20.09.2016 Views

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

GUILDELINE STROKE PERDOSSI TAHUN 2011

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10. Toksin botulinum direkomendasikan untuk tatalaksana spastisitas pascastroke, walaupun<br />

manfaat fungsionalnya masih belum jelas (AHA/ASA, Class III, Level of evidence B).<br />

B. Rekomendasi Umum Rehabilitasi Stroke<br />

1. Pasien stroke fase akut direkomendasikan menjalani perawatan di unit stroke dengan<br />

tujuan untuk mendapatkan penanganan multidisiplin dan terkoordinasi. (AHA/ASA,<br />

Class I, Level of evidence A).<br />

2. Direkomendasikan untuk memulai rehabilitasi dini setelah kondisi medis stabil<br />

(AHA/ASA, Class III, Level of evidence C).<br />

3. Setelah keluar dari unit stroke, direkomendasikan untuk melanjutkan rehabilitasi dengan<br />

berobat jalan selama tahun pertama setelah stroke (AHA/ASA, Class II, Level of<br />

evidence A).<br />

4. Direkomendasikan untuk meningkatkan durasi dan intensitas rehabilitasi (AHA/ASA,<br />

Class II, Level of evidence B).<br />

C. Rekomendasi Restorasi dan Rehabilitasi Stroke Pascaakut<br />

1. Keluaran klinis yang baik akan tercapai jika pasien stroke pascaakut yang akan<br />

direhabilitasi menerima intervensi yang terkoordinasi dan evaluasi multidisiplin.<br />

a. Perawatan stroke pascaakut sebaiknya dilakukan di dalam perawatan restorasi dan<br />

rehabilitasi yang secara formal terkoordinasi dan terorganisasi.<br />

b. Perawatan stroke pascaakut sebaiknya dilakukan dengan tatalaksana dari berbagai<br />

disiplin ilmu, berpengalaman dalam menyediakan perawatan stroke pascaakut, untuk<br />

memastikan konsistensi dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi.<br />

c. Tim multidiplin ilmu dapat terdiri dari dokter, perawat, tenaga terapi fisik, tenaga<br />

terapi okupasi, tenaga terapi kinesi, ahli patologi bicara dan bahasa, psikolog, tenaga<br />

terapi rekreasi, pasien dan keluarga.<br />

2. Jika tim restorasi dan rehabilitasi yang terorganisasi tidak tersedia di dalam fasilitas,<br />

pasien dengan keadaan klinis atau berat sebaiknya ditawarkan untuk mendapatkan<br />

fasilitas dengan tim tersebut atau dokter dan spesialis rehabilitasi yang berpengalaman<br />

dalam kasus stroke yang sebaiknya tetap didapatkan dalam perawatan pasien.<br />

3. Pendekatan dengan tim yang terorganisasi sebaiknya tetap dilanjutkan pada saat pasien<br />

pulang dan mendapatkan perawatan rehabilitasi di rumah.<br />

108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!