Pelatnas, adapun ketiga atlet yang 

sudah masuk radar diantaranya Dwi, 

Nilvia dan Melissa. 

”Prospek kedepan bagus, mereka 

memiliki teknik bagus dan PB sangat ingin 

atlet Sumsel masuk Pelatnas, saya 

sebagai pelatih tentunya mendukung 

langkah PB ini. Karena kekuatan mereka 

sudah merata dengan beberapa 

pemain senior,” pungkasnya. (man) 

40 


Ketua Umum Pengprov FOPI Sumsel Cicin Wijaya bersama atlet petanque Sumsel yang berhasil menjadi juara umum 

pada ajang eskebisi PON XIX Jawa Barat 

Tim Petanque Sumsel 

yang ikut dalam ajang 

eksebisi Pekan Olahraga 

Nasional (PON) XIX 

Jawa Barat 2016, sukses memborong 

5 medali emas, 1 perak 

dan 1 perunggu. Sumsel menjadi 

juara umum yang unggul dari tim 

tuan rumah Jawa Barat dengan 

raihan 2 emas, 1 perak dan 1 

perunggu. 

”Kita akhirnya sukses menjadi 

yang terbaik di Indonesia setelah 

mejadi juara umum di ajang 

paling tinggi di Indonesia PON 

Jabar 2016,”ujar ketua umum 

Pengprov Federasi Olahraga Petanque 

Indonesia (FOPI) Sumsel 

Cicin Wijaya, kamis (22/9). 

Dikatakan Cicin, tim yang 

turun pada ajang eksebisi PON 

kali ini adalah atlet andalan 

Sumsel yang juga merupakan 

atlet nasional. 

”Kita memgirmkan atlet 

Anissa, Dian, Lena, Ecik, Lembaut, 

Ichan, Rasyid, Muslimin 

dan Iwan Rosyidi sebagai pelatih. 

Pertandingan di gelar di Universitas 

Islam Empat Lima (Unisma) 

Bekasi,”ujarnya seraya berharap 

prestasi petanque Sumsel terus 

meningkat hingga tingkat internasional. 

PETANQUE SUMSEL 

JUARA UMUM 

1 Anissa 2 Emas + 1 Perak 

2 

3 

4 

5 

6 

7 

8 

Dian 

Lena 

Ecik 

Lembaut 

Ichan 

Rasyid 

Muslimin 

2 Emas 

1 Emas + 1 Perak 

1 Perak 

2 Emas 

1 Perunggu 

1 Perunggu 

1 Perunggu 



NASIB BURUK 

KARATE SUMSEL 

42 


Atlet Karate Sumsel Wulan 

Agustina dan Wiranda 

Hidayat saat bertarung di 

ajang PON XIX Jabar. 


Dua atlet karate putra dan putri 

kontingen Sumsel harus 

pulang lebih cepat tanpa menyumbangkan 

satu keping 

mendali pada laga Pekan Olahraga 

Nasional (PON) XIX/2016 digelar di 

Sasana Budaya Ganesha ITB Bandung 

Senin, (19/9). 

Atlet unggulan Sumsel pertama 

Wulan Agustina turun pada kategori 

Over 68 kg putri. Lalu Wiranda Hidayat 

di kategori Under 75 kg putra. 

Keduanya harus puas berhenti di babak 

penyisihan. 

Sekretaris Umum Federasi Olahraga 

Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumsel, 

Sinshei Aliyudin Asral mengatakan, 

hanya menurunkan dua atlet terbaik di 

ajang kali ini. Hanya saja nasib buruk 

membuat Sumsel harus kehilangan 

mendali di cabor karate. 

”Mau bagaimana lagi kecewa pasti 

ada. Padahal kedua atlet kami 

unggulkan,”ucapnya 

Untuk Wulan Agustina yang 

turun pada kategori Over 68 

kg putri sempat mengalahkan 

kontingen NTT dengan skor 

telak 

8-0. Di pertandingan 

kedua Wulan harus 

tersingkir dari 

tuan rumah 

Jawa Barat 

dengan skor 

3-1. 

”Saat menghadapi Jawa Barat 

saya sempat khawatir karena 

tuan rumah. Ternyata benar 

padahal ada dua pukulan Wulan 

yang seharusnya dapat 

nilai. Tetapi mau bagaimana 

lagi,”keluhnya. 

Menurutnya Wulan 

seharusnya mendulang 

mendali walaupun bukan 

emas. Karena pada kejuaraan 

Kasad di Jambi 

Wulan masuk rangking ke 

tiga pada ajang tersebut. 

”Piala Kasad 

padahal diikuti 34 

provinsi sedangkan di 

PON cabor karate hanya diikuti 

13 provinsi saja,”sambungnya 

Wiranda Hidayat di kategori 

Under 75 kg putra bernasib 

sama. Dia menang telak pada 

pertandingan pertama melawan 

kontingen Jogjakarta dengan skor 8-2. 

Tapi dipertandingan kedua dia harus 

tersingkir dari Sumatera Utara skor 

2-3. 

”Setelah pertandingan ini, kita selesai 

mungkin pulang. Karena yang turun 

hanya kami berdua. Kita harus terima 

saja karena ini sudah jadi hasilnya,”kata 

Atlet Karate Sumsel Wiranda Hidayat 

saat dibincangi. (man/ril) 



Suasana kericuhan saat pertandingan tim polo air putra Sumsel melawan tim polo air Jawa Barat. 

TIM POLO AIR SUMSEL 

DIINTIMIDASI 

SUPORTER 

44 


Peristiwa memalukan terjadi 

di babak semifinal polo air 

Pekan Olahraga Nasional 

(PON) XIX Jabar yang mempertemukan 

Sumsel dan tuan rumah 

Jawa Barat, Senin (19/9) sore di 

Bandung. Kontingen Sumsel sendiri 

menyayangkan keterlibatan penonton 

supoter aparat dari unsur TNI yang 

melakukan pelemparan botol air mineral 

kepada atlet Sumsel yang tengah 

bertanding. 

Jelang berakhirnya babak kedua, 

ada pemain Sumsel atas nama Aden 

yang dipukul oleh pemain tuan rumah 

dengan nomor punggung 2. Kemudian 

yang bersangkutan diingatkan oleh kapten 

tim Sumsel dan memintanya untuk 

tidak meneruskan aksi tidak sportif 

tersebut,”ujar pelatih polo air Sumsel, 

Hunce Hamzah saat dikonfirmasi. 

Selain itu, pihaknya juga menyayangkan 

atlet polo air Jabar lainnya 

yakni M Hamid Firdaus yang notabene 

merupakan pemain nasional juga terlibat memukul atlet 

Sumsel tersebut. Saat itu babak kedua sudah mau berakhir 

dengan kedudukan 6-4 untuk keunggulan tuan rumah. Di 

awal pertandingan sendiri kita sempat unggul terlebih dulu 

Atlet Polo Air Sumsel, Aden yang menjadi 

korban pemukulan atlet Jabar 

dan memang kita dipancing emosinya. 

Saya sendiri sudah mengingatkan 

mereka, namun karena terus dipukul 

akhirnya pecah konsentrasi pemain 

kita,”keluhnya. 

Tidak hanya di kolam, suporter 

tuan rumah yang didominasi aparat 

berseragam dari TNI juga melakukan 

tindakan yang tidak sportif kepada tim 

Sumsel. 

“Saat unggul 2-0, kami dilempari 

botol air mineral. Ini sangat kami sesalkan 

karena sebagai pihak keamanan 

seharusnya mereka turut menjaga ketertiban 

bukan malah memprovokasi,” 

ujar M Nurdiansyah, salah satu atlet 

polo air Sumsel saat dihubungi. 

Tidak hanya kepada tim Sumsel, 

aparat tersebut juga terlibat keributan 

dengan atlet DKI Jakarta yang berada 

di tribun yang memberikan dukungan 

kepada tim Sumsel. “Salah satu atletnya 

ada yang terkena tendangan 

sepatu oleh aparat, videonya pun sudah 

tersebar di youtube. Setelah kejadian itu, konsentrasi Sumsel 

memang terganggu karena pemain kita ketakutan soalnya 

jumlah aparat tersebut sangai ramai dan akhirnya harus 

menyerah kalah,” bebernya. 

Suasana pertandingan saat dihentikan karena kericuhan suporter 




REBUT PERUNGGU DARI DIY 

Pasca kalah dari tuan rumah 

yang berujung ricuh, tim Polo 

Air Sumatera Selatan sukses 

mengalahkan Daerah Istimewa 

Yogyakarta (DIY) degan skor tipis 

9-6 dalam laga perebutan tempat ketiga 

dan berhak atas medali perunggu, 

Selasa (20/9) 

Dilaga ini, Sumsel menurunkan 

skuad terbaiknya dan kemenagan menjadi 

harga mati, bagi pasukan Anugrah 

Widi. 

”Sebelumnya saya minta maaf, 

target kita untuk masuk laga final tidak 

kesampaian. Tapi, dengan medali perunggu 

ini saya cukup bersyukur masih 

bisa membawa medali ke Palembang,” 

katanya 

Diungkapkan Widi, dalam PON Jabar 

tahun ini, banyak evaluasi dan kerja 

keras selanjutnya untuk timnya. 

”Saya ucapkan terimakasih atas 

semua suport dari Pemerintah, Pengurus 

dan atlet-atlet yang telah berjuang 

keras. Meski terjadi kericuhan saya 

tidak menyalahkan wasit,” katanya 

Menurut Widi, timnya bermain 

sangat baik melawan DIY. Bahkan, di 

babak pertama Sumsel bisa landing 

dengan skor 5-0. Namun, dibabak 

kedua pertahanan sedikit kendor yang 

berujung lawan bisa menyusul. 

