SN EDISI AGUSTUS

Majalah Olahraga 

Majalah Olahraga 

EDISI AGUSTUS 2016 NO.41

CONTENT 

SPORTNEWS 

SPORT, HEALTH AND LIFE STYLE 

CONTENT 

DITERBITKAN OLEH: 

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 

Sumatera Selatan 

PENASEHAT 

H Alex Noerdin 

Muddai Madang 

KETUA PENGARAH 

H Nasrun Umar 

PENGARAH 

Dhennie Zainal 

S.N. Prana Sohe 

I Gede Surya Negara 

Akmad Yusuf Wibowo 

Akmad Najib 

PEMIMPIN UMUM 

DR. Ing. Ahmad Taqwa 

PEMIMPIN USAHA 

Nirmala Dewi 

PEMIMPIN REDAKSI 

Asdit Abdullah 

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 

HB Anto 

REDAKTUR 

Darmansa 

N Haryanto 

Asmarudin 

18 

39 

Bonus Owi/Butet 

Terbesar ke-2 di Dunia 

Makna Logo Baru 

Asian Games 2018 

29 

Rapat Anggota Koni Sumsel 

Dinamis dan Terbaik 

STAF REDAKSI 

Edi Triono 

Agusti As’adiy 

Majazi Hijaz 

Omar Syarif 

LAYOUT 

I Rd Ansyah 

Indra Zuliandi Prabu 

AUDITOR 

Amir Faisal 

LEGAL 

Haris Fahri 

KEUANGAN 

Darma Hidayat 

Bahryansyah 

57 

Prabumulih Tuan Rumah 

Porprov 2019 

51 

64 

Koni Okut Diminta 

Segera Musorkablub 

Alex Nobar 

3 Srikandi 

SEKRETARIAT 

Taufik Hidayat 

Arum Wulandari 

SIRKULASI : 

Taufik Amani 

Mukoddiso 

ALAMAT REDAKSI DAN 

PEMASARAN : 

Jalan Jend. Sudirman 

No. 1048 Palembang 

Telp : (0711) 8884445. 

Email: sportnewsmagz@gmail.com 

2 

SPORTNEWS AGUSTUS 2016

SALAM OLAHRAGA 

Rapat Anggota 

KONI Sumsel 2016 

RAPAT anggota KONI Provinsi 

Sumatera Selatan Tahun 2016 ini 

diselenggarakan sebagai salah satu 

upaya konsolidasi Organisasi sesuai 

amanat AD/ART KONI dan mengkaji 

serta mengevaluasi program pembinaan 

olahraga prestasi yang tengah 

berlangsung di Sumatera Selatan dan 

di Kabupaten/Kota. Rapat anggota ini 

juga dimaksudkan sebagai upaya penajaman 

program kerja tahun 2016 

yang telah disahkan dan direkomendasikan 

oleh Musorprov KONI Sumatera 

Selatan Tahun 2015, disamping 

membahas dan memutuskan hal-hal 

yang dianggap perlu sesuai kebutuhan 

dan perkembangan pembinaan 

olahraga prestasi di Provinsi Sumatera 

Selatan. 

Rapat Anggota kali ini sedikit 

berbeda dari tahun-tahun sebelumnya 

yaitu: waktu penyelenggaraannya 

yang tidak di akhir tahun atau di 

bulan Desember, melainkan di bulan 

Agustus, dan tempat pelaksanaan 

Rapat Anggota diluar ibukota Provinsi, 

Kabupaten Muara Enim. 

Dari sisi waktu penyelenggaraan 

rapat anggota yang tidak seperti sebelumnya, 

dikarenakan saat ini KONI 

Provinsi Sumsel tengah dihadapkan 

pada tantangan besar, sebut saja 

dalam waktu dekat atlet Sumsel akan 

berkompetisi di ajang Pekan Olahraga 

Nasional (PON) Tahun 2016 di 

Jawa Barat dan Tahun 2017 Pekan 

Olahraga Nasional (PON) Remaja II di 

Jawa Tengah dimana KONI Sumsel 

dituntut untuk dapat mempersiapkan 

atlet kelahiran Tahun 2001, serta di 

waktu yang bersamaan pula, tahun 

2017 akan menyelenggarakan Pekan 

Olahraga Provinsi (Porprov) XI Tahun 

2017 di Kabupaten Muara Enim. 

Rentang waktu penyelenggaraan 

antar event olahraga yang terbilang 

dekat dan terbatas, sudah tentu 

harus dapat dimanfaatkan seefisien 

dan seefektif mungkin agar dapat 

meraih prestasi olahraga terbaik dan 

maksimal. Penajaman program kerja 

Tahun 2016-2017 KONI Provinsi 

Sumsel tentunya menjadi kebutuhan 

dan tuntutan untuk sesegera mungkin 

dilakukan. Rapat Anggota merupakan 

media “titik temu” ide-ide konstruktif 

yang diharapkan dapat merumuskan 

dan memformulasi strategi yang ideal 

dan tepat bagi tindak lanjut program 

pembinaan olahraga prestasi KONI 

Provinsi Sumatera Selatan dalam 

menghadapi berbagai ajang olahraga 

Multievent. Penyelenggaraan Rapat 

Anggota yang dipercepat, tentunya 

akan memberikan “ruang waktu” 

yang cukup panjang untuk mengimplementasikan 

rumusan/keputusan 

yang ditetapkan dalam forum rapat 

anggota tersebut. 

Diharapkan melalui Rapat Anggota 

ini akan memantapkan pembinaan 

prestasi atlet Sumsel yang lebih 

terarah, tepat, cepat dan kompetitif 

sehingga dapat menciptakan atlet 

yang berprestasi dan unggul disetiap 

even pertandingan baik tingkat provinsi, 

nasional dan internasional. 

Ditetapkannya Kabupaten Muara 

Enim sebagai tempat Pelaksanaan 

Rapat Anggota KONI Provinsi Sumatera 

Selatan Tahun 2016 adalah agar 

pengurus provinsi cabang olahraga 

dapat mencermati dan melihat lebih 

dekat kesiapan kabupaten ini setelah 

ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggara 

Pekan Olahraga Provinsi 

(Porprov) XI Tahun 2017. Lebih jauh 

diharapkan melalui penyelenggaraan 

Rapat Anggota yang berlangsung di 

Kabupaten/Kota dapat memberikan 

pengetahuan dan memotivasi KONI 

Kabupaten/Kota dan Pengurus 

cabang olahraga untuk meningkatkan 

konsolidasi organisasi hingga ketingkat 

Pengcab dan Koorcam disamping 

pembuktian eksistensi KONI sebagai 

satu-satunya induk organisasi olahraga 

yang harus terus dikembangkan 

dan diberdayakan. 

Dalam rapat anggota kali ini, KONI 

Asdit Abdullah 

Pemimpin Redaksi 

Provinsi Sumsel kembali melakukan 

terobosan, tidak saja sebagai provinsi 

yang konsisten dalam mengedepankan 

implementasi cabor unggulan Kabupaten/Kota 

se Sumatera Selatan, 

tetapi kini ditingkatkan melalui penandatanganan 

“Pernyataan Dukungan” 

Cabang Olahraga Unggulan, yang 

penandatangannya telah diawali oleh 

Bupati bersama DPRD Kabupaten 

Muara Enim. Tentunya penandatanganan 

“Pernyataan Dukungan” Cabang 

Olahraga Unggulan ini akan dilanjutkan 

keseluruh Kabupaten/Kota 

se- Sumatera Selatan. Selain itu, juga 

telah ditetapkan anggota baru dari cabang 

olahraga FAJI, FOPI dan Muaythai 

menjadi anggota KONI Sumsel. 

Rapat anggota KONI Provinsi 

Sumatera Selatan tahun 2016 telah 

merumuskan program kerja untuk 

diimplementasikan. Sepatutnya 

rumusan tersebut dapat dijadikan 

pedoman dan acuan organisasi yang 

dilaksanakan secara konsisten dengan 

besinergi dengan pihak terkait dan 

stakeholders, sehingga peningkatan 

dan akselerasi pembinaan prestasi 

olahraga daerah dalam meraih puncak 

tertinggi disetiap event olahraga 

dapat terwujud. Semoga !!! 

AGUSTUS 2016 SPORTNEWS 3

LAPORAN UTAMA 

EMAS 

DI GENGGAMAN 

GARUDA 

4 


Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut 

medali emas Olimpiade pertama untuk 

Indonesia setelah menumbangkan ganda campuran 

Malaysia di final. Pencapaian ini menghapus 

mimpi buruk kegagalan empat tahun lalu 

pulang dari Olimpiade London tanpa emas. 


LAPORAN UTAMA 

MENGENANG 

TERCIPTANYA 

DUET 

Tontowi/Liliyana 

6 


T 

ontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil 

menyelamatkan wajah tim bulutangkis 

Indonesia di ajang Olimpiade 

dengan meraih emas nomor ganda 

campuran. Kemenangan ini merupakan 

puncak perjalanan panjang mereka 

sejak enam tahun dipasangkan. 

Pertengahan tahun 2010, pelatih 

Richard Mainaky mengambil keputusan 

penting di nomor ganda campuran. 

Richard menilai Nova Widianto 

tak akan mampu bertahan di level 

atas dan bersaing untuk Olimpiade 

London 2012. Karena itu, Liliyana harus 

segera dicarikan pasangan baru. 

Kandidatnya ketika itu ada dua 

orang, yaitu Devin Lahardi dan Tontowi 

Ahmad. Bagi Richard, baik Devin 

maupun Tontowi sama-sama memiliki 

kemampuan mumpuni untuk berduet 

dengan Liliyana yang sudah punya 

nama besar. 

Richard pun membuka kompetisi 

untuk Devin dan Tontowi. Keduanya 

sama-sama mendapatkan kesempatan 

untuk berpasangan dengan 

Liliyana. 

Devin lebih dulu mendapatkan 

kesempatan tersebut di Malaysia 

GPG dan langsung menjawabnya 

dengan gelar juara. Hal ini tentunya 

membuat peluang Tontowi untuk memikat 

Richard jadi lebih berat. Tontowi 

harus menunjukkan bahwa ia juga 

memiliki kualitas. 

Tontowi berpasangan dengan 


LAPORAN UTAMA 

Liliyana dan berangkat mengikuti 

Makau GPG. Hasilnya luar biasa, 

Tontowi/Liliyana langsung jadi juara. 

Mereka mengalahkan Hendra 

Aprida Gunawan/Vita Marissa, 

21-14, 21-18. 

“Saya melihat Tontowi memiliki 

rasa percaya diri walaupun dipasangkan 

dengan senior. Itu yang 

terlihat saat ia coba diduetkan 

dengan Greysia Polii di Indonesia 

Terbuka. Saya harap ia juga bisa 

melakukan hal yang sama saat 

berpasangan dengan Liliyana,” kata 

Richard saat itu. 

Setelah kemenangan ini, Richard 

pun lebih menaruh kepercayaan 

pada Tontowi untuk berduet 

8 


ersama Liliyana. Duet Tontowi/Liliyana 

Taiwan GPG, Indonesia GPG, dan 

Hong Kong Super Series. 

Pada awalnya duet Tontowi/ 

Liliyana tak diproyeksikan untuk Asian 

Games 2010, namun Richard kemudian 

memutuskan untuk menerjunkan 

duet Tontowi/Liliyana dibandingkan 

Nova/Liliyana. 

“Saya pikir ini adalah saat yang 

tepat untuk menurunkan Tontowi/ 

Liliyana. Dengan tampil di Asian Ga- 


LAPORAN UTAMA 

mes, mereka punya bekal turnamen 

multi event sebelum jadi andalan di 

Olimpiade dua tahun mendatang,” 

kata Richard tentang alasannya enam 

tahun silam. 

Meski kalah di babak awal pada 

Asian Games 2010, duet Tontowi/ 

Liliyana akhirnya sah jadi duet baru di 

pelatnas sejak tahun 2011. 

“Setelah berpasangan dengan 

Liliyana, saya merasa makin percaya 

diri setiap masuk lapangan. Semoga 

hal ini bisa terus berlanjut di masa 

depan,” ujar Tontowi saat itu. 

Di tahun 2011, Tontowi/Liliyana 

mampu menyabet medali perunggu 

Kejuaraan Dunia disusul gelar All 

England pada awal 2012. 

Sayangnya, momen bagus itu 

tak berlanjut di Olimpiade 2012. 

Tontowi/Liliyana tersisih di babak 

10 


semifinal dan Indonesia 

tak mendapat medali di 

London empat tahun lalu. 

Setelah kegagalan di 

2012, Tontowi/Liliyana 

langsung mengalihkan 

fokus mereka ke Olimpiade 

Rio de Janeiro 2016. 

Langkah Tontowi/ 

Liliyana begitu mantap 

di dua tahun awal, yaitu 

2013 dan awal 2014, 

performa Tontowi/ 

Liliyana mulai merosot 

di akhir tahun 2014. 

Walaupun masih 

tampil inkonsisten 

sepanjang 2015 

dan awal 2016, 


mampu mengakhiri 

perjalanan empat 

tahun dari London 

lalu dengan emas di 

leher mereka pada 

Olimpiade 2016 

ini. (har) 


LAPORAN UTAMA 

12 


Menerka 

MASA DEPAN 

DUET 


Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu 

meraih medali emas Olimpiade Rio 

de Janeiro 2016. Melihat usia yang 

tak lagi muda, bagaimana kelanjutan 

duet Tontowi/Liliyana setelah ini? 

Sejak berpasangan enam tahun 

lalu, Tontowi/Liliyana telah berhasil 

meraih sejumlah gelar bergengsi, mulai 

dari titel Kejuaraan Dunia, tiga trofi 

All England, perak Asian Games dan 

sederet gelar super series premier. 

Karena usia Tontowi saat ini 29 

tahun dan Liliyana bakal 31 tahun 

pada September mendatang, maka 

salah satu pertanyaan yang dinanti 

jawabannya adalah bagaimana kiprah 

duet Tontowi/Liliyana setelah ini. 

