GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011 GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

20.09.2016 Views

Penyalahgunaan obat seperti heroin, kokain, fenilpropanolamin, dan konsumsi alkohol (alcohol abuse) akan menyebabkan tekanan darah menigkat, menyebabkan terjadinya stroke hemoragik. 19. Sleep-Dissorder Breathing (SDB) Mengingat SDB berhubungan dengan faktor resiko vaskuler dan morbiditas kardiovaskuler lain, evaluasi adanya SDB dengan anamnesis yang teliti dan bila perlu dengan tes khusus direkomendasikan untuk dilakukan, terutama pada individu dengan obesitas abdomen, hipertensi, penyakit jantung, atau hipertensi yang reisten terhadap obat (AHA/ASA, Class 1 level of evidence A) 20. Migren Mengingat adanya hubungan frekuensi migren yang sering dengan risiko stroke pengobatan untuk mengurngi resiko migren cukup beralasan meskipun belum cukup data yang menunjukkan bahwa pendekatan ini akan menurunkan resiko terjadinya stroke pertama (AHA/ASA, Class IIB, level of evidence C). 21. Hiperosmosisteinemia Pemberian vitamin B komplek, piridoksin (B6), kobalamin (B12), dan asam folat dapat dipertimbangkan untuk pencegahan stroke iskemik pada penderita hiperosmosisteinemia, tetapi manfaatnya belum jelas (AHA/ASA, Class IIB, level of evidence B). Asupan folat harian (400µg/hr), B6 (1,7 mg/hr) dan B12 (2,4 µg/hr) melalui konsumsi buah, sayur, kacang polong, daging, ikan, padi an sereal untuk individu yang tidak hamil dan menyusui mungkin bergna dalam menurunkan resiko stroke (AHA/ASA, Class Iib, level of evidence C) 22. Peningkatan Lipoprotein (a) Pemberian niacin cukup beralasan untuk pecegahan stroke iskemik pada penderita dengan Lp (a) yang tinggi, tetapi manfaatnya belum jelas (AHA/ASA, Class Iib, Leve of evidence B) 23. Hiperkoagulabilitas a. Manfaat skrining genetik untuk mendeteksi b. Manfaat terapi spesifik untuk pencegahan stroke primer pada penderita trombofilia 27

heriditer atau yang didapat asimptomatik belum jelas (AHA/ASA, Class IIb, Level of evidence C). c. Aspirin dosis rendah (81 mg/hari) tidak diindikasikan untuk pencegahan primer stroke pada seorang dengan antiphospholipid antibodies (APL) positif persisten (AHA/ASA, Class III, Level of evidence B). 24. Inflamasi dan Infeksi a. Penanda inflamasi seperti hsCRP atau Lp-PLA2 pada penderita tanpa CVD mungkin dapat mengidentifikasi penderita dengan peningkatan risiko stroke, meskipun manfaatnya dalam praktek klinis rutin belum jelas (AHA/ASA, Class lIb, Level of evidence B). b. Penderita dengan penyakit inflamasi kronik, seperti Rheumatoid Arthritis (RA) atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), perlu diwaspadai mempunyai risiko stroke yang meningkat (AHA/ASA, Class I, Level of evidence B). c. Pengobatan dengan antibiotic untuk infeksi kronis sebagai cara untuk pencegahan stroke, tidak direkomendasikan (AHA/ASA, Class III, Level of evidence A). d. Penelitian pasien dengan peningkatan hsCRP dengan pemberian statin dapat menurunkan risiko stroke (AHA/ ASA, Class II, Level of evidence B). e. Vaksinasi influenza setahun sekali dapat bermanfaat pada penderita dengan risiko stroke (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B). 25. Aspirin Pemakaian aspirin untuk pencegahan kejadian kardiovaskuler, termasuk stroke, direkomendasikan pada seseorang dengan risiko cukup tinggi dibanding dengan risiko pengobatan, dengan nilai risiko kejadian dalam 10 tahun ke depan sebesar 6% sampai 10% (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A). Aspirin (81 mg sehari atau 100 mg setiap 2 hari sekali) bermanfaat untuk mencegah stroke pertama pada wanita dengan faktor risiko yang cukup tinggi dibanding dengan risko pengobatan (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B). Aspirin tidak bermanfaat untuk mencegah stroke pertama pada individu dengan risiko rendah (AHA/ASA, Class III, Level of evidence A). Antiplatelet selain aspirin tidak direkomendasikan untuk pencegahan primer stroke (ESO, Class IV, GCP). 28

heriditer atau yang didapat asimptomatik belum jelas (AHA/ASA, Class IIb, Level<br />

of evidence C).<br />

c. Aspirin dosis rendah (81 mg/hari) tidak diindikasikan untuk pencegahan primer<br />

stroke pada seorang dengan antiphospholipid antibodies (APL) positif persisten<br />

(AHA/ASA, Class III, Level of evidence B).<br />

24. Inflamasi dan Infeksi<br />

a. Penanda inflamasi seperti hsCRP atau Lp-PLA2 pada penderita tanpa CVD mungkin<br />

dapat mengidentifikasi penderita dengan peningkatan risiko stroke, meskipun<br />

manfaatnya dalam praktek klinis rutin belum jelas (AHA/ASA, Class lIb, Level of<br />

evidence B).<br />

b. Penderita dengan penyakit inflamasi kronik, seperti Rheumatoid Arthritis (RA) atau<br />

Systemic Lupus Erythematosus (SLE), perlu diwaspadai mempunyai risiko stroke<br />

yang meningkat (AHA/ASA, Class I, Level of evidence B).<br />

c. Pengobatan dengan antibiotic untuk infeksi kronis sebagai cara untuk pencegahan<br />

stroke, tidak direkomendasikan (AHA/ASA, Class III, Level of evidence A).<br />

d. Penelitian pasien dengan peningkatan hsCRP dengan pemberian statin dapat<br />

menurunkan risiko stroke (AHA/ ASA, Class II, Level of evidence B).<br />

e. Vaksinasi influenza setahun sekali dapat bermanfaat pada penderita dengan risiko<br />

stroke (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B).<br />

25. Aspirin<br />

Pemakaian aspirin untuk pencegahan kejadian kardiovaskuler, termasuk stroke,<br />

direkomendasikan pada seseorang dengan risiko cukup tinggi dibanding dengan risiko<br />

pengobatan, dengan nilai risiko kejadian dalam 10 tahun ke depan sebesar 6% sampai<br />

10% (AHA/ASA, Class I, Level of evidence A).<br />

Aspirin (81 mg sehari atau 100 mg setiap 2 hari sekali) bermanfaat untuk mencegah<br />

stroke pertama pada wanita dengan faktor risiko yang cukup tinggi dibanding dengan<br />

risko pengobatan (AHA/ASA, Class IIa, Level of evidence B).<br />

Aspirin tidak bermanfaat untuk mencegah stroke pertama pada individu dengan risiko<br />

rendah (AHA/ASA, Class III, Level of evidence A).<br />

Antiplatelet selain aspirin tidak direkomendasikan untuk pencegahan primer stroke<br />

(ESO, Class IV, GCP).<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!