Committee. Guidelines for Management of Ischaemic Stroke and Transient Ischaemic Attack 2008 . Cerebrovasc Dis 2008;25:457-507. 39
BAB IV PENATALAKSANAAN UMUM <strong>STROKE</strong> AKUT A. Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat 1. Evaluasi Cepat dan Diagnosis Oleh karena jendela terapi dalam pengobatan stroke akut sangat pendek, maka evaluasi dan diagnosis harus dilakukan dengan cepat, sistematik, dan cermat (AHA/ASA, Class I, Level of evidence B). Evaluasi gejala dan klinik stroke akut meliputi: a. Anamnesis, terutama mengenai gejala awal, waktu awitan, aktivitas penderita saat serangan, gejala seperti nyeri kepala, mual, muntah, rasa berputar, kejang, cegukan (hiccup), gangguan visual, penurunan kesadaran, serta faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes, dan lain-lain). 1 b. Pemeriksaan fisik, meliputi penilaian respirasi, sirkulasi, oksimetri, dan suhu tubuh. Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya cedera kepala akibat jatuh saat kejang, bruit karotis, dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal jantung kongestif). Pemeriksaan torak (jantung dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas. 1 c. Pemeriksaan neurologis dan skala stroke. Pemeriksaan neurologis terutama pemeriksaan saraf kranialis, rangsang selaput otak, sistem motorik, sikap dan cara jalan refleks, koordinasi, sensorik dan fungsi kognitif. Skala stroke yang dianjurkan saat ini adalah NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale) (AHA/ASA, Class 1, Level of evidence B). 1 2. Terapi Umum a. Stabilisasi Jalan Napas dan Pernapasan Pemantauan secara terus menerus terhadap status neutologis, nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan Saturasi oksigen dianjurkan dalam 72 jam, pada pasien dengan defisit neurologis yang nyata (ESO, Class IV, GCP). 2 Pembetian oksigen dianjurkan pada keadaan dengan saturasi oksigen < 95% (ESO, Class V, GCP). 2 Perbaiki jalan nafas termasuk pemasangan pipa orofaring pada pasien yang tidak sadar. Berikan bantuan ventilasi pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran atau disfungsi bulbar dengan gangguan jalan napas (AHA/ASA, Class I, Level of evidence C). 1 Terapi oksigen diberikan pada pasien hipoksia (AHA/ASA, Class I, Level of evidence C). 1 Pasien stroke iskemik akut yang nonhipoksia tidak mernerlukan terapi oksigen 40
- Page 1 and 2: GUIDELINE STROKE TAHUN 2011 POKDI S
- Page 3 and 4: KATA SAMBUTAN Syukur alhamdulillah
- Page 5 and 6: KATA PENGANTAR Ilmu kedokteran sang
- Page 7 and 8: DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN………
- Page 9 and 10: consensus pendapat ahli, studi kasu
- Page 11 and 12: Kelas II Studi prospektif pada popu
- Page 13 and 14: National Stroke Foundation (NSF) Gu
- Page 15 and 16: BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya usia
- Page 17 and 18: 3. Misbach J. pandangan umum mengen
- Page 19 and 20: c. Beberapa jenis seperti ikan tuna
- Page 21 and 22: mengidentifikasi individu yang mung
- Page 23 and 24: a. skrining aktif adanya AF pada pe
- Page 25 and 26: g. Skrining di populasi untuk menge
- Page 27 and 28: kontrol diabetes, memperbaiki kebia
- Page 29 and 30: heriditer atau yang didapat asimpto
- Page 31 and 32: TABEL II.2 Lanjutan Profil Risiko S
- Page 33 and 34: isiko stroke Alkohol Pengurangan se
- Page 35 and 36: HDL-C rendah Tidak ada konsensus tt
- Page 37 and 38: BAB III MANAJEMEN PRAHOSPITAL PADA
- Page 39: d. Memeriksa dan menilai gejala dan
- Page 43 and 44: d. Pengendalian Peninggian Tekanan
- Page 45 and 46: Berikan Asetaminofen 650 mg bila su
- Page 47 and 48: . Berikan antibiotika atas indikasi
- Page 49 and 50: BAB V KEDARURATAN MEDIK STROKE AKUT
- Page 51 and 52: Class I, Level of evidence B). Untu
- Page 53 and 54: eseptor α1, β1, β2 tiap 10 menit
- Page 55 and 56: tinggi Fenilefrin * Agonis reseptor
- Page 57 and 58: B. Penatalaksanaan Gula Darah pada
- Page 59 and 60: Tabel IV.4. Infus insulin intravena
- Page 61 and 62: 3. Parsons MW, Barber PA, Desmond P
- Page 63 and 64: Pneumonia akibat disfagia atau gang
- Page 65 and 66: 4. Kedlaya, Divakara. Swallowing, N
- Page 67 and 68: 5. Ulkus Dekubitus a. Prevensi 1 M
- Page 69 and 70: Berikan suplemen vitamin dan minera
- Page 71 and 72: KEPUSTAKAAN 1. National Stroke Foun
- Page 73 and 74: KEPUSTAKAAN 1. Scottish Intercolleg
- Page 75 and 76: Terapi farmakologi hanya diberikan
- Page 77 and 78: BAB VI PENATALAKSANAAN KHUSUS STROK
- Page 79 and 80: hari dan dilanjutkan dengan oral 2x
- Page 81 and 82: 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian
- Page 83 and 84: kraniotomi standar dapat dipertimba
- Page 85 and 86: a. Tatalaksana pasien PSA derajat I
- Page 87 and 88: e. Pada pasien yang gagal dengan te
- Page 89 and 90: BAB VII TERAPI SPESIFIK STROKE AKUT
- Page 91 and 92:
B. Rekomendasi NIH tentang Response
- Page 93 and 94:
KEPUSTAKAAN 1. Adams H, et al. 2007
- Page 95 and 96:
f. Pilihan obat yang spesifik dan t
- Page 97 and 98:
Tabel VIII.I Rekomendasi Pengelolaa
- Page 99 and 100:
terdapat kondisi spesifik seperti r
- Page 101 and 102:
3. Faktor risiko kardiomiopati a. P
- Page 103 and 104:
i. Penambahan aspirin pada terapi k
- Page 105 and 106:
4. Inheritage Trombophily a. Pasien
- Page 107 and 108:
tinggi dari amyloid anginopati (mis
- Page 109 and 110:
10. Toksin botulinum direkomendasik
- Page 111 and 112:
3. Pasien mendapatkan pendidikan da
- Page 113 and 114:
3. Penggunaan stoking kompresi atau
- Page 115 and 116:
c. Dikonsulkan ke professional yang
- Page 117 and 118:
. visual neglect c. defisit memori
- Page 119 and 120:
3. National Clinical Guideline for
- Page 121 and 122:
B. Rekomendasi Pemeriksaan Diagnost
- Page 123 and 124:
c. Gambaran hiperdens dari arteri i
- Page 125 and 126:
ultrasonografi vertebral ekstrakran
- Page 127 and 128:
D. Tes Diagnostik lain 1. Pemeriksa
- Page 129 and 130:
subarakhnoid maka harus dilakukan d
- Page 131 and 132:
11. Latchaw et at. Recommendations