Dalam menjawab hal ini, sosok 

Liliyana memegang peranan penting 

karena dirinyalah yang sudah mulai 

dikaitkan dengan isu gantung raket 

dalam beberapa waktu terakhir. 

Sementara itu Tontowi sudah dengan 

tegas menyatakan bahwa usianya 

saat ini masihlah jauh dari rencana 

pensiun dari bulutangkis. 

Liliyana telah lebih dari satu dekade 

menjadi tulang punggung bulutangkis 

Indonesia. Tiga gelar juara dunia, 

satu medali emas dan satu medali 

perak Olimpiade yang ada di genggamannya 

membuktikan bahwa dirinya 

telah banyak memberikan kegembiraan 

bagi Indonesia. 

Pada beberapa momen terakhir, 

Liliyana sering membicarakan tentang 


LAPORAN UTAMA 

pensiun namun belum pernah memberikan 

jawaban yang pasti tentang 

jadwal pensiun yang ia rencanakan. 

Bila Tontowi/Liliyana kalah di 

Olimpiade kali ini, maka sepertinya 

peluang Liliyana untuk pensiun dalam 

waktu dekat bakal lebih besar. Namun 

dengan keberhasilan Liliyana meraih 

emas, maka peluang untuk melihat 

Liliyana berada di lapangan kini justru 

lebih difavoritkan. 

Liliyana adalah seorang pemenang 

dan ia sudah ada di papan atas sejak 

usia belasan. Munculnya ide-ide untuk 

pensiun dalam beberapa waktu belakangan 

tak lepas dari kemerosotan 

performa Tontowi/Liliyana. Lantaran 

sering kalah, ada pikiran bahwa ia tak 

lagi mampu bersaing dan sudah saatnya 

ia menarik diri dari kompetisi. 

Dengan emas Olimpiade di tangan, 

hal ini memang bakal jadi momen terindah 

untuk menarik diri. Namun di sisi 

lain, kemenangan ini akan memantik 

kembali kepercayaan diri Liliyana. Liliyana 

akan kembali yakin bahwa ia masih 

14 


layak berada di papan atas dunia. 

Hal itu pun mendorong peluang 

untuk melihat eksistensi Tontowi/Liliyana 

di lapangan dalam kurun waktu 

yang lebih lama. 

Untuk sampai Olimpiade Tokyo 

2020, harapan tersebut tentunya terlalu 

muluk. Namun berharap melihat 

Tontowi/Liliyana hingga Asian Games 

2018, hal tersebut masihlah logis. 

Tontowi/Liliyana telah meraih 

banyak gelar bergengsi dalam perjalanan 

karier mereka. Namun ada 

sejumlah gelar yang masih jadi buruan 

dan membuat mereka penasaran. 

Di tahun depan, ada Piala Sudirman 

2017. Tontowi/Liliyana belum pernah 

mengantar Indonesia meraih Piala 

Sudirman dan edisi tahun esok layak 

dijadikan kesempatan terakhir bagi 

duet tersebut untuk mencobanya. 

Setahun berselang, ada Asian 

Games. Tontowi/Liliyana ‘hanya’ 

meraih perak di edisi 2014 lalu dan 

dua tahun mendatang Indonesia 

akan jadi tuan rumah Asian Games. 

Medali emas Asian Games pantas 

jadi perburuan terakhir Tontowi/ 

Liliyana sebelum mengucapkan salam 

perpisahan langsung di lapangan 

pada publik Indonesia. 

Mana yang akhirnya jadi jalan 

Tontowi/Liliyana? 


LAPORAN UTAMA 

Fakta-fakta Menarik 

Emas Olimpiade 


Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil 

merebut emas Olimpiade lewat perjuangan 

hebat dalam satu minggu terakhir di 

Rio de Janeiro. Kemenangan ini membuat Tim 

Bulutangkis kembali melanjutkan tradisi meraih 

emas di Olimpiade. 

Tontowi/Liliyana meraih emas setelah 

mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di 

babak final dengan skor 21-14, 21-12. Sejumlah 

fakta menarik pun mengiringi kemenangan 

Tontowi/Liliyana. Berikut diantaranya: 

16 


- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 

meraih medali emas Olimpiade setelah 

memenangi enam duel yang mereka 

jalani di Rio de Janeiro. Semua 

duel itu berlangsung dua game dan 

Tontowi/Liliyana tak pernah membutuhkan 

rubber game untuk memenangkan 

pertandingan. 

- Selain semua kemenangan yang 

didapat Tontowi/Liliyana selalu berlangsung 

dua game, Tontowi/Liliyana 

juga tak pernah memberikan angka 

lebih dari 16 poin di tiap game-nya 

bagi sang lawan. Hanya Praveen Jordan/Debby 

Susanto dan Zhang Nan/ 

Zhao Yunlei yang sanggup mendapatkan 

16 poin dari Tontowi/Liliyana. 

- Durasi bertanding Tontowi/Liliyana 

di Olimpiade ini pun tak pernah 

mencapai waktu satu jam. Durasi 

terlama yang dimainkan Tontowi/Liliyana 

adalah 50 menit ketika mereka 

menang atas Zhang Nan/Zhao Yunlei 

di babak semifinal. 

- Kemenangan Tontowi Ahmad/ 

Liliyana Natsir atas Chan Peng Soon/ 

Goh Liu Ying membuat mereka semakin 

dominan atas ganda Malaysia 

tersebut. Mereka kini unggul 9-1 atas 

Chan/Goh. 

- Emas yang didapat Tontowi 

Ahmad/Liliyana Natsir merupakan 

emas pertama yang diraih oleh 

ganda campuran Indonesia di ajang 

Olimpiade. 

- Liliyana Natsir berhasil meraih 

satu medali emas dan satu medali 

perak dari tiga keikutsertaannya 

di Olimpiade. Capaian ini melebihi 

torehan Susi Susanti yang meraih 

satu emas dan satu perunggu dalam 

keikutsertaannya di Olimpiade. 


LAPORAN UTAMA 

Bonus Owi/Butet 

TERBESAR KEDUA 

di 

DUNIA 

18 


Bonus masing-masing 

Rp5 miliar yang didapat 

Tontowi Ahmad dan 

Liliyana Natsir usai merebut 

medali emas Olimpiade 

2016 Rio 

cabang bulutangkis 

ganda campuran menjadi 

bonus terbesar kedua 

di dunia. 

Mengutip data Fox Sports, 

bonus Rp5 miliar yang 

dijanjikan pemerintah untuk 

setiap atlet yang meraih medali emas 

di Olimpiade 2016 adalah yang terbesar 

kedua di dunia. 

Indonesia hanya kalah dari Singapura. 

Perenang Joseph Schooling 

mendapat bonus hampir Rp10 miliar 

dari keberhasilannya meraih medali 

emas renang 100 meter gaya 

kupu-kupu. Itu adalah medali emas 

pertama Singapura dalam sejarah 

keikutsertaan negara tersebut di 

Olimpiade. 

Pemerintah Azerbaijan dan 

Kazahkstan juga menawarkan bonus 

yang menggiurkan bagi atletnya. 

Setiap Azerbaijan akan memberi 

sekitar Rp3,5 miliar untuk atlet yang 

mendapatkan medali emas, sementara 

Kazakhstan memberi Rp3 miliar. 

Tontowi/Liliyana merebut medali 

emas bagi Indonesia di Olimpiade 

2016 setelah mengalahkan pasangan 

Malaysia Chan Peng Soon/ 

Goh Liu Ying di final dua set langsung 

21-14 dan 21-15, Rabu (17/8). 

Pemerintah Indonesia sendiri 

menjanjikan bonus Rp2 miliar untuk 

medali perak dan Rp1 miliar untuk 

medali perunggu. Dua lifter Indonesia, 

Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli 

Irawan, dipastikan mendapat bonus 

Rp2 miliar setelah meraih perak. 

Dengan tambahan satu poin, Indonesia 

menutup hari ke-13 Olimpiade 

2016 dengan berada di peringkat 39 

perolehan medali sementara dengan 

satu emas dan dua perak. 


LAPORAN UTAMA 

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan 

Rakyat RI, Teuku Riefky Harsya, mengingatkan 

Kementerian Pemuda dan 

Olahraga bahwa memberikan bonus 

Rp5 miliar untuk para peraih medali 

emas Olimpiade dan Rp2 miliar untuk 

peraih perak belum cukup untuk mendukung 

kemajuan olahraga Indonesia. 

Riefky berpendapat bentuk penghargaan 

yang utama kepada para 

atlet Indonesia sesungguhnya adalah 

jaminan dukungan program secara 

berkelanjutan. 

“Kualitas dan kesinambungan 

latihan, itulah yang diimpikan semua 

atlet berprestasi dari cabang olahraga 

(cabor) Olimpiade,” katanya Kamis 

(18/8) pagi. 

“Bonus dan tanda jasa tentu penting, 

tetapi aspirasi yang paling sering 

kami terima dari para pengurus 

cabor, pelatih, dan atlet adalah ketidakpastian 

dana dan jadwal pembinaan 

Kemenpora dan Satlak Prima yang 

tidak sinkron dengan target prestasi 

yang dibebankan pada mereka.” 

Indonesia lebih dahulu sukses 

menyabet medali perak melalui Sri 

Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli 

Irawan. Medali emas kemudian 

direbut bertepatan dengan Hari Kemerdekaan 

bangsa Indonesia (17/8) 

melalui pasangan ganda campuran 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/ 

Butet). Komisi X DPR-RI yang membidangi 

Olahraga pun bernapas lega 

sekaligus bangga dengan pencapaian 

tersebut. Pasalnya, di Olimpiade London 

2012 Indonesia gagal menyumbang 

medali emas. 

“Tontowi dan Liliyana telah mempersembahkan 

kado terindah kepada 

rakyat Indonesia yang sedang merayakan 

hari kemerdekaannya yang 

ke 71 tahun. Komisi X mengucapkan 

syukur, selamat dan terima kasih kepada 

Tantowi dan Liliyana yang telah 

berhasil melanjutkan kembali torehan 

tinta emas bagi olah raga Indonesia 

sekaligus mengharumkan nama bangsa 

kita di mata dunia. 

“Khusus kepada Eko Yulianto dan 

Sri Wahyuni yang beberapa hari se- 

20 


elumnya telah sukses merebut dua 

medali perak, salut atas perjuangannya 

menjaga tradisi medali angkat besi 

kita di Olimpiade,” ucap Riefky. 

Lebih lanjut, Riefky mengatakan 

kekompakan dan profesionalitas para 

pengurus serta Pelatih PBSI dan 

PABBSI terbukti menjadi kunci keberhasilan 

prestasi tersebut. 

Ia juga menegaskan bahwa saat 

ini Publik sedang menyoroti kinerja 

Kemenpora, KOI, Satlak Prima, KONI 

termasuk pengurus cabor untuk lebih 

serius lagi dalam memberikan dukungan 

kepada para atlet Indonesia yang 

akan turun di SEA Games Singapura 

2017 dan Asian Games 2018 di 

Indonesia. 

“Pencapaian cabor bulutangkis 

dan angkat besi ini patut dicontoh 

pengurus cabor lainnya, terutama 

yang sering mempertontonkan konflik 

internal pengurus maupun permasalahan 

akuntabilitas yang kemudian 

menjadi penyebab terhambatnya 

kualitas dan kontinuitas pembinaan 

Atlet,” ucapnya. (har) 


LAPORAN UTAMA 

Gelaran Olimpiade 

Rio de Janeiro 2016 

resmi berakhir. Ditandai 

Closing Ceremony pada 

Senin (21/8)WIB. 

22 


Good Bye Rio, 

See You Tokyo 


LAPORAN UTAMA 

Meski diwarnai hujan, upacara 

penutupan tetap 

berlangsung meriah. Itu 

terlihat dari antusiasme 

penonton yang memadati Stadion 

Maracana. Stadion terbesar di Brasil 

tersebut terlihat penuh. 

Tema yang diusung dalam 

upacara penutupan tersebut adalah 

Karnaval Rio de Janeiro dan diprakarsai 

oleh Rosa Magalhaes. Seperti 

diketahui, Brasil dikenal akan Karnaval 

Rio de Janeiro yang begitu melegenda. 

Sebelum menampilkan pelbagai 

tarian khas Brasil dan penampilan 

musik elektronik Kygo serta penyanyi 

asal Amerika Serikat, Julia Michaels, 

dilakukan parade para peserta. Para 

atlet dari masing-masing negara peserta 

berputar mengelilingi lapangan 

dan melambaikan tangan ke penonton 

di dalam stadion. 

Itu sebagai wujud terima kasih 

atas kepada semua pihak lantaran 

telah melaksanakan tigas sebagai atlet 

di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. 

24 


Bendera negara peserta diarak keliling 

lapangan dengan sebagian diikuti 

para atlet negara bersangkutan. Indonesia 

sendiri diwakili volunteer dalam 

membawa Bendera Merah Putih. 

Sebelum dilakukan parade peserta 

sebagai salam perpisahan, terlebih 

dahulu dinyanyikan lagu kebangsaan 

Brasil oleh 27 anak. Itu mewakili 26 

distrik yang ada di Brasil. 

Dalam upacara penutupan tersebut 

juga dilakukan pengalungan medali 

untuk cabang olahraga lari marathon. 

Atlet asal Kenya, Eliup Kipchoge, berhasil 

meraih medali emas. Diikuti atlet asal 

Ethiopia meraih perak dan perunggu 

direbut atlet Amerika Serikat. 

Total, 16 hari para atlet dari pelbagai 

negara, berpeluh-peluh di Rio de 

Janeiro. Kini, mereka meninggalkan 

kota besar di Brasil tersebut. Bagi 

mereka yang masih aktif, bakal kembali 

bersaing di Olimpiade berikutnya 

yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 

2020. Presiden IOC, Thomas Bach,- 

menyatakan Olimpiade Rio de Janeiro 

2016 resmi berakhir. Dia mengucapkan 

selamat tinggal dan terima kasih 

kepada semua pihak. Tak lupa, Bach 

memberi ucapan selamat datang ke 

Tokyo. 

