GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011 GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
Hypertensive Brain Hemorrhage. Stroke 1998; 29:1806-1809. 14. Kishi Y, Okumura F, FuyuyaHaeinodynamic Effects of Nicartine Hydrochloride, studies During its Use to Control Acute Hypertension in Anaesthetized Patients. Br J Anacath 1984;56:1003-7. 15. Clifton GG, Cook ME, Bisvenu GS, et al. Intravenous Nicardipine in Severe Systemic Hypertension. Am J Cardiol 1989:64:16H-18H 16. Wallin JD, Fletcher E, Ram CVS, et al . Intravenous Nicardipine For the Treatment of Severe Hypertension. Arc Intern Med 1989;149:2662-9. 17. Widjicks EF, Vermeulen M, Murray GD, et al. The Effects of Treating Hypertension Following Aneurysmal Subarachnoid Hemorrhage, Clin Neurol Neursurg 1990; 92: 111417. 18. The Seventh Report of The 3NC on Prevention Detection and Treatment of .High Blood Pressure US Dept of Health and Human Services NMI Publication, 2003. 19. Rordorf G, Cramer S, Efird et al. Pharmacological Elevation of Blood Pressure in Acute Stroke: Clinical Effects and Safety. Stroke 1997; 28: 2133-2138. 20. C. Vankata S,Ram, MD. Management of Hypertensive Emergencies: Changing Therapeutic Options. Americans Heart Journal, July1991: 358363. 21. Glodstein LB, Antihypertensive Management in Acute Stroke. American Academy of Neurology 1999; 7BS.006: 13-17. 22. Brotter, Reed RI. Intensive Care for Acute Stroke in The Communty Hospital Setting: The First 24 hours. Curr Conc Cerebrovasc Ds Stroke 1998; 24: 1-5. 23. Zampaglione B, Pascale C, Marchisio M, et al. Hypertensive Urgencies and Emergencies. Prevalence and Clinical Presentation. Hipertension 1996; 27: 144-1 24. Meinders AE. The Treatment of Hypertensive Crisis. In: Proceeding Post Graduate Medical Courses, 1996: 123435. 25. Gorelick P13. Can We Save The Brain from The Ravages of Midlife Cardiovascular Risk Factors. Neurology;52:11144115. 26. Grossman Er Messed' F, Grodzicki T, et al. Should Amoratorium be Placed on Sublingual Nifedipine capsules Given for Hypertensive Emergencies and Pseudoemergencies. JAMA 1996; 276: 1328e-1331. 27. Gueyffier F Boissel JP Boutitie F, et al. Effect of Antihypertensive Treatment in Patients Having Already Suffered from Stroke Gathering the evidence. Stroke 1997; 28: 2557s2562. 28. Strandgaard S, Paulson Oft Cerebrovascular Conseq ence of Hypertension. Lancet 1994; 344: 519s521. 29. Adam HP et al. Guidelines for the Early Management of Adults With Ischemic Stroke. Stroke 2007, 38:1655-1711 30. Broderick 3 et al. Guidelines for the Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage in Adults: 2007 Update. Stroke 2007, 38:2001-2023 31. Bederson .113 et al. Guidelines for the Management of Aneurysmal Subarachnoid Hemorrhage. Stroke 2009, 40:9941025 32. Ringleb PA et al. Guidelines for Management of Ischemic Stroke and Transient Ischemic Attack 2008. The European Stroke Organization (ESO) Executive Committee and the ESO Writing Committee. 33. Rocker S, MoralesterVidal S1 Schneck fr13. Management of Arterial Blood Pressure in Acute Ischemic and Hemorrhagic Stroke. In Biller J1 Evans RW. Neurologic Clinics. Advances in Neurlogic Therapy WB Saunders Company, Philadelphia, 2010, pp 863-886. 55
