GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011 GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011
KEPUSTAKAAN 1. Goldstein LB: Guidelines for primary prevention of stroke. A Guideline for Healthcare Professionals From the Arnerican Heart Association/American Stroke Association Stroke. 2010. 2. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) 2003 American Heart Association, Inc. Hypertension. 2003;42:1206. 3. ESO Guidelines for Management of Ischaemic Stroke 2008. The European Stroke Organization Executive Committee and Writing Committee. 4. Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III) National Cholesterol Education Program National Heart, Lung, and Blood Institute National Institutes of Health NIH Publication No. 02-5215 September 2002. 5. D’Agostino, Wolf, Belanger, Kannel 'Stroke Risk Profile: Adjustment for Antihypertensive Medication', Framingham Heart Study, under the direction of the National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) Stroke 1994. 6. Gage BF, van Walraven C, Pearce L, Hart RG, Koudstaal PJ, Boode BS, Petersen P. Selecting patients with atrial fibrillation for anticoagulation: stroke risk stratification in patients taking aspirin. (CHADS2). Circulation. 2004 Oct 19;110(16):2287-92. 35
BAB III MANAJEMEN PRAHOSPITAL PADA STROKE AKUT A. Latar Belakang Tujuan dari penatalaksanaan stroke secara umum adalah menurunkan morbiditas dan menurunkan tingkat kematian serta menurunnya angka kecacatan. Salah satu upaya yang berperan penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengenalan gejala-gejala stroke dan penanganan stroke secara dini yang dimulai dari penanganan prahospital yang cepat dan tepat. Keberhasilan penanganan stroke akut dari pengetahuan masyarakat dan petugas kesehatan, bahwa stroke merupakan keadaan gawat darurat; seperti infark miokard akut atau trauma. Filosofi yang harus dipegang adalah time is brain dan the golden hour. Dengan adanya kesamaan pemahaman bahwa stroke dan TIA merupakan suatu medical emergency maka akan berperan sekali dalam menyelamatkan hidup dan mencegah kecacatan jangka panjang. Untuk mencapai itu, pendidikan dan penyuluhan perlu diupayakan terhadap masyarakat, petugas kesehatan, petugas ambulans dan terutama para dokter yang berada di ujung tombak pelayanan kesehatan seperti di Puskesmas, unit gawat darurat, atau tenaga medis yang bekerja di berbagai fasilitas kesehatan lainnya. Tanggung jawab manajemen prahospital tergantung pada pelayanan ambulans dan pelayanan kesehatan tingkat primer. Dengan penanganan yang benar pada jam-jam pertama, angka kecacatan stroke paling tidak akan berkurang sebesar 30%. B. Penanganan Stroke Prahospital 1. Deteksi Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan TIA. Keluhan pertama kebanyakan pasien (95%) mulai sejak di luar rumah sakit. Hal ini penting bagi masyarakat luas (termasuk pasien dan orang terdekat dengan pasien) dan petugas kesehatan professional (dokter urnum dan resepsionisnya, perawat penerima atau petugas gawat darurat) untuk mengenal stroke dan perawatan kedaruratan. Tenaga medis atau dokter yang terlibat di unit gawat darurat atau pada fasilitas prahospital harus mengerti tentang gejala stroke akut dan penanganan pertama yang cepat dan benar. Pendidikan berkesinambungan perlu dilakukan terhadap masyarakat tentang pengenalan atau deteksi dini stroke. Konsep Time is brain berarti pengobatan stroke merupakan keadaan gawat darurat. Jadi, 36
- Page 1 and 2: GUIDELINE STROKE TAHUN 2011 POKDI S
- Page 3 and 4: KATA SAMBUTAN Syukur alhamdulillah
- Page 5 and 6: KATA PENGANTAR Ilmu kedokteran sang
- Page 7 and 8: DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN………
- Page 9 and 10: consensus pendapat ahli, studi kasu
- Page 11 and 12: Kelas II Studi prospektif pada popu
- Page 13 and 14: National Stroke Foundation (NSF) Gu
- Page 15 and 16: BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya usia
- Page 17 and 18: 3. Misbach J. pandangan umum mengen
- Page 19 and 20: c. Beberapa jenis seperti ikan tuna
- Page 21 and 22: mengidentifikasi individu yang mung
