GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
d. Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial (TIK)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pemantauan ketat terhadap penderita dengan risiko edema serebral harus dilakukan<br />
dengan memperhatikan perburukan gejala dan tanda neurologis pada hari-hari<br />
pertama setelah serangan stroke (AHA/ASA, Class I, Level of evidence B). 1<br />
Monitor TIK harus dipasang pada pasien dengan GCS 70 mmHg.<br />
Penata<br />
laksanaan penderita dengan peningkatan tekanan intrakranial meliputi :<br />
i. Tinggikan posisi kepala 20 0 - 30 0<br />
ii.<br />
iii.<br />
iv.<br />
Posisi pasien hendaklah menghindari tekanan vena jugular<br />
Hindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotonik<br />
Hindari hipertermia<br />
v. Jaga normovolernia<br />
vi.<br />
Osmoterapi atas indikasi:<br />
o<br />
o<br />
Manitol 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4 - 6 jam<br />
dengan target ≤ 310 mOsrn/L. (AHA/ASA, Class III, Level of evidence<br />
C). Osmolalitas sebaiknya diperiksa 2 kali dalam sehari selama pemberian<br />
osmoterapi.<br />
Kalau perlu, berikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB i.v.<br />
vii.<br />
Intubasi untuk menjaga normoventilasi (pCO2 35 - 40 mmHg). Hiperventilasi<br />
mungkin diperlukan bila akan dilakukan tindakan operatif.<br />
viii. Paralisis neuromuskular yang dikombinasi dengan sedasi yang adekuat dapat<br />
mengurangi naiknya TIK dengan cara mengurangi naiknya tekanan intratorakal<br />
dan tekanan vena akibat batuk, suction, bucking ventilator (AHA/ASA, Class<br />
III-IV, Level of evidence C). Agen nondepolarized seperti vencuronium atau<br />
pancuronium yang sedikit berefek pada histamine dan blok pada ganglion lebih<br />
baik digunakan (AHA/ASA, Class III-IV, Level of evidence C). Pasien dengan<br />
42