“Terima kasih atas semuanya. 

Olimpiade Rio de Janeiro berlangsung 

meriah dan lancar berkat Anda 

semua. Semua pihak memiliki peran 

yang sama besar,” sebut Bach dalam 

pidatonya. “Olimpiade ke-31 resmi ditutup. 

Selamat tinggal Rio de Janeiro 

dan selamat datang Tokyo 2016,” 

imbuh Bach. 

Dalam kesempatan itu pula dilakukan 

secara simbolis penyerahan bendera 

Olimpiade dari Wali Kota Rio de 

Janeiro, Eduardo Paes, kepada Wali 

Kota Tokyo, Yuriko Koike. Itu menjadi 

pertanda bahwa Olimpiade berikutnya 

pada 2020 mendatang digelar di 

Tokyo. 

Setelah penyerahan bendera 

Olimpiade dilakukan, lantas dikumandangkan 

lagu kebangsaan Jepang. 

Kemudian diikuti atraksi tarian dari 

Jepang. Nuansa Maracana sontak 

berubah warna menjadi merah yang 

menunjukkan warna kebesaran bendera 

Jepang. 

Dari segi hasil, Amerika Serikat 

berhasil mempertahankan gelar 

sebagai juara umum Olimpiade. Pada 

Olimpiade 2016 yang digelar di Rio 

de Janeiro, AS berada di posisi teratas 

dalam hal pengumpulan medali 

dengan total 121 medali. Para atlet 

AS meraih 46 medali emas, 37 perak, 

dan 38 perunggu. 

Mereka menjadi satu-satunya ne- 


LAPORAN UTAMA 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 

gara yang bisa mengumpulkan hingga 

tiga digit medali di Olimpiade Rio de 

Janeiro 2016. Sebelumnya, di Olimpiade 

London 2012, AS juga menjadi 

juara umum dengan total meraih 

103 medali. Mereka mengumpulkan 

46 emas, 28 perak, dan 29 perunggu. 

Sementara itu, Tiongkok gagal 

mempertahankan posisi di Olimpiade 

2012. Kali ini mereka turun ke peringkat 

3 dengan torehan 70 medali. 

Padahal, di Olimpiade 2012, para atlet 

Tiongkok mampu mendulang total 

88 medali dan menempatkan mereka 

di bawah AS. 

Lonjakan justru dialami Britania 

Raya. Mereka berhasil menjadi 

runner-up dengan total 67 medali. 

Sedangkan di Olimpiade 2012, 

Tiongkok hanya mendapat 65 medali 

dan berada di peringkat ketiga. Bagi 

Inggris, itu merupakan prestasi terbaik 

dalam 108 tahun terakhir di ajang 

Olimpiade. 

Bagaimana dengan Indonesia? 

Raihan 1 medali emas lewat pasangan 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 

dan 2 medali perak dari lifter Eko Yuli 

Irawan dan Sri Wahyuni, menempatkan 

Indonesia berada di posisi ke-46. 

Indonesia patut berbangga karena 

untuk kawasan Asia Tenggara hanya 

kalah dari Thailand. Negeri Gajah 

Putih itu sendiri berada di posisi 

ke-35 (sama dengan Korea Utara) 

setelah meraih 2 emas, 2 perak, dan 

2 perunggu. 

Kontingen Merah Putih mampu 

berada di atas Malaysia, Vietnam, 

Singapura, dan Filipina. 

Sedangkan Brasil sebagai tuan 

rumah, berada di peringkat ke-13 

dengan total 19 medali berupa 7 

emas, 6 perak, dan 6 perunggu. Pencapaian 

kali ini lebih baik dibanding 

di Olimpiade London 2012. Kala itu, 

Brasil hanya meraih 3 emas, 5 perak, 

dan 9 perunggu. (iaa) 

NEGARA EMAS PERAK PERUNGGU TOTAL 

1. USA 46 37 38 121 

2. Inggris 27 23 17 67 

3. Tiongkok 26 18 26 70 

4. Rusia 19 18 19 56 

5. Jerman 17 10 19 56 

46.INDONESIA 1 2 0 3 

Ket : 5 Teratas 

Perolehan Akhir Medali 

Olimpiade 2016-Rio de Janeiro 

26 


Eko Yuli Irawan (kiri) 

Sri Wahyuni (kiri) 


LAPORAN KHUSUS 

28 


RAPAT ANGGOTA KONI SUMSEL 2016 

DINAMIS 

& TERBAIK 

Bertemakan Sinergitas Pembinaan Prestasi Olahraga 

melalui PON XIX, PON Remaja II dan PORPROV XI untuk 

menyukseskan Asian Games XVIII Tahun 2018, KONI Provinsi 

Sumatera Selatan menggelar Rapat Anggota Tahun 

2016, yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Grand 

Zuri, Muara Enim, tanggal 26 sampai dengan 28 Agustus 

2016. 

Rapat Anggota KONI Provinsi Sumatera Selatan Tahun 

2016 secara resmi dibuka oleh Bupati Muara Enim, Ir H 

Muzakir Sai Sohar, pukul 20.00 WIB, dihadiri dan disaksikan 

langsung oleh jajaran pengurus KONI Sumsel yakni 

Wakil Ketua I, Dhennie Zainal, Wakil Ketua III, I Gusti Bagus 

Surya Negara, Wakil Ketua IV yang juga Kadispora Sumsel, 

Ahmad Yusuf Wibowo, Sekum KONI Sumsel, Dr. Ing. 

Ahmad Taqwa, Pengurus KONI Sumsel, Pengurus KONI 

Kabupaten/Kota dan Pengurus Provinsi cabang olahraga 

Sumsel serta Forum Komunikasi Pemerintah Kabupaten 

Muara Enim. 

Dalam sambutannya, Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir 

Sai Sohar mengucapkan terima kasih atas kesempatan 

yang diberikan kepada Kabupaten Muara Enim untuk menjadi 

tempat penyelenggaraan Rapat Anggota KONI Provinsi 

Sumatera Selatan Tahun 2016. “Terus terang, saya 

terkejut dan tidak menyangka Rapat Anggota KONI Sumsel 

akan dihadiri peserta sebanyak ini. Ini tidak main-main, dan 

akan lebih memotivasi kami untuk bergiat menyukseskan 

PORPROV XI tahun 2017 di Muara Enim,” ujar Muzakir. 

Diakui Muzakir, meskipun saat ini pemerintah Kabupaten 

Muara Enim harus melakukan efisiensi penggunaan 

anggaran akibat pemangkasan alokasi dana dari pemerintah 

pusat, namun tidak akan menyurutkan Pemerintah 



Ketua Umum Koni Muara Enim 

Ir H Hasanuddin 

Bupati Muara Enim 

H Muzakir Sai Sohar saat 

menandatangani 

pernyataan dukungan 

cabor unggulan kabupaten 

Muara Enim. 

Wakil Ketua Umum I Koni Sumsel 

Dhenie Zainnal 

kabupaten Muara Enim untuk tetap 

menjadi “Host” dan menggelar POR- 

PROV XI tahun 2017 di Muara Enim. 

“Saat ini persiapan (PORPROV. Red) 

sudah hampir selesai dan telah menghabiskan 

dana ratusan milliar rupiah. 

Untungnya mendapat dukungan dari 

Bupati Muara Enim 

H Muzakir Sai Sohar 

semua pihak, dari pihak swasta hingga 

Pemprov Sumsel,” tegasnya. 

Sebelum mengakhiri sambutannya, 

Muzakir menampilkan secara 

visual melalui screen projector, 

tayangan mini movie pembangunan 

dan kesiapan venus cabang olahra- 

30 


Bupati Muara enim Muzakir Sai Sohar memukul Gong tanda pembukaan Rakor Anggota KONI Sumsel. 

ga Kabupaten Muara Enim dalam 

menggelar PORPROV XI Tahun 

2017. Tayangan yang berdurasi 

pendek tersebut cukup menarik perhatian 

dan memukau yang diakhiri 

dengan meriahnya gemuruh tepuk 

tangan para peserta dan undangan 

yang hadir. 

Usai memberikan sambutan, acara 

dilanjutkan dengan penandatanganan 

“Pernyataan Dukungan” Bupati 

bersama DPRD Kabupaten Muara 

Enim tentang Penetapan Cabang 

Olahraga Unggulan Kabupaten Muara 

Enim yang disaksikan langsung oleh 

Wakil Ketua I KONI Provinsi Sumsel, 

Dhennie Zainal, Wakil Ketua III KONI 

Provinsi Sumsel, I Gusti Bagus Surya 

Negara, dan Wakil Ketua IV yang 

juga Kadispora Sumsel, Ahmad Yusuf 

Wibowo. Hasil pemetaan Cabang 

Olahraga Unggulan, Kabupaten Muara 

Enim ditetapkan 4 (empat) Cabor 

Unggulan, yaitu: Taekwondo, Renang, 

Pencak Silat, dan Sepak Takraw. 

Menurut, Muzakir, pihaknya mengambil 

empat cabor tersebut supaya 

kedepan lebih unggul lagi. “Kita lebih 

baik fokus pada beberapa cabor saja, 

namun benar-benar dibina sehingga 

kedepan bisa berprestasi baik secara 

nasional bahkan internasional,” ujarnya. 

Wakil Ketua Umum I KONI Provinsi 

Sumsel, Dhennie Zainal dalam 

sambutannya mengatakan jika Muara 

Enim telah memilih empat cabor 

unggulan tersebut dengan maksud 

lebih fokus dalam menghasilkan atlit 

yang unggul. “Hal ini, tentunya harus 

segera diikuti oleh Kabupaten/Kota 

yang lain di provinsi Sumatera Selatan, 

sehingga dapat mempercepat 

kemajuan prestasi olahraga di daerah 

ini, baik di tingkat nasional hingga 

internasional,” ujar Dhennie. 

Lebih lanjut Dhennie mengatakan 

tujuan diselenggarakan rapat anggota 

ini adalah menyusun dan menetapkan 

rumusan program kerja KONI Provinsi 

Sumsel melalui agenda kegiatan tahun 

2016-2017 dan memantapkan 

Program Cabang Olahraga Unggulan 

KONI Provinsi Sumatera Selatan. 

“Rapat anggota kali ini juga akan dibahas 

beberapa program kerja antara 

lain: persiapan Kontingen Sumsel 

menghadapi PON XIX Tahun 2016 di 

Jawa Barat, persiapan PON Remaja II 

Tahun 2017 di Jawa Tengah dimana 

harus disiapkan atlet kelahiran tahun 

2001, dan menentukan cabor untuk 

Porprov XI Tahun 2017di Kabupaten 

Muara Enim,” kata Dhennie. 

“Rapat Anggota ini biasanya kita 

langsungkan setiap akhir tahun. 

Namun kali ini dipercepat pada akhir 

Agustus 2016. Hal ini berkenaan 

dengan anggaran, supaya Bupati/ 

Walikota bisa mengakomodir kebutuhan 

anggaran khususnya di bidang 

olahraga dan pembinaan prestasi 

saat pembahasan APBD,” terang 

Dhennie. 

Sementara itu, Ketua KONI Muaraenim 

H Hasanuddin, mengucapkan 



terima kasih atas ditunjuknya Kabupaten 

Muaraenim sebagai tuan rumah 

Porprov 2017. 

“Diselenggarakannya Rapat 

Anggota KONI Sumsel Tahun 2016 

di Kabupaten Muara Enim ini merupakan 

titik awal untuk menyukseskan 

Porprov XI Tahun 2017 mendatang,” 

ujar Hasanuddin. 

Acara Pembukaan Rapat Anggota 

KONI Provinsi Sumsel Tahun 2016 

berlangsung sangat apik dan mempesona, 

sehingga tak heran bila suasana 

tersebut dimanfaatkan oleh para 

peserta dan undangan yang hadir 

untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi 

akrab. Acara tersebut berakhir 

Pukul 22.00 Wib dengan pembacaan 

doa dan diakhiri dengan lagu Mars 

Patriot Olahraga. 

Di hari kedua, Sabtu, 27 Agustus 

2016, Rapat Anggota dimulai Pukul. 

08.00 Wib dengan Pengantar Arah 

dan Kebijakan KONI Provinsi Sumatera 

Selatan. Rapat tersebut dipimpin 

langsung oleh Ketua Bidang Organisasi 

KONI Provinsi Sumsel, H. Asdit 

Abdullah. 

Dilanjutkan dengan Sidang pleno 

pertama, dengan Paparan Kesiapan 

Kabupaten Muara Enim Sebagai Tuan 

Rumah Penyelenggara PORPROV XI 

Tahun 2017, langsung disampaikan 

oleh Ketua KONI Kabupaten Muara 

Enim, H. Hasanuddin, dengan Moderator 

Sidang, Asdit Abdullah. Tanggapan 

peserta rapat berupa kritik dan 

saran konstruktif cukup mewarnai 

jalannya sidang pleno pertama ini, 

mengingat paparan yang disampaikan 

memang sangat menarik perhatian 

peserta rapat karena berkaitan 

dengan penyelenggaraan PORPROV 

XI Tahun 2017 dimana Kabupaten 

Muara Enim sebagai tuan rumah. 

Namun demikian nuansa kekeluargaan, 

musyawarah untuk mufakat masih 

begitu terasa. 