”Bersyukur atlet kita dapat melalui 

laga dengan baik. Hasil ini luar biasa, 

dan mental anak-anak tidak terganggu 

dengan sedikit masalah sebelumnya,” 

pungkas Widi. (man) 

Atlet polo air putra Sumsel selebrasi merayakan kemenangan usai 

berhasil meraih medali perunggu 

46 


Selam. 

loncat indah. 


SELAM SUMBANG PERAK 

LONCAT INDAH PERUNGGU 

Cabang olahraga Selam berhasil 

meraih medali perak pada 

PON XIX Jabar. Medali perak 

diraih oleh Pingkan Girod dengan 

nomor OBA 5 point putri dengan 

catatan waktu atau nilai 600.00. 

Untuk emas dalam final selam untuk 

nomor OBA 5 point direbut oleh atlet 

Jatim yang mencatat nilai atau waktu 

900.000 sedangkan perunggu direbut 

atlet Sulsel dengan nilai yang sama 

dengan atlet Sumsel. 

Seharusnya, final berlangsung pada 

Rabu (21/9), mengingat cuaca yang 

buruk akhirnya panitia dan atlet serta 

official sepakat menunda untuk pertandingan 

final di nomor OBA putri tersebut 

pada Kamis (22/9) pagi di pantai 

Tirtamaya, Kabupaten Indramayu. 

Selain mengirim atlet Selam di 

nomor putri, Sumsel juga mengirim 

tim Selam putra di nomor laut 10.000 

meter. Namun Cristofel dan Alexandro 

tidak bisa mempersembahkan medali 

untuk kontingen Sumsel. 

Dicabang olahraga loncat indah 

berhasil meraih dua medali perunggu 

yang disumbangkan oleh atlet Loncat 

Indah atas nama Ridho dan Yongki pada 

nomor synchronized menara 10 meter 

serta dari nomor loncat Indah singkra 

menara putri yakni Maryani dan Siti 

Nursela. 

Menurut pelatih loncat indah Sumsel, 

Adi Wahyono, lawan terberat 

Sumsel dari dulu memang Jatim, DKI 

dan tuan rumah. Namun, tuan rumah 

harus tunduk dengan Maryani CS karena 

selisih kedua kontingen berbeda. 

”kami dapatkan 215.76 point. Sedangkan 

Jabar hanya 213.75 point. 

Selisihnya tipis. Tapi raih hasil terbaik,” 

ujar Adi. 

”Hanya medali perunggu yang bisa 

kami berikan saat ini. Mudah mudahan 

bisa meningkat di PON selanjutnya raih 

medali perak bahkan bisa raih medali 

emas,” tuturnya. (man) 



ALEX NOERDIN 

KUNJUNGI POSKO 

KONTINGEN SUMSEL 

48 





Gubernur Sumsek H Alex Noerdin menyempatkan foto bersama seluruh official kontingen 

Sumsel di Posko Kontingen Sumsel Hotel Royal Dago Bandung (17/9). 

G 

ubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyempatkan 

diri meninjau langsung posko Kontingen 

Sumsel pada pelaksanaan PON XIX Jawa Barat, 

Sabtu (17/9). Posko kontingen Sumsel yang terletak 

di Hotel Royal Dago jalan Juanda Bandung 

ini, merupakan salah satu tempat tinggal seluruh 

official kontingen Sumsel yang melayani seluruh 

kebutuhan kontingen Sumsel selama pelaksanaan 

PON. ”Melihat persiapan yang dilakukan 

tuan rumah pada acara semalam ternyata kita 

lebih unggul. Bukan berarti saya memuji kerja 

panitia,”ujar Alex 

Alex membandingkan panitia Sumsel telah 

melaksanakan PON di Palembang sudah berjarak 

sangat jauh sekitar 12 tahun lalu. Tapi kualitas 

dan kuantitas masih sangat jauh di bandingkan 

event yang digelar oleh panitia Sumsel. ”Tahun 

2016 ke tahun 2004 pelaksanaan PON sangat 

50 


jauh berbeda. Tapi dari fasilitas dan 

kepanitian kita jauh lebih unggul. Artinya 

sepanjang sejarah PON hingga 

sekarang kita terbaik,”ungkapnya. 

Dia juga mengapresiasi kepada 

panitia kontingen PON Sumsel yang 

telah rela tidak tidur mengurusi semua 

kebutuhan atlet. Makanya dia sengaja 

datang ke posko induk untuk memberikan 

dorongan motivasi. ”Kenapa kemarin 

kita sukses bukan karena didukung 

oleh fasilitas saja. Tapi kerja semangat 

panitia memiliki jiwa kepemimpinan 

yang tinggi. Saya tahu kalian tidak tidur 

melakukan ini semua. Saya ucapkan 

semangat dan semangat,”pungkasnya. 

Sementara itu sebelum Gubernur 

yang juga Ketua Umum KONI Sumsel 

Alex Noerdin memberikan wejangannya. 

Ketua Harian KONI Sumsel 

Nasrun Umar melaporkan fungsi dan 

pelaksaan Posko Induk tersebut. 

”Disini (Posko Induk) kami menyiapkan 

semua dokumen adminiatrasi, 

memantau pertandingan dan hasil 

pertandingan. Selain itu juga mempersiapkan 

pertandingan besok,”ujar 

Nasrun melaporkan. (man) 


Sejumlah wartawan media dari Sumsel mewawancarai Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di sela kunjungannya 

ke Posko Kontongen Sumsel, (17/9) 



ATLET MENEMBAK 

DAPAT KEJUTAN BONUS 

52 


Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun Umar menyampaikan 

bonus bantuan dari salah satu tokoh masyarakat Sumsel 

H Gareka Hamzah kepada atlet menembak Sumsel yang 

berhasil meraih dua medali emas. 


Kejutan kembali diberikan 

oleh KONI Sumsel kepada 

atlet menembak yang di 

perhelatan Pekan Olahraga 

Nasional (PON) XIX Jabar 2016 

mampu membuka keran medali emas 

untuk kontingen Sumsel. 


Umar mengatakan bahwa pemberian 

bonus dadakan ini datang dari 

sahabatnya H Gareka Hamzah, salah 

satu tokoh masyarakat Sumsel. 

”Sejak PON Jabar dimulai, sahabat 

saya tersebut sudah mengutarakan 

keinginannya untuk memberikan bonus 

ini. Saya meminta atlet Sumsel 

jangan melihat dari jumlahnya, namun 

kepedulian mereka dan semoga 

pengusaha atau tokoh masyarakat 

lain juga menyusul memberikan hal 

seperti ini,” ungkap Kepala Dinas 

Perhubungan dan Kominfo Sumsel ini. 

Menurutnya, cabor menembak 

sejak awal memang sudah sejak awal 

diprediksi akan mampu menjadi lumbung 

medali bagi kontingen Sumsel. 

Pemberian bonus dadakan ini 

sendiri merupakan yang kedua diterima 

oleh Rachma Inda Saputri, Ayu 

Estri Handayani, Fidellia Puspa Dewi 

yang berhasil meraih medali emas di 

nomor beregu 10 M Air Riffle. Fidellia 

Puspa Dewi sendiri kemudian kembali 

meraih medali emas di nomor individu 

10M Air Riffle. 

Sementara itu, Fidellia sendiri 

mengaku sangat berterima kasih 

dengan bonus dadakan yang diberikan 

oleh KONI Sumsel ini. ”Saya belum ada 

rencana mau diapakan, namun pasti 

ditabung dan diberikan untuk orang 

tua. Semoga kedepan prestasi saya 

akan lebih baik lagi,” ujar mahasiswi 

Universitas Muhammadiyah Palembang 

ini. 

Dalam kesempatan tersebut, 

Fidellia mengaku bahwa sangat bersyukur 

pengorbanannya selama masa 

persiapan PON XIX Jabar membuahkan 

hasil. 

”Seharusnya saya sudah tamat 

kuliah, namun kemarin karena fokus 

ke PON jadi wisuda saya akhirnya 

tertunda. Namun itu semua untuk 

Sumsel dan kami bisa memberikan 

medali emas, terima kasih untuk semuanya,” 

tegasnya. (man) 



WAPRES 

RESMI TUTUP 

PON JABAR 

54 


Closing Ceremony Pekan 

Olahraga Nasional (PON) 

XIX/2016 Jawa Barat 

akhirnya resmi ditutup di 

Stadion Gelora Bandung Lautan Api 

(GBLA) Gedebage Kota Bandung 

kamis malam (29/9). 

Upacara penutupan yang 

menggunakan konsep Harmoni 

Nusantara kali ini, resmi ditutup oleh 

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Hasil 

akhir PON Jabar, kontingen PON 

Sumsel harus puas dengan hasil 

berada di peringkat ke-21 dengan 

raihan 6 emas, 11 perak, 14 total 

31 medali. 




Suasana penutupan PON XIX Jawa Barat di stadion Gelora Bandung Lautan Api 

Sedangkan juara umum didapatkan 

tuan rumah kontingen PON Jabar 

atas 217 emas, 154 perak, 158 perunggu 

dan jumlah total 529 mendali. 

Sebelumnya pada PON XVIII/2012 di 

Riau posisi Sumsel berada pada peringkat 

13 dengan perolehan 10 medali 

emas, 14 medali perak dan 29 medali 

perunggu. 

Prestasi terbaik atlet-atlet Sumsel 

adalah pada PON XVI/2004 saat 

menjadi tuan rumah, posisi Sumsel 

berada pada peringkat 5 besar dengan 

perolehan 30 medali emas, 41 medali 

perak dan 40 medali perunggu. 


Umar mengatakan, menyikapi lagi pola 

pembinaan para atlet di Sumsel. 

Dalam olahraga harus ada target 

setinggi mungkin, setiap provinsi yang 

lain pun juga pasti menginginkan target 

yang sama. Atlet Sumsel sudah berusaha 

semaksimal mungkin dan memberikan 

yang terbaik. Hasil di PON Jabar ini 

akan menjadi evaluasi KONI bersama 

stakeholder yang lain,kata Nasrun. 