- Page 23 and 24: a. skrining aktif adanya AF pada pe
- Page 25 and 26: g. Skrining di populasi untuk menge
- Page 27 and 28: kontrol diabetes, memperbaiki kebia
- Page 29 and 30: heriditer atau yang didapat asimpto
- Page 31 and 32: TABEL II.2 Lanjutan Profil Risiko S
- Page 33 and 34: isiko stroke Alkohol Pengurangan se
- Page 35: HDL-C rendah Tidak ada konsensus tt
- Page 39 and 40: d. Memeriksa dan menilai gejala dan
- Page 41 and 42: BAB IV PENATALAKSANAAN UMUM STROKE
- Page 43 and 44: d. Pengendalian Peninggian Tekanan
- Page 45 and 46: Berikan Asetaminofen 650 mg bila su
- Page 47 and 48: . Berikan antibiotika atas indikasi
- Page 49 and 50: BAB V KEDARURATAN MEDIK STROKE AKUT
- Page 51 and 52: Class I, Level of evidence B). Untu
- Page 53 and 54: eseptor α1, β1, β2 tiap 10 menit
- Page 55 and 56: tinggi Fenilefrin * Agonis reseptor
- Page 57 and 58: B. Penatalaksanaan Gula Darah pada
- Page 59 and 60: Tabel IV.4. Infus insulin intravena
- Page 61 and 62: 3. Parsons MW, Barber PA, Desmond P
- Page 63 and 64: Pneumonia akibat disfagia atau gang
- Page 65 and 66: 4. Kedlaya, Divakara. Swallowing, N
- Page 67 and 68: 5. Ulkus Dekubitus a. Prevensi 1 M
- Page 69 and 70: Berikan suplemen vitamin dan minera
- Page 71 and 72: KEPUSTAKAAN 1. National Stroke Foun
- Page 73 and 74: KEPUSTAKAAN 1. Scottish Intercolleg
- Page 75 and 76: Terapi farmakologi hanya diberikan
- Page 77 and 78: BAB VI PENATALAKSANAAN KHUSUS STROK
- Page 79 and 80: hari dan dilanjutkan dengan oral 2x
- Page 81 and 82: 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian
- Page 83 and 84: kraniotomi standar dapat dipertimba
- Page 85 and 86: a. Tatalaksana pasien PSA derajat I
BAB III<br />
MANAJEMEN PRAHOSPITAL PADA <strong>STROKE</strong> AKUT<br />
A. Latar Belakang<br />
Tujuan dari penatalaksanaan stroke secara umum adalah menurunkan morbiditas dan<br />
menurunkan tingkat kematian serta menurunnya angka kecacatan. Salah satu upaya yang<br />
berperan penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengenalan gejala-gejala stroke dan<br />
penanganan stroke secara dini yang dimulai dari penanganan prahospital yang cepat dan tepat.<br />
Keberhasilan penanganan stroke akut dari pengetahuan masyarakat dan petugas kesehatan,<br />
bahwa stroke merupakan keadaan gawat darurat; seperti infark miokard akut atau trauma.<br />
Filosofi yang harus dipegang adalah time is brain dan the golden hour. Dengan adanya<br />
kesamaan pemahaman bahwa stroke dan TIA merupakan suatu medical emergency maka<br />
akan berperan sekali dalam menyelamatkan hidup dan mencegah kecacatan jangka panjang.<br />
Untuk mencapai itu, pendidikan dan penyuluhan perlu diupayakan terhadap masyarakat,<br />
petugas kesehatan, petugas ambulans dan terutama para dokter yang berada di ujung tombak<br />
pelayanan kesehatan seperti di Puskesmas, unit gawat darurat, atau tenaga medis yang bekerja<br />
di berbagai fasilitas kesehatan lainnya. Tanggung jawab manajemen prahospital tergantung<br />
pada pelayanan<br />
ambulans dan pelayanan kesehatan tingkat primer.<br />
Dengan penanganan yang benar pada jam-jam pertama, angka kecacatan stroke paling tidak<br />
akan berkurang sebesar 30%.<br />
B. Penanganan Stroke Prahospital<br />
1. Deteksi<br />
Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan TIA. Keluhan pertama<br />
kebanyakan pasien (95%) mulai sejak di luar rumah sakit. Hal ini penting bagi masyarakat<br />
luas (termasuk pasien dan orang terdekat dengan pasien) dan petugas kesehatan professional<br />
(dokter urnum dan resepsionisnya, perawat penerima atau petugas gawat darurat) untuk<br />
mengenal stroke dan perawatan kedaruratan.<br />
Tenaga medis atau dokter yang terlibat di unit gawat darurat atau pada fasilitas<br />
prahospital harus mengerti tentang gejala stroke akut dan penanganan pertama yang cepat dan<br />
benar. Pendidikan berkesinambungan perlu dilakukan terhadap masyarakat tentang<br />
pengenalan atau deteksi dini stroke.<br />
Konsep Time is brain berarti pengobatan stroke merupakan keadaan gawat darurat. Jadi,<br />
36