Pada sesi sidang pleno kedua, 

paparan disampaikan oleh Sekretaris 

Umum, Dr. Ing. Ahmad Taqwa yang 

membawahi bidang umum, Media 

dan Humas KONI Provinsi Sumsel 

dengan Materi Laporan Kegiatan dan 

Program Kerja Sekretaris Umum 

KONI Provinsi Sumsel Tahun 2016- 

2017. Dilanjutkan paparan Laporan 

Kegiatan dan Program Kerja oleh 

Wakil Ketua Umum III KONI Provinsi 

Sumsel, I Gusti Bagus Surya Negara 

yang membawahi bidang Perencanaan 

Anggaran, Pulahtah dan Bidang 

Mobilisasi dan Sumberdaya. Pada 

sesi ini bertindak sebagai moderator, 

Ir. Sofwan Hariady, MT 

Usai istirahat dan santap siang 

bersama, acara dilanjutkan dengan 

sidang pleno ketiga, dimana pada sesi 

ini tampil sebagai pembicara Wakil 

Ketua Umum II KONI Provinsi Sumsel, 

yang diwakili Syamsuramel, memaparkan 

Kegiatan dan Program Kerja 

Bidang Pembinaan Prestasi, Bidang 

Pelaku Kesejahteraan Olahraga dan 

Bidang Kesehatan KONI Provinsi 

Sumsel Tahun 2016-2017. Sesi ini 

diakhiri dengan paparan Laporan Kegiatan 

dan Program Kerja oleh Wakil 

Jajaran pengurus Koni Sumsel saat menghadiri Pembukaan Rapat Anggota Koni Sumsel tahun 2016 

32 


Sekum Koni Sumsel Ahmad Taqwa bersama pengurus KONI Sumsel lainnya saat menyampaikan paparan dihadapan peserta rakor. 

Ketua Umum I KONI Provinsi Sumsel, 

Dhennie Zainal yang membawahi 

bidang Organisasi, Diktar dan Bidang 

Hukum Olahraga, dengan moderator, 

Dr. Meyrizal Usra. 

Tampak sebelum Dhennie mengakhiri 

paparannya, ditayangkan mini 

movie Dokumentasi Aktivitas Bidang 

Organisasi April Sampai dengan 

Agustus 2016 melalui layar screen 

projector dengan backsound music 

yang menyentak dan membahana, 

cukup memacu andrenalin dan 

diakhiri dengan riuhnya tepuk tangan 

peserta rapat anggota. 

Dalam paparannya, Dhennie 

mengatakan dalam waktu kurang dari 

4 (empat) bulan, April s.d Agustus 

2016 tercatat 21 atau 43% Anggota 

telah habis Masa Bakti kepengurusannya. 

KONI Provinsi Sumsel khususnya 

Bidang Organisasi yang dibawahinya 

telah mendorong 12 Anggota atau 

57% dari 21 Anggota telah habis 

Masa Bakti kepengurusannya untuk 

melaksanakan Musorprov dan telah 

direkomendasikan. Bahkan 5 Anggota 

telah diberi SK dan dilantik oleh PB 

bersangkutan. 

“Program kedepan, kita dorong 

dan selesaikan anggota yang telah 

habis masa bakti kepengurusannya 

untuk diperbaharui. Selain itu, 

bantuan rutin dan kegiatan kepada 

pengprov cabor juga akan kita berikan 

dengan indikator keaktif-an, prestasi 

dan kinerja organisasi. Kita juga akan 

memprioritaskan cabor unggulan 

untuk dilaksanakan KONI Kabupaten/ 

Kota, dan memberikan pendampingan 

agar cabor unggulan yang 

telah ditetapkan tersebut mendapat 

dukungan dari pemerintah setempat,” 

tegas Dhennie. 

Rapat Anggota ditutup dengan 

pembacaan hasil rumusan/keputusan 

Rapat Anggota KONI Provinsi 

Sumatera Selatan Tahun 2016 yang 

disampaikan oleh Koordinator Tim 

Perumus, HMY. Ishak Hasan. 

Dalam sambutan penutupan 

rapat anggota, Dhennie mengatakan 

bahwa Rapat Anggota KONI Provinsi 

Sumatera Selatan Tahun 2016 yang 

berlangsung di Kabupaten Muara 

Enim ini adalah Rapat Anggota yang 

terbaik sepanjang rapat anggota 

KONI Provinsi Sumatera Selatan yang 

pernah diselenggarakan sebelumnya. 

“Saya mengucapkan terima kasih 

kepada Bupati Muara Enim yang 

telah memfasilitasi Rapat Anggota 

KONI Sumsel ini, rekan-rekan dari 

KONI Kabupaten/Kota dan Pengprov 

Cabor yang telah berpartisipasi aktif 

dan penuh semangat mengikuti jalannya 

rapat anggota ini, sehingga kita 

dapat bersama-sama merumuskan 

program kerja untuk kemajuan dan 

akselerasi pembinaan prestasi olahraga 

di provinsi Sumatera Selatan ini,” 

kata Dhennie. 



Foto bersama Bupati Muara 

Enim usai melaksanakan Pembukaan 

Rapat Anggota Koni 

Sumsel tahun 2016 

“Sepanjang Rapat Anggota KONI 

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 

2016 ini berlangsung, suasana 

Ballroom Hotel Grand Zuri tampak 

tak pernah sepi. Para peserta rapat 

anggota begitu atusias, bergairah, 

tertib dan disiplin mengikuti rangkaian 

acara dan sidang-sidang yang berlangsung. 

Tanggapan dan interupsi 

yang mewarnai rapat juga begitu dinamis 

dan konstruktif. Untuk itu, dapat 

saya nyatakan bahwa Rapat Anggota 

Tahun 2016 ini adalah Rapat yang 

terbaik dari yang pernah digelar 

sebelumnya, “ ujar Dhennie. 

Usai memberikan sambutan 

penutupan Rapat Anggota KONI 


2016, Wakil Ketua Umum I, Dhennie 

Zainal, didampingi Ketua dan 

Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI 

34 


Provinsi Sumatera Selatan, Asdit 

Abdullah, HMY. Ishak Hasan dan 

Sofwan Hariady membacakan Berita 

Acara Penetapan Anggota Baru KONI 

Provinsi Sumatera Selatan, yaitu: Federasi 

Arung Jeram Indonesia (FAJI) 

Sumatera Selatan, Federasi Olahraga 

Pentaque Indonesia (FOPI) Sumatera 

Selatan dan Muaythai Indonesia 

Sumatera Selatan. Dengan demikian 

anggota yang menjadi bagian dari 

keanggotaan KONI Provinsi Sumatera 

Selatan berjumlah 52 anggota. 

Kegiatan Rapat Anggota KONI 


2016 diakhiri dengan melakukan 

peninjauan seluruh venus yang akan 

digunakan pada pelaksanaan Pekan 

Olahraga Provinsi (PORPROV) XI 

Tahun 2017 di Kabupaten Muara 

Enim (aa)** 



HASIL RUMUSAN RAPAT ANGGOTA 

KONI PROVINSI SUMATERA SELATAN 

26-28 AGUSTUS 2016, HOTEL GRAND ZURI MUARA ENIM 

Setelah mendengarkan : 

- Sambutan Bupati Kabupaten Muara Enim; 

- Sambutan Ketua Umum KONI Prov. Sumsel; 

- Sambutan Ketua Umum KONI Kabupaten Muara Enim; 

- Paparan Ketua Umum KONI Kabupaten Muara Enim 

Mengenai Kesiapan PORPROV XI tahun 2017 Kabupaten 

Muara Enim. 

- Paparan Waketum I, II, III, dan IV, paparan Sekretaris 

Umum, serta AUDIT INTERNAL KONI Provinsi Sumsel 

yang meliputi seluruh bidang dalam struktur organisasi 

KONI; 

- Pertanyaan, usulan, saran, pernyataan dan dukungan 

dari KONI Kabupaten dan Kota serta Pengurus 

Cabang Olahraga selama rapat anggota KONI Provinsi 

Sumsel. 

Maka, Rapat Anggota merumuskan hal-hal sebagai berikut: 

I. Bidang- Bidang dibawah Wakil Ketua Umum I 

1. Mendorong pengrov cabor dan KONI Kabupaten/ 

Kota yang telah habis masa baktinya untuk segera 

melaksanakan musyawarah sesuai AD/ART. 

2. Menindaklanjuti hasil pemetaan cabor-cabor 

unggulan Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan 

melalui penandatanganan MOU (Pernyataan 

Dukungan) dengan Bupati/Walikota serta DPRD 

Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan. 

3. Mengoptimalkan pembinaan keberadaan pengprov 

cabor dalam mengembangkan organisasi 

dengan memberikan bantuan rutin dan kegiatan 

kepada Anggota KONI Sumsel berdasarkan indikator 

keaktif-an, prestasi dan kinerja organisasi. 

4. Rasionalisasi kepengurusan KONI maupun Pengprov 

Cabor baik tingkat provinsi maupun tingkat 

Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan organisasi. 

5. Mendesign dan Melaksanakan BINTEK Organisasi 

yang diorientasikan kepada penguatan kelembagaan, 

pembinaan, dan peningkatan kualitas organisasi, 

sehingga tercipta harmonisasi antara stakeholder/pemangku 

kepentingan di bidang organisasi. 

6. Menerima cabang olahraga FAJI, FOPI dan Muaythai 

menjadi anggota KONI Sumsel. 

7. Bekerjasama dengan bidang terkait untuk mengikuti 

dan memantau progres kesiapan venuesvenues 

Muaraenim sesuai cabor yang dipertandingkan 

dalam PORPROV XI 2017 Muara Enim. 

8. Penggandaan dan sosialisasi Job description, 

tupoksi, dan SOP dalam organisasi KONI. 

9. Menghadiri Musprov, Rakerprov Cabor dan mempersiapkan/melaksanakan 

pelantikan anggota 

KONI Provinsi Sumsel. 

10. Mempersiapkan dan melaksanakan PORPROV XI 

Tahun 2017 di Kabupaten Muara Enim. 

11. Sosialisasi peraturan mutasi atlet. 

12. Melaksanakan konsultasi keorganisasian; 

13. Pembinaan anggota berkelanjutan; 

14. Berperan aktif bersama PB dalam pembinaan 

organisasi cabor. 

15. Melaksanakan amanah dan atau rekomendasi 

Musorprov 2016 dan Rapat Anggota KONI 

Provinsi Sumsel Tahun 2016 yang terkait dengan 

bidang pembinaan organisasi KONI Provinsi Sumsel. 

16. Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Anggota 

Tahun 2017; 

17. Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pelatih 

dan wasit melalui pendidikan dan penataran. 

II. 

Bidang- Bidang dibawah Wakil Ketua Umum II 

1. Mengoptimalkan potensi promosi dan pemasaran 

yang dapat menjadi sumber pendanaan KONI 

Provinsi Sumsel; 

2. Mengupayakan dan mengembangkan peluang 

kerjasama, kemitraan, dan hubungan baik dengan 

donatur, sponsor, dan sumber dana lainnya; 

3. Memberikan pelayanan kesehatan dan kedokteran 

bagi atlet, pelatih, pengurus dan karyawan 

KONI Provinsi Sumsel 

4. Mengupayakan dan mengurus Jaminan kesehatan 



5. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan 

dengan sarana pelayanan kesehatan, dan/atau 

tenaga kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan 



6. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama 

pemenuhan kebutuhan khususnya berkaitan 

dengan kesejahteraan baik pendidikan, jaminan 

hari tua dan pekerjaan bagi para pelaku olahraga 

(Atlet, Pelatih, Wasit dan Pengurus Organisasi 

olahraga). 

7. Mengoptimalkan dan membangun kerjasama 

36 


III 

dengan pihak terkait dalam rangka mengembangkan 

kemajuan Industri Olahraga di Provinsi 

Sumsel. 

Bidang- Bidang dibawah Wakil Ketua Umum III 

1. Penyusunan perencanaan dan realisasi penggunaan 

anggaran KONI Sumatera Selatan seoptimal 

mungkin dan sesuai kebutuhan organisasi. 

2. Mengoptimalkan dan mengatur kebutuhan anggaran 

kas secara periodik sesuai dengan rencana 

kerja anggaran masing-masing kegiatan. 

3. Melanjutkan pengumpulan dan pengolahan data 

baik organisasi maupun para pelaku olahraga Se- 

Sumatera Selatan. 

4. Monitoring dan mendokumentasikan kegiatan 

olahraga yang diikuti oleh atlet Sumsel. 

5. Melanjutkan pembuatan prototipe database informasi 

kegiatan KONI Sumsel baik dalam rangka 

PON XIX maupun ASIAN Games 2018. 

6. Melanjutkan kajian analisis cabor unggulan daerah. 

7. Melanjutkan analisis peta kekuatan termasuk prediksi, 

peluang maupun kendala capaian kontingen 

Sumsel pada PON XIX tahun 2016. 

8. Memaksimalkan sumberdaya yang ada untuk 

mendukung kegiatan KONI Sumsel dengan membuka 

Koperasi KONI Sumatera Selatan. 

IV. 

Bidang- Bidang dibawah Wakil Ketua Umum IV 

1. Mengoptimalkan peran dan fungsi sport science 

sesuai tupoksi yang ada. 

2. Pemberdayaan gedung Sport Science dan 

koordinasi bantuan peralatan Sport Science dari 

MENPORA. 

3. Melaksanakan kegiatan penemuan di bidang ilmu 

peng etahuan dan teknologi olahraga dalam 

rangka peningkatan prestasi 

4. Melaksanakan pemusatan latihan atlet daerah 

bersama Pengprov cabang olahraga; 

5. Mengkoordinasikan kegiatan pembibitan dan 

pemassalan yang dilakukan oleh Pengprov cabang 

olahraga, BAPOMI, BAPOPSI, dan instansi terkait 

di lingkungan KONI Provinsi Sumsel; 

6. Merekomendasikan keikutsertaan cabang olahraga 

mengikuti kejuaraan, try out serta training 

camp dalam dan luar negeri; 

7. Melaksanakan program pembinaan prestasi atlet 

antara lain melalui Pelatda; 

8. Melaksanakan koordinasi dengan Pengprov 

Cabang Olahraga, serta Pusat Pendidikan dan 

Latihan Olahraga Pelajar/Mahasiswa (PPLP/ 

PPLM); 

9. Mempersiapkan pelaksanaan PORPROV XI Tahun 

2017 bersama bidang organisasi. 

10. Melaksanakan PORPROV XI Tahun 2017 

bersama Pengprov cabang olahraga, dan KONI 

Kota/Kabupaten; 

11. Melaksanakan Persiapan Pembentukan Kontingen 

Olahraga Provinsi Sumsel; 

12. Melanjutkan pelaksanaan tugas rutin pada klinik 

KONI Sumsel 

13. Medical Check Up bagi atlet yang akan mengikuti 

event olahraga. 