Dilanjutkannya berdasarkan riset 

dilapangan ada beberapa cabor yang 

memang meleset dari target dikarenakan 

sejumlah faktor. 

Sebagai contoh di atletik, ada atlet 

yang kita prediksi mampu meraih 

medali emas ternyata gagal. Tetapi 

ada atlet yang diluar dugaan malah bisa 

menyumbangkan medali emas, olahraga 

memang sangat dinamis,”ungkap 

Nasrun. 

Terkait evaluasi dan peningkatan 

prestasi kedepannya, Nasrun menggarisbawahi 

pentingnya pembinaan atlet 

muda dan berbakat sejak dini. Dirinya 

pun menepis anggapan bahwa kegagalan 

kontingen Sumsel dikarenakan 

kurangnya waktu persiapan (TC) cabor. 

“Pelatda kita berlangsung 7 bulan, 

beberapa cabor malah lebih lama. 

Jadi kalau soal itu rasanya tidak bisa 

dijadikan alasan, begitu juga kebutuhan 

atlet sudah terpenuhi. Dengan segala 

keterbatasannya, sekarang tinggal 

mungkin pola pembinaan atlet yang 

harus diperbaiki,”pungkasnya. 

Sementara itu, pada acara penutupan 

PON diawali mengheningkan cipta 

yang dipimpin langsung Wakil Presiden 

RI, Jusuf Kalla bagi korban banjir di Garut 

dan sejumlah wilayah lain di tanah 

air sesudah itu masyarakat yang hadir 

langsung disuguhkan meganya pesta 

kembang api. Sesuai konsep penonton 

juga ditampilkan ribuan penari membawakan 

beragam khasnya kebinekaan 

Nusantara. Lalu acara dilanjutkan oleh 

parade atlet dari 44 cabor yang dipertandingkan 

plus 12 cabor eksebisi di 

PON XIX Jabar 2016.Sederet artis dan 

seniman asal Jawa Barat mulai dari 

Rizky The Titans, Andy Rif, Rossa, Kikan 

hingga musisi kawakan Doel Sumbang 

juga turut memeriahkan acara penutupan 

ini. 

”Saya ucapkan Selamat kepada Jabar 

yang sudah menjadi juara umum, 

buat yang belum berhasil jadikan ajang 

ini sebagai pembelajaran. Saya juga 

berharap PON selanjutnya yang untuk 

pertama kalinya akan digelar di wilayah 

Indonesia paling timur juga dapat lebih 

56 


Daftar Peringkat Medali PON XIX Jawa Barat 2016 

memunculkan atlet berprestasi. PON 

harus memunculkan bakat-bakat terbaik 

untuk Indonesia, apalagi Asian Games 

2018 akan dimainkan di Indonesia,” 

ujar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla seiring 

menekan sirene tanda berakhirnya 

perhalatan PON XIX Jabar 2016. 

Kata penutup juga diutarakan Gubernur 

Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan, 

terima kasih atas partisipasi 

seluruh peserta dan memohon maaf 

atas banyaknya kekurangan selama 

even ini berlangsung. ”Setelah sukses 

prestasi dan pemberdayaan ekonomi 

rakyat, kami pun mengincar sukses 

selanjutnya yakni sukses administrasi. 

Semoga setelah PON ini semuanya 

dapat dipertanggungjawabkan dengan 

baik dan tidak ada kendala berarti nantinya,” 

ucapnya. 

Aher pun mengklaim ajang ini 

pun mampu melahirkan banyak atlet 

berbakat dan potensial, tidak hanya 

di level nasional namun juga hingga 

internasional. ”Tidak hanya rekor PON 

yang jumlahnya puluhan, namun juga 

rekor SEA Games dan 8 rekor dunia. 

Itu sangat membanggakan, apalagi 

banyak muncul atlet muda yang mampu 

mengalahkan para seniornya, selain 

itu jumlah laporan protes yang hanya 

9, berkurang bila dibandingkan PON 

sebelumnya,”pungkasnya. (man) 

Gubernur Papua menerima benera KONI sebagai tuan rumah PON XX Tahun 2020 



ROAD TO ASIAN GAMES 

Laporan perkembangan dan 

persiapan Asian Games 

2018, Jakarta-Palembang 

yang disampaikan Presiden 

INASGOC (Indonesia Asian Games 

Organizing Committee), Erick Thohir 

mendapat tanggapan positif dalam 

Executive Board Meeting OCA 

(Dewan Olimpiade Asia) ke-68 yang 

berlangsung di Royal Lotus Hotel, Da 

Nang, Vietnam, Sabtu, 24 September 

2016. Dalam kesempatan ini, 

juga ditampilkan video salam hangat 

dari Gubenur Sumsel H Alex Noerdin 

yang tidak bisa hadir dalam meeting 

tersebut. 

Dalam video yang disaksikan seluruh 

peserta meeting, Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin menyampaikan salam 

hormatnya kepada seluruh peserta Executive 

Board Meeting OCA khususnya 

Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Fahad 

Al-Sabah. 

“Terima kasih atas seluruh dukungan 

dan arahan yang diberikan OCA 

kepada Sumsel dalam mempersiapkan 

FOTO-FOTO: ISTIMEWA 

Ketua KOI Erick Thohir bersama utusan dari Indonesia sebagai peserta meeting 

Para peserta utusan Indonesia dalam forum meting OCA di Danang, Vietnamt 

Pelaksanaan Asian Games di Palembang,”demikian 

salah satu penggalan 

ucapan salam yang disampaikan Alex. 

Rapat yang dipimpin langsung oleh 

Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Fahad 

Al-Sabah dan dihadiri dua wakil 

presiden OCA, Timothy Fok dan Wei 

Jizhong, Ketua Komisi Koordinasi 

OCA, Tzunekasu Takeda, serta para 

anggota executive member OCA, 

termasuk pula Rita Subowo yang 

mewakili Indonesia dan teristimewa 

presiden International Olympic Committee 

(IOC) Dr Thomas Bach. 

Sementara utusan dari Sumsel 

yang hadir, Asisten Kesra Pemprov 

Sumsel H Akhmad Najib, Kadis PU CK 

Basyarudin, Aminudinn dan perwakilan 

KONI Sumsel Nirmala Dewi. 

Presiden INASGOC, Erick menjelaskan 

dengan detil kemajuan Indonesia, 

termasuk menampilkan video terbaru 

58 


Perkembangan Asian Games Dinilai 

POSITIF 

Sambutan Ketua KOI Erick Thohir di hadapan seluruh peserta meting sekaligus pemutaran video sambutan 

dari Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang tidak bisa hadir dalam meeting tersebut. 

kemajuan renovasi venue dan perkampungan 

atlet. 

“Dalam presentasi ini, kami tak 

hanya menyampaikan kemajuan, 

tapi juga pernyataan keyakinan dan 

kesiapan dari Presiden Indonesia, 

Joko Widodo bahwa Indonesia berada 

dalam jalur yang benar dan 

terjadwal untuk menyiapkan segala 

hal agar Asian Games 2018 bisa 

berlangsung dengan sukses dan 

memuaskan semua negara Asia 

yang akan berkompetisi,”urai Erick 

yang juga menjabat Ketua KOI (Komite 

Olimpiade Indonesia) di depan 

50 anggota eksekutif OCA. 

Dukungan kemajuan kesiapan 

Indonesia juga disampaikan oleh 

Rita Subowo, sebagai anggota eksekutif 

OCA dan juga Takeda. Terlebih 

segala input yang disampaikan keduanya 

saat Coordination Committee 

(Coorcom) IV di Bali, Mei lalu, sudah 

banyak yang dilaksanakan pemerintah 

Indonesia dan INASGOC. 

Meskipun Rita dan Takeda juga 

menyampaikan tantangan krusial 

yang harus dihadapi Indonesia untuk 

mempercepat segala hal agar tidak 

mengalami pelambatan. 

“Selain keputusan soal cabang 

dan nomor pertandingan agar tidak 

melebihi Asian Games terakhir di 

Incheon, INASGOC juga harus menyelesaikan 

soal kepastian cash flow. 

Ini faktor penting agar keyakinan 

kami terhadap Indonesia semakin 

besar,” ungkap Takeda. 

Dengan perkembangan mengenai 

cabang baru di Olimpiade Rio lalu, dan 

akan dipertandingkan di Olimpiade 

Tokyo 2020, yakni karate, bisbol/sofbol, 

skateboard, surfing, dan climbing, 

Indonesia memiliki opsi untuk tidak 

harus mementaskan cabang-cabang 

tersebut. Apalagi sebagai tuan rumah 

Indonesia sudah memasukkan tiga 

cabang tambahan, yakni paragliding, 

jetski, dan bridge. 

Hal tersebut mendapatkan dukungan 

dari Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah 

yang menyatakan tidak mungkin 

jika harus menunjuk kota baru, seperti 

Bali hanya untuk mempertandingkan 

cabang selancar, atau membangun 

venue baru untuk mengakomodir cabang 

skate board. 

“Saya setuju untuk tidak memasukkan 

cabang-cabang baru di Olimpiade 

Rio lalu, sebab masíh banyak hal 

yang harus dilakukan Indonesia untuk 

kesiapan venue serta infra struktur 

lainnya, memastikan memiliki cash 

flow tersendiri, dan juga hal-hal lain 

yang lebih krusial,” kata Sheikh Ahmad 

Al-Fahad Al-Sabah. (man) 


ROAD TO ASIAN GAMES 

International Championship Triathlon (ICT) 22-23 Juli 2017 

SUMSEL 

TUAN RUMAH 

Pejabat Pemprov Sumsel mendampingi 

kunjungan Presiden 

Asian Triathlon Confederation 

(ASTC), Justin Park dan Ki Woo Kyoong 

(ITU Development Reprecentative for 

ASIA), dan Mark Sungkar, Presiden 

FederasiTriathlon Indonesia (FTI). Rombongan 

memantau venue di Jakabaring 

Sport City Selasa pagi (27/9). 

