20.09.2016 Views

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KEPUSTAKAAN<br />

1. National Stroke Foundation. Clinical guidelines for acute stroke management 2010.<br />

2. European Stroke Organization.ESO-Guidelines form management of ischemic stroke<br />

2008. Update Jan 2009.<br />

3. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. Management od patients with stroke:<br />

rehabilitation,prevention and management of complications, and discharge planning<br />

2010.<br />

8. Spastisitas<br />

a. Terapi Spastisitas pada Ekstremitas Atas 2\<br />

Pemakaian splinting secara rutin untuk mengurangi spastisitas tidak<br />

direkomendasikan (SIGN, Grade A, Level of evidence 1+). 1 Splinting secara serial (<br />

tidak dipasang terus menerus) dapat dilakukan untuk mengurangi spastisitas (SIGN,<br />

Grade B). 1<br />

Program regangan yang dibimbing oleh fisioterapis dapat meningkatkan range of<br />

motion (ROM) pada ekstremias atas dan mengurangi yeri pada stroke lama (National<br />

Stroke Foundation, Level of evidence 1+). 2<br />

Pada pasien gangguan fungsi motor yang berat serta spastisitas hebat, pemberian<br />

toksin botulinum yang dikombinasikan dengan fisioterapi dapat dilakukan untuk<br />

mengurangi tonus dan meningkatkan range of joint motion (ROM) (SIGN, Grade B). 1<br />

Toksin botulinum mengurangi spastisitas dan meningkatkan range of motion (ROM),<br />

tetapi tidak mempunyai efek terapetik kekuatan motoric pada ekstremitas atas. (SIGN,<br />

Grade A, Level of evidence 1+). 1<br />

Penyuntikan toksin botulinum di rekomendasikan untuk mengatasi spastisitas pasca<br />

stroke, namun manfaatnya masih diperdebatkan (ESO, class III level B).<br />

Pemberian obat anti spastisitas oral (tizanidine, dantrolene, baclofen, diazepam) tidak<br />

direkomendasikan untuk pemakaian rutin dalam mengurangi spastisitas paska stroke<br />

(Level of evidence 1). Tolperison mengurangi spastisitas yang menyertai stroke.<br />

(SIGN, Grade A, Level of evidence 1+). 1<br />

Bila diperlukan, pemberian obat antispastisitas oral disertai pemantauan efek samping<br />

dan penghentian pengobatan bila tidak efektif. 1<br />

70

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!