14. Mengikuti perkembangan kesehatan dan dopping 

baik PON XIX maupun PON Remaja II. 

V. Bidang- Bidang dibawah Wakil Ketua Umum V 

1. Menjajaki kemungkinan peluang Kerjasama Antar 

Lembaga/Kompetisi baik dalam maupun Luar 

Negeri. 

2. Menerima dan menganalisis usul kerjasama KONI 

Provinsi Sumsel dari pihak lain baik dari dalam 

maupun luar negeri; 

3. Mengembangkan hubungan dan kerjasama KONI 

Provinsi Sumsel dengan lembaga/pihak lain baik 

dari dalam maupun luar negeri; 

4. Menjadi penghubung, mediator dan negosiator 

KONI Provinsi Sumsel dengan lembaga/pihak lain 

baik dari dalam maupun luar negeri. 

5. Melaksanakan berbagai penelitian dibidang 

keolahragaan dalam rangka peningkatan dan 

pengembangan prestasi olahraga daerah, sekaligus 

mendesiminasikan hasil penelitian,kepada 

anggota KONI Provinsi Sumsel. 

Bidang- Bidang dibawah Sekretaris Umum 

1. Mengordinasikan penyusunan kebijakan KONI 

Provinsi Sumsel yang dijalankan oleh para Wakil 

Ketua Umum, Audit Internal dan Bendahara 

Umum KONI Provinsi Sumsel; 

2. Pelaksanaan Good Governance dan Manajemen 

Risiko di lingkungan KONI Provinsi Sumsel; 

3. Melaksanakan koordinasi persiapan PORPROV 

XI Tahun 2017 dan pelaksanaan pembentukan 

Kontingen Olahraga Provinsi Sumsel; 

4. Mengumpulkan data dan memutakhirkan informasi 

terkait dengan seluruh pelaksanaan kegiatan di 

lingkungan KONI Provinsi Sumsel; 

5. Mengoptimalkan pengelolaan administrasi perkantoran 

di Lingkungan KONI Provinsi Sumsel; 

6. Mengoptimalkan peran dan fungsi HUMAS. 

7. Mengoptimalkan publikasi dan peredaran media 

informasi olahraga Sumatera Selatan “Sport- 

News.” 

8. Melaksanakan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan 

tugas dan fungsi KONI Provinsi Sumsel 

Hotel Grand Zuri, Muara Enim, 27 Agustus 2016 

Tim Perumus: 


IN NEWS 

38 


LOGO BARU 

MAKNA 

Asian Games 2018 


IN NEWS 

” 

Kami menggunakan 

tiga satwa berbeda 

sebagai maskot untuk 

menggambarkan 

semangat persatuan”. 

Triawan 

Munaf 

Tahun 1962, ketika republik ini 

masih berusia belia, 17 tahun 

paska kemerdekaan 1945, 

Indonesia yang dipimpin Presiden 

Soekarno mengambil langkah besar 

di pentas olah raga bangsa Asia 

dengan memberanikan diri menjadi 

tuan rumah Asian Games IV. 

Ajang yang saat itu diikuti 16 

negara dan mempertandingkan 15 

cabang olahraga tak hanya menorehkan 

kesuksesan penyelenggaraan 

dan prestasi, yakni Indonesia berada 

di peringkat kedua dengan meraih 

11 medali emas, setelah kontingen 

Jepang dengan 73 medali emas. Tapi 

juga meninggalkan kebesaran berupa 

kompleks olahraga Senayan dengan 

Stadion Utama Gelora Bung Karno 

(GBK) yang hingga saat ini masih 

berdiri dengan megah. 

Stadion yang dibangun dengan 

konstruksi atap baja terbesar berbentuk 

cincin raksasa, atau disebut temu 

gelang (joined ring) merupakan yang 

pertama di Asia dan dunia, kini menjadi 

kebanggaan dan warisan nasional. 

Tak salah, saat peresmiannya pada 

24 Agustus 1962 Presiden Soekarno 

berkata, “Nah, aku sekarang bertanya 

kepada saudara-saudara sekalian, 

apakah engkau tidak bangga bahwa 

stadion yang hebat ini milik bangsa 

Indonesia?” 

Momen kehebatan Indonesia dan 

keinginan untuk bangkit seperti peristiwa 

56 tahun lalu itulah yang menjadi 

inspirasi dari identitas logo baru Asian 

Games 2018. 

Logo yang dipilih Presiden Joko 

Widodo menggambarkan sketsa 

grafis tampak atas Stadion Utama 

GBK, dengan simbol Asian Games 

berupa matahari di bagian tengahnya. 

Arti dari identitas baru 

yang mencerminkan “Energy of 

Asia” itu, yakni matahari sebagai 

sumber energi akan menyebar melalui 

delapan jalur ke seluruh Asia 

dan dunia melalui pentas Asian 

Games 2018. 

“Logo atau identitas Asian Games 

2018 itu menggambarkan energi 

yang kuat dalam merefleksikan dan 

mempromosikan Indonesia ke dunia. 

Serupa dengan peristiwa saat Indonesia 

menjadi tuan rumah Asian Games 

IV tahun 1962, maka dengan logo 

baru ini, Indonesia sebagai tuan rumah 

siap menunjukkan jati diri kepada 

dunia melalui penyelenggaraan dan 

prestasi yang sukses,” ujar Menpora, 

Imam Nahrawi. 

Logo terpilih dari 11 nominasi 

karya yang diterima panitia seleksi itu 

akan menggantikan logo lama berupa 

untaian bulu burung Cendrawasih. 

Komite Olahraga Indonesia (KOI) dan 

INASGOC sebagai penanggung jawab 

pelaksanaan Asian Games 2018 

secara resmi pada Kamis (21/7) 

telah menginformasikan logo anyar 

tersebut kepada OCA (Dewan Olimpiade 

Asia). 

“Kami menyambut baik identitas 

baru tersebut. Dengan menggambarkan 

kemegahan Stadion Utama 

Gelora Bung Karno sebagai heritage 

(warisan) sekaligus simbol kebesaran 

olahraga Indonesia, kami di KOI dan 

Inasgoc yang mempunyai tugas dan 

tanggung jawab besar seakan mendapat 

energi baru untuk mensukseskan 

Asian Games 2018 di Jakarta dan 

Palembang tersebut,” ungkap Wakil 

Presiden I Inasgoc, yang juga Wakil 

ketua KOI, Muddai Madang. 

Kepala Staf Kepresidenan Teten 

40 


dan identitas yang ada Indonesia jika 

dijadikan satu akan menjadi kekuatan 

besar yang bisa menggemparkan 

dunia. 

“Kami menggunakan tiga satwa 

berbeda sebagai maskot untuk menggambarkan 

semangat persatuan. 

Masing-masing satwa itu, jika berdasarkan 

garis Wallace dan Weber 

tersebar di Indonesia, dan memiliki keunikan 

tersendiri,” kata Kepala Badan 

Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan 

Munaf. 

Bhin Bhin, nama dari burung Cendrawasih yang mewakili bagian 

timur Indonesia dan mencerminkan strategi 

TIGA MASKOT ITU BERNAMA: 

Bhin Bhin, nama dari burung Cendrawasih 

yang mewakili bagian timur 

Indonesia dan mencerminkan strategi 

Masduki berharap logo Asian Games 

ini menjadi salah satu ikon untuk 

nation branding Indonesia. 

“Kita di Kantor Staf Presiden 

sedang mempersiapkan satu strategi, 

satu rencana untuk melakukan nation 

branding. Promosi Indonesia,” ujarnya. 

TIGA MASKOT 

Selain logo baru, juga dipilih 

maskot Asian Games 2018 yang 

terdiri dari tiga satwa khas Indonesia 

yakni badak bercula satu, rusa 

bawean, dan burung cenderawasih. 

Ketiga satwa khas yang mewakili tiga 

wilayah Indonesia itu merefleksikan 

slogan “Bhinneka Tunggal Ika”, yakni 

berbeda tapi satu. Ini mengandung 

arti, perbedaan budaya, warisan, 

Atung, nama dari Rusa Bawean dari Indonesia bagian tengah yang 

melambangkan kecepatan 

Ika, nama badak bercula satu dari Indonesia barat 

sebagai simbol kekuatan. 

Atung, nama dari Rusa Bawean 

dari Indonesia bagian tengah yang 

melambangkan kecepatan 

Ika, nama badak bercula satu 

dari Indonesia barat sebagai simbol 

kekuatan. 

Ketiga karakter itu menggantikan 

maskot lama, Drawa. Launching 

logo dan maskot baru Asian Games 

2018 akan dilaksanakan pada Senin 

(25/7/2016). Inasgoc akan menggiatkan 

promosi dan sosialisasi Asian 

Games 2018 dengan keberadaan 

identitas baru tersebut agar gaung 

pesta olahraga empat tahunan 

bangsa-bangsa Asia itu kian menggema. 

(ril/man) 


IN NEWS 

Kunjungan Inasgoc 

meninjau pembangunan 

Jakabaring persiapan 

Asian Games 

Panitia Asian Games Indonesia 

(Indonesian Asian Games 

Olympic Committee / INAS- 

GOC) terus melakukan pemantauan 

perkembangan persiapan venue dan 

fasilitas pendukung untuk pelaksanaan 

Asian Games XVIII Tahun 2018 di 

Palembang Sumatera Selatan Sabtu 

(13/8) kemarin. Kunjungan yang dipimpin 

langsung oleh wakil ketua KOI 

yang juga Wakil Presiden I Inasgoc, 

Muddai Madang ke Jakabaring ini dalam 

rangka melihat persiapan Sumsel 

sebagai tuan rumah Asian Games 

2018 bersama Jakarta. 

Kunjungan pertama dimulai dari 

lokasi pembangunan gedung boling 

di area Jakabaring dan dilanjutkan 

ke apartemen atlet serta dinning hall 

Jakabaring. Muddai Madang mengatakan, 

pihaknya akan segera meminta 

kepada delegasi Olimpyc Council of 

Persiapan Asian Games 

TERUS DIPANTAU 

42 



IN NEWS 

Asia (OCA) untuk segera memverifikasi 

venue yang akan digunakan, 

khususnya di JSC. 

“Secara umum, semuanya bagus. 

Cuma pada saatnya nanti, sudah 

siap digunakan untuk Asian Games. 

Setelah ada persetujuan dari Tehnical 

Deligate. Makanya dirapat, saya minta 

agar segera semua venue yang sudah 

siap segera diverifikasi oleh tehnical 

deligate dari OCA,” ungkapnya 

saat ditemui usai Rapat Pembahasan 

Persiapan Asian Games XVIII-2018 

bersama Gubernur Sumsel H Alex 

Noerdin dan jajaran pemprov Sumsel, 

di Griya Agung. 

Menurutnya, dengan adanya verifikasi 

akan semakin menyakinkan, apabila 

venue-venue yang sudah ada dari 

11 Cabang Olahraga (Cabor) telah 

benar-benar siap digunakan untuk 

pertandingan. 

“Supaya nanti, kalau itu sudah, ini 

memang bener-bener sudah siap. 

Ada 12 Cabor yang akan dipertandingkan 

disini. Kecuali bowling, itu 

sudah. Artinya nanti, kami minta dari 

OCA. Bahwa seperti ini lho gedungnya, 

ruangannya begini. Kalau sudah 

cocok teken,” terangnya. 

Meski batas waktu untuk verifikasi 

venue cabor masih cukup lama. 

Pihaknya mengharapkan, verifikasi 

dapat dilakukan secepatnya. Sehingga, 

kalaupun masih ada yang kurang, 

dapat segera dilengkapi. 

“Batas waktu masih lama. Cuma, 

kalau bisa lebih cepat lebih baik,” 

harapnya. 

Sementara itu, Gubernur Alex 

Noerdin mengatakan, pada dasarnya 

menyukseskan Asian Games 2018 

nanti dengan modal pengalaman 

dan Jakabaring Sport city, Sumsel 

memastikan siap cabor apa saja yang 

akan di alihkan ke Sumsel. 

“Cabang olahraga bowling sudah dipastikan 

di Jakabaring Palembang dan 

kita siap, seperti yang disampaikan 

tim Inasgoc total keseluruhan ada 11 

cabor yang dialokasikan di Sumsel,” 

ungkap Alex. 

Lanjut Alex, Sumsel dengan berbagai 

kekurangan terus berupaya menyukseskan 

beban yang besar ini. 

“Dengan segala kekurangan dan 

keterbatasan apalagi di zaman yang 

sulit seperti ini persiapan Asian Games 

terus berjalan di Sumsel, bahkan 

progresnya luar biasa” ujarnya. 

Alex Noerdin menambahkan, tim 

Inasgoc yang berjumlah 12 orang ini 

Rapat Inasgoc bersama 

Gubernur Sumsel H Alex 

Noerdin di Griya Agung 

44 


Kunjungan Inasgoc meninjau pembangunan Jakabaring persiapan Asian Games 

yakin memastiak sudah yakin dengan 

kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah. 

Pasalnya, tim daerah Sumsel siang 

malam selalu bekerja dan memikirkan 

untuk persiapan Asian Games karna 

ini membawa nama bangsa Indonesia 

bagaimanapun juga harus bisa membanggakan, 

“Satukan pendapat terhadap prioritas 

mana yang lebih dipentingkan karna 

ini membawa nama bangsa,” pinta 

Alex kepada segenap panitia Asian 

Games. 

Dalam kesempatan ini Alex juga memamparkan 

tentang kesiapan Sumsel 

seperti Wisma atlet Jakabaring 

memiliki kapasitas 2626 unit hunian, 

serta Lima gedung rusunami yang 

disulap menjadi apartemen atlet. 

“Persediaan air bersih kita bangun 

water treatmen khusus untuk Jakabaring, 

belum lagi yang lainnya, ini 

semua bentuk keseriusan Sumsel sebagai 

tuan rumah,” terang Alex. (man) 

Rapat Inasgoc bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Griya Agung 


IN NEWS 

KONI SUMSEL 

Tambah Tiga Anggota 

CABOR BARU 

46 


Ucapan selamat kepada 

pengurus tiga cabang olahraga 

yang baru ditetapkan sebagai 

anggota KONI Sumsel. 