Mereka yang mendampingi tersebut,mulai 

dari Asisten III Pemprov Sumsel, 

Ahmad Najib, Kadispora Sumsel, 

Ahmad Yusuf Wibowo, Kadis PU Cipta 

Karya Sumsel, Basarudin serta dari 

pihak KONI Sumsel. 

Usai meninjau, Asisten III Pemprov 

Sumsel, Ahmad Najib, mengatakan, 

pihak Asian Triathlon Confederation 

(ASTC) dan dari Korea melakukan 

peninjauan langsung ke Jakabaring 

Sport City terkait Sumsel akan menyelenggarakan 

olahraga tri lomba atau 

disebut Triathlon yang menggabungkan 

tiga cabang olahraga sekaligus yaitu 

Renang, Balap Sepeda dan Lari.MenurutPresiden 

FederasiTriathlon Indonesia 

(FTI) Mark Sungkar, Indonesia 

berhasil menang bidding di Jepang 

melawan Kazakhstan untuk tuan rumah 

ICT 2017, sehingga persiapan 

Indonesia khususnya Sumsel tak boleh 

main-main. 

“Presiden Federasi Triathlon International 

sudah melihat dan menilai 

Sumsel siap. Mereka terkejut melihat 

pembangunan palembang untuk menyambut 

Asian Games, event ini juga 

60 


sekaligus event menyambut Asian 

Games,” kata dia. 

Mark mengatakan, telah menyampaikan 

ke pihak Pemprov Sumsel terkait 

beberapa perbaikan dan peningkatan 

yang perlu dilakukan jelang event ini, seperti 

masalah jalan yang akan dilalui atlet 

untuk berlari. “Semuanya disanggupi 

oleh Pemprov Sumsel. Nantinya event 

ini akan dimulai di depan venue menembak 

dan semua proses lomba tetap di 

dalam komplek Jakabaring Sport City, 

tidak sampai ke luar,” katanya. 

Dijelaskannya, pada hari pertama 

22 Juli 2016 akan digelar pertandingan 

Triathlon tingkat Asian dan hari kedua 

23 Juli digelar pertandingan Triathlon 

tingkat International. “Ada total atlet 

yang akan hadir, dengan total 36 negara 

yang akan berpartisipasi untuk pertandingan 

Asia dan 40 negara untuk 

pertandingan International,” jelas dia. 

Presiden Asian Triathlon Confederation 

(ASTC), Justin Park, ,mengatakan, 

kedatangannya untuk mengecek venue 

serta persiapan lain Sumsel, menjadi 

tuan rumah International Championship 

Triathlon 22-23 Juli 2017 mendatang. 

“Sejauh ini persiapan sudah bagus, 

air danaunya jernih, hanya memang ada 

yang perlu ditambah dan dipoles sedikit. 

Tapi saya yakin penyelenggaraan event 

ini akan sukses nanti, saya berterima 

kasih persiapan pemerintah Sumsel 

dan Indonesia sudah baik,” katanya. (Ril) 

Sejumlah agenda kunjungan 

Presiden Asian Triathlon 

Confederation (ASTC), 

Justin Park dan Ki Woo 

Kyoong (ITU Development 

Reprecentative for ASIA) 

ke Jakabaring Sport City 

didampingi Asisten kesra 

Akhmad Najib dan jajaran 

pemprov Sumsel. 

FOTO-FOTO: ISTIMEWA 


IN NEWS 

62 


TIM SEPAK BOLA SUMSEL 

DIBUBARKAN 

TUJUH PEMAIN KE SRIWIJAYA FC 



IN NEWS 

Para pemain tim sepak bola 

Sumsel laris manis usai 

PON XIX 2016 Jabar. Tujuh 

pemain dipinang Sriwijaya 

FC. Masing-masing, Slamet Budiono 

(winger), M Andes Hadinata (winger), 

Reza Airlangga (playmaker), Manda 

Cingi (midfielder), Mariando (striker), 

Untung Wibowo (playmaker), dan Yogi 

Novrian (winger). 

Dengan demikian ada sepuluh 

pemain gabung Laskar Wong Kito 

-julukan Sriwijaya FC. Sebelumnya, Teja 

Paku Alam (kiper), Ichsan Kurniawan 

(midfielder) serta Zalnando (defenfer). 

”Lainnya juga sudah mendapat tawaran 

dari beberapa klub baik di Jawa maupun 

Kalimantan,” kata Musni Wijaya 

ketua umum Asosiasi Provinsi (Asprov) 

PSSI Sumsel usai pembubaran tim PON 

Sumsel di Rumah Makan Pagi Sore Jl 

Basuki Rahmat, Kamis (29/9). 

Diakui Musni ekspektasi terlalu 

tinggi. ”Dari awal kita sangat optimis 

target juara. Karena persiapan kita 

sangat bagus dan segala-sesuatunya 

mendukung. Bahkan kita sudah membuat 

kaus bertitel champions. Namun 

Tuhan berkehendak lain dan kami tetap 

bersyukur bisa sampai ke empat besar 

yang menjadi sejarah sepak bola Sumsel,” 

terang kepala Bandiklat Sumsel ini. 

”Saya secara pribadi mengucapkan 

terimakasih, pada pelatih, pada 

para pemain. Harapan kami kedepan 

kami akan lebih baik. Saya melihat 

partai final Jabar lawan Sulsel terus 

terang saya nyesek. Kenapa seharusnya 

kita yang disana. Kami akan 

bangga apabila adek-adek latihan lebih 

bersungguh- sungguh lagi,” terang 

mantan kadispora Sumsel ini. 

Dia mendoakan pada seluruh 

permain untuk bisa berkarier lebih 

baik di pentas sepak bola profesional. 

”Setelah ini kita berpisah dan mungkin 

kedepan dapat klub berbeda. Namun 

ingat kita semua saudara berasal dari 

Sumsel,” tandas dia. 

Sementara itu Rudi Wiliams Keltjes 

pelatih kepala tim sepak bola Sumsel 

mengaku bersedih harus pisah dengan 

para pemain. Bahkan dia tampak tak 

sanggup menahan air mata. 

”Saya mohon maaf sebesar-besarnya 

karena tidak dapat memberikan 

yang terbaik mudah-mudahan pada 

PON kedepan lebih baik. Anak-anak 

ku saya selalu berpesan bahwa ada 

yang datang ada yang pergi. Kalau 

mau dibola jangan setengah hati ada 

gentle man, ada sport man. Kalau 

gak salah 20 bulan saya disini, kami 

minta anak-anak ku terus disiplin pribadi 

jaga baik-baik. Bisa jadi pemain 

yang terkenal kedepan,” terang dia 

sembari mengusap air mata dengan 

sapu tangan. 

”Salah satu yang kamu jaga jangan 

menjadi penipu. Kita berpisah secara 

fisik tapi dihati tetap. Saya yakin kalau 

kamu masuk di Sriwijaya akan jadi pe- 

64 


main lebih profesional. Ibadah nomor 

satu, sekali lagi saya mohon maaf, 

mudah-mudahan kedepan terus bersama-sama,” 

terang dia. 

Rudi menyarankan pada pelatih 

Sriwijaya FC untuk tidak segan memakai 

jasa pemainya. ”Apa bangganya 

pakai pemain bukan Sumsel kalau di 

Sumsel sendiri banyak pemain hebat. 

Saya minta pemain saya dilakukan 

secara profesional. Karena anak-anak 

ini merupakan cikal bakal pemain yang 

potensial,” terang dia. 

Teja Paku Alam wakil kapten tim 

sepak bola Sumsel mengaku sedih harus 

berpisah dengan Manda Cingi dan 


kawan-kawan. ”Saya ucapkan terima 

kasih pada para pengurus PSSI, pelatih 

dan seluruh pemain yang sudah bersama 

-sama berjuang di PON. Semoga 

kedepan PON Sumsel lebih sukses lagi,” 

tandas dia. (asa) 

Para pemain dan tim official sepak bola 

Sumatera Selatan sat mengikuti sejumlah 

pertandingan pada pelaksanaan PON 

XIX Jawa Barat di satadion Patriot kota 

Bekasi. Tim Sumsel harus puas finish di 

urutan ke empat. 


IN NEWS 

Apriyadi ketua PBSI Sumsel terima bendera pataka dari ketua PBSI Pusat Gita Wirjawan. 


PBSI SUMSEL 

INGIN PELATNAS DI JAKABARING 

Kepengurusan Persatuan Bulu 

Tangkis Seluruh Indonesia 

(PBSI) Sumsel periode 2016- 

2020 siapkan berbagai program. 

Salah satunya berencana menarik 

pelatihan nasional (pelatnas) bulu 

tangkis untuk dilaksanakan di Sumsel. 

Namun untuk merealisasikannya 

tidak mudah. Sebab beberapa provinsi 

siap bertarung dengan Bumi Sriwijaya. 

”Sumut, ada juga dari Kalimantan, 

Sulawesi dan Jawa juga sudah menyatakan 

diri untuk menjadi tuan rumah. 

Besok akan kita bahas dalam pleno 

PBSI Pusat, akan segera kita putuskan,” 

ujar Gita Wirjawan ketua PBSI Pusat 

usai pelantikan PBSI Sumsel periode 

2016-2020 di Griya Agung, Minggu 

(2/10) siang, dihadiri Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin, Asiaten III Pemprov 

Sumsel, Ahmad Najib, Kadispora 

Sumsel A Yusuf Wiboro, serta Kepala 

Bidang Organisasi KONI Sumsel, Asdit 

Abdullah. 