B. Penatalaksanaan Gula Darah pada Stroke Akut 1. Latar Belakang Hiperglikemia terjadi pada hampir 60% pasien stroke akut nondiabetes. Hiperglikemia setelah stroke akut berhubungan dengan luasnya volume infark dan gangguan kortikal dan berhubungan dengan buruknya keluaran. Tidak banyak data penelitian yang menyebutkan bahwa dengan menurunkan kadar gula darah secara aktif akan mernperbaiki keluaran. 1,2,3 Salah satu penelitian yang terbesar adalah penurunan kadar gula darah dengan infus glukosa-insulin-kalium dibandingkan dengan infus salin standar yang menunjukkan tidak ditemukan perbaikan keluaran dan turunnya tingkat kematian pada pasien dengan berhasil diturunkan sarnpai tingkat ringan dan sedang (median 137 mg/dl). 4 Hindari kadar gula darah melebihi 180 mg/dl, disarankan dengan infus salin dan menghindari larutan glukosa dalam 24 jam pertama setelah serangan stroke akan berperan dalam rnengendalikan kadar gula darah. 1 Hipoglikemia (< 50 mg/dl) mungkin akan memperlihatkan gejala mirip dengan stroke infark, dan dapat diatasi dengan pemberian bolus dekstrose atau infus glukosa 10-20% sampai kadar gula darah 80-110 mg/dl. 5 2. Indikasi dan syarat-syarat pemberian insulin a. Stroke hemoragik dan non hemoragik dengan IDDM atau NIDDM b. Bukan stroke lakunar dengan diabetes mellitus. 6 3. Kontrol gula darah selama fase akut stroke a. Insulin reguler subkutan menurut skala luncur 7 Sangat bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap penderita (tak disebutkan berapa jam sekali) (lihat tabel 1). Pada hiperglikemia refrakter dibutuhkan IV insulin. Tabel IV.3. Skala luncur insulin reguler manusia 7 Gula darah (mg/dl) Dosis insulin subkutan (unit) 56
- Page 5 and 6: KATA PENGANTAR Ilmu kedokteran sang
- Page 7 and 8: DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN………
- Page 9 and 10: consensus pendapat ahli, studi kasu
- Page 11 and 12: Kelas II Studi prospektif pada popu
- Page 13 and 14: National Stroke Foundation (NSF) Gu
- Page 15 and 16: BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya usia
- Page 17 and 18: 3. Misbach J. pandangan umum mengen
- Page 19 and 20: c. Beberapa jenis seperti ikan tuna
- Page 21 and 22: mengidentifikasi individu yang mung
- Page 23 and 24: a. skrining aktif adanya AF pada pe
- Page 25 and 26: g. Skrining di populasi untuk menge
- Page 27 and 28: kontrol diabetes, memperbaiki kebia
- Page 29 and 30: heriditer atau yang didapat asimpto
- Page 31 and 32: TABEL II.2 Lanjutan Profil Risiko S
- Page 33 and 34: isiko stroke Alkohol Pengurangan se
- Page 35 and 36: HDL-C rendah Tidak ada konsensus tt
- Page 37 and 38: BAB III MANAJEMEN PRAHOSPITAL PADA
- Page 39 and 40: d. Memeriksa dan menilai gejala dan
- Page 41 and 42: BAB IV PENATALAKSANAAN UMUM STROKE
- Page 43 and 44: d. Pengendalian Peninggian Tekanan
- Page 45 and 46: Berikan Asetaminofen 650 mg bila su
- Page 47 and 48: . Berikan antibiotika atas indikasi
- Page 49 and 50: BAB V KEDARURATAN MEDIK STROKE AKUT
- Page 51 and 52: Class I, Level of evidence B). Untu
- Page 53 and 54: eseptor α1, β1, β2 tiap 10 menit
- Page 55: tinggi Fenilefrin * Agonis reseptor
