04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

- 970 -<br />

2. Minta pasien untuk menekuk lutut. Lakukan palpasi dalam<br />

dengan menggunakan jari-jari tangan, untuk menilai setiap<br />

organ di dalam abdomen. Identifikasi adanya massa: lokasi,<br />

ukuran, bentuk, konsistensi, pulsasi, fiksasi dan nyeri tekan.<br />

Gambar 92. Palpasi dalam abdomen<br />

3. Jika pasien mengeluhkan nyeri, minta pasien batuk untuk<br />

menentukan letak nyeri, kemudian lakukan palpasi<br />

menggunakan satu jari untuk menentukan lokasi nyeri.<br />

4. Tentukan lokasi nyeri jika terdapat nyeri tekan atau nyeri lepas,<br />

lakukan dengan menekan area nyeri secara perlahan, kemudian<br />

lepaskan dengan cepat. Perhatikan wajah pasien dan dengarkan<br />

suara pasien untuk melihat apakah pasien kesakitan saat<br />

dilakukan pemeriksaan.Palpasi hepar untuk menilai kontur<br />

hepar: nilai lobus kanan hepar dengan meletakkan tangan kiri<br />

pemeriksa di bawah tulang iga ke-11 dan 12 kanan. Minta<br />

pasien untuk menarik napas panjang secara periodik, kemudian<br />

palpasi dengan menggunakan tangan kanan ke arah superior<br />

setiap pasien melakukan inspirasi hingga teraba pinggir hepar<br />

Nilai pinggir hepar (tajam atau tumpul), permukaan hepar (rata,<br />

berbenjol, atau terdapat nodul), konsistensi (keras atau lunak),<br />

ukuran hepar (dengan menilai jarak pinggir hepar dari arcus<br />

costae pada lobus kanan atau jarak dari prosesus xifoideus<br />

pada lobus kiri), dan nyeri tekan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!