Sementara itu Gubernur Sumsel, 

H Alex Noerdin meyakinkan jika Sumsel 

sudah sangat layak untuk menjadi 

tuan rumah Pelatnas. ”Kita punya GOR 

Dempo di Jakabaring Sport City. Fasilitas 

gedung sudah sangat bagus, ada 

air conditioner (AC), ada tiga lapangan 

pertandingan dan tempat duduk 2.000 

kursi,” kata Alex. 

Bahkan, gedung olahraga yang 

dibangun Conoco Philips itu bakal 

diperbesar. ”Kita akan tambah menjadi 

6.000 tempat duduk dengan lima 

lapangan. Nanti bisa menjadi tuan 

rumah kejuaraan dunia, Thomas Cup 

dan Super Series,” terang dia. 

Apriyadi ketua PBSI Sumsel menambahkan, 

Bumi Sriwijaya inginkan 

Pelatnas di Jakabaring dengan harapan 

ilmu pada pebulu tangkis Pelatnas bisa 

menular ke atlet Sumsel. ”Ya, kalau ada 

66 


Ketua PBSI Pusat Gita Wirjawan bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan para pengurus PBSI Sumsel. 

pelatnas di Jakabaring, secara otomatis 

akan menjadi motivasi atlet-atlet kita. 

Atlet-atlet kita juga bisa mencuri ilmu, 

dari mereka,” tukas dia. 

Bulu tangkis Sumsel dikanca nasional 

masih terpuruk. Sebagai bukti tidak 

ada satu nama atlet pun yang berhasil 

meraih medali di PON XIX 2016 Jabar. 

”Namun Palembang punya dua atlet 

yang pernah menjadi juara dunia, M 

Ahsan dan Debi Susanto. Artinya apa 

Sumsel punya talenta bulu tangkis dunia,” 

tukas dia. 

Kartoni Kamal ketua bidang organisasi 

PBSI Sumsel menambahkan 

pihaknya terus melakukan konsolidasi 

organisasi. ”Ada beberapa pengcab 

yang sudah habis masa kepengurusan 

salah satunya OKU Selatan. Kami berharap 

kedepan untuk segera melakukan 

pemilihan ketua,” kata dia. 

Gubernur Sumsel Alex Noerdin beri ucapan selamat pada para pengurus PBSI Sumsel. 


IN NEWS 

Para Pemain PS OKU Timur suka cita bersama piala usai kalahkan Persimuba pada partai final 

Suratin Cup U-17 di Stadion Bumi Sriwijaya (1/10) 

PS OKU TIMUR 

JUARA 

SURATIN CUP U-17 

PS OKU Timur keluar sebagai 

juara Suratin Cup U-17 2016. 

Laskar Martapura -julukan PS 

OKU Timur di final mengandaskan 

Persimuba lewat adu penalri 

dengan skor 5-4 di Stadion Madya 

Bumi Sriwijaya, Kampus, Palembang, 

Sabtu (1/910). 

Kemenanagan yang cukup dramatis 

bagi tim asuhan Joko Nugroho. Mengingat 

timnya harus tertinggal lebih dahulu 

lewat gol kapten Persimuba Yoan 

Pratama menit 24 hingga turun minum 

babak pertama Laskar Mati Dem Asal 

Top sebutan Persimuba unggul 1-0. 

Babak kedua menit 65, PS OKU 

Timur nyaris bisa menyamakan kesempatan, 

setelah wasit Eggi Fikrianto 

menunjuk titik putih. Sayang, kiper Persimuba 

Vieri tampil gemilang dengan 

menggagalkan pinalti yang dieksekusi 

Ivan Dermawan. 

PS OKU Timur akhirnya benar-benar 

bisa menyamakan, lewat sepakan 

terukur kapten Adi Fathur Rohman menit 

75. Skor 1-1 babak kedua, akhirnya 

dilanjutkan lewat adu tos-tosan. 

68 


Kiper PS OKU Timur jadi man off the 

match setelah mampu menggagalkan 

dua eksekutor Persimuba Firman Putra 

dan Nando Sanjaya. PS OKU Timur akhirnya 

menang 5-4. ” Hari ini saya sangat 

puas dengan penampilan anak-anak. 

Yah, memang secara kualitas Persimuba 

lebih unggul . Namun, dengan 

motivasi besar mereka dipertandingan 

tadi, bisa membalikan kedudukan,” kata 

pelatih PS OKU Timur Joko Nugroho. 

Kemenangan yang cukup dinanti, Adi 

Fathur cs mengingat beberapa tahun terakhir 

PS OKU Timur hanya selalu berada 

di peringkat ke tiga.” Evaluasi tentunya 

masih ada di beberapa posisi. Mungkin 

tahun depan akan ada perombakan skitar 

tiga pemain, demi kembali mengejar 

target juara kedepan,” kata dia. 

Sementara itu, pelatih Persimuba 

Hedri Wijaksana mengakui kegemilangan 

tim PS OKU Timur.”Yah, sepakbola 

tidak bisa di baca. Kami bisa unggul 

lebih dahulu, tetapi dewi fortuna belum 

berpihak pada kita. Selamat untuk PS 

OKU Timur,” tutur Hendri. 

PS OKU Timur Berhak atas uang 

pembinaan Rp 10 Juta, trofi dan sertifikat. 

Sementara, juara kedua Persimuba 

dengan hadiah uang tunai Rp 5 Juta, 

trofi dan serifikat. Juara tiga PS Pali Rp 

2,5 juta, trofi dan sertifikat. 

Sementara itu Ketua Asrov PSSI 

Sumsel Musni Wijaya, mengatakan 

event yang dilaksanakan selama 1,5 

bulan, berjalan dengan baik.” Bagi PS 

OKU Timur dan PS AD, kita harapkan 

bisa kembali mempersiapkan diri. Karena 

tantangan mereka akan lebih berat 

di level nasional Oktober nanti,” kata 

Musni. 

Sementara itu, di liga Nusantara nasib 

baik sepertinya belum berpihak bagi 

Persimuba. Di laga final, Persimuba 

dikalahkan PSAD menang tipis dengan 

skor 1-0. Sedangkan juara ketiga diraih 

Persimura. ”Kita ucapkan selamat 

kepada kedua tim. Bagi tim juara akan 

mewakili Sumsel. PSAD di liga Nusantara, 

PS OKUT di Piala Suratin. Harapan 

kita, semoga persepakbolaan Sumsel 

bisa lebih baik dan lebih berprestasi,” 

katanya 

Perwakilan GTS Ratu Tisa selaku 

penyelenggara mengaku cukup surprise 

dengan pertandingan final di 

Palembang. Menurutnya, gol indah 

yang disarangkan pemain PS OKUT 

cukup menghibur. ”Kita ingin mengukur 

hasil pembinaan setiap daerah lewat 

kompetisi. Dan saya memang tidak bisa 

bicara banyak karena tidak menonton 

dari awal. Tapi, melihat hasil final ini 

saya cukup terhibur keduanya sangat 

ngotot. Ditambah gol cantik tadi,” kata 

Tisa. (asa) 

Ketua Asprov PSSI Sumsel bersama utusan PT GTS, Kadispora Sumsel dan para pemain PS OKU Timur diatas 

usai acara upacara penghormatan pemenang. 


IN NEWS 

MUSI RAWAS BERTEKAD 

MAJUKAN OLAHRAGA 

Dhennie Zainal 

H. Hendra Gunawan 

FOTO-FOTO: RUDIN/SN 

Bupati Musi Rawas, H. Hendra Gunawan dan Wakil Ketua Umum I, Dhennie Zainal didampingi Kabid Organisasi KONI 

Sumsel, H. Asdit Abdullah, M.Si serta Pejabat di lingkungan Kabupaten Musi Rawas. 

70 


Penyerahan Petaka oleh Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel, Dhennie Zainal kepada 

Ketua Umum KONI Kabupaten Musi Rawas, dr. H. Hazairin Ishak. 

Hangat dan khidmat, begitulah 

nuansa melukiskan suasana 

pelantikan KONI Kabupaten 

Musi Rawas yang berlangsung di 

Pendopoan Rumah Dinas Bupati Musi 

Rawas, Sabtu malam, 10 September 

2016 pukul 20:00 Wib. Pelantikan 

pengurus ini, hasil Musyawarah 

Olahraga Kabupaten (Musorkab) 

Komite olahraga Nasional Indonesia 

(KONI) Kabupaten Musi Rawas pada 

25 Juli 2016 untuk masa bakti 

kepengurusan 2016-2020. Pemilihan 

ketua umum berjalan lancar dan 

kembali terpilih secara aklamasi dr. H. 

Hazairin Ishak. 

Pelantikan tersebut dihadiri 

langsung oleh Bupati Kabupaten Musi 

Rawas, H. Hendra Gunawan, Anggota 

DPRD Kabupaten Musi Rawas, Forum 

Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), 

Pejabat di lingkungan pemerintah 

Kabupaten Musi Rawas, serta 

Pengurus Cabang Olahraga KONI 

se-Kabupaten Musi Rawas dan Tokoh 

masyarakat, agama dan pemuda 

Kabupaten Musi Rawas. Sedangkan 

dari Pengurus KONI Provinsi 

Sumatera Selatan tampak hadir Wakil 

Ketua Umum I, Dhennie Zainal, Kabid 

Organisasi dan wakilnya, Drs. H. Asdit 

Abdullah, M.Si dan H.M.Y. Ishak Hasan. 

Bupati Kabupaten Musi Rawas, 

Hendra Gunawan, dalam sambutannya 

mengatakan bahwa pemerintah 

Kabupaten Musi Rawas mempunyai 

komitmen tinggi untuk turut serta 

memajukan olahraga di provinsi 

Sumatera Selatan khususnya di 

Musi Rawas. Tentu saja dengan 

sumberdaya yang terbatas, namun 

akan terus ditingkatkan di masa-masa 

mendatang. 