Komite Olahraga Nasional Indonesia 

(KONI) Provinsi Sumatera 

Selatan (Sumsel) resmi 

menambah tiga anggota cabang 

olahraga (cabor) baru di tahun 2016 

ini, yakni Federasi Arung Jeram 

Indonesia (FAJI) Sumsel, Federasi 

Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) 

Sumsel dan Muangtai Sumsel. 

Ketiga anggota cabor baru ini 

ditetapkan dalam rapat Anggota 

KONI Sumsel yang digelar pada 26- 

28 Agustus 2016 di Hotel Grand 

Zuri Muara Enim. Penetapan cabor 

ini diumumkan langsung oleh Wakil 

Ketua Umum I KONI Sumsel Dhennie 

Zainal dihadapan seluruh peserta 

rapat anggota KONI Sumsel. 

Usai penetapan tersebut, Dhennie 

Zainal mengatakan, dengan bertambahnya 

tiga cabor baru ini maka KONI 

Sumsel punya 52 cabor binaan. 

“Tadinya kita ada 49 cabor yang 

dibina KONI Sumsel, tapi kini bertambah 

tiga maka total menjadi 52 

cabor,” katanya. 

Setelah terbentuk, KONI meminta 

pengurus ketiga cabor tadi untuk mulai 

bekerja, sehingga Petanque, Arung 

Jeram dan Muaythai bisa berbicara 

banyak ditingkat nasional ataupun 

internasional. 

“Nanti ketiga cabor ini kita harapkan 

bisa ikut event baik ditingkat 


IN NEWS 

nasional ataupun internasional,” ucapnya. 

Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) 

Sumsel Cicin Wijaya menambahkan, Pengurus FOPI Sumsel 

telah bekerja jauh sebelum pelantikan di Griya Agung 

ataupun Rapat Anggota di Grand Zuri, Muara Enim. 

“Program kerja pertama kita ikut pertandingan eksebisi 

di PON Jabar pertengahan September ini,” ucapnya. 

Sebanyak delapan atlet akan diterbangkan ke Jabar, 

mereka yakni Lembaut, Arasyid, Ichsan Muslimin, Dwi 

Anjani, Anisa Alfath, Dian Kharisma dan Lena Indayati. 

Tak hanya atlet saja, Pengurus Petanque juga akan 

memberangkatkan satu pelatih dan satu official. 

“Ada satu pelatih dan official akan ikut mendampingi atlet 

di PON Jabar nanti,” ucapnya. (man) 

48 


Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel Dhennie Zainal 

didampingi Kabid Organisasi Asdit Abdullah foto 

bersama pengurus cabang olahraga FAJI, FOPI dan 

Muangtai Sumsel usai resmi ditetapkan sebagai 

anggota KONI Sumsel. 


IN NEWS 

Belum Ada 

CALON KUAT 

Musda Pelti Sumsel Digelar November 

KONI Sumsel telah menginstruksikan kepada pengurus 

provinsi cabang olahraga (cabor) habis masa 

kepengurusan untuk segera musyawarah Provinsi 

(Musorprov) Salah satunya Pengurus Provinsi (Pengprov) 

Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Sumsel. 

Namun, induk organisasi olahraga tenis lapangan di 

Bumi Sriwijaya ini baru akan menggelar pemilihan ketua 

umum usai Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Jabar, 

September nanti. 

“Kami akan sampaikan dulu ke ketua umum KONI dan 

gubernur untuk meminta arahan. Kenapa kita laksanakan 

setelah PON dan kemungkinan November karena sesuai 

dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 

(AD/ART) kepengurusan boleh diperpanjang sampai enam 

bulan,” kata Sekretaris Umum Pelti Sumsel, Asnawi HD 

ditemui di Sekretariat KONI Sumsel. 

Lanjut Asnawi ,sapaan akrabnya, sejauh ini belum 

muncul nama calon ketua. “Kita akan meminta masukan 

dengan para tokoh dan pelaku tenis lapangan di Sumsel,” 

terang mantan Kasat PolPP Sumsel ini. 

Namun, ia memiliki beberapa kriteria sebagai calon 

ketua. Pertama harus bertanggung jawab. “Jangan hanya 

boleh nama saja. Jangan habis pelantikan tidak ada kegiatan. 

Apalagi untuk tenis lapangan ini biayanya besar untuk 

beli bola saja sampai Rp100 Ribu tiga buah. Bola bagusnya 

hanya dipakai dua set satu bola,” tambah pria kelahiran, 

Sumendo, 1 Maret 1953. 

Namun untuk prestasi kedepan Asnawi yakin tenis lepangan 

Sumsel akan lebih baik. Meski saat ini tidak lolos ke 

PON. “Kita punya atlet junior 200 orang lebih dan di Palembang 

sekitar 120 orang. Dan ini potensial semua dan aktif, 

memang pembinaan lebih banyak dilaksanakan oleh klub 

dan biaya dibebankan orang tua atlet,” tandas dia. (ASA) 

Asnawi HD 

” 

Kita punya atlet junior 

200 orang lebih dan di Palembang 

sekitar 120 orang. Dan ini potensial 

semua dan aktif, 

memang pembinaan lebih banyak 

dilaksanakan oleh klub dan biaya 

dibebankan orang tua atlet”. 

50 


KONI OKUTDiminta Segera 

MUSORKABLUB 

KONI Sumsel mendesak agar 

KONI Kabupaten OKU Timur 

segera laksanakan musyawarah 

olahraga kabupaten luarbiasa 

(musorkablub). Mengingat ketua 

umum KONI OKU Timur masa bakti 

2013-2017 sudah mengundurkan 

diri dua bulan lalu. “Kami sudah mengirimkan 

surat untuk menggelar Musorkablub 

sekaligus penunjukan Plt 

ketua umum,” kata H Asdit Abdullah 

ketua bidang organisasi KONI Sumsel. 

Asdit meminta agar KONI OKU 

Timur segera mendapat pimpinan 

yang definitif. Sehingga perhatian terhadap 

olahraga lebih fokus. “Karena 

kita tahu bahwa OKU Timur banyak 

memiliki atlet berpotensi. Jadi harus 

segera mungkin jangan ditunda-tunda 

lagi,” tambah dia. 

Meski demikian Asdit tetap 

berharap Musorkablub KONI OKU 

Timur dapat berjalan sesuai koridor. 

“Jangan nanti gara-gara ingin cepat 

Musorkablub berjalan apa adanya. 

Harus tetap sesuai AD/ART kalau 

ada cabor habis masa baktinya di 

OKU Timur agar segera melaksanakan 

Musorkab agar bisa ikut 

Musorkablub KONI” terang dia. 

Menurut Asdit selain OKU Timur 

tidak adalagi KONI tingkat dua habis 

masa bakti kepengurusan. Terakhir 

Lubuklinggau lakukan Musorkab, 

Selasa (22/8). “Untuk Lubuklinggau 

terpilih sebagai ketua Rodi Wijaya 

secara aklamasi didukung 23 cabor. 

Kita harapkan agar olahraga di Lubuklinggau 

lebih maju lagi mengingat 

Lubuklinggau telah memilik venue eks 

Porprov X,” timpal dia. Selain KONI 

OKU Timur ada beberapa cabang 

olahraga anggota KONI Sumsel 

habis masa kepengurusan. “Masing-masing 

cobor tenis lapangan 

(Pelti), pencak silat (IPSI), basket 

(Perbasi), bermotor (IMI), Kopri, dan 

Bapomi,” tukas dia. (ASA) 


IN NEWS 

Suasana rapat persiapan keberangkatan 

kontingen Sumsel menuju PON 

di Aula KONI Sumsel. 

Fokus Validasi Data Atlet 

Kontingen PON Sumsel 

DIKUKUHKAN 

9 September 

52 


KONI Sumsel belum bisa pastikan jumlah 

atlet Sumsel yang akan berjuang ke Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 

(Jabar) 2016, 17-29 September nanti. Sebab falidasi 

data atlet baru dikeluarkan Pengurus Besar 

(PB) PON, 11 Agustus. 

“Ya, besok kita baru tahu berapa total jumlah 

atlet kita yang disahkan PB PON,” kata Taufik 

Arif sekretaris pelatihan daerah (Pelatda) KONI 

Sumsel didampingi wakil sekretaris KONI Sumsel 

Densyah, dan wakil ketua bidang pembinaan 

prestasi Syamsul Ramel, usai rapat persiapan 

keberangkatan kontingen Sumsel menuju PON di 

Aula KONI Sumsel, Rabu (10/8) siang. 

Sebelumnya ada beberapa masalah falidasi 

atlet. Misal cabang olahraga balap motor. 

Dimana dari dua atlet yang lolos hanya satu yang 

disahkan PB PON. 

Kemudian tangkai olahraga terbang layang 

nama-nama atlet Sumsel masuk ke Riau. Dan 

sebaliknya atlet Riau terdaftar sebagai atlet 

Sumsel. “Karena itu kami layangkan surat ke PB 

PON untuk merevisi. Namun, tidak semua cabor 

bermasalah misal sepak bola 24 atlet yang didaftarkan 

semua fik,” tambah dia. 

Lanjut Taufik ,sapaan akrabnya, setelah 

falidasi atlet maka kontingen dapat kepastian 

berapa cabor, jumlah atlet, serta ofisial. “Karena 

18 Agustus kita akan lakukan kontrak dengan 

PB PON. Berapa kita harus menyetor dan 

berapa banyak kepala (orang) yang ditanggung 

PB PON, baik konsumsi maupun akomodasi,” 

tambah dia. 

Untuk persiapan kontingen termasuk pendanaan 

Taufik berharap seminggu kedepan kelar. 

“Kita Insya Allah doakan saja dalam seminggu 

kedepan kelar, termasuk masalah kebenrangkatan. 

Kami yakin para atlet tetap semangat dan 

termotivasi,” tambah dia. 

Ditambahkan Taufik kontingen Sumsel akan 

dikukuhkan 9 September nanti di plataran depan 

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Momennya 

tepat bersamaan dengan hari olahraga nasional 

(Haornas). Jadi nanti juga akan ada penghargaan 

atlet, pelatih dan pembina olahraga terbaik,” 

tukas dia. (man/asa) 

Rapat persiapan keberangkatan 

kontingen Sumsel menuju PON 

di Aula KONI Sumsel. 


IN NEWS 

Tenis Lapangan JSC 

SUDAH 

STANDAR INTERNATIONAL 

Technical Delegates Asian 

Games Cabor Tenis Lapangan 

Mr Major Shunmugam Uthrapathy 

didampingi Pengurus Pusat 

Persatuan Tenis Seluruh Indonesia 

(PELTI), Susan Soebakti, pembina Pelti 

Martina dan manajer venue tenis 

Goenawan Tedjo., meninjau Komplek 

Tenis Bukit Asam Jakabaring Sport 

City, Rabu (3/8). 

Rombongan disambut Asisten 

Kesra Pemprov Sumsel Ahkmad Najib, 

Kepala Dinas Pemuda & Olahraga 

(Kadispora) Sumsel H Akhmad Yusuf 

Wibowo dan jajaran dari Dinas PU 

Cipta Karya Sumsel. 

Usai melakukan kunjungan di 

venue tenis PTBA Jakabaring, Mr 

Shunmugam Uthrapathy meminta 

Sumsel untuk menambah delapan 

lapangan tenis. Dengan begitu, ada 

total 16 lapangan tenis sebagai 

syarat penyempurnaan host city dalam 

penyelenggara cabor tenis Asian 

Games 2018. 

Saat ini, venue tenis PTBA Jakabaring 

Sport City hanya memiliki enam 

Kunjungan TD Tenis Lapangan ke Jakabaring Sport City 

54 


lapangan sehingga tidak cukup bagi 

45 negara peserta. Delegasi OCA 

memberikan tenggang waktu sampai 

Januari 2018 agar persyaratan 

seperti penambahan lapangan dan 

fasilitasnya selesai. 

Shunmugam yang datang sekitar 

pukul 14.00, langsung meninjau satu 

persatu ruangan. Mulai dari ruang 

atlet, medical room, sejumlah arena 

lapangan hingga toilet yang dipergunakan 

untuk atlet. Selain itu fasilitas 

seperti broadcasting, hingga tribun 

VVIP diminta oleh Shunmugam untuk 

diperbaiki sesuai standar OCA. 

Bukan itu saja, dia meminta 

kepada pengelola untuk memisahkan 

beberapa lapangan yang menyatu 

dengan jaring tirai, hal itu agar bola 

yang dimainkan tidak keluar arena 

pertandingan. 

“Saya melihat venue ini sangat 

besar dan cocok untuk pertandingan, 

tapi masih harus diperbaiki 

seperti fasilitas lainnya,” ujar Shunmugam. 

Dia menambahkan, lapangan tenis 

yang dimiliki oleh JSC sudah masuk 

dalam standar internasional. Tapi 

berbagai syarat juga harus dipenuhi 

agar atlet dan ofisial nyaman saat 

melakukan pertandingan. Rencananya, 

Palembang akan menjadi tempat 

penyisihan dan final cabor tenis tersebut, 

dikarenakan luas venue yang 

memadai. Tinggal lagi melengkapi 

persyaratan yang sudah dijelaskan 

kepada Pemprov Sumsel. 

“Juga perlu ada peningkatan media 

room, conference room, yang 

ada sekarang belum cukup, perlu 

peningkatan dan saya yakin dengan 

panitia akan bekerja dengan baik,” 

tambahnya. 

Sementara itu, Asisten III Kesra 

Pemprov Sumsel Ahkmad Najib 

mengatakan akan menyanggupi 

permintaan OCA untuk meningkatkan 

standar sesuai ketentuan panitia. 

Bahkan rancangan sudah disiapkan 

sebelum perwakilan delegasi berkunjung 

ke venue tenis tersebut. 