- Page 59 and 60: Tabel IV.4. Infus insulin intravena
- Page 61 and 62: 3. Parsons MW, Barber PA, Desmond P
- Page 63 and 64: Pneumonia akibat disfagia atau gang
- Page 65 and 66: 4. Kedlaya, Divakara. Swallowing, N
- Page 67 and 68: 5. Ulkus Dekubitus a. Prevensi 1 M
- Page 69 and 70: Berikan suplemen vitamin dan minera
- Page 71 and 72: KEPUSTAKAAN 1. National Stroke Foun
- Page 73 and 74: KEPUSTAKAAN 1. Scottish Intercolleg
- Page 75 and 76: Terapi farmakologi hanya diberikan
- Page 77 and 78: BAB VI PENATALAKSANAAN KHUSUS STROK
- Page 79 and 80: hari dan dilanjutkan dengan oral 2x
- Page 81 and 82: 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian
- Page 83 and 84: kraniotomi standar dapat dipertimba
- Page 85 and 86: a. Tatalaksana pasien PSA derajat I
- Page 87 and 88: e. Pada pasien yang gagal dengan te
- Page 89 and 90: BAB VII TERAPI SPESIFIK STROKE AKUT
- Page 91 and 92: B. Rekomendasi NIH tentang Response
- Page 93 and 94: KEPUSTAKAAN 1. Adams H, et al. 2007
- Page 95 and 96: f. Pilihan obat yang spesifik dan t
- Page 97 and 98: Tabel VIII.I Rekomendasi Pengelolaa
- Page 99 and 100: terdapat kondisi spesifik seperti r
- Page 101 and 102: 3. Faktor risiko kardiomiopati a. P
- Page 103 and 104: i. Penambahan aspirin pada terapi k
- Page 105 and 106: 4. Inheritage Trombophily a. Pasien
B. Penatalaksanaan Gula Darah pada Stroke Akut<br />
1. Latar Belakang<br />
Hiperglikemia terjadi pada hampir 60% pasien stroke akut nondiabetes.<br />
Hiperglikemia setelah stroke akut berhubungan dengan luasnya volume infark dan gangguan<br />
kortikal dan berhubungan dengan buruknya keluaran. Tidak banyak data penelitian yang<br />
menyebutkan bahwa dengan menurunkan kadar gula darah secara aktif akan mernperbaiki<br />
keluaran. 1,2,3<br />
Salah satu penelitian yang terbesar adalah penurunan kadar gula darah dengan infus<br />
glukosa-insulin-kalium dibandingkan dengan infus salin standar yang menunjukkan tidak<br />
ditemukan perbaikan keluaran dan turunnya tingkat kematian pada pasien dengan berhasil<br />
diturunkan sarnpai tingkat ringan dan sedang (median 137 mg/dl). 4<br />
Hindari kadar gula darah melebihi 180 mg/dl, disarankan dengan infus salin dan<br />
menghindari larutan glukosa dalam 24 jam pertama setelah serangan stroke akan berperan<br />
dalam rnengendalikan kadar gula darah. 1<br />
Hipoglikemia (< 50 mg/dl) mungkin akan memperlihatkan gejala mirip dengan stroke<br />
infark, dan dapat diatasi dengan pemberian bolus dekstrose atau infus glukosa 10-20%<br />
sampai kadar gula darah 80-110 mg/dl. 5<br />
2. Indikasi dan syarat-syarat pemberian insulin<br />
a. Stroke hemoragik dan non hemoragik dengan IDDM atau NIDDM<br />
b. Bukan stroke lakunar dengan diabetes mellitus. 6<br />
3. Kontrol gula darah selama fase akut stroke<br />
a. Insulin reguler subkutan menurut skala luncur 7<br />
Sangat bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap penderita (tak<br />
disebutkan berapa jam sekali) (lihat tabel 1). Pada hiperglikemia refrakter dibutuhkan<br />
IV insulin.<br />
Tabel IV.3. Skala luncur insulin reguler manusia 7<br />
Gula darah (mg/dl)<br />
Dosis insulin subkutan (unit)<br />
56