“Olahraga dapat membangun 

bangsa, dapat menjaga persatuan dan 

kesatuan bangsa, dapat membangun 

kesehatan jasmani dan rohani 

serta dapat mengharumkan nama 

daerah, bangsa dan negara di dunia 

Internasional. Oleh karena itu, kita 

harus melakukan yang terbaik karena 

olahraga adalah bagian yang tidak 

terpisahkan dalam membangun watak 

generasi muda bangsa,” kata Hendra. 

“KONI Kabupaten Musi 

Rawas memiliki tanggungjawab 

untuk merekrut dan melakukan 

pembinaan olahraga prestasi. Untuk 

itu, persatuan dan kebersamaan 

merupakan kunci utama untuk 

memajukan organisasi. Pada Porprov 

di Kota Lubuk Linggau lalu, peringkat 

Kabupaten Musi Rawas menunjukkan 

prestasi yang sangat baik. Kedepan 

KONI Musi Rawas harus dapat lebih 

berprestasi dan membanggakan lagi, 

sehingga prestasi olahraga Kabupaten 

Musi Rawas bisa menjadi yang terbaik 

di Sumsel, dan bisa berbicara ditingkat 

nasional bahkan internasional,” 

tegasnya. 

Selanjutnya, Bupati menambahkan 

agar segenap pengurus cabang 

olahraga untuk lebih memprioritaskan 

atlet daerah karena Kabupaten Musi 

Rawas memiliki potensi atlet yang 

dapat diandalkan. “Marilah kita 

Penandatanganan Berita Acara Pelantikan KONI Kabupaten Musi Rawas 


IN NEWS 

Bupati Musi Rawas, Pengurus KONI Sumsel serta Pejabat dilingkungan Pemkab Musi Rawas foto bersama jajaran Pengurus KONI 

Kabupaten Musi Rawas Masa Bakti 2016-2020 

pertahankan dan tingkatkan atletatlet 

berprestasi kita yang sudah ada, 

sekaligus kami mengajak berbagai 

pihak untuk berperan serta menggali 

atlet-atlet muda berbakat dan 

melakukan pembinaan bersama-sama 

untuk meraih prestasi dimasa datang,” 

tukasnya. 

Di lain pihak, Wakil Ketua Umum I 

KONI Provinsi Sumsel, Dhennie Zainal 

dalam sambutannya mengharapkan 

agar kepengurusan KONI Kabupaten 

Musi Rawas yang baru dilantik ini 

mampu meningkatkan semangat 

prestasi olahraga di wilayahnya, 

sehingga dapat berkontribusi 

melahirkan atlet-atlet berprestasi 

bagi Sumatera Selatan. “Kabupaten 

Musi Rawas telah memiliki atletatlet 

berprestasi dan berpotensi 

besar untuk terus ditingkatkan 

baik dari segi kualitas maupun 

kuantitasnya. Untuk itu, saya minta 

pengurus yang baru dilantik ini dapat 

meningkatkan pembinaan prestasi 

dan melaksanakan program cabor 

unggulan didaerahnya sesuai amanat 

UU,” ujar Dhennie. 

“Para pengurus KONI yang 

telah resmi dilantik ini untuk segera 

72 



melakukan konsolidasi organisasi 

serta menyusun program pembinaan 

prestasi dan mempersiapkan atlet 

serta pelatih yang potensial sedini 

mungkin agar Kabupaten Musi 

Rawas dapat mempunyai prestasi 

atlet yang membanggakan disetiap 

kejuaraan baik di tingkat daerah, 

nasional bahkan internasional,” kata 

Dhennie. 

Selanjutnya, dia juga mengajak 

pengurus KONI yang baru dilantik 

untuk bersatu mendukung kesuksesan 

provinsi Sumatera Selatan menjadi 

tuan rumah Asean Games Tahun 

2018, karena event yang bertaraf 

internasional ini tidak saja sebagai 

momentum untuk mengharumkan 

nama Sumatera Selatan di mata 

dunia tetapi juga akan berdampak bagi 

pembangunan ekonomi dan olahraga 

di Kabupaten/Kota yang ada di 

Sumsel. 

Acara diakhiri dengan penyerahan 

hadiah dan bantuan dana pembinaan 

bagi pemenang Lomba Lari 10K 

yang digelar untuk memeriahkan Hari 

Olahraga Nasional (HAORNAS) dan 

pelantikan KONI Kabupaten Musi 

Rawas Masa Bakti 2016-2020. (aa) 


IN NEWS 

Ketua Harian PB Perserosi, Sofyan Ruzian, 

saat melantik Pengprov Perserosi Sumsel 

Masa Bakti 2016-2020 

74 


Perserosi Sumsel 

Bidik PON 2020 di Papua 



IN NEWS 

Sekretaris Umum, 

Dr. Ing. A. Taqwa, 

Wakil Ketua Umum I, 

Dhen nie Zainal dan 

Kabid Organisasi 

KONI 

Sumsel, H. Asdit Abdullah 

saat 

menghadiri Pelantikan 

Pengrov Perserosi 

Sumsel Masa Bakti 

2016-2020. 

P 

ersatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia 

(Perserosi) Sumsel Masa Bhakti 2016- 

2020 resmi dilantik oleh Ketua Harian 

Pengurus Besar Perserosi, Sofyan Ruzian, 

belum lama ini di Griya Agung. Pelantikan 

ini merupakan hasil dari Musyawarah 

Provinsi Perserosi Sumatera Selatan yang 

telah berlangsung pada 4 Juni 2016. 

Ketum Pengprov Perserosi Sumsel, 

Ir. Ernila Rizar, MM mengajak pengurus 

baru dan semua pihak mendukung 

kepengurusan baru untuk bekerja keras 

mengembangkan cabor sepatu roda di 

Sumsel agar bisa berprestasi di tingkat 

provinsi dan nasional. “Banyak agenda 

yang harus disusun usai pelantikan ini. 

Salah satunya yang menjadi prioritas 

adalah segera membentuk pengcabpengcab 

di Kabupaten/kota se- Sumatera 

Selatan. Untuk itu perlu sharring 

pengalaman pengurus lama dengan yang 

dilantik ini.” ujarnya. 

Lebih lanjut, Ernila mengatakan 

Perserosi Sumatera Selatan 

menargetkan atletnya dapat berprestasi 

pada Pekan Olahraga Nasional ke-20 di 

Papua pada 2020. Untuk itu, ia mengajak 

pengurus baru dan semua pihak untuk 

bekerja sama dalam mempopulerkan 

olahraga ini di tengah masyarakat.”Ke 

depan, Perserosi Sumsel akan lebih 

fokus pada pembinaan yakni bagaimana 

caranya mulai berprestasi dan target 

pada PON 2020 cukup realistis,” kata 

Ernila. 

Sementara itu, Kadispora Sumsel, 

Yusuf Wibowo mengatakan pergantian 

pengurus ini merupakan penyempurnaan 

tujuan yang ingin dicapai. “ Mudahmudahan 

dengan telah dilantiknya 

pengurus baru Pengprov Perserosi 

Sumsel ini, akan dapat mendorong dan 

meningkatkan pembinaan prestasi cabor 

Sepatu Roda ini di Sumatera Selatan,” 

jelas Yusuf. 


Umar mengharapkan Perserosi Sumsel 

yang baru dilantik ini mampu berprestasi 

di PON 2020 mendatang. “ PON Jabar 

Sumsel belum dapat mengirimkan utusan 

cabor sepatu roda karena tidak lolos 

pra kualifikasi PON. Ini adalah tantangan, 

76 


Ketua Harian KONI Sumsel, H. Nasrun Umar 


tapi saya yakin bisa diwujudkan oleh 

kepengurusan baru pada PON Tahun 

2020 di Papua nanti,” ujarnya. 

Nasrun juga menambahkan, 

semoga sepatu roda dapat menjadi 

salah satu cabor unggulan Sumsel. 

“Saya akan mengusahakan Cabor 

Sepatu Roda bisa masuk di Pekan 

Olahraga Pelajar Provinsi Sumsel 

nanti,” jelas Nasrun. 

Di kesempatan yang sama, 

Ketua Harian PB Perserosi, Sofyan 

Ruzian mengatakan, pengurus baru 

harus bergerak menginventarisasi 

dan membina para atlet di seluruh 

Sumsel agar dapat berkiprah di PON 

2020 dan ikut serta PON remaja 

2017 di Jateng. “Kami yakin kerja 

keras pengurus baru dapat tercapai,” 

ungkapnya. Sofyan juga mengharapkan 

kiranya KONI Sumsel dapat 

memberikan dukungan agar program 

kerja yang diprioritaskan oleh pengprov 

Perserosi Sumsel dapat terwujud. 

(aa)*** 

Penandatanganan Berita Acara Pelantikan Pengrov Perserosi Sumsel di saksikan langsung oleh Ketua Harian KONI Sumsel, 

H. Nasrun Umar dan Kadispora Sumsel, H. Yusuf Wibowo. 


IN NEWS 

KOMITMEN GUBERNUR TERHADAP OLAHRAGA SANGAT TINGGI 

HARUS ADA PERUBAHAN 

DALAM TUBUH PTMSI SUMSEL 

78 


Penyerahan Petaka oleh Ketua 

Umum PB PTMSI 

M Lukman Edy kepada 

Ketua Umum PTMSI Sumsel, 

Kurmin Halim. 


Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh 

Indonesia (PTMSI) Provinsi Sumsel Masa 

Bakti 2016-2020, resmi dilantik oleh 

Ketua Umum PB PTMSI M Lukman Edy 

di Griya Agung baru-baru ini. 

Pelantikan Pengurus Persatuan Tenis Meja 

Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Sumsel 

dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumsel, H. Ishak 

Mekki, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah 

Provinsi Sumsel, Pengurus Pengprov Cabor 

Sumsel, Pengurus Cabang PTMSI se-Sumsel. 