“Kalau ukuran lahan sudah luas, 

tinggal kita tambah masukan dari 

OCA. Selain itu nanti ada lapangan 

tenis yang berada di convention 

hall bantuan PTBA dengan lahan 

seluas kurang lebih lima hektar, 

DED sudah dirancang dan diperkirakan 

akan selesai awal 2018. 

Ke depan akan ada 17 lapangan 

untuk sport tenis sesuai arahan 

OCA,” pungkasnya. (man) 


IN NEWS 

Walikota Prabumulih Ridho 

Yahya saat memaparkan 

kesiapan calon tuan rumah 

Porprov ke 12 Tahun 2019. 

56 


PRABUMULIH 

Tuan Rumah 

PORPROV 2019 

Kota Prabumulih mulai mempersiapkan diri untuk menjadi 

tuan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII tahun 2019 

mendatang. Untuk menyukseskan persiapan dan pelaksanaannya, 

Pemeritah Kota (Pemkot) Prabumulih mengharapkan 

dukungan penuh dari sejumlah pihak termasuk KONi Sumsel dan 

pemerintah Provinsi Sumsel khususnya dalam pengalokasian 

dana bantuan dari APBD Provinsi. 

Kesiapan kota Prabumulih tersebut diungkapkan Walikota 

Prabumulih Ir H Ridho Yahya saat pemaparan dengan pengurus 

KONI Sumsel dan seluruh pengprov cabor di rumah dinasnya, 

Jumat (26/08) siang. 

“Kita siap menyelenggarakan Porprov 2019. Kita sudah banyak 

fasilitas olahraga, juga didukung akomodasi yang memadai,” 

kata Ridho Yahya. 

Ridho secara pribadi menyebutkan dirinya memang gemar 

berolahraga. Menurutnya kegemaran olahraga tersebut akan 


IN NEWS 

Suasana kegaiatan paparan 

walikota Prabumulih dihadapan 

pengurus KONi Sumsel 

dan Pengprov Cabor 

menimbulkan semangat sportif dalam 

pribadi seseorang. 

Dilanjutkannya, suatu kehormatan 

bagi Prabumulih untuk menjadi 

tuan rumah even olahraga terbesar 

di Sumsel tersebut. “Bahkan setiap 

desa, saat ini sudah ada gedung serbaguna 

untuk olahraga bulutangkis,” 

paparnya. 

Sayangnya, Pemkot Prabumulih 

menghadapi tantangan besar untuk 

menyelesaikan pembangunan stadion 

sepakbola Prabumulih. 

“Sempat terbengkalai karena 

keterbatasan dana. Tahun ini kita anggarkan 

Rp 4 M. Kalau Provinsi bantu 

Rp 15 M atau 20 M, beres stadion 

itu,” tegas Ridho. 

Sementara Wakil Ketua I KONI 

Sumsel Dhennie Zainal dalam kesempatan 

itu, menilai Prabumulih pasti 

siap menggelar Porprov 2019. 

“Waktu pelaksanaannya masih 

lama. Masih banyak kesempatan 

untuk berbenah,” imbunya. 

Perihal dana yang dibutuhkan oleh 

Pemkot Prabumulih untuk menyempurnakan 

penyelenggaraan, Dhennie 

menyatakan KONI Sumsel dan 

Pemprov Sumsel pasti mengulurkan 

tangan. “Pasti ada dana Sharing (bagian, 

Red) dari Pemprov,” tambahnya. 

Di tempat yang sama, ketua KONI 

Prabumulih Daud Rotasi menargetkan 

prestasi Prabumulih di Porprov. 

“Tahun 2010 kita peringkat 14, 

kemudian di tahun 2015 nomor 9. 

Nah berikutnya kita target 5 besar,” 

tukasnya. (man) 

58 


Foto bersama walikota Prabumulih Ridho Yahya. 


IN NEWS 

Musni Wijaya ketua PSSI Sumsel (kiri) berikan piala bergilir pada ketua panitia 

LINUS DAN SURATIN 

DIGELAR BERSAMAAN 

Asosiasi Provinsi PSSI Sumsel 

tetap melaksanakan kompetisi 

Liga Nusantara (Linus) zona 

Sumsel, meski dihadapkan pada mepetnya 

waktu penyelenggaraan. 

Bahkan, agenda lainnya seperti Suratin 

Cup U-17 digelar dengan waktu 

yang bersamaan. Ketua Asosiasi 

Provinsi PSSI Sumsel Musni Wijaya 

menyatakan permohonan maafnya, 

karena program ini sangat mendesak 

sekali. “Kami juga awalnya pesimis. 

Tapi kedepan kami berharap pusat 

bisa memantapkan lagi agenda-agenda 

kompetisi hingga tingkat daerah. 

Jadi kami mohon maaf, karena dengan 

mendesaknya program ini persiapan 

tim dari kabupaten/kota ikut 

berpengaruh,” ujarnya, usai pembukaan 

di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, 

Senin(22/8). 

Musni menjelaskan, meski waktu 

penyelenggaraan kompetisi Linus 

dan Suratin Cup cukup mepet, tapi 

animo masyarakat pada program ini 

tetap ada. Tercatat ada 8 tim yang 

ikut ambil bagian dari kompetisi Linus. 

Kemudian untuk Suratin Cup ada 13 

perwakilan dari kabupaten/kota. 

“Kalau untuk peserta Linus, itu 

bisa perwakilan dari kabupaten/kota, 

maupun dari klub. Tapi kalau Suratin 

memang dari Kabupaten/kota, 

namun ada empat kabupaten/kota 

yang tidak ikut,” jelasnya. 

Musni melanjutkan, mepetnya 

waktu penyelenggaraan ini sama 

sekali tidak ada kaitannya dengan efisiensi 

anggaran Pemprov Sumsel. “Itu 

tidak masalah. Karena ada bantuan 

dari sponsor. Hanya saja, memang 

kalau untuk secara besar-besaran 

tidak bisa juga,” tukasnya, seraya menambahkan 

ajang Linus dan Suratin 

Cup ini bisa dijadikan even pemanasan 

menuju Porprov Muaraenim. 

Sementara, Sekretaris Pelaksana 

Linus dan Suratin Cup Zona Sum- 

60 


Musni Wijaya ketua PSSI Sumsel beri ucapan selamat pada para pemain 

SURATIN CUP 

Grup A : 

Persimuba 

PS Banyuasin 

PS Ogan Ilir 

Grup B : 

PS Palembang 

PS OKI 

PS OKU SelatN 

Grup C : 

PS Pali 

Persela Lahat 

Persimura 

Grup D : 

PS Pagaralam 

Persipra Prabumulih 

PS Lubuk Linggau 

PS OKU Timur 

GRUP LINUS 

GRUP A : 

Persimuba 

Persipra Prabumulih 

PS Lubuk Linggau 

PS AD 

GRUP B : 

PS Palembang 

Persimura 

PS Pusri 

PS Unsri 

sel Indra Wijaya menuturkan, untuk 

gelaran Final Linus dan Suratin Cup, 

akan dilaksanakan serentak tanggal 

25 September mendatang. “Nantinya 

juara Linus dan juara Suratin Cup 

Zona Sumsel, akan mewakili Sumsel 

ke tingkat nasional pada Oktober mendatang,” 

tuturnya. 

Untuk hadiah, Indra menambahkan, 

pemenang Linus dan Suratin Cup 

akan mendapat tropy tetap Gubernur 

Sumsel dan uang pembinaan. 

Pada pertandingan pertama 

Grup A Linus sebelum pembukaan di 

Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Senin 

(22/8), Persimuba mengalahkan 

Persipra Prabumulih dengan skor 2-0. 

(ASA) 

Musni Wijaya ketua PSSI Sumsel berikan bola pada wasit 

Para pemain sebelum bertanding pada laga pembuka 


IN NEWS 

Dhennie : 

Minta Catur 

DUKUNG PROGRAM SUMSEL 

Sepuluh Besar PON 

62 


Menghadapi pesta olahraga 

terbesar Tanah Air PON 

2016 di Kota Kembang bulan 

depan, Pengurus Provinsi Persatuan 

Catur Seluruh Indonesia (Percasi) 

Sumsel optimis mampu meraih dua 

medali emas. 

Target dibidik melalui 11 pecatur 

yang sudah berkali-kali menjalani try 

out Kejurnas tahun ini diberbagai 

wilayah Tanah Air yang akan didelegasikan 

di PON ke-XIX kali ini. Kesebelas 

pecatur tersebut lima diantaranya 

adalah pecatur putri dan enam pecatur 

putra. 

“Target kita adalah dua emas dari 

11 atlet kita. Dan yang kita harus 

bangga semua adalah putra daerah 

binaan kita,” ujar Ketua Umum Percasi 

Sumsel, Badrullah Daud Kohar 

usai pelantikan kepengurusan Percasi 

Sumsel masa bakti 2016-2020 di Gedung 

Akademi Catur Sumsel (ACSS), 

Sabtu (20/8). 

Didampingi Sekretaris Umum 

Mursili Tjik Aman, Badrullah menegaskan 

selain PON Jabar target terdekat 

juga adalah PON Remaja 2017. 

Baik PON Jabar maupun PON 

Remaja 2017 diterapkan program 

kawah candra dimuka sebagai pemusatan 

latihan daerah dilakukan kepada 

atlet pecatur yang ada di Akademi 

Catur Sumatera Selatan. 

Turut hadir dalam pelantikan ini, 

Wakil Ketua Umum I PB Percasi Rusdi 

Taher, Kadispora Sumsel Akhmad 

Yusuf Wibowo, Wakil Ketua I KONI 

Sumsel Dhenie Zainal, Kabid Organisasi 

KONI Sumsel Asdit Abdullah 

, para insan olahraga Sumsel serta 

para atlet Akademi Catur Sumatera 

Selatan. 

Ada yang berbeda pada pelantikan 

kali ini, selain pengurus dirampingkan 

dari yang sebelumnya 50 personil kali 

ini menjadi 35 personil. Pelantikan 

juga diwarnai atraksi kuda merumput 

dengan ketangkasan beberapa atlet 

Percasi Sumsel mampu menghabiskan 

puluhan pionir dengan satu kuda. 

Kemudian diakhiri penampilan binaan 

Akademi Catur Sumatera Selatan 

yang menantang satu meja dengan 

Wakil Ketua Umum I PB Percasi di 

catur cepat. 

Atraksi tersebut merupakan 

simbol semangat baru bagi Percasi 

yang satu-satunya wilayah yang 

memiliki Akademi Catur untuk mampu 

naik podium di pesta olahraga empat 

tahunan bulan depan. 

Sementara itu, lima srikandi catur 

Sumsel yang turun di PON yakni Alivia 

Noviansari WCM, Alisia, Nyimas 

Sonya MPW, Nyimas Shieta MPW 

dan Xena Lorens. Dan untuk skuat 

putra yakni Kasmiran MF, Noerdin 

Abu Bakar MN, Godam Eko MN, Kleopatra, 

Rian Kapriaga, dan Arafik. 

Mereka sendiri selain turun di 

perorangan, beregu dan campuran 

(mix), mereka akan ikuit di catur standar 

dan juga catur cepat. 

Wakil Ketua Umum 1 KONI Sumsel 

Dhenie Zainal menyatakan bahwa 

baik Pemerintah Pusat maupun 

Pemerintah Daerah sangat apresiasi 

dengan prestasi atlet. 

Hal tersebut dikemukakan melalui 

reward Indonesia atas Olimpiade 

Rio de Jenairo yang mampu meraih 

emas. “Ini juga jadi motivasi bagi atlet 

catur bagaimana nanti bisa tampil 

terbaik mendukung program 10 

besar kontingen Sumsel,” ujarnya. 

Dirinya berharap, melalui semangat 

pengurus baru Percasi dan Akademi 

yang dimiliki bisa terus meningkatkan 

prestasi pecatur di Sumatera 

Selatan. (Asa) 

Para pengurus Percasi Sumsel masa bakti 2016-2020 di Gedung ACSS 


IN NEWS 

Suasana nonton bareng film 

3 Srikandi bersama Gubernur 

Sumsel H Alex Noerdin 

Alex Nobar 

“3 SRIKANDI” 

Sosialisasi Logo Baru Asian Games 

Meski belum dilaunching secara 

resmi, logo dan maskot 

terbaru Asian Games ke 18 

Tahun 2018 mulai disosialisasikan 

kepada seluruh lapisan masyarakat 

di Indonesia khususnya Jakarta 

dan Palembang selaku tuan rumah 

penyelenggara Asian Games. Kali ini, 

sosialisasi logo dan maskot Asian 

Games dilakukan bersamaan dengan 

pemutaran perdana film bernuansa 

olahraga “3 Srikandi” yang digelar serentak 

nonton bareng di kota Jakarta 

dan Palembang, Kamis (4/8) malam. 

Untuk pelaksanaan nonton bareng 

di Palembang digelar di Bioskop XXI 

Palembang Indah Mall (PIM) dan OPI 

Mall. Nonton bareng ini berlangsung 

meriah yang diikuti oleh seluruh 

lapisan masyarakat kota Palembang 

mulai dari, Gubernur Sumsel H Alex 

Noerdin, Asisten Kesra H Akhmad 

Najib, Kadispora Sumsel H Akhmad 

Yusuf Wibowo, seluruh jajaran Pemprov 

Sumsel, Pengurus KONI Sumsel, 

atlet, pelatih, organisasi, mahasiswa, 

serta masyarakat umum lainnya. 

64 


Sumsel harus bersiap menjadi tuan 

rumah Asian Games, jadi memang 

tayangan yang sangat positif untuk 

di tonton,”ujar Alex usai menyaksikan 

pemutaran film tersebut. 

