20.09.2016 Views

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB IV<br />

PENATALAKSANAAN UMUM <strong>STROKE</strong> AKUT<br />

A. Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat<br />

1. Evaluasi Cepat dan Diagnosis<br />

Oleh karena jendela terapi dalam pengobatan stroke akut sangat pendek, maka evaluasi<br />

dan diagnosis harus dilakukan dengan cepat, sistematik, dan cermat (AHA/ASA, Class I, Level<br />

of evidence B). Evaluasi gejala dan klinik stroke akut meliputi:<br />

a. Anamnesis, terutama mengenai gejala awal, waktu awitan, aktivitas penderita saat<br />

serangan, gejala seperti nyeri kepala, mual, muntah, rasa berputar, kejang, cegukan<br />

(hiccup), gangguan visual, penurunan kesadaran, serta faktor risiko stroke (hipertensi,<br />

diabetes, dan lain-lain). 1<br />

b. Pemeriksaan fisik, meliputi penilaian respirasi, sirkulasi, oksimetri, dan suhu tubuh.<br />

Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya cedera kepala akibat jatuh saat kejang, bruit<br />

karotis, dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal jantung kongestif). Pemeriksaan<br />

torak (jantung dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas. 1<br />

c. Pemeriksaan neurologis dan skala stroke. Pemeriksaan neurologis terutama pemeriksaan<br />

saraf kranialis, rangsang selaput otak, sistem motorik, sikap dan cara jalan refleks,<br />

koordinasi, sensorik dan fungsi kognitif. Skala stroke yang dianjurkan saat ini adalah<br />

NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale) (AHA/ASA, Class 1, Level of evidence<br />

B). 1<br />

2. Terapi Umum<br />

a. Stabilisasi Jalan Napas dan Pernapasan<br />

Pemantauan secara terus menerus terhadap status neutologis, nadi, tekanan darah, suhu<br />

tubuh, dan Saturasi oksigen dianjurkan dalam 72 jam, pada pasien dengan defisit<br />

neurologis yang nyata (ESO, Class IV, GCP). 2<br />

Pembetian oksigen dianjurkan pada keadaan dengan saturasi oksigen < 95% (ESO, Class<br />

V, GCP). 2<br />

Perbaiki jalan nafas termasuk pemasangan pipa orofaring pada pasien yang tidak sadar.<br />

Berikan bantuan ventilasi pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran atau<br />

disfungsi bulbar dengan gangguan jalan napas (AHA/ASA, Class I, Level of evidence C). 1<br />

Terapi oksigen diberikan pada pasien hipoksia (AHA/ASA, Class I, Level of evidence C). 1<br />

Pasien stroke iskemik akut yang nonhipoksia tidak mernerlukan terapi oksigen<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!