Hadir pula Pengurus KONI Provinsi Sumatera 

Selatan, yaitu: Ketua Harian, H. Nasrun Umar, 

Seketaris Umum, Ahmad Taqwa, Wakil Ketua 

Ketua Umum I, Dhenni Zainal, Kabid dan Wakabid 

Organisasi, Drs. H. Asdit Abdullah, M.Si dan 

H.M.Y. Ishak Hasan. 

Ketua Umum PTMSI Sumsel Kurmin 

Halim menyampaikan rasa terima kasih atas 

kepercayaan yang diberikan dan senang dapat 

menakhodai PTSMI Sumsel karena didukung 

penuh oleh KONI Sumsel. 

“Usai pelantikan ini, pihaknya langsung 

melakukan perubahan dengan lebih 

memperhatikan atlet. Tekad saya sekarang hanya 

konsen pada atlet bukan pengurus. Ini yang harus 

diubah, ketika kita jadi pengurus kita harus siap 

berkorban. Tidak lagi ada pengurus yang minta 

fasilitas apapun selain atlet. Untuk itu saya ditunjuk 

jadi ketua,” tegas Kurmin. 

Dia juga mengatakan bahwa visi dan misinya 

terhadap dunia tenis meja kedepan, tentunya 

akan lebih mempopulerkan olahraga tenis 

meja ke daerah-daerah, sehingga dapat lebih 

dikenal masyarakat. Selanjutnya mengupayakan 

pembibitan atlet yang dapat melahirkan atlet-atlet 

muda yang bisa mengangkat Sumsel di tingkat 

nasional maupun internasional. “Intinya harus ada 

perubahan dalam tubuh tenis meja Sumsel dan 

lebih berkontribusi. Tidak sulit mengembangkan 

tenis meja di Sumsel, karena ini bukan olahraga 

mahal dan semua masyarakat pun bisa 

memainkannya,” ujarnya. 

Kurmin menambahkan, hingga saat ini belum 

ada gedung untuk latihan tenis meja. Untuk itu, 

atlet-atlet tenis meja ini harus dapat lahir dari 

klub-klub yang ada. “Kalau ada gedung untuk tenis 

meja, maka beri waktu bagi kami tiga tahun untuk 

melahirkan atlet-atlet muda Sumsel,” katanya. 

Terkait keikut sertaan atlet tenis meja Sumsel 

pada PON Jabar, pengusaha ini menyampaikan 

ucapan terima kasih kepada Ketua Harian 

KONI Sumsel, Nasrun Umar karena bersedia 

memberangkatkan atlet tenis meja Sumsel untuk 

berlaga di PON Jabar. PTMSI Sumsel mengirim 

satu atlet putra dan empat atlet putri, yang turun 

di nomor tunggal putri dan ganda putri, ganda 

campuran. “Saya tidak memberi target tinggi pada 


IN NEWS 

Tampak Wakil Gubernur Sumsel, H. Ishak Mekki dan Ketua Harian KONI Sumsel, H. Nasrun Umar memberikan ucapan selamat 

kepada Pengurus PTMSI Sumsel yang dilantik. 

atlet. Karena, selain saya baru dan 

belum tahu bagaimana yang dulunya. 

Jadi biarkan sejauh mana atlet kita 

bertanding. Tapi andalan kita ganda 

putri,” jelasnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur 

Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan 

bahwa tidak salah kalau Ketua Umum 

PTMSI Provinsi Sumsel, Kurmin 

Halim, terpilih secara aklamasi 

karena memang orang kompeten dan 

berpengalaman. “Saya yakin dengan 

terpilihnya kepengurusan baru dan 

anggotanya bisa membawa tenis 

meja Provinsi Sumsel lebih maju 

dan berkembang sehingga dapat 

melahirkan bibit-bibit atlet hebat 

yang bisa menembus baik event 

80 


Suasana Pelantikan Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Sumsel Masa Bakti 2016-2020 oleh Ketua 

Umum PB PTMSI M Lukman Edy di Griya Agung. 

nasional maupun internasional. Untuk 

soal pembangunan gedung tenis 

meja, nanti akan saya sampaikan 

kepada pak Gubernur. Tapi saya 

rasa komitmen gubernur terhadap 

olahraga sangat tinggi,” katanya. 

Lebih lanjut, Ishak mengatakan 

bahwa dalam lima tahun terakhir 

ini Sumsel selalu ditunjuk sebagai 

tempat penyelenggaraan eveneven 

nasional, regional hingga 

internasional. Mulai dari PON, Asian 

Games, Internasional Solidarity 

Games, dan sebagainya. “Belum 

lagi begitu banyak pembangunan 

infrastruktur yang sedang berjalan di 

Palembang khususnya. Dari semua 

itu, bukan tidak mungkin tiga tahun 

kedepan, Sumsel memiliki atlet-atlet 

tenis meja yang handal,” terangnya. 

Pada kesempatan itu, Ketua 

Umum PB PTMSI, M Lukman Edy 

Foto Bersama usai 

Pelantikan Pengurus 

Persatuan Tenis Meja 

Seluruh Indonesia (PTM- 

SI) Provinsi Sumsel Masa 

Bakti 2016-2020. 


menerangkan bahwa pada Musprov 

beberapa bulan yang lalu, sudah 

dibicarakan kalau Sumsel mau 

membangun gedung tenis meja di 

Jakabaring dan pengurus pusat 

akan mengusahakan memindahkan 

venue Asian Games dari Jakarta ke 

Jakabaring, Palembang. “Alangkah 

baiknya kalau nanti benar-benar 

dapat dibangun gedung tenis meja di 

Jakabaring, Sumsel akan kita jadikan 

percontohan,” katanya. 

Lukman berharap agar pengurus 

yang baru dilantik untuk segera 

menata atlet-atlet yang bisa 

menembus atlet nasional. “PB PTMSI 

baru menyelesaikan Kejurnas dan 

Rakernas di Pekanbaru. Setelah PON 

akan dilakukan pemeringkatan atlet 

seluruh Indonesia. Jadi semua atlet 

bisa dihitung siapa saja yang masuk 

10 besar. Setelah PON juga akan 

diadakan kejurnas kelompok umur 

dan sebagainya. Kita juga,sesegera 

mungkin menyelesaikan dengan 

KONI dan KOI, pin IT agar atlet 

bisa mengikuti kejuaran-kejuaran 

internasional,” terangnya. (aa)*** 


IN NEWS 

KEJUARAAN DUNIA BOWLING 2018 

SUMSEL Tuan 

Rumah 

Sumsel dipercaya menjadi tuan rumah 

kejuaraan dunia boling 2018. 

Syaratnya Bumi Sriwijaya harus 

mempunya venue berstarndar internasional. 

”Sakarang sedang penyiapan 

lahan di Jakabaring, seluar 2,5 hektar. 

Kita sama sekali tindak menggunakan 

dana APBD Provinsi Sumsel,” kata Alex 

Noerdin gubernur Sumsel. 

Menurut orang nomor satu di 

Sumsel ini pihak ketiga yang akan membangun 

venue boling adalah PT Sinarmas. 

”Venue kita nantinya mempunyai 

40 line dengan mesin amf. Setelah 

Asian Games 18 Agustus-2 September 

2018 kejuaraan dunia boling kita laksanakan 

disini,” terang mantan bupati 

Musi Banyuasin ini. 

Sementara itu Aminuddin kabag 

perencanaan PU CK Sumsel menambahkan 

proses pembangunan venue 

boling dimulai Oktober ini. ”Sesuai 

dengan agenda pembangunan akan 

selesai pada Desember 2017. Artinya 

sudah bisa dipakai untuk test event 

Asian Games,” jelas dia. 

Proses pembangunan menurut 

Amin dilaksanakan pihak ketiga yang 

ditunjuk PS Sinarmas. ”Kontraktor 

dari Sinar Mas juga pokoknya kita 

hanya menyiapkan lahan saja. Namun 

kita tetap memberikan time scudule 

pada konsultan pembangunan agar 

bisa terkontrol dan terlaksanan sesuai 

progress,” tukas dia. 

Di sisi lain Bambang Irawan sekretaris 

umum Persatuan Boling Indonesia 

(PBI) Sumsel mengatakan mengaku 

sangat berterima kasih pada PT Sinarmas 

yang sudah bersedia membangun 

venue. ”Ya, memang selama ini kendala 

kita di venue. Kita tidak memiliki venue 

yang bagus setelah lintasan di Ramayana 

tutup. Anak-anak hanya bisa latihan di 

Pertamina dan Bukit Asam. Kalau sudah 

punya venue sendiri saya kira akan semakin 

mudah untuk berlatih,” terang dia. 

Apalagi jika venuenya standar 

internasional dan akan menjadi tuan 

rumah Asian Games dan kejuaraan 

dunia secara otomatis akan mengatrol 

prestasi peboling Sumsel. ”Para atlet 

bisa mencuri ilmu pada peboling terbaik 

dunia,” tegas dia. (asa) 

82 



IN NEWS 

DAFFA KHULHOYR 

RAIH EMAS PRA-PON 

Ditengah hiruk pikuk perebutan medali di Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, atlet cilik 

Sumsel Muhammad Daffa Khulhoyr, menorehkan 

prestasi gemilang di Pra Kualifikasi PON remaja 

yang diadakan bersamaan dengan pertandingan PON cabor 

Muaythai di Cianjur Jawa Barat. 

Mulai dari masuk semifinal dengan mengalahkan tuan 

rumah, Daffa yang turun di kelas 30 kg putra, ia melaju ke 

final dengan menantang musuh lamanya yang mengalahkan 

Daffa di Subang beberapa waktu lalu. ”Akhirnya Daffa 

mengalahkan Hikmal (Sulteng) yang mengalahkan Daffa 

pada Liga Muaythai di Subang. Emas buat Daffa. Terimakasih 

semuanya,” ujar Irwanto orang tuan Daffa, Rabu (21/9) 

Dengan kemenangan ini, Daffa otomatis lolos menuju 

PON remaja di Jawa Tengah 2017 nanti. 