Sementara itu, suasana nonton 

bareng di bioskop OPI Mall tampak 

anstusias dan membludak. Hal ini 

mengingat lokasi tersebut cukup 

dekat dengan Wisma Atlet komplek 

Jakabaring Sport City yang saat ini 

dipenuhi seluruh atlet dan pelatih 

pelatda PON. “Seharusnya kita hanya 

menyiapkan tiket gratis satu studio 

dengan dua sesion pemutaran yakni 

pukul 17.30 wib dan pukul 20.00 

wib. Namun, karena di kawasan 

Jakabaring mayoritas penonton dari 

kalangan Atlet, jadi terpaksa harus 

menambah satu studio untuk para 

penonton yang sudah datang ke OPI 

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin 

yang hadir bersama ibu Eliza Alex 

di bioskop XXI PIM, tampak serius 

menyaksikan film yang diperankan secara 

apik oleh sederet artis ternama, 

Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, 

dan Tara Basro, serta Reza Rahardian. 

Film ini mengisahkan perjuangan 

trio pemanah putri, Nurfitriyana, Lilies 

Handayani, dan Kusumawardhani 

saat merebut medali pertama Indonesia 

di arena Olimpiade Seoul 1988. 

“Film ini bisa menjadi pembangkit 

semangat bagi seluruh masyarakat 

olahraga khususnya para atlet dan 

pelatih di Sumsel. Apalagi masyarakat 

Mall. Artinya, kegiatan ini sangat baik 

dan dimanfaatkan betul oleh seluruh 

atlet Sumsel. Sebelum pemutran film, 

juga ditampilkan pemutaran video persiapan 

Sumsel menjadi tuan rumah 

Asian Games dan penayangan logo 

dan maskot terbaru,”ujar Nirmala 

Dewi selaku kordinator kegiatan. (ril) 


SRIWIJAYA FC 

Sriwijaya FC berada di posisi ke-5 

klasemen sementara Indonesia 

Soccer Championship. Namun, tim 

berjuluk Laskar Wong Kito, masih 

tetap di jalur juara. 

66 


Indonesia Soccer Championship Putaran I 

TEKAD 

MENANG 

di Laga Penutup 


SRIWIJAYA FC 

68 


Ada 5 laga yang dijalani Sriwijaya FC pada 

Agustus 2016. Empat laga sudah dijalani. 

Hasilnya, imbang 1-1 dengan Barito 

Putra (1/8), menang 6-1 atas PS TNI (6/8), 

imbang 1-1 dengan Arema (14/8) dan kalah 

0-1 dari Bali United (19/8). Satu lagi akan 

melawan Pusamania pada 27 Agustus 2016. 

Sekaligus jadi laga penutup putaran I. 

Bertekad dapai poin di kandang Pusamania, 

skuadra asuhan Widodo Cahyono Putro terus 

geber latihan keras. Firman Utina dan kawankawan 

tak ingin mengulang hasil buruk di 

laga sebelumnya melawan Bali United. “Fokus 

utama di latihan perdana ini adalah mengembalikan 

kebugaran, latihan sendiri akan dilaksanakan 

di lapangan Gelora Samudra Kuta,” kata 

Widodo. 

Menurutnya, dirinya bersama pelatih fisik 

Sriwijaya FC Keith Kayamba Gumbs sudah menyiapkan 

program khusus agar kondisi pemain 

kembali fit 100 persen. Apalagi sebelumnya beberapa 

pemain Sriwijaya FC sempat absen saat 

melawan Bali United karena masih bermasalah 

dengan kebugaran dan cedera. 

“Kami akan genjot fisik pemain, di Borneo 

nanti diharapkan SFC dapat turun full team 

dan pemain yang absen seperti Ridwan atau 

Firman Utina bisa memperkuat tim lagi,” jelas 

eks asisten pelatih timnas Indonesia ini. 

Diakuinya, waktu yang cukup panjang jelang 

laga melawan PBFC, dirinya akan terlebih dulu 

mengembalikan kebugaran sebelum fokus 

menyiapkan strategi di lapangan. “Sebagus 

apapun strategi di lapangan, tapi jika fisik tidak 

menunjang maka akan percuma. Dibutuhkan 

kebugaran yang prima selama 90 menit untuk 


SRIWIJAYA FC 

70 


menunjang performa pemain di lapangan,” 

tambahnya. 

Sementara itu, M. Ridwan mengaku 

kondisinya sudah mulai membaik dan bisa 

berlatih penuh seperti biasa kembali. Winger 

berpengalaman ini sebelumnya terkena cedera 

di bagian punggung saat laga melawan 

Barito Putera (1/8) lalu dan absen di dua 

laga terakhir saat menjamu PS TNI (6/8), 

serta Arema Cronus (14/8). “Sekarang 

sudah lebih enakan, namun keputusan soal 

diturunkan nanti ada di pelatih dan tim dokter 

SFC,” ujar Ridwan. Sementara, Firman 

masih harus menjalani proses penyembuhan 

selama di Pulau Dewata. Demi mempercepat 

proses pemulihan akibat cedera tumit kanan, 

Jumat (19/8) pagi di Hotel Euphoria, dia 

dibawa untuk menjalani proses terapi air di 

kolam renang. 

Firman Utina mengalami cedera saat Laskar 

Wong Kito menghadapi Arema Cronus di 

kandang (14/8) lalu. 

Pertengahan babak kedua Firman Utina 

ditarik karena terlihat tumpuhan kakinya 

sudah tidak stabil. Padahal, di beberapa laga 

sebelumnya Firman memiliki andil besar 

kemenangan Laskar Wong Kito memberikan 

umpan matang hingga mampu memanjakan 

pemain lini depan. “Semoga sesuai yang diharapkan, 

kalau sembuh tentunya saya harus 

kembali ke lapangan. Karena pertandingan 

kita belum berakhir,” kata Firman. 

Widodomemantau langsung perkembangan 

pemain terbaik Piala Suzuki AFF 

tahun 2010 tersebut. “Terapi ini bertujuan 

untuk rileksasi agar dia santai,” kata Widodo. 

Alasannya membawa kapten kedua Laskar 

Wong Kito itu untuk mempersiapkan di laga 

terakhir putaran pertama kontra Pusamania 

Borneo FC . (iaa) 


SPORT STYLE 

72 


KEJADIAN UNIK 

DI BALIK MERIAHNYA 

OLIMPIADE RIO 2016 


SPORT STYLE 

sebuah kotak mungil 

dari sakunya. Qin 

lalu memeluk He dan 

membisikkan sesuatu. 

Sesaat kemudian, 

Qin berlutut di 

hadapan He seraya 

memegang kotak 

yang ternyata berisi 

cincin itu. 

Ditingkahi suara 

penonton yang 

bersorak, He diam 

beberapa saat. Kemudian, 

dia menerima 

lamaran Qin “Kami 

telah berpacaran selama 

enam tahun, tapi 

saya tidak menyangka 

dia akan melamar hari 

ini. Dia mengucapkan 

banyak hal, mengatakan 

banyak janji, tapi 

saya pikir hal yang 

paling membuat saya 

tersentuh adalah saya 

pikir pria ini bisa saya 

percaya untuk seumur 

hidup,” kata He Z 

Pasangan itu 

kemudian tersenyum 

lebar di tengah 

gemuruh suara penonton. 

Peraih medali 

emas dari Cina, Shi 

Tingmao, dan peraih 

medali perunggu dari 

Italia, Tania Cagnotto, 

tampak larut dalam 

kebahagiaan itu. 

Olimpiade adalah pesta olahraga 

yang sangat bergengsi di dunia 

yang diadakan empat tahun 

sekali, dan diikuti oleh hampir 

seluruh negara di dunia yang telah 

terdaftar di IOC atau Komite Olahraga 

Dunia. Pada awalnya Olimpiade di adakn 

di Yunani tapi dengan berjalannya waktu 

Olimpiade di laksanakan di negara-negara 

peserta yang di tunjuk sebagai tuan 

rumah. 

Sekarang pada tahun ini diadakan di 

negara Brazil di kota Rio de Janeiro pada 

tanggal 5 Agustus 2015, Olimpiade Musim 

Panas tersebut dibuka secara resmi 

oleh presiden Brazil yakni Michel Temer, 

di balik meriahnya acara tersebut ada 

kejadian-kejadian unik antaranya : 

Atlet Loncat Indah China Melamar setelah 

menerima medali. Ada berbagai cara 

untuk melamar pujaan hati. Salah satunya 

saat sang pujaan hati sedang berada di podium 

sehabis menerima medali perak Olimpiade 

Rio 2016. Hal itu dialami atlet loncat 

indah Cina, He Zi. Pada Minggu (14/08), 

perempuan tersebut baru saja menerima 

medali perak pada kategori springboard 

dari ketinggian tiga meter. Saat dia hendak 

beranjak dari podium, atlet loncat indah 

asal Cina lainnya datang menghampiri. Dia 

adalah Qin Kai, pria yang berstatus kekasih 

He Zi. 

Di hadapan sorotan kamera berbagai 

stasiun televisi dunia, Qin mengambil 

74 


Ekpresi Atlet Renang China yang Lucu 

setelah mendapat medali perunggu. 

Meski hanya mendapat medali 

perunggu pada Olimpiade Rio 2016, 

namun Fu Yuanhui berhasil mencuri 

perhatian dunia. Atlet renang 

asal China ini mendadak popular 

karena reaksinya yang cukup lucu 

saat tahu berhasil meraih medali. 

Yuanhui turun di nomor gaya 

punggung 100 meter, tak sadar 

bila dia berhasil meraih posisi tiga 

atau medali perunggu. Usai keluar 

dari kolam renang, wajahnya terlihat 

datar karena merasa tidak meraih 

hasil baik dalam pertandingan. 

Namun, wajah perenang 20 tahun 

ini sontak berubah ketika seorang 

reporter tv tmemberi tahu bahwa 

dirinya berhasil meraih medali 

dengan waktu 58,76 detik. Yuanhui 

kaget dan tak menyangka akan hal 

tersebut. “58,95!?” tanya Yuanhui 

kepada wartawan CCTV5 yang 

mewawancarainya dengan mimik 

muka yang kaget. “Kau tidak menyangka, 

ya?” tanya balik reporter. 

“Kupikir, catatan waktuku hanya 59 

detik! Memangnya aku secepat itu, 

ya?!” tanya Yuanhui lagi, seperti dikutip 

BBC Sports. Video wawancara 

Yuanhui dengan reporter CCTV5 ini 

lantas menyebar di dunia maya. Ekspresi 

kaget dan lucu dari perenang 

kelahiran Hangzhou pada 7 Januari 

1996 itu membuat netizen tertarik 

padanya. 


SPORT STYLE 

Penggemar Olimpiade 

dari tiongkok bersepeda 

sampai Brazil 

Seorang pensiunan bernama 

Chen Guanming (60) telah menyelesaikan 

perjalanan epik dari China 

menuju lokasi olimpiade di Rio de 

Janeiro, Brasil. Perjalanan ini ditempuh 

kakek tua itu selama tiga tahun 

dengan menggunakan sepeda. Untuk 

mencapai lokasi olimpiade, Chen 

harus melewati wilayah utara dan 

selatan Amerika Serikat (AS). Berkat 

kerja kerasnya, Chen akhirnya sampai 

di Rio pada Minggu 31 Juli. Perjalanan 

epik ini merupakan yang ketiga 

kalinya dilakukan Chen. Pada 2008, 

Chen pernah mengayuh becak dari 

rumahnya di Xuzhou, China menuju 

London untuk menghadiri Olimpiade 

2012. Demikian dilansir Daily Mail, 

Selasa (2/8/2016). Chen mengaku 

merupakan penggemar berat pesta 

olahraga empat tahunan tersebut. 

Saat Olimpiade Beijing 2008, Chen 

bertugas sebagai sukarelawan dan 

bersepeda sejauh 800 kilometer 

dari kampung halamannya di Xuzhou 

menuju lokasi olimpiade. Dia 

juga menyambangi lokasi olimpiade 

London pada 2012. Untuk mencapai 

London, Chen harus mengayuh sepeda 

selama dua tahun dan melewati 

berbagai negara seperti Thailand dan 

Afghanistan. Menurut Chen, perjalanan 

ini dilakukannya untuk menyebarkan 

semangat Olimpiade. 

76 


Atlet Asal Jepang 

Menghabiskan 5000 Dolar 

Untuk Mencari Pokemon 

Kohei Uchimura, Atlet 

senam artistik ini menghabiskan 

biaya 5000 dolar untuk 

bermain pokemon go. Peraih 

mendali emas Olimpiade dan 

juara dunia enam kali ini mengaku 

bahwa dirinya membayar 

500.000 yuan untuk membayar 

paket data roaming sejak 

dirinya berada di Brasil. 


SPORT STYLE 

Atlet anggar menjatuhkan 

Ponselnya saat bertanding 

Enzo Lefort, seorang atlet anggar Perancis 

yang bertarung di ajang Olimpiade 

Rio de Janeiro, Brasil menjadi perhatian 

publik. Enzo Lefort yang tengah bertanding 

melawat atlet Jerman Peter Joppich, Senin, 

8 Agustus lalu, menjatuhkan sebuah ponsel 

dari saku kostum anggarnya. Sebuah video 

yang dibagikan oleh NBC Sports via akun 

Twitter, dan dikutip laman UPI.com, Rabu 

(10/8/2016) memperlihatkan sebuah 

ponsel jatuh dari tubuh Enzo Lefort ke atas 

matras pertandingan. Ponsel itu terjatuh 

ketika Lefort berupaya menghindar dari 

serangan yang dilancarkan Joppich. Pertandingan 

tersebut terpaksa dihentikan sementara, 

ketika Lefort memungut ponsel itu dan 

menyerahkannya kepada seseorang di luar 

arena pertandingan. Banyak netizen yang 

mempergunjingkan kejadian itu di kolom 

komentar pada akun Twitter-NBC Sports. 

Seorang netizen bernama Chad A Griffiths 

mengunggah komentar, “Some of us have to 

stay connected.” Sementara ada komentar 

lain dari Under Dawg 216, yang berbunyi, 

“dalam perhelatan Olimpiade 2024, cabang 

anggar akan mempertandingkan nomor 

ketangkasan mengeluarkan ponsel dari saku 

lawan.” (Berbagai sumber/AA’A) 

78 



LAPORAN UTAMA 

80

SN EDISI AGUSTUS

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?