04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

- 913 -<br />

Pemeriksaan pendengaran pada anak < 12 bulan (acoustic blink<br />

reflex)<br />

a. Pemeriksa membuat suara yang tajam secara cepat seperti<br />

menjentikkan jari, membunyikan bel atau alat penghasil suara<br />

lain pada jarak kurang lebih 30 cm dari telinga anak.<br />

b. Pastikan tidak ada aliran udara atau angin yang melewati<br />

daerah sekitar wajah anak yang dapat membuatnya berkedip.<br />

c. Perhatikan respon dan adanya refleks berkedip pada anak.<br />

Pemeriksaan pendengaran pada anak:<br />

a. Pemeriksa berada kurang lebih 2,5 m di sebelah telinga anak.<br />

b. Lakukan tes berbisik dengan memberikan pertanyaan atau<br />

perintah sederhana kepada anak.<br />

c. Nilai respon anak.<br />

d. Semakin besar anak, pemeriksaan yang dilakukan dapat<br />

mendekati teknik pemeriksaan pendengaran pada dewasa.<br />

Analisis Hasil Pemeriksaan<br />

Pada bayi baru lahir, pemeriksaan telinga dengan otoskop hanya<br />

dapat mendeteksi kanalis aurikularis karena membran timpani<br />

tertutup oleh akumulasi vernix kaseosa pada beberapa hari<br />

kehidupan. Acoustic blink refleks dapat sulit dinilai pada 2-3 hari<br />

pertama kehidupan. Jangan melakukan pemeriksaan ini berulang<br />

kali dalam satu waktu karena dapat terjadi habituasi sehingga<br />

refleks ini tidak akan muncul.<br />

Penyebab gangguan pendengaran<br />

Prenatal<br />

Genetik her<strong>edit</strong>er<br />

Non genetik:<br />

- Gangguan atau kelaianan pada masa kehamilan<br />

- Kelainan struktur anatomis<br />

- Kekurangan zat gizi seperti yodium<br />

Perinatal<br />

- Prematuritas<br />

- BBLR (< 2500 gram)<br />

- Hiperbilirubinemia berat<br />

- Asfiksia (lahir tidak menangis)<br />

Postnatal<br />

- Infeksi bakteri atau virus seperti rubela, campak, parotis<br />

- Infeksi otak (meningitis dan ensefalitis)<br />

- Perdarahan telinga tengah<br />

- Trauma temporal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!