”Kita bersyukur sekali bisa meraih medali emas. Saya 

bangga dengan Daffa. Tapi, meski meraih emas ia harus 

tetap kerja keras untuk menuju PON. Karena tentu lawanya 

84 


Atlet Muaythai Sumsel Muhammad Daffa Khulhoyr berhasil 

meraih medali emas pada Pra Kualifikasi PON Remaja 


juga akan kerja keras,” tutur Irwanto. 

Sementara itu, Sekretaris Umum Muaythai Sumsel, Lirman, 

mengatakan jika dalam eksebisi PON sekaligus Pra-PON remaja 

kali ini, ia membawa 10 atlet yang turun yakni, Faira Dea Azahra 

55 kg putri, Ega Saputra 57 kg putra, M Rezeki 63 kg putra, 

Daffa 30 kg putra, Febri Haryanti 45 kg putri, Rohman 45 kg 

putra, Tika Septiana 60 kg putri, Kgs M Ramadhan Doeng 67 

kg putra, Nayunda Gita Permata Putri 70 kg putri, dan Ade 

Roeslan 80 kg putra. ”Alhamdulillah, dalam eksebisi PON dan 

Pra-PON ini kita mencapai target. Yakni, dua medali emas atas 

nama Daffa dan Tika. Serta tiga medali perunggu,” ujar Lirman 

Menurut Lirman, hasil ini sekaligus membuktikan jika 

kerja keras atlet, meski ditengah keterbatasan mampu 

memberikan yang terbaik. ”Bermimpi gak salah kan. Makanya 

kami mimpi dapat meraih emas. Tapi mimpi itu bukan 

sekedar bualan, karena kita kerja keras untuk itu. Semuanya 

bekorban untuk memberikan yang terbaik bagi Sumatera 

Selatan,” ucap Lirman. (man) 


SRIWIJAYA FC 

KANS 

JUARA 

Sriwijaya FC sukses memberi kekalahan pertama 

bagi Madura United (MU) di markasnya, 

Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (14/9). Skor 

5-2 sudah cukup membuktikan keperkasaan 

anak asuh Widodo Cahyono Putro itu. Sekaligus 

memantapkan posisi untuk tetap di jalur juara 

Indonesia Soccer Championship 2016 

86 


FOTO-FOTO: IST 


SRIWIJAYA FC 

Kemanangan pada pekan 

ke-20 tersebut memangkas 

jarak koleksi poin dengan 

MU menjadi tiga angka. 

Tanpa mengesampingkan pesaing 

lainnya dalam perebutan trofi juara, 

kemenangan membuat jalan Laskar 

Wong Kito kembali mendekap puncak 

klasemen dan bahkan juara semakin 

terbuka. 

Hilton Moreira cs kini berada di 

posisi kedua dengan 37 poin, berselisih 

3 angka dari MU di puncak 

dengan 40 angka. Usai pertandingan, 

pelatih Sriwijaya, Widodo C 

Putro membuka kunci sukses timnya 

bisa membekap Laskar Sape Kerap. 

Menurut Widodo, taktik serangan 

Madura United sangat mudah dibaca. 

Kata sang pelatih, lawan mereka 

hanya mengandalkan bola umpan 

silang dari kedua pemain sayap dan 

ditujukan pada Pablo Rodriguez yang 

menunggu di kotak penalti. “Kami bisa 

antisipasi serangan Madura United 

dengan menggiring Pablo menjauh 

dari kotak penalti,” kata Widodo. 

Dengan begitu, lanjutnya, pemain 

sayap mereka tidak bisa kirim bola 

ke kotak penalti. “Semua bola pasti 

menuju Pablo yang jadi tembok 

pantulan bola,” ulas Widodo. “Selain 

itu, kami juga tempel ketat Slamet 

di tengah lapangan. Pemain bisa 

tampil disiplin dan hasilnya kami bisa 

menang,” sambungnya. 

Pada laga tersebut, Madura United 

sebenarnya mengawali pertandingan 

dengan baik. Mereka bahkan 

mendapatkan peluang matang menit 

ke-12. Slamet Nurcahyo melepas 

umpan silang dari sayap kanan, bola 

yang mengarah ke tiang jauh berhasil 

ditanduk oleh Rodriguez namun usaha 

sang bomber berhasil dimentahkan 

oleh Yogi Triyana. 

Dua menit kemudian giliran Bayu 

Gatra yang unjuk gigi. Namun, dia 

gagal menjebol gawang Yogi setelah 

tendangannya hanya melambung di 

atas mistar. Asyik menyerang, Madura 

United malah kebobolan lewat 

serangan cepat Sriwijaya FC menit 

ke-25. Ialah Airlangga Sucipto yang 

berhasil membobol gawang Hary 

Prasetyo dari sisi kanan. 

Madura United mencoba bangkit. 

Pada menit ke-42, Erick Weeks nyaris 

menyamakan kedudukan. Namun, 

tendangan jarak jauhnya masih bisa 

diblok oleh Wildansyah. Paruh pertama 

ditutup untuk keunggulan tipis 1-0 

Sriwijaya FC. Usai jeda, Laskar Wong 

Kito kembali menebarkan ancaman. 

Tiga menit babak kedua bergulir, 

Airlangga Sucipto sukses mencatatkan 

namanya kembali di papan skor. 

Aksi cerdik eks Persib Bandung ini 

patut diacungi jempol setelah melihat 

Hery yang agak maju, dan melepaskan 

bola lob. 2-0 SFC unggul. 

Tak butuh waktu lama bagi Air- 

88 


FOTO-FOTO: IST 

langga untuk mencetak hat-trick 

dalam laga ini. Pada menit ke-55 

dia sukses meneruskan tendangan 

bebashyun Koo melalui tandukan 

keras. Hery Prasetyo tak sanggup 

menghalau bola yang bergulir kencang. 

Laskar Wong Kito semakin 

nyaman. Madura United sukses 

memperkecil kedudukan melalaui 

Elthon Maran. Dia sukses memanfaatkan 

umpan manis dari 

Slamet Nurcahyo menit ke-62. 

Laskar Wong Kito semakin 

di atas angin setelah Airlangga 

dilangar di kotak terlarang oleh 

Hery. Albeto Goncalves yang 

maju sebagai pengeksekutor sukses 

menjalankan tugasnya dengan baik 

menit ke-71. 

Laskar Sape Kerap kembali 

memperkecil kedudukan jadi 2-4 pada 

menit ke-90+2 melalu Dane Milovanovic. 

Dia meneruskan sepak pojok 

Slamet melalui tandukan keras. 

Akan tetapi, SFC kembali 

cetak gol semenit kemudian melalui 

Anis Nabar. Gelandang lincah 

ini berhasil memanfaatkan umpan 

matang dari Beto Goncalves. Sepakan 

sang winger gagal diselamatkan 

oleh Hery Prasetyo. 

Pada laga tersebut, dua pemain 

Sriwijaya 

FC Mushafry dan 

Airlangga Sutjipto menjadi pusat 

perhatian. Keduanya memang jarang 

mendapatkan posisi starter di Sriwijaya 

FC. Namun, peran penting kedua 

pemain sebagai “joker” alias penentu 

permainan saat dibutuhkan, dinilai 


SRIWIJAYA FC 

kali masuk dari bangku cadangan. Total 

322 menit telah dimainkan mantan 

bomber Persib Bandung ini. Namanya 

masuk dalam daftar penyumbang gol 

ke Sriwijaya FC dengan koleksi 4 gol. 

“Mereka bersinar di saat yang pas, yaitu 

pas saat tim membutuhkan tenaganya 

karena banyak pemain yang berhalangan 

tampil,” ungkap Asisten Pelatih 

Sriwijaya FC Hartono Ruslan. 

Arsitek asal Solo ini pun memuji 

profesionalisme kedua pemain. Mereka 

tidak patah semangat untuk menunjukkan 

kelasnya di depan pelatih. Mereka 

tetap berlatih serius meski jarang 

mendapatkan tempat inti dalam skuad 

tim. Sebab, tidak ada resep khusus 

yang diberikan pelatih kepada pemain 

sebelum pertandingan. Materi untuk 

semuanya, sama. 

“Dengan kesempatan yang 

diberikan pelatih, mereka mungkin 

ingin menunjukkan bahwa mereka 

layak masuk starting XI. Memang 

mereka layak mendapatkannya 

karena memang semua pemain Sriwijaya 

FC kualitasnya sama, tinggal 

menyesuaikan kebutuhan strategi 

untuk setiap lawan yang berbeda,” 

terangnya. (iaa) 

sangat krusial. 

Memang, komposisi pemain Sriwijaya 

FC hampir tidak ada perbedaan 

antara skuad inti dan pelapis. Di saat 

banyak pemain inti yang berhalangan 

tampil, pemain cadangan alias ban 

serep muncul unjuk gigi. Memang, 

ketenangan Mushafry sempat goyah 

karena minim kontribusi. Namun 

memasuki putaran kedua, perannya 

mulai menonjol. 

Nama Mushafry mulai berkibar saat 

starter lawan Persib Bandung. Pemain 

yang dibesarkan Persiba Balikpapan 

ini menggila dengan memborong 2 gol 

dari kemenangan 3-0 Sriwijaya FC. Itu 

bukan kali pertama Mushafry dipercaya 

masuk line-up utama. Sebelumnya, lima 

kali sarjana ilmu sosial ini menjadi starter, 

lima kali pula masuk dari bangku 

cadangan. 

Total, mantan pilar Persija Jakarta 

ini telah merumput selama 519 

menit. Adapun Airlangga empat 

kali masuk sebagai starter. Enam 

90 



LAPORAN UTAMA 

92

SN EDISI SEPTEMBER

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?