20.09.2016 Views

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Aktifitas fisik<br />

a. Untuk pasien dengan stroke iskemik atau TIA yang masih dapat melakukan aktifitas<br />

fisik setidaknya 30 menut latuhan fisik dengan intensitas sedang (berjalan cepat,<br />

menggunakan sepeda statis) dapat dipertimbangkan menurunkan faktor risiko dan<br />

kondisi komorbid yang memungkinkan stroke berulang (AHA/ASA, Class IIb, Level of<br />

evidence C). intensitas sedang didefinisikan sebagai aktifitas fisik yang cukup berarti<br />

hingga berkeringat atau meningkatkan frekuensi denyut jantung, 1-3 kali perminggu. 1<br />

b. Bagi individu dengan disabilitas setelah stroke iskemik, pengawasan oleh tenaga<br />

kesehatan professional seperti terapis atau rehabilitasi kardiovaskuler berupa paket<br />

latihan fisik dapat dipertimbangkan. (AHA/ASA, Class IIb, Level of evidence C). 1<br />

C. Pendekatan Intervensional untuk Pasien dengan Atherosklerosis Arteri Besar<br />

1. Penyakit karotis ekstrakranial simptomatis<br />

a. Pasien dengan TIA atau riwayat stroke iskemik dalam enam bulan terakhir dan pasien<br />

stenosis arteri karotis ipsilateral berat (70-99%) direkomendasikan menjalani CEA<br />

(Carotid Endarterectomy), jika risiko kesakitan dan kematian preoperative < 6%<br />

(AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). 1<br />

b. Pasien dengan TIA atau riwayat stroke iskemik dalam enam bulan terakhir dan pasien<br />

stenosis arteri karotis sedang ipsilateral (50-69%) direkomendasikan menjalani CEA<br />

(Carotid Endarterectomy), jika risiko kesakitan dan kematian preoperative < 6%<br />

(AHA/ASA, Class I, Level of evidence B). 1<br />

c. Jika derajat stenosis < 50%, revaskularesasi karotis, baik dengan CEA (Carotid<br />

Endarterectomy) maupun CAS (Carotid Angiplasty Stenting) tidak terindikasikan<br />

(AHA/ASA, Class II A, Level of evidence B). 1<br />

d. Jika CEA diindikasikan pada pasian TIA atau stroke, pembedahan dalam 2 minggu<br />

merupakan pilihan, dibandingkan menunda jika tidak didapatkan kontraindikasi untuk<br />

revaskularisasi lebih dini. 1<br />

e. CAS diindikasikan sebagai alternatif CEA untuk pasien simptomatik dengan<br />

komplikasi pada risiko rendah atau risiko sedang, yang berhubungan dengan<br />

intervensi endovaskuler saat diameter lumen arteri karotis interna berkurang < 70%<br />

oleh pemeriksaan non invasive atau > 50% dengan kateter angiplasti (AHA/ASA,<br />

Class I, Level of evidence B). 1<br />

f. Pasien dengan stenosis simptomatik berat (> 70%) yang sulit diakses secara<br />

pembedahan, kondisi umum yang dapat meningkatkan risiko pembedahan, atau<br />

97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!